SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MERANCANG DESAIN
PRODUK OBAT
BERDASARKAN SIFAT
FISIKA KIMIA OBAT
Persamaan Noyes-Whitney, atau Nernst-Brunner yang disederhanakan,dalam bentuk
yang
kurang tepat, menunjukkan besaran – besaran yang pentingdalam mengontrol laju
disolusi pada kondisi sink.
dM /dt =kSCs
dimana M adalah massa obat yang terlarut. S adalah luas permukaan efektif dari
partikel-partikel obat. Cs adalah konsentrasi obat pada penjenuhan, sedangkan
k=D/h atau koefisien difusi D dibagi dengan tebal lapisan cairan stasioner (h)
sekeliling obat.
DISOLUSI DAN BIOABSORPSI OBAT
Berikut adalah faktor –faktor yang mempengaruhi proses disolusi dan
bioabsorpsi obat yaitu :
1. Luas Permukaan dan Ukuran Partikel
Penurunan ukuran atau peningkatan luas permukaan efektif tidak selalu
mengakibatkan lebih cepatnya disolusi. Jika partikel diserbukkan berlebih dan bilaobat-obat
bersifat hidrofobik, agregasi mungkin dapat terjadi sesudah itu, dan inidapat mengakibatkan
kesulitan-4 kesulitan dari pembasahan partikel dan disolusi,seperti dalam hal obat
hidrofobik fenasetin.
2. Polimorfisme
Polimorfisme adalah adanya suatu obat dalam dua bentuk Kristal atau lebih.
Kristal–Kristal dari dua polimorf dari suatu obat mungkin menunjukkankerapatan, titik leleh,
kelarutan, dan stabilitas yang berbeda, walaupun bentuk cair dari kedua polimorf ini tidak
menunjukkan perbedaan. Sedangkan hidrat berbeda dengan polimorf. Batasan umum
adalah solvate, karena molekul–molekul pelarut yang mengkrista ldengan zat terlarut
mungkin bukan air, sebagai contoh adalah etanol atau etilasetat.
3. Pembentukan Kompleks Molecular
Laju disolusi dari benzokain ditingkatkan oleh pembentukan kompleksdari obat
tersebut dengan kafeina dan laju disolusi digoksin dipertinggi oleh pembentukan kompleks
digoksin dengan hidrokinon
4. Zat Aktif Permukaan
Zat– zat ini mempunyai efek yang beraneka ragam terhadap disolusi dan
bioavailbilitas dari suatu obat. Partikel – partikel fenasetin bersifat hidrofobik dansukar
dibasahi oleh medium disolusi.
5. Garam vs Obat Nonionik
Garam natrium dan kalium dari asam para-aminosalisilat kira-kira 1000 kali lebih
larut daripada asam lemah induknya yang bersifat nonionic. Ph saluran cerna
mempengaruhi disolusi dan bioabsorpsi dari obat– obat elektronik lemah. Karena bentuk
terion dari suatu elektrolit lemah lebih larutdalam cairan gastrointestin daripada bentuk
tidak terionnya, dapat diharapkan bahwa pH cairan lambung- usus tersebut akan
mempengaruhi laju disolusi darisuatu elektrolit lemah.
Terapi Obat Terkontrol ( Terkendali)
Pemberian obat baru mendekati teknologi pengobatan
adalah menemukan obat yang digunakan dalam
pengontrolan kesuburan jangka panjang, terapi
penggantian enzim yang berhubungan secara genetika,
pemberian transdermal glaucoma, dan pengobatananti
radang pada mata.
Pemberian obat di jaga terkendali dapat mengurangi
fuktuasi level obat yang tidak diinginkan,meningkatkan
kerja terapeutis dan menghapuskan efek samping yang
berbahaya. Selanjutnya, lokalisasi dari suatu obat di
sekitar sel–sel yang akan diobati dapat mencegah efek
sistemik atau efek samping pada jaringan lain melalui
metode pemberian obat yang di program sebelumnya
1. Prodrug dan Pembawa Obat Biologis
Menurut metode pemberian ini, suatu obatdimodifikasi secara kimia, dengan
menambahkan suatu gugus ester sehinggameningkatkan kelarutan, absorpsi, dan
konsentrasi senyawa obat induk tersebut pada tempat yang akan diobati di dalam tubuh.
Dalam suatu prodrug, gugus ester atau bagian pembawa yang serupa dihilangkan
secara kimia didalam usus atau pada tempat jaringan.
2. Kontraseptif
Cincin vaginal memungkinkan suatu pemberian obat kontrseptif yangmudah
tanpa efek samping sistemik seperti yang diamati pada kontraseptif oral.Cincin silicon
dapat dimasukkan dan dikeluarkan oleh pasien dengan mudahuntuk pemberian hormone
steroid secara kontinu.
3. Sistem Pemberian Transdermal
Proses difusi yang berhubungan dengan permeasi kulit, dimana dipelajari
bahwa bahan seperti lipoid melewati pembatas kulit lebih cepat daripada zat – zat yang
bersifat polar atau zat – zat yang bersifat air. Difusi melalui kulit merupakan suatu proses
pasif.
4. Obat Mata Lepas Terkendali
Obat– obat tersebut bisa diberikan secara topikl ke permukaan kornea atau dimasukkan
kedalam kantung konjuktiva, dari obattersebut diabsorpsi ke dalam aqueos humor dan ke bintik kuning.
5. Pompa Osmotik
Pompa miniosmostik adalah suatu sistem pemompaan yang dioperasikansecara kimia yang
berbentuk sebagai suatu alat penyampai sediaan untuk implantasi pada hewan percobaan kecil untuk
memperoleh data kinetik,farmakologis, dan toksikologis. Selama penggunaan obat-obat yang
menyebabkan ketergantungan, hormone, zat kemoterapi kanker, antigen, dan obat-obat dari tipelainnya.
6. Sistem Terapeutis Gastrointestinal
Untuk mendapatkan pelepasan kontinu perlahan-lahan yang mengakibatkan konsentrasi plasma
yang seragam selama 6– 12 jam., obat tesebut biasanya diformulasi dalam suatu matriks plastis
yangmelarut atau mengeluarkn obat dari matriks tersebut.
7. Penerimaan oleh pasien dan Sistem Terapeutis Baru
Gatley menemukan bahwa sebanyak 67% pasien yang termasuk dalam pemberian dosis
tunggal perhari memakan obatdengan baik. Akan hal nya pemberian obat 3 X sehari, penerimaan turun
hingga44% dan bgi dosis 4 kali sehari, persentase berkurang jauh hingga 22%.
Prinsip-prinsip yang mendasari bentuk yang lebih baru
inidiselidiki dan umumnya pendekatan ini dipastikn akan
mengakibatkan perkembangan bentuk sediaan sekarang
ini belum dimengerti. Kebanyakan sistem pengendalian
terapeutis yang baru telah dikemangkan oleh suatu
perusahaan, AlzaCorporation, tapi perusahaan farmasi
lain, lembaga-lembaga penelitian dan ahlifarmasi, kimia
serta Insinyur yang mengembangkannya secara individu,
sekarangterlibat dalam perusahaan yang
mengembangkan obat baru tersebut.
Ahli farmasi yang mempraktikannya harus menngetahui
faktor-faktor yangumumnya ada pada dasar-dasar
farmasi fisik, yang meliputi desain dan pengerjaan
bentuk-bentuk dosis yang bekerja terkendali. Kemudian
ahli farmasi tersebutdapat menginformsikan dengan
lebih baik kepada pasien tentang penggunaan obat baru
ini yang rasional.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat Dedi Kun
 
Tablet sublingual dan bukal
Tablet sublingual dan bukalTablet sublingual dan bukal
Tablet sublingual dan bukalListia Rini
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat nisha althaf
 
Larutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutanLarutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutanDokter Tekno
 
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol PalmitatPerhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitatzipiklan
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSapan Nada
 
Farmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinFarmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinTaofik Rusdiana
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiSurya Amal
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikristyaji
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2husnul khotimah
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKSurya Amal
 

What's hot (20)

Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat
 
Tablet sublingual dan bukal
Tablet sublingual dan bukalTablet sublingual dan bukal
Tablet sublingual dan bukal
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat
 
Pedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomiPedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomi
 
Larutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutanLarutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutan
 
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol PalmitatPerhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
Farmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinFarmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik Digoxin
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
Farmakologi(1)
Farmakologi(1)Farmakologi(1)
Farmakologi(1)
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisik
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2
 
Biofarmasetika i
Biofarmasetika iBiofarmasetika i
Biofarmasetika i
 
Kolom HPLC
Kolom HPLCKolom HPLC
Kolom HPLC
 
Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 

Similar to DESAIN OBAT

Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdf
Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdfFarmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdf
Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdfdewi306100
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obatNANANG10
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologi Makalah farmakologi
Makalah farmakologi dinana88
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Surya Amal
 
chronoterapeutics oral : future of drug delivery
chronoterapeutics oral : future of drug deliverychronoterapeutics oral : future of drug delivery
chronoterapeutics oral : future of drug deliveryanna maria manullang
 
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Novi Fachrunnisa
 
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada GeriatrikFARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada GeriatrikNesha Mutiara
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxHelmiMildani
 
Materi farmakologi kelas xi bab 1
Materi farmakologi kelas xi  bab 1Materi farmakologi kelas xi  bab 1
Materi farmakologi kelas xi bab 1apotek agam farma
 
Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptx
Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptxAbsorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptx
Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptxYeoreumBi
 
Laporan disolusi partikulat
Laporan disolusi partikulatLaporan disolusi partikulat
Laporan disolusi partikulatNurlina Manik
 
Idk vi bu ifana pengobatan1
Idk vi bu ifana pengobatan1Idk vi bu ifana pengobatan1
Idk vi bu ifana pengobatan1dimas_aria
 
BIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fix
BIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fixBIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fix
BIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fixRISMIFARMASI
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika4nakmans4
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika4nakmans4
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika4nakmans4
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika4nakmans4
 

Similar to DESAIN OBAT (20)

Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdf
Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdfFarmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdf
Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdf
 
DRUGS DELIVERY SYSTEM
DRUGS DELIVERY SYSTEMDRUGS DELIVERY SYSTEM
DRUGS DELIVERY SYSTEM
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologi Makalah farmakologi
Makalah farmakologi
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
 
chronoterapeutics oral : future of drug delivery
chronoterapeutics oral : future of drug deliverychronoterapeutics oral : future of drug delivery
chronoterapeutics oral : future of drug delivery
 
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi DasarFarmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada GeriatrikFARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
 
Materi farmakologi kelas xi bab 1
Materi farmakologi kelas xi  bab 1Materi farmakologi kelas xi  bab 1
Materi farmakologi kelas xi bab 1
 
Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptx
Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptxAbsorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptx
Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptx
 
Laporan disolusi partikulat
Laporan disolusi partikulatLaporan disolusi partikulat
Laporan disolusi partikulat
 
Idk vi bu ifana pengobatan1
Idk vi bu ifana pengobatan1Idk vi bu ifana pengobatan1
Idk vi bu ifana pengobatan1
 
ilovepdf_merged.pdf
ilovepdf_merged.pdfilovepdf_merged.pdf
ilovepdf_merged.pdf
 
BIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fix
BIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fixBIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fix
BIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fix
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 

More from ALLKuliah

ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxALLKuliah
 
ppt fisika.pptx
ppt fisika.pptxppt fisika.pptx
ppt fisika.pptxALLKuliah
 
PPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptxPPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptxALLKuliah
 
ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta ALLKuliah
 
PPT (schizophyta).pptx
PPT  (schizophyta).pptxPPT  (schizophyta).pptx
PPT (schizophyta).pptxALLKuliah
 
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptxPPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptxALLKuliah
 
PPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptxPPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptxALLKuliah
 
PPT (LAMUN).pptx
PPT  (LAMUN).pptxPPT  (LAMUN).pptx
PPT (LAMUN).pptxALLKuliah
 
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptxBAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptxALLKuliah
 
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan ChrysophytaPPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan ChrysophytaALLKuliah
 
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophytaPPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophytaALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2ALLKuliah
 
Farmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanFarmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanALLKuliah
 
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILANFARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILANALLKuliah
 

More from ALLKuliah (20)

ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
 
ppt fisika.pptx
ppt fisika.pptxppt fisika.pptx
ppt fisika.pptx
 
PPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptxPPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptx
 
ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta
 
PPT (schizophyta).pptx
PPT  (schizophyta).pptxPPT  (schizophyta).pptx
PPT (schizophyta).pptx
 
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptxPPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
 
PPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptxPPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptx
 
PPT (LAMUN).pptx
PPT  (LAMUN).pptxPPT  (LAMUN).pptx
PPT (LAMUN).pptx
 
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptxBAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
 
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan ChrysophytaPPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
 
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophytaPPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
 
Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8
 
Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7
 
Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6
 
Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5
 
Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4
 
Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3
 
Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2
 
Farmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanFarmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilan
 
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILANFARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
 

Recently uploaded

SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 

Recently uploaded (20)

SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 

DESAIN OBAT

  • 2.
  • 3. Persamaan Noyes-Whitney, atau Nernst-Brunner yang disederhanakan,dalam bentuk yang kurang tepat, menunjukkan besaran – besaran yang pentingdalam mengontrol laju disolusi pada kondisi sink. dM /dt =kSCs dimana M adalah massa obat yang terlarut. S adalah luas permukaan efektif dari partikel-partikel obat. Cs adalah konsentrasi obat pada penjenuhan, sedangkan k=D/h atau koefisien difusi D dibagi dengan tebal lapisan cairan stasioner (h) sekeliling obat. DISOLUSI DAN BIOABSORPSI OBAT
  • 4. Berikut adalah faktor –faktor yang mempengaruhi proses disolusi dan bioabsorpsi obat yaitu : 1. Luas Permukaan dan Ukuran Partikel Penurunan ukuran atau peningkatan luas permukaan efektif tidak selalu mengakibatkan lebih cepatnya disolusi. Jika partikel diserbukkan berlebih dan bilaobat-obat bersifat hidrofobik, agregasi mungkin dapat terjadi sesudah itu, dan inidapat mengakibatkan kesulitan-4 kesulitan dari pembasahan partikel dan disolusi,seperti dalam hal obat hidrofobik fenasetin. 2. Polimorfisme Polimorfisme adalah adanya suatu obat dalam dua bentuk Kristal atau lebih. Kristal–Kristal dari dua polimorf dari suatu obat mungkin menunjukkankerapatan, titik leleh, kelarutan, dan stabilitas yang berbeda, walaupun bentuk cair dari kedua polimorf ini tidak menunjukkan perbedaan. Sedangkan hidrat berbeda dengan polimorf. Batasan umum adalah solvate, karena molekul–molekul pelarut yang mengkrista ldengan zat terlarut mungkin bukan air, sebagai contoh adalah etanol atau etilasetat.
  • 5. 3. Pembentukan Kompleks Molecular Laju disolusi dari benzokain ditingkatkan oleh pembentukan kompleksdari obat tersebut dengan kafeina dan laju disolusi digoksin dipertinggi oleh pembentukan kompleks digoksin dengan hidrokinon 4. Zat Aktif Permukaan Zat– zat ini mempunyai efek yang beraneka ragam terhadap disolusi dan bioavailbilitas dari suatu obat. Partikel – partikel fenasetin bersifat hidrofobik dansukar dibasahi oleh medium disolusi. 5. Garam vs Obat Nonionik Garam natrium dan kalium dari asam para-aminosalisilat kira-kira 1000 kali lebih larut daripada asam lemah induknya yang bersifat nonionic. Ph saluran cerna mempengaruhi disolusi dan bioabsorpsi dari obat– obat elektronik lemah. Karena bentuk terion dari suatu elektrolit lemah lebih larutdalam cairan gastrointestin daripada bentuk tidak terionnya, dapat diharapkan bahwa pH cairan lambung- usus tersebut akan mempengaruhi laju disolusi darisuatu elektrolit lemah.
  • 6. Terapi Obat Terkontrol ( Terkendali) Pemberian obat baru mendekati teknologi pengobatan adalah menemukan obat yang digunakan dalam pengontrolan kesuburan jangka panjang, terapi penggantian enzim yang berhubungan secara genetika, pemberian transdermal glaucoma, dan pengobatananti radang pada mata. Pemberian obat di jaga terkendali dapat mengurangi fuktuasi level obat yang tidak diinginkan,meningkatkan kerja terapeutis dan menghapuskan efek samping yang berbahaya. Selanjutnya, lokalisasi dari suatu obat di sekitar sel–sel yang akan diobati dapat mencegah efek sistemik atau efek samping pada jaringan lain melalui metode pemberian obat yang di program sebelumnya
  • 7. 1. Prodrug dan Pembawa Obat Biologis Menurut metode pemberian ini, suatu obatdimodifikasi secara kimia, dengan menambahkan suatu gugus ester sehinggameningkatkan kelarutan, absorpsi, dan konsentrasi senyawa obat induk tersebut pada tempat yang akan diobati di dalam tubuh. Dalam suatu prodrug, gugus ester atau bagian pembawa yang serupa dihilangkan secara kimia didalam usus atau pada tempat jaringan. 2. Kontraseptif Cincin vaginal memungkinkan suatu pemberian obat kontrseptif yangmudah tanpa efek samping sistemik seperti yang diamati pada kontraseptif oral.Cincin silicon dapat dimasukkan dan dikeluarkan oleh pasien dengan mudahuntuk pemberian hormone steroid secara kontinu. 3. Sistem Pemberian Transdermal Proses difusi yang berhubungan dengan permeasi kulit, dimana dipelajari bahwa bahan seperti lipoid melewati pembatas kulit lebih cepat daripada zat – zat yang bersifat polar atau zat – zat yang bersifat air. Difusi melalui kulit merupakan suatu proses pasif.
  • 8. 4. Obat Mata Lepas Terkendali Obat– obat tersebut bisa diberikan secara topikl ke permukaan kornea atau dimasukkan kedalam kantung konjuktiva, dari obattersebut diabsorpsi ke dalam aqueos humor dan ke bintik kuning. 5. Pompa Osmotik Pompa miniosmostik adalah suatu sistem pemompaan yang dioperasikansecara kimia yang berbentuk sebagai suatu alat penyampai sediaan untuk implantasi pada hewan percobaan kecil untuk memperoleh data kinetik,farmakologis, dan toksikologis. Selama penggunaan obat-obat yang menyebabkan ketergantungan, hormone, zat kemoterapi kanker, antigen, dan obat-obat dari tipelainnya. 6. Sistem Terapeutis Gastrointestinal Untuk mendapatkan pelepasan kontinu perlahan-lahan yang mengakibatkan konsentrasi plasma yang seragam selama 6– 12 jam., obat tesebut biasanya diformulasi dalam suatu matriks plastis yangmelarut atau mengeluarkn obat dari matriks tersebut. 7. Penerimaan oleh pasien dan Sistem Terapeutis Baru Gatley menemukan bahwa sebanyak 67% pasien yang termasuk dalam pemberian dosis tunggal perhari memakan obatdengan baik. Akan hal nya pemberian obat 3 X sehari, penerimaan turun hingga44% dan bgi dosis 4 kali sehari, persentase berkurang jauh hingga 22%.
  • 9. Prinsip-prinsip yang mendasari bentuk yang lebih baru inidiselidiki dan umumnya pendekatan ini dipastikn akan mengakibatkan perkembangan bentuk sediaan sekarang ini belum dimengerti. Kebanyakan sistem pengendalian terapeutis yang baru telah dikemangkan oleh suatu perusahaan, AlzaCorporation, tapi perusahaan farmasi lain, lembaga-lembaga penelitian dan ahlifarmasi, kimia serta Insinyur yang mengembangkannya secara individu, sekarangterlibat dalam perusahaan yang mengembangkan obat baru tersebut. Ahli farmasi yang mempraktikannya harus menngetahui faktor-faktor yangumumnya ada pada dasar-dasar farmasi fisik, yang meliputi desain dan pengerjaan bentuk-bentuk dosis yang bekerja terkendali. Kemudian ahli farmasi tersebutdapat menginformsikan dengan lebih baik kepada pasien tentang penggunaan obat baru ini yang rasional.