SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
MODAL KERJA
MODAL KERJA
 Yaitu dana yang diperlukan oleh perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan operasional
perusahaan sehari-hari, seperti pembelian
bahan baku, pembayaran upah buruh,
membayar hutang, dll.
MASA PERPUTARAN
MODAL KERJA
 Masa perputaran modal kerja yakni sejak kas
ditanamkan pada elemen-elemen modal
kerja hingga menjadi kas kerja lagi adalah
kurang dari satu tahun atau berjangka
pendek.
MASA PERPUTARAN
MODAL KERJA
 Masa perputaran modal kerja ini menunjukan
tingkat efisiensi penggunaan modal kerja
 Semakin cepat masa perputaran modal kerja,
semakin efisien penggunaan modal kerja dan
tentunya investasi pada modal kerja semakin
kecil.
KONSEP MODAL KERJA
1. Modal kerja kuantitatif
2. Modal kerja kualitatif
3. Modal kerja fungsional
1. MODAL KERJA
KUANTITATIF
 Menitikberatkan pada segi kuantitas dana yang
tertanam dalam aktiva yang masa
perputarannya kurang dari satu tahun.
 Modal kerja menurut konsep ini adalah
keseluruhan elemen aktiva lancar.
 Oleh karena semua elemen aktiva lancar
diperhitungkan sebagai modal kerja tanpa
memperhatikan kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya, maka modal kerja ini sering di sebut
modal kerja bruto atau Gross Working Capital.
2.MODAL KERJA KUALITATIF
 Pada konsep ini, modal kerja bukan semua
aktiva lancar tetapi telah mempertimbangkan
kewajiban-kewajiban yang segera harus dibayar
sehingga dana yang digunakan benar-benar
khusus digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan sehari-hari tanpa khawatir
terganggu oleh pembayaran-pembayaran
hutang yang segera jatuh tempo.
 Karena menurut konsep ini hutang lancar telah
dikeluarkan dari perhitungan, sehingga modal
kerja merupakan selisih antara aktiva lancar
dengan hutang lancarnya.
3.MODAL KERJA
FUNGSIONAL
 Konsep ini lebih menitikberatkan pada
fungsi dana dalam menghasilkan
penghasilan langsung atau current income.
 Pengertian modal kerja menurut konsep ini
adalah dana yang digunakan oleh
perusahaan untuk menghasilkan current
income sesuai dengan tujuan didirikannya
perusahaan pada satu periode tertentu.
3.MODAL KERJA
FUNGSIONAL
Tiga syarat untuk menjadi modal kerja:
1. Current income
2. Sesuai tujuan perusahaan
3. Satu periode akuntansi.
Sehingga, yang masuk sebagai modal kerja adalah
kas, piutang dagang sebesar harga pokokya,
persediaan, dan aktiva tetap sebesar penyusutan
periode tersebut. Sedangkan efek atau surat
berharga dan margin laba dari piutang merupakan
modal kerja potensial yang akan menjadi modal kerja
bila piutang sudah dibayar dan efek sudah dijual
CONTOH
AKTIVA LANCAR:
Kas Rp. 15.000.000
Efek Rp. 50.000.000
Piutang Dagang Rp. 75.000.000
Persediaan Barang Rp. 120.000.000 +
Total Aktiva Lancar Rp. 260.000.000
AKTIVA TETAP:
Tanah Rp. 150.000.000
Bangunan dan Gedung Rp. 300.000.000
Mesin Rp. 250.000.000 +
Total Aktiva Tetap Rp. 700.000.000
CONTOH
KETERANGAN:
 Penyusutan setiap tahunnya:
- Bangunan dan Gedung Rp. 50.000.000
- Mesin-mesin Rp. 40.000.000
 Penjualan kredit dengan profit margin sebesar
30%
 Modal kerja (working Capital)
Kas Rp 15.000.000
PiutangDagang (70%) Rp 52.500.000
Persediaan Barang Rp 120.000.000
Penyusutan Bangunan & Gedung Rp. 50.000.000
Penyusutan Mesin Rp 40.000.000 +
Total Modal Kerja Rp 277.500.000
 Modal Kerja Potensial (potensial working capital):
Efek Rp 50.000.000
Margin laba (30%) Rp 22.500.000 +
Total Rp 77.500.000
Bukan Modal Kerja (non working capital):
Tanah Rp 150.000.000
Bangunan & Gedung Rp 250.000.000
Mesin-mesin Rp 210.000.000 +
Total Rp 610.000.000
JENIS MODAL KERJA
1. Modal Kerja Permanen
2. Modal Kerja Variabel
MODAL KERJA PERMANEN
 Yaitu modal kerja yang selalu harus ada
dalam perusahaan agar perusahaan dapat
menjalankan kegiatannya untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
 Modal kerja permanen dibagi menjadi dua
macam yakni:
a. Modal Kerja Primer
b. Modal Kerja Normal
MODAL KERJA PERMANEN
a. Modal Kerja Primer
 Modal kerja primer adalah modal kerja minimal
yang harus ada dalam perusahaan untuk
menjamin agar perusahaan tetap bisa
beroperasi.
b. Modal Kerja Normal
 Merupakan modal kerja yang harus ada agar
perusahaan bisa beroperasi dengan tingkat
produksi normal.
 Produksi normal merupakan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan barang
sebesar kapasitas normal perusahaan
MODAL KERJA VARIABEL
 Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-
ubah sesuai dengan perubahan kegiatan
ataupun keadaan lain yang mempengaruhi
perusahaan.
 Modal kerja variabel terdiri dari:
a. Modal Kerja Musiman
b. Modal Kerja Siklis
c. Modal Kerja Darurat
MODAL KERJA VARIABEL
a. Modal Kerja Musiman
Merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan
untuk mengantisipasi apabila ada fluktuasi
kegiatan perusahaan, misalnya perusahaan
biskuit harus menyediakan modal kerja lebih
besar pada saat musim hari raya.
MODAL KERJA VARIABEL
b. Modal Kerja Siklis
Yaitu modal kerja yang jumlah kebutuhannya
dipengaruhi oleh fluktuasi (kenaikan atau
penurunan ekonomi/harga)
c. Modal Kerja Darurat
Modal kerja ini jumlah kebutuhannya
dipengaruhi oleh keadaan-keadaan yang
terjadi diluar kemampuan perusahaan.
Misalnya saat terjadi bencana alam,
kerusuhan, dsb
Rp
Modal Kerja Normal
Modal Kerja Primer
waktu
KEBIJAKSANAAN MODAL
KERJA
 Kebijaksanaan modal kerja merupakan
strategi yang diterapkan oleh perusahaan
dalam rangka memenuhi kebutuhan modal
kerja dengan berbagai alternatif sumber dana.
KEBIJAKSANAAN MODAL
KERJA
 Kebijaksanaan modal kerja apa yang harus
diambil oleh perusahaan, tergantung dari
seberapa besar manajer berani mengambil
risiko. Kebijaksanaan modal kerja yang bisa
diambil oleh perusahaan adalah:
1 Kebijaksanaan Konservatif
2 Kebijaksanaan Moderat atau hedging
3 Kebijaksanaan Agresif
1. KEBIJAKSANAAN
KONSERVATIF
 Rencana pemenuhan kebutuhan dana konservatif
merupakan rencana pemenuhan dana modal kerja
yang lebih banyak menggunakan sumber dana jangka
panjang dibandingkan sumber dana jangka pendek.
 Dalam kebijakan ini modal kerja permanen dan
sebagian modal kerja variabel dipenuhi oleh sumber
dana jangka panjang, sedangkan sebagian modal kerja
variabel lainnya dipenuhi dengan sumber dana jangka
pendek.
 Kebijaksanaan ini disebut konservatif (hati-hati), karena
sumber dana jangka panjang mempunyai jatuh tempo
yang lama, sehingga perusahaan memiliki keleluasaan
dalam pelunasan kembali artinya perusahaan
mempunyai tingkat keamanan atau margin of safety
yang besar.
1. KEBIJAKSANAAN KONSERVATIF
 Bila digambarkan kebijaksanaan konservatif nampak
sebagai berikut.
Permodalan Jk
pendek Fluktuasi Aktiva Lancar
Sumber
Jk Pjg
Waktu
2. KEBIJAKSANAAN
MODERAT
 Pada kebijakan atau strategi pendanaan ini
perusahaan membiayai setiap aktiva dengan dana
yang jangka waktunya kurang lebih sama dengan
jangka waktu perputaran aktiva tersebut. Artinya
aktiva yang bersifat permanen yakni aktiva tetap dan
modal kerja permanen akan didanai dengan sumber
dana jangka panjang, dan aktiva yang bersifat
variabel atau modal kerja variabel akan didanai
dengan sumber dana jangka pendek.
 Kebijakan ini didasarkan atas prinsip matching
principle yang menyatakan bahwa jangka waktu
sumber dana sebaiknya disesuaikan dengan lamanya
dana tersebut diperlukan.
KEBIJAKSANAAN MODERAT
 Bila dana yang diperlukan hanya untuk jangka pendek
maka sebaiknya didanai dengan sumber dana jangka
pendek, demikian pula kalau dana tersebut diperlukan
untuk jangka panjang maka sebaiknya didanai dengan
sumber dana jangka panjang sehingga risiko yang
dihadapi hanya berupa terjadinya penyimpangan
aliran kas yang diharapkan.
 Oleh karena itu kesulitan yang dihadapi adalah
memperkirakan jangka waktu skedul arus kas bersih
dan pembayaran hutang, yang selalu terdapat unsur
ketidakpastian. Dan pada kebijakan ini akan muncul
trade-off antara profitabilitas dan risiko.
KEBIJAKSANAAN MODERAT
 Semakin besar margin of safety yang ditentukan
untuk menutup penyimpangan arus kas bersih
semakin aman bagi perusahaan, tetapi harus
menyediakan dana yang jangka waktunya melebihi
kebutuhan dana yang akan digunakan, akibatnya
akan terjadi dana menganggur dan hal ini akan
menurunkan profitabilitas.
 Dengan kata lain bila risiko rendah akan
mengakibatkan profitabilitas juga rendah. Bila
digambarkan akan nampak sebagai berikut:
KEBIJAKSANAAN
MODERAT
Waktu
Sumber Jk Pjg
Sumber Jk
pendek
Fluktuasi
Aktiva lancar
3. KEBIJAKSANAAN
AGRESIF
 Bila pada kebijakan konservatif perusahaan
lebih mementingkan faktor keamanan sehingga
margin of safetynya sangat besar, tetapi
tentunya akan mengakibatkan tingkat
profitabilitas menjadi rendah.
 Sebaliknya dengan kebijakan agresif, maka
sebagian kebutuhan dana jangka panjang akan
dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek.
 Pada pendekatan ini perusahaan berani
menanggung risiko yang cukup besar,
sedangkan trade-off yang diharapkan adalah
memperoleh profitabilitas yang lebih besar.
KEBIJAKSANAAN AGRESIF
Waktu
Sumber Jk Pjg
Sumber Jk
pendek
Fluktuasi Aktiva
lancar
CONTOH
 PT. ELANG SAKTI sedang mempelajari untuk rnenentukan tingkat
aktiva lancar yang optimal untuk tahun depan. Manajemen
memperkirakan bahwa penjualan akan meningkat Rp 200.000.000,-
karena ditawarkannya produk baru. Perusahaan ingin tetap
mempertahankan rasio utangnya 50% dan nilai aktiva tetap saat ini
sebesar Rp 80.000.000,-. Tingkat bunga baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang saat ini 12%. Manajer Keuangan PT.
ELANG SAKTI menginginkan untuk menganalisis tiga alternatif
kebijaksanaan yakni:
1. Kebijakan konservatif dengan tingkat aktiva lancar 60% dari
penjualan
2. Kebijakan moderat dengan mempertahankan aktiva lancar
sebesar 50% dari penjualan.
3. Kebijakan agresif dengan tingkat aktiva lancar 40% dari
penjualan.
Mana kebijakan yang sebaiknya diambil dengan ukuran return on
equity untuk ketiga alternatif tersebut dengan asumsi: EBIT sebesar
10% dari penjualan dan pajak sebesar 25%.
JAWABAN
Konservatif Moderat Agresif
Aktiva Tetap
Aktiva Lancar
80.000.000
120.000.000
80.000.000
100.000.000
80.000.000
80.000.000
Total Aktiva
Hutang/Total Aktiva (50%)
200.000.000
100.000.000
180.000.000
90.000.000
160.000.000
80.000.000
Modal Sendiri 100.000.000 90.000.000 80.000.000
EBIT (10% dari penjualan)
Bunga 12%
20.000.000
12.000.000
20.000.000
10.800.000
20.000.000
9.600.000
EBT
Pajak 25%
8.000.000
2.000.000
9.200.000
2.300.000
10.400.000
2.600.000
EAT
Return on Equity.
6.000.000
6,00%.
6.900.000
7,67%
7.800.000
9,75%
JAWABAN
 Dari hasil perhitungan, ternyata kebijakan
agresif memberikan return on equity paling
besar. Namun demikian jumlah aktiva lancar
yang rendah menunjukkan bahwa likuiditas
perusahaan juga rendah, sehingga akan
meningkatkan risiko ketidakmampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansial jangka pendeknya.
PENENTUAN KEBUTUHAN
MODAL KERJA
 Masalah yang cukup penting dalam pengelolaan
modal kerja adalah seberapa besar kebutuhan
modal kerja suatu perusahaan.
 Untuk menentukan besarnya modal kerja, bisa
digunakan beberapa metode penentuan besarnya
modal kerja, yaitu:
- Metode keterikatan dana
- Metode Perputaran modal kerja
METODE KETERIKATAN
DANA
KAS KAS
PIUTANG
BARANG
KAS
BARANG
JADI
PROSES
PRODUKSI
BAHAN
BAKU
KAS
PIUTANG
DAGANG
CONTOH
 Perusahaan “JAYA” mempunyai rencana produksi
1.200 unit barang jadi per hari. Untuk membuat satu
unit barang jadi tersebut, dibutuhkan 1,5 kg bahan
baku dengan harga Rp. 2.000,- per kg. Bahan baku
tersebut rata-rata disimpan di gudang selama 7 hari
sebelum masuk proses produksi. Lamanya proses
produksi 3 hari. Barang jadi berada di gudang
sebelum terjual rata-rata 10 hari. Rata-rata piutang
tertagih selama 30 hari. Upah langsung per unit
barang jadi sebesar Rp. 2.500,-. Biaya lainnya adalah
biaya pemasaran tunai sebulan sebesar Rp.
15.000.000,-. Biaya administrasi & umum sebulan Rp.
12.000.000,- dan biaya-biaya lain per bulan rata-rata
Rp. 9.000.000,-. Kas minimal ditentukan sebesar Rp.
10.000.000,-.
JAWAB
 Dari contoh tersebut, dapat diketahui bahwa
periode terkaitnya modal kerja adalah 50 hari.
 Kebutuhan kas per hari :
a. Pembelian bahan baku = 1.200x1,5x2.000=3.600.000
b. Pembayaran upah langsung = 1.200x2.500 =3.000.000
c. Pembayaran biaya pemasaran = 15.000.000 : 30 = 500.000
d. Pembayaran biaya adm&umum = 12.000.000 : 30= 400.000
e. Pembayaran biaya lainnya = 9.000.000:30 = 300.000
Rp. 7.800.000
Sehingga, jumlah modal kerja (MK):
periode terkaitnya MK x kebutuhan kas per hari + Kas minimal =
50 x Rp. 7.800.000 + Rp. 10.000.000 = Rp. 400.000.000
METODE PERPUTARAN MODAL
KERJA
 Dengan metode ini, besarnya modal kerja
ditentukan dengan cara menghitung perputaran
elemen-elemen pembentuk modal kerja seperti
perputaran kas, perputaran piutang dan
perputaran persediaan.
CONTOH
 Perusahaan “JAYA” mempunyai laporan keuangan
berupa neraca dan laporan rugi laba sbb:
NERACA PT. JAYA TAHUN
2017 (JUTA RUPIAH)
2016 2017 2016 2017
Kas
Piutang
Persediaan
185
770
920
215
830
1.000
Utang Dagang
Utang Bank
Utang Wesel
550
175
350
485
250
365
Aktiva Lancar 1.875 2.045 Utang Lancar 1.075 1.100
Tanah
Bangunan
Mesin
2.150
1.025
1.000
2.500
1.025
1.100
Utang Jk Pjg
Modal Saham
Laba Ditahan
1.800
1.900
1.275
1.900
2.000
1.670
Aktiva Tetap 4.175 4.625 Utang & Modal 4.975 5.570
Total Aktiva 6.050 6.670 Total Pasiva 6.050 6.670
LAPORAN RUGI LABA PT.JAYA
(31-12-2017)
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Biaya Operasi
Laba operasi
Bunga
Laba sebelum pajak
Pajak
Laba sesudah pajak
24.000
17.000 -
7.000
2.500-
4.500
1.500-
3.000
900 -
2.100
Hitung perputaran modal kerja!
kali
120
200
000
.
24
kas
rata
-
rata
Penjualan
Kas
Perputaran 


kali
30
800
000
.
24
piutang
rata
-
rata
Penjualan
Piutang
Perputaran 


kali
25
960
000
.
24
persediaan
rata
-
rata
Penjualan
Penjualan
Perputaran 


Hitung periode terikatnya modal
kerja!
 Kas (360/120) = 3 hari
 Piutang (360/30) = 12 hari
 Persediaan (360/25) = 14,4 hari
Total = 29,4 hari
Sehingga periode terikatnya semua elemen
modal kerja adalah 29,4 hari atau perputaran
elemen modal kerja adalah sebesar 360/29,4
= 12,24 kali
 Apabila pada tahun 2018 diperkirakan akan
mampu menjual sebanyak
Rp.30.000.000.000 maka kebutuhan modal
kerja adalah:
Rp. 30.000.000.000/12,24
= Rp. 2.450.000.000

More Related Content

What's hot

Comparizon analysis
Comparizon analysisComparizon analysis
Comparizon analysis
Dian chandra
 
Akuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahAkuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabah
HLZ
 
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluanTugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Yusdi Sinathrya
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuangan
Ratna Agnezious
 

What's hot (20)

Manajemen Risiko 18 aplikasi manajemen resiko
Manajemen Risiko 18 aplikasi manajemen resikoManajemen Risiko 18 aplikasi manajemen resiko
Manajemen Risiko 18 aplikasi manajemen resiko
 
Comparizon analysis
Comparizon analysisComparizon analysis
Comparizon analysis
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
bank syariah
bank syariahbank syariah
bank syariah
 
Rasio keuangan
Rasio keuanganRasio keuangan
Rasio keuangan
 
manajemen risiko likuiditas (1)
manajemen risiko likuiditas (1)manajemen risiko likuiditas (1)
manajemen risiko likuiditas (1)
 
Manajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bungaManajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bunga
 
Akuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahAkuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabah
 
Seminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMEL
Seminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMELSeminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMEL
Seminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMEL
 
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasiPortofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
 
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
 
Akuntansi Bank_SKBDN
Akuntansi Bank_SKBDNAkuntansi Bank_SKBDN
Akuntansi Bank_SKBDN
 
Manajemen Risiko Menurut COSO
Manajemen Risiko Menurut COSOManajemen Risiko Menurut COSO
Manajemen Risiko Menurut COSO
 
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamPortofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
 
Perusahaan asuransi
Perusahaan asuransiPerusahaan asuransi
Perusahaan asuransi
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluanTugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuangan
 
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
 

Similar to Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt

12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt
ayupuspawirani1
 
Analisa sumber dan pengguaan modal kerja ppt.pptx
Analisa sumber dan pengguaan modal kerja ppt.pptxAnalisa sumber dan pengguaan modal kerja ppt.pptx
Analisa sumber dan pengguaan modal kerja ppt.pptx
MuhammadHiz
 
Learning summary susilawati rosmery - corp cash management
Learning summary   susilawati rosmery - corp cash managementLearning summary   susilawati rosmery - corp cash management
Learning summary susilawati rosmery - corp cash management
PD LMS Usage
 

Similar to Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt (20)

5. materi ManKeu Manajemen Modal Kerja.ppt
5. materi ManKeu Manajemen Modal Kerja.ppt5. materi ManKeu Manajemen Modal Kerja.ppt
5. materi ManKeu Manajemen Modal Kerja.ppt
 
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt
 
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
 
Analisa sumber dan pengguaan modal kerja ppt.pptx
Analisa sumber dan pengguaan modal kerja ppt.pptxAnalisa sumber dan pengguaan modal kerja ppt.pptx
Analisa sumber dan pengguaan modal kerja ppt.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Bab 3 manajemen modal kerja
Bab 3 manajemen modal kerjaBab 3 manajemen modal kerja
Bab 3 manajemen modal kerja
 
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
 
Finance For Non-Finance
Finance For Non-Finance Finance For Non-Finance
Finance For Non-Finance
 
Finance for Non-Finance Training
Finance for Non-Finance TrainingFinance for Non-Finance Training
Finance for Non-Finance Training
 
Modal Kerja (Working Capital)
Modal Kerja (Working Capital)Modal Kerja (Working Capital)
Modal Kerja (Working Capital)
 
3 manajemen modal_kerja_new
3 manajemen modal_kerja_new3 manajemen modal_kerja_new
3 manajemen modal_kerja_new
 
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.pptBab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
 
01 aspek keuangan
01 aspek keuangan01 aspek keuangan
01 aspek keuangan
 
5. Modal kerja.ppt
5. Modal kerja.ppt5. Modal kerja.ppt
5. Modal kerja.ppt
 
5. Modal kerja.ppt
5. Modal kerja.ppt5. Modal kerja.ppt
5. Modal kerja.ppt
 
Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...
Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...
Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...
 
Manajemen Modal Kerja.ppt
Manajemen Modal Kerja.pptManajemen Modal Kerja.ppt
Manajemen Modal Kerja.ppt
 
Learning summary susilawati rosmery - corp cash management
Learning summary   susilawati rosmery - corp cash managementLearning summary   susilawati rosmery - corp cash management
Learning summary susilawati rosmery - corp cash management
 
Manohara
ManoharaManohara
Manohara
 
BAB 11.pptx
BAB 11.pptxBAB 11.pptx
BAB 11.pptx
 

More from Frida Adnantara (10)

BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
6.AKM2-Modal-lanjutan-55653-3453-346.ppt
6.AKM2-Modal-lanjutan-55653-3453-346.ppt6.AKM2-Modal-lanjutan-55653-3453-346.ppt
6.AKM2-Modal-lanjutan-55653-3453-346.ppt
 
Konsep Dasar Akuntansi Perbankan di Indonesia
Konsep Dasar Akuntansi Perbankan di IndonesiaKonsep Dasar Akuntansi Perbankan di Indonesia
Konsep Dasar Akuntansi Perbankan di Indonesia
 
MANAJEMEN_MODAL_KERJA.pptx
MANAJEMEN_MODAL_KERJA.pptxMANAJEMEN_MODAL_KERJA.pptx
MANAJEMEN_MODAL_KERJA.pptx
 
10 Akuntansi Biaya Gaji dan Biaya Tetap.pptx
10 Akuntansi Biaya Gaji dan Biaya Tetap.pptx10 Akuntansi Biaya Gaji dan Biaya Tetap.pptx
10 Akuntansi Biaya Gaji dan Biaya Tetap.pptx
 
Bab 1 Pendahuluan.ppt
Bab 1 Pendahuluan.pptBab 1 Pendahuluan.ppt
Bab 1 Pendahuluan.ppt
 
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptxBAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
 
Pertemuan 11 dan 12 - PPT RISIKO POLITIK DAN PERAN ASURANSI SEBAGAI PENGALIH ...
Pertemuan 11 dan 12 - PPT RISIKO POLITIK DAN PERAN ASURANSI SEBAGAI PENGALIH ...Pertemuan 11 dan 12 - PPT RISIKO POLITIK DAN PERAN ASURANSI SEBAGAI PENGALIH ...
Pertemuan 11 dan 12 - PPT RISIKO POLITIK DAN PERAN ASURANSI SEBAGAI PENGALIH ...
 
2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt
2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt
2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt
 
1 Bisnis Pariwisata.ppt
1 Bisnis Pariwisata.ppt1 Bisnis Pariwisata.ppt
1 Bisnis Pariwisata.ppt
 

Recently uploaded

Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang 082223109953 Cytotec Asli Serang
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Kandungan Denpasar Bali
 
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi
 
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
UPPKBGUYANGAN
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
gulieglue
 
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJABAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
NoorAmelia4
 

Recently uploaded (13)

Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
 
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANPPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
 
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
 
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
 
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
 
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxMateri Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
 
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJABAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
 

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt

  • 2. MODAL KERJA  Yaitu dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang, dll.
  • 3. MASA PERPUTARAN MODAL KERJA  Masa perputaran modal kerja yakni sejak kas ditanamkan pada elemen-elemen modal kerja hingga menjadi kas kerja lagi adalah kurang dari satu tahun atau berjangka pendek.
  • 4. MASA PERPUTARAN MODAL KERJA  Masa perputaran modal kerja ini menunjukan tingkat efisiensi penggunaan modal kerja  Semakin cepat masa perputaran modal kerja, semakin efisien penggunaan modal kerja dan tentunya investasi pada modal kerja semakin kecil.
  • 5. KONSEP MODAL KERJA 1. Modal kerja kuantitatif 2. Modal kerja kualitatif 3. Modal kerja fungsional
  • 6. 1. MODAL KERJA KUANTITATIF  Menitikberatkan pada segi kuantitas dana yang tertanam dalam aktiva yang masa perputarannya kurang dari satu tahun.  Modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan elemen aktiva lancar.  Oleh karena semua elemen aktiva lancar diperhitungkan sebagai modal kerja tanpa memperhatikan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, maka modal kerja ini sering di sebut modal kerja bruto atau Gross Working Capital.
  • 7. 2.MODAL KERJA KUALITATIF  Pada konsep ini, modal kerja bukan semua aktiva lancar tetapi telah mempertimbangkan kewajiban-kewajiban yang segera harus dibayar sehingga dana yang digunakan benar-benar khusus digunakan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari tanpa khawatir terganggu oleh pembayaran-pembayaran hutang yang segera jatuh tempo.  Karena menurut konsep ini hutang lancar telah dikeluarkan dari perhitungan, sehingga modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancarnya.
  • 8. 3.MODAL KERJA FUNGSIONAL  Konsep ini lebih menitikberatkan pada fungsi dana dalam menghasilkan penghasilan langsung atau current income.  Pengertian modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan current income sesuai dengan tujuan didirikannya perusahaan pada satu periode tertentu.
  • 9. 3.MODAL KERJA FUNGSIONAL Tiga syarat untuk menjadi modal kerja: 1. Current income 2. Sesuai tujuan perusahaan 3. Satu periode akuntansi. Sehingga, yang masuk sebagai modal kerja adalah kas, piutang dagang sebesar harga pokokya, persediaan, dan aktiva tetap sebesar penyusutan periode tersebut. Sedangkan efek atau surat berharga dan margin laba dari piutang merupakan modal kerja potensial yang akan menjadi modal kerja bila piutang sudah dibayar dan efek sudah dijual
  • 10. CONTOH AKTIVA LANCAR: Kas Rp. 15.000.000 Efek Rp. 50.000.000 Piutang Dagang Rp. 75.000.000 Persediaan Barang Rp. 120.000.000 + Total Aktiva Lancar Rp. 260.000.000 AKTIVA TETAP: Tanah Rp. 150.000.000 Bangunan dan Gedung Rp. 300.000.000 Mesin Rp. 250.000.000 + Total Aktiva Tetap Rp. 700.000.000
  • 11. CONTOH KETERANGAN:  Penyusutan setiap tahunnya: - Bangunan dan Gedung Rp. 50.000.000 - Mesin-mesin Rp. 40.000.000  Penjualan kredit dengan profit margin sebesar 30%
  • 12.  Modal kerja (working Capital) Kas Rp 15.000.000 PiutangDagang (70%) Rp 52.500.000 Persediaan Barang Rp 120.000.000 Penyusutan Bangunan & Gedung Rp. 50.000.000 Penyusutan Mesin Rp 40.000.000 + Total Modal Kerja Rp 277.500.000  Modal Kerja Potensial (potensial working capital): Efek Rp 50.000.000 Margin laba (30%) Rp 22.500.000 + Total Rp 77.500.000 Bukan Modal Kerja (non working capital): Tanah Rp 150.000.000 Bangunan & Gedung Rp 250.000.000 Mesin-mesin Rp 210.000.000 + Total Rp 610.000.000
  • 13. JENIS MODAL KERJA 1. Modal Kerja Permanen 2. Modal Kerja Variabel
  • 14. MODAL KERJA PERMANEN  Yaitu modal kerja yang selalu harus ada dalam perusahaan agar perusahaan dapat menjalankan kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.  Modal kerja permanen dibagi menjadi dua macam yakni: a. Modal Kerja Primer b. Modal Kerja Normal
  • 15. MODAL KERJA PERMANEN a. Modal Kerja Primer  Modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus ada dalam perusahaan untuk menjamin agar perusahaan tetap bisa beroperasi. b. Modal Kerja Normal  Merupakan modal kerja yang harus ada agar perusahaan bisa beroperasi dengan tingkat produksi normal.  Produksi normal merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang sebesar kapasitas normal perusahaan
  • 16. MODAL KERJA VARIABEL  Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah- ubah sesuai dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan.  Modal kerja variabel terdiri dari: a. Modal Kerja Musiman b. Modal Kerja Siklis c. Modal Kerja Darurat
  • 17. MODAL KERJA VARIABEL a. Modal Kerja Musiman Merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan, misalnya perusahaan biskuit harus menyediakan modal kerja lebih besar pada saat musim hari raya.
  • 18. MODAL KERJA VARIABEL b. Modal Kerja Siklis Yaitu modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh fluktuasi (kenaikan atau penurunan ekonomi/harga) c. Modal Kerja Darurat Modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh keadaan-keadaan yang terjadi diluar kemampuan perusahaan. Misalnya saat terjadi bencana alam, kerusuhan, dsb
  • 19. Rp Modal Kerja Normal Modal Kerja Primer waktu
  • 20. KEBIJAKSANAAN MODAL KERJA  Kebijaksanaan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja dengan berbagai alternatif sumber dana.
  • 21. KEBIJAKSANAAN MODAL KERJA  Kebijaksanaan modal kerja apa yang harus diambil oleh perusahaan, tergantung dari seberapa besar manajer berani mengambil risiko. Kebijaksanaan modal kerja yang bisa diambil oleh perusahaan adalah: 1 Kebijaksanaan Konservatif 2 Kebijaksanaan Moderat atau hedging 3 Kebijaksanaan Agresif
  • 22. 1. KEBIJAKSANAAN KONSERVATIF  Rencana pemenuhan kebutuhan dana konservatif merupakan rencana pemenuhan dana modal kerja yang lebih banyak menggunakan sumber dana jangka panjang dibandingkan sumber dana jangka pendek.  Dalam kebijakan ini modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel dipenuhi oleh sumber dana jangka panjang, sedangkan sebagian modal kerja variabel lainnya dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek.  Kebijaksanaan ini disebut konservatif (hati-hati), karena sumber dana jangka panjang mempunyai jatuh tempo yang lama, sehingga perusahaan memiliki keleluasaan dalam pelunasan kembali artinya perusahaan mempunyai tingkat keamanan atau margin of safety yang besar.
  • 23. 1. KEBIJAKSANAAN KONSERVATIF  Bila digambarkan kebijaksanaan konservatif nampak sebagai berikut. Permodalan Jk pendek Fluktuasi Aktiva Lancar Sumber Jk Pjg Waktu
  • 24. 2. KEBIJAKSANAAN MODERAT  Pada kebijakan atau strategi pendanaan ini perusahaan membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut. Artinya aktiva yang bersifat permanen yakni aktiva tetap dan modal kerja permanen akan didanai dengan sumber dana jangka panjang, dan aktiva yang bersifat variabel atau modal kerja variabel akan didanai dengan sumber dana jangka pendek.  Kebijakan ini didasarkan atas prinsip matching principle yang menyatakan bahwa jangka waktu sumber dana sebaiknya disesuaikan dengan lamanya dana tersebut diperlukan.
  • 25. KEBIJAKSANAAN MODERAT  Bila dana yang diperlukan hanya untuk jangka pendek maka sebaiknya didanai dengan sumber dana jangka pendek, demikian pula kalau dana tersebut diperlukan untuk jangka panjang maka sebaiknya didanai dengan sumber dana jangka panjang sehingga risiko yang dihadapi hanya berupa terjadinya penyimpangan aliran kas yang diharapkan.  Oleh karena itu kesulitan yang dihadapi adalah memperkirakan jangka waktu skedul arus kas bersih dan pembayaran hutang, yang selalu terdapat unsur ketidakpastian. Dan pada kebijakan ini akan muncul trade-off antara profitabilitas dan risiko.
  • 26. KEBIJAKSANAAN MODERAT  Semakin besar margin of safety yang ditentukan untuk menutup penyimpangan arus kas bersih semakin aman bagi perusahaan, tetapi harus menyediakan dana yang jangka waktunya melebihi kebutuhan dana yang akan digunakan, akibatnya akan terjadi dana menganggur dan hal ini akan menurunkan profitabilitas.  Dengan kata lain bila risiko rendah akan mengakibatkan profitabilitas juga rendah. Bila digambarkan akan nampak sebagai berikut:
  • 27. KEBIJAKSANAAN MODERAT Waktu Sumber Jk Pjg Sumber Jk pendek Fluktuasi Aktiva lancar
  • 28. 3. KEBIJAKSANAAN AGRESIF  Bila pada kebijakan konservatif perusahaan lebih mementingkan faktor keamanan sehingga margin of safetynya sangat besar, tetapi tentunya akan mengakibatkan tingkat profitabilitas menjadi rendah.  Sebaliknya dengan kebijakan agresif, maka sebagian kebutuhan dana jangka panjang akan dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek.  Pada pendekatan ini perusahaan berani menanggung risiko yang cukup besar, sedangkan trade-off yang diharapkan adalah memperoleh profitabilitas yang lebih besar.
  • 29. KEBIJAKSANAAN AGRESIF Waktu Sumber Jk Pjg Sumber Jk pendek Fluktuasi Aktiva lancar
  • 30. CONTOH  PT. ELANG SAKTI sedang mempelajari untuk rnenentukan tingkat aktiva lancar yang optimal untuk tahun depan. Manajemen memperkirakan bahwa penjualan akan meningkat Rp 200.000.000,- karena ditawarkannya produk baru. Perusahaan ingin tetap mempertahankan rasio utangnya 50% dan nilai aktiva tetap saat ini sebesar Rp 80.000.000,-. Tingkat bunga baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang saat ini 12%. Manajer Keuangan PT. ELANG SAKTI menginginkan untuk menganalisis tiga alternatif kebijaksanaan yakni: 1. Kebijakan konservatif dengan tingkat aktiva lancar 60% dari penjualan 2. Kebijakan moderat dengan mempertahankan aktiva lancar sebesar 50% dari penjualan. 3. Kebijakan agresif dengan tingkat aktiva lancar 40% dari penjualan. Mana kebijakan yang sebaiknya diambil dengan ukuran return on equity untuk ketiga alternatif tersebut dengan asumsi: EBIT sebesar 10% dari penjualan dan pajak sebesar 25%.
  • 31. JAWABAN Konservatif Moderat Agresif Aktiva Tetap Aktiva Lancar 80.000.000 120.000.000 80.000.000 100.000.000 80.000.000 80.000.000 Total Aktiva Hutang/Total Aktiva (50%) 200.000.000 100.000.000 180.000.000 90.000.000 160.000.000 80.000.000 Modal Sendiri 100.000.000 90.000.000 80.000.000 EBIT (10% dari penjualan) Bunga 12% 20.000.000 12.000.000 20.000.000 10.800.000 20.000.000 9.600.000 EBT Pajak 25% 8.000.000 2.000.000 9.200.000 2.300.000 10.400.000 2.600.000 EAT Return on Equity. 6.000.000 6,00%. 6.900.000 7,67% 7.800.000 9,75%
  • 32. JAWABAN  Dari hasil perhitungan, ternyata kebijakan agresif memberikan return on equity paling besar. Namun demikian jumlah aktiva lancar yang rendah menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan juga rendah, sehingga akan meningkatkan risiko ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
  • 33. PENENTUAN KEBUTUHAN MODAL KERJA  Masalah yang cukup penting dalam pengelolaan modal kerja adalah seberapa besar kebutuhan modal kerja suatu perusahaan.  Untuk menentukan besarnya modal kerja, bisa digunakan beberapa metode penentuan besarnya modal kerja, yaitu: - Metode keterikatan dana - Metode Perputaran modal kerja
  • 35. CONTOH  Perusahaan “JAYA” mempunyai rencana produksi 1.200 unit barang jadi per hari. Untuk membuat satu unit barang jadi tersebut, dibutuhkan 1,5 kg bahan baku dengan harga Rp. 2.000,- per kg. Bahan baku tersebut rata-rata disimpan di gudang selama 7 hari sebelum masuk proses produksi. Lamanya proses produksi 3 hari. Barang jadi berada di gudang sebelum terjual rata-rata 10 hari. Rata-rata piutang tertagih selama 30 hari. Upah langsung per unit barang jadi sebesar Rp. 2.500,-. Biaya lainnya adalah biaya pemasaran tunai sebulan sebesar Rp. 15.000.000,-. Biaya administrasi & umum sebulan Rp. 12.000.000,- dan biaya-biaya lain per bulan rata-rata Rp. 9.000.000,-. Kas minimal ditentukan sebesar Rp. 10.000.000,-.
  • 36. JAWAB  Dari contoh tersebut, dapat diketahui bahwa periode terkaitnya modal kerja adalah 50 hari.  Kebutuhan kas per hari : a. Pembelian bahan baku = 1.200x1,5x2.000=3.600.000 b. Pembayaran upah langsung = 1.200x2.500 =3.000.000 c. Pembayaran biaya pemasaran = 15.000.000 : 30 = 500.000 d. Pembayaran biaya adm&umum = 12.000.000 : 30= 400.000 e. Pembayaran biaya lainnya = 9.000.000:30 = 300.000 Rp. 7.800.000 Sehingga, jumlah modal kerja (MK): periode terkaitnya MK x kebutuhan kas per hari + Kas minimal = 50 x Rp. 7.800.000 + Rp. 10.000.000 = Rp. 400.000.000
  • 37. METODE PERPUTARAN MODAL KERJA  Dengan metode ini, besarnya modal kerja ditentukan dengan cara menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk modal kerja seperti perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan.
  • 38. CONTOH  Perusahaan “JAYA” mempunyai laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi laba sbb:
  • 39. NERACA PT. JAYA TAHUN 2017 (JUTA RUPIAH) 2016 2017 2016 2017 Kas Piutang Persediaan 185 770 920 215 830 1.000 Utang Dagang Utang Bank Utang Wesel 550 175 350 485 250 365 Aktiva Lancar 1.875 2.045 Utang Lancar 1.075 1.100 Tanah Bangunan Mesin 2.150 1.025 1.000 2.500 1.025 1.100 Utang Jk Pjg Modal Saham Laba Ditahan 1.800 1.900 1.275 1.900 2.000 1.670 Aktiva Tetap 4.175 4.625 Utang & Modal 4.975 5.570 Total Aktiva 6.050 6.670 Total Pasiva 6.050 6.670
  • 40. LAPORAN RUGI LABA PT.JAYA (31-12-2017) Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Biaya Operasi Laba operasi Bunga Laba sebelum pajak Pajak Laba sesudah pajak 24.000 17.000 - 7.000 2.500- 4.500 1.500- 3.000 900 - 2.100
  • 41. Hitung perputaran modal kerja! kali 120 200 000 . 24 kas rata - rata Penjualan Kas Perputaran    kali 30 800 000 . 24 piutang rata - rata Penjualan Piutang Perputaran    kali 25 960 000 . 24 persediaan rata - rata Penjualan Penjualan Perputaran   
  • 42. Hitung periode terikatnya modal kerja!  Kas (360/120) = 3 hari  Piutang (360/30) = 12 hari  Persediaan (360/25) = 14,4 hari Total = 29,4 hari Sehingga periode terikatnya semua elemen modal kerja adalah 29,4 hari atau perputaran elemen modal kerja adalah sebesar 360/29,4 = 12,24 kali
  • 43.  Apabila pada tahun 2018 diperkirakan akan mampu menjual sebanyak Rp.30.000.000.000 maka kebutuhan modal kerja adalah: Rp. 30.000.000.000/12,24 = Rp. 2.450.000.000