SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Kaderisasi Calon Dokter Hewan
Sebagai Garda Keamanan Pangan
“Veterinary Integrity and Skill Improvement” (VISI)
Kegiatan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan IPB
Minggu, 23 Oktober 2016
Kaderisasi
• Proses pengaderan mahasiswa merupakan
serangkaian proses pembentukan karakter
mahasiswa yang sadar akan tanggung jawab
dan perannya dalam masyarakat, dengan
pemberian bekal paradigma untuk mencari jalan
keluar dari sebuah masalah, menemukan solusi
atas persoalan-persoalan sosial yang ada
disekitarnya.
‘Manusya mriga satwa sewaka’
Calon dokter
hewan ke depan
• Dokter hewan yang
nantinya akan dipandang
sebagai suatu komunitas
unik di masyarakat.
• Dokter hewan yang nantinya
akan menjadi teman bicara
(interlocutors) antara manusia,
hewan dan lingkungannya.
LINGKUNGAN
HEWAN
DOKTER HEWAN
Rantai pangan (Food Chain)
• ‘Rantai Pangan’ menghubungkan 3 (tiga) sektor
penting yaitu:
• Sektor pertanian;
• Sektor pangan dan minuman;
• Sektor distribusi.
Tenaga kerja dalam ‘rantai pangan’
• Berbagai kelompok profesional lainnya (selain
dokter hewan) yang terlibat dalam mendukung
pendekatan keamanan pangan terintegrasi
sepanjang ‘rantai pangan’.
• Contoh:
– Ahli teknologi pangan
– Ahli mikrobiologi
– Ahli nutrisi
– Ahli toksikologi
− Ahli kesehatan lingkungan
− Ahli epidemiologi
− Ahli analis kimia
Peran sentral dokter hewan dalam
keamanan pangan
Pendidikan dan pelatihan
kedokteran hewan
Kesehatan hewan
(termasuk zoonosis)
Higiene pangan
Peran sentral dalam memastikan
keamanan pangan (food safety)
Konsep ‘food production continuum’
• Keamanan dan mutu pangan (food safety dan quality)
dipastikan melalui suatu pendekatan yang terintegrasi,
multidisiplin, dan memperhatikan keseluruhan rantai
pangan (food chain).
• Eliminasi atau pengendalian bahaya pangan (food
hazards) pada sumbernya (pencegahan), adalah lebih
efektif dalam mengurangi atau menghilangkan risiko
kesehatan yang tidak diinginkan daripada mengandalkan
pada pengendalian produk akhir (penerapan tradisional
lewat pendekatan ‘pengecekan mutu’).
Sumber: THE ROLE OF THE VETERINARY
SERVICES IN FOOD SAFETY (OIE)
Rantai pangan biasanya
dimulai di sektor pertanian,
pada suatu peternakan.
Sebagian besar pangan
diproses atau ditransformasi
di sektor manufakturing.
Kemudian didistribusikan
secara borongan (wholesale)
lewat sistem transportasi.
Konsumen membeli pangan
dan minuman secara ritel
dan/atau lewat outlet.
Pergeseran paradigma ‘food safety’
PENDEKATAN TRADISIONAL
• Good Agricultural Practice
• Good Hygiene Practice, dlsb
SISTEM KEAMANAN PANGAN
BERTARGET
• Hazard Analysis and Critical
Control Points (HACCP)
• Analisa Risiko Keamanan Pangan
(Food Safety Risk Analysis)
Standar-standar keamanan pangan
• Perjanjian World Trade Organization (WTO) tentang
penerapan tindakan-tindakan “Sanitary and Phytosanitary
” (“SPS Agreement”) secara spesifik mengakui organisasi
penentu standar internasional (international standard
setting organisations):
– OIE, untuk kesehatan hewan dan zoonosis
– Codex Alimentarius Commission, untuk keamanan
pangan
Sistem keamanan pangan
berbasis risiko
• Pengembangan sistem keamanan pangan berbasis
risiko (food safety risk-based systems) dipengaruhi oleh
Perjanjian SPS WTO.
– Tindakan-tindakan sanitary harus didasarkan atas suatu
penilaian terhadap risiko yang mengancam kehidupan atau
kesehatan manusia dan hewan
• Penilaian risiko (risk assessment) harus terpisah
secara fungsional dari manajemen risiko (risk
management) untuk menghindari intervensi ekonomi,
politik atau kepentingan lain.
Kerangka ‘risk assessment’
(CAC/GL-30, 1999)
1) Identifikasi agen biologik, kimiawi
dan fisik dalam produk asal hewan
yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan.
2) Penilaian pendedahan terhadap
manusia berdasarkan potensi
kontaminasi produk asal hewan.
3) Deskripsi kualitatif/kuantitatif
mengenai tingkat keparahan dan
lamanya dampak gangguan yang
mungkin dihasilkan dari menelan
mikroorganisme atau toksin yang
ada dalam produk asal hewan
4) Perkiraan kualitatif/kuantitatif
dari kemungkinan dan tingkat
keparahan dari dampak
gangguan yang terjadi dalam
suatu populasi.
1)
2)3)
5)
OIE Terrestrial Animal Health Code
• Chapter 6.1 The Role of Veterinary Services in food
safety menyediakan pedoman dalam melaksanakan
peran dan tanggung jawab kesehatan hewan dalam hal
keamanan pangan guna memenuhi tujuan-tujuan
keamanan pangan dalam legislasi nasional dan juga
untuk tujuan perdagangan internasional.
• Tujuan-tujuan perlindungan kesehatan hewan dan
masyarakat dibangun dengan melakukan konsultasi
dengan berbagai pemangku kepentingan (produsen
ternak, prosesor dan konsumen), sesuai dengan konteks
sosial, ekonomi, budaya, agama dan politik negara kita.
Di tingkat peternakan (1)
• Peran kunci: memastikan hewan/ternak dipelihara pada
kondisi higienis dan kegiatan deteksi dini, surveilans dan
pengobatan penyakit hewan, termasuk kondisi kesehatan
masyarakat berlangsung secara signifikan.
• Peran lain: menyediakan informasi, advis dan pelatihan
mengenai cara-cara mencegah, mengeliminasi atau
mengendalikan bahaya keamanan pangan (food safety
hazards).
• Seperti residu obat hewan, residu pestisida, mikotoksin,
kontaminan lingkungan, pada produksi perimer (termasuk
dalam pakan ternak).
Di tingkat peternakan (2)
• Peran sentral: memastikan pengunaan yang
bertanggungjawab dan bijak dari produk-produk biologik
dan obat veteriner (termasuk antimikroba) di peternakan.
– Ini akan membantu mengurangi risiko timbulnya resistensi
antimikrobial dan tingkat tidak aman (unsafe level) dari
residu obat veteriner pada pangan asal hewan.
• Chapters 6.6. s/d 6.10. OIE Terrestrial Animal Health
Code memuat rekomendasi untuk penggunaan
antimikrobial yang bertanggung jawab dan bijak
(responsible and prudent use).
Di tingkat RPH (1)
• Tanggung jawab utama: mengendalikan dan/atau mereduksi
bahaya biologik (biological hazards) yang mengganggu
kesehatan hewan dan masyarakat dengan melakukan
pemeriksaan ante- dan post-mortem (meat inspection).
• Sedapat mungkin harus dipraktekkan:
– Prosedur pemeriksaan yang berbasis risiko;
– Sistem manajemen yang sesuai standar-standar
internasional.
• Codex Alimentarius Code of Hygienic Practice for Meat:
– Berisikan standar-standar internasional untuk higiene daging;
– Memasukkan pendekatan berbasis risiko terhadap penerapan
tindakan-tindakan sanitary sepanjang rantai produksi daging.
Di tingkat RPH (2)
• Chapter 6.2. OIE Terrestrial Code
– memuat rekomendasi-rekomendasi untuk pengendalian
bahaya biologik penting yang mengganggu kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat melalui pemeriksaan
ante- dan post-mortem daging yang mengikuti “Codex
Code of Hygienic Practice for Meat.”
• OIE dan Codex bekerjasama erat dalam mengembangkan
standar-standar dan rekomendasi-rekomendasi dan harus
dibaca secara bersamaan (saling melengkapi).
• Sebagai contoh, OIE secara aktif mengembangkan
Codex Guidelines for the control of Campylobacter and
Salmonella in chicken meat.
Sistem identifikasi dan penelusuran ternak
(Animal identification and traceability)
• Sistem identifikasi dan penelusuran ternak harus
terintegrasi dengan rantai produksi daging, agar supaya
dapat menelusuri (trace) hewan yang dipotong ke
peternakan asalnya, dan menelusuri ke depan produk-
produk yang dihasilkan dari hewan-hewan tersebut.
• Penting untuk:
• pengendalian penyakit;
dan
• jaminan keamanan
produk asal hewan
Sertifikasi veteriner produk
asal hewan
• Peran utama: menandatangani sertifikasi veteriner yang
membuktikan bahwa produk asal hewan memenuhi
standar-standar kesehatan hewan dan keamanan pangan.
• Sertifikasi artinya bertanggung jawab terhadap aspek
kesehatan yang berkaitan dengan penyakit hewan
termasuk zoonosis, dan higiene daging.
• Sertifikasi dapat disiapkan oleh profesi lain (sertifikat
sanitary) dalam kaitannya dengan pemrosesan dan
higiene (seperti pasteurisasi produk susu) dan
berkesuaian dengan standar mutu produk.
Peran lain dokter hewan di
keamanan pangan
• Peran sentral: melakukan penyidikan wabah penyakit
asal pangan (food-borne disease) sepanjang rantai
produksi sampai ke peternakan.
• Melakukan tindakan-tindakan perbaikan (remedial)
begitu sumber wabah dapat diidentifikasi.
– Penting: Kerjasama erat dengan semua pihak yang
terlibat.
• Peran penting dalam meningkatkan kesadaran produsen
pangan, prosesor dan pemangku kepentingan lainnya
dalam menerapkan tindakan-tindakan yang diperlukan
untuk memastikan keamanan pangan.
HACCP
• Motto: Pengendalian sistem (system control) daripada
pengujian produk akhir (end product testing).
• Peran: mengaplikasikan pengendalian berbasis HACCP
dan sistem jaminan mutu lainnya sepanjang rantai
pangan selama pemrosesan dan distribusi.
• HACCP 12 langkah peta jalan (roadmap) dengan 7
prinsip.
• CAC/RCP1-1969-Rev 3-1998 SNI 01-4852-1998
(HACCP dan Penerapannya).
(7) penyusunan dan
penggunaan dokumentasi dan
sistem penyimpanan data
(6) verifikasi
sistem
(5) pelaksanaan
tindakan koreksi/
perbaikan bila
batas kritis tidak
tercapai
(4) pembentukan
dan penerapan
prosedur
pemantauan
(3) spesifikasi
batas kritis yang
menunjukkan
efektifitas
pengendalian
(2) menentukan
critical control
point (CCP) untuk
mengendalikan
bahaya yang
teridentifikasi
(1) identifikasi
bahaya,
penilaian
tingkat bahaya
dan risiko
7 (tujuh) prinsip HACCP
Sumber: CAC/RCP1-1969-Rev 4-2003
Optimalisasi peran calon dokter
hewan dalam keamanan pangan
• Pendidikan dan pelatihan dokter hewan di bidang
keamanan pangan penting dilaksanakan dengan
memenuhi standar yang tinggi dan ada suatu program
nasional untuk pengembangan profesional berkelanjutan
• Konferensi OIE “Evolving veterinary education for a safer
world” (2009) mempublikasikan:
– “Competencies of graduating veterinarians (“Day 1
graduates”) (2012).
– “Guidelines on Veterinary Education
Core Curriculum” (2013).
Pedoman OIE tentang
pendidikan kedokteran hewan
Kualitas
pendidikan
kedokteran hewan
OIE ‘Performance
of Veterinary
Services’ (PVS)
‘Veterrinary
Statutory Body’
(VSB)
Regulator independen untuk
dokter hewan dan paramedik
(Artikel 3.2.12. OIE TAHC)
OIE PVS; Gap Analysis; Strategic Plan
Day 1 graduates;
Veterinary Education
Core Curriculum
Keamanan dan higiene pangan
dalam ‘Day 1 Graduates’
Mata ajaran: Keamanan pangan/higiene pangan
Spesifik Lanjutan (Advance)
Tujuan: memahami dan dapat
menerangkan tentang praktek-
praktek keamanan pangan;
berpartisipasi dalam inspeksi
RPH; menerangkan integrasi
antara pengendalian penyakit
dengan kesmavet.
Tujuan: : memahami inspeksi berbasis
risiko di RPH*), program pengujian
residu, ‘traceability’ produk hewan,
sanitasi pemrosesan dan penyimpanan
produk hewan, kesehatan dan
kebersihan pekerja yang terlibat dalam
rantai pangan ‘from farm to fork’.
Zoonosis, Program Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit,
Disease, Higiene Pangan,
Produk Hewan, Legislasi dan
Etik Veteriner, Prosedur
Sertifikasi Umum
Prosedur Inspeksi dan Sertifikasi,
Higiene Pangan, Kerangka
Perdagangan Internasional
*) meliputi: ante, post mortem, humane
slaughter dan hygienic dressing
K e s i m p u l a n
• Keamanan pangan ‘from farm to fork’ penting bagi
kesehatan masyarakat ‘manusya mriga satwa sewaka’.
• Perbaikan higiene peternakan berkontribusi terhadap
keamanan pangan
• Calon dokter hewan harus mempelajari dan menguasai:
– Penilaian risiko keamanan pangan (food safety risk
assessment) yang berguna untuk mengidentifikasi faktor-
faktor yang mengurangi risiko sepanjang rantai pangan.
– HACCP yang berguna untuk menjamin keamanan produk
asal hewan untuk memberikan kepercayaan diri terhadap
usaha/bisnis dan meningkatkan kepuasan konsumen.
Referensi lebih lanjut:
• Chapter 6.1. OIE Terrestrial Animal
Health Code (www.oie.int).
• Codex Alimentarius Code of
Hygienic Practice for Meat
(www.codexalimentarius.org).
• OIE recommendations on
the Competencies of graduating
veterinarians ('Day 1 graduates') to
assure quality of National Veterinary
Services (www.oie.int).
• OIE guidelines on Veterinary
Education Core Curriculum
(www.oie.int).

More Related Content

What's hot

Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurAgnescia Sera
 
Hama dan penyakit ikan
Hama dan penyakit ikanHama dan penyakit ikan
Hama dan penyakit ikanLiswan Suhly
 
Pengolahan Hasil Perikanan Standar Eksport
Pengolahan Hasil Perikanan Standar EksportPengolahan Hasil Perikanan Standar Eksport
Pengolahan Hasil Perikanan Standar EksportlombkTBK
 
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilir
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilirUsaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilir
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilirRyan Aprianto
 
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Tata Naipospos
 
E book pangan fungsional isbn
E book pangan fungsional isbnE book pangan fungsional isbn
E book pangan fungsional isbnKang Ari Tea
 
Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional
Pengolahan Hasil Perikanan TradisionalPengolahan Hasil Perikanan Tradisional
Pengolahan Hasil Perikanan TradisionallombkTBK
 
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...Tata Naipospos
 
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Tata Naipospos
 
Manajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikanManajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikandadangsopian05
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme Titis Sari
 
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Ari Panggih Nugroho
 
Kerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganKerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganRizza Muh
 

What's hot (20)

Pembesaran ikan
Pembesaran ikanPembesaran ikan
Pembesaran ikan
 
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telur
 
pengolahan daging
pengolahan dagingpengolahan daging
pengolahan daging
 
Hama dan penyakit ikan
Hama dan penyakit ikanHama dan penyakit ikan
Hama dan penyakit ikan
 
Pengolahan Hasil Perikanan Standar Eksport
Pengolahan Hasil Perikanan Standar EksportPengolahan Hasil Perikanan Standar Eksport
Pengolahan Hasil Perikanan Standar Eksport
 
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilir
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilirUsaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilir
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilir
 
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
 
Mengenal apa itu Zoonosis
Mengenal apa itu Zoonosis Mengenal apa itu Zoonosis
Mengenal apa itu Zoonosis
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
E book pangan fungsional isbn
E book pangan fungsional isbnE book pangan fungsional isbn
E book pangan fungsional isbn
 
Mikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansiaMikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansia
 
Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional
Pengolahan Hasil Perikanan TradisionalPengolahan Hasil Perikanan Tradisional
Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional
 
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikanRomi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
 
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
 
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
 
Manajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikanManajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikan
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...
 
Kerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganKerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan Pangan
 
pengawetan ikan
pengawetan ikanpengawetan ikan
pengawetan ikan
 

Similar to RANTAI PANGAN

Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...Tata Naipospos
 
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...Tata Naipospos
 
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Tata Naipospos
 
Analisis Risiko Pangan Hewani - BPPH R-4 Yogyakarta, 31 Mei 2004
Analisis Risiko Pangan Hewani - BPPH R-4 Yogyakarta, 31 Mei 2004Analisis Risiko Pangan Hewani - BPPH R-4 Yogyakarta, 31 Mei 2004
Analisis Risiko Pangan Hewani - BPPH R-4 Yogyakarta, 31 Mei 2004Tata Naipospos
 
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdf
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdfHACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdf
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdfadhehilda1
 
Haccp dan implementasinya dalam industri pangan
Haccp dan implementasinya dalam industri panganHaccp dan implementasinya dalam industri pangan
Haccp dan implementasinya dalam industri panganRian Indrajaya
 
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)Septi Dwisidi Hapsari
 
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMCara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMindah784916
 
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Tata Naipospos
 
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhxPPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhxHerlindamn
 
Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)Septi Dwisidi Hapsari
 
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Tata Naipospos
 
Pendekatan Berbasis Komoditi dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Maret...
Pendekatan Berbasis Komoditi dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Maret...Pendekatan Berbasis Komoditi dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Maret...
Pendekatan Berbasis Komoditi dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Maret...Tata Naipospos
 
AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4PPGhybrid3
 
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...Tata Naipospos
 
Perjanjian Internasional yang Mengikat Negara Dalam Isu Veteriner - LKKV PDHI...
Perjanjian Internasional yang Mengikat Negara Dalam Isu Veteriner - LKKV PDHI...Perjanjian Internasional yang Mengikat Negara Dalam Isu Veteriner - LKKV PDHI...
Perjanjian Internasional yang Mengikat Negara Dalam Isu Veteriner - LKKV PDHI...Tata Naipospos
 

Similar to RANTAI PANGAN (20)

Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
 
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
 
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
 
Analisis Risiko Pangan Hewani - BPPH R-4 Yogyakarta, 31 Mei 2004
Analisis Risiko Pangan Hewani - BPPH R-4 Yogyakarta, 31 Mei 2004Analisis Risiko Pangan Hewani - BPPH R-4 Yogyakarta, 31 Mei 2004
Analisis Risiko Pangan Hewani - BPPH R-4 Yogyakarta, 31 Mei 2004
 
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdf
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdfHACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdf
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdf
 
Haccp dan implementasinya dalam industri pangan
Haccp dan implementasinya dalam industri panganHaccp dan implementasinya dalam industri pangan
Haccp dan implementasinya dalam industri pangan
 
Pmm teori haccp
Pmm teori haccpPmm teori haccp
Pmm teori haccp
 
Haccp baru
Haccp baruHaccp baru
Haccp baru
 
Haccp baru
Haccp baruHaccp baru
Haccp baru
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
 
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMCara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
 
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
 
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhxPPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
 
Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)
 
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
 
Pendekatan Berbasis Komoditi dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Maret...
Pendekatan Berbasis Komoditi dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Maret...Pendekatan Berbasis Komoditi dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Maret...
Pendekatan Berbasis Komoditi dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Maret...
 
AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4
 
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
 
Perjanjian Internasional yang Mengikat Negara Dalam Isu Veteriner - LKKV PDHI...
Perjanjian Internasional yang Mengikat Negara Dalam Isu Veteriner - LKKV PDHI...Perjanjian Internasional yang Mengikat Negara Dalam Isu Veteriner - LKKV PDHI...
Perjanjian Internasional yang Mengikat Negara Dalam Isu Veteriner - LKKV PDHI...
 

More from Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Tata Naipospos
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Tata Naipospos
 

More from Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

RANTAI PANGAN

  • 1. Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD Kaderisasi Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan “Veterinary Integrity and Skill Improvement” (VISI) Kegiatan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan IPB Minggu, 23 Oktober 2016
  • 2. Kaderisasi • Proses pengaderan mahasiswa merupakan serangkaian proses pembentukan karakter mahasiswa yang sadar akan tanggung jawab dan perannya dalam masyarakat, dengan pemberian bekal paradigma untuk mencari jalan keluar dari sebuah masalah, menemukan solusi atas persoalan-persoalan sosial yang ada disekitarnya. ‘Manusya mriga satwa sewaka’
  • 3. Calon dokter hewan ke depan • Dokter hewan yang nantinya akan dipandang sebagai suatu komunitas unik di masyarakat. • Dokter hewan yang nantinya akan menjadi teman bicara (interlocutors) antara manusia, hewan dan lingkungannya. LINGKUNGAN HEWAN DOKTER HEWAN
  • 4. Rantai pangan (Food Chain) • ‘Rantai Pangan’ menghubungkan 3 (tiga) sektor penting yaitu: • Sektor pertanian; • Sektor pangan dan minuman; • Sektor distribusi.
  • 5. Tenaga kerja dalam ‘rantai pangan’ • Berbagai kelompok profesional lainnya (selain dokter hewan) yang terlibat dalam mendukung pendekatan keamanan pangan terintegrasi sepanjang ‘rantai pangan’. • Contoh: – Ahli teknologi pangan – Ahli mikrobiologi – Ahli nutrisi – Ahli toksikologi − Ahli kesehatan lingkungan − Ahli epidemiologi − Ahli analis kimia
  • 6. Peran sentral dokter hewan dalam keamanan pangan Pendidikan dan pelatihan kedokteran hewan Kesehatan hewan (termasuk zoonosis) Higiene pangan Peran sentral dalam memastikan keamanan pangan (food safety)
  • 7. Konsep ‘food production continuum’ • Keamanan dan mutu pangan (food safety dan quality) dipastikan melalui suatu pendekatan yang terintegrasi, multidisiplin, dan memperhatikan keseluruhan rantai pangan (food chain). • Eliminasi atau pengendalian bahaya pangan (food hazards) pada sumbernya (pencegahan), adalah lebih efektif dalam mengurangi atau menghilangkan risiko kesehatan yang tidak diinginkan daripada mengandalkan pada pengendalian produk akhir (penerapan tradisional lewat pendekatan ‘pengecekan mutu’). Sumber: THE ROLE OF THE VETERINARY SERVICES IN FOOD SAFETY (OIE)
  • 8. Rantai pangan biasanya dimulai di sektor pertanian, pada suatu peternakan. Sebagian besar pangan diproses atau ditransformasi di sektor manufakturing. Kemudian didistribusikan secara borongan (wholesale) lewat sistem transportasi. Konsumen membeli pangan dan minuman secara ritel dan/atau lewat outlet.
  • 9. Pergeseran paradigma ‘food safety’ PENDEKATAN TRADISIONAL • Good Agricultural Practice • Good Hygiene Practice, dlsb SISTEM KEAMANAN PANGAN BERTARGET • Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) • Analisa Risiko Keamanan Pangan (Food Safety Risk Analysis)
  • 10. Standar-standar keamanan pangan • Perjanjian World Trade Organization (WTO) tentang penerapan tindakan-tindakan “Sanitary and Phytosanitary ” (“SPS Agreement”) secara spesifik mengakui organisasi penentu standar internasional (international standard setting organisations): – OIE, untuk kesehatan hewan dan zoonosis – Codex Alimentarius Commission, untuk keamanan pangan
  • 11. Sistem keamanan pangan berbasis risiko • Pengembangan sistem keamanan pangan berbasis risiko (food safety risk-based systems) dipengaruhi oleh Perjanjian SPS WTO. – Tindakan-tindakan sanitary harus didasarkan atas suatu penilaian terhadap risiko yang mengancam kehidupan atau kesehatan manusia dan hewan • Penilaian risiko (risk assessment) harus terpisah secara fungsional dari manajemen risiko (risk management) untuk menghindari intervensi ekonomi, politik atau kepentingan lain.
  • 12. Kerangka ‘risk assessment’ (CAC/GL-30, 1999) 1) Identifikasi agen biologik, kimiawi dan fisik dalam produk asal hewan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan. 2) Penilaian pendedahan terhadap manusia berdasarkan potensi kontaminasi produk asal hewan. 3) Deskripsi kualitatif/kuantitatif mengenai tingkat keparahan dan lamanya dampak gangguan yang mungkin dihasilkan dari menelan mikroorganisme atau toksin yang ada dalam produk asal hewan 4) Perkiraan kualitatif/kuantitatif dari kemungkinan dan tingkat keparahan dari dampak gangguan yang terjadi dalam suatu populasi. 1) 2)3) 5)
  • 13. OIE Terrestrial Animal Health Code • Chapter 6.1 The Role of Veterinary Services in food safety menyediakan pedoman dalam melaksanakan peran dan tanggung jawab kesehatan hewan dalam hal keamanan pangan guna memenuhi tujuan-tujuan keamanan pangan dalam legislasi nasional dan juga untuk tujuan perdagangan internasional. • Tujuan-tujuan perlindungan kesehatan hewan dan masyarakat dibangun dengan melakukan konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan (produsen ternak, prosesor dan konsumen), sesuai dengan konteks sosial, ekonomi, budaya, agama dan politik negara kita.
  • 14. Di tingkat peternakan (1) • Peran kunci: memastikan hewan/ternak dipelihara pada kondisi higienis dan kegiatan deteksi dini, surveilans dan pengobatan penyakit hewan, termasuk kondisi kesehatan masyarakat berlangsung secara signifikan. • Peran lain: menyediakan informasi, advis dan pelatihan mengenai cara-cara mencegah, mengeliminasi atau mengendalikan bahaya keamanan pangan (food safety hazards). • Seperti residu obat hewan, residu pestisida, mikotoksin, kontaminan lingkungan, pada produksi perimer (termasuk dalam pakan ternak).
  • 15. Di tingkat peternakan (2) • Peran sentral: memastikan pengunaan yang bertanggungjawab dan bijak dari produk-produk biologik dan obat veteriner (termasuk antimikroba) di peternakan. – Ini akan membantu mengurangi risiko timbulnya resistensi antimikrobial dan tingkat tidak aman (unsafe level) dari residu obat veteriner pada pangan asal hewan. • Chapters 6.6. s/d 6.10. OIE Terrestrial Animal Health Code memuat rekomendasi untuk penggunaan antimikrobial yang bertanggung jawab dan bijak (responsible and prudent use).
  • 16. Di tingkat RPH (1) • Tanggung jawab utama: mengendalikan dan/atau mereduksi bahaya biologik (biological hazards) yang mengganggu kesehatan hewan dan masyarakat dengan melakukan pemeriksaan ante- dan post-mortem (meat inspection). • Sedapat mungkin harus dipraktekkan: – Prosedur pemeriksaan yang berbasis risiko; – Sistem manajemen yang sesuai standar-standar internasional. • Codex Alimentarius Code of Hygienic Practice for Meat: – Berisikan standar-standar internasional untuk higiene daging; – Memasukkan pendekatan berbasis risiko terhadap penerapan tindakan-tindakan sanitary sepanjang rantai produksi daging.
  • 17. Di tingkat RPH (2) • Chapter 6.2. OIE Terrestrial Code – memuat rekomendasi-rekomendasi untuk pengendalian bahaya biologik penting yang mengganggu kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat melalui pemeriksaan ante- dan post-mortem daging yang mengikuti “Codex Code of Hygienic Practice for Meat.” • OIE dan Codex bekerjasama erat dalam mengembangkan standar-standar dan rekomendasi-rekomendasi dan harus dibaca secara bersamaan (saling melengkapi). • Sebagai contoh, OIE secara aktif mengembangkan Codex Guidelines for the control of Campylobacter and Salmonella in chicken meat.
  • 18. Sistem identifikasi dan penelusuran ternak (Animal identification and traceability) • Sistem identifikasi dan penelusuran ternak harus terintegrasi dengan rantai produksi daging, agar supaya dapat menelusuri (trace) hewan yang dipotong ke peternakan asalnya, dan menelusuri ke depan produk- produk yang dihasilkan dari hewan-hewan tersebut. • Penting untuk: • pengendalian penyakit; dan • jaminan keamanan produk asal hewan
  • 19. Sertifikasi veteriner produk asal hewan • Peran utama: menandatangani sertifikasi veteriner yang membuktikan bahwa produk asal hewan memenuhi standar-standar kesehatan hewan dan keamanan pangan. • Sertifikasi artinya bertanggung jawab terhadap aspek kesehatan yang berkaitan dengan penyakit hewan termasuk zoonosis, dan higiene daging. • Sertifikasi dapat disiapkan oleh profesi lain (sertifikat sanitary) dalam kaitannya dengan pemrosesan dan higiene (seperti pasteurisasi produk susu) dan berkesuaian dengan standar mutu produk.
  • 20. Peran lain dokter hewan di keamanan pangan • Peran sentral: melakukan penyidikan wabah penyakit asal pangan (food-borne disease) sepanjang rantai produksi sampai ke peternakan. • Melakukan tindakan-tindakan perbaikan (remedial) begitu sumber wabah dapat diidentifikasi. – Penting: Kerjasama erat dengan semua pihak yang terlibat. • Peran penting dalam meningkatkan kesadaran produsen pangan, prosesor dan pemangku kepentingan lainnya dalam menerapkan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan pangan.
  • 21. HACCP • Motto: Pengendalian sistem (system control) daripada pengujian produk akhir (end product testing). • Peran: mengaplikasikan pengendalian berbasis HACCP dan sistem jaminan mutu lainnya sepanjang rantai pangan selama pemrosesan dan distribusi. • HACCP 12 langkah peta jalan (roadmap) dengan 7 prinsip. • CAC/RCP1-1969-Rev 3-1998 SNI 01-4852-1998 (HACCP dan Penerapannya).
  • 22. (7) penyusunan dan penggunaan dokumentasi dan sistem penyimpanan data (6) verifikasi sistem (5) pelaksanaan tindakan koreksi/ perbaikan bila batas kritis tidak tercapai (4) pembentukan dan penerapan prosedur pemantauan (3) spesifikasi batas kritis yang menunjukkan efektifitas pengendalian (2) menentukan critical control point (CCP) untuk mengendalikan bahaya yang teridentifikasi (1) identifikasi bahaya, penilaian tingkat bahaya dan risiko 7 (tujuh) prinsip HACCP Sumber: CAC/RCP1-1969-Rev 4-2003
  • 23. Optimalisasi peran calon dokter hewan dalam keamanan pangan • Pendidikan dan pelatihan dokter hewan di bidang keamanan pangan penting dilaksanakan dengan memenuhi standar yang tinggi dan ada suatu program nasional untuk pengembangan profesional berkelanjutan • Konferensi OIE “Evolving veterinary education for a safer world” (2009) mempublikasikan: – “Competencies of graduating veterinarians (“Day 1 graduates”) (2012). – “Guidelines on Veterinary Education Core Curriculum” (2013).
  • 24. Pedoman OIE tentang pendidikan kedokteran hewan Kualitas pendidikan kedokteran hewan OIE ‘Performance of Veterinary Services’ (PVS) ‘Veterrinary Statutory Body’ (VSB) Regulator independen untuk dokter hewan dan paramedik (Artikel 3.2.12. OIE TAHC) OIE PVS; Gap Analysis; Strategic Plan Day 1 graduates; Veterinary Education Core Curriculum
  • 25. Keamanan dan higiene pangan dalam ‘Day 1 Graduates’ Mata ajaran: Keamanan pangan/higiene pangan Spesifik Lanjutan (Advance) Tujuan: memahami dan dapat menerangkan tentang praktek- praktek keamanan pangan; berpartisipasi dalam inspeksi RPH; menerangkan integrasi antara pengendalian penyakit dengan kesmavet. Tujuan: : memahami inspeksi berbasis risiko di RPH*), program pengujian residu, ‘traceability’ produk hewan, sanitasi pemrosesan dan penyimpanan produk hewan, kesehatan dan kebersihan pekerja yang terlibat dalam rantai pangan ‘from farm to fork’. Zoonosis, Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Disease, Higiene Pangan, Produk Hewan, Legislasi dan Etik Veteriner, Prosedur Sertifikasi Umum Prosedur Inspeksi dan Sertifikasi, Higiene Pangan, Kerangka Perdagangan Internasional *) meliputi: ante, post mortem, humane slaughter dan hygienic dressing
  • 26. K e s i m p u l a n • Keamanan pangan ‘from farm to fork’ penting bagi kesehatan masyarakat ‘manusya mriga satwa sewaka’. • Perbaikan higiene peternakan berkontribusi terhadap keamanan pangan • Calon dokter hewan harus mempelajari dan menguasai: – Penilaian risiko keamanan pangan (food safety risk assessment) yang berguna untuk mengidentifikasi faktor- faktor yang mengurangi risiko sepanjang rantai pangan. – HACCP yang berguna untuk menjamin keamanan produk asal hewan untuk memberikan kepercayaan diri terhadap usaha/bisnis dan meningkatkan kepuasan konsumen.
  • 27. Referensi lebih lanjut: • Chapter 6.1. OIE Terrestrial Animal Health Code (www.oie.int). • Codex Alimentarius Code of Hygienic Practice for Meat (www.codexalimentarius.org). • OIE recommendations on the Competencies of graduating veterinarians ('Day 1 graduates') to assure quality of National Veterinary Services (www.oie.int). • OIE guidelines on Veterinary Education Core Curriculum (www.oie.int).