SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
ANALISIS
SENSITIVITAS/ANALISIS POST
OPTIMAL
( METODE SIMPLEKS )
Analisa Sensitivitas
• Bagaimana pengaruh perubahan data terhadap
solusi optimum
• Memberikan jawaban atas : “sampai seberapa
jauh perubahan dibenarkan tanpa mengubah
solusi optimum, atau tanpa menghitung solusi
optimum dari awal
Ada tiga pertanyaan yang ingin dijawab dalam
analisa sensitivitas
1. Kendala mana yang dapat dilonggarkan (dinaikkan) dan
seberapa besar kelonggaran (kenaikan) dapat
dibenarkan, sehingga menaikkan nilai Z tetapi tanpa
melakukan penghitungan dari awal. Sebaliknya, kedala
mana yang dapat dikurangi tanpa menurunkan nilai Z,
dan tanpa melakukan perhitungan dari awal
2. Kendala mana yang mendapatkan prioritas untuk
dilonggarkan (dinaikkan)
3. Seberapa besar koefisien fungsi tujuan dapat dibenarkan
untuk berubah, tanpa mengubah solusi optimal
Contoh :
› Sebagaiman contoh terdahulu :
› Maksimumkan Z = 20.000X1 + 30.000X2
› Dengan kendala : X1 + 2X2 ≤ 400
› X1 + 0,75X2 ≤ 240
› 0X1 + X2 ≤ 180
› X1, X2 ≥ 0
› Dari hasil Iterasi diperoleh nilai optimum sebagaimana dalam
tabel berikut “
Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index
Z 0 0 0 12.000 8.000 0
6.720.000
X1 0 1 0 -0,6 1,6 0 144 40
S3 0 0 0 - 0,8 0,8 1 52
X2 0 0 1 0,8 -0,8 0 128
1
1
1
Karena nilai Z sudah tidak ada yang (−), maka sudah dapat
diperoleh hasil solusi maksimum, yaitu:
x1 = 144 ; x2 = 128 ; Zmax = 6.720.000 dan S3 = 52
› Tabel diatas pemecahan maksimisasi kontribusi ( dengan
melalui proses iterasi kolom ), memperlihatkan hasil
optimal berikut :
›
1 0 0
0 1 0
0 0 1
𝑋1
𝑆3
𝑋2
=
144
52
128
› Matrik optimal peubah dummy Sj adalah sebagai berikut :
›
−0,6 1,6 0
−0,8 0,8 1
0,8 −0,8 0
›
S1 S2 S3
› Melalui operasi analisis sesnsitivitas (pasca Optimal ):
› Matrik peubah dummy X vector kolom NSK inisial = hasil optimal NSK
inisial ialah NSK fungsi kendala program
›
−0,6 1,6 0
−0,8 0,8 1
0,8 −0,8 0
400
240
180
=
144
52
128
› Memeriksa keabsahan Hasil optimal :
› Kontribusi maksimum adalah 6.720.000, hasil ini dapat diperoleh melalui
operasi berikut :
› [20.000 0 30.000 ]
−0,6 1,6 0
−0,8 0,8 1
0,8 −0,8 0
400
240
180
›
› Melalui operasi analisis sesnsitivitas (pasca Optimal ):
› Matrik peubah dummy X vector kolom NSK inisial = hasil optimal NSK
inisial ialah NSK fungsi kendala program
›
−0,6 1,6 0
−0,8 0,8 1
0,8 −0,8 0
400
240
180
=
144
52
128
› Memeriksa keabsahan Hasil optimal :
› Kontribusi maksimum adalah 6.720.000, hasil ini dapat diperoleh melalui
operasi berikut :
› [20.000 0 30.000 ]
−0,6 1,6 0
−0,8 0,8 1
0,8 −0,8 0
400
240
180
›
› [12.000 8.000 0 ]
𝟒𝟎𝟎
𝟐𝟒𝟎
𝟏𝟖𝟎
= 6.720.000
Operasi diatas menunjukkan, hasil yang diperoleh adalah sama
dengan kontribusi maksimum yang tercantum dalam tabel diatas.
Dengan demikian nilai optimal yang diperoleh tersebut
memperlihatkan hasil yang cermat.
Harga Bayangan ( Shadow Price) Program
Optimasi
› Harga bayangan atau shadow price merupakan himpunan
nilai-nilai optimal program linier, yang menunjukkan
schedule penambahan biaya variable sekarang ini untuk
menambah satu satuan masukan yang menentukan ( pada
program minimisasi biaya) dan menunjukan schedule
pertambahan konstribusi sekarang ini apabila masukan
langka yang menentukan ditambah satu satuan (pada
program maksimisasi kontribusi)
› Harga bayangan dimaksud ditunjukkan oleh nilai-nilai baris
identitas dibawah peubah dummy Sj. Pada tabel diatas
harga bayangan adalah yang ditunjukan(pada kolom S1, S2
dan S3 yaitu ( 12.000 8.000 0 )
› Nilai bayanhg dimaksud dapat dicari melalui operasi
berikut :
› ( 20.000 0 30.000 )
−0,6 1,6 0
−0,8 0,8 1
0,8 −0,8 0
= ( 20.000 8.000 0).
[12.000 8.000 0 ]
𝟒𝟎𝟎
𝟐𝟒𝟎
𝟏𝟖𝟎
= 6.720.000
› Harga bayangan X NSK Fungsi Kendala = Kontribusi
Maksimum Program Linier.
Jangkauan Konstribusi
› Dari contoh soal diatas konstribusi X1 adalah 20.000 dan
kontribusi X2 adalah 30.000.
› Misalkan konstribusi X1 bukan lagi 20.000 tetapi C1 dan
X2 bukan 30.000 tapi C2, maka perubahan tersebut
menghasilkan jangkaian nilai sebagai berikut :
› 1). Kontribusi X1
› Jangkauan kontribusi tersebut dihitung dengan operasi :
› C’1 x Matriks peubah Dummy Optimal
› ( C1 0 30.000 )
−0,6 1,6 0
−0,8 0,8 1
0,8 −0,8 0
=
−0,6𝐶1 + 24.000
1,6𝐶1 − 24.000
0
› Kontribusi selalu disyarat kan pisitif maka
› -0,6C1 + 24.000 ≥ 0 dikali dengan (-1) sehingga diperoleh
› 0,6C1 – 24.000 ≤ 0 dan C1 ≤ 24.000/0,6 atau C1 ≤ 40.000
› 1,6C1 – 24.000 ≥ 0
› 1,6 > 24.000 sehingga C1 > 15.000
Jangkau Kontribusi X2
› ( 20.000 0 C2 )
−0,6 1,6 0
−0,8 0,8 1
0,8 −0,8 0
=
−12.000 + 0,8𝐶2
32.000 − 0,8𝐶2
0
› Kontribusi selalu disyarat kan pisitif maka
› -12.000 + 0,8C2 ≥ 0 sehingga 0,8C2 > 12.000 atau C2 > 15.000
› 32.000 – 0,8C2 > 0 dikali dengan (-1) sehingga diperoleh
› -32.000 + 0,8C2 < 0 atau C2 ≤ 32.000/0,4 atau C2 ≤ 40.000
› Dari hasil perhitungan diatas diperoleh interval C1 dan C2 yaitu
15.000 < C1 < 40.000 dan ,
› 15.000 < C2 < 40.000 dan
› Hasil diatas menunjukkan bahwa jangkau konstribusi untuk
X1 dan X2 adalah sama. Pada perhitungan kontribusi
optimal diatas, kontribusi X1 adalah 20.000 (mendekati
batas bawah) dan konttribusi X2 aalah 30.000 ( mendekati
batas atas),
› Dengan informasi tersebut maka manajemen dapat
merumuskan kebijakan harga yang baru, misalnya
menaikan harga jual X1. Andaikan biaya variable satuan
produk X1 adalah Rp.50.000 dan diinginkan kontribusi
Rp.30.000 maka harga jual X1 adalah Rp. 80.000
(sebelumnya Rp.70.000). Untuk X2 misalan terlalu mahal
kalai 30.000 sehingga perlu menurunkan kontribusi
menjadi hanya 25.000 jika biaya variable Rp.60.000 maka
harga jual produk X2 adalah Rp.85.000 (sebelumnya Rp.
90.000 )
› Implementasi hasil analisis jangkau dimaksud dapat
dibuktikan pada pemecahan optimisasi dengan kontribusi
unit X1 dan X2 masing-masing 15.000 (batas bawah)
dibandingkan dengan kontribusi X1 dan X2 masing-masing
40.000 (batas atas). Hasil optimum yang dicapai tetap
sama. Berikut ini diberikan contoh apabila X1 dan X2
masing merubah menjadi 15.000 maka hasil nya dapat
dilihat pada slide berikut:
› Nilai bayanhg dimaksud dapat dicari melalui operasi
berikut :
› ( 15.000 0 15.000 )
−0,6 1,6 0
−0,8 0,8 1
0,8 −0,8 0
400
240
180
[ 3.000 12.000 0 ]
𝟒𝟎𝟎
𝟐𝟒𝟎
𝟏𝟖𝟎
= 4.080.000
› Harga bayangan X NSK Fungsi Kendala = Kontribusi
Maksimum Program Linier.
Langkah Pertama
› Lebih dahulu menentukan fungsi tujuan dan fungsi kendala yang
sesuai .
› Fungsi Tujuan :
› Maksimumkan Z = 15.000X1 + 15.000X2
› Fungsi Kendala : X1 + X2 ≤ 400
› X1 + 0,75X2 ≤ 240
› 0X1 + X2 ≤ 180
› Dengan Syarat Ikatan X1 ≥ 0
›
Langkah Kedua
› Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala menjadi bentuk
implisit dengan jalan menggeser fungsi tujuan ke Z, yaitu
› Z - 15.000X1 - 15.000X2 = 0. Sedangkan fungsi kendala (selain
kendala non negatif) dirubah menjadi bentuk persamaan dengan
menambah variabel slack, yaitu suatu variabel yang mewakili
tingkat pengangguran kapasitas yang merupakan batasan.
›
• Fungsi kendala tersebut diatas diubah menjadi :
• Fungsi Kendala : X1 + X2 + 1S1 + OS2 + OS3 = 400
• X1 + 0,75X2 + 0S1 + 1S2 + OS3 = 240
• 0X1 + X2 + 0S1 + 0S2 + 1S3 = 180
• Dengan Syarat Ikatan X1, X2, S1,S2,S3 ≥ 0
•
LANGKAH KETIGA
Mentabulasi Persamaan-persamaan Fungsi Tujuan
dan Kendala Yang telah dirubah seperti pada
langkah 2 diatas.
Basi
s
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Index
Z 1 -15.000 -15.000 0 0 0 0
S1 0 1 2 1 0 0 400
S2 0 1 0.75 0 1 0 240
S3 0 0 1 0 0 1 180
LANGKAH KEEMPAT
Menentukan kolom pivot(entering variabel) dipilih dari baris
Z dengan angka negatif terbesar untuk masalah
maksimisasi.
Basis Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Index
Z 1 -15.000 -15.000 0 0 0 0 0
S1 0 1 2 1 0 0 400 200
S2 0 1 0.75 0 1 0 240 320
S3 0 0 1 0 0 1 180 180
LANGKAH KELIMA
Menentukan baris pivot(leaving variabel). Untuk menentukan baris mana
yang dipilih dapat dilakukan dengan membagi kolom solusi dengan
kolom pivot pada setiap baris, kemudian dipilih angka yang terkecil.
Basis Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Index
Z 1 -15.000 -15.000 0 0 0 0
S1 0 1 2 1 0 0 200
S2 0 1 0.75 0 1 0 320
S3 0 0 1 0 0 1 180
LANGKAH KEENAM
Menentukan persamaan pivot baru adalah = baris pivotlama : elemen
pivot. Elemen pivot adalah perpotongan antara kolom pivot dengan baris
pivot. Sehingga dihasilkan persamaman pivot baru.
Basis Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Index
Z 1
S1 0
S2 0
X2 0 0 1 0 0 1 180
6.Membuat baris baru dengan mengubah nilai-nilai baris (selain baris
kunci) sehingga nilai-nilai kolom kunci = 0, dengan mengikuti perhitungan
sbb. :
NBBK = Nilai baris baru kunci
› Baris Z
Baris lama [−15.000 −15.000 0 0 0 0 ]
NBBK = -15.000 [ 0 1 0 0 1 180]
Baris baru -15.000 0 0 0 15.000 2.700.00
LANGKAH KETUJUH
LANGKAH KETUJUH
Baris S1
Baris lama [ 1 2 1 0 0 400 ]
NBBK = 2 [ 0 1 0 01 180 ]
Baris baru 1 0 1 0 -2 40
Baris S 2
Baris lama [ 1 0,75 0 10 240 ]
NBBK = 0,75 [ 0 1 0 0 1 180 ]
Baris baru 1 0 0 1 -0,75 105
Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index
Z 1 −15.000 0 0 0 15.000
2.700
.000
s1 0 1 0 1 0 -2 40 40
x2 0 1 0 0 1 -0.75 105 105
S3 0 0 1 0 0 1 180
Masukkan nilai baris baru Z, s1, dan s3 ke dalam tabel,
sehingga tabel menjadi seperti berikut:
Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index
Z 1
X1 0 1 0 1 0 -2 40 40
x2 0
Baris Z
Baris lama [−15.000 0 0 0 15.000 2.700.000]
NBBK = -15.000[ 1 0 1 0 -2 40 ]
Baris baru 0 0 15.000 0 -15.000 3.300.000
Baris S2
Baris lama [ 1 0 0 1 0,75 105]
NBBK x 1 [ 1 0 1 0 -2 40 ]
Baris baru 0 0 -1 1 1,25 65
Baris X2
Baris lama [ 0 1 0 0 1 180 ]
NBBK = x 0 [ 1 0 1 0 -2 40 ]
Baris baru 0 1 0 0 1 180
Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index
Z 1 0 0 15.000 0 -15.000 3.300.000
X1 0 1 0 1 0 -2 40 40
S2 0 0 0 -1 1 1,25 65
X2 0 0 1 0 0 1 180
Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index
Z
X1 0 1 0 1 0 -2 40 40
S3 0 0 0 - 0,8 0,8 1 52
X2
Baris Z
Baris lama [ 0 0 15.000 0 -15.000 3.300.000]
BBK = -15.000 [ 0 0 -0,8 0,8 1 52 ]
Baris baru 0 0 3.000 12.000 0 4.080.000
Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index
Z 0 0 0 3.000
12.00
0
0
4.080.000
X1 0 1 0 -0,6 1,6 0 144 40
S3 0 0 0 - 0,8 0,8 1 52
X2 0 0 1 0,8 -0,8 0 128
1
1
1
Karena nilai Z sudah tidak ada yang (−), maka sudah dapat
diperoleh hasil solusi maksimum, yaitu:
x1 = 144 ; x2 = 128 ; Zmax = 4.080.000 dan S3 = 52
› Hasil literasi diatas menunjukkan hasil optimum yang
dicapai tetap sama. Pada saat konstribusi X1 dan X1
masing Rp. 15.000 . Bauran optimum X1 = 144 unit, X2 =
128 unit dan S3 = 53 dengan Nilai /laba optimum
4.080.000.
› Tugas :
› Jika harga dinaikan masing X1 dan X2 sebesar Rp.
40.000. Apakah hasil optimumnya sama, dan berapa Nilai
/Laba optimum yang dicapai.
› Nilai bayanhg dimaksud dapat dicari melalui operasi
berikut :
› ( 40.000 0 40.000 )
−0,6 1,6 0
−0,8 0,8 1
0,8 −0,8 0
400
240
180
[ 8.000 32.000 0 ]
𝟒𝟎𝟎
𝟐𝟒𝟎
𝟏𝟖𝟎
= 10.880.000
› Harga bayangan X NSK Fungsi Kendala = Kontribusi
Maksimum Program Linier.
Langkah Pertama
› Lebih dahulu menentukan fungsi tujuan dan fungsi kendala yang
sesuai .
› Fungsi Tujuan :
› Maksimumkan Z = 40.000X1 + 40.000X2
› Fungsi Kendala : X1 + X2 ≤ 400
› X1 + 0,75X2 ≤ 240
› 0X1 + X2 ≤ 180
› Dengan Syarat Ikatan X1 ≥ 0
›
Langkah Kedua
› Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala menjadi bentuk
implisit dengan jalan menggeser fungsi tujuan ke Z, yaitu
› Z - 40.000X1 - 40.000X2 = 0. Sedangkan fungsi kendala (selain
kendala non negatif) dirubah menjadi bentuk persamaan dengan
menambah variabel slack, yaitu suatu variabel yang mewakili
tingkat pengangguran kapasitas yang merupakan batasan.
›
• Fungsi kendala tersebut diatas diubah menjadi :
• Fungsi Kendala : X1 + X2 + 1S1 + OS2 + OS3 = 400
• X1 + 0,75X2 + 0S1 + 1S2 + OS3 = 240
• 0X1 + X2 + 0S1 + 0S2 + 1S3 = 180
• Dengan Syarat Ikatan X1, X2, S1,S2,S3 ≥ 0
•
LANGKAH KETIGA
Mentabulasi Persamaan-persamaan Fungsi Tujuan
dan Kendala Yang telah dirubah seperti pada
langkah 2 diatas.
Basi
s
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Index
Z 1 -40.000 -40.000 0 0 0 0
S1 0 1 2 1 0 0 400
S2 0 1 0.75 0 1 0 240
S3 0 0 1 0 0 1 180
LANGKAH KEEMPAT
Menentukan kolom pivot(entering variabel) dipilih dari baris
Z dengan angka negatif terbesar untuk masalah
maksimisasi.
Basis Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Index
Z 1 -40.000 -40.000 0 0 0 0 0
S1 0 1 2 1 0 0 400 200
S2 0 1 0.75 0 1 0 240 320
S3 0 0 1 0 0 1 180 180
LANGKAH KELIMA
Menentukan baris pivot(leaving variabel). Untuk menentukan baris mana
yang dipilih dapat dilakukan dengan membagi kolom solusi dengan
kolom pivot pada setiap baris, kemudian dipilih angka yang terkecil.
Basis Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Index
Z 1 -40.000 -40.000 0 0 0 0
S1 0 1 2 1 0 0 200
S2 0 1 0.75 0 1 0 320
S3 0 0 1 0 0 1 180
LANGKAH KEENAM
Menentukan persamaan pivot baru adalah = baris pivotlama : elemen
pivot. Elemen pivot adalah perpotongan antara kolom pivot dengan baris
pivot. Sehingga dihasilkan persamaman pivot baru.
Basis Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Index
Z 1
S1 0
S2 0
X2 0 0 1 0 0 1 180
6.Membuat baris baru dengan mengubah nilai-nilai baris (selain baris
kunci) sehingga nilai-nilai kolom kunci = 0, dengan mengikuti perhitungan
sbb. :
NBBK = Nilai baris baru kunci
› Baris Z
Baris lama [ −40.000 −40.000 0 0 0 0 ]
NBBK = -40.000 0 1 0 0 1 180]
Baris baru -40.000 0 0 0 40.000 7.200.00
LANGKAH KETUJUH
Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index
Z 1 −40.000 0 0 0 40.000
7.200
.000
s1 0 1 0 1 0 -2 40 40
x2 0 1 0 0 1 -0.75 105 105
S3 0 0 1 0 0 1 180
Masukkan nilai baris baru Z, s1, dan s3 ke dalam tabel,
sehingga tabel menjadi seperti berikut:
LANGKAH KETUJUH
Baris S1
Baris lama [ 1 2 1 0 0 400 ]
NBBK = 2 [ 0 1 0 0 1 180 ]
Baris baru 1 0 1 0 -2 40
Baris S 2
Baris lama [ 1 0,75 0 1 0 240 ]
NBBK = 0,75 [ 0 1 0 0 1 180 ]
Baris baru 1 0 0 1 -0,75 105
Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index
Z 1
X1 0 1 0 1 0 -2 40 40
x2 0
Baris Z
Baris lama [−40.000 0 0 0 40.000 7.200.000]
NBBK = -40.000 [ 1 0 1 0 -2 40 ]
Baris baru 0 0 40.000 0 -40.000 8.800.000
Baris S2
Baris lama [ 1 0 0 1 -0,75 105]
NBBK x 1 [ 1 0 1 0 -2 40 ]
Baris baru 0 0 -1 1 1,25 65
Baris X2
Baris lama [ 0 1 0 0 1 180 ]
NBBK = x 0 [ 1 0 1 0 -2 40 ]
Baris baru 0 1 0 0 1 180
Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index
Z 1 0 0 40.000 0 -40.000 8.800.000
X1 0 1 0 1 0 -2 40 40
S2 0 0 0 -1 1 1,25 65
X2 0 0 1 0 0 1 180
Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index
Z
X1 0 1 0 1 0 -2 40 40
S3 0 0 0 - 0,8 0,8 1 52
X2
Baris Z
Baris lama [ 0 0 40.000 0 -40.000 8.800.000]
BBK = -40.000[ 0 0 -0,8 0,8 1 52 ]
Baris baru 0 0 8.000 32.000 0 10.880.000
Baris X1
Baris lama [ 1 0 1 0 -2 40 ]
BBK = - 2 [ 0 0 -0,8 0,8 1 52 ]
Baris baru 1 0 -0.6 1,6 0 144
Baris X2
Baris lama [ 0 1 0 0 1 180 ]
BBK = 1 [ 0 0 -0,8 0,8 1 52 ]
Baris baru 0 0 0.8 -0,8 0 128
Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index
Z 0 0 0 8.000
32.00
0
0
10.880.000
X1 0 1 0 -0,6 1,6 0 144 40
S3 0 0 0 - 0,8 0,8 1 52
X2 0 0 1 0,8 -0,8 0 128
Karena nilai Z sudah tidak ada yang (−), maka sudah dapat
diperoleh hasil solusi maksimum, yaitu:
x1 = 144 ; x2 = 128 ; Zmax = 10.880.000 dan S3 = 52

More Related Content

Similar to ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx

Similar to ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx (20)

Big M Methode
Big M MethodeBig M Methode
Big M Methode
 
Aminullah assagaf k4 5-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k4 5-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k4 5-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k4 5-manj oprs dan prod_2020
 
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdfModul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
 
Linear program and transportation model
Linear program and transportation modelLinear program and transportation model
Linear program and transportation model
 
Tugas 1 20914009
Tugas 1 20914009Tugas 1 20914009
Tugas 1 20914009
 
M2 lp- met grafik
M2  lp- met grafikM2  lp- met grafik
M2 lp- met grafik
 
Operational Management_6 Jan 2023.pptx
Operational Management_6 Jan 2023.pptxOperational Management_6 Jan 2023.pptx
Operational Management_6 Jan 2023.pptx
 
03 metode simplex
03 metode simplex03 metode simplex
03 metode simplex
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
ANALISI REGRESI LINIER UNTUK STABILITAS OBAT
ANALISI REGRESI LINIER UNTUK STABILITAS OBATANALISI REGRESI LINIER UNTUK STABILITAS OBAT
ANALISI REGRESI LINIER UNTUK STABILITAS OBAT
 
28.01.08
28.01.0828.01.08
28.01.08
 
Simpleks maksimum
Simpleks maksimum Simpleks maksimum
Simpleks maksimum
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
prog-linear-oke1.ppt
prog-linear-oke1.pptprog-linear-oke1.ppt
prog-linear-oke1.ppt
 
Stat d3 4
Stat d3 4Stat d3 4
Stat d3 4
 
Penerapan Kalkulus Diferensial
Penerapan Kalkulus DiferensialPenerapan Kalkulus Diferensial
Penerapan Kalkulus Diferensial
 
Program linier_yayan Eryandi
Program linier_yayan EryandiProgram linier_yayan Eryandi
Program linier_yayan Eryandi
 
Operational Management_25 Nop 2022.pptx
Operational Management_25 Nop 2022.pptxOperational Management_25 Nop 2022.pptx
Operational Management_25 Nop 2022.pptx
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
 
9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx
 
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptxORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
 
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptxREKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
 
REKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.pptREKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.ppt
 
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
 
PERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptxPERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptx
 
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptxPERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
 
EKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptxEKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptx
 
Teori_Barang_Publik_Kelompok_4.pptx
Teori_Barang_Publik_Kelompok_4.pptxTeori_Barang_Publik_Kelompok_4.pptx
Teori_Barang_Publik_Kelompok_4.pptx
 
Pertemuan_4_Pasar_Bebas.pptx
Pertemuan_4_Pasar_Bebas.pptxPertemuan_4_Pasar_Bebas.pptx
Pertemuan_4_Pasar_Bebas.pptx
 

Recently uploaded

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 

Recently uploaded (20)

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx

  • 2. Analisa Sensitivitas • Bagaimana pengaruh perubahan data terhadap solusi optimum • Memberikan jawaban atas : “sampai seberapa jauh perubahan dibenarkan tanpa mengubah solusi optimum, atau tanpa menghitung solusi optimum dari awal
  • 3. Ada tiga pertanyaan yang ingin dijawab dalam analisa sensitivitas 1. Kendala mana yang dapat dilonggarkan (dinaikkan) dan seberapa besar kelonggaran (kenaikan) dapat dibenarkan, sehingga menaikkan nilai Z tetapi tanpa melakukan penghitungan dari awal. Sebaliknya, kedala mana yang dapat dikurangi tanpa menurunkan nilai Z, dan tanpa melakukan perhitungan dari awal 2. Kendala mana yang mendapatkan prioritas untuk dilonggarkan (dinaikkan) 3. Seberapa besar koefisien fungsi tujuan dapat dibenarkan untuk berubah, tanpa mengubah solusi optimal
  • 4. Contoh : › Sebagaiman contoh terdahulu : › Maksimumkan Z = 20.000X1 + 30.000X2 › Dengan kendala : X1 + 2X2 ≤ 400 › X1 + 0,75X2 ≤ 240 › 0X1 + X2 ≤ 180 › X1, X2 ≥ 0 › Dari hasil Iterasi diperoleh nilai optimum sebagaimana dalam tabel berikut “
  • 5. Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index Z 0 0 0 12.000 8.000 0 6.720.000 X1 0 1 0 -0,6 1,6 0 144 40 S3 0 0 0 - 0,8 0,8 1 52 X2 0 0 1 0,8 -0,8 0 128 1 1 1 Karena nilai Z sudah tidak ada yang (−), maka sudah dapat diperoleh hasil solusi maksimum, yaitu: x1 = 144 ; x2 = 128 ; Zmax = 6.720.000 dan S3 = 52
  • 6. › Tabel diatas pemecahan maksimisasi kontribusi ( dengan melalui proses iterasi kolom ), memperlihatkan hasil optimal berikut : › 1 0 0 0 1 0 0 0 1 𝑋1 𝑆3 𝑋2 = 144 52 128 › Matrik optimal peubah dummy Sj adalah sebagai berikut : › −0,6 1,6 0 −0,8 0,8 1 0,8 −0,8 0 › S1 S2 S3
  • 7. › Melalui operasi analisis sesnsitivitas (pasca Optimal ): › Matrik peubah dummy X vector kolom NSK inisial = hasil optimal NSK inisial ialah NSK fungsi kendala program › −0,6 1,6 0 −0,8 0,8 1 0,8 −0,8 0 400 240 180 = 144 52 128 › Memeriksa keabsahan Hasil optimal : › Kontribusi maksimum adalah 6.720.000, hasil ini dapat diperoleh melalui operasi berikut : › [20.000 0 30.000 ] −0,6 1,6 0 −0,8 0,8 1 0,8 −0,8 0 400 240 180 ›
  • 8. › Melalui operasi analisis sesnsitivitas (pasca Optimal ): › Matrik peubah dummy X vector kolom NSK inisial = hasil optimal NSK inisial ialah NSK fungsi kendala program › −0,6 1,6 0 −0,8 0,8 1 0,8 −0,8 0 400 240 180 = 144 52 128 › Memeriksa keabsahan Hasil optimal : › Kontribusi maksimum adalah 6.720.000, hasil ini dapat diperoleh melalui operasi berikut : › [20.000 0 30.000 ] −0,6 1,6 0 −0,8 0,8 1 0,8 −0,8 0 400 240 180 ›
  • 9. › [12.000 8.000 0 ] 𝟒𝟎𝟎 𝟐𝟒𝟎 𝟏𝟖𝟎 = 6.720.000 Operasi diatas menunjukkan, hasil yang diperoleh adalah sama dengan kontribusi maksimum yang tercantum dalam tabel diatas. Dengan demikian nilai optimal yang diperoleh tersebut memperlihatkan hasil yang cermat.
  • 10. Harga Bayangan ( Shadow Price) Program Optimasi › Harga bayangan atau shadow price merupakan himpunan nilai-nilai optimal program linier, yang menunjukkan schedule penambahan biaya variable sekarang ini untuk menambah satu satuan masukan yang menentukan ( pada program minimisasi biaya) dan menunjukan schedule pertambahan konstribusi sekarang ini apabila masukan langka yang menentukan ditambah satu satuan (pada program maksimisasi kontribusi) › Harga bayangan dimaksud ditunjukkan oleh nilai-nilai baris identitas dibawah peubah dummy Sj. Pada tabel diatas harga bayangan adalah yang ditunjukan(pada kolom S1, S2 dan S3 yaitu ( 12.000 8.000 0 )
  • 11. › Nilai bayanhg dimaksud dapat dicari melalui operasi berikut : › ( 20.000 0 30.000 ) −0,6 1,6 0 −0,8 0,8 1 0,8 −0,8 0 = ( 20.000 8.000 0). [12.000 8.000 0 ] 𝟒𝟎𝟎 𝟐𝟒𝟎 𝟏𝟖𝟎 = 6.720.000 › Harga bayangan X NSK Fungsi Kendala = Kontribusi Maksimum Program Linier.
  • 12. Jangkauan Konstribusi › Dari contoh soal diatas konstribusi X1 adalah 20.000 dan kontribusi X2 adalah 30.000. › Misalkan konstribusi X1 bukan lagi 20.000 tetapi C1 dan X2 bukan 30.000 tapi C2, maka perubahan tersebut menghasilkan jangkaian nilai sebagai berikut : › 1). Kontribusi X1 › Jangkauan kontribusi tersebut dihitung dengan operasi : › C’1 x Matriks peubah Dummy Optimal
  • 13. › ( C1 0 30.000 ) −0,6 1,6 0 −0,8 0,8 1 0,8 −0,8 0 = −0,6𝐶1 + 24.000 1,6𝐶1 − 24.000 0 › Kontribusi selalu disyarat kan pisitif maka › -0,6C1 + 24.000 ≥ 0 dikali dengan (-1) sehingga diperoleh › 0,6C1 – 24.000 ≤ 0 dan C1 ≤ 24.000/0,6 atau C1 ≤ 40.000 › 1,6C1 – 24.000 ≥ 0 › 1,6 > 24.000 sehingga C1 > 15.000
  • 14. Jangkau Kontribusi X2 › ( 20.000 0 C2 ) −0,6 1,6 0 −0,8 0,8 1 0,8 −0,8 0 = −12.000 + 0,8𝐶2 32.000 − 0,8𝐶2 0 › Kontribusi selalu disyarat kan pisitif maka › -12.000 + 0,8C2 ≥ 0 sehingga 0,8C2 > 12.000 atau C2 > 15.000 › 32.000 – 0,8C2 > 0 dikali dengan (-1) sehingga diperoleh › -32.000 + 0,8C2 < 0 atau C2 ≤ 32.000/0,4 atau C2 ≤ 40.000 › Dari hasil perhitungan diatas diperoleh interval C1 dan C2 yaitu 15.000 < C1 < 40.000 dan , › 15.000 < C2 < 40.000 dan
  • 15. › Hasil diatas menunjukkan bahwa jangkau konstribusi untuk X1 dan X2 adalah sama. Pada perhitungan kontribusi optimal diatas, kontribusi X1 adalah 20.000 (mendekati batas bawah) dan konttribusi X2 aalah 30.000 ( mendekati batas atas), › Dengan informasi tersebut maka manajemen dapat merumuskan kebijakan harga yang baru, misalnya menaikan harga jual X1. Andaikan biaya variable satuan produk X1 adalah Rp.50.000 dan diinginkan kontribusi Rp.30.000 maka harga jual X1 adalah Rp. 80.000 (sebelumnya Rp.70.000). Untuk X2 misalan terlalu mahal kalai 30.000 sehingga perlu menurunkan kontribusi menjadi hanya 25.000 jika biaya variable Rp.60.000 maka harga jual produk X2 adalah Rp.85.000 (sebelumnya Rp. 90.000 )
  • 16. › Implementasi hasil analisis jangkau dimaksud dapat dibuktikan pada pemecahan optimisasi dengan kontribusi unit X1 dan X2 masing-masing 15.000 (batas bawah) dibandingkan dengan kontribusi X1 dan X2 masing-masing 40.000 (batas atas). Hasil optimum yang dicapai tetap sama. Berikut ini diberikan contoh apabila X1 dan X2 masing merubah menjadi 15.000 maka hasil nya dapat dilihat pada slide berikut:
  • 17. › Nilai bayanhg dimaksud dapat dicari melalui operasi berikut : › ( 15.000 0 15.000 ) −0,6 1,6 0 −0,8 0,8 1 0,8 −0,8 0 400 240 180 [ 3.000 12.000 0 ] 𝟒𝟎𝟎 𝟐𝟒𝟎 𝟏𝟖𝟎 = 4.080.000 › Harga bayangan X NSK Fungsi Kendala = Kontribusi Maksimum Program Linier.
  • 18. Langkah Pertama › Lebih dahulu menentukan fungsi tujuan dan fungsi kendala yang sesuai . › Fungsi Tujuan : › Maksimumkan Z = 15.000X1 + 15.000X2 › Fungsi Kendala : X1 + X2 ≤ 400 › X1 + 0,75X2 ≤ 240 › 0X1 + X2 ≤ 180 › Dengan Syarat Ikatan X1 ≥ 0 ›
  • 19. Langkah Kedua › Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala menjadi bentuk implisit dengan jalan menggeser fungsi tujuan ke Z, yaitu › Z - 15.000X1 - 15.000X2 = 0. Sedangkan fungsi kendala (selain kendala non negatif) dirubah menjadi bentuk persamaan dengan menambah variabel slack, yaitu suatu variabel yang mewakili tingkat pengangguran kapasitas yang merupakan batasan. ›
  • 20. • Fungsi kendala tersebut diatas diubah menjadi : • Fungsi Kendala : X1 + X2 + 1S1 + OS2 + OS3 = 400 • X1 + 0,75X2 + 0S1 + 1S2 + OS3 = 240 • 0X1 + X2 + 0S1 + 0S2 + 1S3 = 180 • Dengan Syarat Ikatan X1, X2, S1,S2,S3 ≥ 0 •
  • 21. LANGKAH KETIGA Mentabulasi Persamaan-persamaan Fungsi Tujuan dan Kendala Yang telah dirubah seperti pada langkah 2 diatas. Basi s Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Index Z 1 -15.000 -15.000 0 0 0 0 S1 0 1 2 1 0 0 400 S2 0 1 0.75 0 1 0 240 S3 0 0 1 0 0 1 180
  • 22. LANGKAH KEEMPAT Menentukan kolom pivot(entering variabel) dipilih dari baris Z dengan angka negatif terbesar untuk masalah maksimisasi. Basis Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Index Z 1 -15.000 -15.000 0 0 0 0 0 S1 0 1 2 1 0 0 400 200 S2 0 1 0.75 0 1 0 240 320 S3 0 0 1 0 0 1 180 180
  • 23. LANGKAH KELIMA Menentukan baris pivot(leaving variabel). Untuk menentukan baris mana yang dipilih dapat dilakukan dengan membagi kolom solusi dengan kolom pivot pada setiap baris, kemudian dipilih angka yang terkecil. Basis Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Index Z 1 -15.000 -15.000 0 0 0 0 S1 0 1 2 1 0 0 200 S2 0 1 0.75 0 1 0 320 S3 0 0 1 0 0 1 180
  • 24. LANGKAH KEENAM Menentukan persamaan pivot baru adalah = baris pivotlama : elemen pivot. Elemen pivot adalah perpotongan antara kolom pivot dengan baris pivot. Sehingga dihasilkan persamaman pivot baru. Basis Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Index Z 1 S1 0 S2 0 X2 0 0 1 0 0 1 180
  • 25. 6.Membuat baris baru dengan mengubah nilai-nilai baris (selain baris kunci) sehingga nilai-nilai kolom kunci = 0, dengan mengikuti perhitungan sbb. : NBBK = Nilai baris baru kunci › Baris Z Baris lama [−15.000 −15.000 0 0 0 0 ] NBBK = -15.000 [ 0 1 0 0 1 180] Baris baru -15.000 0 0 0 15.000 2.700.00 LANGKAH KETUJUH
  • 26. LANGKAH KETUJUH Baris S1 Baris lama [ 1 2 1 0 0 400 ] NBBK = 2 [ 0 1 0 01 180 ] Baris baru 1 0 1 0 -2 40 Baris S 2 Baris lama [ 1 0,75 0 10 240 ] NBBK = 0,75 [ 0 1 0 0 1 180 ] Baris baru 1 0 0 1 -0,75 105
  • 27. Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index Z 1 −15.000 0 0 0 15.000 2.700 .000 s1 0 1 0 1 0 -2 40 40 x2 0 1 0 0 1 -0.75 105 105 S3 0 0 1 0 0 1 180 Masukkan nilai baris baru Z, s1, dan s3 ke dalam tabel, sehingga tabel menjadi seperti berikut:
  • 28. Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index Z 1 X1 0 1 0 1 0 -2 40 40 x2 0
  • 29. Baris Z Baris lama [−15.000 0 0 0 15.000 2.700.000] NBBK = -15.000[ 1 0 1 0 -2 40 ] Baris baru 0 0 15.000 0 -15.000 3.300.000 Baris S2 Baris lama [ 1 0 0 1 0,75 105] NBBK x 1 [ 1 0 1 0 -2 40 ] Baris baru 0 0 -1 1 1,25 65
  • 30. Baris X2 Baris lama [ 0 1 0 0 1 180 ] NBBK = x 0 [ 1 0 1 0 -2 40 ] Baris baru 0 1 0 0 1 180 Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index Z 1 0 0 15.000 0 -15.000 3.300.000 X1 0 1 0 1 0 -2 40 40 S2 0 0 0 -1 1 1,25 65 X2 0 0 1 0 0 1 180
  • 31. Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index Z X1 0 1 0 1 0 -2 40 40 S3 0 0 0 - 0,8 0,8 1 52 X2
  • 32. Baris Z Baris lama [ 0 0 15.000 0 -15.000 3.300.000] BBK = -15.000 [ 0 0 -0,8 0,8 1 52 ] Baris baru 0 0 3.000 12.000 0 4.080.000
  • 33. Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index Z 0 0 0 3.000 12.00 0 0 4.080.000 X1 0 1 0 -0,6 1,6 0 144 40 S3 0 0 0 - 0,8 0,8 1 52 X2 0 0 1 0,8 -0,8 0 128 1 1 1 Karena nilai Z sudah tidak ada yang (−), maka sudah dapat diperoleh hasil solusi maksimum, yaitu: x1 = 144 ; x2 = 128 ; Zmax = 4.080.000 dan S3 = 52
  • 34. › Hasil literasi diatas menunjukkan hasil optimum yang dicapai tetap sama. Pada saat konstribusi X1 dan X1 masing Rp. 15.000 . Bauran optimum X1 = 144 unit, X2 = 128 unit dan S3 = 53 dengan Nilai /laba optimum 4.080.000. › Tugas : › Jika harga dinaikan masing X1 dan X2 sebesar Rp. 40.000. Apakah hasil optimumnya sama, dan berapa Nilai /Laba optimum yang dicapai.
  • 35. › Nilai bayanhg dimaksud dapat dicari melalui operasi berikut : › ( 40.000 0 40.000 ) −0,6 1,6 0 −0,8 0,8 1 0,8 −0,8 0 400 240 180 [ 8.000 32.000 0 ] 𝟒𝟎𝟎 𝟐𝟒𝟎 𝟏𝟖𝟎 = 10.880.000 › Harga bayangan X NSK Fungsi Kendala = Kontribusi Maksimum Program Linier.
  • 36. Langkah Pertama › Lebih dahulu menentukan fungsi tujuan dan fungsi kendala yang sesuai . › Fungsi Tujuan : › Maksimumkan Z = 40.000X1 + 40.000X2 › Fungsi Kendala : X1 + X2 ≤ 400 › X1 + 0,75X2 ≤ 240 › 0X1 + X2 ≤ 180 › Dengan Syarat Ikatan X1 ≥ 0 ›
  • 37. Langkah Kedua › Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala menjadi bentuk implisit dengan jalan menggeser fungsi tujuan ke Z, yaitu › Z - 40.000X1 - 40.000X2 = 0. Sedangkan fungsi kendala (selain kendala non negatif) dirubah menjadi bentuk persamaan dengan menambah variabel slack, yaitu suatu variabel yang mewakili tingkat pengangguran kapasitas yang merupakan batasan. ›
  • 38. • Fungsi kendala tersebut diatas diubah menjadi : • Fungsi Kendala : X1 + X2 + 1S1 + OS2 + OS3 = 400 • X1 + 0,75X2 + 0S1 + 1S2 + OS3 = 240 • 0X1 + X2 + 0S1 + 0S2 + 1S3 = 180 • Dengan Syarat Ikatan X1, X2, S1,S2,S3 ≥ 0 •
  • 39. LANGKAH KETIGA Mentabulasi Persamaan-persamaan Fungsi Tujuan dan Kendala Yang telah dirubah seperti pada langkah 2 diatas. Basi s Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Index Z 1 -40.000 -40.000 0 0 0 0 S1 0 1 2 1 0 0 400 S2 0 1 0.75 0 1 0 240 S3 0 0 1 0 0 1 180
  • 40. LANGKAH KEEMPAT Menentukan kolom pivot(entering variabel) dipilih dari baris Z dengan angka negatif terbesar untuk masalah maksimisasi. Basis Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Index Z 1 -40.000 -40.000 0 0 0 0 0 S1 0 1 2 1 0 0 400 200 S2 0 1 0.75 0 1 0 240 320 S3 0 0 1 0 0 1 180 180
  • 41. LANGKAH KELIMA Menentukan baris pivot(leaving variabel). Untuk menentukan baris mana yang dipilih dapat dilakukan dengan membagi kolom solusi dengan kolom pivot pada setiap baris, kemudian dipilih angka yang terkecil. Basis Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Index Z 1 -40.000 -40.000 0 0 0 0 S1 0 1 2 1 0 0 200 S2 0 1 0.75 0 1 0 320 S3 0 0 1 0 0 1 180
  • 42. LANGKAH KEENAM Menentukan persamaan pivot baru adalah = baris pivotlama : elemen pivot. Elemen pivot adalah perpotongan antara kolom pivot dengan baris pivot. Sehingga dihasilkan persamaman pivot baru. Basis Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Index Z 1 S1 0 S2 0 X2 0 0 1 0 0 1 180
  • 43. 6.Membuat baris baru dengan mengubah nilai-nilai baris (selain baris kunci) sehingga nilai-nilai kolom kunci = 0, dengan mengikuti perhitungan sbb. : NBBK = Nilai baris baru kunci › Baris Z Baris lama [ −40.000 −40.000 0 0 0 0 ] NBBK = -40.000 0 1 0 0 1 180] Baris baru -40.000 0 0 0 40.000 7.200.00 LANGKAH KETUJUH
  • 44. Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index Z 1 −40.000 0 0 0 40.000 7.200 .000 s1 0 1 0 1 0 -2 40 40 x2 0 1 0 0 1 -0.75 105 105 S3 0 0 1 0 0 1 180 Masukkan nilai baris baru Z, s1, dan s3 ke dalam tabel, sehingga tabel menjadi seperti berikut:
  • 45. LANGKAH KETUJUH Baris S1 Baris lama [ 1 2 1 0 0 400 ] NBBK = 2 [ 0 1 0 0 1 180 ] Baris baru 1 0 1 0 -2 40 Baris S 2 Baris lama [ 1 0,75 0 1 0 240 ] NBBK = 0,75 [ 0 1 0 0 1 180 ] Baris baru 1 0 0 1 -0,75 105
  • 46. Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index Z 1 X1 0 1 0 1 0 -2 40 40 x2 0
  • 47. Baris Z Baris lama [−40.000 0 0 0 40.000 7.200.000] NBBK = -40.000 [ 1 0 1 0 -2 40 ] Baris baru 0 0 40.000 0 -40.000 8.800.000 Baris S2 Baris lama [ 1 0 0 1 -0,75 105] NBBK x 1 [ 1 0 1 0 -2 40 ] Baris baru 0 0 -1 1 1,25 65
  • 48. Baris X2 Baris lama [ 0 1 0 0 1 180 ] NBBK = x 0 [ 1 0 1 0 -2 40 ] Baris baru 0 1 0 0 1 180 Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index Z 1 0 0 40.000 0 -40.000 8.800.000 X1 0 1 0 1 0 -2 40 40 S2 0 0 0 -1 1 1,25 65 X2 0 0 1 0 0 1 180
  • 49. Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index Z X1 0 1 0 1 0 -2 40 40 S3 0 0 0 - 0,8 0,8 1 52 X2 Baris Z Baris lama [ 0 0 40.000 0 -40.000 8.800.000] BBK = -40.000[ 0 0 -0,8 0,8 1 52 ] Baris baru 0 0 8.000 32.000 0 10.880.000
  • 50. Baris X1 Baris lama [ 1 0 1 0 -2 40 ] BBK = - 2 [ 0 0 -0,8 0,8 1 52 ] Baris baru 1 0 -0.6 1,6 0 144 Baris X2 Baris lama [ 0 1 0 0 1 180 ] BBK = 1 [ 0 0 -0,8 0,8 1 52 ] Baris baru 0 0 0.8 -0,8 0 128
  • 51. Var. Dsr Z X1 x2 s1 s2 s3 NK Index Z 0 0 0 8.000 32.00 0 0 10.880.000 X1 0 1 0 -0,6 1,6 0 144 40 S3 0 0 0 - 0,8 0,8 1 52 X2 0 0 1 0,8 -0,8 0 128 Karena nilai Z sudah tidak ada yang (−), maka sudah dapat diperoleh hasil solusi maksimum, yaitu: x1 = 144 ; x2 = 128 ; Zmax = 10.880.000 dan S3 = 52