SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PENYAKIT DAN HAMA PADAPENYAKIT DAN HAMA PADA
BUDIDAYA IKANBUDIDAYA IKAN
PenyakitPenyakit
Keadaan fisik, morfologi atauKeadaan fisik, morfologi atau
fungsi yang mengalamifungsi yang mengalami
perubahan dari kondisi normalperubahan dari kondisi normal
karena beberapa penyebabkarena beberapa penyebab
(internal dan eksternal)(internal dan eksternal)
Penyakit Internal: Genetik, sekresiPenyakit Internal: Genetik, sekresi
internal, imunodefisiensi, syaraf,internal, imunodefisiensi, syaraf,
dan metabolikdan metabolik
Penyakit eksternal: Patogen danPenyakit eksternal: Patogen dan
non pathogennon pathogen
Kelompok penyakit:Kelompok penyakit:
Inang:
-Genetik
-Nutrisi/pakan
-Stadia/
Umur
-Stress
Patogen:
-Virus
-Bakteri
-Parasit
-Jamur
Faktor Lingkungan
1.Bahan Beracun
-Amoniak, Sulfida,
Pestisida,dll
2.Fluktuasi Lingkungan
-Salinitas, pH, DO,Suhu,
Kekeruhan yang besar
KONSEP TERJADINYA PENYAKIT
PENCEGAHAN MELALUI LINGKUNGAN:
1. Kondisi kualitas air yang baik
→ Menjaga pH, suhu, dan DO pada kisaran yang
dibutuhkan ikan
2. Pakan dengan kualitas yang baik
→ Memilih kebutuhan nutrien yang sesuai bagi ikan yang
dibudidaya
3. Penerapan sanitasi dan hygien yang baik
→ Disinfeksi peralatan sebelum dan sesudah digunakan,
pembuangan sisa pakan
4. Keberadaan ikan liar
→ Adanya Kompetitor, dan predator
PENCEGAHAN MELALUI LINGKUNGAN:
5. Vektor Pest control
→ Pengontrolan organisme penyebab penyakit
6. Pengaturan Air
→ Kondisi Kualitas air terjaga
7. Tindakan Karantina dan Pemusnahan
→ Mencegah penularan penyakit ikan dengan pemisahan
ikan yang menunjukkan tanda-tanda berpenyakit
8. Monitoring
→ Melihat gejala penyakit yang timbul, perubahan tingkah
laku, penurunan nafsu makan dan perubahan warna tubuh
PENCEGAHAN MELALUI LINGKUNGAN:
9. Saluran Air
→ Penggunaan teknologi penghambat penyebaran
penyakit antar kolam melalui saluran air
10. Seleksi Umur dan Padat Tebar
→ Agar tidak terjadi kanibalisme yang memicu timbulnya
penyakit dan kematian
PENCEGAHAN MELALUI IKAN ITU SENDIRI:
1. Manipulasi Genetik
→ Manaipulasi genetik untuk menghasilkan ikan tahan
penyakit, dan pertumbuhan cepat
2. Imunisasi
→ Meningkatkan daya tahan tubuh ikan yang akan berlajut
kepada keturunannya
3. Pencegahan Stress
→ Suatu keadaan hewan tidak mampu mengatur kondisi
fisiologis yang normal karena berbagai faktor merugikan
yang mempengaruhi kondisi kesehatannya (penyebab
lingkungan/fisik, kimia, biologi)
4. Pengaturan Kepadatan
→ Kepadatan penebaran disuseaikan dengan luasan kolam
a. Cacing
ORNANISME PARASIT/PENYAKIT
PARASITER
b. Crustacea
c. Protozoa
ORGANISME PARASIT/PENYAKIT
PARASITER
Infeksi primer
Infeksi sekunder
 Penyakit non infeksiPenyakit non infeksi
• Penyakit yang timbul akibat adanyaPenyakit yang timbul akibat adanya
gangguan faktor yang bukan patogen,gangguan faktor yang bukan patogen,
jadi tidak menular sebagian besarjadi tidak menular sebagian besar
karena keracunan dan kekurangan gizikarena keracunan dan kekurangan gizi
• Indikasi ikan lemahIndikasi ikan lemah dan berenang tidakdan berenang tidak
normal dipermukaan airnormal dipermukaan air
• Untuk menghindarinya yaitu harusUntuk menghindarinya yaitu harus
selektif dalam pemberian pakan yangselektif dalam pemberian pakan yang
berprotein tinggi dan kualitas air yangberprotein tinggi dan kualitas air yang
baik.baik.
 Penyakit akibat infeksi (gangguanPenyakit akibat infeksi (gangguan
organisme patogen)organisme patogen)
• Parsit, jamur, bakteri atau virusParsit, jamur, bakteri atau virus
• Beberapa penyakit karena virus :Beberapa penyakit karena virus :
infection pancreatic necrosis (IPN),infection pancreatic necrosis (IPN), ViralViral
Hemorrhagic SepticemiaHemorrhagic Septicemia (VHS), channel(VHS), channel
catfish virus (CCV), infection haemopoticcatfish virus (CCV), infection haemopotic
necrosis (IHN)necrosis (IHN)
Penyakit disebabkan oleh bakteriPenyakit disebabkan oleh bakteri
Penyakit oleh jamurPenyakit oleh jamur
Penyakit oleh parasitPenyakit oleh parasit
Jenis jenis penyakit ikan
 Ichthyopthirius mulitifilis (protozoa).Ichthyopthirius mulitifilis (protozoa).
Parasit menempel pada lapisan lendirParasit menempel pada lapisan lendir
dan menghisap sel darah merah dandan menghisap sel darah merah dan
pigmen kulit.pigmen kulit.
 Gejala pada ikanGejala pada ikan
• Produksi lendir berlebihanProduksi lendir berlebihan
• Adanya bintik-bintik putihAdanya bintik-bintik putih
• Frekuensi pernafasan meningkatFrekuensi pernafasan meningkat
• Pertumbuhan terhambatPertumbuhan terhambat
 Cyclochaeta domergueiCyclochaeta domerguei
 Mycobulus pyriformisMycobulus pyriformis
 Dactylogyrus sp dan gyrodactilus spDactylogyrus sp dan gyrodactilus sp
 Lernea spLernea sp
 Argulus indiArgulus indiccusus
 Saprolegnea sp dan achlya spSaprolegnea sp dan achlya sp
 Aeromonas spAeromonas sp
• Penyakit kulit dan sisikPenyakit kulit dan sisik
• Organisme yang menyerang sisik danOrganisme yang menyerang sisik dan
kulit berasal dari golongan bakteri viruskulit berasal dari golongan bakteri virus
jamur. Jamur biasanya akan terlihatjamur. Jamur biasanya akan terlihat
bercak bercak putih, kelabu ataubercak bercak putih, kelabu atau
kehitam-hitaman pada kulit ikan.kehitam-hitaman pada kulit ikan.
• Ikan yang terserang penyakit pada kulitIkan yang terserang penyakit pada kulit
akan terlihat lebih pucat, luka, inflamasiakan terlihat lebih pucat, luka, inflamasi
(peradangan), pendarahan(peradangan), pendarahan
(haemorrhages) dan perubahan(haemorrhages) dan perubahan
abnormal produksi lendir.abnormal produksi lendir.
• Penyakit pada insangPenyakit pada insang
 Penyakit ini menyebabkan ikan sulitPenyakit ini menyebabkan ikan sulit
bernafas, tutup insang mengembang danbernafas, tutup insang mengembang dan
warna insang pucat.terdapat bintik-bintikwarna insang pucat.terdapat bintik-bintik
merah karena pendarahan kecilmerah karena pendarahan kecil
(peradangan).(peradangan).
Penyakit pada organ dalamPenyakit pada organ dalam
penyakit ini mengakibatkan perut ikanpenyakit ini mengakibatkan perut ikan
membengkak atau menjadi lebih kurusmembengkak atau menjadi lebih kurus
dengan sisik-sisik berdiri yang berdiridengan sisik-sisik berdiri yang berdiri
(penyakit dropsy).(penyakit dropsy).
..
Berdasarkan daerah penyerangan parasit
pada tubuh ikan
 AkutAkut : infeksi terjadi dengan cepat sehingga: infeksi terjadi dengan cepat sehingga
ikan mati tanpa menunjukkan gejala yangikan mati tanpa menunjukkan gejala yang
jelasjelas
 KronisKronis : infeksi terjadi secara perlahan-lahan: infeksi terjadi secara perlahan-lahan
dengan gejala pembengkakan rongga tubuhdengan gejala pembengkakan rongga tubuh
disertai ulcler dan exophthalmiadisertai ulcler dan exophthalmia
 LatenLaten : infeksi terjadi sangat lemah sehingga: infeksi terjadi sangat lemah sehingga
ikan tampak tidak menunjukkan gejalaikan tampak tidak menunjukkan gejala
penyakit, tetapi berpotensi sebagai pembawapenyakit, tetapi berpotensi sebagai pembawa
(carrier)(carrier)
HamaHama
Organisme pengganggu yang dapatOrganisme pengganggu yang dapat
memangsa, membunuh, danmemangsa, membunuh, dan
mempengaruhi produktivitas ikan, baikmempengaruhi produktivitas ikan, baik
secara langsung maupun bertahapsecara langsung maupun bertahap
Hama dapat dikelompokkanHama dapat dikelompokkan
menjadi beberapa macam,menjadi beberapa macam,
yaitu :yaitu :
 Pemangsa (Predator)Pemangsa (Predator)
 Penyaing (Kompetitor)Penyaing (Kompetitor)
 PerusakPerusak
PEMANGSA (PREDATOR)PEMANGSA (PREDATOR)
Hewan yang secara langsung membunuhHewan yang secara langsung membunuh
dan memakan spesies yang di peliharadan memakan spesies yang di pelihara
sehingga ikan/udang yang dibudidayasehingga ikan/udang yang dibudidaya
dalam petakan menjadi berkurangdalam petakan menjadi berkurang
contoh : aves (burung), reptilcontoh : aves (burung), reptil
(buaya, ular), insect air ( kini-kini,(buaya, ular), insect air ( kini-kini,
ucrit, kumbang air) dllucrit, kumbang air) dll
PENYAING (KOMPETITOR)PENYAING (KOMPETITOR)
 KebutuhanKebutuhan
makanmakan
 KebutuhanKebutuhan
oksigenoksigen
Contoh:
• Cacing: Dendronereis sp.(Palolo)
• Udang-udangan non budidaya: Mesopodopsis (Jambret), Metapenaus
monoceros (Udang api-api), dll
• Serangga : Chironomus sp.
• Siput (Moluska)
• Ikan non budidaya : ikan gabus, belut, dll
PERUSAKPERUSAK
 Kerugian menimbulkanKerugian menimbulkan
kerusakan pada tanggulkerusakan pada tanggul
(tambak/kolam tanah) sehingga(tambak/kolam tanah) sehingga
menyebabkan kebocoranmenyebabkan kebocoran
 Contoh : kepiting (Scylla serrata)
dan udang pantus (Thalassina sp)
1. Manusia yg kurang baik dalam1. Manusia yg kurang baik dalam
mengelola ikan (mengelola ikan (samplingsampling, panen), panen)
2. Pencuri2. Pencuri
Pengganggu/pencuri:Pengganggu/pencuri:
Penyebab munculnya hama:Penyebab munculnya hama:
1.1. Persiapan lahan yang kurang baik:Persiapan lahan yang kurang baik:
missal: tidak dilakukanmissal: tidak dilakukan pengapuranpengapuran
2. Konstruksi wadah2. Konstruksi wadah
wadah outdoor memudahkanwadah outdoor memudahkan hamahama
masukmasuk
3. Letak wadah budidaya3. Letak wadah budidaya
wadah budidaya yg berdekatan denganwadah budidaya yg berdekatan dengan
tempat hidup hama (dekat dg sungai)tempat hidup hama (dekat dg sungai)
memudahkan masuknya hamamemudahkan masuknya hama
Prosedur Pengendalian HamaProsedur Pengendalian Hama
 KimiaKimia  FisikFisik
CC
aa
rr
aa
FF
II
ss
II
kk
PengolahanPengolahan
TanahTanah
Perbaikan
Pematang
Penyaringan
Air yang
Masuk
Mekanik
(Penangkapan
langsung)
Pengeringan dasar tambak
Penyumbatan lubang,
pemberian pagar
pada pematang
Penyaringan air di
pintu inlet
Cara KimiaCara Kimia
• Cara kimiawi dapat digunakan tetapiCara kimiawi dapat digunakan tetapi
tetap harus hati-hati dalam pemilihan jenistetap harus hati-hati dalam pemilihan jenis
maupun dosis yang digunakanmaupun dosis yang digunakan
•Cara kimiawi lebih menguntungkan dalamCara kimiawi lebih menguntungkan dalam
hal tenaga dan waktu.hal tenaga dan waktu.
CC
aa
rr
aa
KK
II
mm
II
aa
Bahan sintetik
Contoh: pestisida
Ekstrak tumbuhan
Contoh: ekstrak akar tuba,
biji teh, daun tembakau
Kelebihan : daya racun sangat tinggi
Kelemahan: Sulit mengalami
penguraian secara alami, sehingga
dapat membunuh ikan yang
dibudidayakan
Kelebihan : cepat terurai dialam,
sehingga ramah lingkungan
Kelemahan: sulit diukur secara pasti
Bahan ekstrak tumbuhan untukBahan ekstrak tumbuhan untuk
penanggulangan hamapenanggulangan hama
Bahan Organik Bahan Aktif Dosis
Akar tuba Rotenon 10 kg/ha
Biji Teh Saponin 150-200 kg/ha
Tembakau Nikotin 200-400 kg/ha
Sumber: buku “Budidaya Ikan” DEPDIKNAS
PENYAKIT DAN HAMA PADA BUDIDAYA IKAN

More Related Content

What's hot

Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameiiMinggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameiiSyawalina Soerbakti
 
1 4 seleksi induk ikan
1 4 seleksi induk ikan1 4 seleksi induk ikan
1 4 seleksi induk ikanPutra putra
 
Nanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan MasNanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan MasNanda Danu Lukita
 
budidaya-ikan-sistem-akuaponik
budidaya-ikan-sistem-akuaponikbudidaya-ikan-sistem-akuaponik
budidaya-ikan-sistem-akuaponikDody Supriyadi
 
Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01hassanfpk
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayapadree_box
 
Update Penyakit Udang dan Penganannya
Update Penyakit Udang dan PenganannyaUpdate Penyakit Udang dan Penganannya
Update Penyakit Udang dan PenganannyaSyauqy Nurul Aziz
 
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakultur
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakulturMengoptimalkan peran mikroba dalam akuakultur
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakulturIbnu Sahidhir
 
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikan
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikanTata letak dan konstruksi wadah budidaya ikan
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikanSawargi Ppmkp
 

What's hot (20)

Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameiiMinggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
 
1 4 seleksi induk ikan
1 4 seleksi induk ikan1 4 seleksi induk ikan
1 4 seleksi induk ikan
 
Nanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan MasNanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan Mas
 
budidaya-ikan-sistem-akuaponik
budidaya-ikan-sistem-akuaponikbudidaya-ikan-sistem-akuaponik
budidaya-ikan-sistem-akuaponik
 
Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidaya
 
Budidaya Ikan NIla
Budidaya Ikan NIlaBudidaya Ikan NIla
Budidaya Ikan NIla
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
 
Budidaya Ikan Mas
Budidaya Ikan MasBudidaya Ikan Mas
Budidaya Ikan Mas
 
Update Penyakit Udang dan Penganannya
Update Penyakit Udang dan PenganannyaUpdate Penyakit Udang dan Penganannya
Update Penyakit Udang dan Penganannya
 
Pembesaran ikan
Pembesaran ikanPembesaran ikan
Pembesaran ikan
 
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
 
BDPP_Pertemuan 5 dan 6 ekologi akuakultur
BDPP_Pertemuan 5 dan 6  ekologi akuakulturBDPP_Pertemuan 5 dan 6  ekologi akuakultur
BDPP_Pertemuan 5 dan 6 ekologi akuakultur
 
7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakultur
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakulturMengoptimalkan peran mikroba dalam akuakultur
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakultur
 
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan IkanBDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
 
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
 
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
 
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikan
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikanTata letak dan konstruksi wadah budidaya ikan
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikan
 

Similar to PENYAKIT DAN HAMA PADA BUDIDAYA IKAN

pengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt
pengendalian hama penyakit untuk ikan .pptpengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt
pengendalian hama penyakit untuk ikan .pptYulyaFitria1
 
Pedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan lautPedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan lautWarta Wirausaha
 
KPKP 2214 Keracunan Makanan
KPKP 2214 Keracunan Makanan KPKP 2214 Keracunan Makanan
KPKP 2214 Keracunan Makanan ILKKM SG BULOH
 
materi kHama dan penyakit ikan hias.pptx
materi kHama dan penyakit ikan hias.pptxmateri kHama dan penyakit ikan hias.pptx
materi kHama dan penyakit ikan hias.pptxputririzky16
 
Zoonosis Vanda Delima Warno Putri
Zoonosis Vanda Delima Warno PutriZoonosis Vanda Delima Warno Putri
Zoonosis Vanda Delima Warno PutriVanda Delima
 
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptx
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptxDAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptx
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptxArmizaAmir
 
Daf 3323 topik 1 faktor penyakit
Daf 3323 topik 1  faktor penyakitDaf 3323 topik 1  faktor penyakit
Daf 3323 topik 1 faktor penyakitSurianim Azmi
 
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
 
Manajemen Kesehatan Hewan untuk Paramedik Veteriner.ppt
Manajemen Kesehatan Hewan untuk Paramedik Veteriner.pptManajemen Kesehatan Hewan untuk Paramedik Veteriner.ppt
Manajemen Kesehatan Hewan untuk Paramedik Veteriner.pptmaulanadvm2006
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggasMuhammad Eko
 
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiEly John Karimela
 
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiEly John Karimela
 

Similar to PENYAKIT DAN HAMA PADA BUDIDAYA IKAN (20)

pengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt
pengendalian hama penyakit untuk ikan .pptpengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt
pengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt
 
Pedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan lautPedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan laut
 
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikanRomi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
 
KPKP 2214 Keracunan Makanan
KPKP 2214 Keracunan Makanan KPKP 2214 Keracunan Makanan
KPKP 2214 Keracunan Makanan
 
Balai Budidaya laut Batam
Balai Budidaya laut BatamBalai Budidaya laut Batam
Balai Budidaya laut Batam
 
materi kHama dan penyakit ikan hias.pptx
materi kHama dan penyakit ikan hias.pptxmateri kHama dan penyakit ikan hias.pptx
materi kHama dan penyakit ikan hias.pptx
 
Zoonosis Vanda Delima Warno Putri
Zoonosis Vanda Delima Warno PutriZoonosis Vanda Delima Warno Putri
Zoonosis Vanda Delima Warno Putri
 
Penyehatan Makmin A
Penyehatan Makmin APenyehatan Makmin A
Penyehatan Makmin A
 
Mikroba patogen
 Mikroba patogen Mikroba patogen
Mikroba patogen
 
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptx
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptxDAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptx
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptx
 
Daf 3323 topik 1 faktor penyakit
Daf 3323 topik 1  faktor penyakitDaf 3323 topik 1  faktor penyakit
Daf 3323 topik 1 faktor penyakit
 
Identifikasi Kerusakan
 Identifikasi Kerusakan Identifikasi Kerusakan
Identifikasi Kerusakan
 
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
Manajemen Kesehatan Hewan untuk Paramedik Veteriner.ppt
Manajemen Kesehatan Hewan untuk Paramedik Veteriner.pptManajemen Kesehatan Hewan untuk Paramedik Veteriner.ppt
Manajemen Kesehatan Hewan untuk Paramedik Veteriner.ppt
 
Penyakit lele
Penyakit lelePenyakit lele
Penyakit lele
 
Penyakit lele
Penyakit lelePenyakit lele
Penyakit lele
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas
 
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
 
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
 
Giardiasis presentasi
Giardiasis presentasiGiardiasis presentasi
Giardiasis presentasi
 

Recently uploaded

BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 

Recently uploaded (20)

BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 

PENYAKIT DAN HAMA PADA BUDIDAYA IKAN

  • 1. PENYAKIT DAN HAMA PADAPENYAKIT DAN HAMA PADA BUDIDAYA IKANBUDIDAYA IKAN
  • 2. PenyakitPenyakit Keadaan fisik, morfologi atauKeadaan fisik, morfologi atau fungsi yang mengalamifungsi yang mengalami perubahan dari kondisi normalperubahan dari kondisi normal karena beberapa penyebabkarena beberapa penyebab (internal dan eksternal)(internal dan eksternal) Penyakit Internal: Genetik, sekresiPenyakit Internal: Genetik, sekresi internal, imunodefisiensi, syaraf,internal, imunodefisiensi, syaraf, dan metabolikdan metabolik Penyakit eksternal: Patogen danPenyakit eksternal: Patogen dan non pathogennon pathogen
  • 4. Inang: -Genetik -Nutrisi/pakan -Stadia/ Umur -Stress Patogen: -Virus -Bakteri -Parasit -Jamur Faktor Lingkungan 1.Bahan Beracun -Amoniak, Sulfida, Pestisida,dll 2.Fluktuasi Lingkungan -Salinitas, pH, DO,Suhu, Kekeruhan yang besar KONSEP TERJADINYA PENYAKIT
  • 5. PENCEGAHAN MELALUI LINGKUNGAN: 1. Kondisi kualitas air yang baik → Menjaga pH, suhu, dan DO pada kisaran yang dibutuhkan ikan 2. Pakan dengan kualitas yang baik → Memilih kebutuhan nutrien yang sesuai bagi ikan yang dibudidaya 3. Penerapan sanitasi dan hygien yang baik → Disinfeksi peralatan sebelum dan sesudah digunakan, pembuangan sisa pakan 4. Keberadaan ikan liar → Adanya Kompetitor, dan predator
  • 6. PENCEGAHAN MELALUI LINGKUNGAN: 5. Vektor Pest control → Pengontrolan organisme penyebab penyakit 6. Pengaturan Air → Kondisi Kualitas air terjaga 7. Tindakan Karantina dan Pemusnahan → Mencegah penularan penyakit ikan dengan pemisahan ikan yang menunjukkan tanda-tanda berpenyakit 8. Monitoring → Melihat gejala penyakit yang timbul, perubahan tingkah laku, penurunan nafsu makan dan perubahan warna tubuh
  • 7. PENCEGAHAN MELALUI LINGKUNGAN: 9. Saluran Air → Penggunaan teknologi penghambat penyebaran penyakit antar kolam melalui saluran air 10. Seleksi Umur dan Padat Tebar → Agar tidak terjadi kanibalisme yang memicu timbulnya penyakit dan kematian
  • 8. PENCEGAHAN MELALUI IKAN ITU SENDIRI: 1. Manipulasi Genetik → Manaipulasi genetik untuk menghasilkan ikan tahan penyakit, dan pertumbuhan cepat 2. Imunisasi → Meningkatkan daya tahan tubuh ikan yang akan berlajut kepada keturunannya 3. Pencegahan Stress → Suatu keadaan hewan tidak mampu mengatur kondisi fisiologis yang normal karena berbagai faktor merugikan yang mempengaruhi kondisi kesehatannya (penyebab lingkungan/fisik, kimia, biologi) 4. Pengaturan Kepadatan → Kepadatan penebaran disuseaikan dengan luasan kolam
  • 11.  Penyakit non infeksiPenyakit non infeksi • Penyakit yang timbul akibat adanyaPenyakit yang timbul akibat adanya gangguan faktor yang bukan patogen,gangguan faktor yang bukan patogen, jadi tidak menular sebagian besarjadi tidak menular sebagian besar karena keracunan dan kekurangan gizikarena keracunan dan kekurangan gizi • Indikasi ikan lemahIndikasi ikan lemah dan berenang tidakdan berenang tidak normal dipermukaan airnormal dipermukaan air • Untuk menghindarinya yaitu harusUntuk menghindarinya yaitu harus selektif dalam pemberian pakan yangselektif dalam pemberian pakan yang berprotein tinggi dan kualitas air yangberprotein tinggi dan kualitas air yang baik.baik.
  • 12.  Penyakit akibat infeksi (gangguanPenyakit akibat infeksi (gangguan organisme patogen)organisme patogen) • Parsit, jamur, bakteri atau virusParsit, jamur, bakteri atau virus • Beberapa penyakit karena virus :Beberapa penyakit karena virus : infection pancreatic necrosis (IPN),infection pancreatic necrosis (IPN), ViralViral Hemorrhagic SepticemiaHemorrhagic Septicemia (VHS), channel(VHS), channel catfish virus (CCV), infection haemopoticcatfish virus (CCV), infection haemopotic necrosis (IHN)necrosis (IHN) Penyakit disebabkan oleh bakteriPenyakit disebabkan oleh bakteri Penyakit oleh jamurPenyakit oleh jamur Penyakit oleh parasitPenyakit oleh parasit Jenis jenis penyakit ikan
  • 13.  Ichthyopthirius mulitifilis (protozoa).Ichthyopthirius mulitifilis (protozoa). Parasit menempel pada lapisan lendirParasit menempel pada lapisan lendir dan menghisap sel darah merah dandan menghisap sel darah merah dan pigmen kulit.pigmen kulit.  Gejala pada ikanGejala pada ikan • Produksi lendir berlebihanProduksi lendir berlebihan • Adanya bintik-bintik putihAdanya bintik-bintik putih • Frekuensi pernafasan meningkatFrekuensi pernafasan meningkat • Pertumbuhan terhambatPertumbuhan terhambat
  • 14.  Cyclochaeta domergueiCyclochaeta domerguei  Mycobulus pyriformisMycobulus pyriformis  Dactylogyrus sp dan gyrodactilus spDactylogyrus sp dan gyrodactilus sp  Lernea spLernea sp  Argulus indiArgulus indiccusus  Saprolegnea sp dan achlya spSaprolegnea sp dan achlya sp  Aeromonas spAeromonas sp
  • 15. • Penyakit kulit dan sisikPenyakit kulit dan sisik • Organisme yang menyerang sisik danOrganisme yang menyerang sisik dan kulit berasal dari golongan bakteri viruskulit berasal dari golongan bakteri virus jamur. Jamur biasanya akan terlihatjamur. Jamur biasanya akan terlihat bercak bercak putih, kelabu ataubercak bercak putih, kelabu atau kehitam-hitaman pada kulit ikan.kehitam-hitaman pada kulit ikan. • Ikan yang terserang penyakit pada kulitIkan yang terserang penyakit pada kulit akan terlihat lebih pucat, luka, inflamasiakan terlihat lebih pucat, luka, inflamasi (peradangan), pendarahan(peradangan), pendarahan (haemorrhages) dan perubahan(haemorrhages) dan perubahan abnormal produksi lendir.abnormal produksi lendir.
  • 16. • Penyakit pada insangPenyakit pada insang  Penyakit ini menyebabkan ikan sulitPenyakit ini menyebabkan ikan sulit bernafas, tutup insang mengembang danbernafas, tutup insang mengembang dan warna insang pucat.terdapat bintik-bintikwarna insang pucat.terdapat bintik-bintik merah karena pendarahan kecilmerah karena pendarahan kecil (peradangan).(peradangan). Penyakit pada organ dalamPenyakit pada organ dalam penyakit ini mengakibatkan perut ikanpenyakit ini mengakibatkan perut ikan membengkak atau menjadi lebih kurusmembengkak atau menjadi lebih kurus dengan sisik-sisik berdiri yang berdiridengan sisik-sisik berdiri yang berdiri (penyakit dropsy).(penyakit dropsy). .. Berdasarkan daerah penyerangan parasit pada tubuh ikan
  • 17.  AkutAkut : infeksi terjadi dengan cepat sehingga: infeksi terjadi dengan cepat sehingga ikan mati tanpa menunjukkan gejala yangikan mati tanpa menunjukkan gejala yang jelasjelas  KronisKronis : infeksi terjadi secara perlahan-lahan: infeksi terjadi secara perlahan-lahan dengan gejala pembengkakan rongga tubuhdengan gejala pembengkakan rongga tubuh disertai ulcler dan exophthalmiadisertai ulcler dan exophthalmia  LatenLaten : infeksi terjadi sangat lemah sehingga: infeksi terjadi sangat lemah sehingga ikan tampak tidak menunjukkan gejalaikan tampak tidak menunjukkan gejala penyakit, tetapi berpotensi sebagai pembawapenyakit, tetapi berpotensi sebagai pembawa (carrier)(carrier)
  • 18. HamaHama Organisme pengganggu yang dapatOrganisme pengganggu yang dapat memangsa, membunuh, danmemangsa, membunuh, dan mempengaruhi produktivitas ikan, baikmempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsung maupun bertahapsecara langsung maupun bertahap
  • 19. Hama dapat dikelompokkanHama dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam,menjadi beberapa macam, yaitu :yaitu :  Pemangsa (Predator)Pemangsa (Predator)  Penyaing (Kompetitor)Penyaing (Kompetitor)  PerusakPerusak
  • 20. PEMANGSA (PREDATOR)PEMANGSA (PREDATOR) Hewan yang secara langsung membunuhHewan yang secara langsung membunuh dan memakan spesies yang di peliharadan memakan spesies yang di pelihara sehingga ikan/udang yang dibudidayasehingga ikan/udang yang dibudidaya dalam petakan menjadi berkurangdalam petakan menjadi berkurang contoh : aves (burung), reptilcontoh : aves (burung), reptil (buaya, ular), insect air ( kini-kini,(buaya, ular), insect air ( kini-kini, ucrit, kumbang air) dllucrit, kumbang air) dll
  • 21. PENYAING (KOMPETITOR)PENYAING (KOMPETITOR)  KebutuhanKebutuhan makanmakan  KebutuhanKebutuhan oksigenoksigen Contoh: • Cacing: Dendronereis sp.(Palolo) • Udang-udangan non budidaya: Mesopodopsis (Jambret), Metapenaus monoceros (Udang api-api), dll • Serangga : Chironomus sp. • Siput (Moluska) • Ikan non budidaya : ikan gabus, belut, dll
  • 22. PERUSAKPERUSAK  Kerugian menimbulkanKerugian menimbulkan kerusakan pada tanggulkerusakan pada tanggul (tambak/kolam tanah) sehingga(tambak/kolam tanah) sehingga menyebabkan kebocoranmenyebabkan kebocoran  Contoh : kepiting (Scylla serrata) dan udang pantus (Thalassina sp)
  • 23. 1. Manusia yg kurang baik dalam1. Manusia yg kurang baik dalam mengelola ikan (mengelola ikan (samplingsampling, panen), panen) 2. Pencuri2. Pencuri Pengganggu/pencuri:Pengganggu/pencuri:
  • 24. Penyebab munculnya hama:Penyebab munculnya hama: 1.1. Persiapan lahan yang kurang baik:Persiapan lahan yang kurang baik: missal: tidak dilakukanmissal: tidak dilakukan pengapuranpengapuran 2. Konstruksi wadah2. Konstruksi wadah wadah outdoor memudahkanwadah outdoor memudahkan hamahama masukmasuk 3. Letak wadah budidaya3. Letak wadah budidaya wadah budidaya yg berdekatan denganwadah budidaya yg berdekatan dengan tempat hidup hama (dekat dg sungai)tempat hidup hama (dekat dg sungai) memudahkan masuknya hamamemudahkan masuknya hama
  • 25. Prosedur Pengendalian HamaProsedur Pengendalian Hama  KimiaKimia  FisikFisik
  • 27. Cara KimiaCara Kimia • Cara kimiawi dapat digunakan tetapiCara kimiawi dapat digunakan tetapi tetap harus hati-hati dalam pemilihan jenistetap harus hati-hati dalam pemilihan jenis maupun dosis yang digunakanmaupun dosis yang digunakan •Cara kimiawi lebih menguntungkan dalamCara kimiawi lebih menguntungkan dalam hal tenaga dan waktu.hal tenaga dan waktu.
  • 28. CC aa rr aa KK II mm II aa Bahan sintetik Contoh: pestisida Ekstrak tumbuhan Contoh: ekstrak akar tuba, biji teh, daun tembakau Kelebihan : daya racun sangat tinggi Kelemahan: Sulit mengalami penguraian secara alami, sehingga dapat membunuh ikan yang dibudidayakan Kelebihan : cepat terurai dialam, sehingga ramah lingkungan Kelemahan: sulit diukur secara pasti
  • 29. Bahan ekstrak tumbuhan untukBahan ekstrak tumbuhan untuk penanggulangan hamapenanggulangan hama Bahan Organik Bahan Aktif Dosis Akar tuba Rotenon 10 kg/ha Biji Teh Saponin 150-200 kg/ha Tembakau Nikotin 200-400 kg/ha Sumber: buku “Budidaya Ikan” DEPDIKNAS