Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi. Ia menjelaskan pengertian pengendalian internal menurut beberapa sumber, tujuan pengendalian internal, unsur-unsur sistem pengendalian internal, dan komponen pengendalian internal menurut kerangka COSO 2013. Dokumen tersebut juga menyebutkan contoh penerapan pengendalian internal pada Bank BCA.

1. Minggu 15
Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Disusun Oleh :
Nurul Hidayati Yuliani (55517120018)
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCUBUANA
2018

2. Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2018
2
Abstraksi
Pengendalian Internal merupakan suatu bagian dari sistem dalam sebuah organisasi
(perusahaan) yang tidak dapat kita pisahkan. Ketika sebuah organisasi memiliki sistem di
dalamnya maka akan butuh control untuk sistem itu sendiri, maka disinilah pengendalian
internal mengambil peran untuk mengkontrol atas sistem yang berlangsung dengan tujuan
untuk memastikan bahwa sistem yang dibuat oleh organisasi telah dijalankan seefektif dan
seefisien mungkin. Selain itu dengan adanya pengendalian internal pada sistem perusahaan
diharapkan dapat mengurangi atau bahkan meniadakan fraud baik dari dalam atau luar demi
keberlanngsungan organisasi.
Suatu organisasi yang baik selain dapat dilihat dari sistemnya jug tercermin dari pengendalian
internalnya yang baik. Suatu sistem diharapkan berjalan dengan baik dengan adanya control
yang baik dari organisasi mulai dari hulu hingga hilir. Sehingga keharmonisan dalam
perusahaan tercipta. Karena hanya dengan keharmonisan keselarasan dari hulu sampai hilir
dalam organisai suatu goal perusahaan bisa tercapai dengan cara yang efektif dan efesien.
Diharapkan dengan adanya pengendalian internal inilah keharmonisan keselarasan dalam
menjalankan sistem dalam perusahaan tercapai sehingga goal dari perusahaan bisa tercapai
pula.

3. Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2018
3
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Pengendalian internal dibuat untuk semua tindakan oleh sebuah organisasi untuk
memberikan keamanan terhadap asetnya dari pemborosan, kecurangan dan ketidakefisienan
penggunaan serta untuk meningkatkan ketelitian dan tingkat kepercayaan atas laporan
keuangan. Oleh sebab itu, undang-undang di bidang keuangan negara membawa implikasi
tentang perlunya sistem pengelolaan keuangan negara yang lebih akuntabel dan transparan
untuk mencapai pengendalian internal yang memadai. Selain itu, dengan adanya pelaksanaan
pasar bebas maka harus diimbangi dengan sejauh mana instrumen atau sistem pengelolaan
keuangan perusahaan mampu memberikan nuansa manajemen keuangan yang adil, rasional,
transparan, partisipatif dan bertanggungjawab untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Besar kecilnya sebuah organisasi akan mempengaruhi perlunya pengendalian internal,
semakin besar organisasi maka semakin perlu pengendalian internal dengan membuat
pengawasan yang baik sangat dibutuhkan untuk tidak terjadi kecurangan (Fraud).
Tinjauan Masalah
Mengapa Organisasi perlu Pengendalian Internal?
Bagaimana Pengendalian Internal pada Bank?
Tujuan
Mengetahui manfaat dari Pengendalian Internal.
Mengetahui tipe Pengendalian Internal pada Bank

4. Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2018
4
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Pengendalian Intern
Pengertian pengendalian intern menurut Mulyadi adalah meliputi struktur organisasi,
metode dan ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan kenadalan data akuntasi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen. Pengertian pengendalian intern menurut COSO adalah suatu proses
yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen dan karyawan yang dirancang untuk
memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai melalui:
efisiensi dan efektifitas operasi, penyajian laporan keuangan uang dapat dipercaya, ketaatan
terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku. (Dedi Rainer, 2017)
Menurut COSO, “Pengendalian internal adalah suatu proses yang dilakukan oleh
dewan entitas direksi, manajemen, dan personil lainnya; dirancang untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan yang berkaitan dengan operasi, pelaporan, dan
kepatuhan.” (Hapzi Ali, 2018)
Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO) pada
tahun 1992 mengeluarkan definisi tentang pengendalian internal. Definisi COSO tentang
pengendalian intern sebagai berikut: Internal control is process, affected by entility’s board
of directors, management and other personnel, designed to provide reasonable assurance
regarding the achievement of objectives in the following categories:
• Effectiveness and efficiency of operations
• Realibillty of Financial Reporting
• Compliance with Applicable laws and regulations
Dalam bahasa Indonesia, terjemahannya sebagai berikut: sistem pengendalian internal
merupakan suatu proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain,
yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan
berikut ini:
• Efektivitas dan efisiensi operasi
• Keandalan pelaporan keuangan
Kepetuhan kerhadap hukum dan peraturan yang berlaku).(Binus, 2018)
Pengendalian intern secara luas, dapat diartikan batasan pengendalian intern, sebagai
suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan
ukuran yang diterapkan dalam perusahaan, dengan tujuan untuk:

5. Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2018
5
1. mengamankan aktiva perusahaan
2. mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi
3. meningkatkan efisiensi
4. mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern tidak hanya meliputii pekerjaan
pengecekan tetapi juga meliputi semua sistem kerja yang terjadi dalam perusahaan dalam
upaya mencapai tujuan perusahaan.
Dari definisi pengendalian intern tersebut ditemukan beberapa konsep dasar sebagai berikut:
• Pengendalian intern merupakan suatu proses dalam mencapai tujuan tertentu, atau
merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan
• Pengendalian intern tidak hanya terdiri atas pedoman, kebijakan, formulir, namun
dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris,
manajemen dan personil lain.
• Pengendalian intern diharapkan dapat memberikan keyakinan memadai, bukan
keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris entitas. Keterbatasan yang
melekat atas semua sistem pengendalian intern dan pertimbangan manfaat serta
pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian, menyebabkan pengendalian intern
tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
• Pengendalian intern ditujukan mencapai tujuan yang saling berkaitan yaitu pelaporan
keuangan, kepatuhan dan operasi.
B. Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Terdapat tujuan sistem pengendalian intern antara lain:
1. Untuk menjaga aktiva perusahaan
2. Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkan catatan dan informasi akuntansi
3. Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan
4. Untuk mengukur kesesuaian kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh
manajemen.
Berangkat dari tujuan diatas, maka sistem pengendalian intern dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian, yaitu:
a) Pengendalian intern akuntansi (internal accounting control)
Pengendalian intern akuntansi meliputi persetujuan, pemisahan antara fungsi operasi,
penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan fisik atas kekayaan.
b) Pengendalian intern administrasi (internal administratife control)

6. Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2018
6
Pengendalian intern administrasi meliputi peningkatan efisiensi usaha, dan mendorong
dipatuhinya kebijakan pimpinan, misalnya analisis statistik, studi waktu dan gerak, program
pelatihan, dan pengendalian mutu kegiatan perusahaan.
C. Unsur-Unsur sistem pengendalian intern
Kehandalan sistem pengendalian intern harus dilandasi dengan unsur-unsur dari sistem
tersebut antara lain:
• Adanya penyerahan wewenang kepada petugas tertentu untuk menyetujui transaksi dan
penetapan tugas, pengecekan kepada petugas yang lain untuk mengetahui bahwa
transaksi telah disetujui oleh petugas yang berwenang.
• Adanya penyelenggaraan akuntansi untuk sehingga mudah di cek.
• Adanya penugasan secara fisik yang tepat, termasuk penjagaan berganda terhadap aktiva
yang dimiliki.
• Adanya verifikasi secara periodik terhadap eksistensi aktiva yang dicatat.
• Memiliki SDM yang kompeten, mempunyai kemampuan dan latihan yang cukup, sesuai
dengan tingkat pertanggungjawabannya.
• Adanya pemisahan fungsi penyimpanan antara aktiva dari fungsi pencatatan, dan dari
pelaksanaan transaksi yang bersangkutan.
D. Kecurangan Pada Pengendalian Internal
Fraud atau Kecurangan adalah aksi yang tidak jujur yang dilakukan oleh karyawan
untuk keuntungan pribadi. Menurut Kieso, ada tiga hal yang menjadi faktor utama seorang
karyawan melakukan Fraud atau Kecurangan. Yang pertama adalah Kesempatan
(Opportunity), Desakan Keuangan (Financial Pressure), dan Rasionalisasi
(Rationalization).(Hilda, 2017)
(Hilda Tris Biyani, 2017)

7. Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2018
7
Fraud atau Kecurangan erat hubungannya dengan Pengendalian Internal (Internal
Control). Pengendalian Internal merupakan salah satu upaya yang dilakukan perusahaan
untuk mencegah atau mengurangi resiko terjadinya kecurangan oleh para karyawan.
E. Komponen Pengendalian Internal dalam Kerangka COSO 2013
Sistem pengendalian intern yang diterapkan Indonesia salah satunya diadopsi dari
COSO (Commitee of Sponsoring Organization of Treadway Commision) yaitu suatu komisi
yang bergerak pada bidang manajemen organisasi. Tujuan pada Sistem Pengendalian Intern
secara umum dapat membantu suatu organisasi mencapai tujuan operasional seperti efektifitas
dan efisiensi darisuatu kegiatan, keterandalan laporan keuangan, dan kepatuhan pada peraturan
yang telah berlaku. Sistem Pengendaian Intern sangat perlu untuk diketahui oleh seluruh
komponen suatu organisasi karena sistem ini merupakan sistem yang terintegrasi dan
merupakan tanggung jawab bersama demi mewujudkan tujuan organisasi.
Kerangka Pengendalian Internal-Terpadu COSO 2013 pertama dipublikasikan pada
tahun 1992 oleh COSO. Kemudian senantiasa dilakukan pengembangan seperti pada tanggal
14 Mei 2013, COSO merilis versi terbaru dari Kerangka Pengendalian Internal-Terpadu.
Kerangka baru COSO adalah hasil dari suatu proyek tahunan yang signifikan.
Para praktisi telah menggunakan kerangka pengendalian internal atas pelaporan
keuangan eksternal, namun kerangka ini meliputi tiga kategori utama, yaitu : tujuan termasuk
operasi, pelaporan secara keseluruhan, dan tujuan kepatuhan.
Dengan demikian, prinsip-prinsip yang mendasari penyederhanaan kerangka asli sebagai
berikut:
1. meningkatkan fokus pada operasi,
2. pelaporan keuangan noneksternal, dan
3. tujuan kepatuhan.
Kerangka pengendalian internal tahun 2013 masih menggunakan tiga kategori tujuan
tersebut, dan terdiri dari lima komponen terpadu : lingkungan pengendalian, penilaian risiko,
aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Kerangka tersebut terus
beradaptasi, dan memungkinkan kita untuk mempertimbangkan pengendalian internal dari
entitas, divisi, unit operasi, dan/atau tingkat fungsional, misalnya pusat layanan bersama.

8. Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2018
8
(sumber : Irfan Ahmed, 2016)
1. A control environment (lingkungan pengendalian).
Merupakan tanggung jawab manajemen puncak untuk menyatakan dengan jelas nilai-nilai
integritas dan kegiatan tidak etis yang tidak dapat ditoleransi.
2. Risk assessment (penaksiran resiko).
Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menciptakan resiko
bisnis dan harus menentukan bagaimana caranya mengelola resiko tersebut.
3. Control activities (kegiatan pengendalian).
Untuk mengurangi terjadinya kecurangan, manajemen harus merancang kebijakan dan
prosedur untuk mengidentifikasi resiko tertentu yang dihadapi perusahaan.
4. Information and communication (informasi dan komunikasi).
Sistem pengendalian internal harus dikomunikasikan dan diinfokan kepada seluruh karyawan
perusahaan dari atas hingga bawah.
5. Monitoring (pemantauan).
Sistem pengendalian internal harus dipantau secara berkala. Apabila terjadi kekurangan yang
signifikan, harus segera dilaporkan kepada manajemen puncak and ke dewan komisaris.
(Kristina, 2017)

9. Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2018
9
SISTEM PENGENDALIAN INTEREN (INTERNAL CONTROL) PADA BANK BCA
DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN INTERNAL
Sistem pengendalian interen BCA mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia
No.5/22/DPNP Tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Interen bagi Bank Umum
tertanggal 29 September 2003 yang mencakup 5 (lima) komponen antara lain:
1. Pengawasan oleh manajemen dan kultur pengendalian.
2. Identifikasi dan penilaian risiko.
3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi.
4. Sistem akuntansi, informasi, dan komunikasi.
5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan.
Kelima komponen tersebut sejalan dengan Internal Control-Integrated Framework
yang dikembangkan oleh The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway
Commission (COSO).
Pelaksanaan Pengendalian Interen
1. Pelaksanaan pengendalian interen antara lain dilakukan melalui:
a. Pengendalian Keuangan, dimana:
• BCA telah menyusun Rencana Bisnis Bank yang membahas strategi BCA secara
keseluruhan yang mencakup arah pengembangan bisnis.
• Penetapan strategi telah memperhitungkan dampak terhadap permodalan BCA, antara lain
proyeksi permodalan & KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum).
• Direksi secara aktif melakukan diskusi/memberikan masukan serta memantau kondisi
internal dan perkembangan faktor eksternal yang secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi strategi bisnis BCA. BCA telah melaksanakan proses pengendalian keuangan
melalui upaya pemantauan realisasi dibandingkan dengan budget keuangan dalam laporan
yang dibuat secara berkala dan dibawakan dalam Rapat Direksi saat dibutuhkan tindak lanjut
Direksi.
b. Pengendalian Operasional, dimana:
• BCA telah melengkapi standar operating procedure/manual kerja yang merinci prosedur
kerja setiap transaksi operasional perbankan yang dilakukan di BCA terkait produk dan
aktivitas baru termasuk mitigasi risiko operasional terkait. Pembuatan prosedur kerja tersebut
dilakukan oleh Divisi Strategi dan Pengembangan Operasi-Layanan (DPOL) dan telah di
review oleh berbagai unit kerja yang terkait untuk memastikan bahwa risiko operasional yang
mungkin ada pada aktivitas tersebut telah dimitigasi dengan baik.

10. Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2018
10
• BCA menerapkan pembatasan wewenang petugas melalui penetapan limit dalam melakukan
suatu transaksi; serta pembatasan akses petugas ke jaringan TI & komputer melalui
pengendalian penggunaan user ID dan password serta pemasangan fingerscan.
• BCA telah membentuk struktur organisasi dengan baik, dilengkapi unit
pengawasan/pengendalian sehingga dapat mendukung pengendalian operasional, seperti:
o Pemisahan fungsi yang dapat menimbulkan conflict of interest;
o Supervisor berfungsi mengawasi jalannya kontrol internal di Cabang setiap hari;
o PIC berfungsi mengawasi jalannya kontrol internal di Cabang secara periodik;
o PIKW berfungsi mengawasi jalannya kontrol internal di Kantor Wilayah;
o Pengawasan Internal yang berfungsi mengawasi jalannnya kontrol internal di unit kerja
tertentu di Kantor Pusat;
o Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), Grup Hukum, Satuan Kerja Kepatuhan (SKK);
o Divisi Audit Internal:
- Independen terhadap risk taking unit;
- Memeriksa dan menilai kecukupan/efektivitas sistem pengendalian internal, manajemen
risiko dan tata kelola perusahaan dengan melaksanakan rencana audit tahunan.
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan lainnya, dimana:
• BCA memiliki komitmen yang kuat untuk mematuhi peraturan dan perundangundangan
yang berlaku dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki
kelemahan, apabila terjadi.
• BCA telah memiliki Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) yang bersifat independen terhadap
satuan kerja operasional dalam melaksanakan fungsi kepatuhan.
• Adanya Laporan Triwulanan Pemantauan Kepatuhan terhadap Ketentuan Kehatihatian BCA
yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
• Strategi Manajemen Risiko Kepatuhan BCA adalah mempunyai kebijakan untuk senantiasa
mematuhi ketentuan yang berlaku yaitu secara proaktif melakukan pencegahan (ex-ante)
dalam rangka meminimalkan terjadinya pelanggaran dan melakukan tindakan kuratif (ex-
post) dalam rangka perbaikan.
2. BCA menerapkan sistem pengendalian interen secara efektif yang disesuaikan dengan
tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha BCA dengan berpedoman
pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia,
maupun dengan mengacu kepada best practice melalui tindakan-tindakan sebagai berikut:
Terdapat penetapan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerja
operasional dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian.

11. Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2018
11
• Fungsi pengendalian dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), Grup
Hukum (GHK), Satuan Kerja Kepatuhan (SKK), Grup Analisa Risiko Kredit (GARK) dan
Divisi Audit Internal (DAI).
• DAI telah melakukan review secara independen dan obyektif terhadap prosedur dan
kegiatan operasional BCA secara berkala. Hasil review DAI disampaikan dalam bentuk
Laporan Hasil Audit dan Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit kepada Direksi.
• Pengawasan Internal Cabang (PIC), Pengawasan Internal Kantor Wilayah (PIKW) dan DAI
telah melakukan fungsi evaluasi pelaksanaan sistem dan prosedur yang berlaku di BCA.
Hasil evaluasi dari PIC, PIKW dan DAI tersebut dijadikan sebagai tolok ukur tingkat
kepatuhan unit kerja terhadap sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.
Rekomendasi Pengendalian Internal untuk BCA
Menurut saya pengendalian internal perbankan di Indonesia sudah efektif dan berjalan
sebagai mana mestinya. Hal ini dapat kita lihat dari keterkaitan antara kebijakan yang dibuat
BI mengenai pengendalian internal perbankan dengan tindakan perbankan di Indonesia dalam
hal ini BCA, BI sudah menetapkan sistem dari pengendalian internal itu sendiri, dan
perbankan di Indonesia merespon positif ketetapan tersebut dengan menerapkan sistem
pengendalian internalnya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan BI. Jadi sistem
pengendalian internal perbankan sudah berjalan sebagai mana mestinya.
Pengendalian internal baik pada perbankan maupun perusahaan manapun sebaiknya
bersifat fleksibel. Sehingga pengendalian internal disesuaikan dengan kegiatan operasional
perbankan itu sendiri, perkembangan teknologi yang terus berkembang, pengembangan jasa
maupun produk bank maupun perubahan sistem informasi bank. Semakin bermacam-macam
produk maupun jasa yang ditawarkan bank kepada nasabahnya maka akan semakin kompleks
juga pengendalian internal yang perlu dilakukan oleh internal bank. Seperti pada penyusunan
laporan keuangan, pengendalian internal akan lebih berhati-hati dan teliti dalam membuat
laporan keuangan perusahaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kecurangan
(fraud) dalam penyusunan laporan keuangan, karena pada akhirnya laporan keuangan
perusahaan akan diaudit oleh lembaga yang berwenang dan audit tersebut nantinya akan
mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan di mata lembaga yang terkait (BI dan OJK).
Dengan latar belakang tersebut maka kegiatan pengendalian sebaiknya:
1. Harus melibatkan seluruh aspek dalam perbankan, hal ini meliputi dewan komisaris,
direksi maupun seluruh pegawai dari perbankan itu sendiri.

12. Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2018
12
2. Kegiatan pengendalian sebaiknya diterapkan secara berkesinambungan dan kontinyuitas
dalam semua tingkat atau aspek organisasi dalam perbankan (hulu hingga hilir).
3. Seperti mengkaji ulang manajeman perusahaan, kinerja operasional perusahaan,
pengendalian sistem informasi, aset fisik dan yang tidak kalah pentingnya adalah bank
wajib untuk mendokumentasikan setiap kebijakan dalam pengendalian,hal ini
dikarenakan dokumentasi tersebut dapat dijadikan referensi dalam menetapkan kebijakan
dimasa yang akan datang dan dapat menjadi sumber informasi.
4. Pengendalian internal bank tidak akan lengkap tanpa adanya pemantauan dan evaluasi
atas penyimpangan yang terjadi. Jadi bank diharuskan untuk secara berkala melakukan
evaluasi atas kinerja dari pengendalian internalnya,apakah pengendalian internalnya
berjalan dengan baik atau tidak.
5. Membentuk unit tersendiri dalam melakukan pemantauan terhadap pengendalian
internalnya dan unit pemantauan ini harus bersifat independen dan tidak terkait dengan
seluruh aspek dalam organisasi perbankan tersebut. Mengapa demikian hal ini karena
dengan independen diharapkan unit ini dapat menilai kinerja pengendalian internal ini
dengan seobjektif mungkin. Sehingga diharapkan sistem pengendalian internal bank
dapat berjalan dengan baik efektif dan efisien.
6. Melakukan proses koreksi atau perbaikan dalam pengendalian. Jadi dalam proses
pengendalian internal bank tentu akan ada masalah atau kejadian yang akan muncul dan
diprediksi akan menggangu kinerja perbankan, maka disinilah fungsi dari proses koreksi
dari penyimpangan tersebut. Hasil dari pengendalian tersebut akan ditindak lanjuti oleh
dewan komisaris, direksi dan pejabat eksekutif lainnya. Dari penindaklanjutan tadi maka
akan ada kebijakan atau sistem yang baru agar kejadian atau penyimpangan tersebut
tidak terjadi lagi.

13. Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2018
13
Bab III Kesimpulan
Dari uraian pada bab dua pembahasan maka dapat kita tarik kesimpulan, bahwa
pengendalian sangat berperan penting dalam peningkatan nilai dari pada suatu perusahaan
secara mikro maupun makro serta akan sangat mempengaruhi going concern dari sebuah
perusahaan. Apabila suatu perusahaan memiliki sistem yang baik serta di dukung
pengendalian internal yang baik maka akan mengurangi resiko fraud sehingga akan dapat
meningkatkan nilai perusahaan. Dengan meningkatnya nilai perusahaan maka diharapkan
maka akan meningkatkan kesempatan going concern perusahaan itu sendiri.
Berdasarkan contoh perusahaan perbankan, pengendalian internal perbankan di
Indonesia sudah efektif dan berjalan sebagai mana mestinya. Hal ini dapat kita lihat atas
keterkaitan antara kebijakan yang dibuat BI mengenai pengendalian internal perbankan
dengan tindakan perbankan di Indonesia dalam hal ini BCA, BI telah menetapkan sistem dari
pengendalian internal itu sendiri, dan perbankan di Indonesia merespon positif ketetapan
tersebut dengan menerapkan sistem pengendalian internalnya sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan BI. Jadi sistem pengendalian internal perbankan sudah berjalan sebagai mana
mestinya. Dan diharapkan dengan adanya sistem pengendalian internal yang jauh lebih ketat
maka peristiwa tahun 1997 tidak terulang kembali.

14. Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2018
14
Daftar Pustaka
 Hapzi Ali, 2018. Modul Internal Control for IT, Universitas Mercubuana, Jakarta.
https://elearning.mercubuana.ac.id/pluginfile.php?file=%2F1418285%2Fmod_resourc
e%2Fcontent%2F1%2F15.%20Modul%20%2C%20internalcontrolspresentation.pdf
(13 Juli 2018 jam 21:13)
 Oriza Rivai Samodra, 2014.
https://oriza8.wordpress.com/artikel/pendidikan/pengendalian-intern-dalam-sistem-
informasi-akuntansi/ (11 Juli 2018 jam 21:10)
 M Qisthina, 2016.
http://repository.ekuitas.ac.id/bitstream/handle/123456789/71/BAB%202.pdf?sequenc
e=7&isAllowed=y (11 Juli 2018 jam 22:34)
 Dedi Rainer, 2017. http://www.sepengetahuan.com/2017/11/pengertian-sistem-
pengendalian-intern-menurut-para-ahli.html (11 Juli 2018 22:26)
 Irfan Ahmed, 2016. https://www.slideshare.net/IrfanAhmedACACICA/coso-internal-
control-integrated-framework-58951959 (13 Juli 2018 jam 21:01)
 Kristina Damayanti, 2017. https://medium.com/@khristdamay/implementasi-dan-desain-icofr-
1-509943e5ef39 ( 09 Juli 2018 jam 18:01)
 Hilda Tris Biyanti, 2017. http://edukaku.blogspot.com/2017/05/fraud-kecurangan-
dan-pengendalian.html (13 Juli 2108 21:51)
 Laporan tahunan 2015 bca, 2018,
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=
0ahUKEwjKl5_h0YXaAhVBRo8KHaZUBEAQFggoMAA&url=https%3A%2F%2Fw
ww.bca.co.id%2Fid%2FTentang-
BCA%2F~%2Fmedia%2F7CE41C6BA83343AEB870A328D835CB05.ashx&usg=
AOvVaw2Uv242UNnw0x_iACOF4cAb (25 Maret 2018, jam 02:06)
 No name, 2015. https://accounting.binus.ac.id/2015/09/25/sistem-pengendalian-
menurut-coso/ (21 Maret 2018 jam 19:00)