SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
MAKALAH
MANAJEMEN STRATEGIK
Nama : Ayi Sujana
Nim : 11150834
Kelas : 5x MA
Study : Manajemen strategik
KATA PENGANTAR
Sebagai suatu kesatuan dalam sebuah organisasi perlu menerapkan dan mengembangkan
kemapuan manajemen internalnya guna mencapai tujuan yang diinginkan dengan
mengarahkan segenap potensi dan strategi serta taktik yang tepat untuk diaplikasikan.
Proses manajemen strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yang obyektif, logis,
sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatu organisasi. Proses ini berusaha
untuk mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif dengan cara yang
memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak menentu.
Berdasarkan pengalaman, penilaian, dan perasaan, intuisi penting untuk membuat keputusan
strategik yang baik. Intuisi terutama bermanfaat untuk membuat keputusan dalam situasi
yang amat tidak menentu atau sedikit preseden. Proses manajemen strategik didasarkan pada
keyakinan bahwa organisasi seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan
kecenderungan internal dan eksternal sehingga melaukan perubahan tepat waktu. Teknologi
informasi dan globalisasi adalah perubahan eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat
dewasa ini. Arus informasi yang cepat menghilangkan batas negara sehingga orang dari
seluruh dunia dapat melihat sendiri bagaimana cara hidup orang lain.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
A. Analisis situasi dan strategi perusahaan..........................................
B. Analisis situasi (SWOT).................................................................
C. Misi dan tujuan...............................................................................
D. Pengertian dan langkah langkah analisis swot................................
E. Pengrtian implementasi strategi.....................................................
F. Etika bisnis dan sosialresponsibility................................................
G. Corporate social responsibility (CSR).............................................
H. Evaluasi dan pengendalian dan manajemen strategi........................
A. Analisis Situasi dan Strategi Perusahaan
Perumusan strategi seringkali ditujukan sebagai perencanaan strategis atau jangka
panjang. Analisis situasi adalah awal proses perumusan strategi. Selain itu, analisis
situasi juga mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan kesesuaian
strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping
memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal. Untuk
menganalisis situasi, digunakan cara yang sistematis, yaitu analisis SWOT. SWOT
adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats, dari suatu
perusahaan, yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis. Jadi, analisisSWOT
harus mengidentifikasikan kompetensi langka (distinctive competence) perusahaan,
yaitu keahlian tertentu dan sumber-sumber daya yang dimiliki oleh sebuah perusahaan
dan cara unggul yang mereka gunakan.
Penggunaan kompetensi langka perusahaan secara tepat (kapabilitas inti) akan
memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Satu cara untuk menyimpulkan
faktor-faktor strategis sebuah perusahaan adalah mengkombinasikan faktor strategis
eksternal (External Factor Strategic/ EFAS) dengan faktor strategis internal (Internal
Factor Strategic/IFAS) ke dalam sebuah ringkasan analisis faktor-faktor strategi.
Setelah analisis situasi dan sebelum mempertimbangkan strategi alternatif, manajemen
harus sesaat melakukan tinjauan misi dan tujuan peruahaan saat ini atau yang telah
ditetapkan. Apabila tidak tepat, tidak lagi sesuai dengan situasinya, maka manajemen
harus mengubahnya saat itu juga. Strategi perusahaan menentukan : Orientasi
perusahaan terhadap pertumbuhandan Industri atau pasar yang akan dimasuki. Untuk
perusahaan multibisnis yang beroperasi di lebih dari satu industri atau pasar, strategi
perusahaan meliputi keputusan-keputusan mengenai aliran keuangan dan sumber daya
dari dan ke unit bisnis mereka. Keputusan-keputusan ini sangat mendasar terhadap
masa depan perusahaan dan biasanya melibatkan manajemen puncak dan dewan
direksi. Strategi perusahaan dapat menyediakan strategic platform, atau kapabilitas
organisasi untuk mengatasi bisnis di dalam lingkungan yang beragam dengan
sekumpulan kemampuan strategis. Semua perusahaan, mulai dari perusahaan terkecil
yang hanya memproduksi satu jenis produk dalam satu industri saja, sampai
konglomerat terbesar yang memproduksi berbagai produk dalam satu industri, pada satu
waktu harus memperhatikan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam strategi
perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan strategi perusahaan adalah : Haruskah kita
melakukan ekspansi, pemotongan, atau tidak mengubah operasi kita? Haruskah kita
memusatkan kegiatan hanya dalam industri yang sekarang, atau berekspansi ke industri
lain? Apabila ingin tumbuh dan berkembang, haruskah kita melakaukannya melalui
pengembangan internal atau akuisisi eksternal, merger, atau usaha patungan? Strategi
perusahaan mewujudkan tiga orientasi umum (grand strategies)yaitu :pertumbuhan,
stabilitas dan pengurangan. Strategi Pertumbuhan Strategi pertumbuhan adalah strategi
yang dirancang untuk mencapai pertumbuhan dalam penjualan, aktiva, laba atau
kombinasi dari semuanya. Pertumbuhan yang berkelanjutan artinya penjualan yang
meningkat, dan dengan pengalamannya akan dapat melakukan efisiensi dan akhirnya
meningkatkan laba. Alasan penggunaan strategi pertumbuhan : Perusahaan yang sedang
tumbuh dapat menutupi kesalahan dan ketidak efisienan dengan mudah dibandingkan
perusahaan yang stabil. Perusahaan yang sedang berkembang menawarkan banyak
peluang bagi kemajuan, promosi, dan pekerjaan-pekerjaan menarik. Ada 2 (dua)
strategi dasar pertumbuhan yaitu : konsentrasi pada satu industri dan diversifikasi pada
industri lain. Apabila perusahaan memilih strategi konsentrasi, maka perusahaan dapat
berkembang melalui integrasi vertikal dan horizontal. Integrasi vertikal, yaitu
mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok (integrasi ke belakang/
backward integration) atau oleh distributor (integrasi ke depan/forward integration).
Strategi ini menarik untuk perusahaan yang kuat dalam posisi bersaingnya. Integrasi
horizontal, yaitu dengan cara memperluas kegiatan-kegiatan perusahaan ke dalam
lokasi geografis yang berbeda dan atau menambah rentang produk atau jasa yang
ditawarkan kepada pasar.
Apabila perusahaan memilih strategi diversifikasi, maka perusahaan dapat berkembang
melalui diversifikasi konsentris dan diversifikasi konglomerat. Diversifikasi konsentris,
strategi ini dilakukan apabila perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat tetapi
daya tarik industri rendah, sehingga perusahaan dapat melakukan diversifikasi pada
industri yang berkaitan. Diversifikasi konglomerat, ini merupakan strategi perusahaan
yang cocok apabila posisi kompetitif perusahaan rata-rata dan daya tarik industrinya
rendah, sehingga perusahaan melakukan diversifikasi keluar dari sebuah industri dan
mauk kedalam industri yang tidak berkaitan. Strategi Stabilitas Strategi ini cocok untuk
perusahaan yang berada pada industri dengan daya tarik yang sedang-sedang saja,
artinya industri tersebut menghadapi pertumbuhan yang biasa-biasa saja atau bahkan
tidak ada pertumbuhan dan kekuatan-kekuatan utama dalam lingkungan tersebut
berubah dan masa depannya tidak pasti. Strategi stabilitas pertama yang dapat
dilakukan adalah : berhenti sejenak atau berlanjut dengan waspada, artinya strategi
untuk sementara waktu perusahaan melakukan konsolidasi sumber dayanya untuk
menghadapi masa depan yang tidak pasti. Strategi stabilitas yang kedua, yaitu strategi
tidak berubah atau stabilitas laba, hal ini karena perusahaan pada posisi di industri yang
dengan daya tarik sedang-sedang saja dan perusahaan hanya memiliki posisi kompetitif
rata-rata. Strategi Pengurangan Strategi pengurangan atau retrenchmentdapat dilakukan
perusahaan apabila memiliki posisi kompetisi yang lemah tanpa memandang daya tarik
industrinya. Posisi kompetisi yang lemah biasanya mengkibatkan kinerja yang buruk,
penjualan menurun dan laba berubh menjadi kerugian. Strategi pengurangan meliputi :
Strategi Berputar, jual habis, kebangkrutan atau likuidasi. Strategi berputar, adalah
strategi yang menekankan peningkatan efisiensi operasional. Dua fase strategi ini
adalah kontraksi dan konsolidasi. Kontraksi adalah upaya awal untuk “ menghentikan
pendarahan “ dengan cepat, dengan penurunan keseluruhan terhadap ukuran dan biaya.
Konsolidasi adalah pelaksanaan sebuah program untuk menstabilkan perusahaan yang
lebih ramping. Strategi Jual Habis, strategi ini dilakukan karena posisi kompetitif
perusahaan yang lemah pada industri dengan daya tarik yang sedang atau malah
mungkin menurun.
Strategi ini dilakukan karena untuk melakukan strategi berputar sudah tidak mampu.
Kebangkrutan, meliputi penyerahan manajemen perusahaan kepada pengadilan sebagai
ganti penyelesaian kewajiban-kewajiban (hutang) perusahaan. Manajemen perusahaan
berharap bahwa setelah pengadilan memutuskan tuntutan, perusahaan akan lebih kuat
dan lebih mampu untuk bersaing dalam industri yang menarik dengan baik. Likuidasi,
adalah strategi untuk mengakhiri perusahaan. Strategi ini dilakukan karena industri
sudah tidak menarik lagi dan perusahaan juga terlalu lemah untuk dijual, manajemen
dapat memilih untuk mengubah sebanyak mungkin kekayaan yang dapat dijual kedalam
bentuk kas, yang kemudian dibagikan kepada pada pemegang saham, setelah membayar
hutang-hutangnya. Manfaat likuidasi dibandingkan dengan kebangkrutan, adalah bahwa
dewan komisaris sebagai perwalian pemegang saham, dan manajemen puncak,
melakukan pengambilan keputusan sendiri daripada menyerahkan kepada pengadilan,
yang mungkin akan mengabaikan pemegang saham sama sekali.
B. Analisis Situasi : SWOT Analysis
Perumusan strategi, sering disebut sebagai perencanaan strategis atau perencanaan
jangka panjang, berkaitan dengan mengembangkan misi korporasi, tujuan, strategi,
dan kebijakan. Ini dimulai dengan analisis situasi: proses strategis menemukan
kesesuaian antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan internal saat bekerja di
sekitar ancaman eksternal dan kelemahan internal.
SWOT adalah akronim yang digunakan untuk menggambarkan Kekuatan
tertentu, Weaknesseses, Peluang, dan Ancaman faktor yang strategis untuk perusahaan
tertentu. Analisis SWOT seharusnya tidak hanya menghasilkan identifikasi khas
korporasi, kompetensi, kemampuan khusus dan sumber daya yang dimiliki perusahaan
dan cara unggul di mana mereka digunakan, tapi juga dalam identifikasi peluang
bahwa perusahaan saat ini tidak dapat mengambil keuntungan karena kurangnya
sumber daya yang tepat. Selama bertahun-tahun, analisis SWOT telah terbukti menjadi
yang paling abadi technicque analitis menggunakan manajemen strategis.
Inti dari strategi adalah kesempatan dibagi dengan capacity. Sebuah
kesempatan dengan sendirinya tidak memiliki nilai nyata kecuali sebuah perusahaan
memiliki kapasitas (yaitu, sumber daya) untuk memanfaatkan kesempatan itu.
SWOT demikian dapat digunakan untuk mengambil pandangan yang lebih luas
strategi melalui rumus SA = O / (S - W) yang adalah, (Alternatif Strategis sama
dengan Peluang dibagi dengan Kekuatan miinus Kelemahan).
Menciptakan Ringkasan Analisis Faktor-faktor Strategis / Strategic Factors
Analysis Summary (SFAS) Matrix
EFAS dan IFAS Tabel ditambah Matrix SFAS telah dikembangkan untuk
menghadapi kritik dari analisis SWOT. Ketika digunakan bersama-sama, mereka
adalah analitis kuat seperangkat alat untuk analisis strategis. SFAS (Strategic
Factors Analysis Summary) Matrix'summarizes mengorganisasikan faktor-faktor
strategis dengan menggabungkan faktor-faktor eksternal dari EFAS Tabel dengan
faktor-faktor internal dari IFAS Tabel. Ini terlalu banyak faktor bagi kebanyakan
orang untuk digunakan dalam perumusan strategi. SFAS Matrix dibutuhkan pembuat
keputusan strategis untuk menringkas ini kekuatan, kelemahan, opportunities, dan
ancaman ,menjadi kurang dari 10 faktor-faktor strategis. Hal ini dilakukan dengan
meninjau dan merevisi bobot setiap faktor. Bobot yang telah direvisi mencerminkan
prioritas dari setiap faktor sebagai penentu masa depan perusahaan sukses.
Tertimbang tertinggi EFAS, dan faktor-faktor IFAS akan muncul di SFAS Matrix.
C. Misi dan Tujuan
Sebuah pemeriksaan ulang saat ini sebuah organisasi misi dan tujuan harus
dibuat sebelum strategi alternatif dapat dihasilkan dan dievaluasi. Bahkan ketika
merumuskan strategi, pembuat keputusan cenderung berkonsentrasi pada aksi-
alternatif kemungkinan-daripada sebuah misi yang harus dipenuhi dan tujuan yang
akan dicapai. Kecenderungan ini begitu menarik karena jauh lebih mudah ditangani
dengan tindakan alternatif yang ada di sini dan sekarang daripada benar-benar
berpikir tentang apa yang ingin Anda capai di masa depan. Hasil akhirnya adalah
bahwa kita sering memilih strategi yang menetapkan tujuan kita untuk kita daripada
memiliki pilihan-pilihan kita memasukkan tujuan yang jelas dan pernyataan misi.
Permasalahan dalam kinerja dapat berasal dari pernyataan yang misi tidak
tepat, yang mungkin terlalu sempit atau terlalu luas. Jika misi tidak memberikan
suatu benang (menyatukan tema) untuk suatu perusahaan bisnis, para manajer
mungkin tidak jelas tentang di mana perusahaan sedang menuju. Tujuan dan
strategi mungkin bertentangan dengan satu sama lain. Divisi mungkin bersaing satu
sama lain dan bukan terhadap persaingan luar-untuk merugikan korporasi secara
keseluruhan.
Membangkitkan Alternatif Strategi oleh Menggunakan TOWS Matrix
Sejauh ini kita telah membahas bagaimana sebuah perusahaan menggunakan
analisa SWOT untuk menilai situasi. SWOT juga dapat digunakan untuk
menghasilkan jumlah kemungkinan strategi alternatif. The TOWS Matrix (TOWS
adalah cara lain untuk mengatakan SWOT) menggambarkan bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan tertentu dapat disesuaikan dengan
perusahaan bahwa kekuatan dan kelemahan internal menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategis. (Lihat Gambar 6-2.) Ini adalah cara yang baik untuk
menggunakan brainstorming untuk menciptakan strategi-strategi alternatif lain yang
mungkin tidak akan dipertimbangkan. Ini memaksa manajer strategis untuk
menciptakan berbagai macam pertumbuhan serta strategi penghematan. Hal ini dapat
digunakan untuk menghasilkan perusahaan serta strategi bisnis.
 Strategi SO dihasilkan dengan memikirkan cara di mana sebuah perusahaan atau
unit bisnis dapat menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
 Strategi ST mempertimbangkan perusahaan atau unit kekuatan sebagai cara untuk
menghindari ancaman.
 Strategi WO berusaha untuk mengambil keuntungan dari peluang dengan
mengatasi kelemahan.
 Strategi WT pada dasarnya defensif dan terutama bertindak untuk meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman.
The TOWS Matrix ini sangat berguna untuk menghasilkan serangkaian
alternatif bahwa para pengambil keputusan dari sebuah perusahaan atau unit bisnis
mungkin tidak sebaliknya telah dipertimbangkan.
D. Pengertian dan Langkah-Langkah Analisis SWOT
SWOT merupakan akronim untuk kata-kata Strengths, (kekuatan), Weaknesses,
(kelemahan), Oportunities, (peluang) dan Threats (ancaman). Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi – termasuk satuan bisnis tertentu –
sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan dalam suatu bisnis yang bersangkutan.
Strengths (kekuatan) yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki
oleh perusahaan termasuk satuan-satuan bisnis di dalamnya adalah antara lain
kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada kemilikan
keunggulan komparatif oleh unit usaha di pasaran. Dikatakan demikian karena
satuan bisnis memiliki sumber, ketrampilan, produk andalan dan sebagainya yang
membuatnya lebih kuat dari para pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang
sudah direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan. Contoh-
contoh bidang keunggulan itu antara lain kekuatan pada sumber keuangan, citra
positif, keunggulan kedudukan di pasar, hubungan dengan pemasok, loyalitas
pengguna dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan.
Weaknesses (kelemahan) jika orang berbicara tentang kelemahan yang kekurangan
dalam hal sunber, ketrampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi
penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai
keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan
prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah,
ketrampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak
atau kurang diminati oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan
keuntungan yang kurang memadai.
Oportunities (peluang) definisi sederhana tentang peluang ialah bebagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis. Yang dimaksud berbagai
situasi tersebut antara lain:
a) Kecenderungan penting yang terjadi di kalangan pengguna produk,
b) Identifikasi suatu segmen pasar yang belum mendapat perhatian,
c) Perubahan dalam kondisi persaingan,
d) Perubahan dalam peraturan perundangan yang membuka berbagai kesempatan
baru dalam kegiatan berusaha,
e) Hubungan dengan para pembeli yang akrab, dan
f) Hubungan dengan pemasok yang harmonis. (Siagian, 2008)
Threats (ancaman) pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan
yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis. Jika tidak diatasi, ancaman akan
menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang
maupun di masa depan. Berbagai contohnya antara lain:
a) Masuknya pesaing baru di pasar yang sudah dilayani oleh satuan bisnis,
b) Pertumbuhan pasar yang lamban,
c) Meningkatnya posisi tawar pembeli produk yang dihasilkan,
d) Menguatnya posisi tawar pemasok bahan mentah atau bahan baku yang
diperlukan untuk diproses lebih lanjut menjadi produk tertentu,
e) Perkembangan dan perubahan teknologi yang belum dikuasai,
f) Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang sifatnya restriktif. (Siagian,
2008)
Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis stratejik, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan
kemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk minimalisasi
kelemahan yang ada dalam tubuh organisasi dan menekan dampak ancaman yang
timbul dan harus dihadapi. Jika para penentu strategi perusahaan mampu melakukan
kedua hal tersebut dengan tepat, biasanya upaya untuk memilih dan menentukan
strategi yang efektif (Siagian, 2008)
Penting pula untuk menyadari bahwa berbagai faktor kekuatan dan kelemahan yang
sifatnya kritikal berperan sangat penting dalam membatasi usaha pencarian berbagai
alternatif dan pilihan stratejik untuk digunakan. Dengan perkataan lain, dengan
analisis SWOT kompetensi khusus yang dimiliki dan kelemahan yan menonjol dapat
dinilai dan dikaitkan dengan berbagai faktor penentu keberhasilan suatu usaha.
Pengalaman banyak perusahaan menunjukkan bahwa analisis SWOT dapat
diterapkan dalam paling sedikit tiga bentuk untuk membuat keputusan sifatnya
strategik pula.
Pertama analisis SWOT memungkinkan para pengambil keputusan kunci dalam
suatu perusahaan menggunakan kerangka berfikir yang logis dalam pembahasan
yang mereka lakukan yang menyangkut situasi dalam mana organisasi berada,
identifikasi dan analisis berbagai alternatif yang layak untuk dipertimbangkan dan
akhirnya menjatuhkan pilihan pada alternatif yang diperkirakan paling ampuh.
Kedua penerapan kedua dari analisis SWOT adalah dengan pembandingan secara
sistematik antara peluang dan ancaman eksternal disatu pihak dan kekuatan dan
kelemahan internal di lain pihak. Maksud utama penerapan pendekatan ini ialah
untuk mengidentifiasikan dan mengenali satu dari tempat pola yang bersifat khas
dalam keselarasan situasi internal dan eksternal yang dihadapi oleh satuan bisnis
yang bersangkutan
Ketiga setiap orang yang sudah memahami dan pernah menggunkan analisis SWOT
pasti menyadari bahwa tantangan utama dalam penerapan analisis SWOT terletak
pada identifikasi dari posisi sebernarnya dari suatu satuan bisnis. Dikatakan
demikian karena tidak mustahil suatu satuan bisnis yang menghadapi berbagai
peluang juga harus berupaya menghilangkan berbagai ancaman.
Mungkin pula terjadi bahwa satuan bisnis mempunyai berbagai kelemahan, tetapi
juga berbagai faktor kekuatan dalam menghadapi pesaing. Karena itu penting untuk
menyadari nilai analisis SWOT tidak terletak hanya pada penempatan satuan bisnis
pada sel tertentu akan tetapi memungkinkan para penentu strategi perusahaan untuk
melihat posisi satuan bisnis yang sedang diteliti tersebut secara menyeluruh disoroti
khusus dari sudut produk yang dihasilkan dan pasar yang dilayani.
Dari sekian banyak pertanyaan yang dapat dijawab dengan penerapan analisis
SWOT, pertanyaan utama yang menjadi fokus perhatian penggunaanya ditunjukkan
pada penemuan jawaban terhadap satu pertanyaan mendasar, yaitu: karena sasaran
akhir analisis SWOT adalah penetuan strategi dasar, apa sesungguhnya maksud
utama strategi dasar tersebut? Dinyatakan dengan cara lain, hasil analisis SWOT
harus merupakan masukan bagi teknik penilaian strategi dasar tertentu. (Siagian,
2008)
Langkah-Langkah Analisis SWOT
Untuk mengalalisa SWOT para manajer menggunakan Empat Langkah Strategi.
Empat strategi itu meliputi:
Pertama, strategi SO (Strengths-Opportunities) adalah strategi yang digunakan
perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki untuk
memanfaatkan berbagai peluang.
Kedua, strategi WO (Weaknesses-Opportunities) adalah strategi yang digunakan
dengan seoptimal mungkin meminimalisir kelemahan yang ada untuk memanfaatkan
berbagai peluang.
Ketiga ST (Strengths-Threats) adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan
memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan untuk mengurangi berbagai ancaman.
Keempat, strategi WT (Weaknesses-Threats) adalah strategi yang digunakan untuk
mengurangi kelemahan dalam rangka meminimalisir atau menghindari
ancaman.(Purwanto, 2006)
strategi yang digunakan dengan seoptimal mungkin meminimalisir kelemahan yang
ada untuk memanfaatkan berbagai peluang.
E . Pengertian Implementasi Strategi
Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa manajemen
merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen
yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak
kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi dengan
unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi organisasi. Sedang
komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional dengan unsur-unsurnya adalah
sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi
pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan
situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta
umpan balik. Model proses manajemen strategi :
1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan tujuan,
2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam
tindakan-tindakan.
3. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi dapat
mencapai tujuan.
Implementasi strategi adalah rangkaian aktivitas dan pekerjaan yang dibutuhkan
untuk mengeksekusi perencanaan strategi . artinya apa yang kita rumuskan pada
strategi dan kebijakan kita terapkan dalam berbegai program kerja, anggaran, dan
prosedur-prosedur. Rumusan strategi yang baik, tidak ada artinya bila tidak diterapkan
dalam implementasi. Begitu pula implementasi tidak akan berkontribusi baik pada
perusahaan ,jika rumusan strateginya tidak baik.
Program; aktivitas atau langkah-langkah yang disusun secara sistematis sebagai
penjabaran dari strategi. Anggaran; gambaran rinci tentang sumber dana yang
dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya. Prosedur; sering disebut SOP, sistem dari
langkah atau teknik yang berurutan tentang bagaimana suatu pekerjaan atau tugas
dikerjakan Standar Kinerja, ukuran target bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari
program yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan atau pencapaiannya.
Hubungan antar tingkat akhir (tujuan & sasaran) dengan alat pencapaiannya (strategi
dan taktik) tidaklah mudah. Keberadaan manajemen strategi tidak untuk mendikte
tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia.
ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian tujuan dalam
manajemen strategi:
1. Efektif dan efesiensi Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai
seperti yang di inginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa strategi
tidak statis melainkan interaktif dan dinamis, maka hubungan antara penyebab dan
hasilnya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya taktik adalah tindakan nyata yang diambil
oleh pelaku dan sepenuhnya berada dalam pengawasannya.
2.Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi
tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan strategi harus
dapat mencapai tujuannya. Aturan dalam manajemen strategi persaingan :
 Proses berfikir yang mendahului tindakan
 Pengetahuan mengenai jumlah merupkan kunci penting.
 Menejemen strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan mendominasi yang
lambat.
 Kemenangan harus menunjukkan nilai dari tujuan
 Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang.
 Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan
 Superioritas dalam faktor persaingan yang mendasar adalah segalanya.
 Tidak terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang sebenarnya.
 Menajemen strategi membutuhkan pengembangan kekuatan yang unik.
3.Pertumbuhan dan Struktur Organisasi Tahap implementasi strategi memerlukan
pertimbangan dalam penyusunan struktur organisasi, karena keselarasan struktur
dengan strategi merupakan satu hal yang penting untuk tercapainya implementasi
strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala organisasi berkembang.
Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan bisa juga horizontal. Pertumbuhan
organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur organisasi seperti stuktur
fungsional, divisional geografis, organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan struktur
organisasi horizontal.
4.Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh
karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu
organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan
kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pedoman bagi
setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi tersebut, dan dapat
dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi
lainnya yang ada dan sejenis maupun tidak sejenis.
Untuk memulai proses implementasi para perencana strategi perlu mempertanyakan
hal berikut :
1. SIAPA yang akan menjalankan perencanaan strategi (yang
mengimplementasikannya)
2. APA yang harus dilakukan untuk mencapai arah yang telah ditentukan, dan .
3. BAGAIMANA orang-orang yang terlibat bisa bekerja dengan sukses.
Mengapa implementasi strategi selalu berkaitan dengan apa siapa, dan
bagaimana mengeksekusi strategi ?
2.2.1 Siapa yang mengimplementasikan ?
Tentang siapa yang akan mengimplementasikan strategi yang sudah dirumuskan
biasanya tergantung skala organisasi dan bagaimana struktur yang ada .namun ,
secara umum implementasi sebagian besar dilakukan oleh para manajer dan
supervisor. Dulu saat pengetahuan tidak semudah sekarang pemerolehannya, seakan-
akan manajemen puncaklah yang paling tahu urusan strategi. Kini, walaupun
mungkin dari segi banyaknya waktu, keterlibatan para manajer menengah tidak
sebanyak manajemen puncak, keterlibatan mereka dalam perumusan strategi bisa
cukup signifikan memang para manajer dan supervisor inilah yang menerjemahkan
apa yang sudah ada pada rumusan strategi (yang dibuat oleh para perencana
strategis; para menejemen puncak, dan manajer umum), untuk diimplementasikan
dilapangan. Meskipun demikian, sebaiknya, ini bukan berarti komitmen dari
manajemen puncak tidak diperlukan. Pada sebagian mengenai pentingnya eksekusi
dibawah, kita akan membahas lebih jauh mengenai perlunya dukungan puncak bila
eksekusi strategi ingin berhasil.
G. Apa Yang Akan Dilakukan?
Untuk mengimplementasikan strategi, perusahaan memerlukan rumusan program,
anggaran yang akan membiayayi pelaksanaan program, dan prosedur untuk
memastikan program berjalam seperti yang diharapkan.
a. Program
Pertama program harus terkait dengan rumusan strategi yang sudah dibuat.
Kemudian sedapat mungkin bersifat action-oriented. Karena itu, didalam dokumen
program kerja dianjurkan menuliskan item programnya dengan kata kerja. Rumusan
strategi pengimplementasiannya dengan “mengunjungi”. Karena “mengunjungi”
merupakan rencan tindak (action-plan) bagi si manajer.
Dalam formulir rencana kerja rumusannya menggunakan rencana kerja serta
indikator pencapaian dari rencana tindak atau out come yang ingin dicapai
dinyatakan dalam bentuk kuantitatif serta menyatakan hasil yang diharapkan. Dalam
banyak format juga menyertakan anggaran yang diperlukan serta pihak yang
bertanggung jawab atas pencapaian program. Dengan seperti ini pihak yang
menyelenggarakan bisa mengukur sendiri pencapaiannya dan hal ini juga dapat
memudahkan para atasan menajer memantau proses pencapaian rencana aksinya.
b. Penganggaran
Anggaran adalah sebuah program dalam bentuk uang dan sering kali disebut juga
sebagai darahnya program. Strategi tidak berjalan dengan baik karena anggaran yang
ditetapakn tidak dapat direalisasikan. Biasanya terjadi karena : pertama, dalam
menyusun program, manajer tidak realistis dengan situasi perusahaannya. Kedua,
karena perencanaan arus kas perusahaan meleset dari dugaan sebelumnya sehingga
program kerja tertentu yang memerlukan pendanaan juga harus digeser
pelaksanaannya.
Untuk membuat srategi bisnis efektif, maka ia hatrus ditopng oleh penganggaran
yang baik pula. Karena, strategi adalah keputusan strategic perusahaan tentang
bagaimana cara kita mencapai apa yang menjadi sasaran. Dari sisi pengaanggaran,
bagaimana keakuratan serta kecepatan memprediksi menjadi penting dlam hal ini.
Manfaat dari pengintegrasian antara lain:
1. Dengan pengintegrasian, visi, target, serta pengeksekusian strategi terjadi secara
menyeluruh, tidak terpisah-pisah
2. Respon yang lebih cepat terhadap situsi pasar dan bisnis, dan lebih akurat dal
am membuat perkiraan, termasuk proyeksi pemasukan.
3. Sasaran ukuran atas kinerja menjadi lebih jelas.
4. Dalam melakukan analisis, karena didukung oleh data yang falid dan akurat,
analisisnya juga menjadi lebih akurat.
5. Memberikan wawasan bagi setiap level dan bagian yang melaksanakan
implementasi strategic, terutama untuk hal-hal yang terkait dengan faktor-faktor
yang berkontribusi atas biaya dan pendapatyan.
6. Tingkat sukses yang tinggi dalam pemenuhan sasaran strategic karana secara
tepat waktu memonitor kinerja, mengambil tindakan, dan mempersiapkan masa
depan.
Jika perusahaan memanfaatkan yang seperti diatas, secara manual sudahtidak sesuai
lagi atau kurang memadai. Maka perusahaan harus didukung oleh perangkat
teknologi serta sistem yang lebih canggih. Dengan ini, memungkinkan perencanaan
dan anggaran setiap level, dari yang atas hingga ke bawah bisa saling difahami oleh
setiap depertemen, serta bisa saling beradaptasi dan berkoordinasi atas anggaran
rencana dan anggaran yang dibuat.
c. Prosedur
Dalam banyak kasus, pembuatan prosedur ini tidaklah selalu dibuat setelah progam
kerja dan anggaran diselesaikan, karena prosedur sebelumnya bisa saja sudah ada.
Prosedur ini adalah urutan-urutan aktifitas yang harus diselesaikan untuk
menyelesaikan sebuah bagian pekerjaan dalam program. Dengan adanya prosedur,
maka kita dapat menjamin sebuah pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, dan
hasilnya sesuai dengan harapan.
Pembuatan prosedur ini membutuhkan pemahaman yang baik atas proses kerja atau
bisnis satu aktifitas atau kelompok aktivitas. Dengan inilah organisasi lebih
menyukai mereka yang berpengalaman dalam satu bidang karena umumnya lebih
bisa menggambarkan dengan baik bagaimana urutan-urutan pekerjaan yang harus
dilakukan.
Kendala yang sering terjadi dalam penerapan prosedur adalah , prosedur hanya
mumncul diatas kertas saja tanpa komitmen menjalankannya dengan baik. Untuk ini
manajemen harus menjalankan proses audit yang mencoba melihat sejauh mana
karyawan di satu bagian menjalankan prosedur yang sudah ada. Audit ini penting
bukan saja untuk memastikan apa yang suadah dituliskan dalam prosedur
dilaksanakan, tapi juga bisa menjadi bagian dari evaluasi, apakah sebuah prosedur
sudah optimum mengarahkan pekrjaan tertentu.
Bagaimana Strategi Diimplementasikan: Pengorganisasian
Agar semua pekerjaan dalam implementasi dapat berjalan mulus, perusahaan perlu
mengorganisasi semuanya dengan tepat. Menurut Chadler, “ Structure Should
Follow Strategi ”
(struktur mengikuti strategi), Strategi yang tentu masuk akal. Bentuk perusahaan
seharusnya ditentukan dengan hakikat strategi yang dirumuskan. Jadi kalau
perusahaan memilih strategi difersifikasi, atau integrasi, maka struktur organisasi
juga harus turut menyesuaikan.
1. Kemampuan merespon dari organisasi.
Pembahasan bentuk organisasi terkait dengan pengimplementasian strategi, kerap
juga dihubungkan dengan kemampuan organisasi untuk merespon berbagai
perubahan lingkunagan. Ansoff (1990), mengusulkan bahwa kemampuan merespons
penting untuk kesuksesan sebuah strategi. Menurutnya ada empet tipe utama dari
respon yang dapat melayani berbagai tujuan yang berbeda dari orbganisasi. Antara
lain:
a. Operational Responsiveness. Disini fokus organisasi adalah bagai mana
meminimalkan biaya operasi dalam perusahaan.
b. Competitive Responsiveness. Yang mengoptimalkan kemampulabaan
perusahaan.
c. Innovative Responsiveness. Yang mengembangkan potensi untuk dapat
memperoleh laba dalam jangka pendek.
d. Increpreneurie Responsiveness. Ynag mengembangkan potensi kemampu labaan
dalam jangka panjang.
Untuk Operational Responsiveness dan Competitive Responsiveness, struktur
organisasi yang diciptakan terkait dengan spesialisasi pekerjaan, pembagian kerja,
skala ekonomis, serta keputusan untuk untuk melakukan santdardisasi.
Sedangkan untuk Innovative Responsiveness, perusahaan dapat mengoptimalakn
pengembangan produ baru dan strategi pemasaran dari unit-unit bisnisnya.
Untuk Increpreneurie Responsiveness, Ansoff menganggap struktur harus ada pada
kantor korporat (misalnya, kantor perusahaan holding).
Karakter Dari Evaluasi Strategi yang Efektif
Ada beberapa karakter yang membuat evaluasi strategi kita menjadi efektif. Bagian
berikut membahas tiga karakter utma agar aktifitas evaluasi tidak berlangsung dengn
siasia, yaitu :
1. Ekonomikal, dalam evaluasi, aspek yang kita perlukan adalah informasi atas
kinerja yang indikatornya sudah di terapkan terlebihdahulu. Bila informasinya lengkap
akan semakin baik tapi itu bukan berarti lantas informasi harus “ sebanyak –
banyaknya”. Kalau kita mengkontrol segala sesuatunya ( termasuk yang tidak penting
), mungkin hal tersebut malah kan mengganggu organisasi karena setiap orang
akhirnya kerjanya akan mengontrol.
2. Aspek yang bermakna. Karakter ke dua ini masih berubungan dengan karakter
yang pertama. Tindakan evaluasi yang kita lakukan, harussesuai dengan tujuan yang
kita tetapkan sebelunya. Karena itulah penentuan prioritas, kreteria dalam penilaian,
pembobotan yang akurat menjadipenting dalam evaluasi kinerja.
3. Tepat waktu, evaluasi yang di lakukan selayaknya tepat waktunya karena itu
perusahaan dalam situasi persaingan bisnis sekarang harus memanfaatkan hubungan
teknologi informasi. Berbagai persoaalan yang terkait dengan kemuhtahiran informasi
untuk pengawasan kini bisa di pecahkan dengan dukungan teknologi.
F.. Etika Bisnis dan social reponsibilty/environmental sustanibiity
Pengertian Etika Dan Moral
Dalam kehidupan masyarakat modern bahkan dalam post-modern dewasa
ini, setiap individu anggota masyarakat dalam interaksi pergaulannya dengan
anggota masyarakat lainnya atau dengan lingkungannya, tampaknya cederung
semakin bebas, leluasa, dan terbuka. Akan tetapi tidak berarti tidak ada batasan
sama sekali, karena sekali saja seseorang melakukan kesalahan dengan
menyinggung atau melanggar batasan hak-hak asasi seseorang lainnya, maka
seseorang tersebut akan berhadapan dengan sanksi hukum berdasarkan tuntutan
dari orang yang merasa dirugikan hak asasinya.
Hal ini tentu saja berbeda dengan kondisi masyarakat di masa yang lalu,
yang cenderung bersifat kaku dan tertutup karena kehidupan sehari-harinya sangat
dibatasi oleh berbagai nilainormatif serta berbagai larangan yang secara adat wajib
dipatuhi.
Gambaran tersebut menunjukkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari
setiap anggota masyarakat akan berhadapan dengan batasan-batasan nilai normatif,
yang berlaku pada setiap situasi tertentu dan cenderung berubah dari waktu ke
waktu, sejalan dengan perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat itu sendiri.
Batasan-batasan nilai normatif dalam interaksi dengan masyarakat dan
lingkungannya itulah yang kemudian dapat kita katakan sebagai nilai-nilai etika.
Sedangkan nilai-nilai dalam diri seseorang yang akan mengendalikan dimunculkan
atau tidaknya kepatuhan terhadap nilai-nilai etika dapat kita sebut dengn moral
atau moralitas.
Istilah etika dalam bahasa Indonesia sebenarnya berasal dari bahasa yunani:
ethos, yang berarti kebiasaan atau watak. Etika juga berasal dari bahasa Perancis:
etiquette atau dalam bahasa Indonesia dengan kata etiket yang berarti juga
kebiasaab atau cara bergaul, berperilaku yang baik. Etika lebih merupakan pola
perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat diterima oleh lingkungan pergaulan
seseorang. Tergantung kepada situasi dan cara pandangnya, seseorang dapat
menilai apakah etika yang digunakan itu bersifat baik atau buruk.
Moralitas atau moral adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin: mos
(jamak: mores) yang berarti cara hidup atau kebiasaan. Moral atau morale dalam
bahasa inggris dapat diasrtikan sebagai semangat atau dorongan batin dalam diri
seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Moralitas ini dilandasi
oleh nilai-nilai tertentu yang diyakini oleh seseorang atau organisasi tertentu
sebagai sesuatu yang baik atau buruk, sehingga bisa membedakan mana yang baik
atau buruk.
K.Prinsip-Prinsip Etika
a. Prinsip Keindahan (Beauty)
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa
senang terhaadap keindahan.Berdasarkan prinsip ini, etika manusia adalah
berkaitan atau memperhatikan nilai-nilai keindahan. Itulah sebabnya
seseorang memerlukan penampilan yang serasi dan indah atau enak dipandang
dalam berpakaian, dan menggunakannya pada waktu yang tepat.
b. Prinsip Persamaan (Equality)
Hakekat kemanusiaan menghendaki adanya persamaan antara manusia
yang satu dengan manusia yang lain. Setiap manusia yang lahir memiliki hak
dan kewajiban masing-masing, pada dasarnya adalah sama atau sederajat.
Watak, karakter, atau pandangan hidup masing-masing etnis di dunia memang
berlainan, namun kedudukannya sebagai suatu kelompok masyarakat adalah
sama. Etika yang dilandasi oleh prinsip persamaan ini dapat menghilangkan
perilaku diskriminatif, yang membeda-bedakan, dalam berbagai aspek
interaksi manusia.
c. Prinsip Kebaikan (Goodness)
Secara umum kebaikan berarti sifat atau karakterisasi dari sesuatu yang
menimbulkan pujian. Perkataan baik (good) mengandung sifat seperti
persetujuan, pujian, keunggulan, kekaguman, atau ketepatan. Prinsip kebaikan
sangat erat kaitannya dengan hasrat dan cita manusia. Apabila orang
menginginkan kebaikan dari suatu ilmu pengetahuan, misalnya, maka akan
mengandalkan obyektifitas ilmiah, kemanfaatan pengetahuan, rasionalitas,
dan sebagainya. Jika menginginkan kebaikan tatanan sosial, maka yang
diperlukan adalah sikap-sikap sadar hukum, saling menghormati, perilaku
baik (good habits), dan sebagainya.
d. Prinsip Keadilan (Justice)
Suatu definisi tertua yang hingga kini masih sangat relevan unuk
merumuskan keadialan. Justice berasal dari zaman Romawi Kuno; ”justitia est
contants et perpetua voluntas jus suum cuique tribunendi” (Keadilan adalah
kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa
yang semestinya).
e. Prinsip Kebebasan (Liberty)
Kebebasan dapat dirumuskan sebagai keleluasaan untuk bertindak
atau tidak bertindak berdasarkan pilihan yang tersedia bagi seseorang.
Kebebasan muncul dari dokrin bahwa setiap orang memiliki hidupnya sendiri
serta memiliki hak untuk bertindak sendiri kecuali jika pilihan tidakan tersebut
melanggar kebebasan yang sama dari orang lain. Maka kebebasan manusia
mengandung pengertian :
1. Kemampuan untuk menentukan diri sendiri
2. Kesanggupan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan
3. Syarat-syarat yang memungkinkan manusia untuk melaksanakan
pilihan-pilihannya beserta konsekuensi dari pilihan itu.
Oleh karena itu, tidak ada kebebasan tanpa tanggung jawab dan tidak
ada tanggung jawab tanpa kebebasan. Semakin besar kebebasan yang dimiliki
semakin besar pula tanggung jawab yang dipikul.
f. Prinsip Kebenaran (Truth)
Ide kebenaran biasanya dipakai dalam pembicaraan mengenai logika
ilmiah, sehingga kita mengenal kriteria kebenaran dalam berbagai cabang
ilmu, misal: matematika, ilmu fisika, sejarah dan sebagainya.Namun da pula
kebenaran mutlak yang dapat dibuktikan dengan keyakinan, bukan dengan
fakta yang ditelaah oleh teologi dan ilmu agama. Kebenaran harus dapat
dibuktikan dan ditunjukkan kepada masyarakat agar masyarakat merasa yakin
akan kebenaran itu. Untuk itu, kita perlu menjembatani antara kebenaran
dalam pemikiran (truth in the mid) dengan kenyataan (truth in reality) atau
kebenaran yang terbuktikan.
G. CORPORATESOSIAL RESPONSIBILITY (CSR)
a. Sejarah Corporate Social Responsibility
Sifat dan lingkup tanggung jawab sosial perusahaan telah berubah dari
waktu ke waktu. Konsep CSR baru satu yang relatif-frase tersebut hanya
digunakan secara luas sejak tahun 1960an.Tapi, sementara, hukum, etis, dan
discretionary ekspektasi ekonomi ditempatkan pada organisasi mungkin berbeda,
mungkin akurat untuk mengatakan bahwa semua masyarakat pada semua titik
dalam waktu memiliki beberapa derajat harapan bahwa organisasi akan bertindak
secara bertanggung jawab, menurut definisi beberapa.
Pengertian CSR
Tanggung Jawab Perusahaan (Corporate Social Responsibility) adalah
suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahan ,sebagai bentuk
tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu
berada.
Contoh bentuk
tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian
beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas
umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan
berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar
perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan
fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan
stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability
perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.
Terdapat banyak diskursus dalam pemahaman konsep CSR. Pada awalnya,
konsep CSR merupakan suatu pendekatan perubahan atau pengembangan
masyarakat khususnya peningkatan sumberdaya manusia yang dilakukan oleh
suatu perusahaan sebagai bagian dari tanggungjawab sosialnya. Pendekatan ini
berasal dari pemikiran bahwa perusahaan harus turut berkontribusi terhadap
pembangunan dimada lokasi perusahaan beroperasi. Oleh karenanya, CSR lahir
sebagai sebuah etika bisnis baru dalam sejarah perkembangan kapitalisme
global. Pendekatan CSR ini bertujuan agar masyarakat turut terlibat atau menjadi
bagian dari perusahaan tersebut dan menikmati manfaat dari keberadaan
perusahaan di suatu wilayah tertentu.
Lima Pilar Aktivitas Coprorate Social Responsibility
Konsep Corporate Social Responsibility akan diukur dengan menggunakan
lima pilar aktivitas Corporate Social Responsibility dari Prince of Wales
International Bussiness Forum, yaitu (Wibisono, 2007,p.119)
(1) Building Human Capital. Secara internal, perusahaan dituntut untuk
menciptakan SDM yang andal. Secara eksternal, perusahaan dituntut untuk
melakukan pemberdayaan masyarakat, biasanya melalui community
development.
(2) Strengthening Economies. Perusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya
sendiri sementara komunitas di lingkungannya miskin, mereka harus
memberdayakan ekonomi sekitar.
(3) Assessing Social Chesion. Perusahaan dituntut untuk menjaga
keharmonisan dengan masyarakat sekitarnya agar tidak menimbulkan
konflik.
(4) Encouraging Good Governence. Dalam menjalankan bisnisnya,
perusahaan harus menjalankan tata kelola bisnis dengan baik.
(5) Protecting The Environment. Perusahaan berupaya keras menjaga
kelestarian lingkungan.
d. Bentuk Program Corporate Social Responsibility
Kotler (2005) menyebutkan beberapa bentuk program Corporate Social
Responsibility yang dapat dipilih, yaitu :
(1) Cause Promotions. Dalam cause promotions ini perusahaan berusaha
untuk meningkatkan awareness masyarakat mengenai suatu issue tertentu,
dimana issue ini tidak harus berhubungan atau berkaitan dengan lini bisnis
perusahaan, dan kemudian perusahaan mengajak masyarakat untuk
menyumbangkan waktu, dana atau benda mereka untuk membantu
mengatasi atau mencegah permasalahan tersebut. Dalam cause promotions
ini, perusahaan bisa melaksanakan programnya secara sendiri ataupun
bekerjasama dengan lembaga lain, misalnya : non government
organization. Cause Promotions dapat dilakukan dalam bentuk :
Meningkatkan awareness dan concern masyarakat terhadap satu issue
tertentu. Mengajak masyarakat untuk mencari tahu secara lebih mendalam
mengenai suatu issue tertentu di masyarakat. Mengajak masyarakat untuk
menyumbangkan uang, waktu ataupun barang milik mereka untuk
membantu mengatasi dan mencegah suatu permasalahan tertentu.
Mengajak orang untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan event
tertentu, misalnya : mengikuti gerak jalan, menandatangani petisi, dll.
(2) Cause-Related Marketing. Dalam cause related marketing, perusahaan
akan mengajak masyarakat untuk membeli atau menggunakan produk nya,
baik itu barang atau jasa, dimana sebagian dari keuntungan yang didapat
perusahaan akan didonasikan untuk membantu mengatasi atau mencegah
masalah tertentu. Cause related marketing dapat berupa : Setiap barang
yang terjual, maka sekian persen akan didonasikan. Setiap pembukaan
rekening atau account baru, maka beberapa rupiah akan didonasikan.
(3) Corporate Social Marketing. Dalam Corporate social marketing ini
dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk mengubah perilaku masyarakat
(behavioral changes) dalam suatu issue tertentu. Biasanya corporate social
marketing, berfokus pada bidang-bidang di bawah ini, yaitu : Bidang
kesehatan (health issues), misalnya : mengurangi kebiasaan merokok,
HIV/AIDS, kanker, eating disorders, dll. Bidang keselamatan (injury
prevention issues), misalnya : keselamatan berkendara, pengurangan
peredaran senjata api, dll. Bidang lingkungan hidup (environmental
issues), misalnya : konservasi air, polusi, pengurangan penggunaan
pestisida. Bidang masyarakat (community involvement issues), misalnya :
memberikan suara dalam pemilu, menyumbangkan darah, perlindungan
hak-hak binatang, dll.
(4) Corporate Philanthrophy. Dalam Corporate philanthropy mungkin
merupakan bentuk Corporate Social Responsibility yang paling tua.
Corporate philanthrophy ini dilakukan oleh perusahaan dengan
memberikan kontribusi/sumbangan secara langsung dalam bentuk dana,
jasa atau alat kepada pihak yang membutuhkan baik itu lembaga,
perorangan ataupun kelompok tertentu. Corporate philanthropy dapat
dilakukan dengan menyumbangkan : Menyumbangkan uang secara
langsung, misalnya: memberikan beasiswa kepada anak-anak yang tidak
mampu, dll. Memberikan barang/produk, misalnya: memberikan bantuan
peralatan tulis untuk anak-anak yang belajar di sekolah-sekolah terbuka,
dll. Memberikan jasa, misalnya: memberikan bantuan imunisasi kepada
anak-anak di daerah terpencil,dll. Memberi ijin untuk menggunakan
fasilitas atau jalur distribusi yang dimiliki oleh perusahaan, misalnya:
sebuah hotel menyediakan satu ruangan khusus untuk menjadi showroom
bagi produk-produk kerajinan tangan rakyat setempat, dll.
(5) Community Volunteering. Dalam Community Volunteering adalah
bentuk
Corporate Social Responsibility di mana perusahaan mendorong atau
mengajak karyawannya ikut terlibat dalam program Corporate Social
Responsibility yang sedang dijalankan dengan jalan mengkontribusikan
waktu dan tenaganya. Beberapa bentuk community volunteering, yaitu :
Perusahaan mengorganisir karyawannya untuk ikut berpartisipasi dalam
program Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan oleh
perusahaan, misalnya sebagai staff pengajar, dll. Perusahaan memberikan
dukungan dan informasi kepada karyawannya untuk ikut serta dalam
program-program Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan
oleh lembaga-lembaga lain, dimana program-program Corporate Social
Responsibility tersebut disesuaikan dengan bakat dan minat karyawan.
Memberikan kesempatan (waktu) bagi karyawan untuk mengikuti kegiatan
Corporate Social Responsibility pada jam kerja, dimana karyawan tersebut
tetap mendapatkan gajinya. Memberikan bantuan dana ke tempat-tempat
dimana karyawan terlibat dalam program Corporate Social Responsibility
nya. Banyaknya dana yang disumbangkan tergantung pada banyaknya jam
yang dihabiskan karyawan untuk mengikuti program Corporate Social
Responsibility di tempat tersebut. Socially Responsible Bussiness Dalam
aktivitas ini perusahaan melakukan perubahan terhadap salah satu atau
keseluruhan sistem kerja nya agar dapat mengurangi dampak buruk
terhadap lingkungan dan masyarakat. Socially responsible business, dapat
dilakukan dalam bentuk : Memperbaiki proses produksi, misalnya :
melakukan penyaringan terhadap limbah sebelum dibuang ke alam bebas,
untuk menghilangkan zat-zat yang berbahaya bagi lingkungan,
menggunakan pembungkus yang dapat didaur ulang (ramah lingkungan).
Menghentikan produk-produk yang dianggap berbahaya tapi tidak illegal.
Hanya menggunakan distributor yang memenuhi persyaratan dalam
menjaga lingkungan hidup. Membuat batasan umur dalam melakukan
penjualan, misalnya barang-barang tertentu tidak akan dijual kepada anak
yang belum berumur 18 tahun.
e. Keuntungan Melakukan Program Corporate Social Responsibility
Wibisono (2007) menguraikan 10 keuntungan yang dapat diperoleh oleh
perusahaan jika melakukan program Corporate Social Responsibility, yaitu:
(1) Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan image perusahaan.
Perbuatan destruktif pasti akan menurunkan reputasi perusahaan,
sebaliknya kontribusi positif pasti akan mendongkrak image dan reputasi
positif perusahaan. Image / citra yang positif ini penting untuk menunjang
keberhasilan perusahaan.
(2) Layak Mendapatkan sosial licence to operate. Masyarakat sekitar adalah
komunitas utama perusahaan. Ketika mereka mendapatkan keuntungan
dari perusahaan, maka dengan sendirinya mereka akan merasa memiliki
perusahaan. Sehingga imbalan yang diberika kepada perusahaan adalah
keleluasaan untuk menjalankan roda bisnisnya di kawasan tersebut.
(3) Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan. Mengelola resiko di tengah
kompleksnya permasalahan perusahaan merupakan hal yang esensial untuk
suksesnya usaha. Disharmoni dengan stakeholders akan menganggu
kelancaran bisnis perusahaan. Bila sudah terjadi permasalahan, maka biaya
untuk recovery akan jauh lebih berlipat bila dibandingkan dengan anggaran
untuk melakukan program Corporate Social Responsibility. Oleh karena
itu, pelaksanaan CSR sebagai langkah preventif untuk mencegah
memburuknya hubungan dengan stakeholders perlu mendapat perhatian.
(4) Melebarkan Akses Sumber Daya. Track records yang baik dalam
pengelolaan CSR merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan yang
dapat membantu memuluskan jalan menuju sumber daya yang diperlukan
perusahaan.
(5) Membentangkan Akses Menuju Market. Investasi yang ditanamkan untuk
program CSR ini dapat menjadi tiket bagi perusahaan menuju peluang
yang lebih besar. Termasuk di dalamnya memupuk loyalitas konsumen dan
menembus pangsa pasar baru.
(6) Mereduksi Biaya. Banyak contoh penghematan biaya yang dapat dilakukan
dengan melakukan CSR. Misalnya: dengan mendaur ulang limbah pabrik
ke dalam proses produksi. Selain dapat menghemat biaya produksi, juga
membantu agar limbah buangan ini menjadi lebih aman bagi lingkungan.
(7) Memperbaiki Hubungan dengan Stakehoder. Implementasi CSR akan
membantu menambah frekuensi komunikasi dengan stakeholders, dimana
komunikasi ini akan semakin menambah trust stakeholders kepada
perusahaan.
(8) Memperbaiki Hubungan dengan Regulator. Perusahaan yang
melaksanakan CSR umumnya akan meringankan beban pemerintah
sebagai regulator yang sebenarnya bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan lingkungan dan masyarakat.
(9) Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. Image perusahaan
yang baik di mata stakeholders dan kontribusi positif yang diberikan
perusahaan kepada masyarakat serta lingkungan, akan menimbulkan
kebanggan tersendiri bagi karyawan yang bekerja dalam perusahaan
mereka sehingga meningkatkan motivasi kerja mereka.
(10) Peluang Mendapatkan Penghargaan. Banyaknya penghargaan atau reward
yang diberikan kepada pelaku CSR sekarang, akan menambah kans bagi
perusahaan untuk mendapatkan award.
H. Evaluasidan Pengendalian Dalam Manajemen Strategis
Model manajemen strategis yang ada di setiap bab menunjukan bagaimana
evaluasi dan kontrol menjadi umpan balik dan terasimilasi kedalam seluruh proses
manajemen. Informasi evaluasi dan kontrol harus relevan dengan apa yang sedang
dipantau. Contoh tentang IBM menunjukan bagaimana penggunaan data yang tidak
tepat dapat mengaburkan persepsi pimpinan unit PC IBM dan dapat mengarah
kepada keputusan strategis yang buruk. Pengendalian strategis berhubungan dengan
arah strategis dasar perusahaan didalam hubungannya dengan lingkungan
perusahaan. Pengendalian taktis, sebaliknya, berhubungan terutama dengan
pelaksanaan perencanaan strategis. Pengendalian oprasional berhubungan dengan
berbagai aktifitas jangka pendek ( hari ini sampai 6 bulan kedepan) dan
memfokuskan pada apa yang dapat dilakukan pada saat ini untuk dapat mencapai
kesuksesan, baik dalam waktu dekat maupun dalam jangka panjang kedepan.
Pada tingkat korporasi pengendalian difokuskan pada menjaga keseimbangan
diantara berbagai aktifitas yang berbeda dalam perushaan sebagai satu kesatuan.
Pada tingkat divisional pengendalian berkaitan terutama dengan pemeliharaan dan
peningkatan posisi kompetitif. Pada tingkat fungsional peran pengendalian adalah
mengembangkan dan memperkuat kompetensi distingtif berdasarkan fungsi.
Menurut W Edward Deming, 85% produk cacat disebabkan dalam sistem
perusahaan yang mengarahkan kerja para karyawan dan hanya 15% dari produk
cacat tersebut yang dapat ditelusuri langsung pada para karyawan.
Mengukur Kinerja
Pengukuran-pengukuran yang digunakan untuk menilai kinerja tergantung pada
bagaimana unit organisasi akan dinilai dan bagaimana sasaran akan dicapai. Sasaran
yang ditetapkan pada tahap perumusan strategi dalam sebuah proses manajemen
strategis (dengan memperhatikan profitabilitas, pangsa pasar, dan pengurangan
biaya, dari berbagai ukuran lainnya) harus betul-betul digunakan untuk mengukur
kinerja perusahaan selama masa implementasi strategi.
Beberapa ukuran, seperti return on investment (ROI) adalah ukuran yang baik untuk
mengevaluasi kemampuan perusahaan atau divisi dalam mencapai profitabilitas.
ROI dapat dihitung hanya setelah jumlah laba yang diperoleh ditotal dalam satu
periode. ROI menunjukan apa yang telah terjadi setelah fakta diperoleh bukan apa
yang sedang terjadi atau apa yang akan terjadi. Oleh karena itu, perusahaan perlu
mengembangkan ukuran-ukuran yang dapat memprediksi kemungkinan
profitabilitas.
Pengendalian terhadap prilaku menunjukan bagaimana sesuatu harus dilakukan
melalui serangkaian kebijakan aturan prosedur standar operasi dan perintah dari
atasan. Pengendalian terhadap output menunjukan apa yang harus dicapai dengan
memfokuskan pada hasil akhir prilaku tertentu melalui penggunaan sasaran dan
target kinerja atau tonggak peristiwa penting. Pengendalian terhadap prilaku dan
output adalah hal yang tidak dapat saling menggantikan. Secara umum pengukuran
terhadap output memberikan kebutuhan pengendalian terhadap perusahaan secara
keseluruhan sementara pengukuran terhadap prilaku memberikan informasi pada
menejer sebagai individu. Pengukuran yang paling umum digunakan dalam
mengukur kinerja perusahaan dalam hal laba yang diperoleh adalah ROI.
Keunggulan ROI :
1. ROI merupakan gambaran tunggal keseluruhan yang dipengaruhi oleh segala
sesuatu yang telah terjadi.
2. ROI mengukur seberapa baik seorang manajer divisi menggunakan aktiva
perusahaan untuk menghasilkan laba.
3. ROI merupakan satuan umum yang dapat diperbandingkan dengan banyak entitas
bisnis lainnya.
Keterbatasan ROI :
1. ROI sangat sensitif terhadap kebijakan penyusutan yang digunakan.
2. ROI sensitif terhadap nilai buku.
3. Dibanyak perusahaan yang menggunakan ROI, satu divisi menjual kepada divisi
lainnya sebagai hasilnya harga perpindahaan pasti terjadi. Sehingga biaya yang
timbul mempengaruhi laba.
Pusat-Pusat Pertanggungjawanan
Pusat pertanggungjawaban adalah unit yang dapat dievalusi terpisah dari unit
perusahaan lainnya. Ada 5 jenis pertanggungjawaban
1. Pusat biaya standar.
Untuk mengevaluasi kinerja pusat pertanggungjawaban, total biaya standar pusat
pertangganggungjawaban dikalikan unit produksi yang dihasilkan: hasilnya adalah
perkiraan biaya produksi yang kemudian dibandingkan dengan biaya produksi
aktual.
2. Pusat Pendapatan
Produksi biasanya dalam bentuk unit produksi atau penjualan dalam dolar, diukur
tanpa memperhatikan biaya sumberdaya misalnya (gaji). Pusat pertanggungjawaban
dinilai dalam hal efektifitas daripada efisien.
3. Pusat Pengeluaran
Sumber-sumber daya diukur dalam dolar tanpa memperhatikan biaya produksi atau
jasa layanan yang dihasilkan. Pusat pengeluaran ini biasanya berasal dari
departemen-departemen yang bersifat administratif pelayanan dan penelitian. Pusat
pertanggungjawaban jenis ini membebani pendapatan organisasi namun memberikan
kontribusi terhadap pendapatan yang diterima secara tidak langsung.
4. Pusat Laba
Pusat pertanggungjawaban kinerja diukur berdasarkan selisih antara pendapatan
(yang diukur dalam produksi) dan pengeluaran (yang diukur dalam pemakaian
sumber daya).
5. Pusat Investasi
Kinerja pusat investasi diukur berdasarkan selisih antara pengguanaan sumber daya
atau produk dan jasa.
Sistem Informasi Strategi
Sistem informasi strategi berbasis komputer atau manual, formal atau informal dapat
melakukan fungsi dengan memberikan layanan informasi yang dibutuhkan oleh
manajemen puncak. Salah satu bangkrutnya Internasional Harvester adalah
ketidakmampuan manajemen puncak perusahaan untuk menentukan dengan tepat
pendapatan yang diterima dari produk-produk sejenis dalam kelompok utama
produknya. Sebaliknya salah satu kunci Toys ‘R” us kemampuan pihak manajemen
untuk menggunakan canggihnya sistem informasi perusahaan untuk mengontrol
keputusan-keputusan peruahaan.
Faktor-faktor penting kesuksesan (critical success factor CSF) yaitu
1. Faktor penting untuk mencapai keseluruhan sasaran dan tujuan perusahaan.
2. Faktor dapat diukur dapat dikendalikan oleh organisasi ketika diaplikasi.
3. Relatif sedikit jumlahnya karena semua faktor dapat menjadi faktor yang penting.
4. Mengekspresikan berbagai hal yang harus dilaksanakan.
5. Dapat diaplikasikan pada seluruh perusahaan dalam industri yang memiliki
kesamaan sasaran dan strategi
Berbagai Masalah Dalam Mengukur Kinerja
Merupakan hal penting dalam proses evaluasi dan pengendalian. Minimnya sasaran-
sasaran yang dapat diukur atau tidak adanya standar kinerja dan tidak mampunya
sistem informasi untuk memberikan hasil tepat pada waktunya, serta tidak validnya
informasi yang diberikan, adalah dua hal nyata dalam masalah pengendalian. Jika
tidak ada sasaran dan pengukuran yang tepat waktu maka keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan oprasional menjadi sangat sulit untuk dilakukan dengan kata
lain membuat strategi berjalan sendirian. Namun demikian digunakan informasi
yang tepat waktu dan standar kinerja yang dapat dikuantifikasi tidaklah menjamin
adanya kinerja yang cukup memadai. Perilaku yang berlebihan dalam pemantauan
dan pengukuran kinerja dapat menimbulkan efek samping yang menggangu
keseluruhan kinerja perusahaan. Diantara efek samping negatif yang sering muncul
adalah perubahan tujuan, substitusi prilaku dan suboptimisasi.
Pedoman Untuk Melakukan Pengendalian Yang Tepat
Dalam mendisain sistem pengendalian menejemen puncak perlu mengingatkan
bahwa pengendalian yang dilakukan harus sesuai dengan strategi yang ditetapkan.
Beberapa pedoman berikut ini direkomendasikan untuk melakukan pengendalian
yang tepat yaitu:
1. Pengendalian yang dilakukan hanya melibatkan sejumlah kecil informasi yang
diperlukan untuk memberikan yang dapat dipercaya mengenai suatu kejadian.
2. Pengendalian hanya memantau aktifitas dan hasil yang memiliki arti cukup
penting, dengan mengesampingkan kesulitan-kesulitan pengukuran yang mungkin
muncul.
3. Pengendalian harus tepat pada waktunya, sehingga dapat diambil tindakan
perbaikan sebelum terlambat.
4. Pengendalian jangka panjang harus dilakukan seperti halnya pengendalian jangka
pendek karena penekanan yang hanya pada pengukuran-pengukuran jangka pendek
hampir dapat dipastikan akan mengarah kepada orientasi manjerial jangka pendek.
5. Pengendalian harus menunjukan kekecualian yang tepat, yaitu memperhatikan
aktifitas atau hasil yang gagal diluar batas toleransi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
6. Pengendalian harus digunakan untuk memenuhi pengharagaan yang akan
diberikan atau melebihi standar yang telah ditetapkan, bukan untuk menghukum
kegagalan dalam mencapai standar yang ada.
Manajemen Insentif Strategi
Studi yang dilakukan rencana-rencana konpensasi dalam berbagai jenis
perusahaan-perusahaan kemanufakturan dan perusahaan jasa, besar dan kecil, sedang
bertumbuh atau menurun, dalam pasar yang stabil atau bergejolak menunjukan
bahwa semakin tinggi persentase kompensasi manajemen yang terkait pada kinerja,
semakin besar pula profitabilitas perusahaan tersebut. Oleh karena itu, banyak
perusahaan mengembangkan berbagai jenis insentif bagi para eksekutifnya, mulai
dari pemeberian saham, sampai pada bonus uang tunai. Akan tetapi terdapat sebuah
kecenderungan dalam pembayaran kompensasi pada eksekutif di Amerika pada
evaluasi dan penghargaan jangka panjang.
Tiga pendekatan berikut ini didesain untuk membantu medapatkan sesuaian antara
pengukuran penghargaan yang diberikan, dengan sasaran strategi yang jelas dan
kerangka waktu yang tepat sebagai berikut.
1. Metode Faktor Tertimbang: Metode ini sangat sesuai khususnya pada pengukuran
dan pemberian pengharagaan terhadap kinerja menerjer puncak SBU dan eksekutif
tingkat kelompok unit bisnis ketika faktor-faktor kinerja yang diukur dan
kepentingan tiap faktor berbeda dari satu SBU dengan SBU lainnya.
2. Metode Evaluasi Jangka Panjang : Metode ini memberikan kompensasi pada para
manajer untuk upaya mereka mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan untuk
sebuah periode beberapa tahun kedepan.
3. Metode Dana Stragis : metode ini mendorong para eksekutif untuk
memperhatikan biaya pengembangan yang berbeda dengan biaya operasi saat ini.
Penutup
Mengenal Manajemen Strategik 127 Konsep strategi sangat bervariasi. Akan tetapi,
semuanya mengarah pada bagaimana menggunakan strategi oleh perusahaan atau organisasi
untuk meraih keuntungan. Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya
globalisasi, kontrol masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi
perkembangan suatu negara maupun bisnis. Kontrol masyarakat terhadap pelaksanaan
kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin
perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat.
Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi
yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar
organisasi.
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategik, batas-batas negara
diabaikan. Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi
masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam
pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan
lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi. Menopang
manajemen strategik tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing,
pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan
diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di
seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme
pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang
dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing
organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas,
teknologi yang digunakan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan
dari tampilan produk, produktivitas yang tinggi dan pelayanan terbaik.
Manajemen strategik adalah cara terbaik untuk mencapai banyak sasaran. Untuk
menentukan mana yang terbaik tersebut tergantung kriteria yang digunakan.
Sedangkan taktik adalah pilihan yang dimiliki dalam mengimplementasikan sebuah strategi.
Manajemen strategik akan bekerja atau tidak bekerja tergantung dari kriteria yang
digunakan dan pilihan-pilihan tersebut adalah yang berlangsung lama, tidak mudah diubah
dan mencakup situasi yang sangat terstruktur.

More Related Content

What's hot

Tahapan Perencanaan Strategi Bisnis
Tahapan Perencanaan Strategi BisnisTahapan Perencanaan Strategi Bisnis
Tahapan Perencanaan Strategi BisnisEko Mardianto
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Longterm Objectiv...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Longterm Objectiv...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Longterm Objectiv...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Longterm Objectiv...Ipung Sutoyo
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Long term-objective and Grand Strateg...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Long term-objective and Grand Strateg...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Long term-objective and Grand Strateg...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Long term-objective and Grand Strateg...lindawinata
 
Strategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingStrategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingArif Partono
 
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategikFormulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategikLily Herliana
 
Strategic management
Strategic managementStrategic management
Strategic managementNurul ihsani
 
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Kartika Lukitasari
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...lindawinata
 
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...salamthoyfoer
 
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)Darwin Kadarisman
 
Konsep dasar menajemen strategi
Konsep dasar menajemen strategiKonsep dasar menajemen strategi
Konsep dasar menajemen strategiSantoso Doank
 
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and TacticStrategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and TacticAlfrianty Sauran
 
strategi formulation - corporate strategy
strategi formulation - corporate strategystrategi formulation - corporate strategy
strategi formulation - corporate strategyLily Herliana
 
Strategi manajemen bisnis
Strategi manajemen bisnisStrategi manajemen bisnis
Strategi manajemen bisnisFadli Usman
 
Manajemen Strategi
Manajemen StrategiManajemen Strategi
Manajemen StrategiAkadusyifa .
 
corporate level strategy
corporate level strategycorporate level strategy
corporate level strategyAldy Rostyawan
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisKacung Abdullah
 

What's hot (20)

Fix chapter 7
Fix chapter 7Fix chapter 7
Fix chapter 7
 
Tahapan Perencanaan Strategi Bisnis
Tahapan Perencanaan Strategi BisnisTahapan Perencanaan Strategi Bisnis
Tahapan Perencanaan Strategi Bisnis
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Longterm Objectiv...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Longterm Objectiv...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Longterm Objectiv...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Longterm Objectiv...
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Long term-objective and Grand Strateg...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Long term-objective and Grand Strateg...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Long term-objective and Grand Strateg...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Long term-objective and Grand Strateg...
 
Strategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingStrategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parenting
 
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategikFormulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
 
Strategic management
Strategic managementStrategic management
Strategic management
 
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
 
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
 
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
 
MULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGYMULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGY
 
5 metode perumusan strategi
5 metode perumusan strategi5 metode perumusan strategi
5 metode perumusan strategi
 
Konsep dasar menajemen strategi
Konsep dasar menajemen strategiKonsep dasar menajemen strategi
Konsep dasar menajemen strategi
 
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and TacticStrategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
 
strategi formulation - corporate strategy
strategi formulation - corporate strategystrategi formulation - corporate strategy
strategi formulation - corporate strategy
 
Strategi manajemen bisnis
Strategi manajemen bisnisStrategi manajemen bisnis
Strategi manajemen bisnis
 
Manajemen Strategi
Manajemen StrategiManajemen Strategi
Manajemen Strategi
 
corporate level strategy
corporate level strategycorporate level strategy
corporate level strategy
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
 

Similar to ANALISIS STRATEGI

Fred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf.pdf
Fred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf.pdfFred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf.pdf
Fred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf.pdfhilman39
 
Manajemen strategi indra.ppt
Manajemen strategi indra.pptManajemen strategi indra.ppt
Manajemen strategi indra.pptRizcaTriUtami1
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...khoirulanwar99
 
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...maya indrawati
 
Business level strategi
Business level strategiBusiness level strategi
Business level strategiDavidNehemia1
 
Akadusyifa B100110200
Akadusyifa B100110200Akadusyifa B100110200
Akadusyifa B100110200Akadusyifa .
 
Type Implementation strategy. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Implementation strategy. Universitas Mercu Buana. 2019Type Implementation strategy. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Implementation strategy. Universitas Mercu Buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
Type Implementation Strategy. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Implementation Strategy. Universitas Mercu Buana. 2019Type Implementation Strategy. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Implementation Strategy. Universitas Mercu Buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
Directional strategy by me
Directional strategy by meDirectional strategy by me
Directional strategy by meFahriani .
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...Theofilus Pirri
 
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...Rame Priyanto
 
5, sm, siti rohmawati, strategic management type, form and implementation st...
5, sm, siti rohmawati, strategic management  type, form and implementation st...5, sm, siti rohmawati, strategic management  type, form and implementation st...
5, sm, siti rohmawati, strategic management type, form and implementation st...Siti Rohmawati
 
Handout manajemen strategi
Handout manajemen strategiHandout manajemen strategi
Handout manajemen strategiWahyu Hidayat
 
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...Izzatul Muhammad
 
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi Strategi
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi StrategiTipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi Strategi
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi StrategiIhsanHidayat9
 
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptxSTRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptxmulyadiwork
 
5, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, type, form and imple...
5, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, type, form and imple...5, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, type, form and imple...
5, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, type, form and imple...santikamaruhun93
 
Strategis manajemen perusahaan
Strategis manajemen perusahaan Strategis manajemen perusahaan
Strategis manajemen perusahaan viola reskya datie
 
PPT CITRA MANAJEMEN.pptx
PPT CITRA MANAJEMEN.pptxPPT CITRA MANAJEMEN.pptx
PPT CITRA MANAJEMEN.pptxPenyimpananAlif
 
Pembuatan strategi tingkat korporat uli.pptx
Pembuatan strategi tingkat korporat uli.pptxPembuatan strategi tingkat korporat uli.pptx
Pembuatan strategi tingkat korporat uli.pptxDesi952363
 

Similar to ANALISIS STRATEGI (20)

Fred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf.pdf
Fred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf.pdfFred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf.pdf
Fred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf.pdf
 
Manajemen strategi indra.ppt
Manajemen strategi indra.pptManajemen strategi indra.ppt
Manajemen strategi indra.ppt
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
 
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...
 
Business level strategi
Business level strategiBusiness level strategi
Business level strategi
 
Akadusyifa B100110200
Akadusyifa B100110200Akadusyifa B100110200
Akadusyifa B100110200
 
Type Implementation strategy. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Implementation strategy. Universitas Mercu Buana. 2019Type Implementation strategy. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Implementation strategy. Universitas Mercu Buana. 2019
 
Type Implementation Strategy. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Implementation Strategy. Universitas Mercu Buana. 2019Type Implementation Strategy. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Implementation Strategy. Universitas Mercu Buana. 2019
 
Directional strategy by me
Directional strategy by meDirectional strategy by me
Directional strategy by me
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...
 
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
 
5, sm, siti rohmawati, strategic management type, form and implementation st...
5, sm, siti rohmawati, strategic management  type, form and implementation st...5, sm, siti rohmawati, strategic management  type, form and implementation st...
5, sm, siti rohmawati, strategic management type, form and implementation st...
 
Handout manajemen strategi
Handout manajemen strategiHandout manajemen strategi
Handout manajemen strategi
 
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
 
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi Strategi
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi StrategiTipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi Strategi
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi Strategi
 
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptxSTRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
 
5, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, type, form and imple...
5, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, type, form and imple...5, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, type, form and imple...
5, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, type, form and imple...
 
Strategis manajemen perusahaan
Strategis manajemen perusahaan Strategis manajemen perusahaan
Strategis manajemen perusahaan
 
PPT CITRA MANAJEMEN.pptx
PPT CITRA MANAJEMEN.pptxPPT CITRA MANAJEMEN.pptx
PPT CITRA MANAJEMEN.pptx
 
Pembuatan strategi tingkat korporat uli.pptx
Pembuatan strategi tingkat korporat uli.pptxPembuatan strategi tingkat korporat uli.pptx
Pembuatan strategi tingkat korporat uli.pptx
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 

Recently uploaded (8)

Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 

ANALISIS STRATEGI

  • 1. MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK Nama : Ayi Sujana Nim : 11150834 Kelas : 5x MA Study : Manajemen strategik
  • 2. KATA PENGANTAR Sebagai suatu kesatuan dalam sebuah organisasi perlu menerapkan dan mengembangkan kemapuan manajemen internalnya guna mencapai tujuan yang diinginkan dengan mengarahkan segenap potensi dan strategi serta taktik yang tepat untuk diaplikasikan. Proses manajemen strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yang obyektif, logis, sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatu organisasi. Proses ini berusaha untuk mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif dengan cara yang memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak menentu. Berdasarkan pengalaman, penilaian, dan perasaan, intuisi penting untuk membuat keputusan strategik yang baik. Intuisi terutama bermanfaat untuk membuat keputusan dalam situasi yang amat tidak menentu atau sedikit preseden. Proses manajemen strategik didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan internal dan eksternal sehingga melaukan perubahan tepat waktu. Teknologi informasi dan globalisasi adalah perubahan eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat dewasa ini. Arus informasi yang cepat menghilangkan batas negara sehingga orang dari seluruh dunia dapat melihat sendiri bagaimana cara hidup orang lain.
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................. DAFTAR ISI............................................................................................................ A. Analisis situasi dan strategi perusahaan.......................................... B. Analisis situasi (SWOT)................................................................. C. Misi dan tujuan............................................................................... D. Pengertian dan langkah langkah analisis swot................................ E. Pengrtian implementasi strategi..................................................... F. Etika bisnis dan sosialresponsibility................................................ G. Corporate social responsibility (CSR)............................................. H. Evaluasi dan pengendalian dan manajemen strategi........................
  • 4. A. Analisis Situasi dan Strategi Perusahaan Perumusan strategi seringkali ditujukan sebagai perencanaan strategis atau jangka panjang. Analisis situasi adalah awal proses perumusan strategi. Selain itu, analisis situasi juga mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal. Untuk menganalisis situasi, digunakan cara yang sistematis, yaitu analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats, dari suatu perusahaan, yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis. Jadi, analisisSWOT harus mengidentifikasikan kompetensi langka (distinctive competence) perusahaan, yaitu keahlian tertentu dan sumber-sumber daya yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan cara unggul yang mereka gunakan. Penggunaan kompetensi langka perusahaan secara tepat (kapabilitas inti) akan memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Satu cara untuk menyimpulkan faktor-faktor strategis sebuah perusahaan adalah mengkombinasikan faktor strategis eksternal (External Factor Strategic/ EFAS) dengan faktor strategis internal (Internal Factor Strategic/IFAS) ke dalam sebuah ringkasan analisis faktor-faktor strategi. Setelah analisis situasi dan sebelum mempertimbangkan strategi alternatif, manajemen harus sesaat melakukan tinjauan misi dan tujuan peruahaan saat ini atau yang telah ditetapkan. Apabila tidak tepat, tidak lagi sesuai dengan situasinya, maka manajemen harus mengubahnya saat itu juga. Strategi perusahaan menentukan : Orientasi perusahaan terhadap pertumbuhandan Industri atau pasar yang akan dimasuki. Untuk perusahaan multibisnis yang beroperasi di lebih dari satu industri atau pasar, strategi perusahaan meliputi keputusan-keputusan mengenai aliran keuangan dan sumber daya dari dan ke unit bisnis mereka. Keputusan-keputusan ini sangat mendasar terhadap masa depan perusahaan dan biasanya melibatkan manajemen puncak dan dewan direksi. Strategi perusahaan dapat menyediakan strategic platform, atau kapabilitas organisasi untuk mengatasi bisnis di dalam lingkungan yang beragam dengan sekumpulan kemampuan strategis. Semua perusahaan, mulai dari perusahaan terkecil yang hanya memproduksi satu jenis produk dalam satu industri saja, sampai konglomerat terbesar yang memproduksi berbagai produk dalam satu industri, pada satu waktu harus memperhatikan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam strategi perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan strategi perusahaan adalah : Haruskah kita melakukan ekspansi, pemotongan, atau tidak mengubah operasi kita? Haruskah kita memusatkan kegiatan hanya dalam industri yang sekarang, atau berekspansi ke industri lain? Apabila ingin tumbuh dan berkembang, haruskah kita melakaukannya melalui pengembangan internal atau akuisisi eksternal, merger, atau usaha patungan? Strategi perusahaan mewujudkan tiga orientasi umum (grand strategies)yaitu :pertumbuhan, stabilitas dan pengurangan. Strategi Pertumbuhan Strategi pertumbuhan adalah strategi yang dirancang untuk mencapai pertumbuhan dalam penjualan, aktiva, laba atau kombinasi dari semuanya. Pertumbuhan yang berkelanjutan artinya penjualan yang meningkat, dan dengan pengalamannya akan dapat melakukan efisiensi dan akhirnya meningkatkan laba. Alasan penggunaan strategi pertumbuhan : Perusahaan yang sedang tumbuh dapat menutupi kesalahan dan ketidak efisienan dengan mudah dibandingkan perusahaan yang stabil. Perusahaan yang sedang berkembang menawarkan banyak peluang bagi kemajuan, promosi, dan pekerjaan-pekerjaan menarik. Ada 2 (dua)
  • 5. strategi dasar pertumbuhan yaitu : konsentrasi pada satu industri dan diversifikasi pada industri lain. Apabila perusahaan memilih strategi konsentrasi, maka perusahaan dapat berkembang melalui integrasi vertikal dan horizontal. Integrasi vertikal, yaitu mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok (integrasi ke belakang/ backward integration) atau oleh distributor (integrasi ke depan/forward integration). Strategi ini menarik untuk perusahaan yang kuat dalam posisi bersaingnya. Integrasi horizontal, yaitu dengan cara memperluas kegiatan-kegiatan perusahaan ke dalam lokasi geografis yang berbeda dan atau menambah rentang produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar. Apabila perusahaan memilih strategi diversifikasi, maka perusahaan dapat berkembang melalui diversifikasi konsentris dan diversifikasi konglomerat. Diversifikasi konsentris, strategi ini dilakukan apabila perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat tetapi daya tarik industri rendah, sehingga perusahaan dapat melakukan diversifikasi pada industri yang berkaitan. Diversifikasi konglomerat, ini merupakan strategi perusahaan yang cocok apabila posisi kompetitif perusahaan rata-rata dan daya tarik industrinya rendah, sehingga perusahaan melakukan diversifikasi keluar dari sebuah industri dan mauk kedalam industri yang tidak berkaitan. Strategi Stabilitas Strategi ini cocok untuk perusahaan yang berada pada industri dengan daya tarik yang sedang-sedang saja, artinya industri tersebut menghadapi pertumbuhan yang biasa-biasa saja atau bahkan tidak ada pertumbuhan dan kekuatan-kekuatan utama dalam lingkungan tersebut berubah dan masa depannya tidak pasti. Strategi stabilitas pertama yang dapat dilakukan adalah : berhenti sejenak atau berlanjut dengan waspada, artinya strategi untuk sementara waktu perusahaan melakukan konsolidasi sumber dayanya untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti. Strategi stabilitas yang kedua, yaitu strategi tidak berubah atau stabilitas laba, hal ini karena perusahaan pada posisi di industri yang dengan daya tarik sedang-sedang saja dan perusahaan hanya memiliki posisi kompetitif rata-rata. Strategi Pengurangan Strategi pengurangan atau retrenchmentdapat dilakukan perusahaan apabila memiliki posisi kompetisi yang lemah tanpa memandang daya tarik industrinya. Posisi kompetisi yang lemah biasanya mengkibatkan kinerja yang buruk, penjualan menurun dan laba berubh menjadi kerugian. Strategi pengurangan meliputi : Strategi Berputar, jual habis, kebangkrutan atau likuidasi. Strategi berputar, adalah strategi yang menekankan peningkatan efisiensi operasional. Dua fase strategi ini adalah kontraksi dan konsolidasi. Kontraksi adalah upaya awal untuk “ menghentikan pendarahan “ dengan cepat, dengan penurunan keseluruhan terhadap ukuran dan biaya. Konsolidasi adalah pelaksanaan sebuah program untuk menstabilkan perusahaan yang lebih ramping. Strategi Jual Habis, strategi ini dilakukan karena posisi kompetitif perusahaan yang lemah pada industri dengan daya tarik yang sedang atau malah mungkin menurun.
  • 6. Strategi ini dilakukan karena untuk melakukan strategi berputar sudah tidak mampu. Kebangkrutan, meliputi penyerahan manajemen perusahaan kepada pengadilan sebagai ganti penyelesaian kewajiban-kewajiban (hutang) perusahaan. Manajemen perusahaan berharap bahwa setelah pengadilan memutuskan tuntutan, perusahaan akan lebih kuat dan lebih mampu untuk bersaing dalam industri yang menarik dengan baik. Likuidasi, adalah strategi untuk mengakhiri perusahaan. Strategi ini dilakukan karena industri sudah tidak menarik lagi dan perusahaan juga terlalu lemah untuk dijual, manajemen dapat memilih untuk mengubah sebanyak mungkin kekayaan yang dapat dijual kedalam bentuk kas, yang kemudian dibagikan kepada pada pemegang saham, setelah membayar hutang-hutangnya. Manfaat likuidasi dibandingkan dengan kebangkrutan, adalah bahwa dewan komisaris sebagai perwalian pemegang saham, dan manajemen puncak, melakukan pengambilan keputusan sendiri daripada menyerahkan kepada pengadilan, yang mungkin akan mengabaikan pemegang saham sama sekali. B. Analisis Situasi : SWOT Analysis Perumusan strategi, sering disebut sebagai perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang, berkaitan dengan mengembangkan misi korporasi, tujuan, strategi, dan kebijakan. Ini dimulai dengan analisis situasi: proses strategis menemukan kesesuaian antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan internal saat bekerja di sekitar ancaman eksternal dan kelemahan internal. SWOT adalah akronim yang digunakan untuk menggambarkan Kekuatan tertentu, Weaknesseses, Peluang, dan Ancaman faktor yang strategis untuk perusahaan tertentu. Analisis SWOT seharusnya tidak hanya menghasilkan identifikasi khas korporasi, kompetensi, kemampuan khusus dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dan cara unggul di mana mereka digunakan, tapi juga dalam identifikasi peluang bahwa perusahaan saat ini tidak dapat mengambil keuntungan karena kurangnya sumber daya yang tepat. Selama bertahun-tahun, analisis SWOT telah terbukti menjadi yang paling abadi technicque analitis menggunakan manajemen strategis. Inti dari strategi adalah kesempatan dibagi dengan capacity. Sebuah kesempatan dengan sendirinya tidak memiliki nilai nyata kecuali sebuah perusahaan memiliki kapasitas (yaitu, sumber daya) untuk memanfaatkan kesempatan itu. SWOT demikian dapat digunakan untuk mengambil pandangan yang lebih luas strategi melalui rumus SA = O / (S - W) yang adalah, (Alternatif Strategis sama dengan Peluang dibagi dengan Kekuatan miinus Kelemahan).
  • 7. Menciptakan Ringkasan Analisis Faktor-faktor Strategis / Strategic Factors Analysis Summary (SFAS) Matrix EFAS dan IFAS Tabel ditambah Matrix SFAS telah dikembangkan untuk menghadapi kritik dari analisis SWOT. Ketika digunakan bersama-sama, mereka adalah analitis kuat seperangkat alat untuk analisis strategis. SFAS (Strategic Factors Analysis Summary) Matrix'summarizes mengorganisasikan faktor-faktor strategis dengan menggabungkan faktor-faktor eksternal dari EFAS Tabel dengan faktor-faktor internal dari IFAS Tabel. Ini terlalu banyak faktor bagi kebanyakan orang untuk digunakan dalam perumusan strategi. SFAS Matrix dibutuhkan pembuat keputusan strategis untuk menringkas ini kekuatan, kelemahan, opportunities, dan ancaman ,menjadi kurang dari 10 faktor-faktor strategis. Hal ini dilakukan dengan meninjau dan merevisi bobot setiap faktor. Bobot yang telah direvisi mencerminkan prioritas dari setiap faktor sebagai penentu masa depan perusahaan sukses. Tertimbang tertinggi EFAS, dan faktor-faktor IFAS akan muncul di SFAS Matrix. C. Misi dan Tujuan Sebuah pemeriksaan ulang saat ini sebuah organisasi misi dan tujuan harus dibuat sebelum strategi alternatif dapat dihasilkan dan dievaluasi. Bahkan ketika merumuskan strategi, pembuat keputusan cenderung berkonsentrasi pada aksi- alternatif kemungkinan-daripada sebuah misi yang harus dipenuhi dan tujuan yang akan dicapai. Kecenderungan ini begitu menarik karena jauh lebih mudah ditangani dengan tindakan alternatif yang ada di sini dan sekarang daripada benar-benar berpikir tentang apa yang ingin Anda capai di masa depan. Hasil akhirnya adalah bahwa kita sering memilih strategi yang menetapkan tujuan kita untuk kita daripada memiliki pilihan-pilihan kita memasukkan tujuan yang jelas dan pernyataan misi. Permasalahan dalam kinerja dapat berasal dari pernyataan yang misi tidak tepat, yang mungkin terlalu sempit atau terlalu luas. Jika misi tidak memberikan suatu benang (menyatukan tema) untuk suatu perusahaan bisnis, para manajer mungkin tidak jelas tentang di mana perusahaan sedang menuju. Tujuan dan strategi mungkin bertentangan dengan satu sama lain. Divisi mungkin bersaing satu sama lain dan bukan terhadap persaingan luar-untuk merugikan korporasi secara keseluruhan.
  • 8. Membangkitkan Alternatif Strategi oleh Menggunakan TOWS Matrix Sejauh ini kita telah membahas bagaimana sebuah perusahaan menggunakan analisa SWOT untuk menilai situasi. SWOT juga dapat digunakan untuk menghasilkan jumlah kemungkinan strategi alternatif. The TOWS Matrix (TOWS adalah cara lain untuk mengatakan SWOT) menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan tertentu dapat disesuaikan dengan perusahaan bahwa kekuatan dan kelemahan internal menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. (Lihat Gambar 6-2.) Ini adalah cara yang baik untuk menggunakan brainstorming untuk menciptakan strategi-strategi alternatif lain yang mungkin tidak akan dipertimbangkan. Ini memaksa manajer strategis untuk menciptakan berbagai macam pertumbuhan serta strategi penghematan. Hal ini dapat digunakan untuk menghasilkan perusahaan serta strategi bisnis.  Strategi SO dihasilkan dengan memikirkan cara di mana sebuah perusahaan atau unit bisnis dapat menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.  Strategi ST mempertimbangkan perusahaan atau unit kekuatan sebagai cara untuk menghindari ancaman.  Strategi WO berusaha untuk mengambil keuntungan dari peluang dengan mengatasi kelemahan.  Strategi WT pada dasarnya defensif dan terutama bertindak untuk meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. The TOWS Matrix ini sangat berguna untuk menghasilkan serangkaian alternatif bahwa para pengambil keputusan dari sebuah perusahaan atau unit bisnis mungkin tidak sebaliknya telah dipertimbangkan.
  • 9. D. Pengertian dan Langkah-Langkah Analisis SWOT SWOT merupakan akronim untuk kata-kata Strengths, (kekuatan), Weaknesses, (kelemahan), Oportunities, (peluang) dan Threats (ancaman). Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi – termasuk satuan bisnis tertentu – sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan dalam suatu bisnis yang bersangkutan. Strengths (kekuatan) yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan termasuk satuan-satuan bisnis di dalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada kemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha di pasaran. Dikatakan demikian karena satuan bisnis memiliki sumber, ketrampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari para pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan. Contoh- contoh bidang keunggulan itu antara lain kekuatan pada sumber keuangan, citra positif, keunggulan kedudukan di pasar, hubungan dengan pemasok, loyalitas pengguna dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan. Weaknesses (kelemahan) jika orang berbicara tentang kelemahan yang kekurangan dalam hal sunber, ketrampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, ketrampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminati oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai. Oportunities (peluang) definisi sederhana tentang peluang ialah bebagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis. Yang dimaksud berbagai situasi tersebut antara lain: a) Kecenderungan penting yang terjadi di kalangan pengguna produk, b) Identifikasi suatu segmen pasar yang belum mendapat perhatian, c) Perubahan dalam kondisi persaingan, d) Perubahan dalam peraturan perundangan yang membuka berbagai kesempatan baru dalam kegiatan berusaha, e) Hubungan dengan para pembeli yang akrab, dan f) Hubungan dengan pemasok yang harmonis. (Siagian, 2008)
  • 10. Threats (ancaman) pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis. Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Berbagai contohnya antara lain: a) Masuknya pesaing baru di pasar yang sudah dilayani oleh satuan bisnis, b) Pertumbuhan pasar yang lamban, c) Meningkatnya posisi tawar pembeli produk yang dihasilkan, d) Menguatnya posisi tawar pemasok bahan mentah atau bahan baku yang diperlukan untuk diproses lebih lanjut menjadi produk tertentu, e) Perkembangan dan perubahan teknologi yang belum dikuasai, f) Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang sifatnya restriktif. (Siagian, 2008) Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis stratejik, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan kemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk minimalisasi kelemahan yang ada dalam tubuh organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi. Jika para penentu strategi perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat, biasanya upaya untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif (Siagian, 2008) Penting pula untuk menyadari bahwa berbagai faktor kekuatan dan kelemahan yang sifatnya kritikal berperan sangat penting dalam membatasi usaha pencarian berbagai alternatif dan pilihan stratejik untuk digunakan. Dengan perkataan lain, dengan analisis SWOT kompetensi khusus yang dimiliki dan kelemahan yan menonjol dapat dinilai dan dikaitkan dengan berbagai faktor penentu keberhasilan suatu usaha. Pengalaman banyak perusahaan menunjukkan bahwa analisis SWOT dapat diterapkan dalam paling sedikit tiga bentuk untuk membuat keputusan sifatnya strategik pula. Pertama analisis SWOT memungkinkan para pengambil keputusan kunci dalam suatu perusahaan menggunakan kerangka berfikir yang logis dalam pembahasan yang mereka lakukan yang menyangkut situasi dalam mana organisasi berada, identifikasi dan analisis berbagai alternatif yang layak untuk dipertimbangkan dan akhirnya menjatuhkan pilihan pada alternatif yang diperkirakan paling ampuh. Kedua penerapan kedua dari analisis SWOT adalah dengan pembandingan secara sistematik antara peluang dan ancaman eksternal disatu pihak dan kekuatan dan kelemahan internal di lain pihak. Maksud utama penerapan pendekatan ini ialah untuk mengidentifiasikan dan mengenali satu dari tempat pola yang bersifat khas dalam keselarasan situasi internal dan eksternal yang dihadapi oleh satuan bisnis yang bersangkutan
  • 11. Ketiga setiap orang yang sudah memahami dan pernah menggunkan analisis SWOT pasti menyadari bahwa tantangan utama dalam penerapan analisis SWOT terletak pada identifikasi dari posisi sebernarnya dari suatu satuan bisnis. Dikatakan demikian karena tidak mustahil suatu satuan bisnis yang menghadapi berbagai peluang juga harus berupaya menghilangkan berbagai ancaman. Mungkin pula terjadi bahwa satuan bisnis mempunyai berbagai kelemahan, tetapi juga berbagai faktor kekuatan dalam menghadapi pesaing. Karena itu penting untuk menyadari nilai analisis SWOT tidak terletak hanya pada penempatan satuan bisnis pada sel tertentu akan tetapi memungkinkan para penentu strategi perusahaan untuk melihat posisi satuan bisnis yang sedang diteliti tersebut secara menyeluruh disoroti khusus dari sudut produk yang dihasilkan dan pasar yang dilayani. Dari sekian banyak pertanyaan yang dapat dijawab dengan penerapan analisis SWOT, pertanyaan utama yang menjadi fokus perhatian penggunaanya ditunjukkan pada penemuan jawaban terhadap satu pertanyaan mendasar, yaitu: karena sasaran akhir analisis SWOT adalah penetuan strategi dasar, apa sesungguhnya maksud utama strategi dasar tersebut? Dinyatakan dengan cara lain, hasil analisis SWOT harus merupakan masukan bagi teknik penilaian strategi dasar tertentu. (Siagian, 2008) Langkah-Langkah Analisis SWOT Untuk mengalalisa SWOT para manajer menggunakan Empat Langkah Strategi. Empat strategi itu meliputi: Pertama, strategi SO (Strengths-Opportunities) adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan berbagai peluang. Kedua, strategi WO (Weaknesses-Opportunities) adalah strategi yang digunakan dengan seoptimal mungkin meminimalisir kelemahan yang ada untuk memanfaatkan berbagai peluang. Ketiga ST (Strengths-Threats) adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan untuk mengurangi berbagai ancaman. Keempat, strategi WT (Weaknesses-Threats) adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi kelemahan dalam rangka meminimalisir atau menghindari ancaman.(Purwanto, 2006) strategi yang digunakan dengan seoptimal mungkin meminimalisir kelemahan yang ada untuk memanfaatkan berbagai peluang.
  • 12. E . Pengertian Implementasi Strategi Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa manajemen merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional dengan unsur-unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik. Model proses manajemen strategi : 1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan tujuan, 2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam tindakan-tindakan. 3. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi dapat mencapai tujuan. Implementasi strategi adalah rangkaian aktivitas dan pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengeksekusi perencanaan strategi . artinya apa yang kita rumuskan pada strategi dan kebijakan kita terapkan dalam berbegai program kerja, anggaran, dan prosedur-prosedur. Rumusan strategi yang baik, tidak ada artinya bila tidak diterapkan dalam implementasi. Begitu pula implementasi tidak akan berkontribusi baik pada perusahaan ,jika rumusan strateginya tidak baik.
  • 13. Program; aktivitas atau langkah-langkah yang disusun secara sistematis sebagai penjabaran dari strategi. Anggaran; gambaran rinci tentang sumber dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya. Prosedur; sering disebut SOP, sistem dari langkah atau teknik yang berurutan tentang bagaimana suatu pekerjaan atau tugas dikerjakan Standar Kinerja, ukuran target bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari program yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan atau pencapaiannya. Hubungan antar tingkat akhir (tujuan & sasaran) dengan alat pencapaiannya (strategi dan taktik) tidaklah mudah. Keberadaan manajemen strategi tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia. ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian tujuan dalam manajemen strategi: 1. Efektif dan efesiensi Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang di inginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa strategi tidak statis melainkan interaktif dan dinamis, maka hubungan antara penyebab dan hasilnya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya taktik adalah tindakan nyata yang diambil oleh pelaku dan sepenuhnya berada dalam pengawasannya. 2.Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan strategi harus dapat mencapai tujuannya. Aturan dalam manajemen strategi persaingan :  Proses berfikir yang mendahului tindakan  Pengetahuan mengenai jumlah merupkan kunci penting.  Menejemen strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan mendominasi yang lambat.  Kemenangan harus menunjukkan nilai dari tujuan  Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang.  Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan  Superioritas dalam faktor persaingan yang mendasar adalah segalanya.  Tidak terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang sebenarnya.  Menajemen strategi membutuhkan pengembangan kekuatan yang unik.
  • 14. 3.Pertumbuhan dan Struktur Organisasi Tahap implementasi strategi memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur organisasi, karena keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala organisasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan bisa juga horizontal. Pertumbuhan organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur organisasi seperti stuktur fungsional, divisional geografis, organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan struktur organisasi horizontal. 4.Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi lainnya yang ada dan sejenis maupun tidak sejenis. Untuk memulai proses implementasi para perencana strategi perlu mempertanyakan hal berikut : 1. SIAPA yang akan menjalankan perencanaan strategi (yang mengimplementasikannya) 2. APA yang harus dilakukan untuk mencapai arah yang telah ditentukan, dan . 3. BAGAIMANA orang-orang yang terlibat bisa bekerja dengan sukses.
  • 15. Mengapa implementasi strategi selalu berkaitan dengan apa siapa, dan bagaimana mengeksekusi strategi ? 2.2.1 Siapa yang mengimplementasikan ? Tentang siapa yang akan mengimplementasikan strategi yang sudah dirumuskan biasanya tergantung skala organisasi dan bagaimana struktur yang ada .namun , secara umum implementasi sebagian besar dilakukan oleh para manajer dan supervisor. Dulu saat pengetahuan tidak semudah sekarang pemerolehannya, seakan- akan manajemen puncaklah yang paling tahu urusan strategi. Kini, walaupun mungkin dari segi banyaknya waktu, keterlibatan para manajer menengah tidak sebanyak manajemen puncak, keterlibatan mereka dalam perumusan strategi bisa cukup signifikan memang para manajer dan supervisor inilah yang menerjemahkan apa yang sudah ada pada rumusan strategi (yang dibuat oleh para perencana strategis; para menejemen puncak, dan manajer umum), untuk diimplementasikan dilapangan. Meskipun demikian, sebaiknya, ini bukan berarti komitmen dari manajemen puncak tidak diperlukan. Pada sebagian mengenai pentingnya eksekusi dibawah, kita akan membahas lebih jauh mengenai perlunya dukungan puncak bila eksekusi strategi ingin berhasil. G. Apa Yang Akan Dilakukan? Untuk mengimplementasikan strategi, perusahaan memerlukan rumusan program, anggaran yang akan membiayayi pelaksanaan program, dan prosedur untuk memastikan program berjalam seperti yang diharapkan.
  • 16. a. Program Pertama program harus terkait dengan rumusan strategi yang sudah dibuat. Kemudian sedapat mungkin bersifat action-oriented. Karena itu, didalam dokumen program kerja dianjurkan menuliskan item programnya dengan kata kerja. Rumusan strategi pengimplementasiannya dengan “mengunjungi”. Karena “mengunjungi” merupakan rencan tindak (action-plan) bagi si manajer. Dalam formulir rencana kerja rumusannya menggunakan rencana kerja serta indikator pencapaian dari rencana tindak atau out come yang ingin dicapai dinyatakan dalam bentuk kuantitatif serta menyatakan hasil yang diharapkan. Dalam banyak format juga menyertakan anggaran yang diperlukan serta pihak yang bertanggung jawab atas pencapaian program. Dengan seperti ini pihak yang menyelenggarakan bisa mengukur sendiri pencapaiannya dan hal ini juga dapat memudahkan para atasan menajer memantau proses pencapaian rencana aksinya. b. Penganggaran Anggaran adalah sebuah program dalam bentuk uang dan sering kali disebut juga sebagai darahnya program. Strategi tidak berjalan dengan baik karena anggaran yang ditetapakn tidak dapat direalisasikan. Biasanya terjadi karena : pertama, dalam menyusun program, manajer tidak realistis dengan situasi perusahaannya. Kedua, karena perencanaan arus kas perusahaan meleset dari dugaan sebelumnya sehingga program kerja tertentu yang memerlukan pendanaan juga harus digeser pelaksanaannya. Untuk membuat srategi bisnis efektif, maka ia hatrus ditopng oleh penganggaran yang baik pula. Karena, strategi adalah keputusan strategic perusahaan tentang bagaimana cara kita mencapai apa yang menjadi sasaran. Dari sisi pengaanggaran, bagaimana keakuratan serta kecepatan memprediksi menjadi penting dlam hal ini. Manfaat dari pengintegrasian antara lain: 1. Dengan pengintegrasian, visi, target, serta pengeksekusian strategi terjadi secara menyeluruh, tidak terpisah-pisah 2. Respon yang lebih cepat terhadap situsi pasar dan bisnis, dan lebih akurat dal am membuat perkiraan, termasuk proyeksi pemasukan. 3. Sasaran ukuran atas kinerja menjadi lebih jelas. 4. Dalam melakukan analisis, karena didukung oleh data yang falid dan akurat, analisisnya juga menjadi lebih akurat.
  • 17. 5. Memberikan wawasan bagi setiap level dan bagian yang melaksanakan implementasi strategic, terutama untuk hal-hal yang terkait dengan faktor-faktor yang berkontribusi atas biaya dan pendapatyan. 6. Tingkat sukses yang tinggi dalam pemenuhan sasaran strategic karana secara tepat waktu memonitor kinerja, mengambil tindakan, dan mempersiapkan masa depan. Jika perusahaan memanfaatkan yang seperti diatas, secara manual sudahtidak sesuai lagi atau kurang memadai. Maka perusahaan harus didukung oleh perangkat teknologi serta sistem yang lebih canggih. Dengan ini, memungkinkan perencanaan dan anggaran setiap level, dari yang atas hingga ke bawah bisa saling difahami oleh setiap depertemen, serta bisa saling beradaptasi dan berkoordinasi atas anggaran rencana dan anggaran yang dibuat. c. Prosedur Dalam banyak kasus, pembuatan prosedur ini tidaklah selalu dibuat setelah progam kerja dan anggaran diselesaikan, karena prosedur sebelumnya bisa saja sudah ada. Prosedur ini adalah urutan-urutan aktifitas yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan sebuah bagian pekerjaan dalam program. Dengan adanya prosedur, maka kita dapat menjamin sebuah pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, dan hasilnya sesuai dengan harapan. Pembuatan prosedur ini membutuhkan pemahaman yang baik atas proses kerja atau bisnis satu aktifitas atau kelompok aktivitas. Dengan inilah organisasi lebih menyukai mereka yang berpengalaman dalam satu bidang karena umumnya lebih bisa menggambarkan dengan baik bagaimana urutan-urutan pekerjaan yang harus dilakukan. Kendala yang sering terjadi dalam penerapan prosedur adalah , prosedur hanya mumncul diatas kertas saja tanpa komitmen menjalankannya dengan baik. Untuk ini manajemen harus menjalankan proses audit yang mencoba melihat sejauh mana karyawan di satu bagian menjalankan prosedur yang sudah ada. Audit ini penting bukan saja untuk memastikan apa yang suadah dituliskan dalam prosedur dilaksanakan, tapi juga bisa menjadi bagian dari evaluasi, apakah sebuah prosedur sudah optimum mengarahkan pekrjaan tertentu.
  • 18. Bagaimana Strategi Diimplementasikan: Pengorganisasian Agar semua pekerjaan dalam implementasi dapat berjalan mulus, perusahaan perlu mengorganisasi semuanya dengan tepat. Menurut Chadler, “ Structure Should Follow Strategi ” (struktur mengikuti strategi), Strategi yang tentu masuk akal. Bentuk perusahaan seharusnya ditentukan dengan hakikat strategi yang dirumuskan. Jadi kalau perusahaan memilih strategi difersifikasi, atau integrasi, maka struktur organisasi juga harus turut menyesuaikan. 1. Kemampuan merespon dari organisasi. Pembahasan bentuk organisasi terkait dengan pengimplementasian strategi, kerap juga dihubungkan dengan kemampuan organisasi untuk merespon berbagai perubahan lingkunagan. Ansoff (1990), mengusulkan bahwa kemampuan merespons penting untuk kesuksesan sebuah strategi. Menurutnya ada empet tipe utama dari respon yang dapat melayani berbagai tujuan yang berbeda dari orbganisasi. Antara lain: a. Operational Responsiveness. Disini fokus organisasi adalah bagai mana meminimalkan biaya operasi dalam perusahaan. b. Competitive Responsiveness. Yang mengoptimalkan kemampulabaan perusahaan. c. Innovative Responsiveness. Yang mengembangkan potensi untuk dapat memperoleh laba dalam jangka pendek. d. Increpreneurie Responsiveness. Ynag mengembangkan potensi kemampu labaan dalam jangka panjang. Untuk Operational Responsiveness dan Competitive Responsiveness, struktur organisasi yang diciptakan terkait dengan spesialisasi pekerjaan, pembagian kerja, skala ekonomis, serta keputusan untuk untuk melakukan santdardisasi. Sedangkan untuk Innovative Responsiveness, perusahaan dapat mengoptimalakn pengembangan produ baru dan strategi pemasaran dari unit-unit bisnisnya. Untuk Increpreneurie Responsiveness, Ansoff menganggap struktur harus ada pada kantor korporat (misalnya, kantor perusahaan holding).
  • 19. Karakter Dari Evaluasi Strategi yang Efektif Ada beberapa karakter yang membuat evaluasi strategi kita menjadi efektif. Bagian berikut membahas tiga karakter utma agar aktifitas evaluasi tidak berlangsung dengn siasia, yaitu : 1. Ekonomikal, dalam evaluasi, aspek yang kita perlukan adalah informasi atas kinerja yang indikatornya sudah di terapkan terlebihdahulu. Bila informasinya lengkap akan semakin baik tapi itu bukan berarti lantas informasi harus “ sebanyak – banyaknya”. Kalau kita mengkontrol segala sesuatunya ( termasuk yang tidak penting ), mungkin hal tersebut malah kan mengganggu organisasi karena setiap orang akhirnya kerjanya akan mengontrol. 2. Aspek yang bermakna. Karakter ke dua ini masih berubungan dengan karakter yang pertama. Tindakan evaluasi yang kita lakukan, harussesuai dengan tujuan yang kita tetapkan sebelunya. Karena itulah penentuan prioritas, kreteria dalam penilaian, pembobotan yang akurat menjadipenting dalam evaluasi kinerja. 3. Tepat waktu, evaluasi yang di lakukan selayaknya tepat waktunya karena itu perusahaan dalam situasi persaingan bisnis sekarang harus memanfaatkan hubungan teknologi informasi. Berbagai persoaalan yang terkait dengan kemuhtahiran informasi untuk pengawasan kini bisa di pecahkan dengan dukungan teknologi.
  • 20. F.. Etika Bisnis dan social reponsibilty/environmental sustanibiity Pengertian Etika Dan Moral Dalam kehidupan masyarakat modern bahkan dalam post-modern dewasa ini, setiap individu anggota masyarakat dalam interaksi pergaulannya dengan anggota masyarakat lainnya atau dengan lingkungannya, tampaknya cederung semakin bebas, leluasa, dan terbuka. Akan tetapi tidak berarti tidak ada batasan sama sekali, karena sekali saja seseorang melakukan kesalahan dengan menyinggung atau melanggar batasan hak-hak asasi seseorang lainnya, maka seseorang tersebut akan berhadapan dengan sanksi hukum berdasarkan tuntutan dari orang yang merasa dirugikan hak asasinya. Hal ini tentu saja berbeda dengan kondisi masyarakat di masa yang lalu, yang cenderung bersifat kaku dan tertutup karena kehidupan sehari-harinya sangat dibatasi oleh berbagai nilainormatif serta berbagai larangan yang secara adat wajib dipatuhi. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari setiap anggota masyarakat akan berhadapan dengan batasan-batasan nilai normatif, yang berlaku pada setiap situasi tertentu dan cenderung berubah dari waktu ke waktu, sejalan dengan perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat itu sendiri. Batasan-batasan nilai normatif dalam interaksi dengan masyarakat dan lingkungannya itulah yang kemudian dapat kita katakan sebagai nilai-nilai etika. Sedangkan nilai-nilai dalam diri seseorang yang akan mengendalikan dimunculkan atau tidaknya kepatuhan terhadap nilai-nilai etika dapat kita sebut dengn moral atau moralitas. Istilah etika dalam bahasa Indonesia sebenarnya berasal dari bahasa yunani: ethos, yang berarti kebiasaan atau watak. Etika juga berasal dari bahasa Perancis: etiquette atau dalam bahasa Indonesia dengan kata etiket yang berarti juga kebiasaab atau cara bergaul, berperilaku yang baik. Etika lebih merupakan pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat diterima oleh lingkungan pergaulan seseorang. Tergantung kepada situasi dan cara pandangnya, seseorang dapat menilai apakah etika yang digunakan itu bersifat baik atau buruk. Moralitas atau moral adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin: mos (jamak: mores) yang berarti cara hidup atau kebiasaan. Moral atau morale dalam bahasa inggris dapat diasrtikan sebagai semangat atau dorongan batin dalam diri seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Moralitas ini dilandasi oleh nilai-nilai tertentu yang diyakini oleh seseorang atau organisasi tertentu sebagai sesuatu yang baik atau buruk, sehingga bisa membedakan mana yang baik atau buruk.
  • 21. K.Prinsip-Prinsip Etika a. Prinsip Keindahan (Beauty) Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhaadap keindahan.Berdasarkan prinsip ini, etika manusia adalah berkaitan atau memperhatikan nilai-nilai keindahan. Itulah sebabnya seseorang memerlukan penampilan yang serasi dan indah atau enak dipandang dalam berpakaian, dan menggunakannya pada waktu yang tepat. b. Prinsip Persamaan (Equality) Hakekat kemanusiaan menghendaki adanya persamaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Setiap manusia yang lahir memiliki hak dan kewajiban masing-masing, pada dasarnya adalah sama atau sederajat. Watak, karakter, atau pandangan hidup masing-masing etnis di dunia memang berlainan, namun kedudukannya sebagai suatu kelompok masyarakat adalah sama. Etika yang dilandasi oleh prinsip persamaan ini dapat menghilangkan perilaku diskriminatif, yang membeda-bedakan, dalam berbagai aspek interaksi manusia. c. Prinsip Kebaikan (Goodness) Secara umum kebaikan berarti sifat atau karakterisasi dari sesuatu yang menimbulkan pujian. Perkataan baik (good) mengandung sifat seperti persetujuan, pujian, keunggulan, kekaguman, atau ketepatan. Prinsip kebaikan sangat erat kaitannya dengan hasrat dan cita manusia. Apabila orang menginginkan kebaikan dari suatu ilmu pengetahuan, misalnya, maka akan mengandalkan obyektifitas ilmiah, kemanfaatan pengetahuan, rasionalitas, dan sebagainya. Jika menginginkan kebaikan tatanan sosial, maka yang diperlukan adalah sikap-sikap sadar hukum, saling menghormati, perilaku baik (good habits), dan sebagainya. d. Prinsip Keadilan (Justice) Suatu definisi tertua yang hingga kini masih sangat relevan unuk merumuskan keadialan. Justice berasal dari zaman Romawi Kuno; ”justitia est contants et perpetua voluntas jus suum cuique tribunendi” (Keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya).
  • 22. e. Prinsip Kebebasan (Liberty) Kebebasan dapat dirumuskan sebagai keleluasaan untuk bertindak atau tidak bertindak berdasarkan pilihan yang tersedia bagi seseorang. Kebebasan muncul dari dokrin bahwa setiap orang memiliki hidupnya sendiri serta memiliki hak untuk bertindak sendiri kecuali jika pilihan tidakan tersebut melanggar kebebasan yang sama dari orang lain. Maka kebebasan manusia mengandung pengertian : 1. Kemampuan untuk menentukan diri sendiri 2. Kesanggupan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan 3. Syarat-syarat yang memungkinkan manusia untuk melaksanakan pilihan-pilihannya beserta konsekuensi dari pilihan itu. Oleh karena itu, tidak ada kebebasan tanpa tanggung jawab dan tidak ada tanggung jawab tanpa kebebasan. Semakin besar kebebasan yang dimiliki semakin besar pula tanggung jawab yang dipikul. f. Prinsip Kebenaran (Truth) Ide kebenaran biasanya dipakai dalam pembicaraan mengenai logika ilmiah, sehingga kita mengenal kriteria kebenaran dalam berbagai cabang ilmu, misal: matematika, ilmu fisika, sejarah dan sebagainya.Namun da pula kebenaran mutlak yang dapat dibuktikan dengan keyakinan, bukan dengan fakta yang ditelaah oleh teologi dan ilmu agama. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan kepada masyarakat agar masyarakat merasa yakin akan kebenaran itu. Untuk itu, kita perlu menjembatani antara kebenaran dalam pemikiran (truth in the mid) dengan kenyataan (truth in reality) atau kebenaran yang terbuktikan.
  • 23. G. CORPORATESOSIAL RESPONSIBILITY (CSR) a. Sejarah Corporate Social Responsibility Sifat dan lingkup tanggung jawab sosial perusahaan telah berubah dari waktu ke waktu. Konsep CSR baru satu yang relatif-frase tersebut hanya digunakan secara luas sejak tahun 1960an.Tapi, sementara, hukum, etis, dan discretionary ekspektasi ekonomi ditempatkan pada organisasi mungkin berbeda, mungkin akurat untuk mengatakan bahwa semua masyarakat pada semua titik dalam waktu memiliki beberapa derajat harapan bahwa organisasi akan bertindak secara bertanggung jawab, menurut definisi beberapa. Pengertian CSR Tanggung Jawab Perusahaan (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahan ,sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability. Terdapat banyak diskursus dalam pemahaman konsep CSR. Pada awalnya, konsep CSR merupakan suatu pendekatan perubahan atau pengembangan masyarakat khususnya peningkatan sumberdaya manusia yang dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai bagian dari tanggungjawab sosialnya. Pendekatan ini berasal dari pemikiran bahwa perusahaan harus turut berkontribusi terhadap pembangunan dimada lokasi perusahaan beroperasi. Oleh karenanya, CSR lahir sebagai sebuah etika bisnis baru dalam sejarah perkembangan kapitalisme global. Pendekatan CSR ini bertujuan agar masyarakat turut terlibat atau menjadi bagian dari perusahaan tersebut dan menikmati manfaat dari keberadaan perusahaan di suatu wilayah tertentu.
  • 24. Lima Pilar Aktivitas Coprorate Social Responsibility Konsep Corporate Social Responsibility akan diukur dengan menggunakan lima pilar aktivitas Corporate Social Responsibility dari Prince of Wales International Bussiness Forum, yaitu (Wibisono, 2007,p.119) (1) Building Human Capital. Secara internal, perusahaan dituntut untuk menciptakan SDM yang andal. Secara eksternal, perusahaan dituntut untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, biasanya melalui community development. (2) Strengthening Economies. Perusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri sementara komunitas di lingkungannya miskin, mereka harus memberdayakan ekonomi sekitar. (3) Assessing Social Chesion. Perusahaan dituntut untuk menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitarnya agar tidak menimbulkan konflik. (4) Encouraging Good Governence. Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan harus menjalankan tata kelola bisnis dengan baik. (5) Protecting The Environment. Perusahaan berupaya keras menjaga kelestarian lingkungan. d. Bentuk Program Corporate Social Responsibility Kotler (2005) menyebutkan beberapa bentuk program Corporate Social Responsibility yang dapat dipilih, yaitu : (1) Cause Promotions. Dalam cause promotions ini perusahaan berusaha untuk meningkatkan awareness masyarakat mengenai suatu issue tertentu, dimana issue ini tidak harus berhubungan atau berkaitan dengan lini bisnis perusahaan, dan kemudian perusahaan mengajak masyarakat untuk menyumbangkan waktu, dana atau benda mereka untuk membantu mengatasi atau mencegah permasalahan tersebut. Dalam cause promotions ini, perusahaan bisa melaksanakan programnya secara sendiri ataupun bekerjasama dengan lembaga lain, misalnya : non government organization. Cause Promotions dapat dilakukan dalam bentuk : Meningkatkan awareness dan concern masyarakat terhadap satu issue tertentu. Mengajak masyarakat untuk mencari tahu secara lebih mendalam mengenai suatu issue tertentu di masyarakat. Mengajak masyarakat untuk menyumbangkan uang, waktu ataupun barang milik mereka untuk membantu mengatasi dan mencegah suatu permasalahan tertentu. Mengajak orang untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan event tertentu, misalnya : mengikuti gerak jalan, menandatangani petisi, dll. (2) Cause-Related Marketing. Dalam cause related marketing, perusahaan akan mengajak masyarakat untuk membeli atau menggunakan produk nya, baik itu barang atau jasa, dimana sebagian dari keuntungan yang didapat perusahaan akan didonasikan untuk membantu mengatasi atau mencegah masalah tertentu. Cause related marketing dapat berupa : Setiap barang yang terjual, maka sekian persen akan didonasikan. Setiap pembukaan rekening atau account baru, maka beberapa rupiah akan didonasikan.
  • 25. (3) Corporate Social Marketing. Dalam Corporate social marketing ini dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk mengubah perilaku masyarakat (behavioral changes) dalam suatu issue tertentu. Biasanya corporate social marketing, berfokus pada bidang-bidang di bawah ini, yaitu : Bidang kesehatan (health issues), misalnya : mengurangi kebiasaan merokok, HIV/AIDS, kanker, eating disorders, dll. Bidang keselamatan (injury prevention issues), misalnya : keselamatan berkendara, pengurangan peredaran senjata api, dll. Bidang lingkungan hidup (environmental issues), misalnya : konservasi air, polusi, pengurangan penggunaan pestisida. Bidang masyarakat (community involvement issues), misalnya : memberikan suara dalam pemilu, menyumbangkan darah, perlindungan hak-hak binatang, dll. (4) Corporate Philanthrophy. Dalam Corporate philanthropy mungkin merupakan bentuk Corporate Social Responsibility yang paling tua. Corporate philanthrophy ini dilakukan oleh perusahaan dengan memberikan kontribusi/sumbangan secara langsung dalam bentuk dana, jasa atau alat kepada pihak yang membutuhkan baik itu lembaga, perorangan ataupun kelompok tertentu. Corporate philanthropy dapat dilakukan dengan menyumbangkan : Menyumbangkan uang secara langsung, misalnya: memberikan beasiswa kepada anak-anak yang tidak mampu, dll. Memberikan barang/produk, misalnya: memberikan bantuan peralatan tulis untuk anak-anak yang belajar di sekolah-sekolah terbuka, dll. Memberikan jasa, misalnya: memberikan bantuan imunisasi kepada anak-anak di daerah terpencil,dll. Memberi ijin untuk menggunakan fasilitas atau jalur distribusi yang dimiliki oleh perusahaan, misalnya: sebuah hotel menyediakan satu ruangan khusus untuk menjadi showroom bagi produk-produk kerajinan tangan rakyat setempat, dll. (5) Community Volunteering. Dalam Community Volunteering adalah bentuk Corporate Social Responsibility di mana perusahaan mendorong atau mengajak karyawannya ikut terlibat dalam program Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan dengan jalan mengkontribusikan waktu dan tenaganya. Beberapa bentuk community volunteering, yaitu : Perusahaan mengorganisir karyawannya untuk ikut berpartisipasi dalam program Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan oleh perusahaan, misalnya sebagai staff pengajar, dll. Perusahaan memberikan dukungan dan informasi kepada karyawannya untuk ikut serta dalam program-program Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan oleh lembaga-lembaga lain, dimana program-program Corporate Social Responsibility tersebut disesuaikan dengan bakat dan minat karyawan. Memberikan kesempatan (waktu) bagi karyawan untuk mengikuti kegiatan Corporate Social Responsibility pada jam kerja, dimana karyawan tersebut tetap mendapatkan gajinya. Memberikan bantuan dana ke tempat-tempat dimana karyawan terlibat dalam program Corporate Social Responsibility nya. Banyaknya dana yang disumbangkan tergantung pada banyaknya jam yang dihabiskan karyawan untuk mengikuti program Corporate Social Responsibility di tempat tersebut. Socially Responsible Bussiness Dalam aktivitas ini perusahaan melakukan perubahan terhadap salah satu atau
  • 26. keseluruhan sistem kerja nya agar dapat mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat. Socially responsible business, dapat dilakukan dalam bentuk : Memperbaiki proses produksi, misalnya : melakukan penyaringan terhadap limbah sebelum dibuang ke alam bebas, untuk menghilangkan zat-zat yang berbahaya bagi lingkungan, menggunakan pembungkus yang dapat didaur ulang (ramah lingkungan). Menghentikan produk-produk yang dianggap berbahaya tapi tidak illegal. Hanya menggunakan distributor yang memenuhi persyaratan dalam menjaga lingkungan hidup. Membuat batasan umur dalam melakukan penjualan, misalnya barang-barang tertentu tidak akan dijual kepada anak yang belum berumur 18 tahun. e. Keuntungan Melakukan Program Corporate Social Responsibility Wibisono (2007) menguraikan 10 keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan jika melakukan program Corporate Social Responsibility, yaitu: (1) Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan image perusahaan. Perbuatan destruktif pasti akan menurunkan reputasi perusahaan, sebaliknya kontribusi positif pasti akan mendongkrak image dan reputasi positif perusahaan. Image / citra yang positif ini penting untuk menunjang keberhasilan perusahaan. (2) Layak Mendapatkan sosial licence to operate. Masyarakat sekitar adalah komunitas utama perusahaan. Ketika mereka mendapatkan keuntungan dari perusahaan, maka dengan sendirinya mereka akan merasa memiliki perusahaan. Sehingga imbalan yang diberika kepada perusahaan adalah keleluasaan untuk menjalankan roda bisnisnya di kawasan tersebut. (3) Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan. Mengelola resiko di tengah kompleksnya permasalahan perusahaan merupakan hal yang esensial untuk suksesnya usaha. Disharmoni dengan stakeholders akan menganggu kelancaran bisnis perusahaan. Bila sudah terjadi permasalahan, maka biaya untuk recovery akan jauh lebih berlipat bila dibandingkan dengan anggaran untuk melakukan program Corporate Social Responsibility. Oleh karena itu, pelaksanaan CSR sebagai langkah preventif untuk mencegah memburuknya hubungan dengan stakeholders perlu mendapat perhatian. (4) Melebarkan Akses Sumber Daya. Track records yang baik dalam pengelolaan CSR merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan yang dapat membantu memuluskan jalan menuju sumber daya yang diperlukan perusahaan. (5) Membentangkan Akses Menuju Market. Investasi yang ditanamkan untuk program CSR ini dapat menjadi tiket bagi perusahaan menuju peluang yang lebih besar. Termasuk di dalamnya memupuk loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru.
  • 27. (6) Mereduksi Biaya. Banyak contoh penghematan biaya yang dapat dilakukan dengan melakukan CSR. Misalnya: dengan mendaur ulang limbah pabrik ke dalam proses produksi. Selain dapat menghemat biaya produksi, juga membantu agar limbah buangan ini menjadi lebih aman bagi lingkungan. (7) Memperbaiki Hubungan dengan Stakehoder. Implementasi CSR akan membantu menambah frekuensi komunikasi dengan stakeholders, dimana komunikasi ini akan semakin menambah trust stakeholders kepada perusahaan. (8) Memperbaiki Hubungan dengan Regulator. Perusahaan yang melaksanakan CSR umumnya akan meringankan beban pemerintah sebagai regulator yang sebenarnya bertanggung jawab terhadap kesejahteraan lingkungan dan masyarakat. (9) Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. Image perusahaan yang baik di mata stakeholders dan kontribusi positif yang diberikan perusahaan kepada masyarakat serta lingkungan, akan menimbulkan kebanggan tersendiri bagi karyawan yang bekerja dalam perusahaan mereka sehingga meningkatkan motivasi kerja mereka. (10) Peluang Mendapatkan Penghargaan. Banyaknya penghargaan atau reward yang diberikan kepada pelaku CSR sekarang, akan menambah kans bagi perusahaan untuk mendapatkan award.
  • 28. H. Evaluasidan Pengendalian Dalam Manajemen Strategis Model manajemen strategis yang ada di setiap bab menunjukan bagaimana evaluasi dan kontrol menjadi umpan balik dan terasimilasi kedalam seluruh proses manajemen. Informasi evaluasi dan kontrol harus relevan dengan apa yang sedang dipantau. Contoh tentang IBM menunjukan bagaimana penggunaan data yang tidak tepat dapat mengaburkan persepsi pimpinan unit PC IBM dan dapat mengarah kepada keputusan strategis yang buruk. Pengendalian strategis berhubungan dengan arah strategis dasar perusahaan didalam hubungannya dengan lingkungan perusahaan. Pengendalian taktis, sebaliknya, berhubungan terutama dengan pelaksanaan perencanaan strategis. Pengendalian oprasional berhubungan dengan berbagai aktifitas jangka pendek ( hari ini sampai 6 bulan kedepan) dan memfokuskan pada apa yang dapat dilakukan pada saat ini untuk dapat mencapai kesuksesan, baik dalam waktu dekat maupun dalam jangka panjang kedepan. Pada tingkat korporasi pengendalian difokuskan pada menjaga keseimbangan diantara berbagai aktifitas yang berbeda dalam perushaan sebagai satu kesatuan. Pada tingkat divisional pengendalian berkaitan terutama dengan pemeliharaan dan peningkatan posisi kompetitif. Pada tingkat fungsional peran pengendalian adalah mengembangkan dan memperkuat kompetensi distingtif berdasarkan fungsi. Menurut W Edward Deming, 85% produk cacat disebabkan dalam sistem perusahaan yang mengarahkan kerja para karyawan dan hanya 15% dari produk cacat tersebut yang dapat ditelusuri langsung pada para karyawan.
  • 29. Mengukur Kinerja Pengukuran-pengukuran yang digunakan untuk menilai kinerja tergantung pada bagaimana unit organisasi akan dinilai dan bagaimana sasaran akan dicapai. Sasaran yang ditetapkan pada tahap perumusan strategi dalam sebuah proses manajemen strategis (dengan memperhatikan profitabilitas, pangsa pasar, dan pengurangan biaya, dari berbagai ukuran lainnya) harus betul-betul digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan selama masa implementasi strategi. Beberapa ukuran, seperti return on investment (ROI) adalah ukuran yang baik untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan atau divisi dalam mencapai profitabilitas. ROI dapat dihitung hanya setelah jumlah laba yang diperoleh ditotal dalam satu periode. ROI menunjukan apa yang telah terjadi setelah fakta diperoleh bukan apa yang sedang terjadi atau apa yang akan terjadi. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengembangkan ukuran-ukuran yang dapat memprediksi kemungkinan profitabilitas. Pengendalian terhadap prilaku menunjukan bagaimana sesuatu harus dilakukan melalui serangkaian kebijakan aturan prosedur standar operasi dan perintah dari atasan. Pengendalian terhadap output menunjukan apa yang harus dicapai dengan memfokuskan pada hasil akhir prilaku tertentu melalui penggunaan sasaran dan target kinerja atau tonggak peristiwa penting. Pengendalian terhadap prilaku dan output adalah hal yang tidak dapat saling menggantikan. Secara umum pengukuran terhadap output memberikan kebutuhan pengendalian terhadap perusahaan secara keseluruhan sementara pengukuran terhadap prilaku memberikan informasi pada menejer sebagai individu. Pengukuran yang paling umum digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan dalam hal laba yang diperoleh adalah ROI. Keunggulan ROI : 1. ROI merupakan gambaran tunggal keseluruhan yang dipengaruhi oleh segala sesuatu yang telah terjadi. 2. ROI mengukur seberapa baik seorang manajer divisi menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. 3. ROI merupakan satuan umum yang dapat diperbandingkan dengan banyak entitas bisnis lainnya. Keterbatasan ROI : 1. ROI sangat sensitif terhadap kebijakan penyusutan yang digunakan. 2. ROI sensitif terhadap nilai buku. 3. Dibanyak perusahaan yang menggunakan ROI, satu divisi menjual kepada divisi lainnya sebagai hasilnya harga perpindahaan pasti terjadi. Sehingga biaya yang timbul mempengaruhi laba.
  • 30. Pusat-Pusat Pertanggungjawanan Pusat pertanggungjawaban adalah unit yang dapat dievalusi terpisah dari unit perusahaan lainnya. Ada 5 jenis pertanggungjawaban 1. Pusat biaya standar. Untuk mengevaluasi kinerja pusat pertanggungjawaban, total biaya standar pusat pertangganggungjawaban dikalikan unit produksi yang dihasilkan: hasilnya adalah perkiraan biaya produksi yang kemudian dibandingkan dengan biaya produksi aktual. 2. Pusat Pendapatan Produksi biasanya dalam bentuk unit produksi atau penjualan dalam dolar, diukur tanpa memperhatikan biaya sumberdaya misalnya (gaji). Pusat pertanggungjawaban dinilai dalam hal efektifitas daripada efisien. 3. Pusat Pengeluaran Sumber-sumber daya diukur dalam dolar tanpa memperhatikan biaya produksi atau jasa layanan yang dihasilkan. Pusat pengeluaran ini biasanya berasal dari departemen-departemen yang bersifat administratif pelayanan dan penelitian. Pusat pertanggungjawaban jenis ini membebani pendapatan organisasi namun memberikan kontribusi terhadap pendapatan yang diterima secara tidak langsung. 4. Pusat Laba Pusat pertanggungjawaban kinerja diukur berdasarkan selisih antara pendapatan (yang diukur dalam produksi) dan pengeluaran (yang diukur dalam pemakaian sumber daya). 5. Pusat Investasi Kinerja pusat investasi diukur berdasarkan selisih antara pengguanaan sumber daya atau produk dan jasa. Sistem Informasi Strategi Sistem informasi strategi berbasis komputer atau manual, formal atau informal dapat melakukan fungsi dengan memberikan layanan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen puncak. Salah satu bangkrutnya Internasional Harvester adalah ketidakmampuan manajemen puncak perusahaan untuk menentukan dengan tepat pendapatan yang diterima dari produk-produk sejenis dalam kelompok utama produknya. Sebaliknya salah satu kunci Toys ‘R” us kemampuan pihak manajemen untuk menggunakan canggihnya sistem informasi perusahaan untuk mengontrol keputusan-keputusan peruahaan. Faktor-faktor penting kesuksesan (critical success factor CSF) yaitu 1. Faktor penting untuk mencapai keseluruhan sasaran dan tujuan perusahaan. 2. Faktor dapat diukur dapat dikendalikan oleh organisasi ketika diaplikasi. 3. Relatif sedikit jumlahnya karena semua faktor dapat menjadi faktor yang penting. 4. Mengekspresikan berbagai hal yang harus dilaksanakan. 5. Dapat diaplikasikan pada seluruh perusahaan dalam industri yang memiliki kesamaan sasaran dan strategi
  • 31. Berbagai Masalah Dalam Mengukur Kinerja Merupakan hal penting dalam proses evaluasi dan pengendalian. Minimnya sasaran- sasaran yang dapat diukur atau tidak adanya standar kinerja dan tidak mampunya sistem informasi untuk memberikan hasil tepat pada waktunya, serta tidak validnya informasi yang diberikan, adalah dua hal nyata dalam masalah pengendalian. Jika tidak ada sasaran dan pengukuran yang tepat waktu maka keputusan-keputusan yang berhubungan dengan oprasional menjadi sangat sulit untuk dilakukan dengan kata lain membuat strategi berjalan sendirian. Namun demikian digunakan informasi yang tepat waktu dan standar kinerja yang dapat dikuantifikasi tidaklah menjamin adanya kinerja yang cukup memadai. Perilaku yang berlebihan dalam pemantauan dan pengukuran kinerja dapat menimbulkan efek samping yang menggangu keseluruhan kinerja perusahaan. Diantara efek samping negatif yang sering muncul adalah perubahan tujuan, substitusi prilaku dan suboptimisasi. Pedoman Untuk Melakukan Pengendalian Yang Tepat Dalam mendisain sistem pengendalian menejemen puncak perlu mengingatkan bahwa pengendalian yang dilakukan harus sesuai dengan strategi yang ditetapkan. Beberapa pedoman berikut ini direkomendasikan untuk melakukan pengendalian yang tepat yaitu: 1. Pengendalian yang dilakukan hanya melibatkan sejumlah kecil informasi yang diperlukan untuk memberikan yang dapat dipercaya mengenai suatu kejadian. 2. Pengendalian hanya memantau aktifitas dan hasil yang memiliki arti cukup penting, dengan mengesampingkan kesulitan-kesulitan pengukuran yang mungkin muncul. 3. Pengendalian harus tepat pada waktunya, sehingga dapat diambil tindakan perbaikan sebelum terlambat. 4. Pengendalian jangka panjang harus dilakukan seperti halnya pengendalian jangka pendek karena penekanan yang hanya pada pengukuran-pengukuran jangka pendek hampir dapat dipastikan akan mengarah kepada orientasi manjerial jangka pendek. 5. Pengendalian harus menunjukan kekecualian yang tepat, yaitu memperhatikan aktifitas atau hasil yang gagal diluar batas toleransi yang telah ditetapkan sebelumnya. 6. Pengendalian harus digunakan untuk memenuhi pengharagaan yang akan diberikan atau melebihi standar yang telah ditetapkan, bukan untuk menghukum kegagalan dalam mencapai standar yang ada. Manajemen Insentif Strategi
  • 32. Studi yang dilakukan rencana-rencana konpensasi dalam berbagai jenis perusahaan-perusahaan kemanufakturan dan perusahaan jasa, besar dan kecil, sedang bertumbuh atau menurun, dalam pasar yang stabil atau bergejolak menunjukan bahwa semakin tinggi persentase kompensasi manajemen yang terkait pada kinerja, semakin besar pula profitabilitas perusahaan tersebut. Oleh karena itu, banyak perusahaan mengembangkan berbagai jenis insentif bagi para eksekutifnya, mulai dari pemeberian saham, sampai pada bonus uang tunai. Akan tetapi terdapat sebuah kecenderungan dalam pembayaran kompensasi pada eksekutif di Amerika pada evaluasi dan penghargaan jangka panjang. Tiga pendekatan berikut ini didesain untuk membantu medapatkan sesuaian antara pengukuran penghargaan yang diberikan, dengan sasaran strategi yang jelas dan kerangka waktu yang tepat sebagai berikut. 1. Metode Faktor Tertimbang: Metode ini sangat sesuai khususnya pada pengukuran dan pemberian pengharagaan terhadap kinerja menerjer puncak SBU dan eksekutif tingkat kelompok unit bisnis ketika faktor-faktor kinerja yang diukur dan kepentingan tiap faktor berbeda dari satu SBU dengan SBU lainnya. 2. Metode Evaluasi Jangka Panjang : Metode ini memberikan kompensasi pada para manajer untuk upaya mereka mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan untuk sebuah periode beberapa tahun kedepan. 3. Metode Dana Stragis : metode ini mendorong para eksekutif untuk memperhatikan biaya pengembangan yang berbeda dengan biaya operasi saat ini.
  • 33. Penutup Mengenal Manajemen Strategik 127 Konsep strategi sangat bervariasi. Akan tetapi, semuanya mengarah pada bagaimana menggunakan strategi oleh perusahaan atau organisasi untuk meraih keuntungan. Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, kontrol masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara maupun bisnis. Kontrol masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi. Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategik, batas-batas negara diabaikan. Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi. Menopang manajemen strategik tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal. Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang digunakan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang tinggi dan pelayanan terbaik. Manajemen strategik adalah cara terbaik untuk mencapai banyak sasaran. Untuk menentukan mana yang terbaik tersebut tergantung kriteria yang digunakan. Sedangkan taktik adalah pilihan yang dimiliki dalam mengimplementasikan sebuah strategi. Manajemen strategik akan bekerja atau tidak bekerja tergantung dari kriteria yang digunakan dan pilihan-pilihan tersebut adalah yang berlangsung lama, tidak mudah diubah dan mencakup situasi yang sangat terstruktur.