BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Ethics dan Good Corporete Governance setelah mempelajari modul “Audit & Internal Control “, Universitas Mercu Buana, 2017, PDF
1) Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara audit internal, kontrol internal, etika bisnis, dan tata kelola perusahaan yang baik. 2) Implementasi sistem audit internal dan kontrol internal perusahaan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, kehandalan laporan keuangan, dan kepatuhan terhadap peraturan. 3) Sistem pengendalian internal perusahaan harus dirancang dan diimplementasikan dengan baik untuk dapat mengelola risiko bisnis secara memadai.
Similar to BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Ethics dan Good Corporete Governance setelah mempelajari modul “Audit & Internal Control “, Universitas Mercu Buana, 2017, PDF
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, internal control over financial reportingDanielwatloly18
Similar to BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Ethics dan Good Corporete Governance setelah mempelajari modul “Audit & Internal Control “, Universitas Mercu Buana, 2017, PDF (20)
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Ethics dan Good Corporete Governance setelah mempelajari modul “Audit & Internal Control “, Universitas Mercu Buana, 2017, PDF
1. Judul : Hubungan atau pengaruh antara Business Ethics
dan Good Corporete Governance setelah
mempelajari modul “Audit & Internal Control “
Tugas : Forum 9 BE dan GG
Nama Mahasiswa : Purwono Sutoyo
NIM : 55117110006
Dosen Pengampu : Prof. DR. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA
Audit Internal telah berkembang dari sekadar profesi yang hanya
memfokuskan diri pada masalah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang
memiliki orientasi memberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen, dengan pusat
perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan. Namun saat ini
audit internal telah memisahkan diri menjadi disiplin ilmu yang berbeda dengan
pusat perhatian yang lebih luas. Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang
mencakup pemeriksaan dan penilaian atas kontrol, kinerja, risiko, dan tata kelola
(governance) perusahaan publik maupun privat. Aspek keuangan hanyalah salah
satu aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit internal. Dulunya auditor pernah
dianggap sebagai “lawan” pihak manajemen, sekarang auditor internal mencoba
menjalin kerja sama yang produktif dengan klien melalui aktivitas-aktivitas yang
memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Ancaman terhadap posisi saing perusahaan baik yang muncul dari faktor-
faktor lingkungan eksternal maupun faktor-faktor lingkungan internal merupakan
risiko yang dihadapi oleh setiap perusahaan. Kemampuan untuk memperoleh laba
dan kemampuan untuk bertahan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas
dalam pengelolaan risiko tersebut. Perancangan dan implementasi Sistem Internal
Control Berbasis COSO yang mampu mengelola risiko-risiko bisnis secara
terintegrasi pada dasarnya merupakan bagian dari upaya seluruh komponen
perusahaan di bawah komando Dewan Direksi dalam mengelola perusahaan
(corporate governance), atau dengan kata lain pengelolaan perusahaan yang baik
(good corporate governance) sangat dipengaruhi oleh apakah system pengendalian
intern yang dirancang telah mampu mengelola risiko-risiko bisnis secara memadai.
GCG memberikan norma-norma dasar yang dapat dikembangkan kemudian oleh
2. masing-masing perusahaan yang harus dipatuhi oleh manajemen dalam mengelola
perusahaan.
COSO (committee of sponsoring organizations) adalah kolaborasi sukarela
yang dibentuk untuk memperbaiki pelaporan keuangan melalui kombinasi dari
pengendalian dan standar tatakelola. COSO menjelaskan “pengendalian” mencakup
“elemen-elemen dari sebuah organisasi yang secara bersama mendukung orang-
orang dalam upaya mencapai tujuan organisasi”. Lingkungan pengendalian
mengacu pada isu budaya seperti integritas, nilai etis, kompetensi, filosofi, gaya
operasi. Standar COSO untuk pengendalian internal memindahkan audit, kepatuhan
dan tatakelola dari orientasi angka menjadi perhatian atas lingkungan organisasi.
Penting untuk mempengaruhi budaya dimana lingkungan pengendalian
berkembang dalam rangka memberikan dampak tidak hanya kepada para eksekutif
dan dewan, tetapi juga agar audit internal dan para professional untuk kepatuhan
untuk menjadi lebih akuntabel terhadap pengawalan finansial, menghasilkan
transparansi yang lebih besar, akuntabilitas yang lebih besar dan penekanan yang
lebih besar atas upaya pencegahan salah kelola. Bahkan, semua pengendalian yang
dapat kita implementasikan ini hanya memiliki sedikit nilai jikan tidak ada budaya
perusahaan terpadu untuk mendukungnya atau misi untuk memandunya.
Internal Control adalah suatu proses, melibatkan board of director,
manajemen, komite audit, internal audit dan seluruh anggota organisasi dan
memiliki tiga tujuan utama, yaitu: efektivitas dan efisiensi operasi, mendorong
kehandalan laporan keuangan dan dipatuhi hukum dan peraturan yang ada.”
Good Corporate governance pada dasarnya merupakan suatu sistem (input,
proses, output) dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara
berbagai pihak yang kepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit
hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi
tercapainya tujuan perusahaan. GCG dimasukan untuk mengatur hubungan-
hubungan ini dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi
dapat diperbaiki dengan segera, Atau Corporate governance merupakan suatu
sistem terpadu yang saling berkaitan antara pihak berkepentingan yang dapat
menghasilkan tata kelola perusahaan yang baik bagi perusahaan itu sendiri
sehingga mendapatkan keuntungan yang diharapkan bagi perusahaan. Good
3. Corporate Governance dihasilkan dari sebuah kerjasama yang baik antara pihak
manajemen dan akuntan.
Untuk menjaga agar sistem internal control ini benar-benar dapat
dilaksanakan, maka sangat diperlukan adanya internal auditor atau bagian
pemeriksaan intern. Fungsi pemeriksaan ini merupakan upaya tindakan
pencegahan, penemuan penyimpangan-penyimpangan melalui pembinaan dan
pemantauan internal control secara berkesinambungan. Bagian ini harus membuat
suatu program yang sistematis dengan mengadakan observasi langsung,
pemeriksaan dan penilaian atas pelaksanaan kebijakan pimpinan serta pengawasan
sistem informasi akuntansi dan keuangan lainnya.
Hubungan audit internal control dengan bisnik etik dan good governance
sangatlah penting karena Menjaga kekayaan organisasi, Memeriksa ketelitian dan
kebenaran data akuntansi, Mendorong efisiensi, Mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen. Selain itu bisnis etik dan good governance juga dapat berperan untuk
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi,
mempengaruhi kesadaran pengendalain orang-orangnya. Lingkungan pengendalian
merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan
disiplin dan struktur.
Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan pengendalian antara lain:
Integritas dan Nilai Etik
Merupakan etika entitas yang dimiliki dan standar perilaku yang berlaku
serta bagaimana mereka mengkomunikasikan dan mengaplikasikan dalam
praktik.
Komitmen terhadap kompetensi
Kompetensi merupakan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas.
Dewan Direksi dan Komite Audit
Jajaran direktur yang efektif adalah yang independen terhadap manajemen.
Komite audit bertanggung jawab sebagai komunikator, baik bagi internal auditor
maupun eksternak auditor.
Gaya Manajemen dan Gaya Operasi
4. Pemahaman dan aspek-aspek tentang filosofi manajemen dan gaya operasi
memberi auditor suatu pemahaman mengenai sikap manajemen terhadap
pengendalian intern.
Struktur Organisasi
Pemahaman struktur organisasi memberi gambaran bagi auditor mengenai
manajemen dan elemen-elemen fungsional dari bisnis dan bagaimana
pengendalian diimplementasikan.
Pemberian Wewenang dan Tanggung Jawab
Memberi pemahaman mengenai pengendalaian dan cara-cara yang digunakan
untuk pengendalian, perencanaan formal organisasi dan operasi, penugasan
karyawan dan kebijakan yang dimiliki entitas
Praktek dan Kebijakan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan aspek penting dalm pengendalian intern.
Pengendalian intern yang dikembangkan entitas berusaha untuk mengatur,
menjaga tindakan-tindakan yang dilakukan manusia dalam entitas.
Maka dari itu audit internal dan internal control yang efektif dapat
memberikan kepercayaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Demi
kepentingan pemegang saham maka perusahaan perlu memastikan kepada mereka
bahwa dana-dana tersebut digunakan secara tepat dan seefisien mungkin serta
memastikan bahwa manajemen bertindak yang terbaik untuk kepentingan
perusahaan. Kepastian itu diberikan oleh sistem corporate governance.
Daftar Pustaka:
1. https://farizadlanblog.wordpress.com/2017/05/06/business-ethics-gg-audit-
internal-control-serta-sistem-pengendalian-internal-spi/ (10 Nov’17, jam
16.30)
2. Modul perkuliahan UMB, Hapzi Ali, Business Ethic & GCG, Ethical decision
making, accounting and finance.
3. https://ovioktaviadewi.wordpress.com/2012/06/27/internal-control/ (11
Nov’17, jam 20.15)
4. http://agnisnovianinoor.blogspot.co.id/2017/05/forum-9-apa-hubungan-dan-
pengaruh-pada.html (12 Nov’17, jam 21.15)
5. Judul : 1) Apa yang saudara ketahui tentang Audit & Internal
Control
2) Bagaimanakah implementasi Sistem Audit dan Intenal
Control pada perusahaan saudara serta bagaimana pula
Sisem Pengendalian Internal (SPI) nya.
Tugas : Quiz 9 BE dan GG
Nama Mahasiswa : Purwono Sutoyo
NIM : 55117110006
Dosen Pengampu : Prof. DR. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA
1. Audit & Internal Control :
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu
organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang
kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah
untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan
sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.
Audit Keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan suatu entitas
(perusahaan atau organisasi) yang akan menghasilkan pendapat (opini) pihak
ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-laporan tersebut.
Audit Operasional adalah pengkajian atas setiap bagian organisasi terhadap
prosedur operasi standar dan metode yang diterapkan suatu organisasi dengan
tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan (3E).
Audit Ketaatan adalah proses kerja yang menentukan apakah pihak yang diaudit
telah mengikuti prosedur, standar, dan aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak
yang berwenang.
Audit Investigatif adalah: 1. "Serangkaian kegiatan mengenali (recognize),
mengidentifikasi (identify), dan menguji (examine) secara detail informasi dan
fakta-fakta yang ada untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya dalam rangka
pembuktian untuk mendukung proses hukum atas dugaan penyimpangan yang
dapat merugikan keuangan suatu entitas (perusahaan/organisasi/negara/daerah)."
6. 2. "a search for the truth, in the interest of justice and in accordance with
specification of law" (di negara common law)
Jadi, audit itu adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut:
1. Proses pengumpulan dan evaluasi bahan bukti
2. Informasi yang dapat diukur. Informasi yang dievaluasi adalah informasi
yang dapat diukur. Hal-hal yang bersifat kualitatif harus dikelompokkan
dalam kelompok yang terukur, sehingga dapat dinilai menurut ukuran yang
jelas, seumpamanya Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang Baik, dan Tidak Baik
dengan ukuran yang jelas kriterianya.
3. Entitas ekonomi. Untuk menegaskan bahwa yang diaudit itu adalah
kesatuan, baik berupa Perusahaan, Divisi, atau yang lain.
4. Dilakukan oleh seseorang (atau sejumlah orang) yang kompeten dan
independen yang disebut sebagai Auditor.
5. Menentukan kesesuaian informasi dengan kriteria penyimpangan yang
ditemukan. Penentuan itu harus berdasarkan ukuran yang jelas. Artinya,
dengan kriteria apa hal tersebut dikatakan menyimpang.
6. Melaporkan hasilnya. Laporan berisi informasi tentang kesesuaian antara
informasi yang diuji dan kriterianya, atau ketidaksesuaian informasi yang
diuji dengan kriterianya serta menunjukkan fakta atas ketidaksesuaian
tersebut.
Pengertian audit menurut para ahli:
Pengertian Audit Menurut A Statement of Basic Auditing Concepts atau yang
disingkat ASOBAC menyatakan
Audit merupakan sebuah proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi
bukti kejadian ekonomi secara objektif mengenai kebijakan serta aktivitas ekonomi
untuk menentukan tingkat kecocokan/kesesuaian antara pernyataan dengan
kriteria yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang
berkepentingan..
PSAK : 2006
Audit adalah suatu proses sistematis yang secara objektif memperoleh serta
mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang aktivitas ekonomi untuk lebih
7. meyakinkan tingkat keterkaitan hubungan antara asersi atau pernyataan dengan
kenyataan kriteria yang sudah ditetapkan dan menyampaikann hasilnya kepada
pihak yang memiliki kepentingan.
Sukrisno Agoes : 1996:01
Audit merupakan suatu pemeriksaan terhadap laporan yang sudah disusun oleh
manajemen serta catatan catatan pembukuan disertai bukti bukti pendukung yang
dilakukan secara sistematik dan kritis oleh pihak yang independen, yang bertujuan
bisa memberikan suatu pendapat atas kewajaran laporan keuangan.
Arens dan Loebbecke : 1996:1
Arens dan Loebbecke memberikan definisi bahwa Audit adalah suatu proses
pengumpulan serta pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang bisa diukur
mengenai entitas bisnis yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten
untuk bisa menentukan serta melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria
yang sudah ditetapkan.
Internal Control:
Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern
didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia
dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi
mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan
suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu
organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan
(fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin
dan lahan) maupun tidak berwujud (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual
seperti merek dagang).
Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat
menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik
atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder)
lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat
digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi
8. perusahaan. Lebih rinci lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara
langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan
laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum
dan peraturan, hal ini disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa
pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam
operasi perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta
menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.
Pada tingkatan organisasi, tujuan pengendalian intern berkaitan dengan keandalan
laporan keuangan, umpan balik yang tepat waktu terhadap pencapaian tujuan-
tujuan operasional dan strategis, serta kepatuhan pada hukum dan regulasi. Pada
tingkatan transaksi spesifik, pengendalian intern merujuk pada aksi yang dilakukan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu (mis. memastikan pembayaran terhadap
pihak ketiga dilakukan terhadap suatu layanan yang benar-benar dilakukan).
Prosedur pengedalian intern mengurangi variasi proses dan pada gilirannya
memberikan hasil yang lebih dapat diperkirakan. Pengendalian intern merupakan
unsur kunci pada Foreign Corrupt Practices Act (FCPA) tahun 1977 dan Sarbanes-
Oxley tahun 2002 yang mengharuskan peningkatan pengendalian intern pada
perusahaan-perusahaan publik Amerika Serikat.
Tujuan Pengendalian Intern
Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen
perusahaan/organisasi/entitas agar:
Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.
Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya
Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan
sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi
tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta
menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam
perencanaan.
Elemen-elemen Pengendalian Intern
Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission (COSO)
memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian intern yang meliputi
9. Lingkungan Pengendalian (Control Environment), Penilaian Risiko (Risk Assesment),
Aktivitas Pengendalian (Control Procedure), Pemantauan (Monitoring), serta
Informasi dan Komunikasi (Information and Communication).
Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan
karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah
satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah filosofi
manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen bersama
dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen yang progresif atau
yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau ter desentralisasi) serta
praktik kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi
dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain.
Pengendalian internal vs pengendalian manajemen:
1. Pengendalian internal
a pengendalian manajemen terdiri dari pengendalian intern dan ekstern
b. lebih menekankan pd tujuan perusahaan dan menghubungkan
pengendallian manajemen untuk mencapai tujuan
c. meliputi produksi, transportasi dan riset perusahaan.
2. Pengendalian manajemen
a. mengendalikan terdiri dari pengendalian administratif dan pengendalian
akuntansi
b. menekankan pada pengendalian terhadap mengamankan aktiva
perusahaan dengan melakukan pecatatan akuntansi memadai
c. meliputi akuntansi meningkatkan efektifitas dan efisiensi dan taat pd
hukum yang berlaku.
COSO memperkenalkan lima komponen pengendalian intern sebagai pembaharuan
dari pengendalian manajemen, pengendalian manajemen lebih menekankan
terhadap prosedur, sementara pengendalian intern lebih menekankan peran
manusia/pelaku dibandingkan serangkaian prosedur.
Penilaian Risiko (Risk Assesment)
Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti
ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan
10. non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di
analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang
dapat meminimalkannya.
Prosedur Pengendalian (Control Activities)
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga
menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi
terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal
sebagai berikut:
Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
Pelimpahan tanggung jawab.
Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.
Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan
serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor
dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen.
Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku
karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi.
Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan
pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha.
Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas
pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering
melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas
laporan keuangan.
Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari
pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian,
penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen
Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum
dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat
menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa
11. dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan
eksternal.
2. Implementasi Sistem Audit dan Intenal Control pada perusahaan saya
bekerja serta bagaimana Sistem Pengendalian Internal (SPI) nya, dapat
dijelaskan sbb:
GlobalTV atau GTV sebagai bagian dari MNC Media Group dalam menjalankan
proses audit dipimpin oleh Bapak Harangan Pokki Pangaribuan yang ditunjuk
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.021/IP-GGOD/MCOM/XI/2015 dan telah
dilaporkan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) berdasarkan surat No. 100-OJK/MNC-CS/INT/XII/2015 tertanggal 4
Desember 2015.
Sesuai dengan Piagam Unit Audit Internal Perseroan, secara garis besar tugas dan
tanggung jawab Unit Audit Internal antara lain:
Menyusun serta melaksanakan rencana audit internal tahunan
Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian internal dan
manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan
Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang
keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran,
teknologi informasi, dan kegiatan lainnya
Melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap peraturan perundangan terkait.
Memberi saran perbaikan dan informasi yang objektif mengenai kegiatan
yang diperiksa pada seluruh tingkat manajemen.
Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada
Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut
perbaikan yang telah disarankan.
Bekerja sama dengan Komite Audit/ mendukung pelaksanaan tugas Komite
Audit.
Menyusun program untuk mengevaluasi mutu Audit Internal.
12. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Penugasan audit dilakukan dengan menggunakan pendekatan risiko (risk based
audit) dan berpegang teguh pada kode etik profesi, mengacu pada International
Standards for The Professional Practices of Internal Auditing yang dibuat oleh The
Institute of Internal Auditors, antara lain mencakup integritas, objektifitas,
kerahasiaan, dan kompetensi.
Di tahun 2015, Unit Audit Internal telah menjalankan penugasan audit sesuai
dengan rencana pemeriksaan tahun 2015, yang meliputi seluruh unit usaha. Total
penyelesaian penugasan sebanyak 40 penugasan audit yang mencakup aktivitas
pemeriksaan operasional (40%), pemeriksaan finansial (23%) dan project (37%).
Untuk mendukung koordinasi antara Perseroan sebagai induk perusahaan dengan
unit-unit usaha, di samping proses supervisi selama proses penugasan, Unit Audit
Internal secara berkala melakukan rapat bulanan untuk membahas proses audit di
semua unit usaha, rapat bulanan dengan Direksi, serta rapat kuartalan dengan
Komite Audit.
Laporan hasil pemeriksaan beserta rekomendasi perbaikannya telah
disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam pertemuan kuartalan.
Pengawasan atas pelaksanaan rencana tindak lanjut dari pemilik proses terkait
dengan temuan Unit Audit Internal dilakukan setiap bulan untuk memastikan telah
dilakukan tindak perbaikan.
Pada perusahaan tempat saya bekerja, direksi melakukan evaluasi
efektivitas pengendalian internal melalui Unit Audit Internal dan Auditor Eksternal.
Dalam upaya meningkatkan pengendalian internal Perseroan, seiring dengan
semakin berkembangnya bisnis dan kegiatan operasional Grup, di akhir tahun 2015
Perseroan memulai proyek Compliance & Control Self Assessment (CCSA). Pada
saat proyek diimplementasikan, diharapkan Unit Usaha dapat membantu Grup
dalam mengantisipasi risiko-risiko, terutama untuk risiko yang memiliki dampak
material pada Perseroan.
Implementasi Sistem Pengendalian Internal (SPI) pada MNC Media Group
Sistem pengendalian internal bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi operasional, kelayakan atas laporan keuangan, serta kepatuhan terhadap
13. peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan manajemen yang telah
ditetapkan. Dalam kegiatan sehari-hari sistem pengendalian internal ditujukan
untuk menjaga keamanan aset Perseroan serta memastikan keakuratan data
Perseroan yang menjadi sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan.
Sistem pengendalian internal diwujudkan melalui formalisasi kebijakan dan
prosedur Perseroan oleh Group Corporate Policy Division (GCP) yang dilakukan
melalui kajian dan persetujuan sampai dengan tingkat otorisasi yang telah
ditetapkan. Kebijakan dan prosedur Perseroan dikelompokkan ke dalam 5 (lima)
kategori, yaitu finansial, operasional, produksi, dan program, penjualan serta
pemasaran dan SDM.
Sistem pengendalian internal juga diwujudkan dalam beberapa langkah
Perseroan antara lain sebagai berikut:
• Penerapan nilai, etika, integritas karyawan yang diformalisasikan dalam code of
conduct yang dapatdiakses oleh seluruh karyawan melalui media intranet (portal)
Perseroan.
• Penggunaan program komputer yang terintegrasi dalam transaksi keuangan dan
operasional (penjualan, programming dan sumber daya manusia).
• Dijalankannya fungsi supervisi oleh atasan masing-masing pihak terkait.
• Adanya pemisahan fungsi maker, checker dan approval sesuai tugas, tanggung
jawab dan kewenangan dalam struktur organisasi Perseroan dan unit usaha.
Direksi melakukan evaluasi efektivitas pengendalian internal melalui Unit Audit
Internal dan Auditor Eksternal.
Dalam upaya meningkatkan pengendalian internal Perseroan, seiring dengan
semakin berkembangnya bisnis dan kegiatan operasional Grup, di akhir tahun 2015
Perseroan memulai proyek Compliance & Control Self Assessment (CCSA). Pada
saat proyek diimplementasikan, diharapkan Unit Usaha dapat membantu Grup
dalam mengantisipasi risiko-risiko, terutama untuk risiko yang memiliki dampak
material pada Perseroan.
14. Sistem Manajemen Risiko
Sistem manajemen risiko Perseroan diterapkan guna mengevaluasi efektivitas
lingkungan internal, penetapan tujuan, identifikasi kegiatan, penilaian risiko,
pengelolaan risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, pengawasan.
Strategi yang dapat diterapkan dalam pengelolaan risiko adalah dengan cara
membagi risiko, menghindari risiko, mengurangi tingkat risiko melalui sistem
pengendalian internal, atau menerima risiko yang ada. Risiko-risiko utama yang
dihadapi oleh Perseroan pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:
RISIKO EKSTERNAL
• Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan: Risiko akibat perubahan terhadap
kebijakan dan peraturan baik yang dikeluarkan oleh Perseroan, Pemerintah,
maupun pihak berwenang lainnya.
• Perubahan orientasi pelanggan: Risiko akibat perubahan orientasi pelanggan atau
pemirsa.
• Perkembangan teknologi dan pesaing baru: Risiko akibat teknologi atau pesaing
baru.
• Keluhan pelanggan: Risiko akibat keluhan atau ketidakpuasan pelanggan.
RISIKO INTERNAL
• Kesalahan proses: Risiko akibat kesalahan proses.
• Kegagalan melindungi aset: Risiko akibat adanya kelemahan dalam manajemen
aset.
• Kegagalan produksi: Risiko akibat kesalahan atau penyalahgunaan sistem dan
kegagalan produksi.
• Distribusi rendah: Risiko akibat kegagalan atau rendahnya distribusi hasil
produksi kepada konsumen.
Selama tahun 2015 sistem manajemen risiko berlangsung efektif dengan
melakukan beberapa pencegahan, antara lain:
15. • Mematuhi perubahan atau adanya undang-undang dan peraturan Pemerintah
yang baru baik di industri media maupun perpajakan.
• Memantau selera pasar dengan mengevaluasi program-program berdasarkan
hasil riset dari The Nielsen Company mengenai rating.
• Menjaga kualitas dan kesinambungan kegiatan operasional sehari-hari Perseroan
dengan melakukan:
- Pembuatan kebijakan yang terpusat untuk menjaga konsistensi dan
keseragaman prosedur di setiap proses bisnis di semua unit usaha Perseroan.
- Proses pengambilan keputusan berdasarkan matrix approval yang diketahui
oleh Manajemen Perseroan, dan Koordinasi antara setiap unit usaha dalam
pengembangan dan pengaturan SDM Proses audit berbasis risiko.
- Peningkatan pemantauan unit usaha terkait atas kepatuhan dalam kegiatan
operasional pengembangan sistem manajemen kebijakan dan prosedur
melalui intranet dan jaringan Web.
• Melakukan efisiensi melalui perbaikan proses, serta mendukung implementasi dan
proyek transformasi bisnis melalui:
- Peningkatan proses kerja dan pengendalian proses melalui sistem yang
djalankan secara terpusat.
- Eliminasi pelaksanaan kerja secara manual dan meningkatkan pelaksanaan
kerja secara otomatisasi untuk mempercepat proses melalui sistem yang
terintegrasi.
- Menurunkan risiko dengan memastikan proses governance berjalan dan
mengurangi kesalahan atau eror data manual.
- Mempersiapkan rencana pengembangan yang akurat dan
merekomendasikannya pada isu bisnis yang berulang.
- Meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja dengan mendukung integrasi tenaga
kerja serupa pada unit yang berbeda.
Demikian penjelasannya. Terimakasih.
16. Daftar Pustaka:
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Audit (11 Nov’17, jam 18.45)
2. http://nichonotes.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-audit.html (11 Nov’17,
jam 18.55)
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern (11 Nov’17, jam 19.28)
4. http://mnc.co.id/bod-iau/id#content (12 Nov’17, jam 22.38)
5. http://mnc.co.id/bod-ics/id#content (12 Nov’17, jam 22.45)