SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Nama Mahasiswa : Muh. Agus Priyetno
NIM : 55117110052
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA
FORUM 2 BE & GG
IMPLEMENTASI “PHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESS” DI INDONESIA
Filosofi etika bisnis dalam tinjauan di indonesia bisa kita refleksikan pada kondisi
krisis ekonomi sekarang ini. Semakin berlarutnya penanganan krisis membuktikan bahwa
filosofi etika bisnis yang terbentuk di indonesia masih buruk baik itu di kalangan swasta
dalam hal ini pengusaha, pemerintah baik dari pusat maupun daerah di segala tingkatan.
Adanya krisis ekonomi di indonesia disebabkan oleh kebijakan ekonomi pemerintah yang
tidak transparan, akuntabel, tidak memperdulikan kepentingan rakyat dan yang lebih utama
adalah maraknya praktek KKN (korupsi, kolusi, nepotisme).
Kita melihat bahwa Indonesia selama 30 tahun sebelum adanya krisis dipandang
sebagai negara yang berhasil dan dipuji Bank Dunia sebagai negara yang pembangunannya
telah berhasil dan dimasukkan sebagai bagian dari keajaiban Asia Timur.Tapi setelah adanya
krisis kita dihadapkan pada kenyataan bahwa kita terbelenggu oleh utang yang tidak akan
habis sampai dengan sepuluh keturunan anak cucu kita.Di jaman Soeharto utang dianggap
sebagai pendapatan pembangunan, dikatakan utang khususnya luar negeri dalam
kondisi sustainable jika tidak mencapai 20 % dari total GDP. Kondisi ini tentunya akan
sangat memberatkan pemerintah di kemudian harinya. Karena utang adalah indikator dalam
menentukan soliditas keuangan.
Rendahnya etika bisnis yang merupakan bagian dari filosofi etika bisnis yang terlihat
dari kebijakan pemerintah yang tidak masuk akal tercermin juga pada hal lain, yaitu
kerusakan yang disebabkan oleh praktek KKN (korupsi, kolusi, Nepotisme). Menurut Kwik
Kian Gie KKN adalah sumber dari permasalahan krisis yang terjadi di indonesia. KKN
adalah the roots of all evils. Setiap proyek baik proyek yang didanai oleh pihak luar negeri
atau pemerintah selalu digerogoti oleh para koruptor. Yang terjadi kemudian adalah otak kita
telah dipenuhi oleh otak proyek. Karena dengan adanya proyek tersebut dampaknya adalah
pada pemasukan ke kantong-kantong pribadi yang ujung-ujungnya korupsi.
Contoh kecil lainnya yang mencerminkan filosofi etika bisnis yang berkembang di
indonesia tidak sesuai dengan semestinya yaitu banyaknya di lapangan, misalnya kasus bakso
yang komposisinya terdapat daging babi, boraks, dan bahan-bahan kimia yang dapat merusak
tubuh, dan masih banyak lagi contoh bisnis di sektor kuliner yang menyalahi etika bisnis.
Contoh dibidang jasa yakni permasalah di sektor perfilman, sofware, dsb. Untuk perfilman
sendiri banyak pelaku pembajak yang mengabaikan peraturan-peraturan tentang hak siar,
pendistribusian dan peng-copian film. Mereka (pembajak) hanya memikirkan keuntungan
secara sepihak tanpa melihat pihak yang dirugikan dan parahnya lagi pembajak-pembajak
terebut di dukung oleh masyarakat indonesianya sendiri, alasan mereka(masyarakat
indonesia) memilih barang bajakan karena lebih murah dari harga semestinya.
Selain itu dalam perkembangan filosofi etika dan bisnis terdapat beberapa teori etika yang
harus kita ketahui untuk menilai perilaku manusiawi berstandar moral, dan memberikan
ketepatan nasehat tentang bagaimana bertindak bermoral pada situasi tertentu.
1. Utilitarianisme
Teori utilitarianisme mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik dilakukan
jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat.
Teori utilitarianisme sebagai teori etika kegunaan suatu tindakan ekonomis, sesuai
sekali dengan prinsip prinsip ekonomis.
2. Deontologi
Deontologi‟ berasal dari kata Yunani “deon”, berarti kewajiban. Suatu tindakan itu
baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan atau tujuan baik dari tindakan itu,
melainkan berdasarkan kewajiban bertindak baik kepada orang lain sebagaimana
keinginan diri sendiri selalu berlaku baik baik pada diri sendiri.
3. Teori Hak
Setiap insan ekonomis memiliki hak, sejalan dengan itu ia juga memiliki kewajiban
secara ekonomis. Secara moral evaluasi terhadap berbagai peristiwa ekonomis didasari
oleh teori hak. Teori hak ini merupakan pendekatan relatif banyak dipakai
mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku seseorang atau sekelompok
orang.
4. Teori Keutamaan
Keutamaan didefinisikan sebagai penggambaran watak menganai perilaku seseorang
dan memungkinkan nya bertingkah laku baik secara moral. Kebijaksanaan, merupakan
suatu keutamaan seseorang sehingga bermodal hal tersebut seseorang mampu
mengambil keputusan tepat dalam berbagai kondisi.
5. Relativisme
Bila selalu dalam kondisi perilaku normal, maka pada dasarnya setiap orang
cenderung bersedia berperilaku utama atau baik. Mereka yakin bahwa adat-istiadat,
agama atau kepercayaan yang dianutnya dari daerah di mana ia dibesarkan diyakini
merupakan adat istiadat terbaik di banding lain-lainnya.
HUBUNGAN PHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESS DENGAN BUSINESS
ETHICS AND GOOD GOVERNANCE
Dalam kaitannya dengan penerapan etika bisnis dan good governance di Indonesia,
jelas bahwa berbagai praktik seperti penggelembungan nilai proyek untuk memperoleh
pembiayaan bank, memperoleh izin usaha tanpa harus melalui prosedur standar, tingkat
pencemaran lingkungan yang di luar ambang batas toleransi, jelas merupakan praktik yang
salah. Dalam masalah ini problematika paling umum biasanya terjadi melalui pertentangan
antara “kepentingan pribadi dan kelompok atau keluarga” disatu sisi dengan “kepentingan
masyarakat luas/publik” di sisi lainnya. Tanpa dasar moralitas dan etika yang baik serta
tingginya sifat opportunistik yang dimiliki individu, menyebabkan kalangan pemilik
perusahaan bersikap menjadi ethnocentric. Dengan dasar demikian mereka akan
mendahulukan kepentingan pribadi dan/atau kelompok di atas kepentingan orang banyak,
walaupun tindakan yang dilakukan adalah salah. Tindakan ini semakin membahayakan jika
penegakan hukum dan aturan perundangan lainnya yang ditujukan sebagai mekanisme kontrol
perilaku pebisnis, tidak dapat ditegakkan.
Kondisi inilah yang pada akhirnya menyebabkan rapuhnya sendi-sendi perekonomian,
melemahnya institusi, mandulnya sistem hukum, yang pada gilirannya akan merusak sistem
perekonomian nasional secara keseluruhan. “Secara umum dapat disimpulkan bahwa,
disamping berbagai masalah operasional yang berkaitan dengan berbagai infrastruktur yang
diperlukan untuk mendukung terlaksananya GG secara baik, kendala paling utama justru
berada pada sisi “manusianya” atau individu yang berada dalam sistem tersebut. Argumen
ini didasarkan pada kenyataan bahwa seberapa canggihpun perangkat sistem yang dimiliki
tidak akan mampu memberikan hasil optimal, jika tidak diiringi oleh kemauan para individu/
pebisnis untuk patuh atau taat asas terhadap aturan main yang telah digariskan. Lebih lanjut,
karena penekanan sistem GG berdasarkan pada prinsip“keseimbangan”, maka kekuatan
pengendali untuk melakukan checks and balances terhadap berbagai aktivitas bisnis mutlak
diperlukan. Melalui mekanisme GG yang dirancang sesuai dengan karakteristik suatu
masyarakat, kekuatan ini hanya akan berfungsi optimal jika semua individu yang terkait
dengan berbagai elemen dalam sistem tersebut berpedoman pada aspek moralitas atau etika
yang terkandung di dalam filosofi bisnis dalam melaksanakan fungsi dan tanggungjawabnya
masing-masing. Untuk itu, diperlukan adanya suatu pedoman filosofi etika bisnis yang jelas
dan terinci agar setiap pelanggaran moral bisa dipertanggung jawabkan di hadapan hukum
formal”.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Kurniawan. 2013. Etika Bisnis di Indonesia. 1 Oktober 2013
Diambil dari : http://komang4d1.blogspot.co.id/2013/09/etika-bisnis-di-indonesia.html
Niki Lukviarman.2004. Etika Bisnis Tak Berjalan di Indonesia: Ada Apa Dengan Corporate
Governance?. Padang. JSB No. 9.Vol 2:139-156.
Modul Perkuliahan Universitas Mercubuana. Business Ethics and Good Governance :
Philosophical Ethics and Buciness. Prof Dr Ir H Hapzi Ali Pre-Msc MM CMA.
QUIZ 2 BE & GG
RESUME
“PHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESS”
Muh. Agus Priyetno
55117110052
Etika berasal dari kata Yunani „Ethos‟ (jamak – ta etha), berarti norma-norma, nilai-
nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, atau adat
istiadat. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun
pada suatu masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan
hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang
yang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain.
Filosofi adalah studi mengenai kebijaksanaan, dasar- dasar pengetahuan, dan proses
yang digunakan untuk mengembangkan dan merancang pandangan mengenai suatu
kenyataan, kehidupan, pengetahuan, nilai, alasan, pikiran dan bahasa (Teichman, 1999).
Etika dalam pandangan filsafat ialah mendapatkan ide yang sama bagi seluruh manusia
disetiap waktu dan tempat tentang ukuran tingkah laku yang baik dan buruk sejauh yang
dapat diketahui oleh akal pikiran manusia. Akan tetapi dalam usaha mencapai tujuan itu,
etika mengalami kesulitan, karena pandangan masing-masing golongan dunia ini tentang baik
dan buruk mempunyai ukuran (kriteria) yang berlainan. Etika terbagi menjadi tiga bagian
utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika
terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
Etika sebagai filsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret sebagai
pegangan siap pakai. Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai :
a. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai
manusia.
b. Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma moral
yang umum diterima.
Adapun teori-teori etika yang terdapat dalam filsafat etika bisnis sebagai berikut:
1. Utilitarisme
Utilitarisme berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “ bermanfaat”. Menurut teori
ini, suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus
menyangkut bukan saja satu dua orang saja melainkan masyarakat keseluruhan. Dalam
rangka pemikiran Utilitarisme, criteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan
adalah the greatest happiness of the greatest number “ kebahagian terbesar dari jumlah
orang terbesar”. Contoh dalam kasus, kenapa melestarikan lingkungan hidup merupakan
tanggung jawab moral kita? Utilitarisme menjawab: karena hal ini membawa manfaat
paling besar bagi umat manusia sebagai keseluruhan, termasuk juga pada generasi
sesudahnya.
Teori Utilitarisme cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, yaitu cost-benefit
analysis yang banyak dipakai dalam konteks ekonomi. Sedangkan dalam konteks bisnis
dengan melihat untung dan rugi atau kredit dan debet.
Utilitarisme disebut juga sebagai teori teleologis ( dalam yunani telos= tujuan),
karena menurut teori ini kualitas etis suatu perbuatan diperoleh dengan dicapainya tujuan
perbuatan. Perbuatan yang memang bermaksud baik tetapi tidak menghasilkan apa-apa,
menurut Utilitarisme tidak pantas disebut baik. Salah satu contoh: menepati janji, berkata
benar, atau menghormati hak orang lain adalah baik karena hasil baik yang dicapai
dengannya, bukan karena suatu sifat internal dari perbuatan-perbuatan tersebut.
Sedangkan mengingkari janji, berbohong dan mencuri adalah perbuatan buruk karena
akibat buruk yang dibawakannya, bukan karena sifat buruk dari perbuatan itu. Dari
pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa menurut paham utilitarianisme, bisnis adalah
etis apabila kegiatan yang dilakukannya dapat memberikan sebesar besarnya manfaat
pada konsumen dan masyarakat. Jadi, kebijaksanaan atau tindakan bisnis yang baik
adalah kebijakan yang menghasilkan berbagai hal yang baik, bukan sebaliknya
menimbulkan kerugian. beberapa Utilitaris mengusulkan untuk membedakan dua macam
Utilitarisme yaitu:
a. Utilitarisme perbuatan (act Utilitarisnism)
Disini, prinsip dasar Utilitarisnisme (manfaat terbesar bagi sejumlah orang banyak)
diterapkan pada perbuatan. Dipakai untuk menilai kualitas moral suatu perbuatan
b. Utilitarisme aturan ( rule Utilitarisnism)
Prinsip dasar dari Utilitarisnisme tidak harus diterapkan atas perbuatan yang kita
lakukan, melainkan atas aturan moral yang kita terima bersama dalam masyarakat
sebagai pegangan bagi perilaku kita.
2. Deontologi
Istilah “deontology” berasal dari kata yunani deon yang berarti kewajiban. Yang
menjadi dasar bagi baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Konsekuensi perbuatan
dalam hal ini tidak boleh menjadi pertimbangan. Perbuatan tidak pernah menjadi baik
karena hasilnya baik, melainkan hanya karena wajib dilakukan. Jika kita lihat orang
beragama berpegang pada pendirian deontology ini. Untuk pertanyaan mengapa
perbuatan ini baik dan perbuatan lain adalah buruk, orang beragama menjawab: karena
diperintahkan atau dilarang oleh tuhan.
3. Teori Hak
Teori hak paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan
atau perilaku. Teori hak merupakan suatu aspek dari teori deantologi, karena hak
berkaitan dengan kewajiban. Sehingga dapat dikatakan bahwa hak dan kewajiban
bagaikan dua sisi mata uang logam yang sama. Teori hak sangat cocok dengan pemikiran
demokratis, yaitu hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat manusia itu sama.
Entah seseorang itu kaya atau miskin, atau dalam keadaan ekonomis yang sedang, dari
segi martabatnya tidak ada perbedaan dan akibatnya ia tidak boleh diperlakukan dengan
cara berbeda.
4. Teori Keutamaan
Menurut teori sebelumnya, baik buruknya perilaku manusia berdasarkan suatu
prinsip atau norma, kalau sesuai dengan norma, maka perbuatan tersebut adalah baik, dan
kalau tidak sesuai, perbuatan adalah buruk. Dalam konteks utilitarisme, suatu perbuatan
adalah baik, jika membawa kesenangan sebesar-besarnya bagi jumlah orang banyak.
Dalam konsep deontology, suatu perbuatan adalah baik, jika sesuai dengan prinsip.
Namun menurut teori hak, perbuatan adalah baik jika sesuai dengan hak manusia. Dan
kesemua teori ini didasarkan atas prinsip (rule based). Teori terakhir adalah teori
keutamaan (virtue), yang memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan:
apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur atau murah hati, melainkan apakah orang
tersebut bersikap adil, jujur, murah hati dan sebagainya. Keutamaan yang harus menandai
pebisnis perorangan diantaranya: kejujuran, fairness, kepercayaan, dan keuletan.
a. Keutamaan pertama: kejujuran. Orang yang mempunyai keutamaan kejujuran tidak
akan berbohong atau menipu dalam transaksi bisnis. Salah satu contohnya: pedagang
mobil bekas tidak jujur, bila ia mengatakan bahwa mesin mobil baru direvisi,
padahal revisi itu tidak pernah terjadi atau bila ia mempermainkan penghitung
kilometer.
b. Keutamaan kedua, fairness atau “keadilan”. Fairness adalah kesediaan untuk
memberikan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan dengan
“wajar” dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam
suatu transaksi. Insider trading adalah contoh cara berbisnis yang tidak fair. Yaitu
menjual saham atau membeli saham berdasarkan informasi dari dalam yang tidak
tersedia bagi umum.
c. Keutamaan ketiga, kepercayaan. Pebisnis yang memiliki keutamaan ini, bersedia
untuk menerima mitranya sebagai orang yang bisa diandalkan. Ada beberapa cara
untuk mengamankan kepercayaan, salah satunya adalah memberikan garansi dan
jaminan. Bila perdagangan mobil bekas adalah salah satu sector yang dicurigai,
bisnis ini bisa memberi garansi satu tahun untuk setiap mobil yang dijualnya, guna
menciptakan kepercayaan.
d. Keutamaan keempat adalah keuletan. Keuletan dalam bisnis cukup dekat dengan
keutamaan lebih umum yang disebut “ keberanian moral”.
DALAM HAL KAITANNYA DENGAN PENERAPAN “PHILOSOPHICAL ETHICS
AND BUSINESS” DI INDONESIA
Dalam hal kaitannya dengan BUMN yang ada di Indonesia, filosofi etika bisnis sudah
tercantum dalam pedoman pelaksanaan penyusunan Pedoman GCG yang spesifik untuk
masing-masing BUMN. Pedoman tersebut mencakup berbagai kebijakan yang sekurang-
kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut
a. Visi, misl dan nilai-nilai perusahaan,
b. Kedudukan dan fungsi RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite
Penunjang Dewan . Komisaris, dan Pengawasan Internal,
c. Kebijakan untuk memastikan terlaksananya efektifitas fungsi masing-masing
organ perusahaan,
d. Kebijakan· untuk memastikan akuntabilitas dan efektifitas pengendalian internal
dan laporan keuangan,
e. Pedoman perilaku (code of conduct) yang didasarkan pada etika bisnis yang
disepakati,
f. Sarana pengungkapan informasi untuk pemangku kepentingan (public disclosure),
g. Kebijakan penyempumaan berbagai peraturan perusahaan dalam rangka memenuhi
prinsip GCG
Untuk menerapkan GCG dengan lebih baik, Kementrian BUMN juga melaksanakan
fit and proper test, terhadap calon direksi BUMN. Diharapkan agar BUMN tidak hanya
menjadikan GCG sebagai slogan semata, namun menjadikannya sebagai nilai budaya yang
diterapkan dalam kegiatan operasional sehari-hari. Selanjutnya Kementerian BUMN terus
memonitor dan menilai, antara lain melalui assesment terhadap 28 BUMN dan review
terhadap pelaksanaan GCG yang dilakukan terhadap 16 BUMN. Dalam rangka meningkatkan
efektivitas penilaian terhadap praktik-praktik GCG BUMN dilakukan penyempumaan
indikator dan parameter dalam rangka assessment dan review GCG yang dilaksanakan
bersama BPKP yaitu: indikator semula 86 item menjadi 50 item; dan parameter semula 253
item menjadi 160 item.
Hal lain yang terkait dalam pemantapan pelaksanaan GCG adalah penyempumaan
Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-117/M-MBU/2002 dengan melibatkan unit internal
terkait dan bekerjasama dengan BPKP, National Committee Corporate Governance serta
Antara Harapan dan Kenyataan pejabat BUMN dan keglatan workshop yang diadakan untuk
mengumpulkan masukan-masukan yang diperlukan. Proses tersebut menghasilkan
penyempurnaan peraturan berupa Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-
06IMBUI2007 tanggal 31 Juli 2007 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara.
Namun, apakah hal terse but sudah memadai dan bagaimana substansi yang telah
dicapai? BPKP menllai saat inl penerapan GCG oleh BUMN masih merupakan sebagai
keharusan karena merupakan perintah dari atasan. GCG belum bisa berakar, sebagai pola
yang ber/aku di perusahaan. Meneg BUMN melalul Surat Edaran No 117/MMBUI2002,
memang mengharuskan BUMN untuk menerapkan prinslp-prinsip GCG. Alat uji yang
dilakukan o/eh BPKP adalah Surat Keputusan Meneg BUMN No. 117 tahun 2002. Yang
mewajibkan perusahaan untuk menerapkan prinsip dan praktik GCG. Sebagai landasan
operasional perusahaan, GCG dapat dijadikan sebagai ruh dalam konteks manajemen yang
luas, sebagai soft control bagi kegiatan operasional seharihari. Diyakini penerapan GCG akan
mampu meningkatkan nilai perusahaan.
Namun pencapalan yang diharapkan maslh belum memuaskan, karena GCG masih
berwujud slogan dan program yang harus dilaksanakan karena adanya tuntutan atau perintah
dari atasan. Berdasarkan pengujian oleh BPKP BPKP saat ini kebanyakan BUMN dalam
menerapkan GCG masih berslfat mandatory, sehingga kesadaran ber-GCG harus terus
ditingkatkan.
Kemudian penyimpangan-penyimpangan dan praktek KKN di tubuh BUMN belum
sepenuhnya dapat dibersihkan. Berbagai kasus yang mel/batkan para petinggi BUMN masih
sering terdengar. Hasil survey Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menemukan indikasi
korupsi sekitar Rp10,484 triliun di sejumlah BUMN selama periode 2004-2006 merupakan
Informasi tentang masih lemahnya penerapan GCG dan etika bisnis pada BUMN kita.
GCG pada BUMN sebalknya menjadi ruh dalam konteks manajemen yang luas,
sebagai soft control bagi kegiatan operasional sehari-hari. Etika bisnis bukan hanya sebatas
buku saku "code of conduct" melainkan dijalankan dan menjadi corporate culture di BUMN.
Jadi proses intemalisasi code of conduct tersebut bukan hanya secara formal, melainkan lebih
mengutamakan subtsansinya. Diyakini penerapan GCG akan mampu meningkatkan nilai
perusahaan. Adanya intervensi dari berbagai pihak seperti pemerintah, legislative ikut
memperlemah kinerja pencapaian GCG, karena BUMN menjadi rentan terhadap conflict of
interest dari masing-maslng stakeholder terse but.
Sebuah korporasi akan maju dengan baik manakala dalam pengambilan keputusan tidak ada
afiliasi yang mengintervensi dirinya. Sebaiknya BUMN terbebas dari Intervensl pihak-pihak
yang selama ini cenderung mengutamakan kepenti~an golongan dan keuntungan sesaat.
Bila manajemen BUMN dapat mengelola asetnya sesuai dengan prinsip-prinsip GCG
diharapakn dapat diperoleh 5 (manfaat).
1. BUMN memperoleh nilai perusahaan (corporate value) secara maksimal.
2. BUMN memiliki daya saing yang sangat kuat, baik secara nasional maupun
internasional.
3. Kontribusi BUMN kepada pemerintah berupa deviden dan pajak lebih meningkat.
4. Pengelolaan BUMN lebih transparan, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan
kepada public
5. Kinerja BUMN akan lebih bagus karena ROA lebih baik.
KESIMPULAN
Semua pelaku bisnis harus menyadari tanggung jawabnya terhadap para pemangku
kepentingan perusahaan dan membuat keputusan yang mencerminkan tanggung jawab ini.
Pemangku kepentingan perusahaan terdiri dari pelanggan, karyawan, pemegang saham dan
kreditor. Etika bisnis sendiri sangat beraneka ragam tetapi memiliki satu pengertian yang
sama, yaitu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang
memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi atau
sosial, dan penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.
Hal ini terjadi karena adanya beberapa teori etika yaitu , etika teleologi, deontologi, teori hak
dan teori keutamaan (Virtue Theory).
HAL – HAL YANG DIREKOMENDASIKAN
1. Perlu adanya upaya perbaikan menyeluruh yang mencakup pembenahan seluruh
komponen pemerintahan, swasta dan masyarakat serta sistem GG guna mendukung
terlaksananya penerapan mekanisme kontrol untuk menjamin berjalannya sistem ini
secara seimbang dan berkesinambungan sehingga etika bisnis yang akan tumbuh dan
berkembang sebagai dasar dari filosofi etika bisnis.
2. Harus diadakan penegakan hukum dan lembaga pendukungnya secara penuh di dalam
menjaga berjalannya sistem secara benar, sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan
terhadap hal-hal yang melanggar atau menganggu jalannya GG dan Etika Bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Perkuliahan Universitas Mercubuana. Business Ethics and Good Governance
Philosophical Ethics and Business. Prof Dr.Ir.H.Hapzi Ali pre-Msc MM CMA.
Dedy Djefris.2008.Implementasi Good Corporate Governancedan Etika Bisnis pada Badan
Usaha Milik Negara (bumn): Antara Harapan dan Kenyataan. Padang. Jurnal Akuntansi &
Manajemen Vol 3. No. 1: 45-57.

More Related Content

What's hot

2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...NovitaHerlissha
 
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...rianafitri1
 
Perspektif Etika Bisnis dalam Ajaran Islam dan Barat, Etika Profesi
Perspektif Etika Bisnis dalam Ajaran Islam dan Barat, Etika ProfesiPerspektif Etika Bisnis dalam Ajaran Islam dan Barat, Etika Profesi
Perspektif Etika Bisnis dalam Ajaran Islam dan Barat, Etika Profesicelinatavi
 
Analisis tindakan penegak hukum yang melanggar etika dipandang dari teori dan...
Analisis tindakan penegak hukum yang melanggar etika dipandang dari teori dan...Analisis tindakan penegak hukum yang melanggar etika dipandang dari teori dan...
Analisis tindakan penegak hukum yang melanggar etika dipandang dari teori dan...Baim TwotauzZen'nTen
 
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma, technology and privacy in the ...
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma, technology and privacy in the ...Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma, technology and privacy in the ...
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma, technology and privacy in the ...Fariz adlan
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...yosua mickel
 
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...Fariz adlan
 
Government Ethics / Etika pemerintahan
Government Ethics / Etika pemerintahanGovernment Ethics / Etika pemerintahan
Government Ethics / Etika pemerintahanYuca Siahaan
 
Analisis etika per makanan
Analisis etika per makananAnalisis etika per makanan
Analisis etika per makanansusanti daly
 
Etika pemerintahan dalam praktek
Etika pemerintahan dalam praktekEtika pemerintahan dalam praktek
Etika pemerintahan dalam praktekNandya Guvita
 
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...Rame Priyanto
 
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, philosopphical and business...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, philosopphical and business...Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, philosopphical and business...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, philosopphical and business...adecaswito
 
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...lia_auriga
 
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisMakalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisFajar Jabrik
 
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnisEtika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnis085289742051
 

What's hot (18)

2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
 
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
 
Perspektif Etika Bisnis dalam Ajaran Islam dan Barat, Etika Profesi
Perspektif Etika Bisnis dalam Ajaran Islam dan Barat, Etika ProfesiPerspektif Etika Bisnis dalam Ajaran Islam dan Barat, Etika Profesi
Perspektif Etika Bisnis dalam Ajaran Islam dan Barat, Etika Profesi
 
Analisis tindakan penegak hukum yang melanggar etika dipandang dari teori dan...
Analisis tindakan penegak hukum yang melanggar etika dipandang dari teori dan...Analisis tindakan penegak hukum yang melanggar etika dipandang dari teori dan...
Analisis tindakan penegak hukum yang melanggar etika dipandang dari teori dan...
 
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma, technology and privacy in the ...
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma, technology and privacy in the ...Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma, technology and privacy in the ...
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma, technology and privacy in the ...
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
 
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...
 
Government Ethics / Etika pemerintahan
Government Ethics / Etika pemerintahanGovernment Ethics / Etika pemerintahan
Government Ethics / Etika pemerintahan
 
118276795 etika-pemerintahan-1
118276795 etika-pemerintahan-1118276795 etika-pemerintahan-1
118276795 etika-pemerintahan-1
 
Etika bisnis (1st week)
Etika bisnis (1st week)Etika bisnis (1st week)
Etika bisnis (1st week)
 
Analisis etika per makanan
Analisis etika per makananAnalisis etika per makanan
Analisis etika per makanan
 
Etika pemerintahan dalam praktek
Etika pemerintahan dalam praktekEtika pemerintahan dalam praktek
Etika pemerintahan dalam praktek
 
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
 
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, philosopphical and business...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, philosopphical and business...Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, philosopphical and business...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, philosopphical and business...
 
Bab ix
Bab ixBab ix
Bab ix
 
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
 
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisMakalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
 
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnisEtika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
 

Similar to BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Business, Universitas Mercubuana.2017.PDF

BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...Nanang Firmansyah
 
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...SukrasnoSukrasno
 
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...Novri Yanto
 
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...Imam Arifin
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...yosua mickel
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Univers...
BE & GG, Poltak Bobby,  Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Univers...BE & GG, Poltak Bobby,  Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Univers...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Univers...Bobby Sirait
 
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, philosphical ethic & business, ...
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, philosphical ethic & business, ...Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, philosphical ethic & business, ...
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, philosphical ethic & business, ...Wildan Karim Angga Perbata
 
Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, concepts and theories of business ethi...
Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, concepts and theories of business ethi...Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, concepts and theories of business ethi...
Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, concepts and theories of business ethi...Rame Priyanto
 
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universitas me...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universitas me...BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universitas me...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universitas me...Bonita Admaja
 
BE&GG, Agnis Noviani Noor, Hapzi Ali, Business Ethics & Good Governance ; Ph...
BE&GG, Agnis Noviani Noor, Hapzi Ali, Business Ethics & Good Governance  ; Ph...BE&GG, Agnis Noviani Noor, Hapzi Ali, Business Ethics & Good Governance  ; Ph...
BE&GG, Agnis Noviani Noor, Hapzi Ali, Business Ethics & Good Governance ; Ph...Agnis Noviani Noor
 
10, sm, adrianto, hapzi ali, business ethics, csr, risk management, universti...
10, sm, adrianto, hapzi ali, business ethics, csr, risk management, universti...10, sm, adrianto, hapzi ali, business ethics, csr, risk management, universti...
10, sm, adrianto, hapzi ali, business ethics, csr, risk management, universti...Adrianto Dasoeki
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Philosophical Ethics and Business in Indones...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Philosophical Ethics and Business in Indones...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Philosophical Ethics and Business in Indones...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Philosophical Ethics and Business in Indones...Muhammad Frayogi
 
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)Melly Gunawan
 
Etika bisnis islam
Etika bisnis islamEtika bisnis islam
Etika bisnis islamfantasip
 

Similar to BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Business, Universitas Mercubuana.2017.PDF (20)

BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...
 
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
 
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
 
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
 
Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019
 
Softskill 3
Softskill 3Softskill 3
Softskill 3
 
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Univers...
BE & GG, Poltak Bobby,  Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Univers...BE & GG, Poltak Bobby,  Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Univers...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Univers...
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
Etika pembangunan
Etika pembangunanEtika pembangunan
Etika pembangunan
 
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, philosphical ethic & business, ...
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, philosphical ethic & business, ...Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, philosphical ethic & business, ...
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, philosphical ethic & business, ...
 
Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, concepts and theories of business ethi...
Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, concepts and theories of business ethi...Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, concepts and theories of business ethi...
Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, concepts and theories of business ethi...
 
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universitas me...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universitas me...BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universitas me...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universitas me...
 
BE&GG, Agnis Noviani Noor, Hapzi Ali, Business Ethics & Good Governance ; Ph...
BE&GG, Agnis Noviani Noor, Hapzi Ali, Business Ethics & Good Governance  ; Ph...BE&GG, Agnis Noviani Noor, Hapzi Ali, Business Ethics & Good Governance  ; Ph...
BE&GG, Agnis Noviani Noor, Hapzi Ali, Business Ethics & Good Governance ; Ph...
 
10, sm, adrianto, hapzi ali, business ethics, csr, risk management, universti...
10, sm, adrianto, hapzi ali, business ethics, csr, risk management, universti...10, sm, adrianto, hapzi ali, business ethics, csr, risk management, universti...
10, sm, adrianto, hapzi ali, business ethics, csr, risk management, universti...
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Philosophical Ethics and Business in Indones...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Philosophical Ethics and Business in Indones...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Philosophical Ethics and Business in Indones...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Philosophical Ethics and Business in Indones...
 
Bab viii
Bab viiiBab viii
Bab viii
 
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
 
Etika bisnis islam
Etika bisnis islamEtika bisnis islam
Etika bisnis islam
 

More from Muh Agus Priyetno

TGS UAS SM, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Analisis SWOT BPJS Ketenaga...
TGS UAS SM,  Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Analisis SWOT BPJS Ketenaga...TGS UAS SM,  Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Analisis SWOT BPJS Ketenaga...
TGS UAS SM, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Analisis SWOT BPJS Ketenaga...Muh Agus Priyetno
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...Muh Agus Priyetno
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, multi business st...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi,  multi business st...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi,  multi business st...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, multi business st...Muh Agus Priyetno
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...Muh Agus Priyetno
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objecti...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi,  long term objecti...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi,  long term objecti...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objecti...Muh Agus Priyetno
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...Muh Agus Priyetno
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...Muh Agus Priyetno
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...Muh Agus Priyetno
 
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...Muh Agus Priyetno
 
TGS UAS BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Penerapan GCG Pada BPJS...
TGS UAS BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Penerapan GCG Pada BPJS...TGS UAS BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Penerapan GCG Pada BPJS...
TGS UAS BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Penerapan GCG Pada BPJS...Muh Agus Priyetno
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...Muh Agus Priyetno
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Muh Agus Priyetno
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, governance rating, universi...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, governance rating, universi...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, governance rating, universi...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, governance rating, universi...Muh Agus Priyetno
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...Muh Agus Priyetno
 

More from Muh Agus Priyetno (14)

TGS UAS SM, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Analisis SWOT BPJS Ketenaga...
TGS UAS SM,  Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Analisis SWOT BPJS Ketenaga...TGS UAS SM,  Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Analisis SWOT BPJS Ketenaga...
TGS UAS SM, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Analisis SWOT BPJS Ketenaga...
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, multi business st...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi,  multi business st...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi,  multi business st...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, multi business st...
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objecti...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi,  long term objecti...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi,  long term objecti...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objecti...
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...
 
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...
 
TGS UAS BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Penerapan GCG Pada BPJS...
TGS UAS BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Penerapan GCG Pada BPJS...TGS UAS BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Penerapan GCG Pada BPJS...
TGS UAS BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Penerapan GCG Pada BPJS...
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, governance rating, universi...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, governance rating, universi...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, governance rating, universi...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, governance rating, universi...
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...
 

Recently uploaded

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 

Recently uploaded (19)

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 

BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Business, Universitas Mercubuana.2017.PDF

  • 1. Nama Mahasiswa : Muh. Agus Priyetno NIM : 55117110052 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA FORUM 2 BE & GG IMPLEMENTASI “PHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESS” DI INDONESIA Filosofi etika bisnis dalam tinjauan di indonesia bisa kita refleksikan pada kondisi krisis ekonomi sekarang ini. Semakin berlarutnya penanganan krisis membuktikan bahwa filosofi etika bisnis yang terbentuk di indonesia masih buruk baik itu di kalangan swasta dalam hal ini pengusaha, pemerintah baik dari pusat maupun daerah di segala tingkatan. Adanya krisis ekonomi di indonesia disebabkan oleh kebijakan ekonomi pemerintah yang tidak transparan, akuntabel, tidak memperdulikan kepentingan rakyat dan yang lebih utama adalah maraknya praktek KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). Kita melihat bahwa Indonesia selama 30 tahun sebelum adanya krisis dipandang sebagai negara yang berhasil dan dipuji Bank Dunia sebagai negara yang pembangunannya telah berhasil dan dimasukkan sebagai bagian dari keajaiban Asia Timur.Tapi setelah adanya krisis kita dihadapkan pada kenyataan bahwa kita terbelenggu oleh utang yang tidak akan habis sampai dengan sepuluh keturunan anak cucu kita.Di jaman Soeharto utang dianggap sebagai pendapatan pembangunan, dikatakan utang khususnya luar negeri dalam kondisi sustainable jika tidak mencapai 20 % dari total GDP. Kondisi ini tentunya akan sangat memberatkan pemerintah di kemudian harinya. Karena utang adalah indikator dalam menentukan soliditas keuangan. Rendahnya etika bisnis yang merupakan bagian dari filosofi etika bisnis yang terlihat dari kebijakan pemerintah yang tidak masuk akal tercermin juga pada hal lain, yaitu kerusakan yang disebabkan oleh praktek KKN (korupsi, kolusi, Nepotisme). Menurut Kwik Kian Gie KKN adalah sumber dari permasalahan krisis yang terjadi di indonesia. KKN adalah the roots of all evils. Setiap proyek baik proyek yang didanai oleh pihak luar negeri atau pemerintah selalu digerogoti oleh para koruptor. Yang terjadi kemudian adalah otak kita telah dipenuhi oleh otak proyek. Karena dengan adanya proyek tersebut dampaknya adalah pada pemasukan ke kantong-kantong pribadi yang ujung-ujungnya korupsi. Contoh kecil lainnya yang mencerminkan filosofi etika bisnis yang berkembang di indonesia tidak sesuai dengan semestinya yaitu banyaknya di lapangan, misalnya kasus bakso yang komposisinya terdapat daging babi, boraks, dan bahan-bahan kimia yang dapat merusak tubuh, dan masih banyak lagi contoh bisnis di sektor kuliner yang menyalahi etika bisnis. Contoh dibidang jasa yakni permasalah di sektor perfilman, sofware, dsb. Untuk perfilman sendiri banyak pelaku pembajak yang mengabaikan peraturan-peraturan tentang hak siar, pendistribusian dan peng-copian film. Mereka (pembajak) hanya memikirkan keuntungan secara sepihak tanpa melihat pihak yang dirugikan dan parahnya lagi pembajak-pembajak terebut di dukung oleh masyarakat indonesianya sendiri, alasan mereka(masyarakat indonesia) memilih barang bajakan karena lebih murah dari harga semestinya. Selain itu dalam perkembangan filosofi etika dan bisnis terdapat beberapa teori etika yang harus kita ketahui untuk menilai perilaku manusiawi berstandar moral, dan memberikan ketepatan nasehat tentang bagaimana bertindak bermoral pada situasi tertentu.
  • 2. 1. Utilitarianisme Teori utilitarianisme mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik dilakukan jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat. Teori utilitarianisme sebagai teori etika kegunaan suatu tindakan ekonomis, sesuai sekali dengan prinsip prinsip ekonomis. 2. Deontologi Deontologi‟ berasal dari kata Yunani “deon”, berarti kewajiban. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan atau tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan kewajiban bertindak baik kepada orang lain sebagaimana keinginan diri sendiri selalu berlaku baik baik pada diri sendiri. 3. Teori Hak Setiap insan ekonomis memiliki hak, sejalan dengan itu ia juga memiliki kewajiban secara ekonomis. Secara moral evaluasi terhadap berbagai peristiwa ekonomis didasari oleh teori hak. Teori hak ini merupakan pendekatan relatif banyak dipakai mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku seseorang atau sekelompok orang. 4. Teori Keutamaan Keutamaan didefinisikan sebagai penggambaran watak menganai perilaku seseorang dan memungkinkan nya bertingkah laku baik secara moral. Kebijaksanaan, merupakan suatu keutamaan seseorang sehingga bermodal hal tersebut seseorang mampu mengambil keputusan tepat dalam berbagai kondisi. 5. Relativisme Bila selalu dalam kondisi perilaku normal, maka pada dasarnya setiap orang cenderung bersedia berperilaku utama atau baik. Mereka yakin bahwa adat-istiadat, agama atau kepercayaan yang dianutnya dari daerah di mana ia dibesarkan diyakini merupakan adat istiadat terbaik di banding lain-lainnya. HUBUNGAN PHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESS DENGAN BUSINESS ETHICS AND GOOD GOVERNANCE Dalam kaitannya dengan penerapan etika bisnis dan good governance di Indonesia, jelas bahwa berbagai praktik seperti penggelembungan nilai proyek untuk memperoleh pembiayaan bank, memperoleh izin usaha tanpa harus melalui prosedur standar, tingkat pencemaran lingkungan yang di luar ambang batas toleransi, jelas merupakan praktik yang salah. Dalam masalah ini problematika paling umum biasanya terjadi melalui pertentangan antara “kepentingan pribadi dan kelompok atau keluarga” disatu sisi dengan “kepentingan masyarakat luas/publik” di sisi lainnya. Tanpa dasar moralitas dan etika yang baik serta tingginya sifat opportunistik yang dimiliki individu, menyebabkan kalangan pemilik perusahaan bersikap menjadi ethnocentric. Dengan dasar demikian mereka akan mendahulukan kepentingan pribadi dan/atau kelompok di atas kepentingan orang banyak, walaupun tindakan yang dilakukan adalah salah. Tindakan ini semakin membahayakan jika penegakan hukum dan aturan perundangan lainnya yang ditujukan sebagai mekanisme kontrol perilaku pebisnis, tidak dapat ditegakkan. Kondisi inilah yang pada akhirnya menyebabkan rapuhnya sendi-sendi perekonomian, melemahnya institusi, mandulnya sistem hukum, yang pada gilirannya akan merusak sistem perekonomian nasional secara keseluruhan. “Secara umum dapat disimpulkan bahwa, disamping berbagai masalah operasional yang berkaitan dengan berbagai infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya GG secara baik, kendala paling utama justru
  • 3. berada pada sisi “manusianya” atau individu yang berada dalam sistem tersebut. Argumen ini didasarkan pada kenyataan bahwa seberapa canggihpun perangkat sistem yang dimiliki tidak akan mampu memberikan hasil optimal, jika tidak diiringi oleh kemauan para individu/ pebisnis untuk patuh atau taat asas terhadap aturan main yang telah digariskan. Lebih lanjut, karena penekanan sistem GG berdasarkan pada prinsip“keseimbangan”, maka kekuatan pengendali untuk melakukan checks and balances terhadap berbagai aktivitas bisnis mutlak diperlukan. Melalui mekanisme GG yang dirancang sesuai dengan karakteristik suatu masyarakat, kekuatan ini hanya akan berfungsi optimal jika semua individu yang terkait dengan berbagai elemen dalam sistem tersebut berpedoman pada aspek moralitas atau etika yang terkandung di dalam filosofi bisnis dalam melaksanakan fungsi dan tanggungjawabnya masing-masing. Untuk itu, diperlukan adanya suatu pedoman filosofi etika bisnis yang jelas dan terinci agar setiap pelanggaran moral bisa dipertanggung jawabkan di hadapan hukum formal”. DAFTAR PUSTAKA Adi Kurniawan. 2013. Etika Bisnis di Indonesia. 1 Oktober 2013 Diambil dari : http://komang4d1.blogspot.co.id/2013/09/etika-bisnis-di-indonesia.html Niki Lukviarman.2004. Etika Bisnis Tak Berjalan di Indonesia: Ada Apa Dengan Corporate Governance?. Padang. JSB No. 9.Vol 2:139-156. Modul Perkuliahan Universitas Mercubuana. Business Ethics and Good Governance : Philosophical Ethics and Buciness. Prof Dr Ir H Hapzi Ali Pre-Msc MM CMA.
  • 4. QUIZ 2 BE & GG RESUME “PHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESS” Muh. Agus Priyetno 55117110052 Etika berasal dari kata Yunani „Ethos‟ (jamak – ta etha), berarti norma-norma, nilai- nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, atau adat istiadat. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain. Filosofi adalah studi mengenai kebijaksanaan, dasar- dasar pengetahuan, dan proses yang digunakan untuk mengembangkan dan merancang pandangan mengenai suatu kenyataan, kehidupan, pengetahuan, nilai, alasan, pikiran dan bahasa (Teichman, 1999). Etika dalam pandangan filsafat ialah mendapatkan ide yang sama bagi seluruh manusia disetiap waktu dan tempat tentang ukuran tingkah laku yang baik dan buruk sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran manusia. Akan tetapi dalam usaha mencapai tujuan itu, etika mengalami kesulitan, karena pandangan masing-masing golongan dunia ini tentang baik dan buruk mempunyai ukuran (kriteria) yang berlainan. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika). Etika sebagai filsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret sebagai pegangan siap pakai. Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai : a. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia. b. Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma moral yang umum diterima. Adapun teori-teori etika yang terdapat dalam filsafat etika bisnis sebagai berikut: 1. Utilitarisme Utilitarisme berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “ bermanfaat”. Menurut teori ini, suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang saja melainkan masyarakat keseluruhan. Dalam rangka pemikiran Utilitarisme, criteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah the greatest happiness of the greatest number “ kebahagian terbesar dari jumlah orang terbesar”. Contoh dalam kasus, kenapa melestarikan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab moral kita? Utilitarisme menjawab: karena hal ini membawa manfaat paling besar bagi umat manusia sebagai keseluruhan, termasuk juga pada generasi sesudahnya. Teori Utilitarisme cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, yaitu cost-benefit analysis yang banyak dipakai dalam konteks ekonomi. Sedangkan dalam konteks bisnis dengan melihat untung dan rugi atau kredit dan debet.
  • 5. Utilitarisme disebut juga sebagai teori teleologis ( dalam yunani telos= tujuan), karena menurut teori ini kualitas etis suatu perbuatan diperoleh dengan dicapainya tujuan perbuatan. Perbuatan yang memang bermaksud baik tetapi tidak menghasilkan apa-apa, menurut Utilitarisme tidak pantas disebut baik. Salah satu contoh: menepati janji, berkata benar, atau menghormati hak orang lain adalah baik karena hasil baik yang dicapai dengannya, bukan karena suatu sifat internal dari perbuatan-perbuatan tersebut. Sedangkan mengingkari janji, berbohong dan mencuri adalah perbuatan buruk karena akibat buruk yang dibawakannya, bukan karena sifat buruk dari perbuatan itu. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa menurut paham utilitarianisme, bisnis adalah etis apabila kegiatan yang dilakukannya dapat memberikan sebesar besarnya manfaat pada konsumen dan masyarakat. Jadi, kebijaksanaan atau tindakan bisnis yang baik adalah kebijakan yang menghasilkan berbagai hal yang baik, bukan sebaliknya menimbulkan kerugian. beberapa Utilitaris mengusulkan untuk membedakan dua macam Utilitarisme yaitu: a. Utilitarisme perbuatan (act Utilitarisnism) Disini, prinsip dasar Utilitarisnisme (manfaat terbesar bagi sejumlah orang banyak) diterapkan pada perbuatan. Dipakai untuk menilai kualitas moral suatu perbuatan b. Utilitarisme aturan ( rule Utilitarisnism) Prinsip dasar dari Utilitarisnisme tidak harus diterapkan atas perbuatan yang kita lakukan, melainkan atas aturan moral yang kita terima bersama dalam masyarakat sebagai pegangan bagi perilaku kita. 2. Deontologi Istilah “deontology” berasal dari kata yunani deon yang berarti kewajiban. Yang menjadi dasar bagi baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Konsekuensi perbuatan dalam hal ini tidak boleh menjadi pertimbangan. Perbuatan tidak pernah menjadi baik karena hasilnya baik, melainkan hanya karena wajib dilakukan. Jika kita lihat orang beragama berpegang pada pendirian deontology ini. Untuk pertanyaan mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan lain adalah buruk, orang beragama menjawab: karena diperintahkan atau dilarang oleh tuhan. 3. Teori Hak Teori hak paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori hak merupakan suatu aspek dari teori deantologi, karena hak berkaitan dengan kewajiban. Sehingga dapat dikatakan bahwa hak dan kewajiban bagaikan dua sisi mata uang logam yang sama. Teori hak sangat cocok dengan pemikiran demokratis, yaitu hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat manusia itu sama. Entah seseorang itu kaya atau miskin, atau dalam keadaan ekonomis yang sedang, dari segi martabatnya tidak ada perbedaan dan akibatnya ia tidak boleh diperlakukan dengan cara berbeda. 4. Teori Keutamaan Menurut teori sebelumnya, baik buruknya perilaku manusia berdasarkan suatu prinsip atau norma, kalau sesuai dengan norma, maka perbuatan tersebut adalah baik, dan kalau tidak sesuai, perbuatan adalah buruk. Dalam konteks utilitarisme, suatu perbuatan adalah baik, jika membawa kesenangan sebesar-besarnya bagi jumlah orang banyak. Dalam konsep deontology, suatu perbuatan adalah baik, jika sesuai dengan prinsip. Namun menurut teori hak, perbuatan adalah baik jika sesuai dengan hak manusia. Dan kesemua teori ini didasarkan atas prinsip (rule based). Teori terakhir adalah teori keutamaan (virtue), yang memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan:
  • 6. apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur atau murah hati, melainkan apakah orang tersebut bersikap adil, jujur, murah hati dan sebagainya. Keutamaan yang harus menandai pebisnis perorangan diantaranya: kejujuran, fairness, kepercayaan, dan keuletan. a. Keutamaan pertama: kejujuran. Orang yang mempunyai keutamaan kejujuran tidak akan berbohong atau menipu dalam transaksi bisnis. Salah satu contohnya: pedagang mobil bekas tidak jujur, bila ia mengatakan bahwa mesin mobil baru direvisi, padahal revisi itu tidak pernah terjadi atau bila ia mempermainkan penghitung kilometer. b. Keutamaan kedua, fairness atau “keadilan”. Fairness adalah kesediaan untuk memberikan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan dengan “wajar” dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu transaksi. Insider trading adalah contoh cara berbisnis yang tidak fair. Yaitu menjual saham atau membeli saham berdasarkan informasi dari dalam yang tidak tersedia bagi umum. c. Keutamaan ketiga, kepercayaan. Pebisnis yang memiliki keutamaan ini, bersedia untuk menerima mitranya sebagai orang yang bisa diandalkan. Ada beberapa cara untuk mengamankan kepercayaan, salah satunya adalah memberikan garansi dan jaminan. Bila perdagangan mobil bekas adalah salah satu sector yang dicurigai, bisnis ini bisa memberi garansi satu tahun untuk setiap mobil yang dijualnya, guna menciptakan kepercayaan. d. Keutamaan keempat adalah keuletan. Keuletan dalam bisnis cukup dekat dengan keutamaan lebih umum yang disebut “ keberanian moral”. DALAM HAL KAITANNYA DENGAN PENERAPAN “PHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESS” DI INDONESIA Dalam hal kaitannya dengan BUMN yang ada di Indonesia, filosofi etika bisnis sudah tercantum dalam pedoman pelaksanaan penyusunan Pedoman GCG yang spesifik untuk masing-masing BUMN. Pedoman tersebut mencakup berbagai kebijakan yang sekurang- kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut a. Visi, misl dan nilai-nilai perusahaan, b. Kedudukan dan fungsi RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite Penunjang Dewan . Komisaris, dan Pengawasan Internal, c. Kebijakan untuk memastikan terlaksananya efektifitas fungsi masing-masing organ perusahaan, d. Kebijakan· untuk memastikan akuntabilitas dan efektifitas pengendalian internal dan laporan keuangan, e. Pedoman perilaku (code of conduct) yang didasarkan pada etika bisnis yang disepakati, f. Sarana pengungkapan informasi untuk pemangku kepentingan (public disclosure), g. Kebijakan penyempumaan berbagai peraturan perusahaan dalam rangka memenuhi prinsip GCG Untuk menerapkan GCG dengan lebih baik, Kementrian BUMN juga melaksanakan fit and proper test, terhadap calon direksi BUMN. Diharapkan agar BUMN tidak hanya menjadikan GCG sebagai slogan semata, namun menjadikannya sebagai nilai budaya yang diterapkan dalam kegiatan operasional sehari-hari. Selanjutnya Kementerian BUMN terus memonitor dan menilai, antara lain melalui assesment terhadap 28 BUMN dan review
  • 7. terhadap pelaksanaan GCG yang dilakukan terhadap 16 BUMN. Dalam rangka meningkatkan efektivitas penilaian terhadap praktik-praktik GCG BUMN dilakukan penyempumaan indikator dan parameter dalam rangka assessment dan review GCG yang dilaksanakan bersama BPKP yaitu: indikator semula 86 item menjadi 50 item; dan parameter semula 253 item menjadi 160 item. Hal lain yang terkait dalam pemantapan pelaksanaan GCG adalah penyempumaan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-117/M-MBU/2002 dengan melibatkan unit internal terkait dan bekerjasama dengan BPKP, National Committee Corporate Governance serta Antara Harapan dan Kenyataan pejabat BUMN dan keglatan workshop yang diadakan untuk mengumpulkan masukan-masukan yang diperlukan. Proses tersebut menghasilkan penyempurnaan peraturan berupa Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER- 06IMBUI2007 tanggal 31 Juli 2007 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara. Namun, apakah hal terse but sudah memadai dan bagaimana substansi yang telah dicapai? BPKP menllai saat inl penerapan GCG oleh BUMN masih merupakan sebagai keharusan karena merupakan perintah dari atasan. GCG belum bisa berakar, sebagai pola yang ber/aku di perusahaan. Meneg BUMN melalul Surat Edaran No 117/MMBUI2002, memang mengharuskan BUMN untuk menerapkan prinslp-prinsip GCG. Alat uji yang dilakukan o/eh BPKP adalah Surat Keputusan Meneg BUMN No. 117 tahun 2002. Yang mewajibkan perusahaan untuk menerapkan prinsip dan praktik GCG. Sebagai landasan operasional perusahaan, GCG dapat dijadikan sebagai ruh dalam konteks manajemen yang luas, sebagai soft control bagi kegiatan operasional seharihari. Diyakini penerapan GCG akan mampu meningkatkan nilai perusahaan. Namun pencapalan yang diharapkan maslh belum memuaskan, karena GCG masih berwujud slogan dan program yang harus dilaksanakan karena adanya tuntutan atau perintah dari atasan. Berdasarkan pengujian oleh BPKP BPKP saat ini kebanyakan BUMN dalam menerapkan GCG masih berslfat mandatory, sehingga kesadaran ber-GCG harus terus ditingkatkan. Kemudian penyimpangan-penyimpangan dan praktek KKN di tubuh BUMN belum sepenuhnya dapat dibersihkan. Berbagai kasus yang mel/batkan para petinggi BUMN masih sering terdengar. Hasil survey Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menemukan indikasi korupsi sekitar Rp10,484 triliun di sejumlah BUMN selama periode 2004-2006 merupakan Informasi tentang masih lemahnya penerapan GCG dan etika bisnis pada BUMN kita. GCG pada BUMN sebalknya menjadi ruh dalam konteks manajemen yang luas, sebagai soft control bagi kegiatan operasional sehari-hari. Etika bisnis bukan hanya sebatas buku saku "code of conduct" melainkan dijalankan dan menjadi corporate culture di BUMN. Jadi proses intemalisasi code of conduct tersebut bukan hanya secara formal, melainkan lebih mengutamakan subtsansinya. Diyakini penerapan GCG akan mampu meningkatkan nilai perusahaan. Adanya intervensi dari berbagai pihak seperti pemerintah, legislative ikut memperlemah kinerja pencapaian GCG, karena BUMN menjadi rentan terhadap conflict of interest dari masing-maslng stakeholder terse but. Sebuah korporasi akan maju dengan baik manakala dalam pengambilan keputusan tidak ada afiliasi yang mengintervensi dirinya. Sebaiknya BUMN terbebas dari Intervensl pihak-pihak yang selama ini cenderung mengutamakan kepenti~an golongan dan keuntungan sesaat. Bila manajemen BUMN dapat mengelola asetnya sesuai dengan prinsip-prinsip GCG diharapakn dapat diperoleh 5 (manfaat). 1. BUMN memperoleh nilai perusahaan (corporate value) secara maksimal. 2. BUMN memiliki daya saing yang sangat kuat, baik secara nasional maupun internasional. 3. Kontribusi BUMN kepada pemerintah berupa deviden dan pajak lebih meningkat.
  • 8. 4. Pengelolaan BUMN lebih transparan, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan kepada public 5. Kinerja BUMN akan lebih bagus karena ROA lebih baik. KESIMPULAN Semua pelaku bisnis harus menyadari tanggung jawabnya terhadap para pemangku kepentingan perusahaan dan membuat keputusan yang mencerminkan tanggung jawab ini. Pemangku kepentingan perusahaan terdiri dari pelanggan, karyawan, pemegang saham dan kreditor. Etika bisnis sendiri sangat beraneka ragam tetapi memiliki satu pengertian yang sama, yaitu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi atau sosial, dan penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis. Hal ini terjadi karena adanya beberapa teori etika yaitu , etika teleologi, deontologi, teori hak dan teori keutamaan (Virtue Theory). HAL – HAL YANG DIREKOMENDASIKAN 1. Perlu adanya upaya perbaikan menyeluruh yang mencakup pembenahan seluruh komponen pemerintahan, swasta dan masyarakat serta sistem GG guna mendukung terlaksananya penerapan mekanisme kontrol untuk menjamin berjalannya sistem ini secara seimbang dan berkesinambungan sehingga etika bisnis yang akan tumbuh dan berkembang sebagai dasar dari filosofi etika bisnis. 2. Harus diadakan penegakan hukum dan lembaga pendukungnya secara penuh di dalam menjaga berjalannya sistem secara benar, sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan terhadap hal-hal yang melanggar atau menganggu jalannya GG dan Etika Bisnis. DAFTAR PUSTAKA Modul Perkuliahan Universitas Mercubuana. Business Ethics and Good Governance Philosophical Ethics and Business. Prof Dr.Ir.H.Hapzi Ali pre-Msc MM CMA. Dedy Djefris.2008.Implementasi Good Corporate Governancedan Etika Bisnis pada Badan Usaha Milik Negara (bumn): Antara Harapan dan Kenyataan. Padang. Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3. No. 1: 45-57.