Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang implementasi strategi jangka pendek, tingkat fungsional, dan taktik pada perusahaan PT Unilever Indonesia.
2. PT Unilever Indonesia menerapkan visi untuk meraih cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehidupan setiap orang setiap hari.
3. Misi PT Unilever Indonesia adalah bekerja untuk masa depan yang lebih baik, membantu konsumen
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Implementasi Strategi Jangka Pendek
1. Judul : Executive summary mengenai Implementasi Strategis dari
strategi jangka pendek, tingkat fungsional dan taktik
Tugas : Quiz-13 Strategic Management
Nama Mahasiswa : Purwono Sutoyo
NIM : 55117110006
Dosen Pengampu : Prof. DR. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA
Berikut di jelaskan mengenai executive summary mengenai Implementasi Strategis dari strategi
jangka pendek, tingkat fungsional dan taktik, sebagai berikut:
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan
untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses
dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan
program, anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan
setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari
manajemen strategic. Perumusan strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi
mata uang.
Sebelum perencanaan dapat menunjukkan kinerja secara actual, perusahaan harus
diorganisir dengan baik, program harus melibatkan staf dengan memadai, dan aktivitas harus
diarahkan untuk mencapai lingkup tujuan yang diinginkan. Beberapa perubahan dalam strategi
perusahaan nampaknya sangat memerlukan beberapa jenis perubahan dalam hal organisasi yang
disusun dan berbagai jenis keterampilan yang dibutuhkan pada beberapa posisi yang khusus.
Pengertian Implementasi Menurut Para Ahli
Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Majone dan
Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan implementasi sebagai evaluasi.
Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan
bahwa”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”. Pengertian
implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin
(dalam Nurdin dan Usman, 2004). Adapun Schubert (dalam Nurdin dan Usman, 2002:70)
mengemukakan bahwa ”implementasi adalah sistem rekayasa.”
2. Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada
aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme
mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang
terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk
mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu, implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi
oleh obyek berikutnya yaitu kurikulum.
Dalam kenyataannya, implementasi kurikulum menurut Fullan merupakan proses untuk
melaksanakan ide, program atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat
menerima dan melakukan perubahan.
Tujuan Jangka Pendek
Tujuan jangka pendek (short-term objectives) adalah hasil terukur yang dapat dicapai
atau dimaksudkan untuk dapat dicapai dan biasanya kuantitatif, yang ditetapkan oleh para
manajer operasi untuk di capai dalam waktu dekat.
Tujuan jangka pendek biasanya disertai dengan rencana tindakan, yang memerlukan
tujuan-tujuan tersebut dalam tiga cara, yaitu:
1. Rencana tindakan biasanya mengidentifikasikan taktik dan aktivitas fungsional yang akan
dilaksanakan dalam minggu, bulan, atau kuartal depan sebagai bagian dari usaha bisnis
tersebut untuk membangun keunggulan kompetitif. Di sini, hal yang paling penting
adalah kekhususan-apa yang sebenarnya harus dilakukan. Taktik-taktik fungsional akan
dibahas dalam bagian berikut dari bab ini.
2. Dari rencana tindakan adalah kerangka waktu penyelesain yang jelas-kapan usaha
tersebut akan dinulai dan kapan hasil akan diperoleh.
3. Dari rencana tindakan adalah identifikasi atas siapa yang bertanggung jawab atas setiap
tindakan dalam rencana tersebut. Akuntabilitas ini sangat penting untuk memastikan
bahwa rencana tindakan benar-benar dilaksanakan.
3. Kualitas Tujuan Jangka Pendek yang Efektif
Terukur
Tujuan jangka pendek akan lebih konsisten jika secara jelas menyatakan apa yang perlu
dicapai, kapan hal tersebut akan dicapai, dan bagaimana pencapaiannya akan diukur. Tujuan-
tujan semacam itu dapat digunakan untuk memantau efektivitas dari setiap aktivitas ataupun
kemajuan kolektif dari beberapa aktivitas yang saling berkaitan.
Tujuan yang terukur mengurangi terjadinya kesalahpahaman di antara para manajer yang
saling bergantung yang harus mengimplementasikan rencana tindakan. Jauh lebih mudah untuk
menguantifikasikan tujuan dari unit-unit lini (misalnya, produksi) daripada bidang-bidang staf
tertentu (misalnya, personalia). Kesulitan dalam mengidentifikasi tujuan sering kali dapat diatasi
dengan berfokus pada aktivitas yang terukur sejak awal, baru kemudian mengidentifikasi hasil-
hasil yang terukur.
Prioritas
Meskipun semua tujuan tahunan adalah penting, beberapa pantas diprioritaskan karena
pertimbangan waktu atau pengaruh khusus dari tujuan tersebut terhadap keberhasilan suatu
strategi. Jika prioritas-prioritas semacam itu tidak ditetapkan, asumsi-asumsi yang paling
bertentangan mengenai relatif pentingnya tujuan-tujuan tahunan dapat menghambat kemajuan ke
arah efektivitas strategis.
Prioritas ditetapakan melalui cara. Melakukan peningkatan sederhana dapat didasarkan
pada diskusi dan negosiasi selam proses perencanaan. Akan tetapi, hal ini tidak lantas
mengkomunikasikan perbedaan riil dalam tingkat kepentingan dari setiap tujuan sehingga istilah-
istilah, seperti utama, top, dan sekunder mungkin digunakan untuk mengindikasikan prioritas.
Beberapa perusahaaan mengalokasikan bobot (misalnya, 0 sampai 100 persen) untuk
menetapkan dan mengkomunikasikan prioritas relatif dari tujan-tujuan tersebut. Apa pun
metodenya, menyadari prioritas adalah dimensi yang penting dalam nilai implementasi dari
tujuan jangka pendek.
Hubungan antara tujuan jangka pendek dengan tujuan jangka panjang harus membentuk
pecahan-pecahan melalui tujuan dasar jangka panjang perusahaan menjadi tujuan jangka pendek
yang spesifik dalam area-area operasi yang jelas untuk komunikasi dan negosiasi, yang mungkin
penting untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan tujuan dan kegiatan pada tingkat operasi.
4. Beberapa Taktik Fungsional dalam Manajemen Strategis
1. Taktik Fungsional yang Menerapkan Strategi Bisnis
Taktik Fungsional adalah aktivitas-aktivitas penting dan rutin yang harus dilakukan di
setiap area fungsional pemasaran, keuangan, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan
serta manajemen sumber daya manusia untuk menghasilkan produk dan jasa dari bisnis tersebut.
Bisa dikatakan, taktik fungsional menerjemahkan pemikiran (strategi utama) menjadi tindakan
yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan jangka pendek. Setiap aktivitas rantai nilai dalam
suatu perusahaan melaksanakan taktik fungsional yang mendukung strategi bisnis tersebut dan
membantu mencapai tujuan strategis.
Taktik fungsional berbeda dari strategi bisnis atau korporat dalam tiga hal fundamental :
1. Kekhususan
2. Rentang Waktu
3. Peserta yang mengembangkannya
Kekhususan dalam taktik fungsional memberikan kontribusi pada keberhasilan
implementasi dengan:
Membantu memastikan bahwa para manajer fungsional mengetahui apa yang perlu dilakukan
dan dapat berfokus pada pencapaian hasil.
Mengklarifikasikan bagi manajemen puncak bagaimana para manajer fungsional bermaksud
untuk melaksanakan strategi bisnis sehingga meningkatkan keyakinan dan pengetahuan
mereka pada kendali atas strategi bisnis.
Memfasilitasi koordinasi di antara unit-unit operasi dalam perusahaan dengan
mengklarifikasikan bidang-bidang yang saling bergantung dan konflik potensial.
2. Taktik Fungsional dalam Produksi/Operasi
Fungsi MPO secara paling mudah dikaitkan dengan perusahaan-perusahaan manufaktur,
tetapi fungsi ini berlaku pada jenis-jenis bisnis lainnya (misalnya, perusahaan jasa dan ritel).
Taktik MPO harus mengerahkan keputusan mengenai (1) sifat dasar dari sistem POM
perusahaan, mencari keseimbangan optimal antara input investasi dan output produksi/operasi.
(2) lokasi, desain, fasilitas, dan perencanaan proses dalam jangka pendek. Taktik fasilitas MPO
melibatkan keputusan-keputusan mengenai lokasi pabrik, ukuran, penggantian peralatan, dan
pemanfaatan fasilitas yang harus konsisten dengan strategi utama dan strategi operasi lainnya.
5. 3. Taktik Fungsional dalam Pemasaran
Peran dari fungsi pemasaran adalah untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
menghasilkan penjualan yang menguntungkan atas produk/jasa di target pasar.
4. Taktik Fungsional dalam Akuntansi dan Keuangan
Taktik keuangan dengan perspektif waktu yang lebih panjang memandu para manajer
keuangan dalam bidang investasi modal jangka panjang, pendanaan kembali utang, alokasi
dividen, dan peningkatan modal. Taktik keuangan yang dirancang untuk mengelola modal kerja
dan aset jangka pendek memiliki fokus yang segera.
Taktik akuntansi semakin menekankan pengidentifikasian secara akurat atau suatu dasar
yang dapat digunakan oleh manajer untuk menentukan nilai relatif dari aktivitas-aktivitas yang
berada di seluruh bagian perusahaan yang dapat berkontribusi atas keberhasilan perusahaan. Jadi
selain taktik akuntansi yang berfokus pada penentuan posisi perusahaan guna secara akurat taat
pada peraturan sekuritas, pajak, dan pertimbangan hukum, perhatian yang dalam taktik akuntansi
berada pada penyediaan akuntansi berbasis nilai dari biaya atas penciptaan dan penyediaan
produk dan jasa bisnis sehingga manajer pada unit yagn berbeda dan para eksekutif perusahaan
dapat benar-benar memahami nilai dari aktivitas-aktivitas yang dijalankan antara unit-unit
tersebut.
5. Taktik Fungsional dalam Penelitian dan Pengembangan
Dengan tingkat perubahan teknologi yang semakin tinggi di kebanyakan industri
kompetitif, R&D telah memainkan peran strategis penting di banyak perusahaan. Pilihan
penekanan antara penelitian dasar dan pengembangan produk juga melibatkan rentang waktu
bagi usaha R&D tersebut. Postur R&D yang defensif melibatkan pada modifikasi produk dan
kemampuan untuk meniru atau memperoleh teknologi baru. Perusahaan-perusahaan yang besar
dengan kepemimpinan teknologi dalam tingkat tertentu sering kali menggunakan suatu
kombinasi dari strategi R&D yang ofensif dan defensif.
6. 6. Taktik Fungsional dalam Manajemen SDM
Kepentingan strategis dari manajemen sumber daya manusia (MSDM) diterima secara
luas pada tahun 1990-an. Taktik MSDM membantu keberhasilan jangka panjang pangembangan
calon-calon manajer dan karyawan yang kompeten, penciptaan suatu sistem untuk megelola
kompensasi atau peraturan, dan memandu pemanfaatan yang efektif atas SDM untuk mencapai
tujuan jangka pendek perusahaan ataupun kepuasan serta pengembangan karyawan.
Kecenderungan saat ini dalam MSDM sejajar dengan orientasi kembali dalam akuntansi
manajerial dengan melihat kembali struktur biaya perusahaan dari sudut pandang yang baru.
Singkatnya, taktik fungsional mencerminkan bagaimana setiap aktivitas utama dalam suatu
perusahaan memberikan kontribusi pada implementasi dari strategi bisnis.
Kekhususan dari taktik fungsional dan keterlibatan para manajer operasi dalam
pengembangannya membantu memastikan pemahaman atas dan komitmen terhadap strategi
yang dipilih. Langkah yang berkaitan dalam implementasi adalah pengembangan kebijakan yang
memberdayakan manajer operasi berserta bawahannya untuk membuat keputusan atau bertindak
secara otonom.
Demikian penjelasannya, terimakasih.
Sumber Pustaka:
1. Hapzi Ali, Modul kuliah 13, Strategic Management, 2018, Strategic Implementation
from short term strategy, functional level and tactic, (30 Juni Mei’18 jam 20.18)
2. John A. Pearce II-Richard B Robinson Jr, 2014, Manajemen Strategis Formulasi,
Implementasi, dan Pengendalian, edisi12 buku 1, hal: 300-312, penerbit Salemba Empat,
Jakarta (30 Juni 2018, jam 20.38)
3. Syamsul Arifin, 2016, http://syamsularifin52.blogspot.com/2016/03/implementasi-
managemen-strategis.html, (30 Juni’18, 21.15)
7. Judul : Implementasi pada perusahaan yang di amati berdasarkan teori
pada quiz tersebut di atas tentang Strategic Implementation from
short term strategy, functional level and tactic.
Tugas : Forum-13 Strategic Management
Nama Mahasiswa : Purwono Sutoyo
NIM : 55117110006
Dosen Pengampu : Prof. DR. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA
Berikut dijelaskan tentang: Strategic Implementation from short term strategy, functional level
and tactic mengenai implementasinya pada perusahaan PT. Unilever Indonesia, sbb:
VISI & MISI PT.UNILEVER INDONESIA
Visi Unilever adalah
Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehidupan setiap orang
Indonesia setiap harinya.
Misi Unilever adalah :
Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang lain.
Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya yang bila
digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.
Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami
tumbuh dua kali lipat sambal mengurangi dampak terhadap lingkungan, dan
meningkatkan dampak sosial.
RENCANA STRATEGI & PEMASARAN PT.UNILEVER INDONESIA
Strategi Fungsional
Sasaran jangka pendek mengacu pada strategi fungsional yang sifatnya operasional. Strategi
fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah kepada berbagai bidang fungsional
dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna strategi utama dengan identifikasi rincian
yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional ini menjadi penuntun dalam melakukan berbagai
8. aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan strategi utamanya saja, melainkan juga dengan
strategi dibidang fungsional lainnya. Didalam dunia binis, perusahaan harus mempunyai bidang-
bidang fungsional yang utama agar dapat bersaing dengan pesaing bisnisnya, antara lain :
Strategi Manajemen Keuangan
Strategi ini harus mampu menentukan arah penggunaan dana baik untuk jangka panjang maupun
jangka pendek. Strategi ini umumnya berkisar pada tiga hal, yaitu bagaimana perusahaan
memperoleh modal, alokasi kapital, dan manajemen modal kerja termasuk dalam hal pembagian
keuntungan.
Unilever saat ini memang fokus melakukan pertumbuhan organik seperti peningkatan omset
penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya. Namun tidak menutup kemungkinan
melakukan pertumbuhan anorganik. Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali
mengakuisisi merek. Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan
berbagai merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro
tahun 2003. Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana keuangan internal,
tidak perlu injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa
mendukung bisnis utama Unilever yang telah ada. Unilever tidak akan keluar dari bisnis
utamanya, memproduksi dan memasarkan barang-barang konsumer. Strategi manajemen
keuangan Unilever dilakukan melalui pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke
berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice cream
Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga negara ini. Total
ekspor produk Unilever Indonesia mencapai 6% dari omset penjualan.
Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan lancar perlu
disiapkan sistem yang handal. Tahap pengadaan mencakup perencanaan SDM, rekrutmen,
seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara kemampuan
SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu diperhatikan hal-hal
mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan, supervisi, penilaian kinerja,
imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja. Terakhir, pada tahapan pemeliharaan
sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan merasa puas bekerja.
9. Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever secara rutin
merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan sistem
produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi
ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan
pengembangan. Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah
3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap
berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga maka
perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
Mengembangkan SDM untuk Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan topik yang umum dibicarakan dan menjadi perhatian utama di Unilever
Indonesia. Pandangan kami terhadap karyawan terwujud dalam visi kami: ‘mengembangkan
Sumber Daya Manusia untuk pertumbuhan’. Agar perusahaan dapat terus tumbuh, karyawanpun
perlu terus dibina dan dikembangkan secara berkesinambungan. Harus diupayakan terciptanya
sinergi antara strategi perusahaan dan perkembangan karyawan. Agar dapat mencapai hasil
terbaik, strategi kami harus berdasarkan pada dinamika antara organisasi dan manusianya. Energi
inilah yang membangkitkan keunggulan kami dalam menghadapi persaingan.
Bagi kami, mengembangkan karyawan tidak cukup dengan mengasah intelektualitas dan
keahlian, melainkan juga mendekati secara emosional dengan menyentuh hati mereka. Kami
menginginkan tim yang beranggotakan orang-orang penuh energi yang berjuang untuk
melampaui target bisnis dan melakukannya semata-mata karena mereka mau sambil sekaligus
menikmati proses dalam mencapainya.
Keragaman
Kami bangga dengan keragaman dalam organisasi kami, bukan saja dari segi jender, melainkan
juga aspek lain seperti suku, latar belakang sosioekonomi, pendidikan, usia, agama dan jabatan
sewaktu bergabung. Kami sadar akan perlunya keragaman pikiran dan hati yang mandiri dan
berbakat untuk membuka potensi peluang bisnis. Hanya dengan cara inilah kami dapat
menciptakan sinergi sejati dalam perusahaan untuk mencapai titik puncak. Melangkah ke depan,
kami akan terus merekrut, mempekerjakan, mengembangkan dan mempromosikan karyawan
berdasarkan kemampuan, kualifi kasi, hasil kerja dan potensi mereka.
10. Memupuk Kepemimpinan
Kami sadar, bahwa aset kami yang paling penting adalah sumber daya manusia yang tepat. Itulah
sebabnya kami menginvestasikan banyak waktu dan tenaga untuk pengembangan karyawan.
Pendekatan ini secara penuh mencakup kebutuhan individu, tanggung jawab dan kinerja. Kami
mengidentifi kasi individu-individu dengan potensi dan hasil kerja terbaik, kemudian
mengembangkan mereka melalui penempatan di berbagai bidang kerja serta pelatihan. Ada
penekanan khusus bagi para manajer muda yang membutuhkan program pembinaan yang sesuai.
Melalui Leadership Growth Profi le kami menyusun rencana bagi program pengembangan
mereka masing-masing.Untuk mencapai tujuan, perusahaan terus meningkatkan standar untuk
menghapus kinerja yang buruk dan mendorong orang keluar dari “zona kemapanan”, agar
mereka tertantang dan berjuang untuk mencapai yang terbaik.
Melalui Senior Executive Development Programme, para manajer mendapat pelatihan tentang
cara-cara mengenali diri sendiri, motivasi, kepribadian, minat kerja, serta cara belajar dan
pembinaan yang sesuai untuk mereka. Melalui masukan-masukan dari rekan lain, mereka juga
belajar tentang kekuatan mereka serta segi apa yang harus dikembangkan. Dengan mengenali
diri secara lebih baik, mereka akan terbantu dalam meraih sukses baik dari segi profesi maupun
pribadi.Kami yakin bahwa investasi yang kami tanamkan untuk mengembangkan pemimpin
masa depan telah membuahkan hasil, sebagaimana tercermin dari proses suksesi yang mulus
pada beberapa anggota direksi. Adanya persamaan keyakinan yang diwariskan dari satu anggota
direksi ke anggota lain telah memastikan bahwa aspirasi perusahaan akan senantiasa diteruskan
oleh generasi yang lebih muda.
Membangun Budaya Wirausaha
Untuk meraih sukses, semua karyawan kami harus berpikir dan bertindak seperti wiraswastawan,
yakni terfokus, kreatif dan bermotivasi melakukan tindakan. Kami ingin mereka mempunyai rasa
memiliki yang tinggi terhadap perusahaan ini dan selalu bergairah untuk mewujudkan pikiran
serta ide-ide unik ke dalam tindakan nyata. Dengan menyelenggarakan program seperti
Enterprise Award yang memberi kebebasan pada tiap karyawan untuk melahirkan ide kreatif dan
cara kerja baru, karyawan didorong untuk mengasah dan mewujudkan kreativitasnya. “Semangat
Wirausaha” ini terbukti menjadi motor penggerak yang kuat bagi tekad perusahaan untuk
berkembang.
11. Blue Umbrella – Prinsip Bisnis Unilever
Walaupun kami telah memiliki Prinsip Bisnis Unilever yang merupakan pedoman etika bisnis,
kami sepenuhnya sadar bahwa harus ada keseragaman pemahaman agar prinsip ini dapat
dijalankan dengan benar. Kami terus mencari cara yang kreatif dan mengena untuk
mengkomunikasikan serta berbagi dalam memecahkan kasus-kasus dimana intepretasi terhadap
Prinsip itu mungkin berlainan. Termasuk juga penggunaan teater dimana karyawan dapat
memerankan beberapa segmen dengan harapan mereka dapat memahami Prinsip dengan lebih
nyata. Dengan demikian, mereka terdorong untuk mempelajari dan mengembangkan pemahaman
tentang pentingnya Prinsip itu.
Kepemimpinan – Menjalankan Nilai-nilai
Selama ini, Unilever Indonesia telah sukses dalam menjalani berbagai perubahan. Hal ini
dimungkinkan oleh proses transformasi pribadi yang juga dialami oleh karyawan kami.
Perubahan hanya mungkin dilakukan karena pihak manajemen pun bersedia bekerja
berlandaskan nilai-nilai yang disepakati bersama. Langkah ini berbuah sukses karena nilai dan
perilaku tersebut juga ditularkan ke seluruh perusahaan. Setiap orang harus mengenal dan
bangga terhadap nilai-nilai tersebut, dan yang terpenting, menjalankannya. Untuk itu, nilainilai
tersebut secara terus menerus dikomunikasikan melalui poster, kartu dan artikel-artikel, dan
didukung dengan serangkaian pemberian penghargaan bagi mereka yang dipandang pantas
menjadi teladan. Di dalam acara-acara besar yang diadakan perusahaan, kami selalu mengambil
kesempatan untuk mengetengahkan salah satu nilai dan mengkomunikasikannya secara kreatif
kepada karyawan.
Kami mendorong semua manajer untuk membangun rasa memiliki terhadap rencana
pertumbuhan perusahaan, menjadikannya agenda pribadi dan terus menjalankan nilai-nilai
dengan menjadi teladan bagi orang lain. Dengan cara ini, mereka berkembang sebagai individu,
dan selanjutnya sebagai bagian dari keluarga yang lebih besar, mereka akan mengembangkan
perusahaan kami.
Strategi Manajemen Operasional
Merumuskan strategi manajemen operasional paling tidak membutuhkan dua komponen, yaitu
adanya sarana dan prasarana yang memadai dan cara menyediakan sarana dan prasarana tersebut.
Dari dua komponen diatas, hal-hal pokok dalam manajemen operasional dapat dijabarkan
12. menjadi beberapa bidang, yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu,
biaya produksi, produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas, dan
pemeliharaan peralatan.
Strategi Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan, merangkul perbedaan,
menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk bisnis yang lebih baik
kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga kerja. Ini berarti memberikan
perhatian penuh dan adil kepada semua pemohon dan pembangunan berkelanjutan semua
karyawan tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status
sosial. Keanekaragaman memainkan peranan penting dalam memastikan perusahaan memahami
kebutuhan konsumen. Produktivitas kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun per tahun
dengan melatih SDM dalam bidang produksi dan keuangan.
Strategi Manajemen Pemasaran
Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan perusahaan yang kita
kenal dengan sebutan 4P(Product, Price, Place, dan Promotion), termasuk pula kondisi
persaingan
PRODUCT
Dalam strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap produk,
sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk kecantikan wanita
dengan segala manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan
sejati karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera menonjolkan
keistimewaan formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun
dimanapun), atau bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis produk teh botol
Sosro (umum), Estee (menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tee (anak muda/khususnya
anak sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa manis).Unilever tidak saja
menjawab kebutuhan pasarnya tetapi juga memastikan kempetitornya untuk berfikir beberapa
kali sebelum menyemplungkan diri kekancah persaingan tersebut.
PRICE
Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.
PLACE
Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik.
Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya
13. lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship, mengadakan event-
event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent,
Shampo Pantene, dan lain-lain. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media
elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal.
Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang beragam. Jika
perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat
berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami
oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh
perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga menggunakan
berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat menarik perhatian
pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah satu cara promosi yang dilakukan
oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga banyak menarik perhatian pelanggan
yang berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah.
Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang
media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi periklanan
memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini
merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public
Relations), promosi penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga sangat
berperan penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan. Bahkan
dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-beda.
Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam program promosi yang
dilakukan Unilever, promosi inter-personal langsung ke pelanggan juga dilakukan oleh Unilever
dengan memberikan keuntungan khusus yang diberikan pada pelanggan setia pengguna produk
Unilever. Dengan program pemasaran ini diharapkan Unilever dapat mencakup pangsa pasar
yang luas di pasar konsumen Indonesia.
Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam mengembangkan ide
pemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun internasional. Dalam hal ini khususnya
perusahaan Unilever harus bisa membuat sebuah grand design mahakarya khususnya pemasaran
global yang menuntut sebuah keajaiban-keajaiban dalam mengembangkan karir sebuah
perusahaan khususnya unilever selain memantau jalannya proses globalisasi dari para pesaing.
14. Mutlak adanya selalu diadakan apa yang disebut dengan inovation treatment dalam setiap sesi
langkah-langkah perusahaan.
Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika mengapa promosi perlu diadakan,
jawabannya tentu saja iya, karena dalam beberapa aspek perusahaan salah satu tujuan
pengembangan mutu perusahaan ialah dapat menyentuh seluruh lapisan konsumen dalam hal ini
adalah sasaran global yang diadakan dan dibuat dari grand design tersebut, oleh karena itu
sebuah perusahaan unilever dapat fight dengan para pesaingnya baik dari dunia asing maupun
pesaing-pesaing unggulan dalam negeri.
Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan inovasi dan
aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian dari strategi
perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap
brand-brand Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di berbagai media cetak
maupun elektronik sangat efektif dan langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi kedepannya PT.
Unilever Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra baik pada
konsumennya, antara lain: branding, design, technical printing, dan merchandising. Sehingga
dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi
produk-produk yang dikeluarkan oleh PT. Unilever.
PROMOTION
Promosi strategi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1. Periklanan
semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu
sponsor tertentu.
2. Promosi Penjualan
Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu
produk atau jasa.
3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.
4. Penjualan Secara Pribadi
interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab
pertanyaan, dan menerima pesan
15. 5. Pemasaran Langsung
penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk
berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan
tertentu dan calon pelanggan.
Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya
berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi
dirumuskan menjadi:
1. Advertising
2. Consumer Sales Promotion
3. Trade Promotion and Co-Marketing
4. Packaging. Point Of Purchase
5. Personal Selling
6. Public relations
7. Brand Publicity
8. Corporate Advertising
9. The Internet
10. Direct Marketing
11. Experiential contact: Event, sponsorship
12. Customer Service
13. Word Of Mouth
Program Pelaksanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan,
strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan tidak akan efektif bila
tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-asas
untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan
kebijakan perusahaan. Perencanaan yang masih dalam bentuk global hendaknya dibuat dalam
bentuk yang lebih detail, misalnya dalam bentuk program-program kerja. Jika program kerja
telah disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja sudah dapat
dimulai. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua
kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah
16. disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi. Tiga
pengujian dapat digunakan untuk mengevaluasi pilihan strategi terbaik, yakni :
1. Goodness of Fit Test – Strategi yang baik harus benar-benar cocok terhadap kondisi
industri dan kompetisi, peluang dan ancaman pasar, dan aspek lain dari
lingkungan eksternal perusahaan. Pada sisi lain, ia juga harus selaras dengan kekuatan
dan kelemahan sumber daya, kompetensi, dan kemampuan kompetitif perusahaan .
2. Competitive Advantage Test – Strategi yang baik harus mampu menigkatkan daya
saing perusahaan.
3. Performance Test – Strategi yang baik harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
Dua jenis peningkatan kinerja yang paling sering dikatakan mengenai kemampuan
strategi adalah : meningkatkan profitabilitas serta meningkatkan kekuatan kompetitif
perusahaan dan posisi pasar dalam jangka panjang.
Demikian penjelasannya, terimakasih
Sumber Pustaka:
1. Websiste PT Unilever Indonesia, 2018, https://www.unilever.co.id/about/who-we-
are/our-vision/ (1 Juli’18, 21.33)
2. Tri Wanto, https://wantosvofckhe.wordpress.com/implementasi-rencana-starategi-pt-
unilever-indonesia/ (1 Juli’18, 22.08)