SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
Nama : Sekar Kumudasari
NIM : 55117110117
Matakuliah : Bussiness Ethic and Good Governance
(Audit & Internal Control)
A. Pengertian Good Corporate Governance (GCG)
Menurut program World Bank, orientasi pembangunan sektor publik adalah untuk
menciptakan Good Governance. Pengertian Good Governance sering diartikan sebagai
kepemerintahan yang baik. Sementara itu, World Bank mendefinisikan Good Governance sebagai
suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan
dengan prinsip demokrasi dan pasar efisien serta menghindarkan salah alokasi dana investasi dan
pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif menjalankan disiplin anggaran serta
menciptakan legal and framework bagi pertumbuhan aktivitas usaha.
Pengertian Good Corporate Governance (GCG) menurut Muhammad dalam bukunya yang
berjudul Manajemen Bank syariah,adalah sebagai berikut :
”Good Corporate Governance dapat didefinisikan sebagai sistem hak, proses dan kontrol secara
keseluruhan yang ditetapkan secara internal dan eksternal atas manajemen oleh sebuah entitas
bisnis dengan tujuan untuk melindungi kepentingan semua stakeholders”.
Sedangkan pengertian Good Corporate Governance (GCG) menurut Mas Ahmad Daniari
dalam bukunya yang berjudul Good Corporate Governance: Konsep dan Penerapannya dalam
Konteks Indonesia, adalah sebagai berikut:
”Good Corporate Governance (GCG) didefinisikan sebagai suatu pola hubungan, sistem dan
proses yang digunakan oleh organ perusahaan (Direksi, Dewan Komisaris, RUPS) guna
memberikan nilai tambah kepada pemegang saham secara berkesinambungan dalam jangka
panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan Stakholders lainnya, berlandaskan peraturan
perundangan dan norma yang berlaku.”
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Good Corporate Governance merupakan
pola hubungan, sistem dan proses yang digunakan dalam perusahaan untuk mendorong terciptanya
tata kelola perusahaan yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan perundangan yang
dapat membantu tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan berdasarkan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance.
B. Internal Auditor
Defenisi Internal Audit
Definisi audit internal mempunyai defenisi yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian
internal audit perusahaan terhadap laporan keuangan dan catatan keuangan perusahaan mengenai
ketelitian (accuracy), dapat dipercaya (reliability), efesiensi dan intena control pada perusahaan.
The international standarts for the Professional practice of internal auditing (SPPIA)
memberikan defenisi Internal Audit adalah suatu kegiatan assurance dan konsultasi yang
independen dan onjektif yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi suatu
organisasi. Kegiatan-kegiatan tersebut membantu organisasi yang bersangkutan mencapai tujuan-
tujuannya dengan mengevaluasi dan memperaiki efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian
dan tata kelola melalui pendekatan yang teratur dan sistematik.
Internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal
audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun
ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap
peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku.
Pengertian Audit Internal
Pengertian Audit Internal adalah merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu
pernyataan, pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak independen guna memberikan
suatu pendapat. Pihak yang melaksanakan auditing disebut dengan auditor. Pengertian auditing
semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan yang meningkat akan hasil pelaksanaan auditing.
Definisi Audit Internal Menurut Para Ahli
Dan Guy (2002:5) telah mendefinisikan audit sebagai berikut :
Audit merupakan suatu proses sistematis yang secara obyektif memperoleh dan
mengevaluasi bukti yang terkait dengan pernyataan mengenai tindakan atau kejadian ekonomi
untuk menilai tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan serta
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Dilihat dari definisi di atas, unsur penting dalam pelaksanaan auditing adalah proses
perolehan serta pengevaluasian bukti-bukti dan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Bukti-bukti
yang diperoleh baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan digunakan sebagi bahan
evaluasi sehingga hasil audit lebih objektif. Kriteria-kriteria yang ditetapkan digunakan sebagai
tolak ukur auditor untuk memberikan pendapatnya yang kemudian dituangkan ke dalam laporan
audit. Laporan audit harus dapat memberi informasi kepada para pengguna akan tingkat kesesuaian
dari informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan.
Jika dilihat dari pihak yang melakukan pemeriksaan, terdapat dua kelompok auditor yaitu
auditor internal dan auditor eksternal. Kedudukan dan tanggung jawab di antara kedua kelompok
auditor tersebut sangat berbeda satu sama lain. Seorang auditor internal bekerja pada perusahaan,
lembaga pemerintahan, atau perusahaan nirlaba, sedangkan auditor eksternal bekerja pada suatu
Kantor Akuntan Publik (KAP). Meskipun pihak yang melakukan internal audit merupakan bagian
dari organisasi yang diaudit itu sendiri, tetapi pelaksanaan internal audit harus tetap obyektif dan
independen dari aktivitas yang diaudit. Auditor internal umumnya melapor kepada manajer senior
atau dewan direksi, sedangkan auditor eksternal hanya memiliki struktur pelaporan yang terbatas
kepada kantor akuntan tempat auditor tersebut bekerja dan pihak ketiga (kreditor dan investor).
Untuk dapat memahami dan lebih memperjelas pengertian internal audit secara baik, berikut
ini akan dikutip beberapa definisi internal audit. Ikatan Auditor Internal (Institute of Internal
Auditors – IIA) dikutip oleh Messier (2005:514), mendefenisikan audit internal sebagai berikut :
Audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan obyektif, dan konsultasi yang dirancang
untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal ini membantu organisasi
mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disipilin untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektifitas manajemen resiko, pengendalian, dan proses tata kelola.
Definisi ini mengandung pengertian bahwa internal audit merupakan suatu aktivitas yang
dilakukan untuk membantu manajemen dalam penyediaan informasi, dengan tujuan akhir yaitu
menambah nilai perusahaan. Pelaksanaan internal audit dilakukan secara independen dan obyektif
yang berarti tidak terpengaruh oleh pihak manapun dan tidak terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
yang diaudit. Hasil audit yang diperoleh dari pelaksanaan internal audit secara independen dan
obyektif tersebut akan dapat diandalkan oleh para pengguna informasi.
Sawyer (2005:10) mengemukakan definisi audit internal yang menggambarkan lingkup
audit internal modern yang luas dan tak terbatas sebagai berikut :
Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal
terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah :
informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan, risiko yang dihadapi perusahaan
telah diidentifikasi dan diminimalisasi, peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal
yang biasa diterima telah diikuti, kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi, sumber daya
telah digunakan secara efisien dan ekonomis, dan tujuan organisasi telah dicapai secara efektif --
semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota
organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.
Definisi ini tidak hanya mencakup peranan dan tujuan auditor internal, tetapi juga
mengakomodasikan kesempatan dan tanggung jawab. Definisi tersebut juga memadukan
persyaratan-persyaratan signifikan yang ada di Standar dan menangkap lingkup yang luas dari
auditor internal modern yang lebih menekankan pada penambahan nilai dan semua hal yang
berkaitan dengan risiko, tata kelola, dan kontrol.
Perusahaan yang berkembang di Indonesia memiliki kedudukan yang penting dalam
perekonomian dan pembangunan bagi masyarakat Indonesia, maka peran internal audit menjadi
semakin penting untuk mengawasi perusahaan secara independen.
Definisi lain menurut Sukrisno (2004:221) mengenai internal audit sebagai berikut :
Internal audit adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik
terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan
manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan
ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku.
Definisi di atas menunjukkan bahwa internal audit telah mengalami perkembangan. Lingkup
internal audit tidak lagi hanya terbatas melakukan pemeriksaan di bidang keuangan saja, tetapi juga
melakukan pemeriksaan di bidang lainnya seperti pengendalian, kepatuhan, operasional dan lain-
lain.
Bertolak dari definisi-definisi di atas, dalam perkembangannya konsep internal audit telah
mengalami perubahan. Peranan internal audit sebelumnya hanya sebatas sebagai pengawas di dalam
perusahaan yang kerjanya hanya mencari kesalahan, sedangkan saat ini internal audit dapat
memberikan saran dan masukan berupa tindakan perbaikan atas sistem yang telah ada. Oleh karena
itu, saat ini internal audit dapat juga dikatakan sebagai konsultan perusahaan dalam mencapai
tujuannya di masa yang akan datang. Internal auditor harus selalu meningkatkan pengetahuan baik
di bidang auditing sendiri maupun pengetahuan di bidang bisnis perusahaan agar dapat memberikan
saran dan masukan berupa tindakan perbaikan tersebut.
2. Tujuan Internal Auditor
Untuk membantu manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan
analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Peran internal audit
adalah untuk membantu tercapainya tujuan perusahaan, menambah nilai untuk kemajuan
perusahaan dan mencari , mencegah atau mengawasi atas fraud yang terjadi pada perusahaan.
Internal audit sendiri walaupun berada di dalam struktur organisasi perusahaan harus bersikap
independen dalam menjalankan tugasnya.
Namun di setiap perusahaan peran dan tanggung jawab internal audit berbeda-beda, perusahaan
yang mempunyai kompleksitas yang tinggi atas transaksinya atau core bisnis dari perusahaan
tersebut dapat menentukan tingkat peran dan tanggung jawab internal audit pada suatu perusahaan.
Internal audit pada waktu lampau diperankan sebagai watchdog, namun pada saat ini internal audit
diperankan sebagai internal consultant dalam manajemen.
3. Fungsi Internal Auditor
Peran internal audit adalah untuk membantu tercapainya tujuan perusahaan, menambah nilai
untuk kemajuan perusahaan dan mencari , mencegah atau mengawasi atas fraud yang terjadi pada
perusahaan. Internal audit sendiri walaupun berada di dalam struktur organisasi perusahaan harus
bersikap independen dalam menjalankan tugasnya.
Namun di setiap perusahaan peran dan tanggung jawab internal audit berbeda-beda, perusahaan
yang mempunyai kompleksitas yang tinggi atas transaksinya atau core bisnis dari perusahaan
tersebut dapat menentukan tingkat peran dan tanggung jawab internal audit pada suatu perusahaan.
Internal audit pada waktu lampau diperankan sebagai watchdog, namun pada saat ini internal audit
diperankan sebagai internal consultant dalam manajemen.
Fungsi dan Tujuan Internal Audit
Perusahaan perkebunan memiliki kedudukan yang penting dalam perekonomian dan
pembangunan, maka fungsi internal audit menjadi semakin penting. Secara umum dapat dikatakan
bahwa fungsi internal audit bagi manajemen perusahaan adalah untuk menjamin pelaksanaan
operasional yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Di dalam perusahaan, internal audit merupakan fungsi staff, sehingga tidak memiliki
wewenang untuk langsung memberi perintah kepada pegawai, juga tidak dibenarkan untuk
melakukan tugas-tugas operasional dalam perusahaan yang sifatnya di luar kegiatan pemeriksaan.
Audit internal terlibat dalam memenuhi kebutuhan manajemen, dan staf audit yang paling
efektif meletakkan tujuan manajemen dan organisasi di atas rencana dan aktivitas mereka. Tujuan-
tujuan audit disesuaikan dengan tujuan manajemen, sehingga auditor internal itu sendiri berada
dalam posisi untuk menghasilkan nilai tertinggi pada hal-hal yang dianggap manajemen paling
penting bagi kesuksesan organisasi.
Perumusan fungsi internal audit dalam perusahaan biasanya menyangkut sistem
pengendalian manajemen, ketaatan, pengungkapan penyimpangan, efisiensi dan efektivitas,
manajemen risiko, dan proses tata kelola (good corporate governance).
Fungsi internal audit menjadi semakin penting sejalan dengan semakin kompleksnya
operasional perusahaan. Manajemen tidak mungkin dapat mengawasi seluruh kegiatan operasional
perusahaan, karena itu manajemen sangat terbantu oleh fungsi internal audit untuk menjaga
efisiensi dan efektivitas kegiatan.
Sawyer (2005:32) menyebutkan fungsi internal audit bagi manajemen sebagai berikut :
1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak.
2. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko.
3. Memvalidasi laporan ke manajemen senior.
4. Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis.
5. Membantu proses pengambilan keputusan.
6. Menganalisis masa depan – bukan hanya untuk masa lalu.
7. Membantu manajer untuk mengelola perusahaan.
Tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor adalah untuk membantu semua
pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan
analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Untuk mencapai
tujuan tersebut, internal auditor harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut :
1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem pengendalian
manajemen, pengendalian intern, dan pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan
pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal
2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan
oleh manajemen
3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung jawabkan dan dilindungi dari
kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan
4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya
5. menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
manajemen.
6. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh manajemen agar internal audit dapat terlaksana
efektif dalam membantu manajemen dengan memberikan analisa, penilaian, dan saran mengenai
kegiatan yang diperiksanya adalah :
1.Internal audit department harus mempunyai kedudukan independen dalam organisasi perusahaan,
yaitu tidak terlibat dalam kegiatan operasional yang diperiksanya.
2. Internal audit department harus mempunyai uraian tugas tertulis yang jelas sehingga dapat
mengetahui tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.
3. Internal audit department harus pula memiliki internal audit manual yang berguna untuk :
a. mencegah terjadi penyimpangan pelaksanaan tugas
b. menentukan standar untuk mengukur dan meningkatkan performance
c. memberi keyakinan bahwa hasil akhir internal audit department telah sesuai dengan
requirement kepala internal audit
4. Harus ada dukungan kuat dari top management kepada Internal audit department, dukungan
tersebut dapat berupa :
a. penempatan Internal audit department dalam posisi yang independen
b. penempatan audit staf dengan gaji yang menarik
c. penyediaan waktu yang cukup dari top manajemen untuk membaca, mendengarkan dan
mempelajari laporan–laporan Internal audit department dan tanggapan yang cepat
dan tegas terhadap saran-saran perbaikan yang diajukan
5. Internal audit department harus memiliki sumber daya yang profesional, capable, bisa bersikap
objective dan mempunyai integritas serta loyalitas yang tinggi.
6. Internal audit department harus dapat bekerja sama dengan akuntan publik.
Hasil kerja satuan audit intern bisa mempercepat dan mempermudah pelaksanaan pekerjaan
akuntan publik.
Fungsi audit internal yaitu melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi terhadap
peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian, dan governance, dengan pendekatan yang
sistematis, teratur dan menyeluruh.
Maksud dari pernyataan tersebut yaitu audit internal membantu organisasi dengan cara
mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko signifikan dan memberikan kontribusi terhadap
peningkatan pengelolaan risiko dan sistem manajemen mutu. Berdasarkan hasil penilaian risiko
tersebut, fungsi audit internal mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem manajemen mutu,
yang mencakup governance, kegiatan operasi, dan sistem informasi organisasi.
Independensi Internal Audit
Salah satu hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan dapat memiliki departemen
audit internal yang efektif adalah departemen audit internal tersebut harus mempunyai kedudukan
yang independen dalam organisasi perusahaan.
Sukrisno (2004:227), mengemukakan bahwa independensi internal auditor antara lain
tergantung pada:
1. Kedudukan Internal Audit Department (IAD) tersebut dalam organisasi
perusahaan, maksudnya kepada siapa IAD bertanggung jawab.
2. Apakah IAD dilibatkan dalam kegiatan operasional.
Jika ingin independen, departemen audit internal tidak boleh terlibat dalam kegiatan
operasional perusahaan. Misalnya tidak boleh ikut serta dalam kegiatan penjualan dan pemasaran,
penyusunan sistem akuntansi, proses pencatatan transaksi, dan penyusunan laporan keuangan
perusahaan.
Kedudukan departemen internal audit di dalam perusahaan akan menentukan tingkat
kebebasannya dalam menjalankan tugas sebagai auditor. Kedudukan ataupun status departemen
audit internal dalam suatu organisasi perusahaan mempunyai pengaruh terhadap luasnya kegiatan
serta tingkat independensinya didalam menjalankan tugasnya sebagai pemeriksa. Jadi status
organisasi dari departemen audit internal harus cukup untuk dapat menyelesaikan tanggung jawab
audit.
Departemen audit internal hanyalah akan seefektif seperti yang diinginkan manajemennya
jika ia bebas dari aktivitas-aktivitas yang diauditnya. Hal ini hanya akan dapat tercapai bila
departemen audit internal mempunyai kedudukan yang memungkinkan baginya untuk
mengembangkan sikap independennya terhadap bagian-bagian lain yang harus diperiksanya. Untuk
mencapai keadaan seperti ini, maka auditor internal harus memperoleh dukungan dari pihak
manajemen dan dewan komisaris.
Terdapat alternatif kedudukan internal auditor dalam perusahaan yaitu sebagai berikut :
a. Internal auditor berada di bawah direktur keuangan.
b. Internal auditor berada di bawah direktur utama yang merupakan staf dari direktur utama.
c. Internal auditor merupakan staf dewan komisaris.
Kedudukan seorang internal auditor juga tidak memiliki wewenang langsung terhadap
tingkatan manajemen di dalam organisasi perusahaan, kecuali pihak yang memang berada di
bawahnya dalam satuan kerja internal audit itu sendiri.
Internal audit yang independen tidak dibolehkan untuk terlibat dalam kegiatan operasional
perusahaan apalagi kegiatan yang diperiksanya. Sulit bagi seorang auditor untuk memberikan
penilaian yang objektif dan independen apabila ternyata ia terlibat dalam kegiatan yang
diperiksanya.
Sebagai penilai independen tentang peranan sistem manajemen mutu perusahaan, internal
audit hanya menempatkan diri sebagai narasumber dalam pembuatan konsep sistem manajemen
mutu. Pihak yang bertanggung jawab penuh dalam perancangan dan implementasi sistem
manajemen mutu adalah manajemen dan direksi. Dengan demikian penilaian internal audit terhadap
sistem manajemen mutu tetap independen dan objektif, tanpa terlibat langsung dalam
perencanaannya.
Laporan Internal Audit
Hasil akhir dari pelaksanaan audit internal dituangkan dalam suatu bentuk laporan tertulis
melalui proses penyusunan yang baik. Laporan hasil audit internal merupakan suatu alat penting
untuk menyampaikan pertanggungjawaban hasil kerja kepada manajemen yaitu sebagai media
informasi untuk menilai sejauh mana tugas-tugas yang dibebankan dapat dilaksanakan. Adapun isi
atau materi laporan audit internal menurut Boynton (2003:494) yaitu:
1. suatu laporan tertulis yang ditandatangani harus dikeluarkan setelah pemeriksaan audit selesai.
Laporan intern itu bisa dalam bentuk tertulis atau lisan dan dapat disampaikan secara formal
ataupun informal.
2. auditor internal harus membahas kesimpulan dan rekomendasi pada tingkatan manajemen yang
tepat sebelum mengeluarkan laporan tertulis yang final.
3. laporan haruslah objektif, jelas, ringkas, konstruktif dan tepat waktu.
4. laporan harus menyatakan tujuan, ruang lingkup, dan hasil audit, dan bila tepat, laporan itu juga
harus berisi suatu pernyataan pendapat auditor.
5. laporan dapat mencakup rekomendasi untuk perbaikan yang potensial dan mengakui kinerja serta
tindakan korektif yang memuaskan.
6. pandangan auditee tentang kesimpulan dan rekomendasi audit dapat disertakan dalam laporan
audit.
7. direktur auditing internal atau designee harus mereview dan menyetujui laporan audit final
sebelum diterbitkan serta harus memutuskan kepada siapa laporan itu akan dibagikan.
Laporan dari bagian audit internal merupakan suatu alat komunikasi yang di dalamnya
terdapat tujuan yang dimulai dari penugasan, luas pemeriksaan, batasan yang dibuat dan juga saran
atau rekomendasi kepada pimpinan perusahaan. Tujuan dari laporan audit adalah sebagai berikut:
1. laporan auditor adalah merupakan kesimpulan dari hasil pemeriksaan
2. menyajikan temuan-temuan dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
3.sebagai dasar untuk kemudian diambil tindakan oleh manajemen terhadap penyimpangan yang
terjadi.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka laporan yang disampaikan haruslah memiliki unsur-
unsur berikut ini:
1. Objektif
Laporan yang disusun harus mengungkapkan fakta dengan teliti berdasarkan data yang dapat
diuji kebenarannya. Menyampaikan dengan jelas tentang pokok pemeriksaan yang telah dilakukan
sehingga dapat diyakini kebenarannya.
2. Clear (jelas)
Laporan disusun dengan menggunakan bahasa yang jelas, tidak menimbulkan
kesalahpahaman bagi penggunanya. Menerangkan dengan jelas dan lengkap agar dapat dimengerti
oleh pihak-pihak yang menggunakannya.
3. Ringkas
Struktur laporan yang baik melaporkan dengan ringkas pelaksanaan operasional,
pengendalian, dan hasil kerja. Laporan itu harus terhindar dari hal-hal yang tidak relevan, tidak
material seperti gagasan, temuan, kalimat dan sebagainya yang tidak menunjang tema pokok
laporan, namun tetap menjaga kualitas informasi yang disampaikan melalui laporan tersebut
sehingga dapat memenuhi kebutuhan pemakainya.
4.Membangun (konstruktif)
Laporan yang bersifat membangun adalah laporan yang sedapat mungkin memaparkan
rekomendasi tindakan perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengupayakan peningkatan operasi.
5. Tepat waktu
Laporan audit hanya dapat bermanfaat dengan maksimal bila laporan tersebut disajikan pada
saat dibutuhkan. Sehingga auditor harus mampu menyajikan laporan yang tepat waktu.
Sebelum disampaikan pada pengguna laporan, peninjauan kembali atas laporan (review)
adalah tindakan bijak yang dapat dilakukan audit internal. Hal tersebut bertujuan untuk lebih
memastikan kebenaran dan kelengkapannya. Laporan audit akan efektif bila terdapat pelaksanaan
tindak lanjut agar proses audit yang berjalan benar-benar memberikan manfaat bagi perusahaan.
Untuk itu departemen audit internal bertugas untuk memantau pelaksanaan tindak lanjut,
menganalisis kecukupan tindak lanjut disertai identifikasi hambatan pelaksanaanya, dan
memberikan laporan atas tindak lanjut tersebut.
4. Tugas dan tanggung jawab Internal Audit
Tugas dan tanggung jawab internal audit adalah sebagai berikut :
a. menyusun serta melaksanakan rencana internal audit.
b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern sesuai dengan kebijakan perusahaan.
c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efesiensi dan efektivitas di bidang keuangan,
akuntansi, operasional, informasi dan kegiatan lainnya.
d. Melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan dan perundang-undangan
terkait.
e. Menidentifikasi alternatif perbaikan dan peningkatan efesiensi dan efektivitas penggunaan
sumber daya dan dana.
f. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang ojektif tentang kegiatan yang diperiksa pada
semua tingkatan manajemen.
g. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direksi dan Komisaris.
h. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah
direkomendasikan.
i. Mendukung pelaksanaan tugas komite audit.
j. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan.
5. Peran Internal Auditor
Pendeteksian fraud oleh internal auditor merupakan salah satu peran dari kegiatan internal
auditing yang dijalankan dalam organisasi. Standart No. 1212.A2 menyatakan sebagai berikut :
“The International Auditor should have sufficient knowledge ti identify the indicators of fraud but is
not expected to have the expertise of a person whose primary responsibility is detecting and
investigating fraud”.
Merujuk pada standart profesi di atas, auditor internal diharuskan memiliki pengetahuan
yang cukup untuk mendeteksi adanya indikasi fraud dalam organisasi. Pengetahuan yang harus
dimiliki auditor internal termasuk pula pengetahuan mengenai karakteristikfraud, teknik-teknik
yang digunkaan dalam melakukan fraud dan jenis-jenis fraud yang mungkin terjadi pada berbagai
proses bisnis.
Auditor internal bertanggung jawab dalam mendeteksi fraud yang mungkin telah terjadi
sedini mungkin, sebelum membawa dampak yang lebih buruk pada organisasi. Pendeteksian
tersebut dapat dilakukan pada saat menjalankan kegiatan internal auditing. Pada saat melakukan
audit, auditor internal dapat memfokuskan diri pada area-area yang memiliki risiko tinggi terjadinya
fraud seperti transaksi kas, rekonsiliasi bank, proses pengadaan, penjualan dan lain-lain.
6. Fungsi dan Tujuan Internal Audit
Perusahaan perkebunan memiliki kedudukan yang penting dalam perekonomian dan
pembangunan, maka fungsi internal audit menjadi semakin penting. Secara umum dapat dikatakan
bahwa fungsi internal audit bagi manajemen perusahaan adalah untuk menjamin pelaksanaan
operasional yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Di dalam perusahaan, internal audit merupakan fungsi staff, sehingga tidak memiliki
wewenang untuk langsung memberi perintah kepada pegawai, juga tidak dibenarkan untuk
melakukan tugas-tugas operasional dalam perusahaan yang sifatnya di luar kegiatan pemeriksaan.
Audit internal terlibat dalam memenuhi kebutuhan manajemen, dan staf audit yang paling
efektif meletakkan tujuan manajemen dan organisasi di atas rencana dan aktivitas mereka. Tujuan-
tujuan audit disesuaikan dengan tujuan manajemen, sehingga auditor internal itu sendiri berada
dalam posisi untuk menghasilkan nilai tertinggi pada hal-hal yang dianggap manajemen paling
penting bagi kesuksesan organisasi.
Perumusan fungsi internal audit dalam perusahaan biasanya menyangkut sistem
pengendalian manajemen, ketaatan, pengungkapan penyimpangan, efisiensi dan efektivitas,
manajemen risiko, dan proses tata kelola (good corporate governance).
Fungsi internal audit menjadi semakin penting sejalan dengan semakin kompleksnya
operasional perusahaan. Manajemen tidak mungkin dapat mengawasi seluruh kegiatan operasional
perusahaan, karena itu manajemen sangat terbantu oleh fungsi internal audit untuk menjaga
efisiensi dan efektivitas kegiatan.
Sawyer (2005:32) menyebutkan fungsi internal audit bagi manajemen sebagai berikut :
1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak.
2. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko.
3. Memvalidasi laporan ke manajemen senior.
4. Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis.
5. Membantu proses pengambilan keputusan.
6. Menganalisis masa depan – bukan hanya untuk masa lalu.
7. Membantu manajer untuk mengelola perusahaan.
Tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor adalah untuk membantu semua
pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan
analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Untuk mencapai
tujuan tersebut, internal auditor harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut :
1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem pengendalian
manajemen, pengendalian intern, dan pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan
pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal
2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan
oleh manajemen
3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung jawabkan dan dilindungi dari
kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan
4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya
5. menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
manajemen.
6. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh manajemen agar internal audit dapat terlaksana
efektif dalam membantu manajemen dengan memberikan analisa, penilaian, dan saran mengenai
kegiatan yang diperiksanya adalah :
1.Internal audit department harus mempunyai kedudukan independen dalam organisasi perusahaan,
yaitu tidak terlibat dalam kegiatan operasional yang diperiksanya.
2. Internal audit department harus mempunyai uraian tugas tertulis yang jelas sehingga dapat
mengetahui tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.
3. Internal audit department harus pula memiliki internal audit manual yang berguna untuk :
a. mencegah terjadi penyimpangan pelaksanaan tugas
b. menentukan standar untuk mengukur dan meningkatkan performance
c. memberi keyakinan bahwa hasil akhir internal audit department telah sesuai dengan
requirement kepala internal audit
4. Harus ada dukungan kuat dari top management kepada Internal audit department, dukungan
tersebut dapat berupa :
a. penempatan Internal audit department dalam posisi yang independen
b. penempatan audit staf dengan gaji yang menarik
c. penyediaan waktu yang cukup dari top manajemen untuk membaca, mendengarkan dan
mempelajari laporan–laporan Internal audit department dan tanggapan yang cepat
dan tegas terhadap saran-saran perbaikan yang diajukan
5. Internal audit department harus memiliki sumber daya yang profesional, capable, bisa bersikap
objective dan mempunyai integritas serta loyalitas yang tinggi.
6. Internal audit department harus dapat bekerja sama dengan akuntan publik.
Hasil kerja satuan audit intern bisa mempercepat dan mempermudah pelaksanaan pekerjaan
akuntan publik.
Fungsi audit internal yaitu melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi terhadap
peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian, dan governance, dengan pendekatan yang
sistematis, teratur dan menyeluruh.
Maksud dari pernyataan tersebut yaitu audit internal membantu organisasi dengan cara
mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko signifikan dan memberikan kontribusi terhadap
peningkatan pengelolaan risiko dan sistem manajemen mutu. Berdasarkan hasil penilaian risiko
tersebut, fungsi audit internal mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem manajemen mutu,
yang mencakup governance, kegiatan operasi, dan sistem informasi organisasi.
7. Independensi Internal Audit
Salah satu hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan dapat memiliki departemen
audit internal yang efektif adalah departemen audit internal tersebut harus mempunyai kedudukan
yang independen dalam organisasi perusahaan.
Sukrisno (2004:227), mengemukakan bahwa independensi internal auditor antara lain
tergantung pada:
1. Kedudukan Internal Audit Department (IAD) tersebut dalam organisasi
perusahaan, maksudnya kepada siapa IAD bertanggung jawab.
2. Apakah IAD dilibatkan dalam kegiatan operasional.
Jika ingin independen, departemen audit internal tidak boleh terlibat dalam kegiatan
operasional perusahaan. Misalnya tidak boleh ikut serta dalam kegiatan penjualan dan pemasaran,
penyusunan sistem akuntansi, proses pencatatan transaksi, dan penyusunan laporan keuangan
perusahaan.
Kedudukan departemen internal audit di dalam perusahaan akan menentukan tingkat
kebebasannya dalam menjalankan tugas sebagai auditor. Kedudukan ataupun status departemen
audit internal dalam suatu organisasi perusahaan mempunyai pengaruh terhadap luasnya kegiatan
serta tingkat independensinya didalam menjalankan tugasnya sebagai pemeriksa. Jadi status
organisasi dari departemen audit internal harus cukup untuk dapat menyelesaikan tanggung jawab
audit.
Departemen audit internal hanyalah akan seefektif seperti yang diinginkan manajemennya
jika ia bebas dari aktivitas-aktivitas yang diauditnya. Hal ini hanya akan dapat tercapai bila
departemen audit internal mempunyai kedudukan yang memungkinkan baginya untuk
mengembangkan sikap independennya terhadap bagian-bagian lain yang harus diperiksanya. Untuk
mencapai keadaan seperti ini, maka auditor internal harus memperoleh dukungan dari pihak
manajemen dan dewan komisaris.
Terdapat alternatif kedudukan internal auditor dalam perusahaan yaitu sebagai berikut :
a. Internal auditor berada di bawah direktur keuangan.
b. Internal auditor berada di bawah direktur utama yang merupakan staf dari direktur utama.
c. Internal auditor merupakan staf dewan komisaris.
Kedudukan seorang internal auditor juga tidak memiliki wewenang langsung terhadap
tingkatan manajemen di dalam organisasi perusahaan, kecuali pihak yang memang berada di
bawahnya dalam satuan kerja internal audit itu sendiri.
Internal audit yang independen tidak dibolehkan untuk terlibat dalam kegiatan operasional
perusahaan apalagi kegiatan yang diperiksanya. Sulit bagi seorang auditor untuk memberikan
penilaian yang objektif dan independen apabila ternyata ia terlibat dalam kegiatan yang
diperiksanya.
Sebagai penilai independen tentang peranan sistem manajemen mutu perusahaan, internal
audit hanya menempatkan diri sebagai narasumber dalam pembuatan konsep sistem manajemen
mutu. Pihak yang bertanggung jawab penuh dalam perancangan dan implementasi sistem
manajemen mutu adalah manajemen dan direksi. Dengan demikian penilaian internal audit terhadap
sistem manajemen mutu tetap independen dan objektif, tanpa terlibat langsung dalam
perencanaannya.
C. Komite Audit
1. Pengertian Komite Audit
Pengertian komite audit menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG, 2006)
dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yaitu :“Komite audit adalah
sekelompok orang yang dipilih oleh kelompok yang lebih besar untuk mengerjakan pekerjaan
tertentu atau untuk melakukan tugas-tugas khusus atau sejumlah anggota dewan komisaris
perusahaan klien yang bertanggungjawab untuk membantu auditor dalam mempertahankan
independensinya dari manajemen.”
Komite audit merupakan salah satu unsur kelembagaan dalam konsep Good Corporate
Governance yang diharapkan mampu memberikan kontribusi tinggi dalam level penerapannya.
Keberadaannya diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengawasan internal perusahaan, serta
mampu mengoptimalkan mekanisme checks and balances, yang pada akhirnya ditujukan untuk
memberikan perlindungan yang optimum kepada para pemegang saham dan stakeholder lainnya.
Maksud dan tujuan penerapan Good Corporate Governance di Perusahaan adalah sebagai
berikut :
a. Memaksimalkan nilai Perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas,
dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar Perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik
secara nasional maupun internasional.
b. Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, transparan dan efisien, serta
memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian.
c. Mendorong agar manajemen Perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan
dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders
maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaan.
d. Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional.
e. Meningkatkan nilai investasi dan kekayaan Perusahaan.
2. Peran Komite Audit dalam Penciptaan Good Corporate Governance
Keberadaan dari komite audit hendaknya dapat dimanfaatkan dengan maksimal dalam
rangka penerapan good corporate governance, karena komite audit mampu memberikan peran yang
besar dalam penerapan good corporate governance. Komite audit pada dasarnya mampu
mendorong manajemen perusahaan untuk melakukan berbagai pengembangan berkaitan dengan
upaya-upaya untuk memenuhi prinsip-prinsip good corporate governance. Kemampuan komite
audit untuk memenuhi prinsip-prinsip good corporate governance, membuat cita-cita untuk
menciptakan good corporate governance bukan hanya cita-cita yang tertulis saja tetapi sungguh-
sungguh dapat diwujudkan.
Peran komite audit untuk menciptakan good corporate governance melalui pemenuhan
prinsip-prinsip good corporate governance dapat dipahami dari pembahasan yang dipaparkan
sebagai berikut ini :
a. Peran komite audit memenuhi prinsip fairness (kesetaraan)
Manajemen perusahaan dalam kegiatan operasional yang dilakukan membutuhkan kerja sama
dengan banyak pihak. Dalam rangka menjalin kerja sama yang baik, manajemen perusahaan
hendaknya berlaku adil terhadap seluruh pihak yang ada, di mana tidak ada pihak yang lebih
dipentingan atau semua dianggap sama, sesuai dengan hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Kemampuan untuk berlaku fair kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kerja sama membuat
manajemen perusahaan terhindar dari tuntutan pihak tertentu yang dirugikan.
Pada praktik yang terjadi, umumnya manajemen perusahaan mementingkan pihak tertentu
akibat ketergantungan yang besar terhadap pihak tersebut. Hal ini menyebabkan manajemen
perusahaan harus mengorbankan kepentingan dari pihak yang lain. Suatu contoh adalah perhatian
yang lebih besar kepada investor sebagai pemegang saham membuat manajemen perusahaan
berusaha untuk memberikan keuntungan yang besar dengan melakukan manipulasi pajak, sehingga
pemerintah menjadi pihak yang dirugikan dan suatu saat akan menuntut perusahaan bila dapat
dibuktikan. Hal tersebut bukan merupakan pengelolaan usaha yang sehat atau menyalahi aturan
fairness sebagai upaya untuk menciptakan good corporate governance.
Komite audit memiliki kemampuan untuk memenuhi prinsip kewajaran di mana komite
audit memiliki kemampuan untuk memberikan dorongan kepada manajemen perusahaan dalam
rangka memberikan perlakuan yang wajar atau setara kepada seluruh pihak yang berkaitan dengan
perusahaan. Kondisi yang ada mendatangkan kemampuan untuk memperlakukan seluruh pihak
stakeholders secara adil.
b.Peran komite audit memenuhi prinsip responsibility (pertanggungjawaban)
Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional dibatasi oleh adanya aturan atau
undang-undang yang harus ditaati. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan juga melakukan bisnis
yang sehat, bukan untuk kepentingan perusahaan sendiri tetapi juga memperhatikan nilai-nilai etika
dalam bisnis. Kondisi yang ada membuat adanya prinsip responsibility merupakan bagian dari
prinsip good corporate governance, sebab dalam prinsip responsibility diupayakan perusahaan tidak
melakukan pelanggaran terhadap aturan atau undang-undang yang berlaku atau mampu memenuhi
tanggung jawab sosial yang seharusnya dimiliki.
Keberadaan komite audit di perusahaan diharapkan mampu mewujudkan hal tersebut, sebab
dengan adanya komite audit ada pengawasan bagi operasional bisnis perusahaan yang dilakukan
oleh anggota manajemen dengan tujuan untuk tidak melakukan pelanggaran terhadap aturan atau
undang-undang yang berlaku, sehingga perusahaan tidak melakukan pelanggaran terhadap pihak-
pihak lain, sesuai dengan aturan atau undang-undang yang berlaku. Hal ini membuktikan bahwa
keberadaan komite audit mampu menciptakan good corporate governance dengan upaya memenuhi
prinsip pertanggung-jawaban.
c. Peran komite audit memenuhi prinsip accountability (akuntabilitas)
Akuntabilitas merupakan salah satu prinsip yang harus dipenuhi untuk menciptakan good
corporate governance, di mana ada rincian terhadap hak dan kewajiban yang dimiliki oleh
manajemen perusahaan dalam rangka mengembangkan bisnis perusahaan. Komite audit memiliki
peran untuk memenuhi prinsip akuntabilitas dalam usaha melakukan pengawasan terhadap proses
manajemen risiko dan keberlangsungan fungsi pengawasan di perusahaan.
Komite audit memiliki kekuatan untuk melakukan pemeriksaan terhadap laporan dari
auditor internal perusahaan. Hal tersebut membuat komite audit memiliki kesempatan untuk
melakukan peninjauan terhadap struktur organisasi dan deskripsi kerja masing-masing bagian di
perusahaan, beserta dengan sistem pengendalian internal yang sudah dimiliki oleh perusahaan. Hal
ini dimaksudkan guna melihat apakah ada kemampuan untuk mengelola risiko terutama yang
berkaitan dengan peluang yang akan dimanfaatkan oleh anggota manajemen perusahaan dalam
rangka melakukan kecurangan untuk mendatangkan keuntungan bagi pihak itu sendiri.
Manfaat lain dari peran komite audit untuk melakukan pemeriksaan terhadap laporan auditor
internal adalah kemampuan meninjau anggota manajemen perusahaan yang harus bertanggung
jawab atas kesalahan atau kecurangan yang mendatangkan kerugian bagi perusahaan, sehingga
dengan demikian upaya untuk menciptakan kejelasan akuntabilitas di perusahaan semakin jelas
dengan keberadaan komite audit.
d. Peran komite audit memenuhi prinsip transparency (keterbukaan informasi)
Pengawasan yang dilakukan oleh komite audit merupakan pengawasan menyeluruh tentang
hal-hal yang dilakukan oleh dewan direksi dalam menjalankan operasional perusahaan. Pengawasan
menyeluruh tersebut bukan hanya pengawasan dalam bidang laporan keuangan saja, tetapi juga
perilaku-perilaku yang ada saat menjalankan operasional perusahaan. Tugas komite audit tersebut
pada akhirnya akan mendatangkan dorongan bagi direksi untuk lebih terbuka terhadap informasi
yang dimiliki terutama untuk menyeimbangkan informasi yang akhirnya tidak ada indikasi bagi
direksi perusahaan untuk menggunakan informasi lebih yang dimiliki untuk tindak kecurangan.
Pengawasan yang dilakukan oleh komite audit akan membuat ada banyak informasi yang
dilaporkan atau diungkapkan, sehingga sesuai dengan informasi tersebut tidak ada pihak-pihak yang
terkait dengan perusahaan (stakeholders) yang dirugikan. Pengelolaan secara sehat untuk
meningkatkan nilai yang dimiliki dari stakeholders atau penciptaan good corporate governance
akan dapat dipenuhi oleh adanya fungsi dari komite audit tersebut.
Keberadaan komite audit di perusahaan diharapkan akan mendorong manajemen perusahaan
untuk melakukan proses penelahaan, pemeriksaan dan pengawasan terhadap upaya penyusunan
laporan keuangan. Hal tersebut diharapkan juga membuat manajemen perusahaan untuk terbuka
dalam penyajian laporan keuangan bahkan informasi-informasi lain yang dipandang penting yang
disajikan bersama dengan laporan keuangan.
Peranan komite audit berkaitan dengan good corporate governance dapat juga disebabkan
oleh kemampuan dari komite audit untuk mengelola risiko. Ali (2006) menyatakan bahwa
perusahaan memiliki risiko dalam menjalankan kegiatan operasional yang dimiliki. Risiko tersebut
hendaknya dapat diminalisasi atau dikelola dengan baik oleh manajemen perusahaan termasuk di
dalamnya berbagai risi-ko yang menyebabkan adanya berbagai kecurangan sehingga menghambat
adanya good corporate governance. Komite audit akan menjalankan fungsi berkaitan dengan tata
kelola dunia usaha yang sehat, sebagai indikator good corporate governance melalui kemampuan
dari komite audit dalam rangka menjalankan peran sebagai supervisi atau pengawas. Berdasarkan
paparan tersebut maka komite audit memiliki fungsi penting dengan tindakan pengawasan
operasional perusahaan yang dilakukan untuk menghindari atau mengelola risiko usaha yang timbul
dengan memberikan dorongan melakukan pengelolaan usaha yang sehat sebagai bentuk dari good
corporate governance.
3. Peran dan Tanggungjawab Komite Audit
Peranan dan tanggungjawab Komite Audit harus dengan jelas tercantum dalam ketentuan-
ketentuan Audit Committee Charter. Peran dan tanggungjawab Komite Audit dapat berlainan
tergantung kondisi suatu perusahaan tertentu, namun pada dasarnya mengarah pada pemberian
bantuan kepada Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya tentang internal kontrol,
pelaporan keuangan dan manajemen.
Menurut Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG, 2002) peran dan
tanggungjawab Komite Audit harus termasuk :
a.Pelaporan keuangan
Dalam hal pelaporan keuangan, peran dan tanggungjawab Komite Audit adalah
1)Mengawasi atas proses pelaporan keuangan dengan menekankan agar standar dan kebijaksanaan
keuangan yang berlaku terpenuhi.
2)Memeriksa ulang laporan keuangan apakah sudah sesuai dengan standar dan kebijksanaan
tersebut dan apakah sudah konsisten dengan informasi lain yang diketahui oleh anggota Komite
Audit, dan
3)Mengawasi audit laporan keuangan eksternal dan menilai mutu pelayanan dan kewajaran biaya
yang diajukan auditor eksternal.
b.Manajemen Risiko dan Kontrol
Dalam hal manajemen risiko dan kontrol, peran dan tanggung jawab Komite Audit adalah :
1)Mengawasi proses manajemen risiko dan kontrol, termasuk identifikasi risiko dan evaluasi
kontrol untuk mengecilkan risiko tersebut.
2)Mengawasi laporan auditor internal dan auditor eksternal untuk memastikan bahwa semua bidang
kunci risiko dan kontrol diperhatikan.
3)Menjamin bahwa pihak manajemen melaksanakan semua rekomendasi yang terkait dengan risiko
dan kontrol, yang dibuat oleh auditor internal dan auditor eksternal.
c.Corporate Governance
Tanggungjawab Komite Audit di bidang Corporate Governance adalah memberikan
kepastian bahwa perusahaan tunduk secara layak pada undang-undang dan peraturan yang berlaku,
melaksanakan urusannya dengan pantas dan mempertahankan kontrol yang efektif terhadap
benturan kepentingan dan manipulasi terhadap pegawainya. Dalam hal Corporate Governance
peran dan tanggungjawab Komite Audit harus termasuk juga :
1)Mengawasi proses Corporate Governance.
2)Memastikan bahwa manajemen senior membudayakan Corporate Governance.
3)Memonitor bahwa perusahaan tunduk pada Code of Conduct.
4)Mengerti semua pokok persoalan yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja finansial atau non
finansial perusahaan.
5)Memonitor bahwa perusahaan tunduk pada tiap undang-undang dan peraturan yang berlaku.
6)Mengharuskan auditor internal melaporkan secara tertulis hasil pemeriksaan Corporate
Governance dan temuan lainnya.
Peran Komite Audit menurut Forum Corporate Governance in Indonesia adalah
:“Mengawasi dan memberi masukan kepada dewan komisaris dalam hal terciptanya mekanisme
pengawasan”. Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tugas dan tanggungjawab
Komite Audit yaitu : “Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan
pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan
pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan”.[4]
d.Peran penting komite audit untuk menciptakan good corporate governance
Peran penting komite audit untuk menciptakan good corporate governance, membuat
adanya tuntutan untuk mempertahankan independensi komite audit dalam rangka menjalankan
fungsi pengawasan. Komite audit harus independen yaitu tidak dapat dipengaruhi oleh pihak lain
dalam menjalankan peran pengawasan. Hal ini dibutuhkan agar temuan dalam tindak pengawasan
yang dilakukan oleh komite audit mampu bersifat obyektif dalam arti sesuai dengan kondisi
sebenarnya, sehingga terus mendapatkan upaya perbaikan bagi manajemen perusahaan agar selalu
mampu menjalankan operasi usaha sesuai dengan tata nilai yang seharusnya berlaku. Komite audit
yang independen akan berlaku adil kepada setiap pihak yang berkaitan dengan perusahaan. karena
tidak membawa kepentingan dari pihak manapun tetapi berlaku adil kepada seluruh pihak berkaitan
dengan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan. Peran penting komite audit dalam good corporate
governance tersebut mendatangkan tuntutan untuk memasukkan komite audit sebagai bagian dari
pengembangan usaha.
Implementasi Sistem Audit dan Internal Control dan Sistem SPI pada Perusahan PT POS
Indonesia (persero)
PT Pos Indonesia (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus dapat
mempertanggungjawabkan segala aktivitas dan hasil usahanya kepada pemegang saham, seluruh
pegawai, pelanggan dan stakeholder lainnya.
Manajemen dituntut mengelola perusahaan dengan baik melalui pelaksanaan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance, manajemen risiko dan menerapkan sistem pengendalian internal
untuk menyajikan laporan keuangan/kegiatan yang informatif, handal dan dapat dipercaya.
Akuntabilitas dan responsibilitas manajemen kepada stakeholder tentu harus dinilai dan dievaluasi,
baik dari aspek ketaatan pada peraturan, efisiensi dan efektifitas.
Untuk mencapai tujuan dimaksud, Satuan Pengawasan Intern (SPI) PT Pos Indonesia
(Persero) selaku unit fungsional yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama dituntut berperan
optimal membantu Direktur Utama menjalankan fungsi pengawasan.
SPI harus mampu memberikan masukan dan rekomendasi terhadap kelemahan sistem
pengendalian internal dalam pelaksanaan operasional dan keuangan, baik menyangkut ketaatan
peraturan, penilaian efisiensi dan efektifitas kegiatan dari seluruh lini organisasi di lingkungan
perusahaan. Dalam mengemban tugas dan fungsi tersebut, SPI dituntut untuk selalu meningkatkan
kompetensi dan menjalankan tugas dan fungsi secara profesional, objektif, independen dan
menjunjung tinggi kode etik serta standar audit.
Agar SPI berjalan sesuai dengan visi, misi dan tujuan pembentukannya, maka diperlukan
Internal Audit Charter, sehingga dicapai pemahaman bersama terhadap tugas, fungsi dan
kewenangan SPI, oleh Direksi, Komisaris dan seluruh jajaran manajemen Perusahaan. Di sisi lain,
eksistensi dan pelaksanaan tugas SPI dapat diterima dan didukung oleh seluruh unit kerja di
lingkungan Perusahaan, serta menjadi pedoman bagi seluruh Auditor internal SPI dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan
a. Internal Audit Charter dimaksudkan agar terdapat pemahaman bersama terhadap tugas, fungsi
dan kewenangan SPI, oleh Direksi, Komisaris dan seluruh jajaran manajemen Perusahaan.
b.Tujuan penyusunan Internal Audit Charter adalah sebagai pedoman bagi para Auditor Internal
agar dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, sehingga dapat menghasilkan Laporan Audit
yang memenuhi standar yang ditetapkan dan berkualitas untuk mendukung aktivitas Perusahaan.
Tugas dan Fungsi
Tugas dan Fungsi
a. Menyusun dan melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Audit Tahunan.
b. Melaporkan Realisasi Kerja dan Anggaran Audit Tahunan secara berkala setiap Triwulan kepada
Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
c. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko
sesuai dengan kebijakan perusahaan.
d. Memberikan rekomendasi dan informasi yang objektif tentang kegiatan Auditee pada semua
tingkat manajemen untuk peningkatan kinerja perusahaan.
e. Memberikan konsultasi kepada pihak internal perusahaan untuk memberikan nilai tambah dan
perbaikan terhadap kualitas pengendalian internal, pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan.
f. Melakukan audit pendalaman (khusus) apabila diperlukan dan atau atas permintaan Manajemen
dalam bentuk audit dengan tujuan tertentu dan atau audit investigasi.
g. Menyusun dan melaporkan hasil audit kepada Direktur Utama dan atau pimpinan unit kerja
terkait (auditee).
h. Melaporkan segera atas setiap temuan audit (Management Letter) yang diperkirakan dapat
mengganggu kelangsungan usaha perusahaan.
i. Melaksanakan pemantauan tindak lanjut audit dan melaporkan setiap triwulan kepada Direktur
Utama dan Dewan Komisaris.
j. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman bagi Auditor dalam melaksanakan
tugasnya sesuai standar dan kode etik.
k. Melaksanakan pendidikan profesional berkelanjutan dan sesuai dengan kompetensi Auditor.
l. Melakukan pengawasan, pemeriksaan, dan evaluasi terhadap kehandalan, efektivitas dan efisiensi
sistem pengendalian internal perusahaan di unit kerja termasuk pelaksanaan tugas khusus dari
Direktur Utama. (sistem operasional pengawasan).
m. Dalam menjalankan tugas dan fungsi SPI bekerja sama dengan Komite Audit.
Tugas dan kewenangan Tanggung Jawab SPI
a. Mengakses penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap sumber daya data yang meliputi dokumen,
pencatatan, personal dan fisik harta kekayaan perusahaan termasuk sumber daya data transaksi
berbasis Teknologi Informasi di seluruh unit kerja Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan
audit dan konsultasi.
b. Menetapkan rencana kerja dan anggaran serta sasaran dan program audit SPI (RKAP).
c. Menggunakan jasa pihak eksternal untuk membantu melakukan pelaksanaan audit sekaligus
bertujuan transfer of knowledge.
d. Melakukan komunikasi dan koordinasi langsung dengan Direktur Utama dan Komite Audit.
e. Melakukan komunikasi dengan pihak eksternal (Regulator, Auditor Eksternal) dan keikutsertaan
dalam kegiatan Asosiasi dan Forum Komunikasi SPI.
f. Memiliki kebebasan dalam menetapkan metode scoupe, cara, teknik dan pendekatan audit yang
akan dilakukan.
g. Membuat BAP (Berita Acara Pemeriksaan) terhadap auditee dalam pelaksanaan audit investigasi.
h. Meminta klarifikasi terhadap rekomendasi hasil audit yang tidak ditindaklanjuti sesuai dengan
batas waktu yang telah disepakati dan selanjutnya pejabat yang bertalian wajib memberikan alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan.
i. Mengusulkan kepada Direktur Utama atas pemberian sanksi terhadap pejabat terkait yang tidak
melaksanakan tindaklanjut atas rekomendasi hasil audit, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Perusahaan
j. Memberikan penilaian dan rekomendasi hasil audit dan memonitor tindak lanjutnya untuk
memastikan bahwa rekomendasi tersebut telah dilaksanakan dengan tepat.
k. Memberikan penilaian, konsultasi, informasi dan rekomendasi mengenai proses bisnis
perusahaan sesuai dengan Kode Etik dan Standar Audit.
Persyaratan Profesionalisme Auditor dan Satuan Pengawasan Intern.
Persyaratan Profesionalisme dan Satuan Pengawasan Intern
a.Standar Independensi
Unit dan Auditor Internal harus independent terhadap aktivitas yang diauditnya.
1) Unit SPI
Satuan Pengawasan Intern (SPI) dapat dikatakan independen apabila pelaksanaan tugas audit
dilakukan secara bebas dan objektif.
SPI harus independen secara organisasi dan pribadi serta independen dalam bersikap dan
penampilan, dengan demikian auditor dapat memberikan pendapat penting yang tidak memihak dan
berprasangka buruk dalam pelaksanaan tugas dan pelaporan auditnya.
2) Status organisasi
SPI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Semua jajaran dalam Perusahaan
berkewajiban mendukung dan bekerja sama dengan SPI untuk memungkinkan tercapainya
tanggung jawab auditor yang memadai.
3) Objektivitas
Adalah sikap mental independen yang harus dimiliki dan dipelihara oleh SPI dalam melakukan
audit.
Auditor Internal tidak boleh mengesampingkan pertimbangan objektivitas dalam
melaksanakan tugas audit karena adanya pertimbangan lain.
Objektivitas menghendaki auditor Internal harus jujur terhadap diri sendiri, yakin atas
kehandalan hasil kerjanya, dapat dipercaya dan bebas dari pengaruh pihak luar.
Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas audit, Auditor Internal harus mengambil keputusan
secara profesional, bebas dan objektif.
Untuk menjaga objektivitas auditor Internal harus menghindari audit di unit kerja sebelumnya
dalam lingkup kerja yang menjadi tanggung jawabnya minimal dalam tenggang waktu 1 (satu)
tahun.
4) Menjaga Integritas yaitu tidak memanfaatkan informasi yang diperoleh untuk
kepentingan atau keuntungan pribadi atau hal-hal lain yang patut diduga dapat disalahgunakan baik
oleh dirinya sendiri atau oleh pihak lainnya yang tidak berhak.
b. Standar Kemampuan dan Keahlian
Audit Internal harus dilakukan dengan kecakapan profesional yang memadai dan
kecermatan yang seksama.
1) Kecakapan profesional merupakan tanggung jawab unit SPI dan individu Auditor Internal. Ka
SPI hanya menugaskan kegiatan audit kepada staf yang secara kolektif telah memiliki kecakapan
profesional yang memadai untuk melaksanakan tugas audit tersebut.
2) Tanggung jawab unit SPI mengenai kecakapan profesional meliputi hal-hal sebagai berikut :
a) Pemenuhan kebutuhan tenaga auditor SPI untuk memiliki individu yang mempunyai
pengetahuan, kecakapan dan disiplin ilmu yang diperlukan dalam melaksanakan tugas
auditnya.
b) Penugasan tenaga auditor internal harus memenuhi syarat kemampuan teknis tertentu
secara kolektif berdasarkan jenis, luas, serta kompleksitas objek audit.
c) Keharusan untuk memelihara kemampuan teknis audit melalui jenjang pendidikan dan
pelatihan berkelanjutan berupa training, seminar dan sebagainya, sehingga tetap mengikuti
dan paham tentang perkembangan terakhir standar, prosedur dan teknik audit serta dunia
usaha perusahaan.
d) Supervisi atas pelaksanaan audit internal secara berkelanjutan mulai dari perencanaan,
audit program, pelaksanaan audit, pelaporan dan pemantauan tindak lanjut. Supervisi harus
dilakukan secara seksama, terdokumentasikan.
3) Tanggung jawab Auditor Internal mengenai kecakapan dan kecermatan profesional meliputi :
a) Kepatuhan terhadap standar audit dan kode etik audit internal.
b) Penguasaan atas pengetahuan, kecakapan dan disiplin ilmu tertentu yang berkaitan
dengan tugas audit, termasuk kemampuan menerapkan standar, prosedur dan teknik audit
serta praktek-praktek bisnis yang sehat.
c) Kemampuan berkomunikasi baik lisan dan tulisan secara efektif dan baik dengan pihak
auditee maupun dengan manajemen perusahaan.
d) Keharusan menjaga tingkat kecermatan dan kewaspadaan terhadap kemungkinan
penyimpangan, ketidakcermatan, ketidakefektifan, kelemahan pengendalian internal dengan
melakukan pengujian dan verifikasi yang memadai serta dapat dipertanggungjawabkan.
e)Keharusan menggunakan kemahiran dan kecermatan profesional dengan memperhatikan :
(1) Cakupan kerja audit yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan audit yang ditetapkan
(2) Tingkat materialitas atau signifikansi masalah.
(3) Tingkat keandalan dan efektifitas pengendalian internal
(4) Biaya audit diperbandingkan dengan manfaat yang diperoleh.
(5) Standar operasi yang ada apakah dapat diterima dan dipatuhi.
(6) Prinsip empat mata yaitu melaksanakan audit terhadap objek yang berisiko tinggi
harus dilakukan minimal 2 (dua) orang auditor.
c.Persyaratan Pengetahuan Auditor
Audit Internal harus dilakukan secara profesional sehingga diperlukan standar pengetahuan
dan kompetensi teknis yang harus dimiliki auditor supaya pelaksanaan audit dapat dilakukan secara
memadai dan seksama.
Auditor internal harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang :
1) Pengelolaan keuangan/akuntansi perusahaan dan aspek-aspek hukum dalam proses pelaksanaan
audit.
2) Proses bisnis internal, peraturan, mekanisme dan prosedur yang ada di objek audit yang
diperlukan untuk melakukan audit.
3) Data yang diperlukan, cara memperoleh data, baik menggunakan akses teknologi informasi
maupun secara manual, dan mampu melakukan pengolahan data yang memadai agar dapat
memperoleh bukti audit untuk membuat kesimpulan.
4) Pengoperasian komputer sebagai salah satu teknologi informasi dan pengolah data.
5) Teknik-teknik pengendalian dan audit berbasis risiko guna menunjang pelaksanaan kegiatan audit
yang diwujudkan dengan penyusunan program audit berbasis pada penafsiran risiko dan eksposur
yang berdampak pada perusahaan.
6) Pelaksanaan evaluasi dan berkontribusi pada proses manajemen risiko, pengendalian atas
pengelolaan (governance) dengan menggunakan pendekatan sistematis dan terstruktur.
7) Cara mengkomunikasikan temuan kepada pimpinan auditee dalam bentuk presentasi yang fokus
serta runtut dan dalam menyusun laporan hasil audit harus sesuai dengan standar laporan audit yang
ditetapkan.
8) Auditor internal harus memiliki sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA).
Daftar Pustaka
Armayani, Dina. Makalah Good Corporate Governance Peran Komite Audit, Audit Internal dan
Audit Eksternal di Sebuah Perusahaan. Medan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Sumatra Utara: 2015. Di Akses pada tanggal 11 November 2017
(http://armayanidinaumar.blogspot.co.id/2016/01/peran-komite-audit-audit-internal-dan.html).
http://www.posindonesia.co.id/index.php/satuan-pengawasan-internal/
Messier, William f. Jr., Steven M. Lover dan Douglas F. Prawitt, 2005. Auditing and Assurance
Service A Systematic Approach, Buku Dua, Salemba Empat Jakarta.
Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhoffer dan James H. Scheiner, 2005. Sawyer’s Internal
Auditing, Fifth Edition, Alih Bahasa: Desi Adhariani, Salemba Empat, Jakarta
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-audit-internal-definisi.html

More Related Content

What's hot

BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & In...
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & In...BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & In...
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & In...Christianto Hadisiswanto P.
 
Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan
Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medanKedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan
Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medanyogieardhensa
 
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...Khairi Rumantati
 
Be gg, fariz adlan, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,audit & internal con...
Be gg, fariz adlan, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,audit & internal con...Be gg, fariz adlan, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,audit & internal con...
Be gg, fariz adlan, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,audit & internal con...Fariz adlan
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...warinah warinah
 
BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...
BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...
BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...Annisa Nurlestari
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Audit and Internal Control _Universitas Merc...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Audit and Internal Control _Universitas Merc...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Audit and Internal Control _Universitas Merc...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Audit and Internal Control _Universitas Merc...Muhammad Frayogi
 
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017Basori Basori
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Audit & Internal ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Audit & Internal ...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Audit & Internal ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Audit & Internal ...Antoni Butarbutar
 
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas ...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas ...BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas ...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas ...syifa khoirudin
 
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...dyahruthw
 
Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...basrizal82
 
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMISIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMIsintiasria
 
Si pi, hanifah fuadah, hapzi ali, pengendalian internal atas pelaporan keuan...
Si  pi, hanifah fuadah, hapzi ali, pengendalian internal atas pelaporan keuan...Si  pi, hanifah fuadah, hapzi ali, pengendalian internal atas pelaporan keuan...
Si pi, hanifah fuadah, hapzi ali, pengendalian internal atas pelaporan keuan...Hanifah Fuadah
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...yohana premavari
 
15 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Ata...
15 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Ata...15 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Ata...
15 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Ata...yohana premavari
 
Si pi 15, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, pengendalian internal pada siste...
Si pi 15, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, pengendalian internal pada siste...Si pi 15, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, pengendalian internal pada siste...
Si pi 15, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, pengendalian internal pada siste...Lia Sapoean
 
Begg, rian saputro, prof, dr,ir hapzi ali, mm.cma, good corporate governance,...
Begg, rian saputro, prof, dr,ir hapzi ali, mm.cma, good corporate governance,...Begg, rian saputro, prof, dr,ir hapzi ali, mm.cma, good corporate governance,...
Begg, rian saputro, prof, dr,ir hapzi ali, mm.cma, good corporate governance,...riansaputro1991
 

What's hot (20)

BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & In...
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & In...BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & In...
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & In...
 
Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan
Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medanKedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan
Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan
 
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
 
Be gg, fariz adlan, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,audit & internal con...
Be gg, fariz adlan, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,audit & internal con...Be gg, fariz adlan, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,audit & internal con...
Be gg, fariz adlan, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,audit & internal con...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
 
BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...
BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...
BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Audit and Internal Control _Universitas Merc...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Audit and Internal Control _Universitas Merc...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Audit and Internal Control _Universitas Merc...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Audit and Internal Control _Universitas Merc...
 
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Audit & Internal ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Audit & Internal ...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Audit & Internal ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Audit & Internal ...
 
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas ...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas ...BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas ...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas ...
 
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
 
Audit - Internal Control
Audit - Internal ControlAudit - Internal Control
Audit - Internal Control
 
Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...
 
Pb 5
Pb 5Pb 5
Pb 5
 
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMISIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
 
Si pi, hanifah fuadah, hapzi ali, pengendalian internal atas pelaporan keuan...
Si  pi, hanifah fuadah, hapzi ali, pengendalian internal atas pelaporan keuan...Si  pi, hanifah fuadah, hapzi ali, pengendalian internal atas pelaporan keuan...
Si pi, hanifah fuadah, hapzi ali, pengendalian internal atas pelaporan keuan...
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...
 
15 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Ata...
15 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Ata...15 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Ata...
15 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Ata...
 
Si pi 15, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, pengendalian internal pada siste...
Si pi 15, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, pengendalian internal pada siste...Si pi 15, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, pengendalian internal pada siste...
Si pi 15, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, pengendalian internal pada siste...
 
Begg, rian saputro, prof, dr,ir hapzi ali, mm.cma, good corporate governance,...
Begg, rian saputro, prof, dr,ir hapzi ali, mm.cma, good corporate governance,...Begg, rian saputro, prof, dr,ir hapzi ali, mm.cma, good corporate governance,...
Begg, rian saputro, prof, dr,ir hapzi ali, mm.cma, good corporate governance,...
 

Similar to Sekar Kumudasari, 55117110117, Prof. Hafzi,MM,CMA, Audit & Internal Control, Universitas Mercubuana

BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
MAKALAH INTERNAL AUDIT.docx
MAKALAH INTERNAL AUDIT.docxMAKALAH INTERNAL AUDIT.docx
MAKALAH INTERNAL AUDIT.docxSWINDANGGEA
 
KLASIFIKASI JENIS AUDIT
KLASIFIKASI JENIS AUDITKLASIFIKASI JENIS AUDIT
KLASIFIKASI JENIS AUDITDianCamila1
 
Be&GG, Evarianna F Pasaribu, Hapzi Ali, Ethics and Business, Audit and Intern...
Be&GG, Evarianna F Pasaribu, Hapzi Ali, Ethics and Business, Audit and Intern...Be&GG, Evarianna F Pasaribu, Hapzi Ali, Ethics and Business, Audit and Intern...
Be&GG, Evarianna F Pasaribu, Hapzi Ali, Ethics and Business, Audit and Intern...Evarianna
 
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,audit and internal control,...
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,audit and internal control,...Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,audit and internal control,...
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,audit and internal control,...Edi Putra, S.Inf., M.M., ASCA
 
BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...
BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...
BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...Ruslan -
 
PERTEMUAN 1 PENGENALAN PRAKTIK PENGAUDITAN.pptx
PERTEMUAN 1 PENGENALAN PRAKTIK PENGAUDITAN.pptxPERTEMUAN 1 PENGENALAN PRAKTIK PENGAUDITAN.pptx
PERTEMUAN 1 PENGENALAN PRAKTIK PENGAUDITAN.pptxCesiliaArum1
 
Konsep Audit Manajemen
Konsep Audit ManajemenKonsep Audit Manajemen
Konsep Audit ManajemenSintiaFarach46
 
Be & gg, asep muhamad perdiana, hapzi, ali, audit & internal control, mer...
Be & gg, asep muhamad perdiana, hapzi, ali, audit & internal control, mer...Be & gg, asep muhamad perdiana, hapzi, ali, audit & internal control, mer...
Be & gg, asep muhamad perdiana, hapzi, ali, audit & internal control, mer...Asep Muhamad Ferdiana
 
Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, pengendalian internal coso dan contohn...
Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, pengendalian internal coso dan contohn...Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, pengendalian internal coso dan contohn...
Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, pengendalian internal coso dan contohn...Sasi Ngatiningrum
 
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066LukmanHermanto
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalMhd. Abdullah Hamid
 
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMISIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMIfitri yanti
 
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMI
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMISIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMI
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMImegawati fazma
 
sia, reyzel anwar, suryanih, stiami
sia, reyzel anwar, suryanih, stiamisia, reyzel anwar, suryanih, stiami
sia, reyzel anwar, suryanih, stiamireyzel anwar
 
Makalah audit internal
Makalah audit internalMakalah audit internal
Makalah audit internalnaaziqah
 
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, Governance Rating, universitas mercu b...
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, Governance Rating, universitas mercu b...Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, Governance Rating, universitas mercu b...
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, Governance Rating, universitas mercu b...Universitas Mercu Buana
 
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali,internal control over financial reporting,...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali,internal control over financial reporting,...SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali,internal control over financial reporting,...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali,internal control over financial reporting,...Megania Kharisma
 
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...Mislia lia
 

Similar to Sekar Kumudasari, 55117110117, Prof. Hafzi,MM,CMA, Audit & Internal Control, Universitas Mercubuana (20)

BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
 
MAKALAH INTERNAL AUDIT.docx
MAKALAH INTERNAL AUDIT.docxMAKALAH INTERNAL AUDIT.docx
MAKALAH INTERNAL AUDIT.docx
 
KLASIFIKASI JENIS AUDIT
KLASIFIKASI JENIS AUDITKLASIFIKASI JENIS AUDIT
KLASIFIKASI JENIS AUDIT
 
Be&GG, Evarianna F Pasaribu, Hapzi Ali, Ethics and Business, Audit and Intern...
Be&GG, Evarianna F Pasaribu, Hapzi Ali, Ethics and Business, Audit and Intern...Be&GG, Evarianna F Pasaribu, Hapzi Ali, Ethics and Business, Audit and Intern...
Be&GG, Evarianna F Pasaribu, Hapzi Ali, Ethics and Business, Audit and Intern...
 
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,audit and internal control,...
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,audit and internal control,...Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,audit and internal control,...
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,audit and internal control,...
 
BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...
BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...
BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...
 
PERTEMUAN 1 PENGENALAN PRAKTIK PENGAUDITAN.pptx
PERTEMUAN 1 PENGENALAN PRAKTIK PENGAUDITAN.pptxPERTEMUAN 1 PENGENALAN PRAKTIK PENGAUDITAN.pptx
PERTEMUAN 1 PENGENALAN PRAKTIK PENGAUDITAN.pptx
 
audit
auditaudit
audit
 
Konsep Audit Manajemen
Konsep Audit ManajemenKonsep Audit Manajemen
Konsep Audit Manajemen
 
Be & gg, asep muhamad perdiana, hapzi, ali, audit & internal control, mer...
Be & gg, asep muhamad perdiana, hapzi, ali, audit & internal control, mer...Be & gg, asep muhamad perdiana, hapzi, ali, audit & internal control, mer...
Be & gg, asep muhamad perdiana, hapzi, ali, audit & internal control, mer...
 
Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, pengendalian internal coso dan contohn...
Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, pengendalian internal coso dan contohn...Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, pengendalian internal coso dan contohn...
Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, pengendalian internal coso dan contohn...
 
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
 
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMISIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANIH, STIAMI
 
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMI
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMISIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMI
SIA, MEGAWATI FAZMA, SURYANIH, STIAMI
 
sia, reyzel anwar, suryanih, stiami
sia, reyzel anwar, suryanih, stiamisia, reyzel anwar, suryanih, stiami
sia, reyzel anwar, suryanih, stiami
 
Makalah audit internal
Makalah audit internalMakalah audit internal
Makalah audit internal
 
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, Governance Rating, universitas mercu b...
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, Governance Rating, universitas mercu b...Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, Governance Rating, universitas mercu b...
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, Governance Rating, universitas mercu b...
 
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali,internal control over financial reporting,...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali,internal control over financial reporting,...SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali,internal control over financial reporting,...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali,internal control over financial reporting,...
 
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 

Recently uploaded (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 

Sekar Kumudasari, 55117110117, Prof. Hafzi,MM,CMA, Audit & Internal Control, Universitas Mercubuana

  • 1. Nama : Sekar Kumudasari NIM : 55117110117 Matakuliah : Bussiness Ethic and Good Governance (Audit & Internal Control) A. Pengertian Good Corporate Governance (GCG) Menurut program World Bank, orientasi pembangunan sektor publik adalah untuk menciptakan Good Governance. Pengertian Good Governance sering diartikan sebagai kepemerintahan yang baik. Sementara itu, World Bank mendefinisikan Good Governance sebagai suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar efisien serta menghindarkan salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif menjalankan disiplin anggaran serta menciptakan legal and framework bagi pertumbuhan aktivitas usaha. Pengertian Good Corporate Governance (GCG) menurut Muhammad dalam bukunya yang berjudul Manajemen Bank syariah,adalah sebagai berikut : ”Good Corporate Governance dapat didefinisikan sebagai sistem hak, proses dan kontrol secara keseluruhan yang ditetapkan secara internal dan eksternal atas manajemen oleh sebuah entitas bisnis dengan tujuan untuk melindungi kepentingan semua stakeholders”. Sedangkan pengertian Good Corporate Governance (GCG) menurut Mas Ahmad Daniari dalam bukunya yang berjudul Good Corporate Governance: Konsep dan Penerapannya dalam Konteks Indonesia, adalah sebagai berikut: ”Good Corporate Governance (GCG) didefinisikan sebagai suatu pola hubungan, sistem dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan (Direksi, Dewan Komisaris, RUPS) guna memberikan nilai tambah kepada pemegang saham secara berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan Stakholders lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang berlaku.” Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Good Corporate Governance merupakan pola hubungan, sistem dan proses yang digunakan dalam perusahaan untuk mendorong terciptanya tata kelola perusahaan yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan perundangan yang dapat membantu tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan berdasarkan prinsip- prinsip Good Corporate Governance. B. Internal Auditor Defenisi Internal Audit Definisi audit internal mempunyai defenisi yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan terhadap laporan keuangan dan catatan keuangan perusahaan mengenai ketelitian (accuracy), dapat dipercaya (reliability), efesiensi dan intena control pada perusahaan. The international standarts for the Professional practice of internal auditing (SPPIA) memberikan defenisi Internal Audit adalah suatu kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan onjektif yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi suatu organisasi. Kegiatan-kegiatan tersebut membantu organisasi yang bersangkutan mencapai tujuan- tujuannya dengan mengevaluasi dan memperaiki efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola melalui pendekatan yang teratur dan sistematik. Internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap
  • 2. peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Pengertian Audit Internal Pengertian Audit Internal adalah merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu pernyataan, pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak independen guna memberikan suatu pendapat. Pihak yang melaksanakan auditing disebut dengan auditor. Pengertian auditing semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan yang meningkat akan hasil pelaksanaan auditing. Definisi Audit Internal Menurut Para Ahli Dan Guy (2002:5) telah mendefinisikan audit sebagai berikut : Audit merupakan suatu proses sistematis yang secara obyektif memperoleh dan mengevaluasi bukti yang terkait dengan pernyataan mengenai tindakan atau kejadian ekonomi untuk menilai tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dilihat dari definisi di atas, unsur penting dalam pelaksanaan auditing adalah proses perolehan serta pengevaluasian bukti-bukti dan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Bukti-bukti yang diperoleh baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan digunakan sebagi bahan evaluasi sehingga hasil audit lebih objektif. Kriteria-kriteria yang ditetapkan digunakan sebagai tolak ukur auditor untuk memberikan pendapatnya yang kemudian dituangkan ke dalam laporan audit. Laporan audit harus dapat memberi informasi kepada para pengguna akan tingkat kesesuaian dari informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan. Jika dilihat dari pihak yang melakukan pemeriksaan, terdapat dua kelompok auditor yaitu auditor internal dan auditor eksternal. Kedudukan dan tanggung jawab di antara kedua kelompok auditor tersebut sangat berbeda satu sama lain. Seorang auditor internal bekerja pada perusahaan, lembaga pemerintahan, atau perusahaan nirlaba, sedangkan auditor eksternal bekerja pada suatu Kantor Akuntan Publik (KAP). Meskipun pihak yang melakukan internal audit merupakan bagian dari organisasi yang diaudit itu sendiri, tetapi pelaksanaan internal audit harus tetap obyektif dan independen dari aktivitas yang diaudit. Auditor internal umumnya melapor kepada manajer senior atau dewan direksi, sedangkan auditor eksternal hanya memiliki struktur pelaporan yang terbatas kepada kantor akuntan tempat auditor tersebut bekerja dan pihak ketiga (kreditor dan investor). Untuk dapat memahami dan lebih memperjelas pengertian internal audit secara baik, berikut ini akan dikutip beberapa definisi internal audit. Ikatan Auditor Internal (Institute of Internal Auditors – IIA) dikutip oleh Messier (2005:514), mendefenisikan audit internal sebagai berikut : Audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan obyektif, dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disipilin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen resiko, pengendalian, dan proses tata kelola. Definisi ini mengandung pengertian bahwa internal audit merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk membantu manajemen dalam penyediaan informasi, dengan tujuan akhir yaitu menambah nilai perusahaan. Pelaksanaan internal audit dilakukan secara independen dan obyektif yang berarti tidak terpengaruh oleh pihak manapun dan tidak terlibat dalam pelaksanaan kegiatan yang diaudit. Hasil audit yang diperoleh dari pelaksanaan internal audit secara independen dan obyektif tersebut akan dapat diandalkan oleh para pengguna informasi. Sawyer (2005:10) mengemukakan definisi audit internal yang menggambarkan lingkup audit internal modern yang luas dan tak terbatas sebagai berikut :
  • 3. Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah : informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan, risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi, peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang biasa diterima telah diikuti, kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi, sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis, dan tujuan organisasi telah dicapai secara efektif -- semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif. Definisi ini tidak hanya mencakup peranan dan tujuan auditor internal, tetapi juga mengakomodasikan kesempatan dan tanggung jawab. Definisi tersebut juga memadukan persyaratan-persyaratan signifikan yang ada di Standar dan menangkap lingkup yang luas dari auditor internal modern yang lebih menekankan pada penambahan nilai dan semua hal yang berkaitan dengan risiko, tata kelola, dan kontrol. Perusahaan yang berkembang di Indonesia memiliki kedudukan yang penting dalam perekonomian dan pembangunan bagi masyarakat Indonesia, maka peran internal audit menjadi semakin penting untuk mengawasi perusahaan secara independen. Definisi lain menurut Sukrisno (2004:221) mengenai internal audit sebagai berikut : Internal audit adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Definisi di atas menunjukkan bahwa internal audit telah mengalami perkembangan. Lingkup internal audit tidak lagi hanya terbatas melakukan pemeriksaan di bidang keuangan saja, tetapi juga melakukan pemeriksaan di bidang lainnya seperti pengendalian, kepatuhan, operasional dan lain- lain. Bertolak dari definisi-definisi di atas, dalam perkembangannya konsep internal audit telah mengalami perubahan. Peranan internal audit sebelumnya hanya sebatas sebagai pengawas di dalam perusahaan yang kerjanya hanya mencari kesalahan, sedangkan saat ini internal audit dapat memberikan saran dan masukan berupa tindakan perbaikan atas sistem yang telah ada. Oleh karena itu, saat ini internal audit dapat juga dikatakan sebagai konsultan perusahaan dalam mencapai tujuannya di masa yang akan datang. Internal auditor harus selalu meningkatkan pengetahuan baik di bidang auditing sendiri maupun pengetahuan di bidang bisnis perusahaan agar dapat memberikan saran dan masukan berupa tindakan perbaikan tersebut. 2. Tujuan Internal Auditor Untuk membantu manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Peran internal audit adalah untuk membantu tercapainya tujuan perusahaan, menambah nilai untuk kemajuan perusahaan dan mencari , mencegah atau mengawasi atas fraud yang terjadi pada perusahaan. Internal audit sendiri walaupun berada di dalam struktur organisasi perusahaan harus bersikap independen dalam menjalankan tugasnya. Namun di setiap perusahaan peran dan tanggung jawab internal audit berbeda-beda, perusahaan yang mempunyai kompleksitas yang tinggi atas transaksinya atau core bisnis dari perusahaan tersebut dapat menentukan tingkat peran dan tanggung jawab internal audit pada suatu perusahaan.
  • 4. Internal audit pada waktu lampau diperankan sebagai watchdog, namun pada saat ini internal audit diperankan sebagai internal consultant dalam manajemen. 3. Fungsi Internal Auditor Peran internal audit adalah untuk membantu tercapainya tujuan perusahaan, menambah nilai untuk kemajuan perusahaan dan mencari , mencegah atau mengawasi atas fraud yang terjadi pada perusahaan. Internal audit sendiri walaupun berada di dalam struktur organisasi perusahaan harus bersikap independen dalam menjalankan tugasnya. Namun di setiap perusahaan peran dan tanggung jawab internal audit berbeda-beda, perusahaan yang mempunyai kompleksitas yang tinggi atas transaksinya atau core bisnis dari perusahaan tersebut dapat menentukan tingkat peran dan tanggung jawab internal audit pada suatu perusahaan. Internal audit pada waktu lampau diperankan sebagai watchdog, namun pada saat ini internal audit diperankan sebagai internal consultant dalam manajemen. Fungsi dan Tujuan Internal Audit Perusahaan perkebunan memiliki kedudukan yang penting dalam perekonomian dan pembangunan, maka fungsi internal audit menjadi semakin penting. Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi internal audit bagi manajemen perusahaan adalah untuk menjamin pelaksanaan operasional yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Di dalam perusahaan, internal audit merupakan fungsi staff, sehingga tidak memiliki wewenang untuk langsung memberi perintah kepada pegawai, juga tidak dibenarkan untuk melakukan tugas-tugas operasional dalam perusahaan yang sifatnya di luar kegiatan pemeriksaan. Audit internal terlibat dalam memenuhi kebutuhan manajemen, dan staf audit yang paling efektif meletakkan tujuan manajemen dan organisasi di atas rencana dan aktivitas mereka. Tujuan- tujuan audit disesuaikan dengan tujuan manajemen, sehingga auditor internal itu sendiri berada dalam posisi untuk menghasilkan nilai tertinggi pada hal-hal yang dianggap manajemen paling penting bagi kesuksesan organisasi. Perumusan fungsi internal audit dalam perusahaan biasanya menyangkut sistem pengendalian manajemen, ketaatan, pengungkapan penyimpangan, efisiensi dan efektivitas, manajemen risiko, dan proses tata kelola (good corporate governance). Fungsi internal audit menjadi semakin penting sejalan dengan semakin kompleksnya operasional perusahaan. Manajemen tidak mungkin dapat mengawasi seluruh kegiatan operasional perusahaan, karena itu manajemen sangat terbantu oleh fungsi internal audit untuk menjaga efisiensi dan efektivitas kegiatan. Sawyer (2005:32) menyebutkan fungsi internal audit bagi manajemen sebagai berikut : 1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak. 2. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko. 3. Memvalidasi laporan ke manajemen senior. 4. Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis. 5. Membantu proses pengambilan keputusan. 6. Menganalisis masa depan – bukan hanya untuk masa lalu. 7. Membantu manajer untuk mengelola perusahaan. Tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor adalah untuk membantu semua
  • 5. pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, internal auditor harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut : 1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem pengendalian manajemen, pengendalian intern, dan pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal 2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen 3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung jawabkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan 4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya 5. menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen. 6. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh manajemen agar internal audit dapat terlaksana efektif dalam membantu manajemen dengan memberikan analisa, penilaian, dan saran mengenai kegiatan yang diperiksanya adalah : 1.Internal audit department harus mempunyai kedudukan independen dalam organisasi perusahaan, yaitu tidak terlibat dalam kegiatan operasional yang diperiksanya. 2. Internal audit department harus mempunyai uraian tugas tertulis yang jelas sehingga dapat mengetahui tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. 3. Internal audit department harus pula memiliki internal audit manual yang berguna untuk : a. mencegah terjadi penyimpangan pelaksanaan tugas b. menentukan standar untuk mengukur dan meningkatkan performance c. memberi keyakinan bahwa hasil akhir internal audit department telah sesuai dengan requirement kepala internal audit 4. Harus ada dukungan kuat dari top management kepada Internal audit department, dukungan tersebut dapat berupa : a. penempatan Internal audit department dalam posisi yang independen b. penempatan audit staf dengan gaji yang menarik c. penyediaan waktu yang cukup dari top manajemen untuk membaca, mendengarkan dan mempelajari laporan–laporan Internal audit department dan tanggapan yang cepat dan tegas terhadap saran-saran perbaikan yang diajukan 5. Internal audit department harus memiliki sumber daya yang profesional, capable, bisa bersikap objective dan mempunyai integritas serta loyalitas yang tinggi. 6. Internal audit department harus dapat bekerja sama dengan akuntan publik. Hasil kerja satuan audit intern bisa mempercepat dan mempermudah pelaksanaan pekerjaan akuntan publik. Fungsi audit internal yaitu melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian, dan governance, dengan pendekatan yang sistematis, teratur dan menyeluruh. Maksud dari pernyataan tersebut yaitu audit internal membantu organisasi dengan cara mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko signifikan dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pengelolaan risiko dan sistem manajemen mutu. Berdasarkan hasil penilaian risiko
  • 6. tersebut, fungsi audit internal mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem manajemen mutu, yang mencakup governance, kegiatan operasi, dan sistem informasi organisasi. Independensi Internal Audit Salah satu hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan dapat memiliki departemen audit internal yang efektif adalah departemen audit internal tersebut harus mempunyai kedudukan yang independen dalam organisasi perusahaan. Sukrisno (2004:227), mengemukakan bahwa independensi internal auditor antara lain tergantung pada: 1. Kedudukan Internal Audit Department (IAD) tersebut dalam organisasi perusahaan, maksudnya kepada siapa IAD bertanggung jawab. 2. Apakah IAD dilibatkan dalam kegiatan operasional. Jika ingin independen, departemen audit internal tidak boleh terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan. Misalnya tidak boleh ikut serta dalam kegiatan penjualan dan pemasaran, penyusunan sistem akuntansi, proses pencatatan transaksi, dan penyusunan laporan keuangan perusahaan. Kedudukan departemen internal audit di dalam perusahaan akan menentukan tingkat kebebasannya dalam menjalankan tugas sebagai auditor. Kedudukan ataupun status departemen audit internal dalam suatu organisasi perusahaan mempunyai pengaruh terhadap luasnya kegiatan serta tingkat independensinya didalam menjalankan tugasnya sebagai pemeriksa. Jadi status organisasi dari departemen audit internal harus cukup untuk dapat menyelesaikan tanggung jawab audit. Departemen audit internal hanyalah akan seefektif seperti yang diinginkan manajemennya jika ia bebas dari aktivitas-aktivitas yang diauditnya. Hal ini hanya akan dapat tercapai bila departemen audit internal mempunyai kedudukan yang memungkinkan baginya untuk mengembangkan sikap independennya terhadap bagian-bagian lain yang harus diperiksanya. Untuk mencapai keadaan seperti ini, maka auditor internal harus memperoleh dukungan dari pihak manajemen dan dewan komisaris. Terdapat alternatif kedudukan internal auditor dalam perusahaan yaitu sebagai berikut : a. Internal auditor berada di bawah direktur keuangan. b. Internal auditor berada di bawah direktur utama yang merupakan staf dari direktur utama. c. Internal auditor merupakan staf dewan komisaris. Kedudukan seorang internal auditor juga tidak memiliki wewenang langsung terhadap tingkatan manajemen di dalam organisasi perusahaan, kecuali pihak yang memang berada di bawahnya dalam satuan kerja internal audit itu sendiri. Internal audit yang independen tidak dibolehkan untuk terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan apalagi kegiatan yang diperiksanya. Sulit bagi seorang auditor untuk memberikan penilaian yang objektif dan independen apabila ternyata ia terlibat dalam kegiatan yang diperiksanya. Sebagai penilai independen tentang peranan sistem manajemen mutu perusahaan, internal audit hanya menempatkan diri sebagai narasumber dalam pembuatan konsep sistem manajemen mutu. Pihak yang bertanggung jawab penuh dalam perancangan dan implementasi sistem manajemen mutu adalah manajemen dan direksi. Dengan demikian penilaian internal audit terhadap
  • 7. sistem manajemen mutu tetap independen dan objektif, tanpa terlibat langsung dalam perencanaannya. Laporan Internal Audit Hasil akhir dari pelaksanaan audit internal dituangkan dalam suatu bentuk laporan tertulis melalui proses penyusunan yang baik. Laporan hasil audit internal merupakan suatu alat penting untuk menyampaikan pertanggungjawaban hasil kerja kepada manajemen yaitu sebagai media informasi untuk menilai sejauh mana tugas-tugas yang dibebankan dapat dilaksanakan. Adapun isi atau materi laporan audit internal menurut Boynton (2003:494) yaitu: 1. suatu laporan tertulis yang ditandatangani harus dikeluarkan setelah pemeriksaan audit selesai. Laporan intern itu bisa dalam bentuk tertulis atau lisan dan dapat disampaikan secara formal ataupun informal. 2. auditor internal harus membahas kesimpulan dan rekomendasi pada tingkatan manajemen yang tepat sebelum mengeluarkan laporan tertulis yang final. 3. laporan haruslah objektif, jelas, ringkas, konstruktif dan tepat waktu. 4. laporan harus menyatakan tujuan, ruang lingkup, dan hasil audit, dan bila tepat, laporan itu juga harus berisi suatu pernyataan pendapat auditor. 5. laporan dapat mencakup rekomendasi untuk perbaikan yang potensial dan mengakui kinerja serta tindakan korektif yang memuaskan. 6. pandangan auditee tentang kesimpulan dan rekomendasi audit dapat disertakan dalam laporan audit. 7. direktur auditing internal atau designee harus mereview dan menyetujui laporan audit final sebelum diterbitkan serta harus memutuskan kepada siapa laporan itu akan dibagikan. Laporan dari bagian audit internal merupakan suatu alat komunikasi yang di dalamnya terdapat tujuan yang dimulai dari penugasan, luas pemeriksaan, batasan yang dibuat dan juga saran atau rekomendasi kepada pimpinan perusahaan. Tujuan dari laporan audit adalah sebagai berikut: 1. laporan auditor adalah merupakan kesimpulan dari hasil pemeriksaan 2. menyajikan temuan-temuan dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan 3.sebagai dasar untuk kemudian diambil tindakan oleh manajemen terhadap penyimpangan yang terjadi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka laporan yang disampaikan haruslah memiliki unsur- unsur berikut ini: 1. Objektif Laporan yang disusun harus mengungkapkan fakta dengan teliti berdasarkan data yang dapat diuji kebenarannya. Menyampaikan dengan jelas tentang pokok pemeriksaan yang telah dilakukan sehingga dapat diyakini kebenarannya. 2. Clear (jelas) Laporan disusun dengan menggunakan bahasa yang jelas, tidak menimbulkan kesalahpahaman bagi penggunanya. Menerangkan dengan jelas dan lengkap agar dapat dimengerti oleh pihak-pihak yang menggunakannya. 3. Ringkas Struktur laporan yang baik melaporkan dengan ringkas pelaksanaan operasional,
  • 8. pengendalian, dan hasil kerja. Laporan itu harus terhindar dari hal-hal yang tidak relevan, tidak material seperti gagasan, temuan, kalimat dan sebagainya yang tidak menunjang tema pokok laporan, namun tetap menjaga kualitas informasi yang disampaikan melalui laporan tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan pemakainya. 4.Membangun (konstruktif) Laporan yang bersifat membangun adalah laporan yang sedapat mungkin memaparkan rekomendasi tindakan perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengupayakan peningkatan operasi. 5. Tepat waktu Laporan audit hanya dapat bermanfaat dengan maksimal bila laporan tersebut disajikan pada saat dibutuhkan. Sehingga auditor harus mampu menyajikan laporan yang tepat waktu. Sebelum disampaikan pada pengguna laporan, peninjauan kembali atas laporan (review) adalah tindakan bijak yang dapat dilakukan audit internal. Hal tersebut bertujuan untuk lebih memastikan kebenaran dan kelengkapannya. Laporan audit akan efektif bila terdapat pelaksanaan tindak lanjut agar proses audit yang berjalan benar-benar memberikan manfaat bagi perusahaan. Untuk itu departemen audit internal bertugas untuk memantau pelaksanaan tindak lanjut, menganalisis kecukupan tindak lanjut disertai identifikasi hambatan pelaksanaanya, dan memberikan laporan atas tindak lanjut tersebut. 4. Tugas dan tanggung jawab Internal Audit Tugas dan tanggung jawab internal audit adalah sebagai berikut : a. menyusun serta melaksanakan rencana internal audit. b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern sesuai dengan kebijakan perusahaan. c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efesiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, informasi dan kegiatan lainnya. d. Melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan dan perundang-undangan terkait. e. Menidentifikasi alternatif perbaikan dan peningkatan efesiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya dan dana. f. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang ojektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen. g. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direksi dan Komisaris. h. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah direkomendasikan. i. Mendukung pelaksanaan tugas komite audit. j. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan. 5. Peran Internal Auditor Pendeteksian fraud oleh internal auditor merupakan salah satu peran dari kegiatan internal auditing yang dijalankan dalam organisasi. Standart No. 1212.A2 menyatakan sebagai berikut : “The International Auditor should have sufficient knowledge ti identify the indicators of fraud but is not expected to have the expertise of a person whose primary responsibility is detecting and investigating fraud”. Merujuk pada standart profesi di atas, auditor internal diharuskan memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendeteksi adanya indikasi fraud dalam organisasi. Pengetahuan yang harus dimiliki auditor internal termasuk pula pengetahuan mengenai karakteristikfraud, teknik-teknik yang digunkaan dalam melakukan fraud dan jenis-jenis fraud yang mungkin terjadi pada berbagai proses bisnis.
  • 9. Auditor internal bertanggung jawab dalam mendeteksi fraud yang mungkin telah terjadi sedini mungkin, sebelum membawa dampak yang lebih buruk pada organisasi. Pendeteksian tersebut dapat dilakukan pada saat menjalankan kegiatan internal auditing. Pada saat melakukan audit, auditor internal dapat memfokuskan diri pada area-area yang memiliki risiko tinggi terjadinya fraud seperti transaksi kas, rekonsiliasi bank, proses pengadaan, penjualan dan lain-lain. 6. Fungsi dan Tujuan Internal Audit Perusahaan perkebunan memiliki kedudukan yang penting dalam perekonomian dan pembangunan, maka fungsi internal audit menjadi semakin penting. Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi internal audit bagi manajemen perusahaan adalah untuk menjamin pelaksanaan operasional yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Di dalam perusahaan, internal audit merupakan fungsi staff, sehingga tidak memiliki wewenang untuk langsung memberi perintah kepada pegawai, juga tidak dibenarkan untuk melakukan tugas-tugas operasional dalam perusahaan yang sifatnya di luar kegiatan pemeriksaan. Audit internal terlibat dalam memenuhi kebutuhan manajemen, dan staf audit yang paling efektif meletakkan tujuan manajemen dan organisasi di atas rencana dan aktivitas mereka. Tujuan- tujuan audit disesuaikan dengan tujuan manajemen, sehingga auditor internal itu sendiri berada dalam posisi untuk menghasilkan nilai tertinggi pada hal-hal yang dianggap manajemen paling penting bagi kesuksesan organisasi. Perumusan fungsi internal audit dalam perusahaan biasanya menyangkut sistem pengendalian manajemen, ketaatan, pengungkapan penyimpangan, efisiensi dan efektivitas, manajemen risiko, dan proses tata kelola (good corporate governance). Fungsi internal audit menjadi semakin penting sejalan dengan semakin kompleksnya operasional perusahaan. Manajemen tidak mungkin dapat mengawasi seluruh kegiatan operasional perusahaan, karena itu manajemen sangat terbantu oleh fungsi internal audit untuk menjaga efisiensi dan efektivitas kegiatan. Sawyer (2005:32) menyebutkan fungsi internal audit bagi manajemen sebagai berikut : 1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak. 2. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko. 3. Memvalidasi laporan ke manajemen senior. 4. Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis. 5. Membantu proses pengambilan keputusan. 6. Menganalisis masa depan – bukan hanya untuk masa lalu. 7. Membantu manajer untuk mengelola perusahaan. Tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor adalah untuk membantu semua pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, internal auditor harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut : 1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem pengendalian manajemen, pengendalian intern, dan pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal 2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen
  • 10. 3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung jawabkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan 4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya 5. menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen. 6. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh manajemen agar internal audit dapat terlaksana efektif dalam membantu manajemen dengan memberikan analisa, penilaian, dan saran mengenai kegiatan yang diperiksanya adalah : 1.Internal audit department harus mempunyai kedudukan independen dalam organisasi perusahaan, yaitu tidak terlibat dalam kegiatan operasional yang diperiksanya. 2. Internal audit department harus mempunyai uraian tugas tertulis yang jelas sehingga dapat mengetahui tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. 3. Internal audit department harus pula memiliki internal audit manual yang berguna untuk : a. mencegah terjadi penyimpangan pelaksanaan tugas b. menentukan standar untuk mengukur dan meningkatkan performance c. memberi keyakinan bahwa hasil akhir internal audit department telah sesuai dengan requirement kepala internal audit 4. Harus ada dukungan kuat dari top management kepada Internal audit department, dukungan tersebut dapat berupa : a. penempatan Internal audit department dalam posisi yang independen b. penempatan audit staf dengan gaji yang menarik c. penyediaan waktu yang cukup dari top manajemen untuk membaca, mendengarkan dan mempelajari laporan–laporan Internal audit department dan tanggapan yang cepat dan tegas terhadap saran-saran perbaikan yang diajukan 5. Internal audit department harus memiliki sumber daya yang profesional, capable, bisa bersikap objective dan mempunyai integritas serta loyalitas yang tinggi. 6. Internal audit department harus dapat bekerja sama dengan akuntan publik. Hasil kerja satuan audit intern bisa mempercepat dan mempermudah pelaksanaan pekerjaan akuntan publik. Fungsi audit internal yaitu melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian, dan governance, dengan pendekatan yang sistematis, teratur dan menyeluruh. Maksud dari pernyataan tersebut yaitu audit internal membantu organisasi dengan cara mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko signifikan dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pengelolaan risiko dan sistem manajemen mutu. Berdasarkan hasil penilaian risiko tersebut, fungsi audit internal mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem manajemen mutu, yang mencakup governance, kegiatan operasi, dan sistem informasi organisasi. 7. Independensi Internal Audit Salah satu hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan dapat memiliki departemen audit internal yang efektif adalah departemen audit internal tersebut harus mempunyai kedudukan yang independen dalam organisasi perusahaan. Sukrisno (2004:227), mengemukakan bahwa independensi internal auditor antara lain
  • 11. tergantung pada: 1. Kedudukan Internal Audit Department (IAD) tersebut dalam organisasi perusahaan, maksudnya kepada siapa IAD bertanggung jawab. 2. Apakah IAD dilibatkan dalam kegiatan operasional. Jika ingin independen, departemen audit internal tidak boleh terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan. Misalnya tidak boleh ikut serta dalam kegiatan penjualan dan pemasaran, penyusunan sistem akuntansi, proses pencatatan transaksi, dan penyusunan laporan keuangan perusahaan. Kedudukan departemen internal audit di dalam perusahaan akan menentukan tingkat kebebasannya dalam menjalankan tugas sebagai auditor. Kedudukan ataupun status departemen audit internal dalam suatu organisasi perusahaan mempunyai pengaruh terhadap luasnya kegiatan serta tingkat independensinya didalam menjalankan tugasnya sebagai pemeriksa. Jadi status organisasi dari departemen audit internal harus cukup untuk dapat menyelesaikan tanggung jawab audit. Departemen audit internal hanyalah akan seefektif seperti yang diinginkan manajemennya jika ia bebas dari aktivitas-aktivitas yang diauditnya. Hal ini hanya akan dapat tercapai bila departemen audit internal mempunyai kedudukan yang memungkinkan baginya untuk mengembangkan sikap independennya terhadap bagian-bagian lain yang harus diperiksanya. Untuk mencapai keadaan seperti ini, maka auditor internal harus memperoleh dukungan dari pihak manajemen dan dewan komisaris. Terdapat alternatif kedudukan internal auditor dalam perusahaan yaitu sebagai berikut : a. Internal auditor berada di bawah direktur keuangan. b. Internal auditor berada di bawah direktur utama yang merupakan staf dari direktur utama. c. Internal auditor merupakan staf dewan komisaris. Kedudukan seorang internal auditor juga tidak memiliki wewenang langsung terhadap tingkatan manajemen di dalam organisasi perusahaan, kecuali pihak yang memang berada di bawahnya dalam satuan kerja internal audit itu sendiri. Internal audit yang independen tidak dibolehkan untuk terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan apalagi kegiatan yang diperiksanya. Sulit bagi seorang auditor untuk memberikan penilaian yang objektif dan independen apabila ternyata ia terlibat dalam kegiatan yang diperiksanya. Sebagai penilai independen tentang peranan sistem manajemen mutu perusahaan, internal audit hanya menempatkan diri sebagai narasumber dalam pembuatan konsep sistem manajemen mutu. Pihak yang bertanggung jawab penuh dalam perancangan dan implementasi sistem manajemen mutu adalah manajemen dan direksi. Dengan demikian penilaian internal audit terhadap sistem manajemen mutu tetap independen dan objektif, tanpa terlibat langsung dalam perencanaannya. C. Komite Audit 1. Pengertian Komite Audit Pengertian komite audit menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG, 2006) dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yaitu :“Komite audit adalah
  • 12. sekelompok orang yang dipilih oleh kelompok yang lebih besar untuk mengerjakan pekerjaan tertentu atau untuk melakukan tugas-tugas khusus atau sejumlah anggota dewan komisaris perusahaan klien yang bertanggungjawab untuk membantu auditor dalam mempertahankan independensinya dari manajemen.” Komite audit merupakan salah satu unsur kelembagaan dalam konsep Good Corporate Governance yang diharapkan mampu memberikan kontribusi tinggi dalam level penerapannya. Keberadaannya diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengawasan internal perusahaan, serta mampu mengoptimalkan mekanisme checks and balances, yang pada akhirnya ditujukan untuk memberikan perlindungan yang optimum kepada para pemegang saham dan stakeholder lainnya. Maksud dan tujuan penerapan Good Corporate Governance di Perusahaan adalah sebagai berikut : a. Memaksimalkan nilai Perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar Perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional. b. Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian. c. Mendorong agar manajemen Perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaan. d. Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional. e. Meningkatkan nilai investasi dan kekayaan Perusahaan. 2. Peran Komite Audit dalam Penciptaan Good Corporate Governance Keberadaan dari komite audit hendaknya dapat dimanfaatkan dengan maksimal dalam rangka penerapan good corporate governance, karena komite audit mampu memberikan peran yang besar dalam penerapan good corporate governance. Komite audit pada dasarnya mampu mendorong manajemen perusahaan untuk melakukan berbagai pengembangan berkaitan dengan upaya-upaya untuk memenuhi prinsip-prinsip good corporate governance. Kemampuan komite audit untuk memenuhi prinsip-prinsip good corporate governance, membuat cita-cita untuk menciptakan good corporate governance bukan hanya cita-cita yang tertulis saja tetapi sungguh- sungguh dapat diwujudkan. Peran komite audit untuk menciptakan good corporate governance melalui pemenuhan prinsip-prinsip good corporate governance dapat dipahami dari pembahasan yang dipaparkan sebagai berikut ini : a. Peran komite audit memenuhi prinsip fairness (kesetaraan) Manajemen perusahaan dalam kegiatan operasional yang dilakukan membutuhkan kerja sama dengan banyak pihak. Dalam rangka menjalin kerja sama yang baik, manajemen perusahaan hendaknya berlaku adil terhadap seluruh pihak yang ada, di mana tidak ada pihak yang lebih dipentingan atau semua dianggap sama, sesuai dengan hak dan kewajiban masing-masing pihak. Kemampuan untuk berlaku fair kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kerja sama membuat manajemen perusahaan terhindar dari tuntutan pihak tertentu yang dirugikan. Pada praktik yang terjadi, umumnya manajemen perusahaan mementingkan pihak tertentu akibat ketergantungan yang besar terhadap pihak tersebut. Hal ini menyebabkan manajemen perusahaan harus mengorbankan kepentingan dari pihak yang lain. Suatu contoh adalah perhatian yang lebih besar kepada investor sebagai pemegang saham membuat manajemen perusahaan berusaha untuk memberikan keuntungan yang besar dengan melakukan manipulasi pajak, sehingga pemerintah menjadi pihak yang dirugikan dan suatu saat akan menuntut perusahaan bila dapat dibuktikan. Hal tersebut bukan merupakan pengelolaan usaha yang sehat atau menyalahi aturan fairness sebagai upaya untuk menciptakan good corporate governance. Komite audit memiliki kemampuan untuk memenuhi prinsip kewajaran di mana komite audit memiliki kemampuan untuk memberikan dorongan kepada manajemen perusahaan dalam
  • 13. rangka memberikan perlakuan yang wajar atau setara kepada seluruh pihak yang berkaitan dengan perusahaan. Kondisi yang ada mendatangkan kemampuan untuk memperlakukan seluruh pihak stakeholders secara adil. b.Peran komite audit memenuhi prinsip responsibility (pertanggungjawaban) Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional dibatasi oleh adanya aturan atau undang-undang yang harus ditaati. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan juga melakukan bisnis yang sehat, bukan untuk kepentingan perusahaan sendiri tetapi juga memperhatikan nilai-nilai etika dalam bisnis. Kondisi yang ada membuat adanya prinsip responsibility merupakan bagian dari prinsip good corporate governance, sebab dalam prinsip responsibility diupayakan perusahaan tidak melakukan pelanggaran terhadap aturan atau undang-undang yang berlaku atau mampu memenuhi tanggung jawab sosial yang seharusnya dimiliki. Keberadaan komite audit di perusahaan diharapkan mampu mewujudkan hal tersebut, sebab dengan adanya komite audit ada pengawasan bagi operasional bisnis perusahaan yang dilakukan oleh anggota manajemen dengan tujuan untuk tidak melakukan pelanggaran terhadap aturan atau undang-undang yang berlaku, sehingga perusahaan tidak melakukan pelanggaran terhadap pihak- pihak lain, sesuai dengan aturan atau undang-undang yang berlaku. Hal ini membuktikan bahwa keberadaan komite audit mampu menciptakan good corporate governance dengan upaya memenuhi prinsip pertanggung-jawaban. c. Peran komite audit memenuhi prinsip accountability (akuntabilitas) Akuntabilitas merupakan salah satu prinsip yang harus dipenuhi untuk menciptakan good corporate governance, di mana ada rincian terhadap hak dan kewajiban yang dimiliki oleh manajemen perusahaan dalam rangka mengembangkan bisnis perusahaan. Komite audit memiliki peran untuk memenuhi prinsip akuntabilitas dalam usaha melakukan pengawasan terhadap proses manajemen risiko dan keberlangsungan fungsi pengawasan di perusahaan. Komite audit memiliki kekuatan untuk melakukan pemeriksaan terhadap laporan dari auditor internal perusahaan. Hal tersebut membuat komite audit memiliki kesempatan untuk melakukan peninjauan terhadap struktur organisasi dan deskripsi kerja masing-masing bagian di perusahaan, beserta dengan sistem pengendalian internal yang sudah dimiliki oleh perusahaan. Hal ini dimaksudkan guna melihat apakah ada kemampuan untuk mengelola risiko terutama yang berkaitan dengan peluang yang akan dimanfaatkan oleh anggota manajemen perusahaan dalam rangka melakukan kecurangan untuk mendatangkan keuntungan bagi pihak itu sendiri. Manfaat lain dari peran komite audit untuk melakukan pemeriksaan terhadap laporan auditor internal adalah kemampuan meninjau anggota manajemen perusahaan yang harus bertanggung jawab atas kesalahan atau kecurangan yang mendatangkan kerugian bagi perusahaan, sehingga dengan demikian upaya untuk menciptakan kejelasan akuntabilitas di perusahaan semakin jelas dengan keberadaan komite audit. d. Peran komite audit memenuhi prinsip transparency (keterbukaan informasi) Pengawasan yang dilakukan oleh komite audit merupakan pengawasan menyeluruh tentang hal-hal yang dilakukan oleh dewan direksi dalam menjalankan operasional perusahaan. Pengawasan menyeluruh tersebut bukan hanya pengawasan dalam bidang laporan keuangan saja, tetapi juga perilaku-perilaku yang ada saat menjalankan operasional perusahaan. Tugas komite audit tersebut pada akhirnya akan mendatangkan dorongan bagi direksi untuk lebih terbuka terhadap informasi yang dimiliki terutama untuk menyeimbangkan informasi yang akhirnya tidak ada indikasi bagi direksi perusahaan untuk menggunakan informasi lebih yang dimiliki untuk tindak kecurangan. Pengawasan yang dilakukan oleh komite audit akan membuat ada banyak informasi yang dilaporkan atau diungkapkan, sehingga sesuai dengan informasi tersebut tidak ada pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan (stakeholders) yang dirugikan. Pengelolaan secara sehat untuk meningkatkan nilai yang dimiliki dari stakeholders atau penciptaan good corporate governance akan dapat dipenuhi oleh adanya fungsi dari komite audit tersebut.
  • 14. Keberadaan komite audit di perusahaan diharapkan akan mendorong manajemen perusahaan untuk melakukan proses penelahaan, pemeriksaan dan pengawasan terhadap upaya penyusunan laporan keuangan. Hal tersebut diharapkan juga membuat manajemen perusahaan untuk terbuka dalam penyajian laporan keuangan bahkan informasi-informasi lain yang dipandang penting yang disajikan bersama dengan laporan keuangan. Peranan komite audit berkaitan dengan good corporate governance dapat juga disebabkan oleh kemampuan dari komite audit untuk mengelola risiko. Ali (2006) menyatakan bahwa perusahaan memiliki risiko dalam menjalankan kegiatan operasional yang dimiliki. Risiko tersebut hendaknya dapat diminalisasi atau dikelola dengan baik oleh manajemen perusahaan termasuk di dalamnya berbagai risi-ko yang menyebabkan adanya berbagai kecurangan sehingga menghambat adanya good corporate governance. Komite audit akan menjalankan fungsi berkaitan dengan tata kelola dunia usaha yang sehat, sebagai indikator good corporate governance melalui kemampuan dari komite audit dalam rangka menjalankan peran sebagai supervisi atau pengawas. Berdasarkan paparan tersebut maka komite audit memiliki fungsi penting dengan tindakan pengawasan operasional perusahaan yang dilakukan untuk menghindari atau mengelola risiko usaha yang timbul dengan memberikan dorongan melakukan pengelolaan usaha yang sehat sebagai bentuk dari good corporate governance. 3. Peran dan Tanggungjawab Komite Audit Peranan dan tanggungjawab Komite Audit harus dengan jelas tercantum dalam ketentuan- ketentuan Audit Committee Charter. Peran dan tanggungjawab Komite Audit dapat berlainan tergantung kondisi suatu perusahaan tertentu, namun pada dasarnya mengarah pada pemberian bantuan kepada Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya tentang internal kontrol, pelaporan keuangan dan manajemen. Menurut Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG, 2002) peran dan tanggungjawab Komite Audit harus termasuk : a.Pelaporan keuangan Dalam hal pelaporan keuangan, peran dan tanggungjawab Komite Audit adalah 1)Mengawasi atas proses pelaporan keuangan dengan menekankan agar standar dan kebijaksanaan keuangan yang berlaku terpenuhi. 2)Memeriksa ulang laporan keuangan apakah sudah sesuai dengan standar dan kebijksanaan tersebut dan apakah sudah konsisten dengan informasi lain yang diketahui oleh anggota Komite Audit, dan 3)Mengawasi audit laporan keuangan eksternal dan menilai mutu pelayanan dan kewajaran biaya yang diajukan auditor eksternal. b.Manajemen Risiko dan Kontrol Dalam hal manajemen risiko dan kontrol, peran dan tanggung jawab Komite Audit adalah : 1)Mengawasi proses manajemen risiko dan kontrol, termasuk identifikasi risiko dan evaluasi kontrol untuk mengecilkan risiko tersebut. 2)Mengawasi laporan auditor internal dan auditor eksternal untuk memastikan bahwa semua bidang kunci risiko dan kontrol diperhatikan. 3)Menjamin bahwa pihak manajemen melaksanakan semua rekomendasi yang terkait dengan risiko dan kontrol, yang dibuat oleh auditor internal dan auditor eksternal. c.Corporate Governance Tanggungjawab Komite Audit di bidang Corporate Governance adalah memberikan kepastian bahwa perusahaan tunduk secara layak pada undang-undang dan peraturan yang berlaku, melaksanakan urusannya dengan pantas dan mempertahankan kontrol yang efektif terhadap benturan kepentingan dan manipulasi terhadap pegawainya. Dalam hal Corporate Governance peran dan tanggungjawab Komite Audit harus termasuk juga : 1)Mengawasi proses Corporate Governance.
  • 15. 2)Memastikan bahwa manajemen senior membudayakan Corporate Governance. 3)Memonitor bahwa perusahaan tunduk pada Code of Conduct. 4)Mengerti semua pokok persoalan yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja finansial atau non finansial perusahaan. 5)Memonitor bahwa perusahaan tunduk pada tiap undang-undang dan peraturan yang berlaku. 6)Mengharuskan auditor internal melaporkan secara tertulis hasil pemeriksaan Corporate Governance dan temuan lainnya. Peran Komite Audit menurut Forum Corporate Governance in Indonesia adalah :“Mengawasi dan memberi masukan kepada dewan komisaris dalam hal terciptanya mekanisme pengawasan”. Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tugas dan tanggungjawab Komite Audit yaitu : “Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan”.[4] d.Peran penting komite audit untuk menciptakan good corporate governance Peran penting komite audit untuk menciptakan good corporate governance, membuat adanya tuntutan untuk mempertahankan independensi komite audit dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan. Komite audit harus independen yaitu tidak dapat dipengaruhi oleh pihak lain dalam menjalankan peran pengawasan. Hal ini dibutuhkan agar temuan dalam tindak pengawasan yang dilakukan oleh komite audit mampu bersifat obyektif dalam arti sesuai dengan kondisi sebenarnya, sehingga terus mendapatkan upaya perbaikan bagi manajemen perusahaan agar selalu mampu menjalankan operasi usaha sesuai dengan tata nilai yang seharusnya berlaku. Komite audit yang independen akan berlaku adil kepada setiap pihak yang berkaitan dengan perusahaan. karena tidak membawa kepentingan dari pihak manapun tetapi berlaku adil kepada seluruh pihak berkaitan dengan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan. Peran penting komite audit dalam good corporate governance tersebut mendatangkan tuntutan untuk memasukkan komite audit sebagai bagian dari pengembangan usaha. Implementasi Sistem Audit dan Internal Control dan Sistem SPI pada Perusahan PT POS Indonesia (persero) PT Pos Indonesia (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus dapat mempertanggungjawabkan segala aktivitas dan hasil usahanya kepada pemegang saham, seluruh pegawai, pelanggan dan stakeholder lainnya. Manajemen dituntut mengelola perusahaan dengan baik melalui pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, manajemen risiko dan menerapkan sistem pengendalian internal untuk menyajikan laporan keuangan/kegiatan yang informatif, handal dan dapat dipercaya. Akuntabilitas dan responsibilitas manajemen kepada stakeholder tentu harus dinilai dan dievaluasi, baik dari aspek ketaatan pada peraturan, efisiensi dan efektifitas. Untuk mencapai tujuan dimaksud, Satuan Pengawasan Intern (SPI) PT Pos Indonesia (Persero) selaku unit fungsional yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama dituntut berperan optimal membantu Direktur Utama menjalankan fungsi pengawasan. SPI harus mampu memberikan masukan dan rekomendasi terhadap kelemahan sistem pengendalian internal dalam pelaksanaan operasional dan keuangan, baik menyangkut ketaatan peraturan, penilaian efisiensi dan efektifitas kegiatan dari seluruh lini organisasi di lingkungan perusahaan. Dalam mengemban tugas dan fungsi tersebut, SPI dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensi dan menjalankan tugas dan fungsi secara profesional, objektif, independen dan menjunjung tinggi kode etik serta standar audit. Agar SPI berjalan sesuai dengan visi, misi dan tujuan pembentukannya, maka diperlukan
  • 16. Internal Audit Charter, sehingga dicapai pemahaman bersama terhadap tugas, fungsi dan kewenangan SPI, oleh Direksi, Komisaris dan seluruh jajaran manajemen Perusahaan. Di sisi lain, eksistensi dan pelaksanaan tugas SPI dapat diterima dan didukung oleh seluruh unit kerja di lingkungan Perusahaan, serta menjadi pedoman bagi seluruh Auditor internal SPI dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan a. Internal Audit Charter dimaksudkan agar terdapat pemahaman bersama terhadap tugas, fungsi dan kewenangan SPI, oleh Direksi, Komisaris dan seluruh jajaran manajemen Perusahaan. b.Tujuan penyusunan Internal Audit Charter adalah sebagai pedoman bagi para Auditor Internal agar dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, sehingga dapat menghasilkan Laporan Audit yang memenuhi standar yang ditetapkan dan berkualitas untuk mendukung aktivitas Perusahaan. Tugas dan Fungsi Tugas dan Fungsi a. Menyusun dan melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Audit Tahunan. b. Melaporkan Realisasi Kerja dan Anggaran Audit Tahunan secara berkala setiap Triwulan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. c. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan. d. Memberikan rekomendasi dan informasi yang objektif tentang kegiatan Auditee pada semua tingkat manajemen untuk peningkatan kinerja perusahaan. e. Memberikan konsultasi kepada pihak internal perusahaan untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan terhadap kualitas pengendalian internal, pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan. f. Melakukan audit pendalaman (khusus) apabila diperlukan dan atau atas permintaan Manajemen dalam bentuk audit dengan tujuan tertentu dan atau audit investigasi. g. Menyusun dan melaporkan hasil audit kepada Direktur Utama dan atau pimpinan unit kerja terkait (auditee). h. Melaporkan segera atas setiap temuan audit (Management Letter) yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha perusahaan. i. Melaksanakan pemantauan tindak lanjut audit dan melaporkan setiap triwulan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. j. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman bagi Auditor dalam melaksanakan tugasnya sesuai standar dan kode etik. k. Melaksanakan pendidikan profesional berkelanjutan dan sesuai dengan kompetensi Auditor. l. Melakukan pengawasan, pemeriksaan, dan evaluasi terhadap kehandalan, efektivitas dan efisiensi sistem pengendalian internal perusahaan di unit kerja termasuk pelaksanaan tugas khusus dari Direktur Utama. (sistem operasional pengawasan). m. Dalam menjalankan tugas dan fungsi SPI bekerja sama dengan Komite Audit. Tugas dan kewenangan Tanggung Jawab SPI a. Mengakses penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap sumber daya data yang meliputi dokumen, pencatatan, personal dan fisik harta kekayaan perusahaan termasuk sumber daya data transaksi berbasis Teknologi Informasi di seluruh unit kerja Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan audit dan konsultasi. b. Menetapkan rencana kerja dan anggaran serta sasaran dan program audit SPI (RKAP). c. Menggunakan jasa pihak eksternal untuk membantu melakukan pelaksanaan audit sekaligus bertujuan transfer of knowledge. d. Melakukan komunikasi dan koordinasi langsung dengan Direktur Utama dan Komite Audit. e. Melakukan komunikasi dengan pihak eksternal (Regulator, Auditor Eksternal) dan keikutsertaan
  • 17. dalam kegiatan Asosiasi dan Forum Komunikasi SPI. f. Memiliki kebebasan dalam menetapkan metode scoupe, cara, teknik dan pendekatan audit yang akan dilakukan. g. Membuat BAP (Berita Acara Pemeriksaan) terhadap auditee dalam pelaksanaan audit investigasi. h. Meminta klarifikasi terhadap rekomendasi hasil audit yang tidak ditindaklanjuti sesuai dengan batas waktu yang telah disepakati dan selanjutnya pejabat yang bertalian wajib memberikan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. i. Mengusulkan kepada Direktur Utama atas pemberian sanksi terhadap pejabat terkait yang tidak melaksanakan tindaklanjut atas rekomendasi hasil audit, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan j. Memberikan penilaian dan rekomendasi hasil audit dan memonitor tindak lanjutnya untuk memastikan bahwa rekomendasi tersebut telah dilaksanakan dengan tepat. k. Memberikan penilaian, konsultasi, informasi dan rekomendasi mengenai proses bisnis perusahaan sesuai dengan Kode Etik dan Standar Audit. Persyaratan Profesionalisme Auditor dan Satuan Pengawasan Intern. Persyaratan Profesionalisme dan Satuan Pengawasan Intern a.Standar Independensi Unit dan Auditor Internal harus independent terhadap aktivitas yang diauditnya. 1) Unit SPI Satuan Pengawasan Intern (SPI) dapat dikatakan independen apabila pelaksanaan tugas audit dilakukan secara bebas dan objektif. SPI harus independen secara organisasi dan pribadi serta independen dalam bersikap dan penampilan, dengan demikian auditor dapat memberikan pendapat penting yang tidak memihak dan berprasangka buruk dalam pelaksanaan tugas dan pelaporan auditnya. 2) Status organisasi SPI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Semua jajaran dalam Perusahaan berkewajiban mendukung dan bekerja sama dengan SPI untuk memungkinkan tercapainya tanggung jawab auditor yang memadai. 3) Objektivitas Adalah sikap mental independen yang harus dimiliki dan dipelihara oleh SPI dalam melakukan audit. Auditor Internal tidak boleh mengesampingkan pertimbangan objektivitas dalam melaksanakan tugas audit karena adanya pertimbangan lain. Objektivitas menghendaki auditor Internal harus jujur terhadap diri sendiri, yakin atas kehandalan hasil kerjanya, dapat dipercaya dan bebas dari pengaruh pihak luar. Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas audit, Auditor Internal harus mengambil keputusan secara profesional, bebas dan objektif. Untuk menjaga objektivitas auditor Internal harus menghindari audit di unit kerja sebelumnya dalam lingkup kerja yang menjadi tanggung jawabnya minimal dalam tenggang waktu 1 (satu) tahun. 4) Menjaga Integritas yaitu tidak memanfaatkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan atau keuntungan pribadi atau hal-hal lain yang patut diduga dapat disalahgunakan baik oleh dirinya sendiri atau oleh pihak lainnya yang tidak berhak. b. Standar Kemampuan dan Keahlian Audit Internal harus dilakukan dengan kecakapan profesional yang memadai dan kecermatan yang seksama. 1) Kecakapan profesional merupakan tanggung jawab unit SPI dan individu Auditor Internal. Ka SPI hanya menugaskan kegiatan audit kepada staf yang secara kolektif telah memiliki kecakapan
  • 18. profesional yang memadai untuk melaksanakan tugas audit tersebut. 2) Tanggung jawab unit SPI mengenai kecakapan profesional meliputi hal-hal sebagai berikut : a) Pemenuhan kebutuhan tenaga auditor SPI untuk memiliki individu yang mempunyai pengetahuan, kecakapan dan disiplin ilmu yang diperlukan dalam melaksanakan tugas auditnya. b) Penugasan tenaga auditor internal harus memenuhi syarat kemampuan teknis tertentu secara kolektif berdasarkan jenis, luas, serta kompleksitas objek audit. c) Keharusan untuk memelihara kemampuan teknis audit melalui jenjang pendidikan dan pelatihan berkelanjutan berupa training, seminar dan sebagainya, sehingga tetap mengikuti dan paham tentang perkembangan terakhir standar, prosedur dan teknik audit serta dunia usaha perusahaan. d) Supervisi atas pelaksanaan audit internal secara berkelanjutan mulai dari perencanaan, audit program, pelaksanaan audit, pelaporan dan pemantauan tindak lanjut. Supervisi harus dilakukan secara seksama, terdokumentasikan. 3) Tanggung jawab Auditor Internal mengenai kecakapan dan kecermatan profesional meliputi : a) Kepatuhan terhadap standar audit dan kode etik audit internal. b) Penguasaan atas pengetahuan, kecakapan dan disiplin ilmu tertentu yang berkaitan dengan tugas audit, termasuk kemampuan menerapkan standar, prosedur dan teknik audit serta praktek-praktek bisnis yang sehat. c) Kemampuan berkomunikasi baik lisan dan tulisan secara efektif dan baik dengan pihak auditee maupun dengan manajemen perusahaan. d) Keharusan menjaga tingkat kecermatan dan kewaspadaan terhadap kemungkinan penyimpangan, ketidakcermatan, ketidakefektifan, kelemahan pengendalian internal dengan melakukan pengujian dan verifikasi yang memadai serta dapat dipertanggungjawabkan. e)Keharusan menggunakan kemahiran dan kecermatan profesional dengan memperhatikan : (1) Cakupan kerja audit yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan audit yang ditetapkan (2) Tingkat materialitas atau signifikansi masalah. (3) Tingkat keandalan dan efektifitas pengendalian internal (4) Biaya audit diperbandingkan dengan manfaat yang diperoleh. (5) Standar operasi yang ada apakah dapat diterima dan dipatuhi. (6) Prinsip empat mata yaitu melaksanakan audit terhadap objek yang berisiko tinggi harus dilakukan minimal 2 (dua) orang auditor. c.Persyaratan Pengetahuan Auditor Audit Internal harus dilakukan secara profesional sehingga diperlukan standar pengetahuan dan kompetensi teknis yang harus dimiliki auditor supaya pelaksanaan audit dapat dilakukan secara memadai dan seksama. Auditor internal harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang : 1) Pengelolaan keuangan/akuntansi perusahaan dan aspek-aspek hukum dalam proses pelaksanaan audit. 2) Proses bisnis internal, peraturan, mekanisme dan prosedur yang ada di objek audit yang diperlukan untuk melakukan audit. 3) Data yang diperlukan, cara memperoleh data, baik menggunakan akses teknologi informasi maupun secara manual, dan mampu melakukan pengolahan data yang memadai agar dapat memperoleh bukti audit untuk membuat kesimpulan. 4) Pengoperasian komputer sebagai salah satu teknologi informasi dan pengolah data. 5) Teknik-teknik pengendalian dan audit berbasis risiko guna menunjang pelaksanaan kegiatan audit yang diwujudkan dengan penyusunan program audit berbasis pada penafsiran risiko dan eksposur yang berdampak pada perusahaan. 6) Pelaksanaan evaluasi dan berkontribusi pada proses manajemen risiko, pengendalian atas pengelolaan (governance) dengan menggunakan pendekatan sistematis dan terstruktur.
  • 19. 7) Cara mengkomunikasikan temuan kepada pimpinan auditee dalam bentuk presentasi yang fokus serta runtut dan dalam menyusun laporan hasil audit harus sesuai dengan standar laporan audit yang ditetapkan. 8) Auditor internal harus memiliki sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA). Daftar Pustaka Armayani, Dina. Makalah Good Corporate Governance Peran Komite Audit, Audit Internal dan Audit Eksternal di Sebuah Perusahaan. Medan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatra Utara: 2015. Di Akses pada tanggal 11 November 2017 (http://armayanidinaumar.blogspot.co.id/2016/01/peran-komite-audit-audit-internal-dan.html). http://www.posindonesia.co.id/index.php/satuan-pengawasan-internal/ Messier, William f. Jr., Steven M. Lover dan Douglas F. Prawitt, 2005. Auditing and Assurance Service A Systematic Approach, Buku Dua, Salemba Empat Jakarta. Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhoffer dan James H. Scheiner, 2005. Sawyer’s Internal Auditing, Fifth Edition, Alih Bahasa: Desi Adhariani, Salemba Empat, Jakarta http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-audit-internal-definisi.html