4. ORGANISASI KOPERASI
Koperasi sebagai badan usaha atau organisasi
ekonomi yang dalam manjalankan usahanya
berdasarkan prinsip-prinsip koperasi, tentunya sangat
sesuai dengan jiwa dan semangat hidup bangsa
Indonesia yang mengandung arti adanya kerjasama
atau semangat bergotong-royong bahu membahu
untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Hanel, organisasi koperasi diartikan sebagai
suatu sistem sosial ekonomi atau teknik yang terbuka
dan berorientasi pada tujuan.
5. TUJUAN ORGANISASI
KOPERASI
Tujuan organisasi koperasi di Indonesia yang utama adalah untuk
mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat
pada umumnya. Koperasi Indonesia merupakan perkumpulan orang dan
bukan perkumpulan modal sehingga laba atau keuntungan bukanlah
tolok ukur utama kesejahteraan anggotanya. Koperasi lebih
mengutamakan manfaat yang akan diterima anggota daripada laba,
walaupun demikian tetap harus diusahakan agar koperasi tidak
mengalami kerugian dalam operasionalnya.
Tujuan koperasi dapat dicapai dengan karya atau jasa yang
disumbangkan oleh para anggota, selain itu untuk mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur secara material dan spiritual yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
6. 1. Menyejahterakan anggota koperasi dan masyarakat pada
umumnya;
2. Mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
dalam kehidupan;
3. Memperbaiki tingkat kehidupan para anggota dan
masyarakat khususnya dalam bidang perekonomian;
4. Membangun tatanan ekonomi nasional.
Tujuan organisasi koperasi menurut Undang–Undang nomor 25 tahun 1992
dalam sejarah koperasi sebagaimana tercantum dalam pasal 3 yaitu untuk
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya serta kesejahteraan
masyarakat pada umumnya, dan ikut membangun tatanan perekonomian
nasional untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Bung Hatta yang dikenal sebagai Bapak
Koperasi Indonesia menyatakan bahwa tujuan koperasi adalah bukan untuk
mencari laba yang sebesar–besarnya tetapi untuk melayani kebutuhan
bersama masyarakat dan menjadi wadah partisipasi dari pelaku ekonomi
skala kecil. Tujuan organisasi koperasi yang telah diuraikan di atas
menyatakan bahwa tujuan organisasi secara keseluruhan adalah:
7. PENDEKATAN ORGANISASI
KOPERASI
Kerja sama di dalam bentuk koperasi secara universal di
asosiasikan sebagai kerja sama di dalam kegiatan ekonomi.
Unsur sosial yang terkandung dalam prinsip koperasi
lebih menekankan kepada hubungan antar anggota,
hubungan anggota dengan pengurus, tentang hak suara, cara
pembagian dari sisa hasil usaha dan sebagainya.
Menurut Draheim koperasi mempunyai sifat ganda yaitu:
1. Organisasi dari orang–orang dengan unsur eksternal ekonomi
dan sifat–sifat sosiao (Pendekatan Sosiologi).
2. Perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya
perusahaan biasa dalam ekonomi pasar (Pendekatan Neo klasik).
8. Ada tiga pendekatan yang biasanya digunakan untuk menjelaskan
tentang arti koperasi sendiri, yaitu:
1. Pendekatan legal atau yuridis, yang mendefinisikan tentang
pengertian koperasi berdasarkan kepada peraturan atau undang-
undang yang berlaku.
2. Pendekatan esensial, yang menjelaskan tentang koperasi
menurut esensinya sebagai bentuk kerja sama antar individu.
3. Pendekatan nominal, yang menjelaskan tentang karakteristik
koperasi secara variabelistik dan ciri-ciri perilakunya, sebagai suatu
sistem sosio-ekonomi yang dapat dibedakan dengan bentuk-
bentuk ekonomi lainnya.
Pendekatan mana yang hendak dipilih untuk dipergunakan
sebagai acuan, tergantung untuk kepentingan apa definisi itu
dirumuskan.
9. SYARAT-SYARAT
ORGANISASI KOPERASI
Pendirian koperasi dilakukan dengan mengadakan rapat pendirian
koperasi yang harus dihadiri oleh para pendiri, dan juga dihadiri oleh
pejabat yang berguna untuk melakukan penyuluhan terkait koperasi.
Syarat-syarat untuk mendirikan koperasi adalah sebagai berikut:
1. Terdiri dari sejumlah anggota dengan minimal jumlah sekurang-
kurangnya 20 orang. Di mana anggota harus terdiri atas warga
negara Indonesia yang mampu untuk melakukan tindakan hukum,
menerima landasan idiil sebagai asas dan sendi dasar koperasi,
sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai
anggota sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No. 25
tahun 1992, Anggaran Dasar, dan Anggaran Rumah Tangga serta
peraturan koperasi lainnya.
10. 2. Koperasi harus menyusun Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART). Untuk memperlancar jalannya fungsi operasionalnya,
koperasi harus memiliki pedoman dan tata cara bagaimana mencapai
tujuan yang telah ditentukan yang tercantum di dalam AD dan ART.
Dalam Anggaran Dasar dalam akta pendirian koperasi memuat
sekurang-kurangnya hal-hal berikut ini:
1. Daftar nama pendiri;
2. Nama dan tempat kedudukan;
3. Maksud dan tujuan serta bidang usaha;
4. Ketentuan mengenai keanggotaan;
5. Ketentuan mengenai Rapat;
6. Anggota Ketentuan mengenai pengelolaan;
7. Ketentuan mengenai permodalan;
8. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;
9. Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha;
10 Ketentuan mengenai sanksi.
11. 3. Koperasi harus memiliki pengurus. Tak terkecuali koperasi juga
harus mempunyai kepengurusan dalam struktur organisasinya.
Pengurus koperasi memiliki tugas untuk memimpin organisasi dan
usaha koperasi serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan
sesuai dengan keputusan rapat anggota, dapat memperkerjakan
seorang atau beberapa orang untuk menjalankan tugas dan
pekerjaan sehari-hari terkait dengan fungsi perkoperasian. Pengurus
koperasi memiliki tanggung jawab untuk melaporkan kepada rapat
anggota mengenai semua laporan pemeriksaan atas tata kehidupan
koperasi.
4. Koperasi harus memperoleh pengesahan sebagai badan hukum
koperasi. Permohonan pengesahan akta pendirian koperasi harus
segera diajukan sebelum 60 hari sejak tanggal akta pendirian telah
ditandatangani. Karena apabila telah melewati waktu tersebut, maka
permohonan pengesahan aka pendirian tidak dapat diajukan kepada
Direktur Jenderal.
12. STRUKTUR ORGANISASI
KOPERASI
Organisaisi koperasi yang telah terbentuk memerlukan pelaksanaan
manajemen koperasi diantaranya mengenai Bagan Struktur Organisais
yang relevan, perangkat dan fungsi organisasai koeperasi. Bagan Struktur
Organisasi Koeprasi menggambarkan sususnan, isi dan luas cakupan
organisasi koperasi, serta menjelaskan posisi daripada fungsi beserta
tugas maupun kewajiban setiap fungsi, hubungan kerja dan tanggung
jawab yang jelas.
Landasan pembuatan struktur organisasi adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian.
2. Anggaran Dana dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi. 3.
3. Keputusan Rapat.
13. Computer
mockup
You can replace the image on
the screen with your own work.
Just right-click on it and select
“Replace image”
Bagan Struktur Organisasi
Koperasi ini tidak bersifat
baku dan masih dapat
dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan/kecukupan/cirri
khas organisasinya.
Perangkat organisasinya
pasti harus tercantum
sebagaimana UU Nomor
25 Tahun 1992 pasal 21,
adalah Rapat Anggota,
Pengurus dan Pengawas,
yang selanjutnya dapat
dilengkapi adanaya
pengelola (manager dan
karyawan).
14. 1. Rapat Anggota (RA) sering kali secara teknis disebut RAT (Rapat Anggota
Tahunan) merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi yang
diorganisasikan oleh pengurus koperasi, untuk membicarakan
kepentingan organisasi maupun usaha koperasi, dalam rangka
mengambil suatu keputusan dengan suara terbanyak dari para anggota
yang hadir. Fungsi rapat anggota antara lain menetapkan Anggaran
Dasar/ART; Menetapkan kebijaksanaan umum di bidang organisasi
manajemen dan usaha koperasi; Menetapkan Rencana Kerja, Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi serta pengesahan Laporan
Keuangan; Mengesahkan Laporan pertanggung-jawaban Pengurus dan
Pengawas dalam melaksanakan tugasnya; Menentukan pembagian sisa
hasil usaha; Menetapkan keputusan penggabungan, peleburan, dana
pembubaran Koperasi.
2. Pengurus adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih melalui rapat
anggota, yang bertugas mengelola organisasi dan usaha. Idealnya,
pengurus koperasi sebagai perwakilan anggota diharapkan mempunyai
kemampuan manajerial, teknis, dan berjiwa wira koperasi.
15. Pengurus merumuskan berbagai kebijaksanaan yang harus dilakukan
pengelola (Tim Manajemen) dan menjalankan tugas-tugasnya yang
antara lain mengelola organisasi koperasi dan usahanya; membuat dan
mengajukan Rancangan Program Kerja Serta Rancangan RAPBK (Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi); menyelenggarakan Rapat
Anggota; mengajukan Laporan Keuangan dan Pertanggung jawaban
Pelaksanaan Tugas; menyelenggarakan pembukaan keuangan dan
invetaris secara tertib; memelihara daftar buku Anggota, buku Pengurus
dan Pengawas; memberikan Pelayanan kepada Anggota Koperasi dan
Masyarakat; mendelegasikan tugas kepada manajer; meningkatkan
pengetahuan perangkat pelaksanaan dan anggota; meningkatkan
penyuluhan dan pendidikan kepada anggota; mencatat mulai sampai
dengan berakhirnya masa kepengurusan pengawas dan pengurus;
mencatat masuk dan keluarnya anggota.
3. Pengawas, sebagai salah satu perangkat organisasi koperasi diangkat
dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota Tahunan, sesuai pasal 38 UU
No. 25 Tahun 1992.
16. Berdasarkan ketentuan Pasal 39 UU No.25 Tahun 1992, fungsi tugas
dan wewenng pengawas antara lain:
1. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan Pengurus dan Pengelola Koperasi;
2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya;
3. Meneliti catatan yang ada pada koperasi;
4. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan;
5. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga;
6. Memeriksa sewaktu-waktu tentang keuangan dengan membuat
berita acara pemeriksaannya;
7. Memberikan saran dan pendapat serta usul kepada pengurus
atau Rapat Anggota mengenai hal yang menyangkut kehidupan
koperasi;
8. Memperolah biaya-biaya dalam rangka menjalankan tugas
sesuai dengan keputusan Rapat Anggota;
9. Mempertanggungjawabkan hasil pemeriksaannya pada RAT.
17. 4. Pengelola (Manager), adalah mereka yang diangkat dan
diberhentikan oleh pengurus untuk mengembangkan usaha koperasi
secara efisien dan profesional. Karena itu kedudukan pengelola adalah
sebagai pegawai atau karyawan yang diberi kuasa dan wewenang
oleh pengurus untuk melakukan fungsi pengelolaan operasional usah
koperasi. Keberadaan pengelola dalam koperasi diharapkan usaha
koperasi dapat berkembang lebih maju. Fungsi utama pengelola
adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugas segari -hari di bidang usaha.
2. Bertanggungjawab atas administrasi kegiatan usaha dan organisasi
koperasi.
3. Mengembangkan dan mengelola usaha untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien.
18. KESIMPULAN
Organisasi koperasi merupakan suatu cara atau
sistem hubungan kerja sama antara orang-orang
yang mempunyai kepentingan yang sama antara
orang-orang yang mempunyai kepentingan yang
sama dan bermaksud mencapai tujuan yang
ditetapkan bersama-sama dalam suatu wadah
koperasi, dimana tujuan yang utama adalah untuk
mengembangkan kesejahteraan anggota
khususnya dan masyarakat. Pendirian koperasi
dilakukan dengan mengadakan rapat pendirian
koperasi dan untuk bergabung dalam organisasi
koperasi idealnya mempunyai kemampuan
manajerial, teknis, dan berjiwa wira koperasi.
Secara umum, struktur dan tatanan manajemen
koperasi dapat dirunut berdasarkan perangkat
organisasi koperasi yakni Rapat Anggota,
Pengurus, Pengawas, Pengelola.