SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
PORTER’S FIVE COMPETITIVENESS FORCE MODEL,
& BCG MATRIX
Disusun oleh :
Tri Wahyu Nugroho (55118010013)
Dosen pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM,CMA
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
A. Porter’s Five Competitiveness Force Model
Porter’s Five Competitiveness Force Model adalah alat untuk menganalisis
persaingan bisnis untukmemperoleh lima kekuatan yang menentukan
intensitas kompetitif dalam hal profitabilitasnya.
Perspektif lima kekuatan dikaitkan dengan pencetusnya, Michael E. Porter
dari Harvard University. Porter mengacu pada kekuatan-kekuatan ini sebagai
lingkungan mikro. Mereka terdiri dari kekuatan-kekuatan yang dekat dengan
perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pelanggan
dan menghasilkan keuntungan. Perusahaan dapat menerapkan kompetensi inti
mereka, model bisnis atau jaringan untuk mencapai laba di atas rata-rata
industri.
Porter mengembangkan lima kerangka kekuatannya sebagai reaksi terhadap
analisis SWOT yang saat itu populer, yang ia temukan tidak memiliki
ketelitian. Kerangka kerja lima kekuatan Porter didasarkan pada paradigma
struktur-perilaku-kinerja dalam ekonomi organisasi industri.
Gambar 1
a. Ancaman pendatang baru
Industri menguntungkan yang menghasilkan pengembalian tinggi akan
menarik perusahaan baru. Pendatang baru pada akhirnya akan menurunkan
profitabilitas untuk perusahaan lain di industri. Faktor-faktor berikut dapat
berpengaruh pada seberapa banyak ancaman yang dapat diajukan oleh
para pendatang baru :
1. Adanya hambatan masuk (paten, hak, dll.). Segmen yang paling
menarik adalah segmen di mana hambatan masuk tinggi dan
penghalang keluarnya rendah.
2. Kebijakan pemerintah.
3. Kebutuhan modal.
4. Biaya mutlak.
5. Kerugian biaya tidak bergantung pada ukuran.
6. Skala ekonomi.
7. Diferensiasi produk.
8. Ekuitas merek.
9. Mengalihkan biaya.
10. Pembalasan yang diharapkan.
11. Akses ke saluran distribusi.
12. Loyalitas pelanggan terhadap merek-merek mapan.
13. Profitabilitas industri (industri yang lebih menguntungkan).
14. Efek jaringan
b. Ancaman pengganti
Produk pengganti menggunakan teknologi yang berbeda untuk mencoba
memecahkan kebutuhan ekonomi yang sama.
Adapun faktor-faktor penyebab, diantaranya :
1. Kecenderungan pembeli untuk mengganti
2. Kinerja harga relatif pengganti
3. Biaya pengalihan pembeli
4. Tingkat diferensiasi produk yang dirasakan
5. Jumlah produk pengganti yang tersedia di pasar
6. Kemudahan substitusi
7. Ketersediaan pengganti yang dekat
c. Daya tawar pelanggan
Kekuatan tawar pelanggan juga digambarkan sebagai pasar output :
kemampuan pelanggan untuk menempatkan perusahaan di bawah tekanan,
yang juga mempengaruhi kepekaan pelanggan terhadap perubahan harga.
Adapun Faktor-faktor penyebab, diantaranya :
1. Konsentrasi pembeli untuk rasio konsentrasi perusahaan.
2. Tingkat ketergantungan pada saluran distribusi yang ada.
3. Tawar menawar, khususnya di industri dengan biaya tetap tinggi.
4. Pembeli mengganti biaya.
5. Ketersediaan informasi pembeli.
6. Ketersediaan produk pengganti yang ada.
7. Sensitivitas harga pembeli.
8. Keunggulan diferensial (keunikan) dari produk industry.
9. Analisis RFM (nilai pelanggan)
d. Daya tawar pemasok
Kekuatan tawar-menawar pemasok juga digambarkan sebagai pasar input.
Pemasok bahan baku, komponen, tenaga kerja, dan layanan (seperti
keahlian) ke perusahaan dapat menjadi sumber kekuasaan atas perusahaan
ketika ada beberapa pengganti.
Adapun Faktor-faktor penyebab, diantaranya :
1. Pemasokan biaya switching relatif terhadap biaya switching perusahaan.
2. Tingkat diferensiasi input.
3. Dampak input pada biaya dan diferensiasi.
4. Kehadiran input pengganti.
5. Kekuatan saluran distribusi.
6. Konsentrasi pemasok untuk rasio konsentrasi perusahaan.
7. Solidaritas karyawan (misalnya serikat buruh).
8. Persaingan Pemasok: kemampuan untuk memadukan secara vertikal
dan memotong pembeli.
e. Persaingan industry
Bagi kebanyakan industri, intensitas persaingan kompetitif adalah penentu
utama daya saing industri.
Adapun faktor-faktor penyebab, diantaranya :
1. Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan melalui inovasi.
2. Persaingan antara perusahaan online dan offline.
3. Tingkat biaya iklan.
4. Strategi bersaing yang kuat.
5. Rasio konsentrasi perusahaan.
f. Penggunaan
Konsultan strategi terkadang menggunakan kerangka kekuatan lima Porter
ketika membuat evaluasi kualitatif dari posisi strategis perusahaan.
Menurut Porter, kerangka kekuatan lima harus digunakan pada tingkat
industri lini bisnis, itu tidak dirancang untuk digunakan pada kelompok
industri atau tingkat sektor industri.
Sebuah perusahaan yang bersaing dalam satu industri harus
mengembangkan, minimal, satu analisis lima kekuatan untuk industrinya.
Porter menjelaskan bahwa bagi perusahaan yang terdiversifikasi, masalah
utama dalam strategi perusahaan adalah pemilihan industri (lini bisnis) di
mana perusahaan akan bersaing.
Kerangka Porter telah ditantang oleh akademisi dan ahli strategi lainnya.
Misalnya, Kevin P. Coyne dan Somu Subramaniam mengklaim bahwa tiga
asumsi yang meragukan mendasari lima kekuatan. Bahwa pembeli,
pesaing, dan pemasok tidak terkait dan tidak berinteraksi dan berkolusi.
Bahwa sumber nilai adalah keuntungan struktural (menciptakan hambatan
masuk). Ketidakpastian itu rendah, memungkinkan peserta di pasar untuk
merencanakan dan menanggapi perubahan dalam perilaku kompetitif.
Perpanjangan penting untuk pekerjaan Porter berasal dari Adam
Brandenburger dan Barry Nalebuff dari Yale School of Management pada
pertengahan tahun 1990-an. Menggunakan teori permainan, mereka
menambahkan konsep pelengkap (juga disebut "kekuatan ke -6") untuk
mencoba menjelaskan alasan di balik aliansi strategis.
Complementors dikenal sebagai dampak dari produk dan layanan terkait
yang sudah ada di pasar. Gagasan bahwa pelengkap adalah kekuatan
keenam sering dikreditkan ke Andrew Grove, mantan CEO Intel
Corporation. Martyn Richard Jones, sementara konsultasi diGroupe Bull,
mengembangkan model lima kekuatan tambahan di Skotlandia pada tahun
1993. Hal ini didasarkan pada Kerangka Porter dan termasuk Pemerintah
(nasional dan regional) serta kelompok-kelompok penekan sebagai
kekuatan keenam nasional.
Porter secara tidak langsung membantah pernyataan kekuatan lain, dengan
mengacu pada inovasi, pemerintah, dan produk dan layanan pelengkap
sebagai "faktor" yang mempengaruhi lima kekuatan.
B. BCG Matrix
a. Pengertian Analisis Matriks BCG dan Contohnya
Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat analisis bisnis yang digunakan
untuk membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang
pertumbuhan dengan perencanaan strategis jangka panjang dan meninjau
portofolio produk perusahaan tersebut agar dapat mengambil keputusan
untuk berinvestasi, mengembangkan atau menghentikan produknya.
Matrik BCG ini juga membantu perusahaan dalam menentukan
pengalokasian sumber daya dan sebagai alat analisis dalam pemasaran
merek, manajemen produk, manajemen strategis dan analisis Portofolio.
Matriks BCG dikembangkan oleh Bruce Henderson pada tahun 1970-an.
Karena Matriks ini dikembangkan oleh pendiri Boston Consulting Group
(BCG) maka matriks ini dinamakan dengan Matrik BCG yang singkatan
dari Boston Consulting Group.
Matriks BCG ini juga berkaitan erat dengan siklus hidup produk (Products
life cycle) sehingga sering disebut juga dengan Product Portfolio Matrix
(Matriks Portofolio Produk). Nama-nama lain Matriks BCG diantaranya
adalah BCG Growth-Share Matrix (Matriks Pertumbuhan dan Pangsa
Pasar BCG), Boston Box dan Portfolio Diagram (Diagram Portofolio).
Matriks BCG terdiri dari matriks yang berukuran 2 baris x 2 kolom atau
terdiri dari 4 sel (4 kuadran). 4 sel tersebut pada dasarnya mewakili 4
kategori portofolio produk perusahaan dari 2 dimensi klasifikasi bisnis
unit yaitu Relative Market Share (pangsa pasar relatif) dan Market Growth
Rate (tingkat pertumbuhan pasar). Kategori-kategori tersebut masing-
masing diwakili oleh Bintang (Star), Sapi Perah (Cash Cows), Anjing
(Dogs) dan Tanda Tanya (Question Marks).
Gambar 2
1) Stars (Bintang)
Produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang dominan dan
pertumbuhan yang cepat serta menghasilkan uang (pendapatan) yang
besar. Merupakan produk-produk terkemuka yang diminati oleh pasar,
membutuhkan banyak investasi untuk mempertahankan posisi produk.
Produk-produk dapat berubah menjadi kategori Sapi perah (Cash
Cows) apabila mereka tetap dapat mempertahankan keberhasilan
mereka hingga tingkat pertumbuhannya mengalami penurunan.
2) Cash Cows (Sapi Perah)
Produk atau unit bisnis yang merupakan pemimpin pasar,
menghasilkan uang atau pendapatan yang lebih banyak dibandingkan
dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaannya. memiliki pangsa
pasar yang tinggi namun prospek pertumbuhan kedepan akan sangat
terbatas. Pendapatan yang didapat biasanya digunakan sebagai
pendanaan untuk penelitian dan pengembangan produk-produk baru
yang masih berada di kategori Question Marks (Tanda Tanya) atau
membayar hutang-hutang perusahaan serta membayar dividen kepada
pemegang saham. Perusahaan disarankan untuk tetap berinvestasi pada
produk-produk dalam kategori Cash Cows ini untuk mempertahankan
produktivitas dan kualitas atau dapat juga dijadikan pendapatan pasif
bagi perusahaan.
3) Dogs (Anjing)
Produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa pasar rendah dan
mengalami tingkat pertumbuhan yang rendah, memberikan kontribusi
keuntungan yang sangat rendah atau menderita kerugian, merupakan
beban bagi perusahaan, divestasi ataupun likuidasi oleh manajemen
perusahaan.
4) Question Marks (Tanda Tanya)
Disebut juga dengan problem children atau wildcats). produk atau
bisnis unit yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi tetapi
pangsa pasarnya masih sangat rendah. Penghasilan (uang) tidak
sebanding dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Namun karena
prospek pertumbuhannya sangat pesat sehingga berpotensi untuk
berubah menjadi Stars atau Bintang. Manajemen perusahaan tersebut
disarankan untuk tetap berinvestasi pada produka tau bisnis unit yang
berada dalam kategori Question Marks ini karena pertumbuhan yang
tinggi. Dari penjelasan 4 kategori pada Matriks BCG diatas, terlihat
bahwa analisis matriks BCG memiliki hubungan yang erat dengan
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) seperti pada gambar di
bawah ini.
Gambar 3
b. Strategi setelah Analisis Matriks BCG
Setelah mengetahui posisi produk dan bisnis unit kita berada, tahap
selanjutnya adalah menerapkan strategi yang sesuai dengan kondisi pasar
dan tingkat persaingan yang ada. Berikut ini terdapat empat strategi yang
dapat diterapkan pada bisnis unit atau produk-produk yang berada dalam
Matriks BCG.
1. Build atau Membangun, yaitu meningkatkan investasi pada produk
atau unit bisnis agar dapat meningkatkan pangsa pasar. Strategi ini
biasanya dilakukan untuk mendorong produk-produk dalam kategori
Question Marks menjadi Stars dan akhirnya menjadi Cash Cows.
2. Hold atau Mempertahankan, yaitu strategi untuk mempertahankan
produk-produk agar tetap pada kategori yang sama. Strategi tersebut
biasanya digunakan pada kategori Stars.
3. Harvest atau Memanen, yaitu strategi untuk mengurangi investasi dan
mencoba untuk mendapatkan uang tunai (cash) semaksimum mungkin
dari produk atau meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan.
Strategi ini biasanya digunakan pada produk-produk atau unit bisnis
yang berada di kategori Cash Cows.
4. Divest atau Melakukan Divestasi, yaitu strategi yang melakukan
penutupan usaha atau likuidasi terhadap unit bisnis atau produk yang
mengalami kerugian atau produk yang memiliki pangsa pasar rendah.
Strategi Divestasi ini biasanya dilakukan pada produk atau unit bisnis
yang berada di kategori Dogs.
c. Cara Menggunakan Analisis Matriks BCG
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menganalisis produk atau unit
bisnis dengan menggunakan Matriks BCG :
• Langkah 1. Pilih Unit atau Produk yang ingin dianalisis
• Langkah 2. Tentukan Pasar (Market)
• Langkah 3. Menghitung Pangsa Pasar Relative (Relative Market
Share)
• Langkah 4. Ketahui tingkat pertumbuhan pasar (Growth Market Rate)
• Langkah 5. Menggambar Siklus di Matriks BCG
d. Contoh Analisis Matriks BCG
Berdasarkan langkah-langkah yang disebutkan di atas, berikut ini adalah
contoh untuk Analisis Matriks BCG atau BCG Growth-Share Matrix.
Implementasi Porter’s Five Competitiveness Force Model pada PT. Sido
Muncul, Tbk. :
• Ancaman Pendatang baru
Pesaing baru dalam industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk
meningkatkan pangsa pasar dan posisi, dan seringkali pendekatan baru untuk
melayani kebutuhan pelanggan. Porter mendeskripsikan delapan rintangan untuk
memasuki pasar indsutri baru, diantaranya adalah skala ekonomi, diferensiasi
produk, kebutuhan modal, perubahan biaya, akses ke saluran distribusi, peraturan
pemerintah, perusahaan yang sudah berdiri, dan respon kompetitor.
Industri jamu dan obat-obatan herbal sejatinya banyak mengandalkan resep turun
temurun disamping resep baru hasil penelitian dan pengembangan. Pendatang
baru dalam industri ini bisa dikatakan tidak banyak dari dalam negeri. Namun
produk herbal dari china dan kawasan Asia lainnya bisa menjadi ancaman baru.
Namun dari segi bisnis agaknya masih sulit bagi pesaing baru untuk menggeser
kompetensi yang dimiliki oleh PT. Sido Muncul, Tbk.
• Ancaman Produk Pengganti
Dorongan kedua dalam kompetisi industri adalah ancaman dari produk substitusi.
Adanya produk substitusi atau pengganti dapat memberikan batasan pada harga
pasar di industri, harga yang tinggi dapat membuat pembeli untuk mengubah
pembeliannya ke produk pengganti.
Secara alami, produk herbal yang diproduksi oleh perusahaan merupakan produk
pengganti (subtitusi) dari obat-obatan dan suplemen konvensional (farmasi).
Sehingga ancaman dari produk pengganti sejatinya kembali lagi pada produk-
produk konvensional.
• Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok
Perusahaan saat ini telah menjadi perusahaan yang terintegrasi dari hulu hingga
hilir, sehingga memiliki daya tawar (bargaining power) yang cukup tinggi dengan
pemasok. Adapun ketika perusahaan berekspansi ke pasar baru timur tengah.
Mereka harus bisa berkolaborasi dengan jaringan pemasok lokal sesuai dengan
regulasi yang berlaku disana. Kekuatan dari perusahaan adalah merek dan pasar.
Seperti yang diketahui, jumlah ekspatriat yang berasal dari Asia Tenggara
khususnya dari Indonesia cukup besar di jazirah arab, ini merupakan modal besar
bagi perusahaan dalam menekan pemasok lokal. Secara brand juga telah diketahui
secara luas masyarakat Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina).
• Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli
Ketika konsumen memiliki berbagai pilihan atau alternatif merek dan produk
maka daya tawar pembeli akan menjadi lebih tinggi. Tantangan selanjutnya
adalah terkait budaya masyarakat timur tengah yang bisa jadi belum begitu
familiar dengan produk olahan khas Indonesia.
• Kekuatan Pesaing
Persaingan di antara kompetitor merujuk pada aksi yang digunakan perusahaan
untuk meningkatkan posisi mereka dan memperoleh keuntungan lebih baik dari
yang lain. Persaingan ini dilakukan dalam harga, kompetisi, iklan, product
positioning, dan diferensiasi.
Pesaing yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan berasal dari daratan Asia
seperti China yang juga memiliki sejarah yang panjang terkait produk herbal.
Perusahaan Indonesia lain seperti PT. Air Mancur dan PT. Jamu Jago juga
mengincar pasar eksport yang salah satunya pasar timur tengah. Kekuatan pesaing
secara umum memiliki kesamaan dengan perusahaan sehingga disini strategi
diferensiasi harus leboh berperan.
Analisis BCG Pada PT Sido Muncul
Lingkungan dimana perusahaan beroperasi berubah dengan cepat, baik politik,
sosial, ekonomi maupun tekhnologi. Perubahan lingkungan tersebut akan
membuat pelaku industri untuk mengevaluasi rencana bisnis dan menurut
perusahaan untuk mampu merencanakan bisnisnya dengan baik agar dapat
bertahan, tumbuh dan berkembang. Memasuki millenium ketiga, tantangan dan
hambatan yang dihadapi dunia industri semakin besar. Persaingan dunia industri
di Indonesia semakin ketat, sehingga setiap perusahaan diharuskan meningkatkan
kemampuannya untuk bersaing dalam perekonomian global.
Industri besar dan global mulai masuk ke berbagai industri makanan dan
minuman, sebagai contoh adalah Air Mancur dan Nyonya Meneer. Kondisi ini
menuntut setiap perusahaan untuk mengetahui posisinya dalam persaingan,
sehingga perusahaan dapat merencanakan strategi pemasarannya.
Berdasarkan data hasil olahan Departement Perindustrian dan Perdagangan
menunjukan bahwa perusahaan yang terlibat dalam industri jumlahnya meningkat
dari waktu ke waktu. Pada tahun 2008 tercatat 2673 perusahaan dan berkembang
menjadi 2924 perusahaan pada tahun 2009. Data tersebut memperlihatkan
terjadinya pertumbuhan industri sebesar 4,48 %. Hal ini menunjukan perusahaan
harus memperhatikan perencanaan dalam menjalankan usahanya, karena
persaingan yang terjadi dalam perusahaan dapat mengakibatkan ancaman maupun
peluang bagi setiap perusahaan.
Persaingan industri semakin ketat seiring dengan terus meningkatnya laju
pertumbuhan industri. Persaingan ini mengakibatkan setiap industri lebih jeli
dalam merumuskan strategi pemasaran perusahaannya. PT Sido Muncul
merupakan industri jamu tradisional yang berada pada skala industri besar. Saat
ini pertumbuhan pasar industri sebesar 16,67 % sedangkan pangsa pasar relatif
terhadap pesaing utama adalah 0,07. Matriks Boston Consulting Group
menyatakan adalah perusahaan berada dalam posisi tanda tanya.
Matriks BCG PT Sido Muncul
Daftar pustaka :
Ali, Hapzi. (2019). Modul Perkuliahan Strategic Management: Porter’s Five
Competitiveness Force Model, BCG Matrix. Universitas Mercu Buana.
Analisis awal strategi pemasaran produk PT. Sido Muncul pada pasar Timur
Tengah. (Agung Prabowo, 2019,
https://civitas.uns.ac.id/agungprabowo/author/agungprabowo/, diakses tanggal 16
Juni 2019).
BCG pada PT Sido Muncul. (Iuditri Lukman, 2010,
https://iuditrilukman.wordpress.com/2010/05/24/bcg-pada-pt-sido-muncul/,
diakses tanggal 16 Juni 2019).

More Related Content

What's hot

12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...MaharaniGustianingty
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
 
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...lia_auriga
 
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercub...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercub...Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercub...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercub...Annisa Nurlestari
 
12, sm, maswanih, hafzi ali, porter s five competitiveness force, bcg, univer...
12, sm, maswanih, hafzi ali, porter s five competitiveness force, bcg, univer...12, sm, maswanih, hafzi ali, porter s five competitiveness force, bcg, univer...
12, sm, maswanih, hafzi ali, porter s five competitiveness force, bcg, univer...maswanihsagitaputri
 
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...ana_sari
 
Strategic management12
Strategic management12Strategic management12
Strategic management12Nurul ihsani
 
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...Rame Priyanto
 
Case Analisa swot
 Case Analisa swot  Case Analisa swot
Case Analisa swot Indra Yu
 
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
Berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnis
Berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnisBerbagai jenis strategi di tingkat unit bisnis
Berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnisAnggun Jayanti
 
Type Strategic Generic Porter. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Strategic Generic Porter. Universitas Mercu Buana. 2019Type Strategic Generic Porter. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Strategic Generic Porter. Universitas Mercu Buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAnalisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAlbert Winadi, CISA
 
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Internal Environmental...
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Internal Environmental...4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Internal Environmental...
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Internal Environmental...aryarhms
 
6, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, strategi gen...
6, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, strategi gen...6, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, strategi gen...
6, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, strategi gen...MaharaniGustianingty
 
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Mampu melakukan scanning Lingkung...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Mampu melakukan scanning Lingkung...SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Mampu melakukan scanning Lingkung...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Mampu melakukan scanning Lingkung...parluhutan silitonga
 
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Michael Porters Generi...
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Michael Porters Generi...6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Michael Porters Generi...
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Michael Porters Generi...aryarhms
 

What's hot (20)

12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
 
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
 
Manajemen stratejik
Manajemen stratejikManajemen stratejik
Manajemen stratejik
 
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercub...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercub...Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercub...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercub...
 
12, sm, maswanih, hafzi ali, porter s five competitiveness force, bcg, univer...
12, sm, maswanih, hafzi ali, porter s five competitiveness force, bcg, univer...12, sm, maswanih, hafzi ali, porter s five competitiveness force, bcg, univer...
12, sm, maswanih, hafzi ali, porter s five competitiveness force, bcg, univer...
 
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
 
Strategic management12
Strategic management12Strategic management12
Strategic management12
 
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
 
Makalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaingMakalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaing
 
Case Analisa swot
 Case Analisa swot  Case Analisa swot
Case Analisa swot
 
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
 
Berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnis
Berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnisBerbagai jenis strategi di tingkat unit bisnis
Berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnis
 
Manajemen stratejik 5
Manajemen stratejik  5Manajemen stratejik  5
Manajemen stratejik 5
 
Type Strategic Generic Porter. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Strategic Generic Porter. Universitas Mercu Buana. 2019Type Strategic Generic Porter. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Strategic Generic Porter. Universitas Mercu Buana. 2019
 
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAnalisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
 
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Internal Environmental...
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Internal Environmental...4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Internal Environmental...
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Internal Environmental...
 
6, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, strategi gen...
6, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, strategi gen...6, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, strategi gen...
6, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, strategi gen...
 
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Mampu melakukan scanning Lingkung...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Mampu melakukan scanning Lingkung...SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Mampu melakukan scanning Lingkung...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Mampu melakukan scanning Lingkung...
 
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Michael Porters Generi...
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Michael Porters Generi...6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Michael Porters Generi...
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Michael Porters Generi...
 

Similar to 1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters five competitiveness force model, & bcg matrix, universitas mercu buana, 2019

12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...AkfikaRizkySabilla
 
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...Adrianto Dasoeki
 
The Five Competitive Forces That Shape Strategy
The Five Competitive Forces That Shape StrategyThe Five Competitive Forces That Shape Strategy
The Five Competitive Forces That Shape Strategyfnukezx
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Multi Business St...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Multi Business St...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Multi Business St...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Multi Business St...Ipung Sutoyo
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganSeptian Muna Barakati
 
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...Ali Nico Gerard Doan
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
 
7,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,2018
7,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,20187,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,2018
7,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,2018WahyuBawono1
 
Strategi Operasi untuk Keunggulan Bersaing versi 2.ppt
Strategi Operasi untuk Keunggulan Bersaing versi 2.pptStrategi Operasi untuk Keunggulan Bersaing versi 2.ppt
Strategi Operasi untuk Keunggulan Bersaing versi 2.pptyoanputri1
 
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...Nadiatur Rakhma
 
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...Siti Mabrur Rachmah
 
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Alfrianty Sauran
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...Ipung Sutoyo
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...Ipung Sutoyo
 
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...Dian Mardiana
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisKacung Abdullah
 
SM, ari prayogo, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (resorce ...
SM, ari prayogo, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (resorce ...SM, ari prayogo, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (resorce ...
SM, ari prayogo, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (resorce ...Ari Prayogo
 

Similar to 1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters five competitiveness force model, & bcg matrix, universitas mercu buana, 2019 (20)

12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
 
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...
 
five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019
 
The Five Competitive Forces That Shape Strategy
The Five Competitive Forces That Shape StrategyThe Five Competitive Forces That Shape Strategy
The Five Competitive Forces That Shape Strategy
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Multi Business St...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Multi Business St...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Multi Business St...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Multi Business St...
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
 
P2_SWOT ANALYSIS.pptx
P2_SWOT ANALYSIS.pptxP2_SWOT ANALYSIS.pptx
P2_SWOT ANALYSIS.pptx
 
7,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,2018
7,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,20187,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,2018
7,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,2018
 
Strategi Operasi untuk Keunggulan Bersaing versi 2.ppt
Strategi Operasi untuk Keunggulan Bersaing versi 2.pptStrategi Operasi untuk Keunggulan Bersaing versi 2.ppt
Strategi Operasi untuk Keunggulan Bersaing versi 2.ppt
 
Strategi pemasaran ppt
Strategi pemasaran pptStrategi pemasaran ppt
Strategi pemasaran ppt
 
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...
 
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...
 
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
 
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
 
SM, ari prayogo, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (resorce ...
SM, ari prayogo, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (resorce ...SM, ari prayogo, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (resorce ...
SM, ari prayogo, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (resorce ...
 

More from triwahyunugroho3

1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...triwahyunugroho3
 
2, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, swot ana...
2, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, swot ana...2, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, swot ana...
2, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, swot ana...triwahyunugroho3
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, vision a...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, vision a...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, vision a...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, vision a...triwahyunugroho3
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...triwahyunugroho3
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, strategi...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, strategi...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, strategi...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, strategi...triwahyunugroho3
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, overview...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, overview...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, overview...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, overview...triwahyunugroho3
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, global e...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, global e...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, global e...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, global e...triwahyunugroho3
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, evaluasi...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, evaluasi...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, evaluasi...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, evaluasi...triwahyunugroho3
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, environm...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, environm...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, environm...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, environm...triwahyunugroho3
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, disrupti...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, disrupti...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, disrupti...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, disrupti...triwahyunugroho3
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...triwahyunugroho3
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...triwahyunugroho3
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, analisis...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, analisis...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, analisis...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, analisis...triwahyunugroho3
 

More from triwahyunugroho3 (13)

1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...
 
2, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, swot ana...
2, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, swot ana...2, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, swot ana...
2, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, swot ana...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, vision a...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, vision a...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, vision a...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, vision a...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, strategi...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, strategi...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, strategi...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, strategi...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, overview...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, overview...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, overview...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, overview...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, global e...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, global e...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, global e...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, global e...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, evaluasi...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, evaluasi...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, evaluasi...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, evaluasi...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, environm...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, environm...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, environm...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, environm...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, disrupti...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, disrupti...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, disrupti...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, disrupti...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, analisis...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, analisis...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, analisis...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, analisis...
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters five competitiveness force model, & bcg matrix, universitas mercu buana, 2019

  • 1. PORTER’S FIVE COMPETITIVENESS FORCE MODEL, & BCG MATRIX Disusun oleh : Tri Wahyu Nugroho (55118010013) Dosen pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM,CMA FAKULTAS PASCA SARJANA JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2019
  • 2. A. Porter’s Five Competitiveness Force Model Porter’s Five Competitiveness Force Model adalah alat untuk menganalisis persaingan bisnis untukmemperoleh lima kekuatan yang menentukan intensitas kompetitif dalam hal profitabilitasnya. Perspektif lima kekuatan dikaitkan dengan pencetusnya, Michael E. Porter dari Harvard University. Porter mengacu pada kekuatan-kekuatan ini sebagai lingkungan mikro. Mereka terdiri dari kekuatan-kekuatan yang dekat dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pelanggan dan menghasilkan keuntungan. Perusahaan dapat menerapkan kompetensi inti mereka, model bisnis atau jaringan untuk mencapai laba di atas rata-rata industri. Porter mengembangkan lima kerangka kekuatannya sebagai reaksi terhadap analisis SWOT yang saat itu populer, yang ia temukan tidak memiliki ketelitian. Kerangka kerja lima kekuatan Porter didasarkan pada paradigma struktur-perilaku-kinerja dalam ekonomi organisasi industri. Gambar 1
  • 3. a. Ancaman pendatang baru Industri menguntungkan yang menghasilkan pengembalian tinggi akan menarik perusahaan baru. Pendatang baru pada akhirnya akan menurunkan profitabilitas untuk perusahaan lain di industri. Faktor-faktor berikut dapat berpengaruh pada seberapa banyak ancaman yang dapat diajukan oleh para pendatang baru : 1. Adanya hambatan masuk (paten, hak, dll.). Segmen yang paling menarik adalah segmen di mana hambatan masuk tinggi dan penghalang keluarnya rendah. 2. Kebijakan pemerintah. 3. Kebutuhan modal. 4. Biaya mutlak. 5. Kerugian biaya tidak bergantung pada ukuran. 6. Skala ekonomi. 7. Diferensiasi produk. 8. Ekuitas merek. 9. Mengalihkan biaya. 10. Pembalasan yang diharapkan. 11. Akses ke saluran distribusi. 12. Loyalitas pelanggan terhadap merek-merek mapan. 13. Profitabilitas industri (industri yang lebih menguntungkan). 14. Efek jaringan b. Ancaman pengganti Produk pengganti menggunakan teknologi yang berbeda untuk mencoba memecahkan kebutuhan ekonomi yang sama. Adapun faktor-faktor penyebab, diantaranya : 1. Kecenderungan pembeli untuk mengganti 2. Kinerja harga relatif pengganti
  • 4. 3. Biaya pengalihan pembeli 4. Tingkat diferensiasi produk yang dirasakan 5. Jumlah produk pengganti yang tersedia di pasar 6. Kemudahan substitusi 7. Ketersediaan pengganti yang dekat c. Daya tawar pelanggan Kekuatan tawar pelanggan juga digambarkan sebagai pasar output : kemampuan pelanggan untuk menempatkan perusahaan di bawah tekanan, yang juga mempengaruhi kepekaan pelanggan terhadap perubahan harga. Adapun Faktor-faktor penyebab, diantaranya : 1. Konsentrasi pembeli untuk rasio konsentrasi perusahaan. 2. Tingkat ketergantungan pada saluran distribusi yang ada. 3. Tawar menawar, khususnya di industri dengan biaya tetap tinggi. 4. Pembeli mengganti biaya. 5. Ketersediaan informasi pembeli. 6. Ketersediaan produk pengganti yang ada. 7. Sensitivitas harga pembeli. 8. Keunggulan diferensial (keunikan) dari produk industry. 9. Analisis RFM (nilai pelanggan) d. Daya tawar pemasok Kekuatan tawar-menawar pemasok juga digambarkan sebagai pasar input. Pemasok bahan baku, komponen, tenaga kerja, dan layanan (seperti keahlian) ke perusahaan dapat menjadi sumber kekuasaan atas perusahaan ketika ada beberapa pengganti. Adapun Faktor-faktor penyebab, diantaranya : 1. Pemasokan biaya switching relatif terhadap biaya switching perusahaan. 2. Tingkat diferensiasi input. 3. Dampak input pada biaya dan diferensiasi. 4. Kehadiran input pengganti. 5. Kekuatan saluran distribusi. 6. Konsentrasi pemasok untuk rasio konsentrasi perusahaan.
  • 5. 7. Solidaritas karyawan (misalnya serikat buruh). 8. Persaingan Pemasok: kemampuan untuk memadukan secara vertikal dan memotong pembeli. e. Persaingan industry Bagi kebanyakan industri, intensitas persaingan kompetitif adalah penentu utama daya saing industri. Adapun faktor-faktor penyebab, diantaranya : 1. Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan melalui inovasi. 2. Persaingan antara perusahaan online dan offline. 3. Tingkat biaya iklan. 4. Strategi bersaing yang kuat. 5. Rasio konsentrasi perusahaan. f. Penggunaan Konsultan strategi terkadang menggunakan kerangka kekuatan lima Porter ketika membuat evaluasi kualitatif dari posisi strategis perusahaan. Menurut Porter, kerangka kekuatan lima harus digunakan pada tingkat industri lini bisnis, itu tidak dirancang untuk digunakan pada kelompok industri atau tingkat sektor industri. Sebuah perusahaan yang bersaing dalam satu industri harus mengembangkan, minimal, satu analisis lima kekuatan untuk industrinya. Porter menjelaskan bahwa bagi perusahaan yang terdiversifikasi, masalah utama dalam strategi perusahaan adalah pemilihan industri (lini bisnis) di mana perusahaan akan bersaing. Kerangka Porter telah ditantang oleh akademisi dan ahli strategi lainnya. Misalnya, Kevin P. Coyne dan Somu Subramaniam mengklaim bahwa tiga asumsi yang meragukan mendasari lima kekuatan. Bahwa pembeli, pesaing, dan pemasok tidak terkait dan tidak berinteraksi dan berkolusi. Bahwa sumber nilai adalah keuntungan struktural (menciptakan hambatan
  • 6. masuk). Ketidakpastian itu rendah, memungkinkan peserta di pasar untuk merencanakan dan menanggapi perubahan dalam perilaku kompetitif. Perpanjangan penting untuk pekerjaan Porter berasal dari Adam Brandenburger dan Barry Nalebuff dari Yale School of Management pada pertengahan tahun 1990-an. Menggunakan teori permainan, mereka menambahkan konsep pelengkap (juga disebut "kekuatan ke -6") untuk mencoba menjelaskan alasan di balik aliansi strategis. Complementors dikenal sebagai dampak dari produk dan layanan terkait yang sudah ada di pasar. Gagasan bahwa pelengkap adalah kekuatan keenam sering dikreditkan ke Andrew Grove, mantan CEO Intel Corporation. Martyn Richard Jones, sementara konsultasi diGroupe Bull, mengembangkan model lima kekuatan tambahan di Skotlandia pada tahun 1993. Hal ini didasarkan pada Kerangka Porter dan termasuk Pemerintah (nasional dan regional) serta kelompok-kelompok penekan sebagai kekuatan keenam nasional. Porter secara tidak langsung membantah pernyataan kekuatan lain, dengan mengacu pada inovasi, pemerintah, dan produk dan layanan pelengkap sebagai "faktor" yang mempengaruhi lima kekuatan. B. BCG Matrix a. Pengertian Analisis Matriks BCG dan Contohnya Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat analisis bisnis yang digunakan untuk membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang pertumbuhan dengan perencanaan strategis jangka panjang dan meninjau portofolio produk perusahaan tersebut agar dapat mengambil keputusan untuk berinvestasi, mengembangkan atau menghentikan produknya. Matrik BCG ini juga membantu perusahaan dalam menentukan pengalokasian sumber daya dan sebagai alat analisis dalam pemasaran merek, manajemen produk, manajemen strategis dan analisis Portofolio. Matriks BCG dikembangkan oleh Bruce Henderson pada tahun 1970-an. Karena Matriks ini dikembangkan oleh pendiri Boston Consulting Group (BCG) maka matriks ini dinamakan dengan Matrik BCG yang singkatan dari Boston Consulting Group.
  • 7. Matriks BCG ini juga berkaitan erat dengan siklus hidup produk (Products life cycle) sehingga sering disebut juga dengan Product Portfolio Matrix (Matriks Portofolio Produk). Nama-nama lain Matriks BCG diantaranya adalah BCG Growth-Share Matrix (Matriks Pertumbuhan dan Pangsa Pasar BCG), Boston Box dan Portfolio Diagram (Diagram Portofolio). Matriks BCG terdiri dari matriks yang berukuran 2 baris x 2 kolom atau terdiri dari 4 sel (4 kuadran). 4 sel tersebut pada dasarnya mewakili 4 kategori portofolio produk perusahaan dari 2 dimensi klasifikasi bisnis unit yaitu Relative Market Share (pangsa pasar relatif) dan Market Growth Rate (tingkat pertumbuhan pasar). Kategori-kategori tersebut masing- masing diwakili oleh Bintang (Star), Sapi Perah (Cash Cows), Anjing (Dogs) dan Tanda Tanya (Question Marks). Gambar 2 1) Stars (Bintang) Produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang dominan dan pertumbuhan yang cepat serta menghasilkan uang (pendapatan) yang besar. Merupakan produk-produk terkemuka yang diminati oleh pasar, membutuhkan banyak investasi untuk mempertahankan posisi produk. Produk-produk dapat berubah menjadi kategori Sapi perah (Cash
  • 8. Cows) apabila mereka tetap dapat mempertahankan keberhasilan mereka hingga tingkat pertumbuhannya mengalami penurunan. 2) Cash Cows (Sapi Perah) Produk atau unit bisnis yang merupakan pemimpin pasar, menghasilkan uang atau pendapatan yang lebih banyak dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaannya. memiliki pangsa pasar yang tinggi namun prospek pertumbuhan kedepan akan sangat terbatas. Pendapatan yang didapat biasanya digunakan sebagai pendanaan untuk penelitian dan pengembangan produk-produk baru yang masih berada di kategori Question Marks (Tanda Tanya) atau membayar hutang-hutang perusahaan serta membayar dividen kepada pemegang saham. Perusahaan disarankan untuk tetap berinvestasi pada produk-produk dalam kategori Cash Cows ini untuk mempertahankan produktivitas dan kualitas atau dapat juga dijadikan pendapatan pasif bagi perusahaan. 3) Dogs (Anjing) Produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa pasar rendah dan mengalami tingkat pertumbuhan yang rendah, memberikan kontribusi keuntungan yang sangat rendah atau menderita kerugian, merupakan beban bagi perusahaan, divestasi ataupun likuidasi oleh manajemen perusahaan. 4) Question Marks (Tanda Tanya) Disebut juga dengan problem children atau wildcats). produk atau bisnis unit yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi tetapi pangsa pasarnya masih sangat rendah. Penghasilan (uang) tidak sebanding dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Namun karena prospek pertumbuhannya sangat pesat sehingga berpotensi untuk berubah menjadi Stars atau Bintang. Manajemen perusahaan tersebut disarankan untuk tetap berinvestasi pada produka tau bisnis unit yang
  • 9. berada dalam kategori Question Marks ini karena pertumbuhan yang tinggi. Dari penjelasan 4 kategori pada Matriks BCG diatas, terlihat bahwa analisis matriks BCG memiliki hubungan yang erat dengan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 3 b. Strategi setelah Analisis Matriks BCG Setelah mengetahui posisi produk dan bisnis unit kita berada, tahap selanjutnya adalah menerapkan strategi yang sesuai dengan kondisi pasar dan tingkat persaingan yang ada. Berikut ini terdapat empat strategi yang dapat diterapkan pada bisnis unit atau produk-produk yang berada dalam Matriks BCG. 1. Build atau Membangun, yaitu meningkatkan investasi pada produk atau unit bisnis agar dapat meningkatkan pangsa pasar. Strategi ini biasanya dilakukan untuk mendorong produk-produk dalam kategori Question Marks menjadi Stars dan akhirnya menjadi Cash Cows.
  • 10. 2. Hold atau Mempertahankan, yaitu strategi untuk mempertahankan produk-produk agar tetap pada kategori yang sama. Strategi tersebut biasanya digunakan pada kategori Stars. 3. Harvest atau Memanen, yaitu strategi untuk mengurangi investasi dan mencoba untuk mendapatkan uang tunai (cash) semaksimum mungkin dari produk atau meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan. Strategi ini biasanya digunakan pada produk-produk atau unit bisnis yang berada di kategori Cash Cows. 4. Divest atau Melakukan Divestasi, yaitu strategi yang melakukan penutupan usaha atau likuidasi terhadap unit bisnis atau produk yang mengalami kerugian atau produk yang memiliki pangsa pasar rendah. Strategi Divestasi ini biasanya dilakukan pada produk atau unit bisnis yang berada di kategori Dogs. c. Cara Menggunakan Analisis Matriks BCG Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menganalisis produk atau unit bisnis dengan menggunakan Matriks BCG : • Langkah 1. Pilih Unit atau Produk yang ingin dianalisis • Langkah 2. Tentukan Pasar (Market) • Langkah 3. Menghitung Pangsa Pasar Relative (Relative Market Share) • Langkah 4. Ketahui tingkat pertumbuhan pasar (Growth Market Rate) • Langkah 5. Menggambar Siklus di Matriks BCG d. Contoh Analisis Matriks BCG
  • 11. Berdasarkan langkah-langkah yang disebutkan di atas, berikut ini adalah contoh untuk Analisis Matriks BCG atau BCG Growth-Share Matrix. Implementasi Porter’s Five Competitiveness Force Model pada PT. Sido Muncul, Tbk. : • Ancaman Pendatang baru Pesaing baru dalam industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk meningkatkan pangsa pasar dan posisi, dan seringkali pendekatan baru untuk melayani kebutuhan pelanggan. Porter mendeskripsikan delapan rintangan untuk memasuki pasar indsutri baru, diantaranya adalah skala ekonomi, diferensiasi produk, kebutuhan modal, perubahan biaya, akses ke saluran distribusi, peraturan pemerintah, perusahaan yang sudah berdiri, dan respon kompetitor.
  • 12. Industri jamu dan obat-obatan herbal sejatinya banyak mengandalkan resep turun temurun disamping resep baru hasil penelitian dan pengembangan. Pendatang baru dalam industri ini bisa dikatakan tidak banyak dari dalam negeri. Namun produk herbal dari china dan kawasan Asia lainnya bisa menjadi ancaman baru. Namun dari segi bisnis agaknya masih sulit bagi pesaing baru untuk menggeser kompetensi yang dimiliki oleh PT. Sido Muncul, Tbk. • Ancaman Produk Pengganti Dorongan kedua dalam kompetisi industri adalah ancaman dari produk substitusi. Adanya produk substitusi atau pengganti dapat memberikan batasan pada harga pasar di industri, harga yang tinggi dapat membuat pembeli untuk mengubah pembeliannya ke produk pengganti. Secara alami, produk herbal yang diproduksi oleh perusahaan merupakan produk pengganti (subtitusi) dari obat-obatan dan suplemen konvensional (farmasi). Sehingga ancaman dari produk pengganti sejatinya kembali lagi pada produk- produk konvensional. • Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Perusahaan saat ini telah menjadi perusahaan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, sehingga memiliki daya tawar (bargaining power) yang cukup tinggi dengan pemasok. Adapun ketika perusahaan berekspansi ke pasar baru timur tengah. Mereka harus bisa berkolaborasi dengan jaringan pemasok lokal sesuai dengan regulasi yang berlaku disana. Kekuatan dari perusahaan adalah merek dan pasar. Seperti yang diketahui, jumlah ekspatriat yang berasal dari Asia Tenggara khususnya dari Indonesia cukup besar di jazirah arab, ini merupakan modal besar bagi perusahaan dalam menekan pemasok lokal. Secara brand juga telah diketahui secara luas masyarakat Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina). • Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli Ketika konsumen memiliki berbagai pilihan atau alternatif merek dan produk maka daya tawar pembeli akan menjadi lebih tinggi. Tantangan selanjutnya
  • 13. adalah terkait budaya masyarakat timur tengah yang bisa jadi belum begitu familiar dengan produk olahan khas Indonesia. • Kekuatan Pesaing Persaingan di antara kompetitor merujuk pada aksi yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan posisi mereka dan memperoleh keuntungan lebih baik dari yang lain. Persaingan ini dilakukan dalam harga, kompetisi, iklan, product positioning, dan diferensiasi. Pesaing yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan berasal dari daratan Asia seperti China yang juga memiliki sejarah yang panjang terkait produk herbal. Perusahaan Indonesia lain seperti PT. Air Mancur dan PT. Jamu Jago juga mengincar pasar eksport yang salah satunya pasar timur tengah. Kekuatan pesaing secara umum memiliki kesamaan dengan perusahaan sehingga disini strategi diferensiasi harus leboh berperan. Analisis BCG Pada PT Sido Muncul Lingkungan dimana perusahaan beroperasi berubah dengan cepat, baik politik, sosial, ekonomi maupun tekhnologi. Perubahan lingkungan tersebut akan membuat pelaku industri untuk mengevaluasi rencana bisnis dan menurut perusahaan untuk mampu merencanakan bisnisnya dengan baik agar dapat bertahan, tumbuh dan berkembang. Memasuki millenium ketiga, tantangan dan hambatan yang dihadapi dunia industri semakin besar. Persaingan dunia industri di Indonesia semakin ketat, sehingga setiap perusahaan diharuskan meningkatkan kemampuannya untuk bersaing dalam perekonomian global. Industri besar dan global mulai masuk ke berbagai industri makanan dan minuman, sebagai contoh adalah Air Mancur dan Nyonya Meneer. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mengetahui posisinya dalam persaingan, sehingga perusahaan dapat merencanakan strategi pemasarannya. Berdasarkan data hasil olahan Departement Perindustrian dan Perdagangan menunjukan bahwa perusahaan yang terlibat dalam industri jumlahnya meningkat dari waktu ke waktu. Pada tahun 2008 tercatat 2673 perusahaan dan berkembang menjadi 2924 perusahaan pada tahun 2009. Data tersebut memperlihatkan
  • 14. terjadinya pertumbuhan industri sebesar 4,48 %. Hal ini menunjukan perusahaan harus memperhatikan perencanaan dalam menjalankan usahanya, karena persaingan yang terjadi dalam perusahaan dapat mengakibatkan ancaman maupun peluang bagi setiap perusahaan. Persaingan industri semakin ketat seiring dengan terus meningkatnya laju pertumbuhan industri. Persaingan ini mengakibatkan setiap industri lebih jeli dalam merumuskan strategi pemasaran perusahaannya. PT Sido Muncul merupakan industri jamu tradisional yang berada pada skala industri besar. Saat ini pertumbuhan pasar industri sebesar 16,67 % sedangkan pangsa pasar relatif terhadap pesaing utama adalah 0,07. Matriks Boston Consulting Group menyatakan adalah perusahaan berada dalam posisi tanda tanya. Matriks BCG PT Sido Muncul Daftar pustaka : Ali, Hapzi. (2019). Modul Perkuliahan Strategic Management: Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix. Universitas Mercu Buana. Analisis awal strategi pemasaran produk PT. Sido Muncul pada pasar Timur Tengah. (Agung Prabowo, 2019,
  • 15. https://civitas.uns.ac.id/agungprabowo/author/agungprabowo/, diakses tanggal 16 Juni 2019). BCG pada PT Sido Muncul. (Iuditri Lukman, 2010, https://iuditrilukman.wordpress.com/2010/05/24/bcg-pada-pt-sido-muncul/, diakses tanggal 16 Juni 2019).