Makalah ini membahas perencanaan audit internal, meliputi:
1. Pengertian dan tujuan audit internal serta perbedaannya dengan audit eksternal
2. Ruang lingkup, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab auditor internal
3. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan auditor internal seperti audit komprehensif dan berorientasi manajemen
4. Program audit internal yang merupakan perencanaan prosedur pemeriksaan secara sistematis dan efisien
1. 1
MAKALAH
NAMA : SWINDANG JULYASRI GEA
NIM : 2019105038
MATA KULIAH : INTERNAL AUDIT
JUDUL MATERI : PERENCANAAN AUDT INTERNAL
STIE AMA SALATIGA
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
Di era Persaingan masyarakat ekonomi ASEAN, sekarang ini telah banyak berkembang perusahaan.
Berbagai peluang usaha terbuka lebar bagi semua pelaku bisnis, baik dibidang jasa, dagang, maupun
manufaktur. Menghadapi era ini banyak pelaku bisnis yang meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang
akan datang, dimana pada masa mendatang akan membawa tantangan dan kesulitan-kesulitan yang harus
dihadapi oleh usaha bisnis. Walaupun masa mendatang membawa tantangan dan kesulitan, suatu
perusahaan tetap dituntut untuk efektif dalam pengelolaan perusahaannya.
Setiap perusahaan memiliki kegiatan operasi yang menghasilkan laporan keuangan dan catatan
akuntansi maupun ketaatan terhadap kebijakan-kebijakan seorang manajemen dan ketentuan-ketentuan
pemerintah. Olehnya itu di perlukan suatu internal audit, internal audit itu sendiri merupakan kegiatan
pemeriksaan dan pengujian suatu pernyataan, pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh
pihak independen guna memberikan suatu pendapat. Hal ini bertujuan untuk membantu manajemen
mencapai kinerja yang baik dengan memperkenalkan pendekatan yang sistematis untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas pengendalian intern serta memberikan catatan atas kekurangan yang ditemukan
selama melakukan evaluasi.
Oleh karena itu, internal audit sangat diperlukan bagi setiap perusahaan. Untuk memenuhi tugas mata
kuliah Internal Audit, oleh karena itu saya akan melakukan pembahasan mendalam mengenai perencaan
internal audit. Semoga makaalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.
3. 3
A. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun yang menjadi rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana Perbedaan Internal Audit dan External Audit ?
2. Bagaimana Memiliki Internal Audit Department yang Efektif ?
B. TUJUAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun yang menjadi tujuan masalah yaitu:
1. Untuk Mengetahui Perbedaan Internal Audit dan External Audit;
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Memiliki Internal Audit Department yang Efektif.
4. 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Internal audit
Internal audit adalah kegiatan Menurut Sukrisno Agoes (2004:221), internal audit (pemeriksaan
intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan
keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang
telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi
yang berlaku. Peraturan pemerintah misalnya peraturan di bidang perpajakan, pasar modal, lingkungan
hidup, perbankan, perindustrian, investasi dan lain-lain. Ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi misalnya
standar akuntansi keuangan.
Definisi internal auditimg menurut IIA (Institute of Internal auditor) yang dikutip oleh Pickett
(2010:15) yakni:
”Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value
and improve an organization’s operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a
systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control,
and governance processes”.
(Audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi yang dirancang untuk
menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal ini membantu organisasi mencapai
tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas manajemen resiko, pengendalian dan proses tata kelola).
Menurut Mulyadi (2002:29), audit intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan
negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan
terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta
menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.
5. 5
2. Tujuan Audit Internal
Menurut Hiro Tugiman (2006:11) tujuan pemeriksaan internal adalah membantu para anggota
organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk itu, pemeriksaan internal
akan melakukan analisis, penilaian, dan mengajukan saran-saran. Tujuan pemeriksaan mencakup pula
pengembangan pengawasan yang efektif dengan biaya yang wajar.
Menurut Sukrisno Agoes (2004:222), tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor adalah
membantu semua pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggungjawabnya dengan
memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, internal auditor harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut:
a. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem pengendalian
manajemen, pengendalian intern dan pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan
pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
b. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh
manajemen.
c. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari
kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan.
d. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya.
e. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen.
f. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas.
3. Fungsi dan Ruang Lingkup Audit Internal
6. 6
Fungsi audit internal adalah sebagai alat bantu bagi manajemen untuk menilai efisien dan keefektifan
pelaksanaan struktur pengendalian intern perusahaan, kemudian memberikan hasil berupa saran atau
rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan mengambil
keputusan atau tindak selanjutnya.
Menurut Konsersium Organisasi Profesi Audit Internal (2004:11), penanggungjawab fungsi audit
internal harus mengelola fungsi audit internal secara efektif dan efisien untuk memastikan bahwa kegiatan
fungsi tersebut memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Ruang lingkup audit internal menurut The Institute of Internal auditors (IIA) yang dikutip oleh
Boynton et al (2001:983).
“The scope of audit internal should encompass of the adequacy and effectiveness the organizations
system of performance in carrying out assigned responsibilities; (1) reability and integrying of information;
(2) compliance with policies, plans, procedures, laws, regulations and contacts; (3) safeguarding of assets;
(4) economical and efficient use of resources; (5) accomplishment of established objectives and goals for
operations programs”.
(Ruang lingkup audit internal harus mencakup kecukupan dan efektivitas sistem kinerja organisasi
dalam melaksanakan tanggung jawab yang ditugaskan; (1) keandalan dan menyokong informasi; (2) sesuai
dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum, peraturan dan kontak; (3) pengamanan aktiva; (4)
penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien; (5) tercapainya target yang ditetapkan dan tujuan
program operasi).
4. Wewenang dan Tanggung Jawab Auditor Internal
Menurut Hudri Chandry (2009:10), wewenang dan tanggung jawab auditor intern dalam suatu organisasi
juga harus ditetapkan secara jelas oleh pimpinan. Wewenang tersebut harus memberikan keleluasan auditor
intern untuk melakukan audit terhadap catatan-catatan, harta milik, operasi/aktivitas yang sedang berjalan
dan para pegawai badan usaha.
7. 7
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan secara lebih terperinci mengenai tanggungjawab auditor
internal dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) (2001:322.1) auditor internal
bertanggungjawab untuk menyediakan jasa analisis dan evaluasi, memberikan keyakinan, rekomendasi dan
informasi kepada manajemen entitas dan dewan komisaris atau pihak lain yang setara wewenamg dan
tanggungjawabnya tersebut. Auditor internal mempertahankan objektivitasnya yang berkaitan dengan
aktivitas yang diauditnya.
Secara garis besar dan tanggungjawab seorang auditor internal di dalam melaksanakan tugasnya
adalah sebagai berikut:
a. Memberikan informasi dan saran-saran kepada manajemen atas kelemahan-kelemahan yang
ditemukannya.
b. Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang ada dalam perusahaan untuk mencapai tujuan audit
dan tujuan organisasi atau perusahaan.
5. Kedudukan dan Peran Auditor Internal
Kedudukan auditor internal dalam struktur organisasi sangat mempengaruhi keberhasilannya
menjalankan tugas, sehingga dengan kedudukan tersebut memungkinkan auditor internal dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik serta dapat bekerja dengan luwes dalam arti independen dan objektif.
Struktur organisasi penetapan bagian auditor internal secara jelas disertai dengan job description yang jelas
akan membawa dampak yang positif dalam proses komunikasi antara auditor internal dengan pihak pemilik
perusahaan atau manajer. Namun sebaliknya, penempatan yang tidak jelas akan menghambat jalannya arus
pelaporan dari auditor internal karena itu perlu ditentukan secara tegas kedudukan auditor internal ini.
Menurut Sukrisno Agoes (2004:243-246), ada empat alternatif kedudukan internal auditor dalam
struktur organisasi yaitu:
a. Bagian internal audit berada dibawah direktur keuangan (sejajar dengan bagian akuntansi
keuangan),
8. 8
b. Bagian internal audit merupakan staf direktur utama,
c. Bagian internal audit merupakan staf dari dewan komisaris,
d. Bagian internal audit dipimpin oleh seorang internal audit director.
Peranan auditor internal dalam menemukan indikasi terjadinya kecurangan dan melakukan
investigasi terhadap kecurangan, sangat besar. Jika auditor internal menemukan indikasi dan mencurigai
terjadinya kecurangan di perusahaan, maka ia harus memberitahukan hal tersebut kepada top management.
Jika indikasi tersebut cukup kuat, manajemen akan menugaskan suatu tim untuk melakukan investigasi.
Tim tersebut biasanya terdiri dari internal auditor, lawyer, investigator, security dan spesialis dari luar atau
dalam perusahaan (misalkan ahli komputer, ahli perbankan dan lain-lain). Hasil investigasi tim harus
dilaporkan secara tertulis kepada top management yang mencakup fakta, temuan, kesimpulan, saran dan
tindakan perbaikan yang perlu dilaporkan.
6. Pendekatan-pendekatan yang Dilakukan Auditor Internal
Menurut Sawyer (2005:27) untuk mencapai tujuannya masing-masing, auditor internal dapat
melakukan beberapa pendekatan yang berbeda yakni:
a. Audit Komprehensif
Istilah ini pertama kali digunakan oleh General Accounting Office (GAO) Amerika Serikat untuk
menggambarkan audit atas semua aktivitas yang terdapat pada entitas pemerintah. Audit komprehensif
merupakan perluasan yang dilakukan GAO atas audit terhadap aktivitas operasi.
b. Audit Berorientasi Manajemen
Penelaahan atas semua aktivitas sesuai dengan perspektif manajer atau konsultan manajemen. Audit
berorientasi manajemen dibedakan dari jenis-jenis lainnya berdasarkan cara pandangnya, bukan dari segi
prosedur audit. Audit berorientasi manajemen memfokuskan diri pada membantu organisasi mencapai
9. 9
tujuannya. Hasil yang signifikan adalah membantu manajer mengelola perusahaan dengan lebih baik dan
untuk membuat manajer, bukan auditor, kelihatan baik.
c. Audit Partisipatif
Proses yang melibatkan bantuan klien dalam mengumpulkan data, mengevaluasi operasi, dan
mengoreksi masalah. Jadi audit ini merupakan kemitraan untuk menyelesaikan masalah, sehingga
terkadang disebut audit kemitraan.
d. Audit Program
Penelaahan atas seluruh program, baik perusahaan publik maupun privat, untuk menentukan apakah
manfaat yang diinginkan telah tercapai. Program dalam istilah ini berarti serangkaian rencana dan prosedur
untuk mencapai hasil akhir yang ditentukan. Istilah tersebut berbeda dari penelaahan atas aktivitas secara
terus-menerus dalam sebuah perusahaan.
7. Program Audit Internal
Program audit internal merupakan perencanaan prosedur dan teknik-teknik pemeriksaan yang ditulis
secara sistematis untuk mencapai tujuan pemeriksaan secara efisien dan efektif.
Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya program audit antara lain:
Memberikan bimbingan proseduriil untuk melaksanakan pemeriksaan.
a. Memberikan checklist pada saat pemeriksaan berlangsung. Tahap demi tahap sehingga tidak
ada yang terlewatkan.
b. Merevisi program audit sebelumnya, jika ada perubahan standard dan prosedur yang digunakan
perusahaan.
Keunggulan program audit antara lain sebagai berikut:
a. Meratanya pembagian kerja diantara auditor.
b. Program audit yang rutin hasilnya lebih baik dan menghemat waktu.
c. Program audit memilih tujuan yang penting saja.
10. 10
d. Program audit yang telah digunakan dapat menjadi pedoman untuk tahun berikutnya.
e. Program audit menampung pandangan manajer atas mitra kerja.
f. Program audit memberikan kepastian bahwa ketentuan umum akuntansi telah dijalankan.
g. Penanggungjawab pelaksanaan audit jelas.
Kelemahan program audit antara lain:
a. Tanggungjawab audit pelaksanaan terbatas pada program audit saja.
b. Sering menimbulkan hambatan untuk berpikiran kreatif dan membangun.
c. Kegiatan audit menjadi monoton
8. Pelaksanaan Audit Internal
Pelaksanaan audit menurut Konsersium Organisasi Profesi Audit Internal (2004:16), dalam
melaksanakan audit, auditor internal harus mengidentifikasi informasi, menganalisis, mengevaluasi, dan
mendokumentasikan informasi yang memadai untuk mencapai tujuan penugasan.
Seperti yang dikemukakan oleh The Institute of Internal auditors (IIA) yang dikutip oleh Boynton et
al (2001:983).
“Audit work should include planning the audit, examining and evaluating information performance
of audit work should include:
a) Planning the audit
b) Examining and evaluation information
c) Communicating result
d) Following up”
Kerja Audit harus mencakup perencanaan audit, memeriksa dan mengevaluasi kinerja informasi kerja
audit harus mencakup:
Perencanaan audit
Menguji dan mengevaluasi informasi
Mengkomunikasikan hasil
Menindaklanjuti
Sama halnya yang diungkapkan Boynton et al, menurut Hiro Tugiman (2006:53), tahapan-tahapan
dalam pelaksanaan kegiatan audit internal adalah sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan audit
11. 11
b. Tahap pengujian dan pengevaluasian informasi
c. Tahap penyampaian hasil audit
d. Tahap tindak lanjut (follow up) hasil audit
Penjelasan dari tahapan-tahapan di atas adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Audit
Menurut Hiro Tugiman (2006:53), audit intern haruslah merencanakan setiap pemeriksaan.
Perencanaan haruslah didokumentasikan dan harus meliputi:
1) Penetapan tujuan audit dan lingkup pekerjaan.
2) Peroleh informasi dasar (background information) tentang kegiatan-kegiatan yang akan
diperiksa.
3) Penentuan berbagai tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan audit.
4) Pemberitahuan kepada para pihak yang dipandang perlu.
5) Melaksanakan survey untuk mengenali kegiatan yang diperlukan, risiko-risiko dan
pengawasan-pengawasan.
6) Penulisan program audit.
7) Menentukan bagaimana, kapan dan kepada siapa hasil-hasil audit akan disampaikan.
8) Memperoleh persetujuan bagi rencana kerja audit.
b. Pengujian dan Pengevaluasian Informasi
Menurut Hiro Tugiman (2006:59), proses pengujian dan pengevaluasian informasi adalah sebagai
berikut:
1) Dikumpulkannya berbagai informasi tentang seluruh hal yang berhubungan dengan tujuan-
tujuan pemeriksaan dan lingkup kerja.
2) Informasi haruslah mencukupi, kompeten, relevan dan berguna untuk membuat suatu dasar
yang logis bagi temuan audit dan rekomendasi-rekomendasi.
12. 12
3) Adanya prosedur-prosedur audit, termasuk teknik-teknik pengujian.
4) Dilakukan pengawasan terhadap proses pengumpulan, penganalisaan, penafsiran dan
pembuktian kebenaran informasi.
5) Dibuat kertas kerja pemeriksaan.
c. Penyampaian Hasil Pemeriksaan
Menurut Hiro Tugiman (2006:68) audit intern harus melaporkan hasil audit yang dilaksanakannya
yaitu:
1) Laporan tertulis yang ditandatanngani oleh ketua audit intern.
2) Pemeriksa intern harus terlebih dahulu mendiskusikan kesimpulan dan rekomendasi.
3) Suatu laporan haruslah objektif, jelas, singkat terstruktur dan tepat waktu.
4) Laporan haruslah mengemukakan tentang maksud, lingkup dan hasil dari pelaksanaan
pemeriksaan.
5) Laporan mencantumkan berbagai rekomendasi.
6) Pandangan dari pihak yang diperiksa tentang berbagai kesimpulan atau rekomendasi dapat pula
dicantumkan dalam laporan pemeriksaan.
7) Pimpinan audit intern mereview dan menyetujui laporan audit.
d. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Audit intern terus menerus meninjau/melakukan tindak lanjut (follow up) untuk memastikan bahwa
terhadap temuan-temuan pemeriksaan yang dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat. Audit intern
harus memastikan apakah suatu tindakan korektif telah dilakukan dan memberikan berbagai hasil yang
diharapkan, ataukah manajemen senior atau dewan telah menerima risiko akibat tidak dilakukannya
tindakan korektif terhadap berbagai temuan yang dilaporkan.
e. Laporan Audit Internal
13. 13
Menurut Sukrisno Agoes (2004:236), sebagai hasil dari pekerjaannya, internal auditor harus membuat
laporan kepada manajemen. Laporan tersebut merupakan suatu alat dan kesempatan bagi internal auditor
untuk menarik perhatian manajemen dan membuka mata manajemen mengenai manfaat dari Internal Audit
Department (IAD), apasaja yang sudah dan dapat dikerjakan IAD, hal penting apa saja yang terjadi di
perusahaan dan memerlukan perhatian dan tindakan perbaikan dari manajemen.
Untuk itu IAD harus menyampaikan laporan yang:
1) Objective
2) Clear (jelas)
3) Concise (singkat tetapi padat)
4) Constructive (membangun)
5) Timely (cepat waktu)
B. ANALISIS MASALAH
1. Perbedaan Internal Audit dan External Audit
Terdapat beberapa perbedaan antara Internal Audit dan External Audit, yaitu sebagai berikut.
Internal Audit External Audit
1. Dilakukan oleh internal auditor yang merupakan
orang dalam perusahaan (pegawai perusahaan)
1. Dilakukan oleh external audit (Kantor Akuntan
Publik) yang merupakan orang luar perusahaan.
2. Pihak luar perusahaan menganggap internal
auditor tidak independen (inappearance).
2. external auditor adalah pihak yang independen.
3. Tujuan pemeriksaannya adalah untuk membantu
manajemen (top management, middle management, dan lower
management) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan
memberikan analisis, penilaian, saran, dan komentar mengenai
kegiatan yang diperiksanya.
3. Tujuan pemeriksaannya adalah untuk dapat
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
yang telah disusun oleh manajemen perusahaan.
4. Laporan internal auditor tidak berisi opini
mengenai kewajaran laporan keuangan, tetapi berupa temuan
pemeriksaan (audit findings) mengenai penyimpangan dan
kecurangan yang ditemukan, kelemahan pengendalian intern,
beserta saran-saran perbaikannya.
4. Laporan external auditor berisi opini mengenai
kewajaran laporan keuangan, selain itu berupa management
letter, yang berisi pemberitahuan kepada manajemen mengenai
kelemahan-kelemahan dalam pengendalian intern beserta
saran-saran perbaikannya.
5. Pelaksaan pemeriksanaan berpedoman pada
internal auditing Standars yang ditentukan oleh institute of
internal Auditors, atau Norma Pemeriksaan Intern yang
ditentukan BPKP atau BPK dan norma pemeriksaan satuan
pengawasan intern BUMN/BUMD oleh SPI (Institute Akuntan
5. Pelaksanaan pemeriksaan berpedoman pada
Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan institute
Akuntan Publik Indonesia.
14. 14
Publik Indonesia belum menyusun Standar Pemeriksaan
Intern).
6. Pemeriksaan intern dilakukan lebih rinci dan
memakan waktu sepanjang tahun, karena internal auditor
mempunyai waktu yang lebih banyak di perusahaannya.
6. Pemeriksaan ekstern dilakukan secara sampling,
karena waktu yang terbatas dan akan terlalu tingginya internal
fee jika pemeriksaannya dilakukan secara rinci.
7. Pimpinan (penanggung jawab) pemeriksaan intern
tidak harus seorang registered accountant.
7. Pemeriksaan ekstern dipimpin oleh (penanggung
jawabnya adalah) seorang akuntan publik yang terdaftar dan
mempunyai nomor register (registered public accountant)
8. internal auditor mendapatkan gaji dan tunjangan
sosial lainnya sebagai pegawai perusahaan.
8. external auditor mendapat internal fee atas jasa
yang diberikannya.
9. Sebelum menyerahkan laporannya, internal auditor
tidak perlu meminta “Surat Pernyataan Langganan”.
9. Sebelum menyerahkan laporannya, external
auditor terlebih dahulu harus meminta “Surat Pernyataan
Langganan” (Client Representation Letter)
10. Internal auditor tertarik pada kesalahan-kesalahan
yang material maupun tidak material.
10. external auditor hanya tertarik pada kesalahan-
kesalahan yang material, yang bisa memengaruhi kewajaran
laporan keuangan.
2. Bagaimana Memiliki Internal Audit Department yang Efektif
Beberapa hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan dapat memiliki internal audit
departement yang efektif adalah sebagai berikut.
a. Internal audit departement harus yang mempunyai kedudukan yang indpenden dalam
organisasi perusahaan
Internal auditor sering dianggap tidak independen, karena merupakan orang dalam atau pegawai
perusahaan yang menerima gaji dari perusahaan.
Indenpendensi internal auditor antara lain tergantung pada:
1) Kedudukan internal audit departemen ( IAD ) tersebut dala organisasi perusahaan, maksdunya
kepada siapa IAD bertanggungjawab.
2) Apakah IAD dilibatkan dalam kegiatan operasianal.
Misalnya IAD tidak boleh ikut serta dalam kegiatan penjualan dan pemasaran, penyusunan sistem
akuntansi, proses pencatatan transaksi, dan penyususnan laporan keuangan perusahaan.
b. IAD harus mempunya job description
15. 15
Job description (pistition desription) dari masing-masing internal auditor harus tersedia, sehingga
setiap internal auditor mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas , wewenang dan tanggungjawabnya.
c. IAD harus mempunyai internal audit manual atau (IAM)
IAM mnggambarkan “suara” dari intrnal auditor director yang menjelaskan kepada staf nya
mengenai tanggungjaabnya kepada manajemen dan apa yang ia harapkan dilakukan oleh staf nya untuk
memenuhi tanggungjawab tersebut.
Selain itu IAM juga meupakan petunjuk tertulis bagi internal audit staff untuk:
1) Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas;
2) Menentukan standar yang berguna untuk mrngukur dan meningkatkan performance;
3) Memberikan keyakinan bahwa hasil akhir IAD sesuai dengan requirement dari internal
auditor director
d. Harus ada dukungan yang kuat dari top manajemen kepada IAD
Tanpa dukungan yang kuat dari manajemen, fungsi internal auditor akan impoten atau seperti
pasukan yang diperintahkan maju Kemedan Perang tanpa dibekali oleh persenjataan yang memadai.
Dukungan ini antara lain berupa:
1) Penempatan IAD dalam posisi yang independen dan akses untuk konsultasi dan memeberikan
lapora kepada komite audit yang merupakan organ (tenaga ahli) dari dewan komisaris;
2) Penempatan audit staf yang superior dengan rat-rata gaji dan insentif yang menarik (diatas
rata-rata);
3) Penyediaan waktu yang cucukup dari top manajemen untuk mendengarkan, membaca dan
mempelajari laporan-laporan yang dibuat IAD dan respons yang cepat dan tegas terhadap saran-saran
perbaikan yang diajukan bagian internal audit;
16. 16
4) Adanya ’’company policy’’ yang dikeluarkan top manajemen dan ditunjukan keseluruh
bagian dalam organisasi perusahaan mengenai kewajiban mereka dalam rangka menunjang pelaksanaan
tugas bagian internal audit.
e. IAD harus memiliki orang-orang yang profesiona, kapabel, bisa bersifat objektif dan
mempunyai integritas serta loyalitas yang tinggi.
Untuk bisa bekerja efisien, efektif, dan economis haruslah dipilih internal audit staff yang
berkemampuan tinggi, dalam arti bahwa staff tersebut harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai
berikut;
1) Walaupun tidak muklat harus seorang registered accountant, minimal ia adalah sarjana muda
akuntansi atau yang mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi.
2) Harus menguasai, minimal mengerti mengenai komputer dan softwarenya.
3) Harus menguasai teori dan alikasi statistik dan mempunyai dasar matematika yang kuat.
4) Sebaiknya berpengalaman dikantor akuntan public, minimal pernah mempelajari auditing.
5) Menguasai peraturan-peraturan perpajakan dan peraturan pemerintah mengenai hal-hal yang
menyangkut bisnis perusahaan yang bersangkutan.
6) Harus bermoral tinggi, objectif, berjiwa matang, sanggup bekerja keras, dan tidak stres
menghadapi situasi yang begaimanapun beratnya.
f. Internal auditor harus bisa bekerja sama dengan akuntan public.
Seperti diketahui, laporan internal auditor digunakan untuk kepentingan intern (ditujukan pada
manjemen/pemegang saham) sedangkan laporan akuntan public digunakan oleh pihak intern maupun
pihak ekstern (creditor, kantor pelayanan paja, dll). Dalam menjalankan pemeriksaanya akuntan public
antara lain akan menilai apa yang dikerjakan inrenal auditor dan laporan serta saran-saran apa saja yang
telah dibuat oleh internal auditor sebagai hasil pemeriksaanya.
g. IAD harus memiliki internal audit charter
17. 17
Internal audit charter harus disetujui oleh direksi dan dewan komisaris dan secara periodik harus
diriview oleh kepala internal audit. Top manajemen haruslah:
1) Menempatkan IAD dengan posisi independen
2) Memberikan gaji dan insentif yang menarik bagi internal auditor
3) Memberi waktu yang cuckup untuk mendengar dan mempelajari laporan-laporan yang
disampaikan internal auditor
4) Mengadakan tindakan perbaikan berdasarkan saran-saran yang diajukan internal auditor
5) Mewajibkan internal auditor meningkatkan kemampuanya dengan melaksanakan continuing
professional education.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat beberapa
perbedaan antara internal audit dan eksternal audit salah satunya adalah pada bagian Laporan internal
18. 18
auditor tidak berisi opini mengenai kewajaran laporan keuangan, tetapi berupa temuan pemeriksaan (audit
findings) mengenai penyimpangan dan kecurangan yang ditemukan, kelemahan pengendalian intern,
beserta saran-saran perbaikannya. Sedangkan pada Laporan external auditor berisi opini mengenai
kewajaran laporan keuangan, selain itu berupa management letter, yang berisi pemberitahuan kepada
manajemen mengenai kelemahan-kelemahan dalam pengendalian intern beserta saran-saran perbaikannya.
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan dapat memiliki internal audit
department yang efektif adalah internal audit department harus mempunyai kedudukan independen, job
description, internal audit manual, dukungan yang kuat dari top management, profesional, loyal, objektif,
dan bisa bekerja sama dalam orgnisasi perusahaan.
B. SARAN
Adapun saran yang diberikan penulis adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan harus menyadari pentingnya internal audit dalam kegiatan operasi perusahaan;
2. Perusahaan harus memilih internal auditor yang tepat;
3. Perusahaan harus memilih internal auditor yang independen, profesional, kapabel, objektif,
berintegritas, loyal dan bisa bekerja sama.
DAFTAR PUSTAKA
_________.2015. Pengertian Dan Definisi Audit Internal.
Http://Www.Landasanteori.Com. Diakses Tanggal 8 Maret 2016.
Achmad. 2012. Auditor. Http://Yann-Achmad.Blogspot.Com. Diakses Tanggal 8
Maret 2016.
Agoes, Sukrisno. 2013. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh
Akuntan Publik. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
19. 19
Eka. 2014. Pengertian Internal Auditing. Http://Nichonotes.Blogspot.Com.
Diakses Tanggal 8 Maret 2016.