Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis jamur, yaitu Penicillium, Paecilomyces, dan Aspergillus. Penicillium adalah jamur yang membentuk konidium dan digunakan untuk memproduksi antibiotik penicillin. Paecilomyces adalah jamur filamen yang ditemukan di tanah dan tanaman busuk, sementara Aspergillus adalah jamur yang membentuk filamen dan konidiospora yang dapat ditemukan di berbagai lingkungan.
2. PENICILLIUM
Penicillium sp. adalah genus fungi dari ordo Hypomycetes, filum Ascomycota.
Penicillium sp. memiliki ciri hifa bersepta dan membentuk badan spora yang disebut
konidium. Konidium berbeda dengan sporangim, karena tidak memiliki selubung
pelindung seperti sporangium.
3. Morfologi
Tangkai konidium disebut konidiofor,
dan spora yang dihasilkannya disebut
konidia. Konidium ini memiliki cabang-
cabang yang disebut phialides sehingga
tampak membentuk gerumbul. Lapisan
dari phialides yang merupakan tempat
pembentukan dan pematangan spora
disebut sterigma.
Beberapa jenis Penicillium sp. yang
terkenal antara lain P. notatum yang
digunakan sebagai produsen antibiotik
dan P. camembertii yang digunakan
untuk membuat keju biru (Purves dan
Sadava, 2003).
4. Penicillium expansum
menyerang buah apel
Penicillium glaucum
menyerang buah jeruk
Penicillium digitatum
menyerang keju.
Mikotoksin
Beberapa spesies Penicillium memproduksi racun pada makanan/pakan ternak yang menyebabkan
keracunan pada manusia dan binatang. Konidia Penicillium menyerupai manik-manik kaca jika
dilihat dengan mikroskop (Dube, 1990). Banyaknya konidia yang berwarna hijau, biru, atau kuning
sangat berpengaruh pada warna dari berbagai spesies Penicillium.
Parasit Tanaman
Mold biru pada tanaman jeruk (P. italicum), mold hijau pada tanaman jeruk (P. digitatum), dan
kebusukan pada apel (P. expansum) merupakan beberapa penyakit yang disebabkan oleh
Penicillium. Beberapa spesies Penicillium dapat mengakibatkan produksi cacat pada makanan,
produk kulit, dan pakaian.
5. Penicillium sp. merupakan jamur yang
berkembang biak secara aseksual
dengan membentuk konidium yang
berada di ujung hifa. Setiap konidium
akan tumbuh menjadi jamur baru.
Konidium berwarna kehijauan dan
dapat hidup di makanan, roti, buah-
buahan busuk, kain, atau kulit.
Penicillin juga banyak tersebar di
alam secara alami dan penting dalam
mikrobiologi pangan. Kapang ini
sering menyebabkan kerusakan pada
sayuran, buah-buahan dan serealia.
Penicillium juga digunakan dalam
industri untuk memproduksi
antibiotik.
7. Peran mikroba Penicillium
Mikroba penicillium banyak memiliki peran dalam
kehidupan terutama pada pembuatan atau sebagai
penghasil zat antibiotik yang dikenal dengan nama
penisillin, dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas
keju. Penisilin tidak akan bertahan cukup lama di
dalam tubuh manusia ( in vivo), untuk membunuh
bakteri secara efektif. Banyaknya penelitian yang
tidak bisa di simpulkan, mungkin karena penisilin
lebih banyak digunakan sebagai antiseptik. Mikroba
penicillium memiliki peran dibidan industri yaitu
untuk memproduksi susu, dan bisa juga untuk
pengawetan jus buah.
Penicillin memiliki keunggulan yang sangat
menonjol dalam mengeluarkan tindakan mematikan
pada organisme yang rentan dengan menghambat
sintesis peptidoglikan dinding sel mikroorganisme
sehingga dinding sel bakteri yang terbentuk akan
melemah yang akhirnya dapat mematikan bakteri
tersebut.
Mikroba penicillium cylopium dalam kehidupan
menyebabkan kerusakan pada bahan bakar dan
mesin.
8. PAECILOMYCES
Paecilomyces adalah jamur filamen kosmopolitan yang diisolasi dari bahan tanah dan
tanaman membusuk dan sering dikaitkan dalam pembusukan produk makanan dan
kosmetik. Spesies tertentu dari Paecilomyces parasit serangga. Paecilomyces biasanya
dianggap sebagai kontaminan serta jamur patogen jarang terjadi pada manusia.
9. Morfologi mikroskopis
Paecilomyces sp. adalah genus fungi dari ordo
Eurotiales, filum Ascomycota. Genus
Paecilomyces dapat dibedakan dari genus
Penicillium walaupun memiliki hubungan erat
satu phylum, perbedaannya yaitu dengan
memiliki panjang dan ramping phialides yang
berbeda dan koloni yang biasanya tidak pernah
bewarna hijau.
Morfologi mikroskopis Paecilomyces variotii
menunjukkan rantai phialoconidia bersel tunggal
(ameroconidia) diproduksi dalam suksesi
basipetal dari phialide a. Konidia terbentuk
dalam rantai dengan termuda di dasar yang
disebut basocatenate. Catatan phialides bengkak
di pangkalan mereka, secara bertahap meruncing
ke arah apeks mereka dan dapat membentuk kuas
- seperti penicillus.
10. Perkembangan koloni cepat tumbuh, seperti bubuk atau tepung, bewarna seperti
emas, hijau sedikit seperti emas, terkadang berwarna kuning-coklat, ungu atau cokelat,
tidak pernah hijau atau biru-hijau seperti pada Penicillium.
Memiliki bengkak pada phialides pangkal koloni, berbentuk secara bertahap meruncing
ke leher agak panjang dan sedikit ramping, dan terjadi solitarily koloni berpasangan,
sebagai verticils di kepala penicillate. Panjang, rantai kering bersel tunggal, hialin gelap,
halus atau kasar, bulat telur untuk fusoid konidia yang diproduksi dalam suksesi
basipetal dari phialides.
11. Genus Paecilomyces memiliki beberapa
spesies. Yang paling umum adalah spesies
Paecilomyces lilacinus dan Paecilomyces
variotii. Koloni morfologi dan fitur mikroskopis
spesies Paecilomyces dalam membedakan
spesies dari satu sama lain. Thermophilicity
adalah fitur lain yang bermanfaat yang
membantu dalam identifikasi spesies.
Paecilomyces crustaceus dan Paecilomyces
variotii keduanya termofilik yang mirip dan
berkembang dengan baik pada suhu 50 ° C
hingga 60 ° C.
14. Nematoda (N) menempel pada bagisan sel sel tanaman kemudian menjadi Sel
Raksasa (GC) melalui proses yang kompleks. Floem (Ph) dan Xylem (Xy) yang
diserang disekitar sel raksasa (GC) oleh karena itu memungkinkan transfer nutrisi dan
air ke dalam sel raksasa (GC). Nematoda (N) pada gilirannya terhubung melalui bagian
mulut Nematoda kemudian menyerang sel raksasa sehingga mengambi persediaan
makanan dan air. Akhirnya struktur ini membengkak dan terlihat oleh mata telanjang
sebagai galls pada akar. Serangan menempel di dasar tanaman sistem vaskular dekat
ujung akar karena mereka (Nematoda) makan dari tanaman dan membengkak.
15. ASPERGILLUS
Aspergillus adalah suatu jamur yang termasuk dalam kelas Ascomycetes yang dapat
ditemukan dimana–mana di alam ini. Ia tumbuh sebagai saprofit pada tumbuh-tumbuhan
yang membusuk dan terdapat pula pada tanah, debu organik, makanan dan merupakan
kontaminan yang lazim ditemukan di rumah sakit dan Laboratorium.Aspergillus adalah
jamur yang membentuk filamen-filamen panjang bercabang, dan dalam media biakan
membentuk miselia dan konidiospora.
16. Morfologi:
Cici–ciri Aspergillus adalah mempunyai
hifa berseptat dan miselium bercabang,
sedangkan hifa yang muncul diatas
permukaan merupakan hifa fertil,
koloninya berkelompok, konidiofora
berseptat atau nonseptat yang muncul
dari sel kaki, pada ujung hifa muncul
sebuah gelembung, keluar dari
gelembung ini muncul sterigma, pada
sterigma muncul konidium–konidium
yang tersusun berurutan mirip bentuk
untaian mutiara, konidium–konidium ini
berwarna (hitam, coklat, kuning tua,
hijau) yang memberi warna tertentu
pada jamur. (Schlegel, 1994)
17. Reproduksi
- Vegetatif dengan cara konidia (spora besar) yang membesar dan
membentuk miselia haploid baru.
- Generatif pada miselia.
Aspergillus berkembang biak dengan pembentukan hifa atau tunas
dan menghasilkan konidiofora pembentuk spora. Sporanya tersebar
bebas di udara terbuka sehingga inhalasinya tidak dapat dihindarkan
dan masuk melalui saluran pernapasan ke dalam paru. (Tarigan,
1991)
18. Fase perkembangbiakan aseksual
Aspergillus menghasilkan konidium
yang disangga konodiofor. Ujung
konidiofornya berbentuk seperti
bola dengan sejumlah cabang yang
masing- masing menyangga ranting
konidium. Aspergillus sp
merupakan saprofit dan parasit.
Aspergillus mempunyai konidium
di bagian ujungnya dan mempunyai
hifa bersekat serta bersepta.
19. Aspergillus bersifat aerobik dan ditemukan di hampir semua lingkungan yang
kaya oksigen, dimana mereka umumnya tumbuh sebagai jamur pada permukaan
substrat, sebagai akibat dari ketegangan oksigen tinggi. habitatnya adalah di
daerah yang lembab dan dapat hidup pada buku, kayu dan pakaian, dapat hidup
di daerah tropis dan subtropis tergantung pada kondisi lingkungan. Jamur ini
tumbuh sebagai saproba pada berbagai macam bahan organik, seperti roti, olahan
daging, butiran padi, kacang-kacangan, makanan dari beras atau ketan, dan kayu.