Dokumen tersebut membahas tentang peran penting dokter hewan dalam mencapai ketahanan pangan nasional melalui jaminan kesehatan dan kesejahteraan hewan serta keamanan pangan. Dokter hewan berperan menangani berbagai spesies hewan, mensintesis informasi dari berbagai sumber, dan berinteraksi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan produksi hewan dan mencegah penyakit hewan yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan."
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
PERANDOKTER
1. Peran Dokter Hewan Dalam Ketahanan
Pangan Nasional Menghadapi Tantangan
Kesehatan dan Kesejahteraan Hewan
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Dialog Nasional
Kongres Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia ke-17 dan Konferensi Ilmiah Veteriner Nasional ke-13
Palembang, 24 November 2014
2. Agenda Nawa Cita ke-7 Jokowi-JK
MEMBANGUN KEDAULATAN PANGAN
“Mewujudkan kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik”
3. Definisi internasional
Ketahanan pangan (food security):
“Apabila semua orang, sepanjang waktu, memiliki akses fisik dan
ekonomi terhadap pangan yang cukup, aman dan bergizi yang
memenuhi kebutuhan diet dan preferensi pangan mereka untuk
kehidupan yang aktif dan sehat”. (World Food Summit, 1996)
Kedaulatan pangan (food sovereignty):
“Hak semua orang untuk memproduksi pangan yang sehat dan
sesuai budayanya melalui metoda yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan, dan hak semua orang untuk menentukan pangan
dan sistem pertanian-nya sendiri”. (Declaration of Nyéléni –
Forum for Food Sovereignty 2007)
4. Definisi dalam UU Pangan No. 18/2012
Ketahanan Pangan
“Kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan
produktif secara berkelanjutan”
Kemandirian pangan
“Kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beraneka
ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan
yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi
sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara
bermartabat”
Kedaulatan pangan
“Hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang
menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi
masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi
sumber daya lokal”
5. Teori ketahanan pangan
Indikator Swasembada
pangan
Kemandirian
pangan
Kedaulatan
pangan
Ketahanan
pangan
Lingkup Nasional Nasional/wila-
yah
Nasional Rumah tangga
dan individu
Sasaran Komoditas
pangan
Komoditas
pangan
Peternak Manusia
Strategi Substitusi impor Peningkatan
daya saing
Pelarangan
impor
4 dimensi (lihat
slide berikut)
Output Peningkatan
produksi
Peningkatan
produksi
Peningkatan
produksi
Status gizi
(penurunan:
kelaparan, gizi
kurang & buruk)
Capaian Ketersediaan
pangan produk
domestik (tidak
impor)
Ketersediaan
pangan produk
domestik
Kesejahteraan
petani
Manusia sehat
dan produktif
(angka harapan
hidup tinggi)
Sumber: Nuhfil Hanani AR, Anggota Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Nasional
6. 4 dimensi ketahanan pangan
Keterse-
diaan
pangan
Ketersediaan jumlah pangan yang
cukup dengan kualitas layak, disuplai
lewat produksi domestik atau impor
Keterjang-
kauan
pangan
Akses individu terhadap sumberdaya
memadai guna mendapatkan
pangan yang cukup
Penyera-
pan
pangan
Pemanfaatan pangan lewat diet yang
sesuai, air bersih, sanitasi dan
pelayanan kesehatan untuk
mencapai status gizi yang sejahtera
Stabilitas
pasokan
Populasi, rumah tangga atau individu
tidak harus menerima risiko
kehilangan akses sebagai
konsekuensi dari kejadian mendadak
atau kejadian siklis
Stabilitaspasokan(Foodstability)
Ketersediaan pangan
(Food availability)
Keterjangkauan pangan
(Food access)
Penyerapan pangan
(Food utilization)
7. Ketahanan vs kedaulatan pangan
Aspek Ketahanan Pangan Kedaulatan Pangan
Perdagangan Perdagangan bebas murni Perdagangan bebas tidak murni
Tujuan utama
produksi
Budidaya ternak untuk komoditi
perdagangan dan ekspor
Budidaya aneka ternak untuk
kebutuhan sendiri dan pasar lokal
Harga Mekanisme pasar Harga yang adil, biaya produksi,
pendapatan buruh tani
Akses pasar Pasar luar negeri Akses ke pasar lokal
Subsidi Dilarang Boleh selama tak merusak pasar
Sumber produksi Diprivatisasi Lokal dan kontrol oleh komunitas
Sumber modal Bank swasta atau perusahaan Pemerintah, modal sendiri, koperasi
Monopoli Tidak masalah Harus dihilangkan
Penggunaan
pestisida, racun,
pupuk kimia dan
rekayasa
biologi/genetika
Harapan masa depan Merusak ekologi dan kesehatan,
tidak diperlukan
Sumber: Dimodifikasi dari Peter Rosset, Food Sovereignty: Global Rallying Cry of Farmer
Movement, Backgrounder, Vol. 9 Num. 4, 2003
8. Dokter hewan dan “3K” pangan
Ketahanan pangan
Keamanan pangan
Kedaulatan pangan
Ketahanan
pangan
Keamanan
pangan
Kedaulatan
pangan
11. Produksi Daging ayam (MT)
0 2,000,
000
4,000,
000
6,000,
000
8,000,
000
10,00
0,000
12,00
0,000
14,00
0,000
16,00
0,000
18,00
0,000
United States of America
Brazil
Mexico
India
United Kingdom
Spain
Indonesia
Japan
France
Russian Federation
Canada
Thailand
Turkey
Poland
South Africa
Malaysia
Iran, Islamic Rep of
Argentina
Australia
Germany
Produksi Daging sapi (MT)
0 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000
United States of America
Brazil
Argentina
Australia
Russian Federation
France
Mexico
Canada
India
Germany
Italy
Colombia
United Kingdom
New Zealand
South Africa
Ireland
Spain
Ukraine
Uruguay
Japan
Produksi Susu (MT)
0 10,00
0,000
20,00
0,000
30,00
0,000
40,00
0,000
50,00
0,000
60,00
0,000
70,00
0,000
80,00
0,000
90,00
0,000
United States of America
India
Russian Federation
Germany
France
China
Brazil
New Zealand
United Kingdom
Ukraine
Poland
Netherlands
Italy
Australia
Mexico
Turkey
Pakistan
Japan
Canada
Argentina
0 1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000
China
Thailand
Indonesia
Philippines
Brazil
Romania
Korea, Republic of
Bangladesh
United Kingdom
Myanmar
Russian Federation
Malaysia
Ukraine
Pakistan
Madagascar
Slovakia
Hungary
Cambodia
New Zealand
Bulgaria
Produksi Telur (MT)
12. Kontribusi hewan
Hewan sehat dan produktif
Pengentasan
kemiskinan
Produksi
pangan Memberikan
penghasilan
Penciptaan
lapangan
kerja
Pertumbuhan
ekonomi
13. Tujuan final
kesehatan dan
kesejahteraan
hewan
Genetik ternak
Nutrisi ternak
Kesejahteraan hewan Kesehatan hewan
Keamanan pangan
Nutrisi manusia
Kesehatan manusia
*
*
* *
*
Sumber:
Patrick Wall
Veterinary Record 2014
174: 189-192
* Peran dokter
hewan
14. “Pandangan klasik tentang dokter hewan adalah orang yang
melakukan praktek medik kedokteran hewan, bertujuan untuk
pencegahan, penyembuhan, dan pengobatan hewan sakit”
“Peran kontemporer dokter hewan sesungguhnya jauh lebih luas
daripada itu, di dunia yang saling berhubungan dan semakin
kompleks, maka berbagai kewajiban dan tanggung jawab harus
diperankan oleh dokter hewan”
“Dengan tantangan yang semakin besar membuat dokter hewan
harus mengadaptasikan ilmu dan pelatihan yang diterimanya
menjadi suatu profesi multi-fungsi“
Quote tentang “dokter hewan”
15. Kenapa harus ada peran dokter hewan
dalam ketahanan & keamanan pangan?
• Dokter hewan bisa menangani beragam spesies
• Dokter hewan bisa mensintesis informasi:
– dari berbagai sumber (medis, ekonomi, sosial, zoologi, ekologi)
– dari berbagai skala spasial (mekanisme mikrobial, perilaku
hewan, struktur sistem pangan agro, rantai nilai)
• Dokter hewan bisa berinteraksi secara mudah:
– dengan peternak/petani
– dengan pekerja industri
– dengan pejabat pemerintah
• Dokter hewan bisa mengalihkan topik dari suatu kasus
klinis tunggal sampai implikasinya di tingkat nasional
dan/atau internasional
16. Mengapa dokter hewan harus
bertanggung jawab melaksanakan
SISKESWANNAS yang efisien?
Keuntungannya:
• Keamanan perdagangan sampai perbaikan produksi
pangan asal hewan
1. Keamanan perdagangan (trade safety):
Sertifikat kesehatan hewan/veteriner yang dapat dipercaya:
Deteksi dini penyakit hewan
rantai informasi dan komando
- dari peternakan sampai ke titik pengeluaran/ekspor
2. Keuntungan nasional (national benefit):
SISKESWANNAS yang memenuhi standar-standar OIE
➔ perbaikan kesehatan hewan domestik dan kesehatan masyarakat
➔ peningkatan / pengamanan produksi hewan dan pangan
➔ penurunan malnutrisi dan kemiskinan
17. Tantangan dokter hewan dalam
ketahanan pangan
• Penyakit hewan berdampak tinggi (high impact animal
diseases) menyebabkan peternakan tidak bisa
berkembang
• Penyakit hewan berdampak kurang dramatis (less
dramatic animal diseases) mempengaruhi kinerja
ternak, mengarah kepada:
– efisiensi produksi yang rendah, dan
– kerugian finansial akibat mortalitas dan morbiditas
• Kesehatan hewan yang buruk dan pada gilirannya
berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan hewan
18. Tantangan penyakit hewan dan
zoonosis bagi ketahanan pangan global
• Keuntungan multidimensi dengan diberantasnya penyakit
Rinderpest dari muka bumi – GREP dirayakan pada tanggal
28 Juni 2011 – penghematan ekonomi lokal US$ 1 milyar dari
investasi ternak di Afrika
• Perang terhadap H5N1 highly pathogenic avian influenza
sejak kemunculannya di Asia Tenggara (termasuk Indonesia)
pada akhir 2003, mempengaruhi jutaan orang baik kesehatan,
kesejahteraan dan nutrisi
• Menghadapi serangan penyakit-penyakit seperti:
– brucellosis, rabies, Jembrana, contagious bovine
pleuropneumonia, penyakit mulut dan kuku, septicaemi
epizooticae, anthrax, peste des petits ruminants, Rift Valley
Fever, trypanosomiasis, West Nile, dan penyakit-penyakit
penting lainnya (IBR, EBL, BVD/MD, Leptospirosis)
19. Tantangan dokter hewan dalam
keamanan pangan global
• Munculnya penyakit yang sebelumnya tidak ada akibat
hewan mengkonsumsi jaringan tubuh hewan – Bovine
Spongiform Encephalopathy (BSE)
• Masalah dioxins dalam daging babi di Irlandia tahun 2008
• Deteksi konsentrasi melanin yang tinggi dalam produk
susu untuk bayi dari China
• Masalah residu obat dan metabolit yang sering digunakan
dalam produksi ternak, seperti senyawa antibiotik dan
antiparasitik
• Penyakit asal pangan hewan (foodborne diseases),
seperti infeksi Campylobacteriosis, Salmonellosis,
Clostridium perfringens, Escherichia coli O157 dlsbnya
20. Livestock Production Index
(2004-2012)
0
20
40
60
80
100
120
140
160
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Indonesia
Filippina
Malaysia
Thailand
Vietnam
Livestock Production Index meliputi daging dan susu dari semua
sumber, produk susu seperti keju, dan telur, madu, sutera mentah,
wol, dan kulit
21. Peran dokter hewan dalam
peningkatan produksi hewan
• Praktik manajemen kesehatan
populasi (herd health
management practices)
• Pelaksanaan tindakan-tindakan
pencegahan, seperti:
– penguatan biosekuriti
– pemberian obat cacing atau vaksinasi
yang terprogram
– Penanganan masalah higiene
kandang, nutrisi, desinfeksi,
pembersihan, dan sanitasi lingkungan
• Pelaksanaan tindakan-tindakan
penjaminan kesehatan pangan di
sepanjang rantai nilai (value
chain)
Pengendalian penyakit hewan
di tingkat peternak
RPH:
Ante dan post ,ortem
Kesehatan daging
Mutu pangan
Pengolahan
Distribusi/ekspor
22. Sistem pangan asal ternak
Input
Sistem
produksi
Transpor RPH
Pengolahan
& pemasaran
Penyiapan Konsumen
Pakan Ternak Ternak Karkas Daging Daging
RpRpRpRpRpRp
Patogen
GovernmentworkingwiththeprivatesectorPemerintah bekerjasama dengan sektor swasta
Patogen dapat:
• bertahan
• menyebar dua arah
• diintroduksi dari sumber eksternal
Informasi dapat:
• dapat ditransfer antar berbagai pelaku
• dapat disembunyikan oleh salah satu pelaku – MORAL HAZARD
• dapat disediakan oleh regulator di luar sistem – pemerintah, lainnya?
“From FARM to FORK”
23. Penanganan aspek kesehatan
hewan untuk ketahanan pangan
Diagnosis, surveilans dan
notifikasi penyakit hewan (Bab 1)
Analisa risiko impor (Bab 2)
Kualitas Siskeswannas (Bab 3)
Rekomendasi pencegahan dan
pengendalian penyakit (Bab 4)
Prosedur ekspor/impor dan
sertifikasi veteriner ( Bab 5)
Kesehatan masyarakat veteriner
(Bab 6)
OIETerrestrialCodeVol.1dan2
• Masalah masuknya penyakit hewan
lewat lalulintas/perdagangan
• Masalah munculnya wabah
penyakit endemik
• Masalah munculnya wabah
penyakit asal pangan hewan
• Masalah penjaminan keamanan
pangan asal hewan
Penyakit-penyakit daftar OIE
yang penting bagi perdagangan
24. Penanganan aspek kesejahteraan
hewan untuk ketahanan pangan
• Masalah kepadatan
• Masalah pengangkutan
• Masalah pemotongan
• Masalah pemusnahan
• Masalah pemberian pakan
Transpor hewan lewat
laut (Artikel 7.2.)
Transpor hewan lewat
darat (Artikel 7.3.)
Transpor hewan lewat
udara (Artikel 7.4.)
Penyembelihan hewan
(Artikel 7.5.)
Pemusnahan hewan
untuk pengendalian
penyakit (Artikel 7.6.)
Kesejahteraan hewan
dan sistem produksi
sapi potong (Artikel 7.9.)
OIETerrestrialCodeBab7
25. Dampak aktivitas kesehatan hewan
terhadap ketahanan pangan
• Mayoritas 108 Negara Anggota
OIE yang disurvei menyatakan
bahwa dampaknya tinggi
terhadap ketahanan pangan
• Persepsi mengenai 4 dimensi
ketahanan pangan secara global
juga sangat homogen (ada
kecenderungan yang lebih tinggi
pada dampak terhadap
ketersediaan dan penyerapan
dalam kaitan dengan organisasi,
surveilans dan inspeksi)
Sumber: Bonnet P. et al. (2011). Contribution
of veterinary activities to global food security
for food derived from terrestrial and aquatic
animals.79th OIE World Assembly.
26. Apakah peran dokter hewan
sudah memadai dalam.....??
Deteksi dini penyakit – respon cepat ?
Kapabilitas diagnosa / kapasitas diagnostik ?
Pengendalian lalulintas hewan (ekspor/impor) ?
Perlindungan teritorial ?
Jaminan produksi hewan sehat (HACCP) ?
Perlindungan kesehatan manusia (zoonosis) ?
Identifikasi dan penelusuran ternak ?
Zoning & kompartementalisasi bebas penyakit ?
Kredibilitas sertifikasi ?
27. Pekerjaan rumah dokter hewan
ke depan (pemerintah & swasta)
• Penguatan sistem surveilans (penyakit, residu)
• Penguatan sistem informasi (i-SIKHNAS) dan i-penelusuran
• Pengembangan metoda investigasi lapangan (wabah)
• Penguatan jejaring laboratorium dan kendali mutu
• Analisa dan mitigasi risiko dan ancaman
• Penyediaan vaksin dan kit diagnostik
• Pengaturan penggunaan antimikrobial
• Pengembangan dan publikasi standar-standar kesehatan untuk
perdagangan dan lalulintas hewan, kesehatan masyarakat
veteriner, diagnosa penyakit, bahan biologik dan vaksin
• Manajemen risiko lalulintas dan perdagangan hewan
• Respon cepat terhadap darurat wabah dan krisis bencana
• Penyusunan pedoman dan penilaian terhadap upaya
penyelamatan ternak saat krisis bencana
28. ‘Vets can make a greater contribution to
ensuring that food is both safe and
nutritious than they are currently making’
Patrick Wall, Professor of Public Health, University
College Dublin, Ireland