SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
TUGAS PERKULIAHAN
Multi Business Strategy
Overview of Multi business Strategy
Nadiatur Rakhma
55117110011
Fakultas Program Studi BAB NIM Multi Business Strategy
Pasca Sarjana Magister
Manajemen 09
55117110011
Abstract :
Overview of Multi Business
Strategy
Dafar Isi
Overview of Multi Business Strategy:
• Konsep yang membahas cara manajemen membuat keputusan strategis dalam perusahaan
multibisnis. Konsep sinergi lintas unit bisnis-berbagai kapabilitas dan meningkatkan
kompetensi inti-telah menjadi pendekatan yang diadopsi secara luas dalam mengambil
keputusan strategis diperusahaan multibisnis.
PENDEKATAN PORTOFOLIO : PENDEKATAN YANG BERSEJARAH
Boston consulting Group (BCG) memelopori suatu pendekatan yang disebut Teknik Portofolio yang
mencoba membantu para manajer untuk “menyeimbangkan” arus kas diantara bisnis-bisnis yang beragam
sekaligus mengidentifikasikan tujuan strategis dasar mereka dalam keseluruhan portofolio tersebut.
Maktriks pertumbuhan Pangsa Pasar BCG
para manager yang menggunakan matriks BCG memplot setiap bisnis perusahan beserta timgkat
pertumbuhan pasar dan posisi kompetitif relative. Tingkat pertumbuhan pasar merupakan proyeksi tingkat
pertumbuhan penjualan untuk pasar yang di layani oleh suatu bisnis (John, 2008). Posisi kompotitive
relative biasanya dinyatakan sebagai pangsa pasar dari suatu bisnis di bagi dengan pangsa pasar dari pesaing
terbesarnya.
Sumber : https://thidiweb.com/matriks-bcg-dan-contohnya/
Bintang(star) melambangkan bisnis-bisnis yang berada dalam pasar yang tumbuh pesat dengan pangsa
pasar yang besar. Bisnis-bisnis ini mencerminkan peluang jangka Panjang terbaik dalam portofolio
perusahaan
Sapi perah(cash cow) adalah bisnis-bisnis yang memiliki pangsa pasar terbesar dalam pasar atau industri
dalam pertumbuhan rendah. Karna posisi kompotitive yang kuat dan kebutuhan akan reinvestasi yang
minimum bisnis ini sering kali menghasilkan kas melebihi kebutuhannya. Dengan demikian, bisnis ini
secara selective “di perah” sebagai salah satu sumberdaya korporat untuk di gunakan di tempat
lain(ke”bintang” dan “tanda tanya”).
Anjing (dog) adalah bisnis dengan pangsa pasar dan pertumbuhan pasar yang rendah dalam portofolio
perusahaan menurut saran awal dari BCG bisnis ini sebaiknya di jual atau di liquidasi ketika strategi jangka
pendek telah di maksimalkan.
Tanda tanya (question mark) adalah bisnis tingkat pertumbuhannya tinggi sehingga memiliki daya Tarik
yang besar namun pangsa pasar nya rendah sehingga membuat potensi labanya menjadi tidak pasti untuk
bisnis tanda tanya yang terindentifikasikan akan meningkatkan pangsa pasarnya dan bergerak ke kelompok
bintang jika di berikan ekstra sumber daya korporat. sementara untuk bisnis dalam jangka Panjang
kemungkinan kecil akan berubah dari tanda tanya menjadi bintang. Matriks BCG menyarankan untuk
melakukan divestasi dan memposisikan kembali sumber daya korporat secara lebih efektif.
Maktirks daya Tarik industri-kekuatan bisnis
maktriks ini, di kembangkan oleh McKinsey&company untuk General elektrik. Matriks ini menggunakan
multi faktor untuk menilai daya Tarik industry dan kekuatan bisnis dan bukan hanya menggunakan ukuran
tunggal yang di gunakan dalam matriks BCG. Matriks ini juga memiliki Sembilan sel dibandingkan dengan
empat sel dalam matriks BCG-dengan cara menggantikan sumbu tinggi/sedang/rendah untuk membuat
perbedaan yang lebih baik di antara posisi portofolio bisnis.
Bisnis-bisnis perusahaan tersebut diperingkat berdasarkan banyak factor strategis di dalam setiap sumbu,
posisi dari suatu bisnis kemudian dihitung dengan cara menguantifikasi peringkatnya secara “subjektif”
disepanjang dua dimensi matriks tersebut.
Meskipun rekomendasi strategis yang dihasilkan oleh matriks daya Tarik industri-kekuatan bisnis mirip
dengan yang dihasilkan oleh matriks BCG, matriks daya Tarik industry-kekuatan bisnis menyempurnakan
matriks BCG dalam tiga hal yang fundamental:
1. Terminoligi yang dikaitkan dengan matriks daya Tarik industri-kekuatan bisnis lebih disukai karna
tidak begitu ofensif dan lebih dapat di pahami
2. Adanya lebih dari satu ukuranyang dikaitkan dengan setiap demensi dari matriks kekuatan bisnis
mencakup banyak faktor yang relevan dengan kekuatan bisnis dan daya Tarik pasar selain pangsa
pasar dan pertumbuhan pasar.
3. Pada gilirannya, hal ini memungkinkan dilakukannya penilaian yang lebih luas selama proses
perancanaan, sehingga memperlihatkan pertimbangan-pertimbangan yang penting baik dalam
formulasi maupun dalam implementasi strategi.
Sumber : https://www.slideshare.net/Eriston/analisis-swot-10628596
Matriks lingkungan strategis BCG
Tawaran matriks BCG yang terbaru mengambil pendekatan berbeda, menggunakan gagasan bahwa sifat
dari keunggulan kompetitif dalam suatu industrilah yang menentukan strategi-strategi yang tersedia bahwa
bisnis suatu perusahaan, yang pada gilirannya menentukan struktur dari industri tersebut. Bagi manager
korporat di perusahaan multibisnis, matriks ini menawarkan suatu cara untuk merasionalisasi bisnis dimana
mereka berbeda-bisnis yang memiliki kopetensi inti dan keunggulan kompetitif terkait yang sama karna
lingkungan strategis yang serupa.
Sumber : https://www.slideshare.net/Eriston/analisis-swot-10628596
Matriks tersebut memiliki dua dimensi. Bisa terdapat sumber keunggula kompetitif dengan produk dan jasa
yang kompleks (misalnya mobil dan jasa keuangan) dan sedikit dengan produk dan jasa tergolong
komoditas (kimis, mikroprosesor).
Dimensi kedua adalah ukuran keunggulan kompetitif. Seberapa besar keunggulan tersebut tersedia bagi
pemimpin industri? Dua dimensi tersebut kemudian mendefinisikan empat lingkungan industri sebagai
berikut:
• Bisnis volume (volume business) adalah bisnis-bisnis yang memiliki sedikit sumber keunggulan
tetapi ukurannya besar—biasanya hasil dari skala ekonomis.
• Bisnis tanpa pemenang (stalemate business) memiliki sedikit sumber keunggulan, yang
kebanyakan berukuran kecil.
• Bisnis terfragmentasi (fragmented business) memiliki banyak sumber keunggulan, tetapi
semuanya berukuran kecil.
• Bisnis spesialisasi (specialization business) mempunyai banyak sumber keunggulan dan
menentukan bahwa keunggulan tersebut berpotensi memiliki ukuran yang cukup besar.
BCG memandang matriks ini sebagai pedoman bagi para manager multibisnis untuk menentukan apakah
mereka memiliki sumber dan ukuran keunggulan yang dikaitkan dengan jenis industri yang dihadapi oleh
masing-masing bisnis.
Keterbatasan pendekatan portofolio
Pendekatan portofolio memberikan beberapa kontribusi bagi analisis strategis melalui para manager
korporat yang yakin akan kemampuan mereka untuk mentransfer keunggulan kompetitif menejemen
professional keberagam bisnis. Pendekatan ini menyoroti persamaan dan perbedaan di antara unit-unit
bisnis dan membantu menyampaikan logika di balik strategi korporat bagi masing-masing bisnis dengan
Bahasa yang sama . meskipun menawarkan kontribusi yang berarti, pendekatan-pendekatan ini mempunyai
beberapa keterbatasan dan kelemahan penting:
• Masalah utama dengan matriks portofolio adalah bahwa matriks tersebut tidak menyebutkan
bagaimana nilai diciptakan di antara unit-unit bisnis satu-satunya hubungan di antara unit-unit
bisnis disebut kas.
• Pengukuran yang benar-benar akurat untuk klasifikasi matriks tidak semudah yang dilukiskan oleh
matriks-matriks tersebut. Mengidentifikasikan bisnis individual, atau pasar yang berbeda, sering
kali tidak dapat dilakukan setepat yang diharuskan oleh asumsi dasar.
• Asumsi dasar mengenai hubungan antara pangsa pasar dan profitabilitas efek kurva pengalaman
berbeda lintas industri dan segmen pasar yang berbeda.
• Pilihan-pilihan strategis yang terbatas, yang dimaksudkan untuk menjelaskan arus sumber daya
dalam suatu perusahaan ,kelihatannya lebih sesuai jika dipandang sebagai misi strategis dasar,
yang meciptakan pemahaman yang keliru mengenai apa yang sebenarnya dicakup oleh strategi
masing-masing bisnis.
• Pendekatan portofolio menggambarkan pandangan bahwa perusahaan perlu mencukupi sendiri
modalnya. Hal ini mengabaikan modal yang digalang di pasar modal.
• Pendekatan portofolio biasanya gagal untuk membandingkan keunggulan komprtitif yang diterima
oleh suatu bisnis karena dimiliki oleh perusahaan tertentu dengan biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan tersebut untuk memiliki bisnis itu.
PENDEKATAN SINERGI: MENINGKATKAN KOMPETENSI INTI
peluang-peluang untuk membangun nilai melalui strategi diversifikasi, integrasi, atau usaha patungan
biasanya ditemukan dalam aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pasar, operasi, dan menejemen.
Aktivitas atau infrastuktur rantai nilai dasar dari setiap bisnis menjadi sumber sinergi dan keunggulan
kompetitif potensial bagi bisnis lain dalam portofolio perusahaan.
Analisis strategis menaruh perhatian pada apakah keunggulan kompetitif potensial yang diharapkan akan
muncul dari setiap peluang nilai telah menjadi kenyataan. Dibahas beberapa halangan yang berkaitan
dengan setiap peluang. Para penyusun strategi disarankan untuk memeriksa halangan-halangan tersebut.
Dua elemen penting dalam peluang Bersama yang signifikan:
1. Peluang Bersama harus merupakan porsi yang signifikan dari rantai nilai bisnis yang terlibat.
2. Bisnis-bisnis yang terlibat harus benar-benar memiliki kebutuhan yang sama, kebutuhan akan
aktivitas yang sama, atau tidak pernah ada dasar strategi sejak awal.
Alasan yang paling memaksa perusahaan untuk melakukan diverifikasi dapat ditentukan pada situasi
dimana kompetensi inti keahlian untuk membangun nilai penting dapat ditingkatkan dengan produk-
produk lain atau kepasar-pasar yang bukan merupakan bagian dari tempat dimana kompetensi-kompetensi
inti itu di ciptakan.
PERAN PERUSAHAAN INDUK: DAPATKAN PERUSAHAAN INDUK MENAMBAH NILAI
BERWUJUD?
Merealisasikan Sinergi dari kapabilitas dan kompetensi inti Bersama adalah suatu cara penting diaman
nilai ditambahkan di perusahaaan-perusahaan multibisnis. Penelitian menunjukan bahwa mencari tahu
apakah sinergi-sinergi tersebut riil,dan jika demikian, bagaimana sinergi tersebut dapat paling ditangkap
paling efektif dilakukan oleh menejer unit bisnis, dan bukan oleh induk perusahaan.
Kerangka kerja perusahaan Induk
Perspektif bahwa peran dari induk perusahaan dalam perusahaan multibisnis adalah bahwa induk membagi
kebijaksanaan, wawasan, dan panduan untuk membantu mengembangkan berbagai bisnisnya agar dapat
berhasil. kerangka kerja perusahaan induk (parenting framework) melihat bahwa perusahaan-perusahaan
multibisnis menciptakan nilai dengan memperngaruhi atau menaungi bisnis-bisnis yang dimilikinya.
Terdapat 10 pendukung perspektif untuk mencari peluang menjadi perusahaan indu, yaitu :
1. Ukuran dan umur
Bisnis yang sudah mature, besar dan sukses seing kali menghasilkan birokrasi dan struktur overhead
yang mengakar sehingga sulit untuk dipisahkan dari bisnis tersebut secara internal. Padahal membuang
birokrasi dan struktur overhead tersebut mungkin dapat menambah nilai, dan untuk mewujudkannya
paling baik jika dilakukan oleh katalis eksternal, induk perusahaan.
2. Manajemen
Mempertimbangkan dan dinilai secara objektif serta membantu dalam resolusi mana pun mungkin
merupakan peluang menjadi induk perusahaan yang dapat menambah nilai yaitu memperkerjakan
manajemen yang lebih superior dibandingkan dengan pesaingnya, kemampuan menarik dan
mempertahankan orang-orang dengan keahlin khusus, manajemen kunci berfokus pada tujuan yang
tepat.
3. Definisi Bisnis
Manajer unit bisnis harus mengetahui menegenai bagaimana bisnis mereka seharusnya dan tepat dalam
menargetkan suatu pasar. Tren yang dipercepat kea rah outsourcing dan aliansi dtrategi mengubah
definisi dar banyak bisnis. Semuanya menciptakan suatu peluang menjadi induk perusahaan untuk
membantu mendefinisikan kembali unit bisnis dengan cara yang menciptakan nilai yang lebih beasr.
4. Kesalahan yang Dapat Diprediksi
Sifat dari suatu bisnis dan situasi uniknya dapat membuat para manajer melakukan kesalahan yang
dapat diprediksi. Bisnis-bisnis lama dan mapan seringkali mengakumulasi beragam produk dan pasar,
yang akhirnya menjadi diversifikasi yang berlebihan dalam bisnis tertentu. Semua hal tersebut adalah
kesalahan yang dapat diprediksi, yang dapat dipantau oleh induk perusahaan agar dihindari, sehingga
menciptakan nilai tambah.
5. Hubungan
Unit-unit bisnis mungkin mampu meningkatkan posisi atau efisiensi pasar melalui hubungan dengan
bisnis-bisnis lain yang tidak secara langsung terlihat oleh manajemen dari unit bisnis yang dimaksud.
Dalam kasus apapun, selalu terdapat peluang untuk menambah nilai.
6. Kapabilitas Umum
Dasar-dasar diversifikasi yang berhasil, sebagaiman telah didiskusikan sebelumnya, adalah konsep
berbagi kapabilitas dan kompetensi yang dibutuhkan oleh berbagai unit bisnis. Peluang menjadi
perusahaan induk guna menambah nilai dapat muncul dari waktu ke wwaktu melalui pemeriksaan
secara rutin atas peluang untuk berbagi kapabilitas atau menambah kapasitas Bersama yang
kemungkinan tidak akan diperhatikan oleh manajer unit bisnis yang lebih dekat dengan operasi bisnis
sehari-hari.
7. Keahlian Khusus
Mungkin terdapat situasi dimana perusahaan induk memiliki keahlian khusus atau langka yang dapat
menguntungkan suatu unit bisnis dan menambah nilai dalam proses tersebut. Keahlian hukum, teknis,
atau administratif unit yang penting dalam suatu situasi atau pada titik pengambilan keputusan, yang
dapat tersedia secara cepat dan mudah, bisa terbukti sangat berharga.
8. Hubungan Eksternal
Apakah bisnis tersebut memiliki pemangku kepentingan eksternal- pemerintah, legislatif, serikat
pekerja, pemasok dan pemegang saham-yang dapat dikelola secara lebih efektif oleh induk perusahaan
dibandingkan oleh unit bisnis individual? Jika ya, maka terdapat peluang untuk menjadi induk
perusahaan secara alamiah yang dapat menambah nilai.
9. Keputusan-keputusan Utama
Suatu unit bisnis mungkin menghadapi keputusan yang sulit dalam bidang-bidang dimana bisnis
tersebut kurang memiliki keahlian, seperti melakukan akuisisi, memasuki pasar Cina, meningkatan
kapasitas utama, serta melakukan divestasi dan oputsorching atas bagian utama dari oeparsi bisnis
tersebut. Memperoleh modal secara eksternal untuk mendanai suatu investasi penting mungkin jauh
lebih sulit dibandingkan dengan melakukannya melalui perusahan induk.
10. Perubahan-Perubahan Besar
Kadangkala suatu bisnis perlu mebuat perubahan-perubahan besar dalam cara-cara yang penting bagi
keberhasilan bisnis tersebut dimasa depan, namun yang juga melibatkan bidang-bidang atau
pertimbangan-pertimbangan dimana manjemen unit bisnis tersebut memiliki sedikit pengalaman atau
tidak ada sama sekali.
Tumpang tindih dalam beberapa dari 10 sumber peluang menjadi induk perusahaan ini mungkin ada.
Misalnya, keahlian khusus di cina dan keputusan utama untuk melokasikan atau melakukan outsorching
atas operasi disana mungkin merupakan sumber nilai tambah yang sama. Selain itu, keputusan tersebut
mungkin melibatkan suatu perusahaan besar. Tetapi, fakta bahwa mungkin terdapat tumpeng tindih atau
pengulangan dalam mengklasifikan sumber peluang menjadi induk perusahaan bukanlah hal yang besar,
relatif terhadap nilai dari kerangka kerja perusahaan induk bagi analisis strategis dalam perusahaan
multibnisnis.
Pendekatan Penjaluran
Penjaluran adalah proses dimana eksekutif korporat secara rutin “memetakan kembali” bisnis-bisnisnya
guna menadingi peluang pasar yang berubah pesat. Penambahannya, pemecahan, transfer, keluar dari, atau
penggabungan atas bagian-bagian besar dari bisnis.
Dalam pasar yang bergejolak, menurut para pendukung perspektif, pendekatan tradisoinal ini menghasilkan
unit-unit bisnis dengan strategi yang cepat ketinggalan zaman dan keunggulan kompetitif yang jarang dapat
bertahan lebih dari beberapa tahun. Sebagai akibatnya, menurut mereka, analisi strategis sebaiknya lebih
berpusat pada proses strategis (pengambilan keputusan, aktifitas operasional, dan aktifitas penjualan yang
merupakan proses-proses bisnis yang penting) dibandingkan dengan pada penempatan strategis (cara
dimana suatu bisnis dirancang dan diposisikan untuk melayani target pasar).
Jenis aturan yang berbeda membantupara manajer dan penyusun strategi untuk mengelola aspek-aspek lain
dalam menangkap peluang. Atauran-aturan ini disebut aturan “sederhana” karena harus singkat, jelas, dan
mecerminkan pedoman dasar bagi pengambil keputusan atau tindakan. Aturan-aturan tersebut perlu
menyediakan struktur yang memadai guna mengungkinkan para menajer bergerak cepat dalam menangkap
peluang dengan keyakinan bahwa pertimbangan dan komitmen yang mereka buat itu konsisten dengan
maksud perusahaan.
Daftar Pustaka
1. Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR),2008.Manajemen strategis; Formulasi, Implementasi
dan Pengendalian, Salemba empat, Jakarta.
2. Eriston, Heldy,2011. https://www.slideshare.net/Eriston/analisis-swot-10628596, (2 Maret
2018, jam 20:00)
3. Thidi,2017.https://thidiweb.com/matriks-bcg-dan-contohnya/,(2 Maret 2018, jam 20:00)

More Related Content

What's hot

Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategikFormulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategikLily Herliana
 
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIKSTRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIKBiyah Djauhar
 
Formulasi strategi corp strategi 6
Formulasi strategi corp strategi 6Formulasi strategi corp strategi 6
Formulasi strategi corp strategi 6indra_yu
 
Strategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingStrategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingArif Partono
 
Tb 1 strategi tingkat bisnis (business level strategy) - endang suarsa - ni...
Tb 1   strategi tingkat bisnis (business level strategy) - endang suarsa - ni...Tb 1   strategi tingkat bisnis (business level strategy) - endang suarsa - ni...
Tb 1 strategi tingkat bisnis (business level strategy) - endang suarsa - ni...Endang Suarsa
 
7,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,2018
7,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,20187,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,2018
7,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,2018WahyuBawono1
 
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAnalisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAlbert Winadi, CISA
 
strategi formulation - corporate strategy
strategi formulation - corporate strategystrategi formulation - corporate strategy
strategi formulation - corporate strategyLily Herliana
 
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)Darwin Kadarisman
 
Case Analisa swot
 Case Analisa swot  Case Analisa swot
Case Analisa swot Indra Yu
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisKacung Abdullah
 
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...Adrianto Dasoeki
 
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Kartika Lukitasari
 
Manajemen Strategi
Manajemen StrategiManajemen Strategi
Manajemen StrategiAkadusyifa .
 

What's hot (20)

Corporate Strategy
Corporate StrategyCorporate Strategy
Corporate Strategy
 
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategikFormulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
 
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIKSTRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
 
Analisis swot oke
Analisis swot okeAnalisis swot oke
Analisis swot oke
 
Bcg
BcgBcg
Bcg
 
Formulasi strategi corp strategi 6
Formulasi strategi corp strategi 6Formulasi strategi corp strategi 6
Formulasi strategi corp strategi 6
 
Strategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingStrategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parenting
 
Tb 1 strategi tingkat bisnis (business level strategy) - endang suarsa - ni...
Tb 1   strategi tingkat bisnis (business level strategy) - endang suarsa - ni...Tb 1   strategi tingkat bisnis (business level strategy) - endang suarsa - ni...
Tb 1 strategi tingkat bisnis (business level strategy) - endang suarsa - ni...
 
Riset pemasaran kel.6
Riset pemasaran kel.6Riset pemasaran kel.6
Riset pemasaran kel.6
 
7,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,2018
7,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,20187,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,2018
7,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,2018
 
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAnalisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
 
Analisis SWOT
Analisis SWOT Analisis SWOT
Analisis SWOT
 
strategi formulation - corporate strategy
strategi formulation - corporate strategystrategi formulation - corporate strategy
strategi formulation - corporate strategy
 
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
 
Case Analisa swot
 Case Analisa swot  Case Analisa swot
Case Analisa swot
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
 
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
 
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
 
Manajemen Strategi
Manajemen StrategiManajemen Strategi
Manajemen Strategi
 
5 metode perumusan strategi
5 metode perumusan strategi5 metode perumusan strategi
5 metode perumusan strategi
 

Similar to MULTI BUSINESS STRATEGY

SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Multi Business Stra...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Multi Business Stra...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Multi Business Stra...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Multi Business Stra...Rudy Harland
 
Manajemen-Strategik-Bab-9.pptx
Manajemen-Strategik-Bab-9.pptxManajemen-Strategik-Bab-9.pptx
Manajemen-Strategik-Bab-9.pptxazisabdul20
 
Bahan belajar uts Manajemen Stratejik
Bahan belajar uts Manajemen StratejikBahan belajar uts Manajemen Stratejik
Bahan belajar uts Manajemen StratejikFarah Fauziah Hilman
 
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...khoirulanwar99
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...triwahyunugroho3
 
Akadusyifa B100110200
Akadusyifa B100110200Akadusyifa B100110200
Akadusyifa B100110200Akadusyifa .
 
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...ana_sari
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...triwahyunugroho3
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...Theofilus Pirri
 
SM,Nursofianasari, Hapzi Ali,multi business strategy, universitas mercu buana...
SM,Nursofianasari, Hapzi Ali,multi business strategy, universitas mercu buana...SM,Nursofianasari, Hapzi Ali,multi business strategy, universitas mercu buana...
SM,Nursofianasari, Hapzi Ali,multi business strategy, universitas mercu buana...nursovianasari
 
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...Dessy Hakim
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2Andreas Jiman
 
e087f073848d0184bb97f9b7ec664171ae19b1c6.pptx
e087f073848d0184bb97f9b7ec664171ae19b1c6.pptxe087f073848d0184bb97f9b7ec664171ae19b1c6.pptx
e087f073848d0184bb97f9b7ec664171ae19b1c6.pptxKharismaRamadhan7
 
Strategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana PemasaranStrategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana PemasaranRicky A Peaceful
 

Similar to MULTI BUSINESS STRATEGY (20)

BUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGYBUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGY
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Multi Business Stra...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Multi Business Stra...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Multi Business Stra...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Multi Business Stra...
 
Model Model Bisnis
Model Model BisnisModel Model Bisnis
Model Model Bisnis
 
Strategi pemasaran ppt
Strategi pemasaran pptStrategi pemasaran ppt
Strategi pemasaran ppt
 
Manajemen-Strategik-Bab-9.pptx
Manajemen-Strategik-Bab-9.pptxManajemen-Strategik-Bab-9.pptx
Manajemen-Strategik-Bab-9.pptx
 
Chapter 6 model bisnis
Chapter 6   model bisnisChapter 6   model bisnis
Chapter 6 model bisnis
 
Bahan belajar uts Manajemen Stratejik
Bahan belajar uts Manajemen StratejikBahan belajar uts Manajemen Stratejik
Bahan belajar uts Manajemen Stratejik
 
MAKALAH UAS
MAKALAH UASMAKALAH UAS
MAKALAH UAS
 
MULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGYMULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGY
 
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
 
Akadusyifa B100110200
Akadusyifa B100110200Akadusyifa B100110200
Akadusyifa B100110200
 
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...
 
SM,Nursofianasari, Hapzi Ali,multi business strategy, universitas mercu buana...
SM,Nursofianasari, Hapzi Ali,multi business strategy, universitas mercu buana...SM,Nursofianasari, Hapzi Ali,multi business strategy, universitas mercu buana...
SM,Nursofianasari, Hapzi Ali,multi business strategy, universitas mercu buana...
 
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
 
e087f073848d0184bb97f9b7ec664171ae19b1c6.pptx
e087f073848d0184bb97f9b7ec664171ae19b1c6.pptxe087f073848d0184bb97f9b7ec664171ae19b1c6.pptx
e087f073848d0184bb97f9b7ec664171ae19b1c6.pptx
 
Strategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana PemasaranStrategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana Pemasaran
 

More from Nadiatur Rakhma

Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...
Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...Nadiatur Rakhma
 
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, business u...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, business u...Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, business u...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, business u...Nadiatur Rakhma
 
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, long term objectiv...
Sm, nadiatur rakhma,  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, long term objectiv...Sm, nadiatur rakhma,  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, long term objectiv...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, long term objectiv...Nadiatur Rakhma
 
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,internal en...
Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,internal en...Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,internal en...
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,internal en...Nadiatur Rakhma
 
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, tipe-tipe...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,  tipe-tipe...Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,  tipe-tipe...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, tipe-tipe...Nadiatur Rakhma
 
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, scanning l...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, scanning l...Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, scanning l...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, scanning l...Nadiatur Rakhma
 
Sm,nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, vision and c...
Sm,nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, vision and c...Sm,nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, vision and c...
Sm,nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, vision and c...Nadiatur Rakhma
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...Nadiatur Rakhma
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...Nadiatur Rakhma
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...Nadiatur Rakhma
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, audit...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, audit...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, audit...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, audit...Nadiatur Rakhma
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...Nadiatur Rakhma
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...Nadiatur Rakhma
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...Nadiatur Rakhma
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,shareh...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,shareh...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,shareh...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,shareh...Nadiatur Rakhma
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...Nadiatur Rakhma
 
Be&gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, philoso...
Be&gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, philoso...Be&gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, philoso...
Be&gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, philoso...Nadiatur Rakhma
 
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...Nadiatur Rakhma
 

More from Nadiatur Rakhma (18)

Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...
Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...
 
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, business u...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, business u...Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, business u...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, business u...
 
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, long term objectiv...
Sm, nadiatur rakhma,  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, long term objectiv...Sm, nadiatur rakhma,  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, long term objectiv...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, long term objectiv...
 
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,internal en...
Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,internal en...Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,internal en...
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,internal en...
 
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, tipe-tipe...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,  tipe-tipe...Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,  tipe-tipe...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, tipe-tipe...
 
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, scanning l...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, scanning l...Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, scanning l...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, scanning l...
 
Sm,nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, vision and c...
Sm,nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, vision and c...Sm,nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, vision and c...
Sm,nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, vision and c...
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, audit...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, audit...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, audit...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, audit...
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,shareh...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,shareh...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,shareh...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,shareh...
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
 
Be&gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, philoso...
Be&gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, philoso...Be&gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, philoso...
Be&gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, philoso...
 
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
 

Recently uploaded

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Recently uploaded (20)

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

MULTI BUSINESS STRATEGY

  • 1. TUGAS PERKULIAHAN Multi Business Strategy Overview of Multi business Strategy Nadiatur Rakhma 55117110011 Fakultas Program Studi BAB NIM Multi Business Strategy Pasca Sarjana Magister Manajemen 09 55117110011 Abstract : Overview of Multi Business Strategy
  • 2. Dafar Isi Overview of Multi Business Strategy: • Konsep yang membahas cara manajemen membuat keputusan strategis dalam perusahaan multibisnis. Konsep sinergi lintas unit bisnis-berbagai kapabilitas dan meningkatkan kompetensi inti-telah menjadi pendekatan yang diadopsi secara luas dalam mengambil keputusan strategis diperusahaan multibisnis. PENDEKATAN PORTOFOLIO : PENDEKATAN YANG BERSEJARAH Boston consulting Group (BCG) memelopori suatu pendekatan yang disebut Teknik Portofolio yang mencoba membantu para manajer untuk “menyeimbangkan” arus kas diantara bisnis-bisnis yang beragam sekaligus mengidentifikasikan tujuan strategis dasar mereka dalam keseluruhan portofolio tersebut. Maktriks pertumbuhan Pangsa Pasar BCG para manager yang menggunakan matriks BCG memplot setiap bisnis perusahan beserta timgkat pertumbuhan pasar dan posisi kompetitif relative. Tingkat pertumbuhan pasar merupakan proyeksi tingkat pertumbuhan penjualan untuk pasar yang di layani oleh suatu bisnis (John, 2008). Posisi kompotitive relative biasanya dinyatakan sebagai pangsa pasar dari suatu bisnis di bagi dengan pangsa pasar dari pesaing terbesarnya. Sumber : https://thidiweb.com/matriks-bcg-dan-contohnya/ Bintang(star) melambangkan bisnis-bisnis yang berada dalam pasar yang tumbuh pesat dengan pangsa pasar yang besar. Bisnis-bisnis ini mencerminkan peluang jangka Panjang terbaik dalam portofolio perusahaan Sapi perah(cash cow) adalah bisnis-bisnis yang memiliki pangsa pasar terbesar dalam pasar atau industri dalam pertumbuhan rendah. Karna posisi kompotitive yang kuat dan kebutuhan akan reinvestasi yang minimum bisnis ini sering kali menghasilkan kas melebihi kebutuhannya. Dengan demikian, bisnis ini
  • 3. secara selective “di perah” sebagai salah satu sumberdaya korporat untuk di gunakan di tempat lain(ke”bintang” dan “tanda tanya”). Anjing (dog) adalah bisnis dengan pangsa pasar dan pertumbuhan pasar yang rendah dalam portofolio perusahaan menurut saran awal dari BCG bisnis ini sebaiknya di jual atau di liquidasi ketika strategi jangka pendek telah di maksimalkan. Tanda tanya (question mark) adalah bisnis tingkat pertumbuhannya tinggi sehingga memiliki daya Tarik yang besar namun pangsa pasar nya rendah sehingga membuat potensi labanya menjadi tidak pasti untuk bisnis tanda tanya yang terindentifikasikan akan meningkatkan pangsa pasarnya dan bergerak ke kelompok bintang jika di berikan ekstra sumber daya korporat. sementara untuk bisnis dalam jangka Panjang kemungkinan kecil akan berubah dari tanda tanya menjadi bintang. Matriks BCG menyarankan untuk melakukan divestasi dan memposisikan kembali sumber daya korporat secara lebih efektif. Maktirks daya Tarik industri-kekuatan bisnis maktriks ini, di kembangkan oleh McKinsey&company untuk General elektrik. Matriks ini menggunakan multi faktor untuk menilai daya Tarik industry dan kekuatan bisnis dan bukan hanya menggunakan ukuran tunggal yang di gunakan dalam matriks BCG. Matriks ini juga memiliki Sembilan sel dibandingkan dengan empat sel dalam matriks BCG-dengan cara menggantikan sumbu tinggi/sedang/rendah untuk membuat perbedaan yang lebih baik di antara posisi portofolio bisnis. Bisnis-bisnis perusahaan tersebut diperingkat berdasarkan banyak factor strategis di dalam setiap sumbu, posisi dari suatu bisnis kemudian dihitung dengan cara menguantifikasi peringkatnya secara “subjektif” disepanjang dua dimensi matriks tersebut. Meskipun rekomendasi strategis yang dihasilkan oleh matriks daya Tarik industri-kekuatan bisnis mirip dengan yang dihasilkan oleh matriks BCG, matriks daya Tarik industry-kekuatan bisnis menyempurnakan matriks BCG dalam tiga hal yang fundamental: 1. Terminoligi yang dikaitkan dengan matriks daya Tarik industri-kekuatan bisnis lebih disukai karna tidak begitu ofensif dan lebih dapat di pahami 2. Adanya lebih dari satu ukuranyang dikaitkan dengan setiap demensi dari matriks kekuatan bisnis mencakup banyak faktor yang relevan dengan kekuatan bisnis dan daya Tarik pasar selain pangsa pasar dan pertumbuhan pasar. 3. Pada gilirannya, hal ini memungkinkan dilakukannya penilaian yang lebih luas selama proses perancanaan, sehingga memperlihatkan pertimbangan-pertimbangan yang penting baik dalam formulasi maupun dalam implementasi strategi.
  • 4. Sumber : https://www.slideshare.net/Eriston/analisis-swot-10628596 Matriks lingkungan strategis BCG Tawaran matriks BCG yang terbaru mengambil pendekatan berbeda, menggunakan gagasan bahwa sifat dari keunggulan kompetitif dalam suatu industrilah yang menentukan strategi-strategi yang tersedia bahwa bisnis suatu perusahaan, yang pada gilirannya menentukan struktur dari industri tersebut. Bagi manager korporat di perusahaan multibisnis, matriks ini menawarkan suatu cara untuk merasionalisasi bisnis dimana mereka berbeda-bisnis yang memiliki kopetensi inti dan keunggulan kompetitif terkait yang sama karna lingkungan strategis yang serupa. Sumber : https://www.slideshare.net/Eriston/analisis-swot-10628596
  • 5. Matriks tersebut memiliki dua dimensi. Bisa terdapat sumber keunggula kompetitif dengan produk dan jasa yang kompleks (misalnya mobil dan jasa keuangan) dan sedikit dengan produk dan jasa tergolong komoditas (kimis, mikroprosesor). Dimensi kedua adalah ukuran keunggulan kompetitif. Seberapa besar keunggulan tersebut tersedia bagi pemimpin industri? Dua dimensi tersebut kemudian mendefinisikan empat lingkungan industri sebagai berikut: • Bisnis volume (volume business) adalah bisnis-bisnis yang memiliki sedikit sumber keunggulan tetapi ukurannya besar—biasanya hasil dari skala ekonomis. • Bisnis tanpa pemenang (stalemate business) memiliki sedikit sumber keunggulan, yang kebanyakan berukuran kecil. • Bisnis terfragmentasi (fragmented business) memiliki banyak sumber keunggulan, tetapi semuanya berukuran kecil. • Bisnis spesialisasi (specialization business) mempunyai banyak sumber keunggulan dan menentukan bahwa keunggulan tersebut berpotensi memiliki ukuran yang cukup besar. BCG memandang matriks ini sebagai pedoman bagi para manager multibisnis untuk menentukan apakah mereka memiliki sumber dan ukuran keunggulan yang dikaitkan dengan jenis industri yang dihadapi oleh masing-masing bisnis. Keterbatasan pendekatan portofolio Pendekatan portofolio memberikan beberapa kontribusi bagi analisis strategis melalui para manager korporat yang yakin akan kemampuan mereka untuk mentransfer keunggulan kompetitif menejemen professional keberagam bisnis. Pendekatan ini menyoroti persamaan dan perbedaan di antara unit-unit bisnis dan membantu menyampaikan logika di balik strategi korporat bagi masing-masing bisnis dengan Bahasa yang sama . meskipun menawarkan kontribusi yang berarti, pendekatan-pendekatan ini mempunyai beberapa keterbatasan dan kelemahan penting: • Masalah utama dengan matriks portofolio adalah bahwa matriks tersebut tidak menyebutkan bagaimana nilai diciptakan di antara unit-unit bisnis satu-satunya hubungan di antara unit-unit bisnis disebut kas. • Pengukuran yang benar-benar akurat untuk klasifikasi matriks tidak semudah yang dilukiskan oleh matriks-matriks tersebut. Mengidentifikasikan bisnis individual, atau pasar yang berbeda, sering kali tidak dapat dilakukan setepat yang diharuskan oleh asumsi dasar. • Asumsi dasar mengenai hubungan antara pangsa pasar dan profitabilitas efek kurva pengalaman berbeda lintas industri dan segmen pasar yang berbeda. • Pilihan-pilihan strategis yang terbatas, yang dimaksudkan untuk menjelaskan arus sumber daya dalam suatu perusahaan ,kelihatannya lebih sesuai jika dipandang sebagai misi strategis dasar, yang meciptakan pemahaman yang keliru mengenai apa yang sebenarnya dicakup oleh strategi masing-masing bisnis. • Pendekatan portofolio menggambarkan pandangan bahwa perusahaan perlu mencukupi sendiri modalnya. Hal ini mengabaikan modal yang digalang di pasar modal.
  • 6. • Pendekatan portofolio biasanya gagal untuk membandingkan keunggulan komprtitif yang diterima oleh suatu bisnis karena dimiliki oleh perusahaan tertentu dengan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut untuk memiliki bisnis itu. PENDEKATAN SINERGI: MENINGKATKAN KOMPETENSI INTI peluang-peluang untuk membangun nilai melalui strategi diversifikasi, integrasi, atau usaha patungan biasanya ditemukan dalam aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pasar, operasi, dan menejemen. Aktivitas atau infrastuktur rantai nilai dasar dari setiap bisnis menjadi sumber sinergi dan keunggulan kompetitif potensial bagi bisnis lain dalam portofolio perusahaan. Analisis strategis menaruh perhatian pada apakah keunggulan kompetitif potensial yang diharapkan akan muncul dari setiap peluang nilai telah menjadi kenyataan. Dibahas beberapa halangan yang berkaitan dengan setiap peluang. Para penyusun strategi disarankan untuk memeriksa halangan-halangan tersebut. Dua elemen penting dalam peluang Bersama yang signifikan: 1. Peluang Bersama harus merupakan porsi yang signifikan dari rantai nilai bisnis yang terlibat. 2. Bisnis-bisnis yang terlibat harus benar-benar memiliki kebutuhan yang sama, kebutuhan akan aktivitas yang sama, atau tidak pernah ada dasar strategi sejak awal. Alasan yang paling memaksa perusahaan untuk melakukan diverifikasi dapat ditentukan pada situasi dimana kompetensi inti keahlian untuk membangun nilai penting dapat ditingkatkan dengan produk- produk lain atau kepasar-pasar yang bukan merupakan bagian dari tempat dimana kompetensi-kompetensi inti itu di ciptakan. PERAN PERUSAHAAN INDUK: DAPATKAN PERUSAHAAN INDUK MENAMBAH NILAI BERWUJUD? Merealisasikan Sinergi dari kapabilitas dan kompetensi inti Bersama adalah suatu cara penting diaman nilai ditambahkan di perusahaaan-perusahaan multibisnis. Penelitian menunjukan bahwa mencari tahu apakah sinergi-sinergi tersebut riil,dan jika demikian, bagaimana sinergi tersebut dapat paling ditangkap paling efektif dilakukan oleh menejer unit bisnis, dan bukan oleh induk perusahaan. Kerangka kerja perusahaan Induk Perspektif bahwa peran dari induk perusahaan dalam perusahaan multibisnis adalah bahwa induk membagi kebijaksanaan, wawasan, dan panduan untuk membantu mengembangkan berbagai bisnisnya agar dapat berhasil. kerangka kerja perusahaan induk (parenting framework) melihat bahwa perusahaan-perusahaan multibisnis menciptakan nilai dengan memperngaruhi atau menaungi bisnis-bisnis yang dimilikinya. Terdapat 10 pendukung perspektif untuk mencari peluang menjadi perusahaan indu, yaitu : 1. Ukuran dan umur Bisnis yang sudah mature, besar dan sukses seing kali menghasilkan birokrasi dan struktur overhead yang mengakar sehingga sulit untuk dipisahkan dari bisnis tersebut secara internal. Padahal membuang birokrasi dan struktur overhead tersebut mungkin dapat menambah nilai, dan untuk mewujudkannya paling baik jika dilakukan oleh katalis eksternal, induk perusahaan.
  • 7. 2. Manajemen Mempertimbangkan dan dinilai secara objektif serta membantu dalam resolusi mana pun mungkin merupakan peluang menjadi induk perusahaan yang dapat menambah nilai yaitu memperkerjakan manajemen yang lebih superior dibandingkan dengan pesaingnya, kemampuan menarik dan mempertahankan orang-orang dengan keahlin khusus, manajemen kunci berfokus pada tujuan yang tepat. 3. Definisi Bisnis Manajer unit bisnis harus mengetahui menegenai bagaimana bisnis mereka seharusnya dan tepat dalam menargetkan suatu pasar. Tren yang dipercepat kea rah outsourcing dan aliansi dtrategi mengubah definisi dar banyak bisnis. Semuanya menciptakan suatu peluang menjadi induk perusahaan untuk membantu mendefinisikan kembali unit bisnis dengan cara yang menciptakan nilai yang lebih beasr. 4. Kesalahan yang Dapat Diprediksi Sifat dari suatu bisnis dan situasi uniknya dapat membuat para manajer melakukan kesalahan yang dapat diprediksi. Bisnis-bisnis lama dan mapan seringkali mengakumulasi beragam produk dan pasar, yang akhirnya menjadi diversifikasi yang berlebihan dalam bisnis tertentu. Semua hal tersebut adalah kesalahan yang dapat diprediksi, yang dapat dipantau oleh induk perusahaan agar dihindari, sehingga menciptakan nilai tambah. 5. Hubungan Unit-unit bisnis mungkin mampu meningkatkan posisi atau efisiensi pasar melalui hubungan dengan bisnis-bisnis lain yang tidak secara langsung terlihat oleh manajemen dari unit bisnis yang dimaksud. Dalam kasus apapun, selalu terdapat peluang untuk menambah nilai. 6. Kapabilitas Umum Dasar-dasar diversifikasi yang berhasil, sebagaiman telah didiskusikan sebelumnya, adalah konsep berbagi kapabilitas dan kompetensi yang dibutuhkan oleh berbagai unit bisnis. Peluang menjadi perusahaan induk guna menambah nilai dapat muncul dari waktu ke wwaktu melalui pemeriksaan secara rutin atas peluang untuk berbagi kapabilitas atau menambah kapasitas Bersama yang kemungkinan tidak akan diperhatikan oleh manajer unit bisnis yang lebih dekat dengan operasi bisnis sehari-hari. 7. Keahlian Khusus Mungkin terdapat situasi dimana perusahaan induk memiliki keahlian khusus atau langka yang dapat menguntungkan suatu unit bisnis dan menambah nilai dalam proses tersebut. Keahlian hukum, teknis, atau administratif unit yang penting dalam suatu situasi atau pada titik pengambilan keputusan, yang dapat tersedia secara cepat dan mudah, bisa terbukti sangat berharga. 8. Hubungan Eksternal Apakah bisnis tersebut memiliki pemangku kepentingan eksternal- pemerintah, legislatif, serikat pekerja, pemasok dan pemegang saham-yang dapat dikelola secara lebih efektif oleh induk perusahaan dibandingkan oleh unit bisnis individual? Jika ya, maka terdapat peluang untuk menjadi induk perusahaan secara alamiah yang dapat menambah nilai. 9. Keputusan-keputusan Utama Suatu unit bisnis mungkin menghadapi keputusan yang sulit dalam bidang-bidang dimana bisnis tersebut kurang memiliki keahlian, seperti melakukan akuisisi, memasuki pasar Cina, meningkatan kapasitas utama, serta melakukan divestasi dan oputsorching atas bagian utama dari oeparsi bisnis tersebut. Memperoleh modal secara eksternal untuk mendanai suatu investasi penting mungkin jauh lebih sulit dibandingkan dengan melakukannya melalui perusahan induk.
  • 8. 10. Perubahan-Perubahan Besar Kadangkala suatu bisnis perlu mebuat perubahan-perubahan besar dalam cara-cara yang penting bagi keberhasilan bisnis tersebut dimasa depan, namun yang juga melibatkan bidang-bidang atau pertimbangan-pertimbangan dimana manjemen unit bisnis tersebut memiliki sedikit pengalaman atau tidak ada sama sekali. Tumpang tindih dalam beberapa dari 10 sumber peluang menjadi induk perusahaan ini mungkin ada. Misalnya, keahlian khusus di cina dan keputusan utama untuk melokasikan atau melakukan outsorching atas operasi disana mungkin merupakan sumber nilai tambah yang sama. Selain itu, keputusan tersebut mungkin melibatkan suatu perusahaan besar. Tetapi, fakta bahwa mungkin terdapat tumpeng tindih atau pengulangan dalam mengklasifikan sumber peluang menjadi induk perusahaan bukanlah hal yang besar, relatif terhadap nilai dari kerangka kerja perusahaan induk bagi analisis strategis dalam perusahaan multibnisnis. Pendekatan Penjaluran Penjaluran adalah proses dimana eksekutif korporat secara rutin “memetakan kembali” bisnis-bisnisnya guna menadingi peluang pasar yang berubah pesat. Penambahannya, pemecahan, transfer, keluar dari, atau penggabungan atas bagian-bagian besar dari bisnis. Dalam pasar yang bergejolak, menurut para pendukung perspektif, pendekatan tradisoinal ini menghasilkan unit-unit bisnis dengan strategi yang cepat ketinggalan zaman dan keunggulan kompetitif yang jarang dapat bertahan lebih dari beberapa tahun. Sebagai akibatnya, menurut mereka, analisi strategis sebaiknya lebih berpusat pada proses strategis (pengambilan keputusan, aktifitas operasional, dan aktifitas penjualan yang merupakan proses-proses bisnis yang penting) dibandingkan dengan pada penempatan strategis (cara dimana suatu bisnis dirancang dan diposisikan untuk melayani target pasar). Jenis aturan yang berbeda membantupara manajer dan penyusun strategi untuk mengelola aspek-aspek lain dalam menangkap peluang. Atauran-aturan ini disebut aturan “sederhana” karena harus singkat, jelas, dan mecerminkan pedoman dasar bagi pengambil keputusan atau tindakan. Aturan-aturan tersebut perlu menyediakan struktur yang memadai guna mengungkinkan para menajer bergerak cepat dalam menangkap peluang dengan keyakinan bahwa pertimbangan dan komitmen yang mereka buat itu konsisten dengan maksud perusahaan. Daftar Pustaka 1. Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR),2008.Manajemen strategis; Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, Salemba empat, Jakarta. 2. Eriston, Heldy,2011. https://www.slideshare.net/Eriston/analisis-swot-10628596, (2 Maret 2018, jam 20:00) 3. Thidi,2017.https://thidiweb.com/matriks-bcg-dan-contohnya/,(2 Maret 2018, jam 20:00)