Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
KESEJAHTERAAN HEWAN DAN PERDAGANGAN
1. Kesejahteraan Hewan dan
Perdagangan Internasional
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner
Bogor, 9-11 November 2016
2. 11 top isu hak-hak hewan
1. Populasi manusia tidak terkendali (human
overpopulation)
2. Status properti hewan (property status of animals)
3. Vegetarianisme (veganism)
4. Intensifikasi produksi (factory farming)
5. Ikan dan penangkapan ikan (fish and fishing)
6. Daging yang manusiawi (humane meat)
7. Eksperimen menggunakan hewan (animal
experimentation)
8. Hewan kesayangan (companion animal)
9. Perburuan hewan (hunting)
10. Bulu binatang (fur)
11. Hewan untuk hiburan (animal in entertaiment)
Sumber: Doris Lin, Animal Rights Expert (2016)
3. Mengapa “Kesejahteraan Hewan”?
▪ Memperbaiki kesehatan hewan dan
kesejahteraan hewan akan berkontribusi
terhadap keamanan pangan (food safety) dan
ketahanan pangan (food security).
▪ Sejumlah negara di dunia tidak nyaman apabila:
▪ isu kesejahteraan hewan digunakan sebagai
hambatan perdagangan
▪ ‘emosi’ dapat mengesampingkan ‘sains’
Dr Monique Eloit, Deputy Director General,
World Animal Health Organisation (2009)
4. Prinsip-prinsip Kesejahteraan
Hewan Yang Menjadi Pedoman OIE
• Kesejahteraan dan kesehatan hewan saling terkait
• Lima kebebasan (Five freedoms)
• Tiga R’s (reduction, refinement, replacement)
• Basis ilmiah untuk standar-standar
• Kontribusi terhadap kesejahteraan manusia
• Penggunaan hewan sekaligus membawa tanggung
jawab etika untuk memastikan kesejahteraannya
• Kesejahteraan hewan yang lebih baik dapat
memperbaiki produktivitas dan memperoleh keuntungan
ekonomi
• Keluaran berdasarkan kriteria performans adalah basis
perbandingan standar-standar kesejahteraan hewan
Sumber: Derek Belton, OIE International Trade
Department
5. Globalisasi dan perdagangan
internasional
• Globalisasi merupakan suatu kekuatan yang dapat
merevolusionerkan perdagangan internasional,
terutama hewan dan produk hewan.
• Perhatian terhadap kesejahteraan hewan semakin
meningkat di seluruh dunia, sehingga masuk dalam
“Five-Year Strategic Plan the World Organisation for
Animal Health (OIE)” sejak 2001-2005 dan sampai
2016-2020 ditetapkan sebagai prioritas OIE.
• Pendekatan ilmiah OIE dalam penentuan standar-
standar kesejahteraan hewan digunakan sebagai
pedoman bagi seluruh Negara-Negara Anggota.
6. Tantangan “Kesejahteraan Hewan”
▪ Kompleksitas kesejahteraan
hewan menyangkut dimensi-
dimensi sains, etika, budaya,
agama dan politik
▪ esensial untuk memiliki dasar ilmiah,
tetapi dalam pertimbangan juga harus
memperhatikan dimensi-dimensi lain
▪ Perlu penanganan kesejahtaraan
hewan dalam skala global
▪ Standar-standar OIE perlu relevan
dengan kepentingan seluruh Negara-
Negara Anggota
Dr Monique Eloit, Deputy Director General,
World Animal Health Organisation (2009)
7. Kesejahteraan Hewan dan Kerangka
Kebijakan Perdagangan Multilateral
• Perjanjian Umum Tarif
dan Perdagangan -
General Agreement on
Tarifs and Trade (GATT)
• Perjanjian Badan
Perdagangan Dunia -
World Trade Organisation
(WTO) Agreements
– Perjanjian SPS (SPS
Agreement)
– Perjanjian TBT (TBT
Agreement)
8. Kesejahteraan Hewan dalam GATT
• GATT menyediakan kesempatan yang sama bagi
semua Negara-Negara Anggota.
• GATT melarang perlakuan diskriminatif terhadap
produk serupa (like products).
– Like products : produk yang dikelompokkan menurut sifat
atau properti akhir, bukan menurut metoda pemrosesan
dan produksi
• Apakah produk hewan berasal dari sistem
kesejahteraan hewan dari produk serupa?
• WTO Appellate Body menemukan bahwa kemiripan
pada dasarnya merupakan suatu determinasi
mengenai sifat alamiah dan batasan dari hubungan
daya saing antar produk.
Dr Sarah Kahn and Dr Mariela Varas, OIE (2012)
9. Kesejahteraan Hewan Tidak
Dicakup Dalam Perjanjian SPS
• Kesehatan hewan menjadi suatu penentu
(determinan) bagi kesejahteraan hewan.
• Bukti bahwa kesejahteraan hewan yang lebih
baik menyebabkan kesehatan hewan dan
keamanan pangan yang lebih baik masih samar-
samar (tidak pasti).
• Website WTO di internet menyatakan bahwa
tindakan-tindakan kesejahteraan hewan tidak
dicakup dalam Perjanjian SPS.
Dr Sarah Kahn and Dr Mariela Varas, OIE (2012)
10. Kesejahteraan Hewan Dalam
Perjanjian TBT
• TBT memerlukan:
– perlakuan identik dari produk serupa (like products)
tanpa terkait dengan metoda pemrosesan dan produksi
di negara asal.
– produk-produk impor tidak boleh diperlakukan kurang
menguntungkan dari produk-produk domestik.
• Pending Disputes DS 400 dan DS 401
– DS 400 (Kanada dan EU); D401 (Norwegia dan EU)
perselisihan dalam importasi dan pemasaran produk
anjing laut (seal) atas dasar kesejahteraan hewan
– Aturan dan perkembangan berikutnya harus
memberikan klarifikasi terhadap konsistensi tindakan-
tindakan kesejahteraan hewan dengan aturan-aturan
GATT dan TBT.
11. Standar Kesejahteraan Hewan
dalam OIETerrestrial Code
Bab 7.1. Pengenalan terhadap rekomendasi untuk kesejahteraan
hewan
Bab 7.2. Pengankutan hewan lewat laut
Bab 7.3. Pengangkutan hewan lewat darat
Bab 7.4. Pengangkutan hewan lewat udara
Bab 7.5. Pemotongan hewan
Bab 7.6. Pembunuhan hewan untuk tujuan pengendalian penyakit
Bab 7.7. Pengendalian populasi anjing liar
Bab 7.8. Penggunaan hewan dalam penelitian dan pendidikan
Bab 7.9. Kesejahteraan hewan dan sistem produksi sapi potong
Bab 7.10. Kesejahteraan hewan dan sistem produksi ayam potong
Bab 7.11. Kesejahteraan hewan dan sistem produksi sapi perah
Bab 7.12. Kesejahteraan kuda kerja
Sumber: OIE Terrestrial Animal Health Code 2026
12. Kesejahteraan Hewan menurut Islam
• Dokumen “Compatibility between the OIE standards and
the requirements of Islamic Law with special reference to
the prevention of cruelty to animals during transport and
slaughter”.
(http://www.oie.int/fileadmin/Home/eng/Animal_Welfare/docs/
pdf/Others/Religious_Slaughter/A_Religious_slaughter.pdf)
• Fokus persyaratan perundangan kesejahteraan hewan
yang Islami adalah untuk penangan hewan yang
manusiawi, termasuk selama pengangkutan dan pada saat
dipotong.
• Tujuan untuk menstimulasi dialog antara Pemerintah yang
bertanggung jawab di bidang Kesmavet dan Otoritas
Keagamaan untuk mencapai keluaran kesejahteraan
hewan yang dapat diterima dan saling menguntungkan.
13. Tren produksi pangan
“Produk Pangan yang berasal dari hewan berbeda
secara mendasar dengan kebanyakan barang lain
yang diperdagangkan. Elemen yang esensial
dalam produksi adalah suatu kepekaan perasaan
(sentient) yang tercipta yang mampu menimbulkan
kesakitan fisik (physical pain), penderitaan
(suffering) dan kesesakan (distress).”
Sumber: RSPCA and Euro Group for Animal Welfare
15. Standar-standar dan Spesifikasi
Swasta
• Kesejahteraan hewan telah menjadi suatu fokus
perhatian dari perusahaan-perusahaan pangan
multinasional.
• Kekuatan pasar (market power) dari perusahaan-
perusahaan multinasional mendorong peningkatan
praktek-praktek kesejahteraan hewan produsen.
• OIE World Assembly 2008, Resolution XXXII
mengenai peran dari standar-standar pemerintah
dan swasta dalam kesehatan hewan dan
kesejahteraan hewan.
• Cooperation Agreement between OIE & ISO 2011
• ISO TC 34 mengenai standar produk pangan.
16. Kesejahteraan hewan dalam
program jaminan mutu
• Sejumlah Negara Anggota OIE (negera-negara Eropa,
Australia, Selandia Baru, AS dan Kanada) mendapatkan
pengalaman yang berharga dalam peran dari program-
program jaminan mutu (Quality Assurance), dalam
mempromosikan standar-standar kesejahteraan hewan.
• Pengendalian penggunaan hormon and antibiotik
pemicu pertumbuhan (hormone and antibicotic growth
promotants).
• Di Eropa, konsumen mulai meminta informasi yang lebih
banyak dan lebih baik, serta bersedia membayar
premium untuk produk hewan dengan jaminan
kesejahteraan hewan. Program yang dibangun oleh
European Welfare Quality.
17. Isu perdagangan terkait
kesejahteraan hewan
• Standar-standar kesejahteraan hewan atau
kesadaran terhadap kekejaman terhadap hewan
sangat dalam berakar pada budaya dan realita
sosio-ekonomi.
• Apablia nilai-nilai atau kepedulian ada dalam suatu
masyarakat, warga negara (konsumen dan
pembayar pajak) memiliki legitimasi untuk meminta
intervensi pemerintah dalam rangka untuk
melindungi kepedulian tersebut, meskipun jika
ekspektasi negara-negara ketiga berkaitan dengan
perdagangan dipertaruhkan.
Sumber: María Alejandra Calle-Cook (2010)
18. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
penerapan kesejahteraan hewan
• Nilai-nilai budaya (cultural values)
• Persyaratan negara pengimpor dan badan-badan
swasta
• Kebijakan promosi mutu (quality promotion policies)
• Rekomendasi badan-badan referensi
(recommendations of reference bodies)
• Permintaan produsen dan industri
• Hasil penelitian terapan (results of applied research)
• Konsep-konsep keagamaan (religious concepts)
• Permintaan masyarakat sebagai hasil dari
peningkatan kesadaran dan kepedulian
Sumber: Scientific and Technical Review, Vol. 24 (2), OIE (2005)
19. Contoh isu-isu kesejahteraan hewan
dalam perdagangan internasional
• Penggunaan kandang baterei (battery cages) untuk unggas
dan babi.
• Pemotongan yang tidak manusia (human slaughtering)
melalui penerapam ESCAS (Exporter Supply Chain
Assurance System)
• Praktek peternakan yang tidak memenuhi cara-cara
pemeliharaan ternak yang baik.
• Pelarangan impor udang dari sejumlah negara Asia ke AS
berdasarkan kura-kura laut (sea turtles) akan ikut
tertangkap dengan penggunaan net.
• Penerapan kesejahteraan hewan pada rantai pangan (food
chain).
• Penyiksaan hewan melalui pemberian kopi yang berlebihan
bagi luak.
24. Apa itu UDAW?
• Suatu perjanjian di antara bangsa-bangsa dan negara-negara
dalam mengenali bahwa hewan memiliki perasaan dan dapat
menderita, untuk menghargai kebutuhan akan
kesejahteraannya dan mengakhiri kekejaman terhadap
hewan ke arah yang lebih baik.
25. OIE dan kaitannya dengan UDAW
• OIE mempertimbangkan bahwa UDAW komplemen
dan turut mempromosikan pekerjaan yang dilakukan
OIE dan memfasilitasi secara global standar-standar
kesejahteraan hewan OIE dan penerapannya di
tingkat nasional, regional dan global.
• OIE secara aktif mendorong partisipasi Negara-
Negara Anggota begitu juga organisasi-organisasi
kesejahteraan hewan global dalam pengembangan
dan adopsi UDAW.
Sumber: FAO Legislative Study 104 (2010)
26. World Animal Protection Index 2014
Indikator Ranking
1. Perasaan hewan dikenal resmi dalam legislasi dan/atau kebijakan C
2. Pemerintah berikrar memberikan dukungan prinsip terhadap
Universal Declaration on Animal Welfare
D
3. Ada perundangan perlindungan hewan yang melarang penyebab
penderitaan hewan akibat tindakan kekejaman baik yang
dilakukan secara sengaja atau gagal untuk bertindak
C
4a. Ada perundangan yang diaplikasikan pada hewan di peternakan
termasuk pemeliharaan, pengangkutan dan pemotongan
C
4b. Ada perundangan yang diaplikasikan pada hewan di penangkaran D
4c. Ada perundangan yang diaplikasikan pada hewan kesayangan D
4d. Ada perundangan yang diaplikasikan pada hewan yang digunakan
untuk tujuan tenaga kerja dan rekreasi
D
4e. Ada perundangan yang diaplikasikan pada hewan yang digunakan
untuk penelitian ilmiah
E
4f. Ada perundangan yang diaplikasikan pada satwa liar C
5. Pemerintah menetapkan tanggung jawab dan akuntabilitas untuk
memperbaiki kesejahteraan hewan pada di tingkat atas dan
menyediakan sumberdaya
D
27. World Animal Protection Index 2014
Indikator Ranking
6. Pemerintah secara aktif terlibat di OIE dalam memperbaiki
kesejahteraan hewan secara internasional, regional dan nasional
D
7. Pemerintah menginkorporasikan prinsip-prinsip pedoman OIE
untuk kesejahteraan hewan dan standar-standar kesejahteraan
hewan ke dalam kebijakan dan legislasi
D
8. Pemerintah mempublikasikan laporan tentang perkembangan ke
arah pencapaian sejumlah sasaran untuk memonitor dan
memperbaiki standar-standar kesejahteraan hewan
E
9. Perawatan dan perlindungan hewan masuk dalam sistim
pendidikan nasional
10. Pemerintah bekerja dengan pihak lain dalam memperbaiki
perlindungan hewan melalui konsultasi dan keterlibatan pemangku
kepentingan yang relevan termasuk LSM
C
Animal Protection Index Indonesia Ranking D
Sumber: http://api.worldanimalprotection.org/
28. Ringkasan
• Untuk mengimplementasikan standar-standar OIE
diperlukan:
– Dukungan penyusunan/perbaikan legislasi;
– Pembangunan kapasitas dan dukungan anggaran
untuk National Veterinary Services.
• Investasi dalam memperbaiki kesejahteraan hewan
akan memberikan peluang untuk peningkatan
produktivitas domestik dan keuntungan ekonomi
dari perdagangan internasional.
• Bekerjasama antara pemerintah, sektor swasta,
organisasi internasional, dan donor dapat mengatasi
secara sukses ekspektasi sosial terhadap
kesejahteraan hewan.
29. Kesimpulan
• Kesejahteraan hewan adalah suatu isu kebijakan
publik yang kompleks dan multifaset yang meliputi
dimensi-dimensi etik, ekonomi dan politik.
• Suatu kepedulian yang riel bahwa kesejahteraan
hewan sebagai isu kebijakan perdagangan
internasional diupayakan lebih untuk “proteksi
perdagangan” (trade protectionism), dibandingkan
untuk alasan-alasan “perlindungan hewan” (animal
protection).