Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkungan internal organisasi (resource based view and value chain management), swot analysis, swot matrix dan iem
Menjeslakan bagaimana cara beradaptasi / strategi dilingkungan bisnis yang berubah cepat, analisa lingkungan eksternal dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
Similar to Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkungan internal organisasi (resource based view and value chain management), swot analysis, swot matrix dan iem
Similar to Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkungan internal organisasi (resource based view and value chain management), swot analysis, swot matrix dan iem (20)
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkungan internal organisasi (resource based view and value chain management), swot analysis, swot matrix dan iem
1. Adaptasi di Tengah Lingkungan Bisnis yang Berubah Cepat
Dalam era globalisasi sekarang ini perubahan sosial, ekonomi dan politik berubah sangat
cepat berkat perkembangan teknologi informasi. Sudah barang tentu hal ini sangat berdampak
pada kondisi kinerja dan prospek perusahaan. Sebagaimana yang sering dikemukakan dalam
dunia biologi, maKhluk yang survive bukanlah maKhluk yang paling kuat, tapi maKhluk yang
paling bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Demikian pula halnya dengan perusahaan. Akibat
perubahan yang yang sangat dan unpredictable maka resiko untuk collapse akibat
ketidakmampuan menyesuaikan dengan perubahan tersebut sama saja bagi perusahaan besar,
menengah dan kecil. Bahkan resiko lebih besar untuk collapse justru terjadi pada perusahaan-
perusahaan besar. Ingat krisis ekonomi 2008 di Amerika Serikat yang telah menenggelamkan
perusahaan sekelas Lehman Brother.
Karenanya penting bagi perusahaan untuk memiliki kemampuan secara cepat menyesuaikan
dengan kondisi dan lingkungan ekonomi dan bisnis yang cepat berubah. Hal pertama yang harus
dikenali dan diidentifikasi tentunya adalah jenis dan dimensi faktor-faktor lingkungan ekonomi
dan bisnis yang menyebabkan perubahan tersebut. Dalam literatur ekonomi dan manajemen
stratejik, Hax dan Majluf (1984) membagi jenis pengkajian lingkungan usaha menjadi beberapa
komponen analisis yang meliputi analisis komponen ekonomi, kondisi pasar, teknologi, sumber
daya manusia, politik, aspek sosial dan analisis faktor lingkungan hukum. Sedangkan Pearce dan
Robinson (1988) memilah analisis mereka kedalam pertimbangan ekonomi, sosial, politik dan
pertimbangan teknologi.
Buku yang agak pragmatis dari Stonier (1995) mengkategorikan jenis lingkungan eksternal
perusahaan ke dalam lingkungan organisasi yang sifatnya langsung dan kejadian-kejadian di luar
perusahaan yang sifatnya tidak langsung (indirect action environment), yang pada giliran
dapat mempengaruhi lingkungan internal dari stakeholder. Berdasarkan telaah tersebut pada
garis besarnya berbagai jenis lingkungan luar tersebut dapat dikelompokkan kedalam dua faktor
utama: pertama, Faktor lingkungan ekonomi; kedua, Faktor lingkungan non ekonomi. Faktor
lingkungan ekonomi meliputi segala kejadian atau permasalahan penting di bidang
perekonomian nasional yang dapat mempengaruhi kinerja dan kelangsungan hidup dari suatu
perusahaan.
Faktor ini meliputi juga kondisi perekonomian internasional dan perkembangan pasar suatu
masyarakat perekonomian. Faktor lingkungan ekonomi nasional mencakup antara lain berbagai
program pembangunan dan kebijakan pemerintah di bidang perekonomian serta arah dan target
agregat ekonomi makro. Sedangkan faktor lingkungan non-ekonomi merupakan peristiwa atau
isu yang menonjol di bidang politik, keamanan, kehidupan penduduk, aspek sosial dan aspek
budaya yang mempengaruhi roda kehidupan berusaha suatu perusahaan. Dalam prakteknya
faktor-faktor ekonomi dan non-ekonomi yang tidak dapat dikendalikan oleh pimpinan
perusahaan sangat luas dan banyak ragamnya. Sehingga hal ini kadang-kadang membingungkan
kita untuk dapat mengamatinya dengan baik. Aspek lain dari berbagai faktor lingkungan yang
mendorong perubahan tersebut adalah interkasi antara faktor semakin nyata dan kompleks
sehingga tidak dapat dipisahkan dan perubahannya semakin cepat serta dampaknya semakin
tidak dapat diperkirakan.
2. Metode dan Model Analisis
Pada dasarnya analisis lingkungan bisnis dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung
dari tujuan yang ingin dicapai. Sebagaimana dikemukakan oleh Chandra (2008) secara garis
besar terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam menganalisis perubahan sebagai berikut.
Pertama, metode dan model analisis yang digunakan untuk mempelajari perkembangan, pola dan
perubahan dari berbagai faktor eksternal perusahaan. Contohnya antara lain: Model Five Forces
(Porter), Value Chain Analysis, Analisis statististik (anova, faktor, tabel, behaviour, pooling),
Analisis demografi (life tables, fertility, mortality, cohort), Forecasting untuk cluster
(permintaan/penjualan, penawaran, biaya). Kedua, metode analisis yang dipakai untuk
mengestimasi besarnya dampak terhadap parameter atau indikator mikro perusahaan. Contohnya
antara lain: Three circles (James Austin), Four in One (Baron), Analisis SWOT, Strategic
Management, Regression analysis (demand elasticity, cost curve, impact), Screnario writing
(demography, macroeconomics, technology), Analisis input-output (sectoral impact, regional
forecasting)
Pentingnya Lingkungan Bisnis dalam Meningkatan Daya Saing
Apapun metode analisis yang digunakan pada akhirnya faktor yang akan menentukan adalah
daya saing dari perusahaan. Daya saing akan merupakan parameter apakah sebuah perusahaan
dapat tetap survive dan berkembang di tengah lingkungan ekonomi dan bisnis yang berubah
cepat. Daya saing disini kita definisikan sebagai kemampuan kemampuan perusahaan/industri
menghasilkan barang dan/atau jasa dengan biaya yang rendah dan kualitas lebih baik sehingga
dapat mempertahankan keuntungan dan share-nya secara berkelanjutan di pasar dalam maupun
luar negeri. Faktor lain adalah kemampuan untuk melakukan penyesuaian baik ke dalam maupun
ke luar. Penyesuaian ke dalam termasuk diantaranya adalah bagaimana meningkatkan efisiensi
dan kualitas sedangkan ke luar hal ini mencakup penyesuaian posisi dan branding dari produk
yang dihasilkan.dapat mempengaruhi lingkungan internal dari stakeholder. Berdasarkan telaah
tersebut pada garis besarnya berbagai jenis lingkungan luar tersebut dapat dikelompokkan
kedalam dua faktor utama: pertama, Faktor lingkungan ekonomi; kedua, Faktor lingkungan non
ekonomi. Faktor lingkungan ekonomi meliputi segala kejadian atau permasalahan penting di
bidang perekonomian nasional yang dapat mempengaruhi kinerja dan kelangsungan hidup dari
suatu perusahaan.
Faktor ini meliputi juga kondisi perekonomian internasional dan perkembangan pasar suatu
masyarakat perekonomian. Faktor lingkungan ekonomi nasional mencakup antara lain berbagai
program pembangunan dan kebijakan pemerintah di bidang perekonomian serta arah dan target
agregat ekonomi makro. Sedangkan faktor lingkungan non-ekonomi merupakan peristiwa atau
isu yang menonjol di bidang politik, keamanan, kehidupan penduduk, aspek sosial dan aspek
budaya yang mempengaruhi roda kehidupan berusaha suatu perusahaan. Dalam prakteknya
faktor-faktor ekonomi dan non-ekonomi yang tidak dapat dikendalikan oleh pimpinan
perusahaan sangat luas dan banyak ragamnya. Sehingga hal ini kadang-kadang membingungkan
kita untuk dapat mengamatinya dengan baik. Aspek lain dari berbagai faktor lingkungan yang
mendorong perubahan tersebut adalah interkasi antara faktor semakin nyata dan kompleks
sehingga tidak dapat dipisahkan dan perubahannya semakin cepat serta dampaknya semakin
tidak dapat diperkirakan.
3. Definisi Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan adalah suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan, suatu peristiwa yang
saling berhubungan dimana organisasi mempunyai atau tidak mempunyai kemampuan untuk
mengendalikannya, adapun definisi lainnya mengatakan Lingkungan diartikan menjadi segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Sedangkan Analisis lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan organisasi
yang bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan tantangan (threats) yang
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-komponen atau variable lingkungan
yang berada atau berasal dari luar organisasi atau perusahaan.
Komponen tersebut cenderung berada di luar jangkauan organisasi, artinya organisasi atau
perusahaan tidak bisa melakukan intervensi terhadap komponen-komponen tersebut. Komponen
itu lebih cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang given atau sesuatu yang mau tidak mau
harus diterima, tinggal bagaimana organisasi berkompromi atau menyiasati komponen-
komponen tersebut. Menurut Chuck Williams mengatakan bahwa lingkungan eksternal semua
kejadian diluar perusahaan yang memiliki pontensi untuk mempengaruhi perusahaan. Sedangkan
James A.F. Stoner Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar suatu
organisasi, yang relevan pada kegiatan organisasi itu. T.Hani Handoko mengatakan bahwa
Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar perusahaan yang sebagian besar tak dapat
dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer.
Tujuan Analisis Lingkungan
Tujuan analisis lingkungan dilakukan agar organisasi dapat mengantisipasi lingkungan
organisasi sehingga dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk kesuksesan organisasi. Untuk
maksud tersebut banyak sekali pengelompokan variabel-variabel yang diperkirakan member
pengaruh nyata terhadap pencapaian tujuan organisasi. Yang selalu diusahakan adalah berusaha
melengkapi variable-variabel tersebut akan tetapi tidak akan pernah bisa sekomplit yang
diharapkan karena para pengambil keputusan harus berpacu dengan waktu dalam proses
“Decission Making”. Akan tetapi, satu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada satu pun cara
yang bisa dikatakan terbaik untuk menganalisis lingkungan bisnis. Kesemuanya harus
dikembalikan kepada “konteks” kepada situasi dan kondisi yang dihadap perusahaan. Tujuan
4. analisis lingkungan menurut perusahaan Untuk menyediakan kemampuan dalam menggapai
masalah-masalah kritis dalam lingkungan bagi manajemen perusahan, menyelidiki kondisi masa
depan dari lingkungan organisasi dan kemudian mencoba masukkannya kedalam pengambilan
keputusan organisasi, dan mengenali masalah-masalah mendesak yang signifikan bagi
perusahaan, dan memberikan prioritas terhadap masalah tersebut, serta mengembangkan sutau
rencana untuk menanganinya.
Analisis Lingkungan Eksternal
Kebanyakan perusahaan menghadapi lingkungan eksternal yang berkembang secara cepat,
kompleks dan global yang membuatnya semangkin sulit diinterpretasikan. Untuk menghadapi
lingkungan yang sering kali tidak jelas dan tidak lengkap, perusahaan dapat menempuh cara
yang disebut analisis lingkungan eskternal (external environmental analysis) proses ini meliputi
empat kegiatan yaitu : scanning, monitoring, forecasting dan assessing. Tujuan dalam
mempelajari lingkungan umum untuk mengidentifikasi berbagai peluang dan ancaman. Peluang
(opportunities) adalah kondisi-kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu
perusahaan mencapai daya saing strategis. Sedangkan ancaman (threat) adalah kondisi-kondisi
dalam lingkungan umum yang dapat mengganggu usaha perusahaan dalam memcapai daya saing
strategis. Dari 4 komponen analisis lingkungan diuraikan sebagai berikut :
1. Scanning
Scanning adalah usaha untuk mempelajari seluruh segmen dalam lingkungan umum.
Melalui scanning, perusahaan mengidentifikasi sinyal-sinyal awal perubahan yang
mungkin terjadi dalam lingkungan umum dan mendeteksi setiap perubahan yang sedang
terjadi. Dengan scanning, analis secara khusus berhubungan dengan informasi dan data
yang tidak jelas, tidak lengkap dan tidak berkaitan satu sama lain.
2. Monitoring
Pada saat melakukan monitoring, para analisi mengamati perubahan lingkungan untuk
melihat apakah, sebenarnya, suatu kecendurungan sedang berkembang. Hal penting untuk
suksesnya suatu monitoring adalah kemampuan untuk mendeteksi arti dari setiap
kejadian lingkungan. Sebagai contoh, kecendurungan baru dalam hal dengan pendidikan
dapat diperkirakan dari perubahandalam dana pusat dan Negara bagian untuk lembaga
5. pendidikan, perubahan dalam persyaratan kelulusan sekolah menengah, atau perubahan
isi kurikulum sekolah tinggi. Dalam hal ini analis akan menentukan apakah peristiwa
yang berbeda ini menggambarkan suatu kecendurngan dalam pendidikan, dan jika
memang demikian, apakah data informasi lainnya harus dipelajari untuk memantau
kecendurangan tersebut.
3. Forecasting
Scanning dan monitoring berhubungan dengan apa yang terjadi dalam lingkungan umum
pada suatu waktu tertentu. Saat melakukan forecasting, analis mengembangkan proyeksi
tentang apa yang akan terjadi, dan seberapa cepat, sebagai hasil perubahan dan
kecenderungan yang dideteksi melalui scanning dan monitoring. Sebagai contoh, analis
dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan suatu teknologi baru utnuk mencapi pasar.
Atau mereka juga dapat memperkirakan kapan prosedur pelatihan perusahaan yang
berbeda dibutuhkan untuk menghadapi perubahan komposisi angkatan kerja, atau berapa
lama waktu yang diperlukan bagi perubahan dalam kebijakan perpajakan pemerintah
untuk mempengaruhi pola konsumsi pelanggang.
4. Assessing
Tujuan dari assessing adalah untuk menentukan saat dan pengaruh perubahan lingkungan
serta kecenderungan dalam manajemen strategis suatu perusahaan. Melalui scanning,
monitoring dan forecasting, analis dapat mengerti lingkungan umum. Selangkah lebih
maju, tujuan dari assessment adalah untuk menentukan implikasi dari pengertian itu
terhadap organisasi, tanpa assessment, analis akan mendapatkan data yang menarik, tanpa
mengetahui relevansinya.
Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal
a. Lingkungan umum (General environment)
Mencakup elemen dalam masyarakat luas yang dapat mempengaruhi suatu industry dan
perusahaan-perusahaan di dalamnya. Elemen-elemen ini dikelompokkan ke dalam
segmen lingkungan (environmental segments), yang terdiri dari segmen-segmen
demografi, ekonomi, politik atau hukum, social-budaya, serta teknologi. Perusahaan tidak
dapat mengendalikan elemen-elemen ini secara langsung, karena tantangan strategisnya
adalah untuk mengerti setiap segemen dan implikasi masing-masing, sehingga strategi
yang tepat dapat dirumuskan dan diterapkan.
6. b. Lingkungan Industri (industry environment)
Sekelompok factor ancaman masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli, produk
pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing yang mempengaruhi suatu perusahaan
dan langkah serta tanggapan bersaingnya. Secara keseluruhan, interaksi antara lima factor
ini menentukan besar laba yang dapat dicapai. Tantangannya adalah untuk menentukan
posisi dalam industry dimana perusahaan dapat mempengaruhi factor-faktor tersebut
dengan baik atau dengan mempertahankan diri dari pengaruh factor-faktor diatas.
Semangkin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industrinya,
akan semakin besar pula kecendurungan perolehan laba di atas rata-rata.
7. Tabel 2-1 :
Lingkungan Umum: Segmen dan Elemen
Segmen Demografis
Segmen Ekonomi
Segmen politik/hukum
Segmen Sosial Budaya
Besarnya populasi
Struktur usia
Distribusi geografis
Komposisi etnis
Distribusi pendapatan
Tingakat inflasi
Tingkat bunga
Defisit atau surplus neraca
perdagangan
Defisit atau suplus anggaran
Tingat simpanan pribadi
Tingakat simpanan
perusahaan
Produk domestic bruto
Hukum anti-trust
Hukum perpajakan
Hukum pelatihan tenaga kerja
Kebijakan dan filosofi
pendidikan
Wanita dalam angkatan kerja
Variasi dalam angkatan kerja
Perilaku atas kualitas kerja
9. Dari bagan diatas terlihat bahwa yang tergolong pada factor-faktor lingkungan eksternal
demografis, ekonomi, politik atau hukum, social budaya dan teknologi merupakan factor-
faktor yang bersumber dari luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari situasi oprasional
yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan, akan tetapi mempunyai dampak pada
proses manajerial dan operasional dalam organisasi (perusahaan) tersebut.
1. Segmen Demografis
Demografis sangat berhubungan dengan besarnya populasi, struktur usia, distribusi
geografis, komposisi etnis, dan distribusi pendapatan. Sebagaimana disebutkan
sebelumnya, perusahaan harus menganalisis demografis masyarakat umum, dari pada
hanya populasi domestic. Ukuran pengamatan perubahan demografis dalam populasi
akan menggaris bawahi pentingnya segmen lingkungan ini. Dalam Negara-negara
tertentu, termasuk Amerika Serikat dan beberapa Negara Eropa, setiap pasangan rata-rata
memiliki kurang dari dua anak. Dengan tingkat kelahiran demikian, maka populasi akan
menyusut dari waktu kewaktu. Berkurangnya populasi dapat mendorong suatu Negara
untuk meningkatkan imigrasi sehingga tenaga kerja cukup.
Struktur Usia, dalam Negara-negara tertentu, seperti Amerika Serikat, usia rata-rata
populasi meningkat. Penyebabnya adalah tingkat kelahiran yang menurun serta
bertambahnya tingkat harapan hidup. Salah satu dampak yang timbul adalah berupa beban
tambahan pada sistem perawatan kesehatan. Dibalik semua ini, perusahaan
dapat mengartikannya sebagai peluang untuk mengembangkan barang dan jasa untuk
memenuhi populasi yang semakin pajang usianya. Distribusi Geografis, selama
berpuluh-puluh tahun, Amerika Serikat telah mengalami pergeseran populasi dari utara
dan timur ke barat dan selatan. Demikian juga kecendurungan perpindahan dari daerah
metropolitan ke non-metropolitan terus berlanjut. Salah satu dampak perubahan ini adalah
pada dasar pengenaan pajak pemerintah local maupun Negara bagian. Komposisi Etnis,
dalam populasi suatu Negara akan selalu berubah. Di Amerika Serikat, komposisi etnis di
Negara bagian dan di kota dalam Negara bagian amat bervariasi. Bagi perusashaan,
tantanganya adalah agar waspada dan sensitive atas perubahan tersebut. Melalui
pengamatan yang teliti, perusahaan dapat mengembangkan dan memasarkan barang atau
jasa yang dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan unik serta kepentingan kelompok
etnis yang berbeda. Distribusi Pendapatan,dengan mengerti bagaimana pola distribusi
10. pendapatan dalam populasi, perusahan dapat mengetahui besarnya daya beli dan
discretionary income kelompok yang berbeda. Penelitan atas distribusi pendapatan
memberikan gambaran bahwa dengan adanya peningkatan standar hidup, terdapat
perbedaan di dalam dan atarnegara. Yang biasanya menjadi perhatian perusahaan adalah
pendapatan rata-rata masing-masing keluarga dan individu. Dengan memperhatikan angka
ini, perusahaan akan mendapatkan informasi yang relevan. Focus strategis selanjutnya
akan mempertahankan bagaimana pola distribusi pendapatan dalam suatu masyarakat
setempat memaikan peranan penting dalam membangun dan mengoprasikan suatu
perushaan kecil yang sukses.
2. Segmen Ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah ekonomi suatu perusahaan beroperasi.
Faktor ekonomi berdampak langsung secara nyata pada berbagai strategi. Karena pola
konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relative berbagai segmen pasar, didalam
perencanaan strategis setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecendrungan ekonomi
di segmen-segmen yang mempengaruhi industrinya. Misalnya, bila suku bunga naik maka
dana yang diperlukan untuk menambah modal akan lebih mahal atau bahkan tidak
tersedia, penghasilan yang dibelanjakan menurun dan barang yang di beli menurun.
3. Segmen Politik
Faktor-faktor politik mencakup peraturan pemerintah pusat dan daerah serta aktivitas-
aktivitas politik yang dirancang untuk mempengaruhi perilaku bisnis. Para manajer harus
mengabaikan adanya kelompok penekan seperti LSM yang beroperasi dalam kerangka
legal politik untuk mempengaruhi perusahaan agar tidak mengabaikan tanggung jawab
sosial mereka. Faktor politik menetekan parameter legal dan regulasi yang membatasi
operasi perusahaan. Kendala politik dikenakan atas perusahaan melalui keputusan tentang
perdagangan yang adil, undang-undang antitrust, program perpajakan, ketentuan upah
minimum, kebijakan tentang polusi dan penetapan bunga, batasan administrative dan
banyak lagi tindakan yang di maksud untuk melindungi pekerja, konsumen, masyarakat
umum dan lingkungan
11. 4. Segmen Sosial Budaya
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan nilai-nilai,
sikap, opine dan gaya hidup dari orang-orang dilingkungan eksternal perusahaan yang
dikembangkan dari kondisi cultural, ekologi, demografis, religious, pendidikan dan etnis.
Seandainya sikap sosial berubah, maka untuk berbagai tipe pakaian, buku, aktivitas yang
menyenangkan dan lain-lain berubah juga. Seperti kekuatan-kekuatan lain dalam
lingkunagn eksternal yang jauh, kekuatan sosial adalah dinamis, dengan perubahan yang
konstan yang diakibatkan oleh usaha individu untuk memuaskan keinginan dan keperluan
mereka dengan mengenali dan mengadaptasi terhadap faktor-faktor lingkungan.
Faktor perubahan sosial yang paling besar dalam tahun-tahun belakangan ini adalah:
a) Masuknya sejumlah besar tenaga wanita dalam pasar tenaga kerja. Ini tidak hanya
mempengaruhi kebijakan penerimaan dan kompensasi dan kemampuan sumber
daya dari perusahaan mereka, ini juga menciptakan atau memperluas secara besar
permintaan untuk serangkaian produk atau jasa luas yang diperlukan, karena
absensinya tenaga wanita tersebut dirumah.
b) Perubahan sosial besar yang kedua telah merupakan kepentingan yang
diakselerasi dari konsumen dan karyawan dalam masalah mutu kehidupan.
Mesalnya banyak karyawan perusahaan yang menuntut seminggu bekerja lima
hari, kesempatan untuk pelatihan dan lain-lain.
5. Segmen Teknologi
Kumpulan faktor-faktor kelima dalam lingkungan umum mencakup perubahan teknologi.
Untuk menghindari keusangan dan meningkatkan inovasi, suatu perusahaan harus sadar
mengenai perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi
yang kreatif dapat memunculkan kemungkinan produk baru, perbaikan dalam produk
yang ada, atau dalam teknik manufacturing dan pemasaran.
Seperkonduktor terbaru dengan hambatann rendah terhadap arus listrik mampu
merevolusi operasi bisnis, khususnya dibidang transportasi, kesehatan, listrik dan industry
computer. Internet merupakan mesin ekonomi global dan nasional yang memacu
produktivitas, faktor kunci untuk meningkatkan standart kehidupan dan menghemat biaya
12. milyaran dolar dalam distribusi dan biaya transaksi perjualan langsung untuk system yang
dapat melayani diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Fadil. 2011. Adaptasi di Tengah Lingkungan Bisnis yang Berubah Cepat, Malang :
Indonesia.
Dinda, Raja.2016. Analsis Lingkungan Eksternal.Tanjung Pinang