SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Nama : Antoni Butarbutar (51116120011)
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Forum BE & GG Minggu 9:
Audit & Internal Control
“Audit & Internal Control “ hubungan atau pengaruhnya terhadap Business Ethics dan Good
Corporate Governance
Alasan bagi suatu perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian intern (internal control)
adalah untuk membantu manajemen dengan tujuan tercapainya mekanisme kerja yang lebih
efisien dan efektif. Bentuk dan tipe dari pengawasan harus mempertimbangkan atau
membandingkan hubungan antara “Cost and Benefit”.
Pada umumnya, ada empat kategori pengendalian intern yang dibentuk dalam suatu perusahaan
untuk kepentingan manajemen, yaitu :
1. Tersedia Data yang Dapat Dipercaya. Manajemen harus mempunyai sumber informasi
yang akurat atas operasi perusahaan. Beragam informasi dengan area yang luas akan sangat
membantu manajemen untuk mengambil keputusan yang tepat.
2. Pengamanan Atas Harta Perusahaan dan Sistem Pencatatan. Bentuk fisik dari harta
perusahaan dapat dicuri, disalahgunakan, dan rusak karena kecerobohan, kecuali hal-hal
tersebut dilindungi dengan pengawasan yang cukup memadai. Hal yang sama akan terjadi
dengan harta perusahaan yang tidak berbentuk fisik seperti piutang, dokumen-dokumen
penting, dan catatan lainnya, sehingga harus dilakukan peningkatan sistem pengamanan harta
perusahaan tertentu dan catatan atau dokumen enting lainnya. Dengan sistem computer, jumlah
data yang tersimpan dalam file magnetic tape juga dapat dicuri dan dimusnahkan, sehingga
pengawasan dan pengamanan atas sistem komputerisasi harus dilakukan dengan ketat.
3. Mempromosikan Efisiensi dalam Bidang Operasional. Pengawasan yang berada dalam
organisasi perusahaan bertujuan untuk menghindari duplikasi pekerjaan, melindungi segala hal
yang mempengaruhi bidang usaha, dan hal-hal lain atas penggunaan sumber-sumber dalam
perusahaan yang tidak efisien.
4. Menyarankan Dipatuhinya Semua Kebijaksanaan Tertulis. Manajemen mempunyai suatu
misi yang ingin dicapai dengan sistem dan prosedur, serta peraturan-peraturan perusahaan.
Sistem pengendalian intern diciptakan agar dapat dilakukan oleh semua karyawan perusahaan.
Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO) memandang
pengendalian internal merupakan rangkaian tindakan yang mencakup keseluruhan proses
dalam organisasi. Pengendalian internal berada dalam proses manajemen dasar, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan.
Komponen pengendalian intern menurut COSO adalah :
1. Lingkungan pengendalian (control environment). Faktor-faktor lingkungan pengendalian
mencakup integritas, nilai etis, dan kompetensi dari orang dan entitas, filosofi manajemen dan
gaya operasi, cara manajemen memberikan otoritas dan tanggung jawab serta
mengorganisasikan dan mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang diberikan
oleh board.
2. Penaksiran risiko (risk assessment). Mekanisme yang ditetapkan untuk mengindentifikasi,
menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas di mana
organisasi beroperasi.
3. Aktivitas pengendalian (control activities). Pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan dan
prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk membantu memastikan bahwa
tujuan dapat tercapai.
4. Informasi dan komunikasi (informasi and communication). Sistem yang memungkinkan
orang atau entitas, memperoleh dan menukar informasi yang diperlukan untuk melaksanakan,
mengelola, dan mengendalikan operasinya.
5. Pemantauan (monitoring). Sistem pengendalian internal perlu dipantau, proses ini
bertujuan untuk menilai mutu kinerja sistem sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas
pemantauan yang terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.
Menurut Mardiasmo (2009 : 17) Governance diartikan sebagai cara mengelola urusan-urusan
publik. Menurut World Bank, good governance adalah suatu penyelenggaraan manajemen
pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan
pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik
secara politik maupun administrative, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and
political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.
Good Corporate governance pada dasarnya merupakan suatu sistem (input, proses, output) dan
seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang kepentingan
(stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris,
dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan. GCG dimasukan untuk mengatur
hubungan-hubungan ini dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat
diperbaiki dengan segera, Atau Corporate governance merupakan suatu sistem terpadu yang
saling berkaitan antara pihak berkepentingan yang dapat menghasilkan tata kelola perusahaan
yang baik bagi perusahaan itu sendiri sehingga mendapatkan keuntungan yang diharapkan bagi
perusahaan. Good Corporate Governance dihasilkan dari sebuah kerjasama yang baik antara
pihak manajemen dan akuntan.
Maka dari itu audit internal dan internal control yang efektif dapat memberikan kepercayaan
sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Demi kepentingan pemegang saham maka
perusahaan perlu memastikan kepada mereka bahwa dana-dana tersebut digunakan secara tepat
dan seefisien mungkin serta memastikan bahwa manajemen bertindak yang terbaik untuk
kepentingan perusahaan. Kepastian itu diberikan oleh sistem corporate governance.
Karakteristik Good Governance
Menurut UNDP ( United Nations Development Program ) dalam Mardiasmo (2009),
karakteristik good governance meliputi :
1. Participation. Keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya.
2. Rule of law. Kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu.
3. Transparancy. Transparansi dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi.
Informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik secara langsung dapat diperoleh oleh
mereka yang membutuhkan.
4. Responsiveness. Lembaga-lembaga publik harus cepat dan tanggap dalam melayani
stakeholder.
5. Consensus orientation. Berorientasi pada kepentingan masyarakat yang lebih luas.
6. Equity. Setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh
kesejahteraan dan keadilan.
7. Efficiency and effectiveness. Pengelolaan sumber daya publik dilakukan secara berdaya
guna dan berhasil guna.
8. Accountability. Pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang dilakukan.
9. Strategic vision. Penyelenggara pemerintahan dan masyarakat harus memiliki visi jauh ke
depan.
Dengan adanya sistem pengendalian internal pada perusahaan, mendorong dan membantu
perusahaan untuk melaksanakan GCG dalam kegiatan usahanya. Sistem pengendalian internal
pada perusahaan masih membutuhkan peningkatan, hal ini juga mempengaruhi dibutuhkannya
peningkatan lebih lagi terhadap implementasi prinsip - prinsip GCG pula. Unsur pengendalian
internal yang masih membutuhkan perbaikan ada pada aspek internal control and check pada
tiap departemen yaitu berupa kelonggaran mekanisme perincian tugas masing – masing
personil melalui job descdan SOPyang belum tertulis pada beberapa departemen menyebabkan
implementasi prinsip accountability tidak dapat terlaksana dengan maksimal.
Prinsip accountability yang perlu perbaikan itu berupa sistem pengendalian internal yang
belum berjalan secara efektif merata pada seluruh departemen dalam bentuk belum ditulisnya
job desk dan SOP pada beberapa departemen diakibatkan oleh internal control dan check pada
beberapa departemen yang masih belum maksimal pelaksanaannya. Prinsip accountability
yang ditunjukkan oleh sistem pengendalian internal belum terlaksana secara efektif merata
pada seluruh departemen disebabkan tidak ada perincian tugas dan tanggung jawab yang jelas
sehingga menyulitkan evaluasi dan kontrol. Dari sini dapat dilihat bahwa sistem pengendalian
internal berpengaruh terhadap implementasi prinsip GCG pada perusahaan tersebut.
Hasil penelitian Gusnardi (2011), dan Suyono dan Hariyanto (2012) juga menemukan bahwa
pengendalian internal berpengaruh terhadap good corporate governance. Dalam penelitian ini
juga ditemukan bahwa pengendalian internal dapat memberikan jaminan dalam keandalan
pelaporan keuangan, efisien dan operasi yang efektif, dan sesuai dengan aturan dan peraturan.
Oleh karena itu, jika pengendalian internal dalam organisasi berjalan dengan baik, praktek
good corporate governance (GCG) yang baik dan benar dapat secara otomatis ditingkatkan.
SISTEM PENGENDALIAN INTERN UNTUK PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN
PADA PT. LARIS MANIS UTAMA CABANG MANADO
1. Sistem Pengendalian Intern
1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Pengendalian intern harus dilaksanakan seefektif mungkin dalam suatu perusahaan untuk
mencegah dan menghindari terjadinya kesalahan, kecurangan, dan penyelewengan. Oleh
kerena itu dibutuhkan menyusun suatu kerangka pengendalian atas sistem yang sudah ada pada
perusahaan yang terdiri dari beragam tindakan pengendalian yang bersifat intern bagi
perusahaan, sehingga manajer dapat mengalokasikan sumber daya secara
efektif dan efisien, maka dibutuhkan suatu pengendalian intern yang dapat memberikan
keyakinan kepada pimpinan bahwa tujuan perusahaan telah tercapai.
Kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan,
memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum dan
peraturan telah diikuti (Werren
dkk, 2005:235).
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi,
2008:163).
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern
merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari
berbagai kebijakan, prosedur, teknik, peralatan fisik, dokumentasi, dan manusia. Serta meliputi
kebijakan dan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan
aktivitas organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan tercapai.
1.2 Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern
Untuk menciptakan sistem pengendalian intern yang baik dalam perusahaan maka ada empat
unsur pokok yang harus dipenuhi antara lain (Mulyadi, 2008:166)
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.
Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional
kepada unit- unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok
perusahaan. Dalam perusahaan manufaktur misalnya, kegiatan pokoknya adalah memproduksi
dan menjual produk. Untuk melaksanakan kegiatan pokok tersebut dibentuk departemen
produksi, departemen pemasaran, dan departemen keuangan dan umum. Departemen-
departemen ini kemudian terbagi-bagi lebih lanjut menjadi unit-unit organisasi yang lebih
kecil untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan. Pembagian tanggung jawab
fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini:
a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi.
Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan
misalnya pembelian. Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari manajer
fungsi yang memiliki kewenangan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Fungsi
penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan.
Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan
perusahaan.
b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh semua tahap suatu transaksi.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup
terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
Dalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki
wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi
harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya
setiap transaksi dalam organisasi. Oleh karena itu penggunaan formulir harus diawasi
sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan otorisasi.
Di pihak lain, formulir merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk pencatatan
transaksi dalam catatan akuntansi. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang
direkam dalam formulir dicatat dalam catatan akuntansi dengan ketelitian dan keandalan
(realibility) yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya
dokumen pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan yang dapat
dipercaya bagi proses akuntansi. Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan
menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang,
pendapatan, dan biaya suatu organisasi.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi
Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang
sehat adalah :
a. Penggunaan formulir bernomor urut bercetak yang pemakaiannya harus
dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. Karena formulir merupakan alat yang
memberikan otorisasi terlaksananya transasksi.
b. Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak
teratur.
c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau
satu unit organisasi, tanpa campur tangan dari orang atau unit organisasi lain.
d. Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin akan dapat
menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan
diantara mereka dapat dihindari.
e. Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak. Karyawan perusahaan
diwajibkan mengambil cuti yang menjadi haknya.
f. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatan. Untuk
menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan akuntansinya.
g. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas untur-unsur
sistem pengndalian yang lain.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya
Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten berbagai cara berikut ini dapat ditempuh :
a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh
pekerjaannya. Untuk memperoleh karyawan yang mempunyai kecakapan sesuai dengan
tuntutan tanggung jawab yang akan dipikulnya, manajemen harus mengadakan analisis jabatan
yang ada dalam perusahaan dan menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon karyawan
yang menduduki jabatan tersebut.
b. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan
tuntutan perkembangan pekerjaannya.
c. Misalnya untuk menjamin transaksi penjualan dilaksanakan oleh karyawan yang
kompeten dan dapat dipercaya, pada saat seleksi karyawan untuk mengisi jabatan masing-
masing kepala fungsi pembelian, kepala fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi, manajemen
puncak membuat uraian jabatan (job description) dan telah menetapkan persyaratan jabatan
(job requirements). Dengan demikian pada seleksi karyawan untuk jabatan-jabatan tersebut
telah digunakan persyaratan jabatan tersebut sebagai kriteria seleksi.
2 Persediaan
2.1 Pengertian Persediaan
Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud
untuk dijual dalam satu periode usaha yang normal, termasuk barang yang dalam pengerjaan
/ proses produksi menunggu masa penggunaannya pada proses produksi (Prasetyo, 2006:65).
Persediaan adalah sejumlah barang jadi , bahan baku, bahan dalam proses yang dimiliki
perusahaan dagang dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut”. Kesimpulannya
adalah bahwa persediaan merupakan suatu istilah yang menunjukkan segala sesuatu dari
sumber daya yang ada dalam suatu proses yang bertujuan untuk mengantisipasi terhadap
segala kemungkinan yang terjadi baik karena adanya permintaan maupun ada masalah lain
(Rudianto, 2008:236).
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian persediaan merupakan barang-
barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau
dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal.
2.2 Fungsi Persediaan
Persediaan memiliki beberapa fungsi penting bagi perusahaan,yaitu (Rangkuti,2004:15)
1) agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan terjadi,
2) untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi,
3) untuk memperoleh keuntungan dari potongan kuantitas, karena membeli dalam jumlah yang
banyak ada diskon,
4) untuk hedging dari inflasi dan perubahan harga,
5) untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan
pasokan, mutu, dan ketidak tepatan pengiriman,
6) untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam proses. Biaya
persediaan terdiri dari seluruh pengeluaran, baik yang langsung maupun yang tidak
langsung, yang berhubungan dengan pembelian, persiapan,dan penempatan persediaan untuk
dijual. Biaya persediaan bahan baku atau barang yang diperoleh untuk dijual kembali,
biaya termasuk harga pembelian ,pengiriman, penerimaan, penyimpanan dan seluruh
biaya yang terjadi sampai barang siap untuk dijual.
2.3 Jenis-Jenis Pesediaan
Persediaan dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis, yaitu (Herjanto, 2008: 77).
1. Fluctuation stock, merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk menjaga
terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, dan
untuk mengatasi bila terjadi kesalahan/penyimpangan dalam prakiraan penjualan, waktu
produksi, atau pengiriman barang.
2. Anticipation stock, merupakan persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat
diramalkan pada musim permintaan tinggi, tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak mampu
memenuhi permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan
sukarnya diperoleh bahan baku sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi.
3. Lot-size inventory, merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih
besar daripada kebutuhan saat itu. Persediaan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari
harga barang (berupa diskon) karena membeli dalam jumlah yang besar, atau untuk
mendapatkan penghematan dari biaya pengakutan per unit yang lebih rendah.
4. Pipeline inventory, merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat asal
ke tempat dimana barang tersebut akan digunakan. Msalnya, barang yang dikirim dari pabrik
menuju tempat penjualan, yang dapat memakan waktu beberapa hari atau minggu.
2.4 Biaya-Biaya Persediaan
Dalam setiap penentuan pemesanan barang yang akan mempengaruhi besarnya jumlah
persediaan, biaya-biaya variable berikut ini harus di pertimbangkan (Herjanto, 2008:77).
1) Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan
diadakannya persediaan barang. Biaya penyimpanan dapat dinyatakan dalam dua bentuk yaitu
persentase dari unit harga/nilai barang, dan dalam bentuk rupiah perunit barang, dalam
periode waktu tertentu. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan adalah:
a) Biaya sewa gudang
b) Biaya administrasi pergudangan
c) Gaji pelaksana pergudangan
d) Biaya listrik
e) Biaya modal yang tertanam dalam persediaan
f) Biaya asuransi
g) Biaya kerusakan
h) Biaya penyusutan.
Biaya modal biasanya merupakan komponen biaya penyimpanan yang terbesar, baik berupa
biaya bunga jika modalnya berasal dari pinjaman maupun biaya oportunitas apabila modalnya
milik sendiri.
2) Biaya pemesanan (pembelian), merupakan biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan kegiatan pemesanan bahan/barang, sejak dari penempatan pemesanan sampai
tersediaanya barang di gudang. Setiap kali suatu bahan dipesan, organisasi menanggung
biaya pemesanan (order costs atau procurement costs). Biaya-biaya pemesanan secara
terperinci meliputi :
a. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi b. Upah
c. Biaya telephone
d. Pengeluaran surat menyurat
e. Biaya pengepakan dan penimbangan
f. Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan g. Biaya pengiriman ke gudang
h. Biaya hutang lancar; dan sebagainya.
3) Biaya kekurangan persediaan (shortage costs, stockout cost) adalah biaya yang timbul
sebagai akibat tidak tersedianya barang pada waktu diperlukan. Biaya kekurangan persediaan
ini pada dasarnya bukan biaya nyata (riil), melainkan berupa biaya kehilangan kesempatan.
Dalam perusahaan manufaktur, biaya ini merupakan biaya kesempatan yang timbul
misalnya karena terhentinya proses produksi sebagai akibat tidak adanya bahan yang diproses,
yang antara lain meliputi biaya kehilangan waktu produksi bagi mesin dan karyawan.
2.5 Metode Pencatatan Persediaan
Untuk mencatat taransaksi-transaksi yang mempengaruhi nilai persediaan, terdapat dua metode
sebagai berikut :
1. Metode Pisik/Periodik (Periodik/Phisical Inventory Sistem)
Dalam metode ini pencatatan persediaan hanya dilakukan pada akhir periode akuntansi melalui
ayat jurnal penyesuaian. Transaksi yang mempengaruhi persediaan, dicatat masing-masing
dalam perkiraan tersendiri sebagai berikut: Pembelian, Retur pembelian, Penjualan dan Retur
penjualan. Untuk mendapatkan nilai persediaan secara periodik dilakukan perhitungan fisik
(Stock Opname).
Metode ini sudah mulai ditinggalkan karena secara jelas tidak mendukung integrasi
sistem dimana, sepanjang peridode akuntansi berjalan tidak tersedia data mengenai posisi
persediaan. Hal ini menyebabkan data bagian akuntansi kurang mendukung operasional.
Laporan neraca dan rugilaba tidak akan dapat dibuat sebelum nilai persediaan diketahui.
2. Metode Perpetual (Continual Inventory Sistem)
Dalam metode ini pencatatan persediaan dilakukan setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi
persediaan. Saldo perkiraan persediaan akan menunjukan saldo persediaan yang sebenarnya.
Dengan demikian pada saat penyusunan laporan keuangan tidak diperlukan ayat jurnal
penyesuaian. Pencatatan transaksi kedalam perkiraan persediaan, adalah berdasarkan harga
pokok produksi, baik transaksi pembelian maupun penjualan. Metode ini akan menampilkan
dapat menyediakan laporan neraca setiap saat baik untuk di print out maupun secara visual.
Walaupun sistem perpetual menyediakan data persediaan secara terus menerus namun tetap
diperlukan perhitungan fisik yang berfugnsi untuk mencocokan fisik dengan catatan buku.
2.6 Penilaian Persediaan
Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang pertama
yang digunakan (dalam perusahaan manufaktur atau dijual dalam perusahaan dagang),
karena itu, persedian yang tersedia merupakan barang yang dibeli paling terakhir (Kieso
dkk‚ 2002:460).
Metode LIFO menandingkan (matches) biaya dari barang-barang yang paling akhir dibeli
terhadap pendapatan (Kieso dkk‚ 2002:461).
Menghitung harga pos-pos terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata-rata barang yang
sama tersedia selama suatu periode. Jika yang digunakan adalah metode biaya rata-rata
(average cost method) biaya unit dalam persediaan adalah rata-rata dari biayapembelian (Kieso
dkk‚ 2002:459).
3. Pengendalian Intern Persediaan
Pengendalian intern atas persediaan merupakan hal yang penting karena persediaan adalah
bagian yang amat penting dari suatu perusahaan dagang. Perusahaan yang sukses biasanya
amat berhati-hati dalam melakukan pengawasan atas persediaan yang dimilikinya.
Pengendalian intern atas persediaan meliputi penghitungan fisik yang harus dilakukan setiap
tahun, karena dengan cara itulah suatu perusahaan dapat mengetahui secara pasti jumlah
persediaan yang ada. Jika kesalahan terjadi, maka catatan akuntansi akan disesuaikan sehingga
menjadi sama dengan hasil perhitungan fisik dari barang tersebut. Harus dilakukan
pemisahan antara pegawai yang menangani persediaan dari catatan akuntansi. Sistem
persediaan yang terkomputerisasi dapat membantu perusahaan menjaga jumlah persediaan
sehingga tidak kekurangan dan tidak pula terlalu banyak (Horngren and Horison, 2004:142).
Prosedur pencatatan yang diterapkan dengan benar mampu memberikan perlindungan
terhadap persediaan yang diterapkan yang ada diperusahaan. Pemisahan tanggung jawab
fungsional serta sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang telah diterapkan juga harus
didukung dengan adanya praktek yang sehat dalam setiap pelaksanaanya. Dengan
diterapkannya unsur-unsur pengendalian intern dalam pengelolaan dan pengendalian
persediaan barang, maka sistem pengendalian intern bisa terlaksana dan berjalan dengan baik.
Daftar Pustaka
Mulyadi. 2002. Auditing, Edisi 6. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Gusnardi. 2011. Pengaruh peran komite audit, pengendalian internal, audit internal dan
pelaksanaan tata kelola perusahaan terhadap pencegahan kecurangan. Jurnal Ekuitas15 (1):
130146.
http://hanfarhani.blogspot.co.id/2015/05/keterkaitan-antara-etika-dan-good.html
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/1366/1077

More Related Content

What's hot

Be&gg,dede angraini,hapzi ali,audit & internal control ,universitas m...
Be&gg,dede angraini,hapzi ali,audit & internal control ,universitas m...Be&gg,dede angraini,hapzi ali,audit & internal control ,universitas m...
Be&gg,dede angraini,hapzi ali,audit & internal control ,universitas m...Dede Anggraini
 
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Pengendalian Internal, Un...
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Pengendalian Internal, Un...SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Pengendalian Internal, Un...
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Pengendalian Internal, Un...Sari Kartika
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...warinah warinah
 
Si pi 15, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, pengendalian internal pada siste...
Si pi 15, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, pengendalian internal pada siste...Si pi 15, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, pengendalian internal pada siste...
Si pi 15, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, pengendalian internal pada siste...Lia Sapoean
 
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...DUCI
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...Nadiatur Rakhma
 
SIPI, M.Fadhly, Hapzi Ali, Mercu Buana 2018, Implementasi Pengendalia Internal
SIPI, M.Fadhly, Hapzi Ali, Mercu Buana 2018, Implementasi Pengendalia InternalSIPI, M.Fadhly, Hapzi Ali, Mercu Buana 2018, Implementasi Pengendalia Internal
SIPI, M.Fadhly, Hapzi Ali, Mercu Buana 2018, Implementasi Pengendalia InternalMuhammadFadhly6
 
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, sistem pengendalian internal pada pt. pert...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, sistem pengendalian internal pada pt. pert...Si & pi, dian andriani, hapzi ali, sistem pengendalian internal pada pt. pert...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, sistem pengendalian internal pada pt. pert...Dian Andriani
 
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & In...
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & In...BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & In...
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & In...Christianto Hadisiswanto P.
 
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...Khairi Rumantati
 
BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...
BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...
BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...Annisa Nurlestari
 
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, cma, hubun...
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, cma, hubun...Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, cma, hubun...
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, cma, hubun...IISDEWI
 
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, cma, hubungan an...
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, cma, hubungan an...Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, cma, hubungan an...
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, cma, hubungan an...irenafatya
 
Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, pengendalian internal coso dan contohn...
Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, pengendalian internal coso dan contohn...Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, pengendalian internal coso dan contohn...
Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, pengendalian internal coso dan contohn...Sasi Ngatiningrum
 
SIPI,3,Hajuini,Hapzi Ali, Pengendalian internal,coso,Universitas Mercu Buana,...
SIPI,3,Hajuini,Hapzi Ali, Pengendalian internal,coso,Universitas Mercu Buana,...SIPI,3,Hajuini,Hapzi Ali, Pengendalian internal,coso,Universitas Mercu Buana,...
SIPI,3,Hajuini,Hapzi Ali, Pengendalian internal,coso,Universitas Mercu Buana,...HAJUINI ZEIN
 
9. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univ...
9. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univ...9. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univ...
9. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univ...Sandy Setiawan
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univers...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univers...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univers...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univers...Sandy Setiawan
 
Si pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...
Si pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...Si pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...
Si pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...Fazril Azi
 
Si Pi, UAS, Wawan Dwi H, Hapzi Ali, Evaluasi dan Pengendalian Internal Sistem...
Si Pi, UAS, Wawan Dwi H, Hapzi Ali, Evaluasi dan Pengendalian Internal Sistem...Si Pi, UAS, Wawan Dwi H, Hapzi Ali, Evaluasi dan Pengendalian Internal Sistem...
Si Pi, UAS, Wawan Dwi H, Hapzi Ali, Evaluasi dan Pengendalian Internal Sistem...Wawan Dwi Hadisaputro
 

What's hot (19)

Be&gg,dede angraini,hapzi ali,audit & internal control ,universitas m...
Be&gg,dede angraini,hapzi ali,audit & internal control ,universitas m...Be&gg,dede angraini,hapzi ali,audit & internal control ,universitas m...
Be&gg,dede angraini,hapzi ali,audit & internal control ,universitas m...
 
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Pengendalian Internal, Un...
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Pengendalian Internal, Un...SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Pengendalian Internal, Un...
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Pengendalian Internal, Un...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
 
Si pi 15, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, pengendalian internal pada siste...
Si pi 15, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, pengendalian internal pada siste...Si pi 15, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, pengendalian internal pada siste...
Si pi 15, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, pengendalian internal pada siste...
 
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, inter...
 
SIPI, M.Fadhly, Hapzi Ali, Mercu Buana 2018, Implementasi Pengendalia Internal
SIPI, M.Fadhly, Hapzi Ali, Mercu Buana 2018, Implementasi Pengendalia InternalSIPI, M.Fadhly, Hapzi Ali, Mercu Buana 2018, Implementasi Pengendalia Internal
SIPI, M.Fadhly, Hapzi Ali, Mercu Buana 2018, Implementasi Pengendalia Internal
 
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, sistem pengendalian internal pada pt. pert...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, sistem pengendalian internal pada pt. pert...Si & pi, dian andriani, hapzi ali, sistem pengendalian internal pada pt. pert...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, sistem pengendalian internal pada pt. pert...
 
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & In...
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & In...BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & In...
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & In...
 
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
 
BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...
BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...
BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...
 
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, cma, hubun...
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, cma, hubun...Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, cma, hubun...
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, cma, hubun...
 
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, cma, hubungan an...
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, cma, hubungan an...Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, cma, hubungan an...
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, cma, hubungan an...
 
Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, pengendalian internal coso dan contohn...
Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, pengendalian internal coso dan contohn...Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, pengendalian internal coso dan contohn...
Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, pengendalian internal coso dan contohn...
 
SIPI,3,Hajuini,Hapzi Ali, Pengendalian internal,coso,Universitas Mercu Buana,...
SIPI,3,Hajuini,Hapzi Ali, Pengendalian internal,coso,Universitas Mercu Buana,...SIPI,3,Hajuini,Hapzi Ali, Pengendalian internal,coso,Universitas Mercu Buana,...
SIPI,3,Hajuini,Hapzi Ali, Pengendalian internal,coso,Universitas Mercu Buana,...
 
9. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univ...
9. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univ...9. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univ...
9. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univ...
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univers...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univers...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univers...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univers...
 
Si pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...
Si pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...Si pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...
Si pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...
 
Si Pi, UAS, Wawan Dwi H, Hapzi Ali, Evaluasi dan Pengendalian Internal Sistem...
Si Pi, UAS, Wawan Dwi H, Hapzi Ali, Evaluasi dan Pengendalian Internal Sistem...Si Pi, UAS, Wawan Dwi H, Hapzi Ali, Evaluasi dan Pengendalian Internal Sistem...
Si Pi, UAS, Wawan Dwi H, Hapzi Ali, Evaluasi dan Pengendalian Internal Sistem...
 

Similar to BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Audit & Internal Control , Universitas Mercu Buana, 2017

Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...basrizal82
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...yohana premavari
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, pengendalian internal pada pt. hita, u...
Si pi,  fazril azi nugraha, hapzi ali, pengendalian internal pada pt. hita, u...Si pi,  fazril azi nugraha, hapzi ali, pengendalian internal pada pt. hita, u...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, pengendalian internal pada pt. hita, u...Fazril Azi
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Audit and Internal Control _Universitas Merc...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Audit and Internal Control _Universitas Merc...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Audit and Internal Control _Universitas Merc...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Audit and Internal Control _Universitas Merc...Muhammad Frayogi
 
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...dyahruthw
 
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...Wawan P
 
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...Wawan P
 
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...Serafinus Octavia Puspitasari
 
Si Pi, Wawan Dwi Hadisaputro, Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Penerapann...
Si Pi, Wawan Dwi Hadisaputro, Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Penerapann...Si Pi, Wawan Dwi Hadisaputro, Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Penerapann...
Si Pi, Wawan Dwi Hadisaputro, Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Penerapann...Wawan Dwi Hadisaputro
 
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...Serafinus Octavia Puspitasari
 
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066LukmanHermanto
 
3, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur peng...
3, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur peng...3, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur peng...
3, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur peng...fizarrivaldy
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...Intan Wachyuni
 
Sipi, martina melissa, prof. hapsi ali, pengendalian internal & unsur unsur p...
Sipi, martina melissa, prof. hapsi ali, pengendalian internal & unsur unsur p...Sipi, martina melissa, prof. hapsi ali, pengendalian internal & unsur unsur p...
Sipi, martina melissa, prof. hapsi ali, pengendalian internal & unsur unsur p...Martina Melissa
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...yohana premavari
 

Similar to BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Audit & Internal Control , Universitas Mercu Buana, 2017 (17)

Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, pengendalian internal pada pt. hita, u...
Si pi,  fazril azi nugraha, hapzi ali, pengendalian internal pada pt. hita, u...Si pi,  fazril azi nugraha, hapzi ali, pengendalian internal pada pt. hita, u...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, pengendalian internal pada pt. hita, u...
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Audit and Internal Control _Universitas Merc...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Audit and Internal Control _Universitas Merc...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Audit and Internal Control _Universitas Merc...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Audit and Internal Control _Universitas Merc...
 
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
 
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...
 
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...
 
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
 
Si Pi, Wawan Dwi Hadisaputro, Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Penerapann...
Si Pi, Wawan Dwi Hadisaputro, Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Penerapann...Si Pi, Wawan Dwi Hadisaputro, Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Penerapann...
Si Pi, Wawan Dwi Hadisaputro, Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Penerapann...
 
Materi app iii
Materi app iiiMateri app iii
Materi app iii
 
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
 
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066
 
3, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur peng...
3, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur peng...3, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur peng...
3, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur peng...
 
KELOMPOK 8.pptx
KELOMPOK 8.pptxKELOMPOK 8.pptx
KELOMPOK 8.pptx
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
 
Sipi, martina melissa, prof. hapsi ali, pengendalian internal & unsur unsur p...
Sipi, martina melissa, prof. hapsi ali, pengendalian internal & unsur unsur p...Sipi, martina melissa, prof. hapsi ali, pengendalian internal & unsur unsur p...
Sipi, martina melissa, prof. hapsi ali, pengendalian internal & unsur unsur p...
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...
 

More from Antoni Butarbutar

BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...Antoni Butarbutar
 
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...Antoni Butarbutar
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Governance Rating...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Governance Rating...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Governance Rating...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Governance Rating...Antoni Butarbutar
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Executive and Dir...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Executive and Dir...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Executive and Dir...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Executive and Dir...Antoni Butarbutar
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Risk Management, ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Risk Management, ...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Risk Management, ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Risk Management, ...Antoni Butarbutar
 
Tugas UTS, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mercu Buan...
Tugas UTS, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mercu Buan...Tugas UTS, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mercu Buan...
Tugas UTS, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mercu Buan...Antoni Butarbutar
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethical Decision ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethical Decision ...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethical Decision ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethical Decision ...Antoni Butarbutar
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corporate Social ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corporate Social ...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corporate Social ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corporate Social ...Antoni Butarbutar
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...Antoni Butarbutar
 

More from Antoni Butarbutar (9)

BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...
 
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Governance Rating...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Governance Rating...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Governance Rating...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Governance Rating...
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Executive and Dir...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Executive and Dir...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Executive and Dir...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Executive and Dir...
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Risk Management, ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Risk Management, ...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Risk Management, ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Risk Management, ...
 
Tugas UTS, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mercu Buan...
Tugas UTS, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mercu Buan...Tugas UTS, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mercu Buan...
Tugas UTS, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mercu Buan...
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethical Decision ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethical Decision ...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethical Decision ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethical Decision ...
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corporate Social ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corporate Social ...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corporate Social ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corporate Social ...
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...
 

Recently uploaded

Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 

Recently uploaded (20)

Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 

BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Audit & Internal Control , Universitas Mercu Buana, 2017

  • 1. Nama : Antoni Butarbutar (51116120011) Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Forum BE & GG Minggu 9: Audit & Internal Control “Audit & Internal Control “ hubungan atau pengaruhnya terhadap Business Ethics dan Good Corporate Governance Alasan bagi suatu perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian intern (internal control) adalah untuk membantu manajemen dengan tujuan tercapainya mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif. Bentuk dan tipe dari pengawasan harus mempertimbangkan atau membandingkan hubungan antara “Cost and Benefit”. Pada umumnya, ada empat kategori pengendalian intern yang dibentuk dalam suatu perusahaan untuk kepentingan manajemen, yaitu : 1. Tersedia Data yang Dapat Dipercaya. Manajemen harus mempunyai sumber informasi yang akurat atas operasi perusahaan. Beragam informasi dengan area yang luas akan sangat membantu manajemen untuk mengambil keputusan yang tepat. 2. Pengamanan Atas Harta Perusahaan dan Sistem Pencatatan. Bentuk fisik dari harta perusahaan dapat dicuri, disalahgunakan, dan rusak karena kecerobohan, kecuali hal-hal tersebut dilindungi dengan pengawasan yang cukup memadai. Hal yang sama akan terjadi dengan harta perusahaan yang tidak berbentuk fisik seperti piutang, dokumen-dokumen penting, dan catatan lainnya, sehingga harus dilakukan peningkatan sistem pengamanan harta perusahaan tertentu dan catatan atau dokumen enting lainnya. Dengan sistem computer, jumlah data yang tersimpan dalam file magnetic tape juga dapat dicuri dan dimusnahkan, sehingga pengawasan dan pengamanan atas sistem komputerisasi harus dilakukan dengan ketat. 3. Mempromosikan Efisiensi dalam Bidang Operasional. Pengawasan yang berada dalam organisasi perusahaan bertujuan untuk menghindari duplikasi pekerjaan, melindungi segala hal yang mempengaruhi bidang usaha, dan hal-hal lain atas penggunaan sumber-sumber dalam perusahaan yang tidak efisien. 4. Menyarankan Dipatuhinya Semua Kebijaksanaan Tertulis. Manajemen mempunyai suatu misi yang ingin dicapai dengan sistem dan prosedur, serta peraturan-peraturan perusahaan. Sistem pengendalian intern diciptakan agar dapat dilakukan oleh semua karyawan perusahaan.
  • 2. Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO) memandang pengendalian internal merupakan rangkaian tindakan yang mencakup keseluruhan proses dalam organisasi. Pengendalian internal berada dalam proses manajemen dasar, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan. Komponen pengendalian intern menurut COSO adalah : 1. Lingkungan pengendalian (control environment). Faktor-faktor lingkungan pengendalian mencakup integritas, nilai etis, dan kompetensi dari orang dan entitas, filosofi manajemen dan gaya operasi, cara manajemen memberikan otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh board. 2. Penaksiran risiko (risk assessment). Mekanisme yang ditetapkan untuk mengindentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas di mana organisasi beroperasi. 3. Aktivitas pengendalian (control activities). Pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk membantu memastikan bahwa tujuan dapat tercapai. 4. Informasi dan komunikasi (informasi and communication). Sistem yang memungkinkan orang atau entitas, memperoleh dan menukar informasi yang diperlukan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya. 5. Pemantauan (monitoring). Sistem pengendalian internal perlu dipantau, proses ini bertujuan untuk menilai mutu kinerja sistem sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas pemantauan yang terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya. Menurut Mardiasmo (2009 : 17) Governance diartikan sebagai cara mengelola urusan-urusan publik. Menurut World Bank, good governance adalah suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administrative, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha. Good Corporate governance pada dasarnya merupakan suatu sistem (input, proses, output) dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang kepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan. GCG dimasukan untuk mengatur hubungan-hubungan ini dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera, Atau Corporate governance merupakan suatu sistem terpadu yang saling berkaitan antara pihak berkepentingan yang dapat menghasilkan tata kelola perusahaan
  • 3. yang baik bagi perusahaan itu sendiri sehingga mendapatkan keuntungan yang diharapkan bagi perusahaan. Good Corporate Governance dihasilkan dari sebuah kerjasama yang baik antara pihak manajemen dan akuntan. Maka dari itu audit internal dan internal control yang efektif dapat memberikan kepercayaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Demi kepentingan pemegang saham maka perusahaan perlu memastikan kepada mereka bahwa dana-dana tersebut digunakan secara tepat dan seefisien mungkin serta memastikan bahwa manajemen bertindak yang terbaik untuk kepentingan perusahaan. Kepastian itu diberikan oleh sistem corporate governance. Karakteristik Good Governance Menurut UNDP ( United Nations Development Program ) dalam Mardiasmo (2009), karakteristik good governance meliputi : 1. Participation. Keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya. 2. Rule of law. Kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu. 3. Transparancy. Transparansi dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi. Informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik secara langsung dapat diperoleh oleh mereka yang membutuhkan. 4. Responsiveness. Lembaga-lembaga publik harus cepat dan tanggap dalam melayani stakeholder. 5. Consensus orientation. Berorientasi pada kepentingan masyarakat yang lebih luas. 6. Equity. Setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan dan keadilan. 7. Efficiency and effectiveness. Pengelolaan sumber daya publik dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna. 8. Accountability. Pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang dilakukan. 9. Strategic vision. Penyelenggara pemerintahan dan masyarakat harus memiliki visi jauh ke depan. Dengan adanya sistem pengendalian internal pada perusahaan, mendorong dan membantu perusahaan untuk melaksanakan GCG dalam kegiatan usahanya. Sistem pengendalian internal pada perusahaan masih membutuhkan peningkatan, hal ini juga mempengaruhi dibutuhkannya peningkatan lebih lagi terhadap implementasi prinsip - prinsip GCG pula. Unsur pengendalian
  • 4. internal yang masih membutuhkan perbaikan ada pada aspek internal control and check pada tiap departemen yaitu berupa kelonggaran mekanisme perincian tugas masing – masing personil melalui job descdan SOPyang belum tertulis pada beberapa departemen menyebabkan implementasi prinsip accountability tidak dapat terlaksana dengan maksimal. Prinsip accountability yang perlu perbaikan itu berupa sistem pengendalian internal yang belum berjalan secara efektif merata pada seluruh departemen dalam bentuk belum ditulisnya job desk dan SOP pada beberapa departemen diakibatkan oleh internal control dan check pada beberapa departemen yang masih belum maksimal pelaksanaannya. Prinsip accountability yang ditunjukkan oleh sistem pengendalian internal belum terlaksana secara efektif merata pada seluruh departemen disebabkan tidak ada perincian tugas dan tanggung jawab yang jelas sehingga menyulitkan evaluasi dan kontrol. Dari sini dapat dilihat bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap implementasi prinsip GCG pada perusahaan tersebut. Hasil penelitian Gusnardi (2011), dan Suyono dan Hariyanto (2012) juga menemukan bahwa pengendalian internal berpengaruh terhadap good corporate governance. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa pengendalian internal dapat memberikan jaminan dalam keandalan pelaporan keuangan, efisien dan operasi yang efektif, dan sesuai dengan aturan dan peraturan. Oleh karena itu, jika pengendalian internal dalam organisasi berjalan dengan baik, praktek good corporate governance (GCG) yang baik dan benar dapat secara otomatis ditingkatkan. SISTEM PENGENDALIAN INTERN UNTUK PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA PT. LARIS MANIS UTAMA CABANG MANADO 1. Sistem Pengendalian Intern 1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pengendalian intern harus dilaksanakan seefektif mungkin dalam suatu perusahaan untuk mencegah dan menghindari terjadinya kesalahan, kecurangan, dan penyelewengan. Oleh kerena itu dibutuhkan menyusun suatu kerangka pengendalian atas sistem yang sudah ada pada perusahaan yang terdiri dari beragam tindakan pengendalian yang bersifat intern bagi perusahaan, sehingga manajer dapat mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien, maka dibutuhkan suatu pengendalian intern yang dapat memberikan keyakinan kepada pimpinan bahwa tujuan perusahaan telah tercapai. Kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum dan peraturan telah diikuti (Werren dkk, 2005:235). Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2008:163). Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari
  • 5. berbagai kebijakan, prosedur, teknik, peralatan fisik, dokumentasi, dan manusia. Serta meliputi kebijakan dan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan tercapai. 1.2 Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern Untuk menciptakan sistem pengendalian intern yang baik dalam perusahaan maka ada empat unsur pokok yang harus dipenuhi antara lain (Mulyadi, 2008:166) 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit- unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Dalam perusahaan manufaktur misalnya, kegiatan pokoknya adalah memproduksi dan menjual produk. Untuk melaksanakan kegiatan pokok tersebut dibentuk departemen produksi, departemen pemasaran, dan departemen keuangan dan umum. Departemen- departemen ini kemudian terbagi-bagi lebih lanjut menjadi unit-unit organisasi yang lebih kecil untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini: a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan misalnya pembelian. Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari manajer fungsi yang memiliki kewenangan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan. b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh semua tahap suatu transaksi. 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi dalam organisasi. Oleh karena itu penggunaan formulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan otorisasi. Di pihak lain, formulir merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat dalam catatan akuntansi dengan ketelitian dan keandalan
  • 6. (realibility) yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi. Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi. 3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah : a. Penggunaan formulir bernomor urut bercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. Karena formulir merupakan alat yang memberikan otorisasi terlaksananya transasksi. b. Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur. c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa campur tangan dari orang atau unit organisasi lain. d. Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara mereka dapat dihindari. e. Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak. Karyawan perusahaan diwajibkan mengambil cuti yang menjadi haknya. f. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatan. Untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan akuntansinya. g. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas untur-unsur sistem pengndalian yang lain. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten berbagai cara berikut ini dapat ditempuh : a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. Untuk memperoleh karyawan yang mempunyai kecakapan sesuai dengan tuntutan tanggung jawab yang akan dipikulnya, manajemen harus mengadakan analisis jabatan
  • 7. yang ada dalam perusahaan dan menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon karyawan yang menduduki jabatan tersebut. b. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya. c. Misalnya untuk menjamin transaksi penjualan dilaksanakan oleh karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, pada saat seleksi karyawan untuk mengisi jabatan masing- masing kepala fungsi pembelian, kepala fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi, manajemen puncak membuat uraian jabatan (job description) dan telah menetapkan persyaratan jabatan (job requirements). Dengan demikian pada seleksi karyawan untuk jabatan-jabatan tersebut telah digunakan persyaratan jabatan tersebut sebagai kriteria seleksi. 2 Persediaan 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam satu periode usaha yang normal, termasuk barang yang dalam pengerjaan / proses produksi menunggu masa penggunaannya pada proses produksi (Prasetyo, 2006:65). Persediaan adalah sejumlah barang jadi , bahan baku, bahan dalam proses yang dimiliki perusahaan dagang dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut”. Kesimpulannya adalah bahwa persediaan merupakan suatu istilah yang menunjukkan segala sesuatu dari sumber daya yang ada dalam suatu proses yang bertujuan untuk mengantisipasi terhadap segala kemungkinan yang terjadi baik karena adanya permintaan maupun ada masalah lain (Rudianto, 2008:236). Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian persediaan merupakan barang- barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal. 2.2 Fungsi Persediaan Persediaan memiliki beberapa fungsi penting bagi perusahaan,yaitu (Rangkuti,2004:15) 1) agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan terjadi, 2) untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi, 3) untuk memperoleh keuntungan dari potongan kuantitas, karena membeli dalam jumlah yang banyak ada diskon, 4) untuk hedging dari inflasi dan perubahan harga, 5) untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan, mutu, dan ketidak tepatan pengiriman,
  • 8. 6) untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam proses. Biaya persediaan terdiri dari seluruh pengeluaran, baik yang langsung maupun yang tidak langsung, yang berhubungan dengan pembelian, persiapan,dan penempatan persediaan untuk dijual. Biaya persediaan bahan baku atau barang yang diperoleh untuk dijual kembali, biaya termasuk harga pembelian ,pengiriman, penerimaan, penyimpanan dan seluruh biaya yang terjadi sampai barang siap untuk dijual. 2.3 Jenis-Jenis Pesediaan Persediaan dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis, yaitu (Herjanto, 2008: 77). 1. Fluctuation stock, merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, dan untuk mengatasi bila terjadi kesalahan/penyimpangan dalam prakiraan penjualan, waktu produksi, atau pengiriman barang. 2. Anticipation stock, merupakan persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diramalkan pada musim permintaan tinggi, tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak mampu memenuhi permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi. 3. Lot-size inventory, merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan saat itu. Persediaan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang (berupa diskon) karena membeli dalam jumlah yang besar, atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya pengakutan per unit yang lebih rendah. 4. Pipeline inventory, merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat dimana barang tersebut akan digunakan. Msalnya, barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat penjualan, yang dapat memakan waktu beberapa hari atau minggu. 2.4 Biaya-Biaya Persediaan Dalam setiap penentuan pemesanan barang yang akan mempengaruhi besarnya jumlah persediaan, biaya-biaya variable berikut ini harus di pertimbangkan (Herjanto, 2008:77). 1) Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya persediaan barang. Biaya penyimpanan dapat dinyatakan dalam dua bentuk yaitu persentase dari unit harga/nilai barang, dan dalam bentuk rupiah perunit barang, dalam periode waktu tertentu. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan adalah: a) Biaya sewa gudang b) Biaya administrasi pergudangan c) Gaji pelaksana pergudangan
  • 9. d) Biaya listrik e) Biaya modal yang tertanam dalam persediaan f) Biaya asuransi g) Biaya kerusakan h) Biaya penyusutan. Biaya modal biasanya merupakan komponen biaya penyimpanan yang terbesar, baik berupa biaya bunga jika modalnya berasal dari pinjaman maupun biaya oportunitas apabila modalnya milik sendiri. 2) Biaya pemesanan (pembelian), merupakan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan/barang, sejak dari penempatan pemesanan sampai tersediaanya barang di gudang. Setiap kali suatu bahan dipesan, organisasi menanggung biaya pemesanan (order costs atau procurement costs). Biaya-biaya pemesanan secara terperinci meliputi : a. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi b. Upah c. Biaya telephone d. Pengeluaran surat menyurat e. Biaya pengepakan dan penimbangan f. Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan g. Biaya pengiriman ke gudang h. Biaya hutang lancar; dan sebagainya. 3) Biaya kekurangan persediaan (shortage costs, stockout cost) adalah biaya yang timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang pada waktu diperlukan. Biaya kekurangan persediaan ini pada dasarnya bukan biaya nyata (riil), melainkan berupa biaya kehilangan kesempatan. Dalam perusahaan manufaktur, biaya ini merupakan biaya kesempatan yang timbul misalnya karena terhentinya proses produksi sebagai akibat tidak adanya bahan yang diproses, yang antara lain meliputi biaya kehilangan waktu produksi bagi mesin dan karyawan. 2.5 Metode Pencatatan Persediaan Untuk mencatat taransaksi-transaksi yang mempengaruhi nilai persediaan, terdapat dua metode sebagai berikut : 1. Metode Pisik/Periodik (Periodik/Phisical Inventory Sistem) Dalam metode ini pencatatan persediaan hanya dilakukan pada akhir periode akuntansi melalui ayat jurnal penyesuaian. Transaksi yang mempengaruhi persediaan, dicatat masing-masing dalam perkiraan tersendiri sebagai berikut: Pembelian, Retur pembelian, Penjualan dan Retur penjualan. Untuk mendapatkan nilai persediaan secara periodik dilakukan perhitungan fisik (Stock Opname). Metode ini sudah mulai ditinggalkan karena secara jelas tidak mendukung integrasi sistem dimana, sepanjang peridode akuntansi berjalan tidak tersedia data mengenai posisi persediaan. Hal ini menyebabkan data bagian akuntansi kurang mendukung operasional. Laporan neraca dan rugilaba tidak akan dapat dibuat sebelum nilai persediaan diketahui.
  • 10. 2. Metode Perpetual (Continual Inventory Sistem) Dalam metode ini pencatatan persediaan dilakukan setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan. Saldo perkiraan persediaan akan menunjukan saldo persediaan yang sebenarnya. Dengan demikian pada saat penyusunan laporan keuangan tidak diperlukan ayat jurnal penyesuaian. Pencatatan transaksi kedalam perkiraan persediaan, adalah berdasarkan harga pokok produksi, baik transaksi pembelian maupun penjualan. Metode ini akan menampilkan dapat menyediakan laporan neraca setiap saat baik untuk di print out maupun secara visual. Walaupun sistem perpetual menyediakan data persediaan secara terus menerus namun tetap diperlukan perhitungan fisik yang berfugnsi untuk mencocokan fisik dengan catatan buku. 2.6 Penilaian Persediaan Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang pertama yang digunakan (dalam perusahaan manufaktur atau dijual dalam perusahaan dagang), karena itu, persedian yang tersedia merupakan barang yang dibeli paling terakhir (Kieso dkk‚ 2002:460). Metode LIFO menandingkan (matches) biaya dari barang-barang yang paling akhir dibeli terhadap pendapatan (Kieso dkk‚ 2002:461). Menghitung harga pos-pos terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata-rata barang yang sama tersedia selama suatu periode. Jika yang digunakan adalah metode biaya rata-rata (average cost method) biaya unit dalam persediaan adalah rata-rata dari biayapembelian (Kieso dkk‚ 2002:459). 3. Pengendalian Intern Persediaan Pengendalian intern atas persediaan merupakan hal yang penting karena persediaan adalah bagian yang amat penting dari suatu perusahaan dagang. Perusahaan yang sukses biasanya amat berhati-hati dalam melakukan pengawasan atas persediaan yang dimilikinya. Pengendalian intern atas persediaan meliputi penghitungan fisik yang harus dilakukan setiap tahun, karena dengan cara itulah suatu perusahaan dapat mengetahui secara pasti jumlah persediaan yang ada. Jika kesalahan terjadi, maka catatan akuntansi akan disesuaikan sehingga menjadi sama dengan hasil perhitungan fisik dari barang tersebut. Harus dilakukan pemisahan antara pegawai yang menangani persediaan dari catatan akuntansi. Sistem persediaan yang terkomputerisasi dapat membantu perusahaan menjaga jumlah persediaan sehingga tidak kekurangan dan tidak pula terlalu banyak (Horngren and Horison, 2004:142). Prosedur pencatatan yang diterapkan dengan benar mampu memberikan perlindungan terhadap persediaan yang diterapkan yang ada diperusahaan. Pemisahan tanggung jawab fungsional serta sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang telah diterapkan juga harus didukung dengan adanya praktek yang sehat dalam setiap pelaksanaanya. Dengan diterapkannya unsur-unsur pengendalian intern dalam pengelolaan dan pengendalian persediaan barang, maka sistem pengendalian intern bisa terlaksana dan berjalan dengan baik.
  • 11. Daftar Pustaka Mulyadi. 2002. Auditing, Edisi 6. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Gusnardi. 2011. Pengaruh peran komite audit, pengendalian internal, audit internal dan pelaksanaan tata kelola perusahaan terhadap pencegahan kecurangan. Jurnal Ekuitas15 (1): 130146. http://hanfarhani.blogspot.co.id/2015/05/keterkaitan-antara-etika-dan-good.html https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/1366/1077