SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Strategi Multibisnis
A. Pendekatan Portofolio
Teknik portofolio merupakan suatu pendekatan yang dipelopori oleh Boston Consulting
Group. Pendekatan ini mencoba membantu para manajer “menyeimbangkan” arus kas
diantara bisnis-bisnis beragam sekaligus mengidentifikasi tujuan strategis dasar mereka
dalam keseluruhan portofolio.
B. Matriks Pertumbuhan Pangsa Pasar BCG
Tingkat pertumbuhan pasar merupakan proyeksi tingkat pertumbuhan penjualan untuk
pasar yang dilayani oleh suatu bisnis. Biasanya, indikator ini diukur sebagai persentase
kenaikan dalam penjualan atau volume unit selama dua tahun terakhir. Tingkat pertumbuhan
ini berfungsi sebagai indikator daya tarik relatif dari pasar yang dilayani oleh setiap bisnis
dalam portofolio bisnis perusahaan tersebut.
Posisi kompetitif relatif biasanya dinyatakan sebagai pangsa pasar dari suatu bisnis dibagi
dengan pangsa pasar dari pesaing terbesarnya. Dengan demikian, posisi kompetitif relatif
menjadi dasar untuk membandingkan kekuatan relatif dari bisnis-bisnis yang ada di
portofolio perusahaan dalam hal posisi dari masing-masing bisnis tersebut di pasarnya.
Tanda Tanya
Divisi dalam kuadran I memiliki posisi pangsa pasar relatif rendah, tetapi mereka bersaing
dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan
pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi harus
memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif
(penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya
Bintang
Bisnis di kuadran II (Bintang) mewakili peluang jangka panjnag terbaik untuk pertumbuhan
dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat
pertumbuhan tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan atau
memperkuat posisi dominan mereka. Integrasi ke depan, ke belakang dan horizontal:
penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint venture adalah
strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini
Sapi perah
Divisi yang berposisi di kuadran III memiliki pangsa pasar relatif tinggi tetapi bersaing dalam
industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena mereka menghasilkan kas
lebih dari yang dibutuhkannya, mereka sering kali diperah. Banyak sapi perah saat ini adalah
bintang di masa lalu. Divisi sapi perah harus dikelola untuk memepertahankan posisi kuatnya
selama mungkin. Pengembangan produk atau diversifikasi konsentrik dapat menjadi strategi
yang menarik untuk sapi perah yang kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah menjadi lemah
retrechment atau divestasi lebih sesuai untuk diterapkan
Anjing
Divisi kuadran IV dari organisasi memilki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing
dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh, mereka adalah Anjing dalam
portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini sering kali
dilikuidasi, divestasi, atau dipangkas dengan retrechment. Ketika sebuah divisi adalah anjing,
retrechment dapat menjadi strategi terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang
mencuat kembali, menjadi bisnis yang mampu bertahan dan menguntungkan
Gambar 7. 1 Matriks BCG
C. Matriks SPACE:
Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) mewakili dua dimensi internal
kekuatan keuangan (financial strength –FS) dan keunggulan kompetitif (competitive
advantage-CA) dan dua dimensi eksternal, yaitu stabilitas lingkungan (environmental
stability –ES) dan kekuatan industri (industrial strength-IS). Keempat factor ini adalah
penentu yang paling penting dalam strategis organisasi.
Tahap yang dibutuhkan untuk mengembangkan Matriks SPACE adalah sebagai berikut:
1. Pilih serangkaian variable untuk mendefinisikan kekuatan keuangan (FS), keunggulan
kompetitif (CA), stabilitas lingkungan (ES), dan kekuatan industri (IS)
2. Beri nilai yang berkisar antara 1 (terburuk) hingga 6 (terbaik) untuk masing-masing
variabel yang membentuk dimensi FS dan IS. Beri nilai berkisar antara -1 (terbaik)
hingga -6 (terburuk) untuk masing-masing variabel yang membentuk dimensi ES dan
CA. Pada sumbu FS dan CA, buat perbandingan terhadap pesaing. Pada sumbu IS dan
ES, buat perbandingan dengan industri lain
3. Hitung nilai rata-rata untuk FS, CA, IS, dan ES dengan menjumlahkan nilai yang
diberikan kepada variabel dari setiap dimensi dan kemudian membaginya dengan
jumlah variabel yang disertakan dalam dimensi tersebut
4. Tempatkan nilai rata-rata untuk FS, IS, ES dan CA untuk sumbu yang sesuai dalam
Matriks SPACE
5. Tambahkan dua nilai pada sumbu x dan gambar titik hasil pada X. Tambahkan dua
nilai pada sumbu y dan gambar titik hasil pada Y. gambar perpotongan dari titik xy
yang baru
6. Gambar vector arah dari titik asal Matriks SPACE melalui perpotongan yang baru.
Vektor ini mengungkapkan tipe strategi yang direkomendasikan untuk organisasi:
agresif, kompetitif, defensif, atau konservatif
Tabel 7.1 Matriks SPACE untuk sebuah Bank
Kekuatan Keuangan Peringkat
Rasio modal dasar bank adalah 7.23 persen, 1. 23 poin di atas rasio
yang umunya diisyaratkan yaitu 6 persen
Tingkat pengembalian atas aset adalah negatif 0.77 dibandingkan
dengan rasio rata-rata
Laba bersih bank adalah $183, turun 9 persen dari tahun sebelumnya
Pendapatan bank meningkat 7 persen menjadi $3.46 miliar
1.0
1.0
3.0
4.0
9.0
Kekuatan Industri
Deregulasi memberikan kebebasan produk dan geografis
Deregulasi meningkatkan kompetisi dalam industri perbankan
Hukum perbankan Indonesia memperbolehkan bank membeli bank
membeli bank lain
4.0
2.0
4.0
10.0
Stabilitas Lingkungan
Negara kurang berkembang mengalami inflasi tinggi dan
ketidakstabilan politik
Kantor pusat di Pittsburg, bank secara historis sangat mengandalkan
industri baja, minyak, dan gas
Deregulasi perbankan telah menciptakan ketidakstabilan di seluruh
industri
-4.0
-5.0
-4.0
-13.0
Keunggulan Kompetitif
Bank menyediakan jasa pemrosesan data untuk lebih dari 450
institusi di 38 negara bagian
Bank super regional,bank internasional, dan lembaga bukan bank
menjadi semakin kompetitif
Bank memiliki basis pelanggan yang besar
-2.0
-5.0
-2.0
-9.0
Kesimpulan
Rata-rata ES adalah -13/ 3 = -
4.33
Rata-rata CA adalah -9/3 = - 3
Koordinat Vektor Arah: sumbu x: -3 + 3.33 = 0.33
Koordinat Vektor Arah: sumbu y: -4.33 +2.25 = -2.08
Bank seharusnya menjalankan strategi kompetitif
Rata-rata IS adalah 10/ 3 = 3
Rata-rata FS adalah 9/ 4 =
2.25
Ketika vektor arah perusahaan berlokasi di kuadran agresif (kuadaran kanan atas) dari
MATRIKS SPACE, organisasi berada pada posisi yang baik untuk menggunakan kekuatan
internalnya guna (1) memanfaatkan peluang eksternal, (2) mengatasi kelemahan internal, dan
(3) menghindari ancaman eksternal. Dengan demikian, penetrasi pasar, pengembangan pasar,
pengembangan produk, integrasi ke depan,integrasi ke belakang, integrasi horizontal,
diversifikasi konglomerat, diversifikasi konsentrik, diversifikasi horizontal atau strategi
kombinasi semuanya bisa layak digunakan pada kondisi spesifik yang dihadapi perusahaan.
Vektor arah dapat muncul di kuadran konservatif (kuadran kiri atas) dari MATRIKS SPACE,
yang mengimplikasikan untuk tetap berada dekat dengan kompetensi dasar perusahaan dan
tidak mengambil risiko yang berlebihan. Strategi konservatif sering kali memasukkan
penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi konsentrik.
Vektor arah mungkin berlokasi di kiri bawah atau kuadran defensif dari MATRIKS SPACE,
yang menyarankan bahwa perusahaan seharusnya berfokus pada memperbaiki kelemahan
internal dan menghindari ancaman eksternal. Strategi defensif mencakup retrechment,
divestasi, likuidasi dan diversifikasi konsentrik. Akhirnya, vektor arah dapat berlokasi di
kanan bawah ataukuadran kompetitif dari MATRIKS SPACE, mengindikasikan strategi
kompetitif. Strategi kompetitif mencakup integrasike belakang, ke depan, dan horizontal;
penetrasipasar, pengembangan pasar, pengembanagn produk dan joint venture.
D. Matriks Internal-Eksternal (IE)
Matriks IE dibagi ke dalam tiga daerah utama yang memiliki implikasi strategi yang berbeda.
Pertama, rekomendasi untuk divisi yang masuk ke dalam sel I, II, IV dapat digambarkan
sebagai tumbuh dan kembangkan. Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar,
dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan
integrasi horizontal) dapat menjadi paling sesuai untuk divisi-divisi ini.
Kedua, divisi yang masuk ke dalam sel III, V, VII dapat dikelola dengan cara terbaik dengan
strategi jaga dan pertahankan; penetrasi pasar dan pengembangan produk adalah dua
strategi yang umum digunakan untuk divisi tipe ini.
Ketiga, rekomendasi umum diberikan untuk divisi yang masuk ke dalam sel VI, VIII, dan IX
adalah tuas dan divestasi. Organisasi yang berhasil mempu mencapai portofolio bisnis yang
diposisikan dalam atau sekitar sel I dalam matriks IE.
Gambar 7.2 Matriks Internal-Eksternal
E. Matriks Strategi Besar
Disamping Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, dan Matriks IE, Matriks Strategi
Besar (Grand Strategy Matrix) telah menjadi alat yang popular untuk merumuskan alternatif
strategi. Semua organisasi dapat diposisikan dalam salah satu dari empat kuadran dalam
Matriks Grand Strategy. Divisi perusahaan juga dapat diposisikan. Seperti diilustrasikan
dalam Gambar dibawah, Matriks Grand Strategy didasarkan pada dua dimensi evaluatif;
posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar. Strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan suatu
organisasi terdapat pada urutan daya tariknya dalam masing-masing kuadran dalam matriks.
Perusahaan yang berada pada Kuadran I dalam Matriks Grand Strategy berada pada posisi
yang sangat bagus. Untuk perusahaan ini, terus berkonsentrasi pada pasar saat ini (penetrasi
pasar dan pengembangan pasar) dan produk saat ini (pengembangan produk) adalah strategi
yang sesuai. Tidaklah bijak untuk perusahaan di kuadran I untuk bergerak jauh dari
keunggulan kompetitif yang dimilikinya saat ini. Ketika organisasi pada Kuadran I memiliki
sumber daya yang berlebih, maka integrasi ke belakang, ke depan, atau horixontal dapat
menjadi strategi yang efektif. Bila perusahaan pada Kuadran I terlalu berkomitmen pada satu
produk, maka diversifikasi konsentrik dapat mengurangi risiko yang berhubungan dengan lini
produk yang sempit. Perusahaan kuadran I mampu mengambil keuntungan dari peluang
eksternal dalam beberapa area. Mereka dapat mengambil resiko secara agresif ketika
dibutuhkan.
Perusahaan yang berada di kuadran II perlu mengevaluasi pendekatan mereka saat ini
terhadap pasar secara serius. Walaupun industri mereka bertumbuh, mereka tidak mampu
untuk bersaing secara efektif, dan mereka perlu menentukan mengapa pendekatan perusahaan
saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan dapat berubah degan cara terbaik untuk
memperbaiki daya saingnya. Karena perusahaan Kuadran II berada pada industri yang
pasarnya tumbuh secara cepat, strategi defensif (bukannya integratif atau deversifikasi)
biasanya menjadi pilihan pertama yang harus dipikirkan. Tetapi, jika perusahaan tidak
memiliki kompetensi yang unik atau keunggulan kompetitif, maka integrasi horizontal sering
menjadi alternative yang disukai. Sebagai jalan terakhir, divestasi atau likuidasi dapat
dipertimbangkan. Divestasi dapat memberikan dana yang dibutuhkan untuk membeli bisnis
lain atau membeli kembali saham perusahaan.
Perusahaan Kuadran III bersaing dalam industri yang tumbuh dengan lambat dan memiliki
posisi kompetitif yang lemah. Perusahaan-perusahaan ini harus membuat perubahan drastis
secara cepat untuk menghindari penurunan yang lebih jauh dan kemungkinan likuidasi.
Pengurangan biaya dan aset secara ekstensif (retrenchment) harus dilakukan terlebih dahulu.
Alternatif strategi adalah mengalihkan sumber daya dari bisnis saat ini ke bidang lain
(diversifikasi). Jika yang lainnya gagal, pilihan terakhir untuk bisnis di Kuadran III adalah
divestasi atau likuidasi.
Bisnis di kuadran IV memiliki posisi kompetitif yang kuat dalam industri yang tumbuh
lambat. Perusahaan ini memiliki kekuatan untuk memperkenalkan program yang
terdiversifikasi ke area yang pertumbuhannya menjanjikan: perusahaan Kuadran IV memiliki
karakteristik tingkat arus kas yang tinggi dan kebutuhan untuk tumbuh secara internal yang
terbatas dan sering kali dapat menjalankan diversifikasi konsentrik, horizontal, atau
konglomerat dengan sukses. Perusahaan Kuadran IV juga menjalankan joint venture.
Gambar 7.3 Matriks Grand Strategy
F. Keterbatasan Pendekatan Portofolio
Pendekatan portofolio memberikan beberapa kontribusi bagi analisis strategis melalui para
manajer korporat yang yakin akan kemampuan mereka untuk menstransfer keunggulan
kompetitif manajemen profesional ke beragam bisnis. Pendekatan ini mengomunikasikan
sejumlah besar informasi mengenai beragam unit bisnis dan rencana korporat dalam format
yang sangat disederhanakan. Pendekatan ini menyoroti persamaan dan perbedaan di antara
unit-unit bisnis dan membantu menyampaikan logika di balik strategi korporat bagi masing-
masing bisnis dengan bahasa yg sama. Pendekatan ini menyederhanakan prioritas untuk
berbagi sumber daya korporat di antara beragam unit bisnis yang menghasilkan dan
menggunakan sumber-sumber daya tersebut. Meskipun menawarkan kontribusi yang berarti,
pendekatan-pendekatan ini mempunyai beberapa keterbatasan dan kelemahan penting:
Masalah utama dengan matriks portofolio adalah bahwa matriks tersebut tidak
menyebutkan bagaimana nilai diciptakan di antara unit-unit bisnis – satu-satunya
hubungan di antara unit-unit bisnis tersebut adalah kas. Menanggap setiap unit bisnis
sebagai entitas yang berdiri mengabaikan kompetensi inti dan sinergi internal yang
umum dimiliki oleh operasi-operasi tersebut
Pengukuran yang benar-benar akurat untuk klasifikasi matriks tidak semudah yang
dilukiskan oleh matriks-matriks tersebut. Mengidentifikasi bisnis individual, atau
pasar yang berbeda, sering kali tidak dapat dilakukan setepat yang seharusnya oleh
asumsi dasar. Membandingkan unit-unit bisnis dengan hanya dimensi dasar dapat
membawa pada keimpulan bahwa inilah faktor yang benar-benar berarti dan bahwa
setiap unit dapat dibandingkan secara adil menggunakan dasar-dasar tersebut.
Asumsi dasar mengenhai hubungan antara pangsa pasar dan profitabilitas-efek kurva
pengalaman- berbeda lintas industri dan segmen pasar yang berbeda. Beberapa
industri tidak memiliki kaitan semacam itu. Beberapa menemukan bahwa perusahaan
dengan pangsa pasar yang rendah dapat menghasilkan profitabilitas yang superior
dengan keunggulan diferensiasi
Pilihan-pilihan strategis yang terbatas, yang dimaksudakan untuk menjelaskan arus
sumber daya dalam suatu perusahaan, kelihatannya lebih sesuai jika dipandang
sebagai misi strategis dasar, yang menciptakan pemahaman yang keliru mengenai apa
yang sebenarnya dicakup oleh strategi masing-masing bisnis.
Pendekatan portofolio menggambarkan pandangan bahwa perusahaan perlu
mencukupi sendiri modalnya. Hal ini mengabaikan modal yang digalang di pasar
modal.
Pendekatan portofolio biasanya gagal untuk membandingkan keunggulan kompetitif
yang diterima oleh suatu bisnis karena dimiliki oleh perusahaan tertentu dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut untuk memiliki bisnis itu.

More Related Content

What's hot

analisis bcg ( Boston consulting group)
analisis bcg ( Boston consulting group)analisis bcg ( Boston consulting group)
analisis bcg ( Boston consulting group)Opissen Yudisyus
 
Tm 5 Analisis Dan Pilihan Strategi
Tm 5 Analisis Dan Pilihan StrategiTm 5 Analisis Dan Pilihan Strategi
Tm 5 Analisis Dan Pilihan StrategiAchmad Rozi El Eroy
 
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,Wina Winarsih
 
Analisis swot
Analisis swotAnalisis swot
Analisis swotDe Nur
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Multi Business St...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Multi Business St...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Multi Business St...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Multi Business St...Ipung Sutoyo
 
Penggunaan Strategi Militer Dalam Bisnis
Penggunaan Strategi Militer Dalam BisnisPenggunaan Strategi Militer Dalam Bisnis
Penggunaan Strategi Militer Dalam BisnisDede Andi
 
Hakikat perencanaan strategis
Hakikat perencanaan strategisHakikat perencanaan strategis
Hakikat perencanaan strategisPutri Rahmah
 
Jurnal : ANALISIS STRATEGI KEUANGAN MATRIKS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PERTUMBU...
Jurnal : ANALISIS STRATEGI KEUANGAN MATRIKS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PERTUMBU...Jurnal : ANALISIS STRATEGI KEUANGAN MATRIKS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PERTUMBU...
Jurnal : ANALISIS STRATEGI KEUANGAN MATRIKS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PERTUMBU...KgsRidwan
 
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)Darwin Kadarisman
 
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Kartika Lukitasari
 
Pasar Saham - 20 Teori Dow
Pasar Saham - 20 Teori DowPasar Saham - 20 Teori Dow
Pasar Saham - 20 Teori DowKuliahKita
 
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaPortofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaJudianto Nugroho
 

What's hot (15)

Bcg dan matrix in Bahasa
Bcg dan matrix in BahasaBcg dan matrix in Bahasa
Bcg dan matrix in Bahasa
 
analisis bcg ( Boston consulting group)
analisis bcg ( Boston consulting group)analisis bcg ( Boston consulting group)
analisis bcg ( Boston consulting group)
 
Tm 5 Analisis Dan Pilihan Strategi
Tm 5 Analisis Dan Pilihan StrategiTm 5 Analisis Dan Pilihan Strategi
Tm 5 Analisis Dan Pilihan Strategi
 
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,
 
Analisis swot
Analisis swotAnalisis swot
Analisis swot
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Multi Business St...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Multi Business St...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Multi Business St...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Multi Business St...
 
Penggunaan Strategi Militer Dalam Bisnis
Penggunaan Strategi Militer Dalam BisnisPenggunaan Strategi Militer Dalam Bisnis
Penggunaan Strategi Militer Dalam Bisnis
 
10 swot analis
10 swot analis10 swot analis
10 swot analis
 
Hakikat perencanaan strategis
Hakikat perencanaan strategisHakikat perencanaan strategis
Hakikat perencanaan strategis
 
Jurnal : ANALISIS STRATEGI KEUANGAN MATRIKS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PERTUMBU...
Jurnal : ANALISIS STRATEGI KEUANGAN MATRIKS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PERTUMBU...Jurnal : ANALISIS STRATEGI KEUANGAN MATRIKS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PERTUMBU...
Jurnal : ANALISIS STRATEGI KEUANGAN MATRIKS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PERTUMBU...
 
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
 
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
 
Pasar Saham - 20 Teori Dow
Pasar Saham - 20 Teori DowPasar Saham - 20 Teori Dow
Pasar Saham - 20 Teori Dow
 
Mm
MmMm
Mm
 
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaPortofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
 

Similar to STRATEGI MULTIBISNIS

Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercub...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercub...Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercub...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercub...Annisa Nurlestari
 
Upaya memenangkan pasar melalui perencanaan strategik
Upaya memenangkan pasar melalui perencanaan strategikUpaya memenangkan pasar melalui perencanaan strategik
Upaya memenangkan pasar melalui perencanaan strategikYohan Gugun
 
Manajemen strategi indra.ppt
Manajemen strategi indra.pptManajemen strategi indra.ppt
Manajemen strategi indra.pptRizcaTriUtami1
 
Manajamen Strategi di www.sekolahbisnisindonesia.com
Manajamen Strategi di www.sekolahbisnisindonesia.comManajamen Strategi di www.sekolahbisnisindonesia.com
Manajamen Strategi di www.sekolahbisnisindonesia.comSEKOLAH BISNIS INDONESIA
 
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategikFormulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategikLily Herliana
 
Strategic Mgm - K06.ppt
Strategic Mgm - K06.pptStrategic Mgm - K06.ppt
Strategic Mgm - K06.pptEndangTR1
 
Corporate Strategic.ppt
Corporate Strategic.pptCorporate Strategic.ppt
Corporate Strategic.pptSisvianitaNR
 
ayi sujana 11150834
ayi sujana 11150834ayi sujana 11150834
ayi sujana 11150834ayi_sujana23
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...lindawinata
 
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...Nadiatur Rakhma
 
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...Nurrul Tiara Dinni
 
Strategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana PemasaranStrategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana PemasaranRicky A Peaceful
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...triwahyunugroho3
 
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...Siti Mabrur Rachmah
 
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...Izzatul Muhammad
 
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIKSTRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIKBiyah Djauhar
 

Similar to STRATEGI MULTIBISNIS (20)

Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercub...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercub...Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercub...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercub...
 
Upaya memenangkan pasar melalui perencanaan strategik
Upaya memenangkan pasar melalui perencanaan strategikUpaya memenangkan pasar melalui perencanaan strategik
Upaya memenangkan pasar melalui perencanaan strategik
 
Manajemen strategi indra.ppt
Manajemen strategi indra.pptManajemen strategi indra.ppt
Manajemen strategi indra.ppt
 
Manajamen Strategi di www.sekolahbisnisindonesia.com
Manajamen Strategi di www.sekolahbisnisindonesia.comManajamen Strategi di www.sekolahbisnisindonesia.com
Manajamen Strategi di www.sekolahbisnisindonesia.com
 
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategikFormulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
 
Strategic Mgm - K06.ppt
Strategic Mgm - K06.pptStrategic Mgm - K06.ppt
Strategic Mgm - K06.ppt
 
Corporate Strategic.ppt
Corporate Strategic.pptCorporate Strategic.ppt
Corporate Strategic.ppt
 
ayi sujana 11150834
ayi sujana 11150834ayi sujana 11150834
ayi sujana 11150834
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
 
SPACE +QSPM
SPACE +QSPMSPACE +QSPM
SPACE +QSPM
 
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...
 
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
 
Strategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana PemasaranStrategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana Pemasaran
 
Pertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxPertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptx
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
 
Strategi pemasaran ppt
Strategi pemasaran pptStrategi pemasaran ppt
Strategi pemasaran ppt
 
Analisis swot oke
Analisis swot okeAnalisis swot oke
Analisis swot oke
 
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...
 
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
 
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIKSTRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
 

More from Muh Agus Priyetno

TGS UAS SM, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Analisis SWOT BPJS Ketenaga...
TGS UAS SM,  Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Analisis SWOT BPJS Ketenaga...TGS UAS SM,  Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Analisis SWOT BPJS Ketenaga...
TGS UAS SM, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Analisis SWOT BPJS Ketenaga...Muh Agus Priyetno
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...Muh Agus Priyetno
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...Muh Agus Priyetno
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objecti...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi,  long term objecti...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi,  long term objecti...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objecti...Muh Agus Priyetno
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...Muh Agus Priyetno
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...Muh Agus Priyetno
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...Muh Agus Priyetno
 
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...Muh Agus Priyetno
 
TGS UAS BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Penerapan GCG Pada BPJS...
TGS UAS BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Penerapan GCG Pada BPJS...TGS UAS BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Penerapan GCG Pada BPJS...
TGS UAS BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Penerapan GCG Pada BPJS...Muh Agus Priyetno
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...Muh Agus Priyetno
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Muh Agus Priyetno
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, governance rating, universi...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, governance rating, universi...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, governance rating, universi...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, governance rating, universi...Muh Agus Priyetno
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...Muh Agus Priyetno
 
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Busine...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Busine...BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Busine...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Busine...Muh Agus Priyetno
 

More from Muh Agus Priyetno (14)

TGS UAS SM, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Analisis SWOT BPJS Ketenaga...
TGS UAS SM,  Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Analisis SWOT BPJS Ketenaga...TGS UAS SM,  Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Analisis SWOT BPJS Ketenaga...
TGS UAS SM, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Analisis SWOT BPJS Ketenaga...
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objecti...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi,  long term objecti...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi,  long term objecti...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objecti...
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...
 
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...
 
TGS UAS BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Penerapan GCG Pada BPJS...
TGS UAS BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Penerapan GCG Pada BPJS...TGS UAS BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Penerapan GCG Pada BPJS...
TGS UAS BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Penerapan GCG Pada BPJS...
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, governance rating, universi...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, governance rating, universi...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, governance rating, universi...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, governance rating, universi...
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...
 
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Busine...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Busine...BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Busine...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Busine...
 

Recently uploaded

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 

Recently uploaded (20)

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 

STRATEGI MULTIBISNIS

  • 1. Strategi Multibisnis A. Pendekatan Portofolio Teknik portofolio merupakan suatu pendekatan yang dipelopori oleh Boston Consulting Group. Pendekatan ini mencoba membantu para manajer “menyeimbangkan” arus kas diantara bisnis-bisnis beragam sekaligus mengidentifikasi tujuan strategis dasar mereka dalam keseluruhan portofolio. B. Matriks Pertumbuhan Pangsa Pasar BCG Tingkat pertumbuhan pasar merupakan proyeksi tingkat pertumbuhan penjualan untuk pasar yang dilayani oleh suatu bisnis. Biasanya, indikator ini diukur sebagai persentase kenaikan dalam penjualan atau volume unit selama dua tahun terakhir. Tingkat pertumbuhan ini berfungsi sebagai indikator daya tarik relatif dari pasar yang dilayani oleh setiap bisnis dalam portofolio bisnis perusahaan tersebut. Posisi kompetitif relatif biasanya dinyatakan sebagai pangsa pasar dari suatu bisnis dibagi dengan pangsa pasar dari pesaing terbesarnya. Dengan demikian, posisi kompetitif relatif menjadi dasar untuk membandingkan kekuatan relatif dari bisnis-bisnis yang ada di portofolio perusahaan dalam hal posisi dari masing-masing bisnis tersebut di pasarnya. Tanda Tanya Divisi dalam kuadran I memiliki posisi pangsa pasar relatif rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya Bintang Bisnis di kuadran II (Bintang) mewakili peluang jangka panjnag terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan atau memperkuat posisi dominan mereka. Integrasi ke depan, ke belakang dan horizontal: penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint venture adalah strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini Sapi perah Divisi yang berposisi di kuadran III memiliki pangsa pasar relatif tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena mereka menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkannya, mereka sering kali diperah. Banyak sapi perah saat ini adalah bintang di masa lalu. Divisi sapi perah harus dikelola untuk memepertahankan posisi kuatnya selama mungkin. Pengembangan produk atau diversifikasi konsentrik dapat menjadi strategi
  • 2. yang menarik untuk sapi perah yang kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah menjadi lemah retrechment atau divestasi lebih sesuai untuk diterapkan Anjing Divisi kuadran IV dari organisasi memilki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh, mereka adalah Anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini sering kali dilikuidasi, divestasi, atau dipangkas dengan retrechment. Ketika sebuah divisi adalah anjing, retrechment dapat menjadi strategi terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat kembali, menjadi bisnis yang mampu bertahan dan menguntungkan Gambar 7. 1 Matriks BCG C. Matriks SPACE: Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) mewakili dua dimensi internal kekuatan keuangan (financial strength –FS) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage-CA) dan dua dimensi eksternal, yaitu stabilitas lingkungan (environmental stability –ES) dan kekuatan industri (industrial strength-IS). Keempat factor ini adalah penentu yang paling penting dalam strategis organisasi. Tahap yang dibutuhkan untuk mengembangkan Matriks SPACE adalah sebagai berikut: 1. Pilih serangkaian variable untuk mendefinisikan kekuatan keuangan (FS), keunggulan kompetitif (CA), stabilitas lingkungan (ES), dan kekuatan industri (IS) 2. Beri nilai yang berkisar antara 1 (terburuk) hingga 6 (terbaik) untuk masing-masing variabel yang membentuk dimensi FS dan IS. Beri nilai berkisar antara -1 (terbaik) hingga -6 (terburuk) untuk masing-masing variabel yang membentuk dimensi ES dan CA. Pada sumbu FS dan CA, buat perbandingan terhadap pesaing. Pada sumbu IS dan ES, buat perbandingan dengan industri lain
  • 3. 3. Hitung nilai rata-rata untuk FS, CA, IS, dan ES dengan menjumlahkan nilai yang diberikan kepada variabel dari setiap dimensi dan kemudian membaginya dengan jumlah variabel yang disertakan dalam dimensi tersebut 4. Tempatkan nilai rata-rata untuk FS, IS, ES dan CA untuk sumbu yang sesuai dalam Matriks SPACE 5. Tambahkan dua nilai pada sumbu x dan gambar titik hasil pada X. Tambahkan dua nilai pada sumbu y dan gambar titik hasil pada Y. gambar perpotongan dari titik xy yang baru 6. Gambar vector arah dari titik asal Matriks SPACE melalui perpotongan yang baru. Vektor ini mengungkapkan tipe strategi yang direkomendasikan untuk organisasi: agresif, kompetitif, defensif, atau konservatif Tabel 7.1 Matriks SPACE untuk sebuah Bank Kekuatan Keuangan Peringkat Rasio modal dasar bank adalah 7.23 persen, 1. 23 poin di atas rasio yang umunya diisyaratkan yaitu 6 persen Tingkat pengembalian atas aset adalah negatif 0.77 dibandingkan dengan rasio rata-rata Laba bersih bank adalah $183, turun 9 persen dari tahun sebelumnya Pendapatan bank meningkat 7 persen menjadi $3.46 miliar 1.0 1.0 3.0 4.0 9.0 Kekuatan Industri Deregulasi memberikan kebebasan produk dan geografis Deregulasi meningkatkan kompetisi dalam industri perbankan Hukum perbankan Indonesia memperbolehkan bank membeli bank membeli bank lain 4.0 2.0 4.0 10.0 Stabilitas Lingkungan Negara kurang berkembang mengalami inflasi tinggi dan ketidakstabilan politik Kantor pusat di Pittsburg, bank secara historis sangat mengandalkan industri baja, minyak, dan gas Deregulasi perbankan telah menciptakan ketidakstabilan di seluruh industri -4.0 -5.0 -4.0 -13.0 Keunggulan Kompetitif Bank menyediakan jasa pemrosesan data untuk lebih dari 450 institusi di 38 negara bagian Bank super regional,bank internasional, dan lembaga bukan bank menjadi semakin kompetitif Bank memiliki basis pelanggan yang besar -2.0 -5.0 -2.0 -9.0 Kesimpulan Rata-rata ES adalah -13/ 3 = - 4.33 Rata-rata CA adalah -9/3 = - 3 Koordinat Vektor Arah: sumbu x: -3 + 3.33 = 0.33 Koordinat Vektor Arah: sumbu y: -4.33 +2.25 = -2.08 Bank seharusnya menjalankan strategi kompetitif
  • 4. Rata-rata IS adalah 10/ 3 = 3 Rata-rata FS adalah 9/ 4 = 2.25 Ketika vektor arah perusahaan berlokasi di kuadran agresif (kuadaran kanan atas) dari MATRIKS SPACE, organisasi berada pada posisi yang baik untuk menggunakan kekuatan internalnya guna (1) memanfaatkan peluang eksternal, (2) mengatasi kelemahan internal, dan (3) menghindari ancaman eksternal. Dengan demikian, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi ke depan,integrasi ke belakang, integrasi horizontal, diversifikasi konglomerat, diversifikasi konsentrik, diversifikasi horizontal atau strategi kombinasi semuanya bisa layak digunakan pada kondisi spesifik yang dihadapi perusahaan. Vektor arah dapat muncul di kuadran konservatif (kuadran kiri atas) dari MATRIKS SPACE, yang mengimplikasikan untuk tetap berada dekat dengan kompetensi dasar perusahaan dan tidak mengambil risiko yang berlebihan. Strategi konservatif sering kali memasukkan penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi konsentrik. Vektor arah mungkin berlokasi di kiri bawah atau kuadran defensif dari MATRIKS SPACE, yang menyarankan bahwa perusahaan seharusnya berfokus pada memperbaiki kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Strategi defensif mencakup retrechment, divestasi, likuidasi dan diversifikasi konsentrik. Akhirnya, vektor arah dapat berlokasi di kanan bawah ataukuadran kompetitif dari MATRIKS SPACE, mengindikasikan strategi kompetitif. Strategi kompetitif mencakup integrasike belakang, ke depan, dan horizontal; penetrasipasar, pengembangan pasar, pengembanagn produk dan joint venture. D. Matriks Internal-Eksternal (IE) Matriks IE dibagi ke dalam tiga daerah utama yang memiliki implikasi strategi yang berbeda. Pertama, rekomendasi untuk divisi yang masuk ke dalam sel I, II, IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan kembangkan. Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal) dapat menjadi paling sesuai untuk divisi-divisi ini. Kedua, divisi yang masuk ke dalam sel III, V, VII dapat dikelola dengan cara terbaik dengan strategi jaga dan pertahankan; penetrasi pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi yang umum digunakan untuk divisi tipe ini. Ketiga, rekomendasi umum diberikan untuk divisi yang masuk ke dalam sel VI, VIII, dan IX adalah tuas dan divestasi. Organisasi yang berhasil mempu mencapai portofolio bisnis yang diposisikan dalam atau sekitar sel I dalam matriks IE.
  • 5. Gambar 7.2 Matriks Internal-Eksternal E. Matriks Strategi Besar Disamping Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, dan Matriks IE, Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) telah menjadi alat yang popular untuk merumuskan alternatif strategi. Semua organisasi dapat diposisikan dalam salah satu dari empat kuadran dalam Matriks Grand Strategy. Divisi perusahaan juga dapat diposisikan. Seperti diilustrasikan dalam Gambar dibawah, Matriks Grand Strategy didasarkan pada dua dimensi evaluatif; posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar. Strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan suatu organisasi terdapat pada urutan daya tariknya dalam masing-masing kuadran dalam matriks. Perusahaan yang berada pada Kuadran I dalam Matriks Grand Strategy berada pada posisi yang sangat bagus. Untuk perusahaan ini, terus berkonsentrasi pada pasar saat ini (penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan produk saat ini (pengembangan produk) adalah strategi yang sesuai. Tidaklah bijak untuk perusahaan di kuadran I untuk bergerak jauh dari keunggulan kompetitif yang dimilikinya saat ini. Ketika organisasi pada Kuadran I memiliki sumber daya yang berlebih, maka integrasi ke belakang, ke depan, atau horixontal dapat menjadi strategi yang efektif. Bila perusahaan pada Kuadran I terlalu berkomitmen pada satu produk, maka diversifikasi konsentrik dapat mengurangi risiko yang berhubungan dengan lini produk yang sempit. Perusahaan kuadran I mampu mengambil keuntungan dari peluang eksternal dalam beberapa area. Mereka dapat mengambil resiko secara agresif ketika dibutuhkan.
  • 6. Perusahaan yang berada di kuadran II perlu mengevaluasi pendekatan mereka saat ini terhadap pasar secara serius. Walaupun industri mereka bertumbuh, mereka tidak mampu untuk bersaing secara efektif, dan mereka perlu menentukan mengapa pendekatan perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan dapat berubah degan cara terbaik untuk memperbaiki daya saingnya. Karena perusahaan Kuadran II berada pada industri yang pasarnya tumbuh secara cepat, strategi defensif (bukannya integratif atau deversifikasi) biasanya menjadi pilihan pertama yang harus dipikirkan. Tetapi, jika perusahaan tidak memiliki kompetensi yang unik atau keunggulan kompetitif, maka integrasi horizontal sering menjadi alternative yang disukai. Sebagai jalan terakhir, divestasi atau likuidasi dapat dipertimbangkan. Divestasi dapat memberikan dana yang dibutuhkan untuk membeli bisnis lain atau membeli kembali saham perusahaan. Perusahaan Kuadran III bersaing dalam industri yang tumbuh dengan lambat dan memiliki posisi kompetitif yang lemah. Perusahaan-perusahaan ini harus membuat perubahan drastis secara cepat untuk menghindari penurunan yang lebih jauh dan kemungkinan likuidasi. Pengurangan biaya dan aset secara ekstensif (retrenchment) harus dilakukan terlebih dahulu. Alternatif strategi adalah mengalihkan sumber daya dari bisnis saat ini ke bidang lain (diversifikasi). Jika yang lainnya gagal, pilihan terakhir untuk bisnis di Kuadran III adalah divestasi atau likuidasi. Bisnis di kuadran IV memiliki posisi kompetitif yang kuat dalam industri yang tumbuh lambat. Perusahaan ini memiliki kekuatan untuk memperkenalkan program yang terdiversifikasi ke area yang pertumbuhannya menjanjikan: perusahaan Kuadran IV memiliki karakteristik tingkat arus kas yang tinggi dan kebutuhan untuk tumbuh secara internal yang terbatas dan sering kali dapat menjalankan diversifikasi konsentrik, horizontal, atau konglomerat dengan sukses. Perusahaan Kuadran IV juga menjalankan joint venture.
  • 7. Gambar 7.3 Matriks Grand Strategy F. Keterbatasan Pendekatan Portofolio Pendekatan portofolio memberikan beberapa kontribusi bagi analisis strategis melalui para manajer korporat yang yakin akan kemampuan mereka untuk menstransfer keunggulan kompetitif manajemen profesional ke beragam bisnis. Pendekatan ini mengomunikasikan sejumlah besar informasi mengenai beragam unit bisnis dan rencana korporat dalam format yang sangat disederhanakan. Pendekatan ini menyoroti persamaan dan perbedaan di antara unit-unit bisnis dan membantu menyampaikan logika di balik strategi korporat bagi masing- masing bisnis dengan bahasa yg sama. Pendekatan ini menyederhanakan prioritas untuk berbagi sumber daya korporat di antara beragam unit bisnis yang menghasilkan dan menggunakan sumber-sumber daya tersebut. Meskipun menawarkan kontribusi yang berarti, pendekatan-pendekatan ini mempunyai beberapa keterbatasan dan kelemahan penting: Masalah utama dengan matriks portofolio adalah bahwa matriks tersebut tidak menyebutkan bagaimana nilai diciptakan di antara unit-unit bisnis – satu-satunya hubungan di antara unit-unit bisnis tersebut adalah kas. Menanggap setiap unit bisnis sebagai entitas yang berdiri mengabaikan kompetensi inti dan sinergi internal yang umum dimiliki oleh operasi-operasi tersebut Pengukuran yang benar-benar akurat untuk klasifikasi matriks tidak semudah yang dilukiskan oleh matriks-matriks tersebut. Mengidentifikasi bisnis individual, atau pasar yang berbeda, sering kali tidak dapat dilakukan setepat yang seharusnya oleh asumsi dasar. Membandingkan unit-unit bisnis dengan hanya dimensi dasar dapat membawa pada keimpulan bahwa inilah faktor yang benar-benar berarti dan bahwa setiap unit dapat dibandingkan secara adil menggunakan dasar-dasar tersebut.
  • 8. Asumsi dasar mengenhai hubungan antara pangsa pasar dan profitabilitas-efek kurva pengalaman- berbeda lintas industri dan segmen pasar yang berbeda. Beberapa industri tidak memiliki kaitan semacam itu. Beberapa menemukan bahwa perusahaan dengan pangsa pasar yang rendah dapat menghasilkan profitabilitas yang superior dengan keunggulan diferensiasi Pilihan-pilihan strategis yang terbatas, yang dimaksudakan untuk menjelaskan arus sumber daya dalam suatu perusahaan, kelihatannya lebih sesuai jika dipandang sebagai misi strategis dasar, yang menciptakan pemahaman yang keliru mengenai apa yang sebenarnya dicakup oleh strategi masing-masing bisnis. Pendekatan portofolio menggambarkan pandangan bahwa perusahaan perlu mencukupi sendiri modalnya. Hal ini mengabaikan modal yang digalang di pasar modal. Pendekatan portofolio biasanya gagal untuk membandingkan keunggulan kompetitif yang diterima oleh suatu bisnis karena dimiliki oleh perusahaan tertentu dengan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut untuk memiliki bisnis itu.