SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
PHAEOPHYTA
(ALGA COKLAT)
DEFINISI PHAEOPHYTA
Phaeophyta dikenal sebagai alga cokelat. Alga ini dapat bersifat multiselular ataupun
monoselular. Beberapa spesies dari alga cokelat mempunyai karakter morfologi yang mirip
dengan tumbuhan vaskuler, karena mempunyai bentuk tubuh yang menyerupai batang,
pangkal batang, daun, akar, bunga, bahkan semacam buah di antara daun-daunnya.
Phaeophyta merupakan salah satu kelompok makroalga yang tersebar melimpah di zona
intertidal. Alga makrobentik ini memiliki struktur talus yang terdiri atas bagian holdfast,
stipe, dan blade. Kelompok tersebut memiliki kandungan warna yang disebut pigmen
fukosantin (Kumalasari, 2018).
CIRI – CIRI PHAEOPHYTA
Phaeophyta ini berwarna coklat karena mengandung pigmen xantofil.
Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan tinggi. Ganggang coklat ini
mempunyai talus (tidak ada bagian akar, batang dan daun), terbesar
diantara semua ganggang ukuran talusnya mulai dari mikroskopik
sampai makroskopik kebanyakan bersifat autotrof. Tubuhnya selalu
berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau
menyerupai semak (pohon) yang dapat mencapai beberapa puluh
meter, terutama jenis-jenis yang hidup didaerah beriklim dingin.
Widiyastuti (2009), alga coklat memiliki thallus berwarna
coklat yang bervariasi dari coklat tua sampai coklat muda.
Bentuk thallus alga coklat beranekaragam, ada yang
silindris, gepeng dan banyak juga yang berbentuk
lembaran. Berdasarkan bentuk thallusnya, alga coklat
merupakan kelas Thallophyta yang menyerupai tumbuhan
tingkat tinggi, karena organ thallusnya menyerupai akar,
batang dan daun.
Ciri – ciri Phaeophyta yang lain diantarannya :
Pada Phaeophyta umumnya
dapat ditemukan adanya dinding
sel yang tersusun dari tiga
macam polimer yaitu selulosa,
asam alginat, fukan dan
fukoidin.
Cadangan makanan pada
Phaeophyta berupa laminarin,
yaitu sejenis karbohidrat yang
menyerupai dekstrin yang
lebih dekat dengan selulose
dari pada zat tepung.selain
laminarin juga ditemukan
manitol minyak dan zat-zat
lainnya.
Berupa flagel, terletak pada
sel-sel perkembangbiakan
dan letaknya lateral.
Berjumlah 2 yang heterokon
dan terdapat di bagian
samping badannya yang
berbentuk pir atau sekoci.
Struktur sel Cadangan Makanan Alat gerak
KLASIFIKASI PHEOPHYTA
Domain: Eukaryota F V
Kerajaan: Protista F V
Divisi: Heterokontophyta F V
Kelas: Phaeophyceae F V
Ordo: Fucales, Laminarales, Dictyotales, Ectocarpales F V
JENIS – JENIS PHAEOPHYTA
Cystoseira sp. Dictyopteris sp Dictyota Hormophysa
Hidup menempel
pada batu di daerah
rataan terumbu
dengan alat
pelekatnya yang
berbentuk cakram
kecil.
hidup melekat pada
batu di pinggiran
luar rataan terumbu
jarang dijumpai.
tumbuh menempel
pada batu karang mati
di daerah rataan
terumbu.
hidup menempel pada
batu dengan alat
pelekatnya berbentuk
cakram kecil.
Hydroclathrus Padina Sargasum Turbinaria
tumbuh melekat pada
batu atau pasir di
daerah rataan
terumbu dan tersebar
agak luas di perairan
Indonesia.
tumbuh menempel
pada batu di daerah
rataan terumbu, baik
di tempat terbuka di
laut maupun di
tempat terlindung.
Alga ini hidup
melekat pada batu
atau bongkahan
karang dan dapat
terbedol dari
substratnya selama
ombak.
Alga ini memiliki
cabang-cabang
silendrik dengan
diameter 2 – 3 mm
dan mempunyai
cabang lateral pendek
dari 1 – 1,5 cm
panjangnya.
CARA REPRODUKSI PHAEOPHYTA
Perkembangbiakan pada Phaeophyta dilakukan
secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).
Reproduksi aseksual alga cokelat dilakukan
dengan fragmentasi dan pembentukan spora
(aplanospora dan zoospora). Zoospora yang
dihasilkan memiliki flagel yang tidak sama
panjang dan terletak di bagian lateral (sisi atau
pinggir). Sedangkan perkembangbiakan seksual
dilakukan dengan isogami, anisogami, atau
oogami. Fucus vesiculosis adalah salah satu
contoh alga cokelat yang berkembang biak secara
oogami.
Ada cara reproduksi generative/seksual ganggang
cokelat yang mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi,
yaitu ujung-ujung lembaran talusnya yang fertil
membentuk suatu badan yang mengandung alat
pembiak disebut reseptakel.Di dalam reseptakel ini
terdapat konseptakel yang mengandung anteridium yang
menghasilkan sel kelamin jantan berupa spermatozoid dan
oogonium yang menghasilkan sel telur (ovum) dan benang-
benang mandul yang disebut parafisis. Anteridium berupa sel-
sel berbentuk corong yang muncul dari dasar dan tepi
konseptakel, oogonium berupa badan yang duduk di atas
tangkai.
Jika spermatozoid dapat membuahi sel telur akan
terbentuklah zigot. Zigot lalu membentuk dinding
selulosa dan pektin yang tebal, kemudian melekat pada
suatu substrat seperti bebatuan, selanjutnya tumbuh
menjadi individu baru yang kromosom tubuhnya
diploid.
Peranan Phaeophyta Bagi Kehidupan
Ganggang coklat dapat
dimanfaatkan dalam
industri makanan.
Phaeophyta sebagai sumber alginat
banyak dimanfaatkan dalam dunia
industri tekstil untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas bahan industri
Dapat digunakan sebagai
pupuk organik karena
mengandung bahan-bahan
mineral seprti potasium
dan hormone
Macrocytis pyrifers
menghasilkan iodine (unsur
yang dapat digunakan untuk
mencegah penyakit gondok).
Review Jurnal
Judul Jurnal Isolasi, Identifikasi Secara Molekuler Menggunakan Gen 16s Rrna Dan
Uji Aktivitas Antibakteri Dari Bakteri Simbion Endofit Alga Padina Sp.
Tujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari bakteri simbion endofit isolat
dari alga Padina sp. terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli dan mengetahui spesies bakteri simbion endofit dari alga Padina sp.
yang memiliki aktivitas antibakteri terbesar.
Latar
Belakang
Alga Padina sp. merupakan jenis alga yang berasal dari kelas Phaeophyta
(alga coklat) yang tersebar dalam jumlah yang banyak di perairan Sulawesi
Utara, memiliki potensi sebagai antibakteri. Mikroba simbion endofit adalah
mikroba yang berada di dalam tubuh tanaman untuk sebagian besar siklus
hidup mereka tanpa ada dampak yang merugikan bagi tanaman inang,
meliputi bakteri dan jamur (Kandel et al., 2017). Bakteri endofit memiliki
potensi besar dalam pencarian sumber-sumber obat baru.
Metode
Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap yang dilakukan secara
eksperimental di laboratorium yang akan menguji aktivitas antibakteri dan identifikasi
secara molekuler bakteri simbion endofit dari alga Padina sp.
Hasil Penelitian Uji Aktivitas Antibakteri dari Bakteri Simbion Endofit Isolat Alga Padina sp. Dari
pengukuran rata-rata diameter zona hambatnya, maka daya antibakteri dari simbion
endofit pada bakteri Staphylococcus aureus dengan MB.1 (6,58 mm) termasuk
kategori sedang , MB.2 (6,66 mm) termasuk kategori sedang, dan MB.3 (00.00)
dengan kategori lemah atau tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus karena tidak terdapat zona bening disekitar lubang sumuran.
Sedangkan daya antibakteri dari simbion endofit pada bakteri Escherichia coli dengan
MB.1 (7,22 mm) termasuk kategori sedang, MB.2 (8,58 mm) termasuk kategori
sedang, MB.3 (3,80 mm) termasuk kategori lemah. Dengan demikian dapat diketahui
bahwa bakteri simbion endofit dari alga Padina sp., memiliki daya antibakteri terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil elektroforesis dari isolat
MB.2 tersebut diketahui terdapat pita terespirasi dan sejajar dengan marker sekitar
1.200 pasang basa (base pairs). Dari hasil analisis program BLAST, diperoleh bakteri
Bacillus cereus dan Bacillus thuringiensis yang artinya bahwa isolat bakteri simbion
endofit dari alga Padina sp. yang telah dilakukan sekuensing dianggap sebagai spesies
yang sama dengan Bacillus cereus dan Bacillus thuringiensis.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, terdapat bakteri endofit
yang berasosiasi dengan alga Padina sp., dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus
aureus dan Escherichia coli yaitu diameter zona hambat pada bakteri Staphylococcus aureus yaitu
MB.1 (6,58 mm) termasuk kategori sedang, MB.2 (6,66 mm) termasuk kategori sedang, dan MB.3
(00.00) dengan kategori lemah.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Thanks!
Do you have any questions?

More Related Content

Similar to BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx (20)

Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)
 
Makalah fungi
Makalah fungiMakalah fungi
Makalah fungi
 
Tumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi algaTumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi alga
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Phaeophyta & Chlorophyta
Phaeophyta & ChlorophytaPhaeophyta & Chlorophyta
Phaeophyta & Chlorophyta
 
Xmia6 phaeophyta
Xmia6 phaeophytaXmia6 phaeophyta
Xmia6 phaeophyta
 
ciri-ciri protista
ciri-ciri protistaciri-ciri protista
ciri-ciri protista
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput LautSumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
 
Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)
Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)
Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)
 
Pembahasan ganggang1
Pembahasan ganggang1Pembahasan ganggang1
Pembahasan ganggang1
 
JENIS KINGDOM.docx
JENIS KINGDOM.docxJENIS KINGDOM.docx
JENIS KINGDOM.docx
 
Cyanobacteria
CyanobacteriaCyanobacteria
Cyanobacteria
 
keanekaragaman protista dan fungi
keanekaragaman protista dan fungikeanekaragaman protista dan fungi
keanekaragaman protista dan fungi
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Makalah jamur
Makalah jamurMakalah jamur
Makalah jamur
 

More from ALLKuliah

ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxALLKuliah
 
ppt fisika.pptx
ppt fisika.pptxppt fisika.pptx
ppt fisika.pptxALLKuliah
 
PPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptxPPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptxALLKuliah
 
ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta ALLKuliah
 
PPT (schizophyta).pptx
PPT  (schizophyta).pptxPPT  (schizophyta).pptx
PPT (schizophyta).pptxALLKuliah
 
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptxPPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptxALLKuliah
 
PPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptxPPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptxALLKuliah
 
PPT (LAMUN).pptx
PPT  (LAMUN).pptxPPT  (LAMUN).pptx
PPT (LAMUN).pptxALLKuliah
 
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan ChrysophytaPPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan ChrysophytaALLKuliah
 
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophytaPPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophytaALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2ALLKuliah
 
Farmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanFarmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanALLKuliah
 
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILANFARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILANALLKuliah
 
kasus mual muntah dan keputihan
kasus mual muntah dan keputihankasus mual muntah dan keputihan
kasus mual muntah dan keputihanALLKuliah
 

More from ALLKuliah (20)

ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
 
ppt fisika.pptx
ppt fisika.pptxppt fisika.pptx
ppt fisika.pptx
 
PPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptxPPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptx
 
ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta
 
PPT (schizophyta).pptx
PPT  (schizophyta).pptxPPT  (schizophyta).pptx
PPT (schizophyta).pptx
 
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptxPPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
 
PPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptxPPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptx
 
PPT (LAMUN).pptx
PPT  (LAMUN).pptxPPT  (LAMUN).pptx
PPT (LAMUN).pptx
 
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan ChrysophytaPPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
 
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophytaPPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
 
Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8
 
Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7
 
Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6
 
Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5
 
Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4
 
Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3
 
Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2
 
Farmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanFarmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilan
 
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILANFARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
 
kasus mual muntah dan keputihan
kasus mual muntah dan keputihankasus mual muntah dan keputihan
kasus mual muntah dan keputihan
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx

  • 2. DEFINISI PHAEOPHYTA Phaeophyta dikenal sebagai alga cokelat. Alga ini dapat bersifat multiselular ataupun monoselular. Beberapa spesies dari alga cokelat mempunyai karakter morfologi yang mirip dengan tumbuhan vaskuler, karena mempunyai bentuk tubuh yang menyerupai batang, pangkal batang, daun, akar, bunga, bahkan semacam buah di antara daun-daunnya. Phaeophyta merupakan salah satu kelompok makroalga yang tersebar melimpah di zona intertidal. Alga makrobentik ini memiliki struktur talus yang terdiri atas bagian holdfast, stipe, dan blade. Kelompok tersebut memiliki kandungan warna yang disebut pigmen fukosantin (Kumalasari, 2018).
  • 3. CIRI – CIRI PHAEOPHYTA Phaeophyta ini berwarna coklat karena mengandung pigmen xantofil. Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan tinggi. Ganggang coklat ini mempunyai talus (tidak ada bagian akar, batang dan daun), terbesar diantara semua ganggang ukuran talusnya mulai dari mikroskopik sampai makroskopik kebanyakan bersifat autotrof. Tubuhnya selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak (pohon) yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup didaerah beriklim dingin.
  • 4. Widiyastuti (2009), alga coklat memiliki thallus berwarna coklat yang bervariasi dari coklat tua sampai coklat muda. Bentuk thallus alga coklat beranekaragam, ada yang silindris, gepeng dan banyak juga yang berbentuk lembaran. Berdasarkan bentuk thallusnya, alga coklat merupakan kelas Thallophyta yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, karena organ thallusnya menyerupai akar, batang dan daun.
  • 5. Ciri – ciri Phaeophyta yang lain diantarannya : Pada Phaeophyta umumnya dapat ditemukan adanya dinding sel yang tersusun dari tiga macam polimer yaitu selulosa, asam alginat, fukan dan fukoidin. Cadangan makanan pada Phaeophyta berupa laminarin, yaitu sejenis karbohidrat yang menyerupai dekstrin yang lebih dekat dengan selulose dari pada zat tepung.selain laminarin juga ditemukan manitol minyak dan zat-zat lainnya. Berupa flagel, terletak pada sel-sel perkembangbiakan dan letaknya lateral. Berjumlah 2 yang heterokon dan terdapat di bagian samping badannya yang berbentuk pir atau sekoci. Struktur sel Cadangan Makanan Alat gerak
  • 6. KLASIFIKASI PHEOPHYTA Domain: Eukaryota F V Kerajaan: Protista F V Divisi: Heterokontophyta F V Kelas: Phaeophyceae F V Ordo: Fucales, Laminarales, Dictyotales, Ectocarpales F V
  • 7. JENIS – JENIS PHAEOPHYTA Cystoseira sp. Dictyopteris sp Dictyota Hormophysa Hidup menempel pada batu di daerah rataan terumbu dengan alat pelekatnya yang berbentuk cakram kecil. hidup melekat pada batu di pinggiran luar rataan terumbu jarang dijumpai. tumbuh menempel pada batu karang mati di daerah rataan terumbu. hidup menempel pada batu dengan alat pelekatnya berbentuk cakram kecil.
  • 8. Hydroclathrus Padina Sargasum Turbinaria tumbuh melekat pada batu atau pasir di daerah rataan terumbu dan tersebar agak luas di perairan Indonesia. tumbuh menempel pada batu di daerah rataan terumbu, baik di tempat terbuka di laut maupun di tempat terlindung. Alga ini hidup melekat pada batu atau bongkahan karang dan dapat terbedol dari substratnya selama ombak. Alga ini memiliki cabang-cabang silendrik dengan diameter 2 – 3 mm dan mempunyai cabang lateral pendek dari 1 – 1,5 cm panjangnya.
  • 9. CARA REPRODUKSI PHAEOPHYTA Perkembangbiakan pada Phaeophyta dilakukan secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif). Reproduksi aseksual alga cokelat dilakukan dengan fragmentasi dan pembentukan spora (aplanospora dan zoospora). Zoospora yang dihasilkan memiliki flagel yang tidak sama panjang dan terletak di bagian lateral (sisi atau pinggir). Sedangkan perkembangbiakan seksual dilakukan dengan isogami, anisogami, atau oogami. Fucus vesiculosis adalah salah satu contoh alga cokelat yang berkembang biak secara oogami.
  • 10. Ada cara reproduksi generative/seksual ganggang cokelat yang mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi, yaitu ujung-ujung lembaran talusnya yang fertil membentuk suatu badan yang mengandung alat pembiak disebut reseptakel.Di dalam reseptakel ini terdapat konseptakel yang mengandung anteridium yang menghasilkan sel kelamin jantan berupa spermatozoid dan oogonium yang menghasilkan sel telur (ovum) dan benang- benang mandul yang disebut parafisis. Anteridium berupa sel- sel berbentuk corong yang muncul dari dasar dan tepi konseptakel, oogonium berupa badan yang duduk di atas tangkai. Jika spermatozoid dapat membuahi sel telur akan terbentuklah zigot. Zigot lalu membentuk dinding selulosa dan pektin yang tebal, kemudian melekat pada suatu substrat seperti bebatuan, selanjutnya tumbuh menjadi individu baru yang kromosom tubuhnya diploid.
  • 11. Peranan Phaeophyta Bagi Kehidupan Ganggang coklat dapat dimanfaatkan dalam industri makanan. Phaeophyta sebagai sumber alginat banyak dimanfaatkan dalam dunia industri tekstil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri Dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral seprti potasium dan hormone Macrocytis pyrifers menghasilkan iodine (unsur yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit gondok).
  • 12. Review Jurnal Judul Jurnal Isolasi, Identifikasi Secara Molekuler Menggunakan Gen 16s Rrna Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Bakteri Simbion Endofit Alga Padina Sp. Tujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari bakteri simbion endofit isolat dari alga Padina sp. terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dan mengetahui spesies bakteri simbion endofit dari alga Padina sp. yang memiliki aktivitas antibakteri terbesar. Latar Belakang Alga Padina sp. merupakan jenis alga yang berasal dari kelas Phaeophyta (alga coklat) yang tersebar dalam jumlah yang banyak di perairan Sulawesi Utara, memiliki potensi sebagai antibakteri. Mikroba simbion endofit adalah mikroba yang berada di dalam tubuh tanaman untuk sebagian besar siklus hidup mereka tanpa ada dampak yang merugikan bagi tanaman inang, meliputi bakteri dan jamur (Kandel et al., 2017). Bakteri endofit memiliki potensi besar dalam pencarian sumber-sumber obat baru.
  • 13. Metode Penelitian Bentuk penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap yang dilakukan secara eksperimental di laboratorium yang akan menguji aktivitas antibakteri dan identifikasi secara molekuler bakteri simbion endofit dari alga Padina sp. Hasil Penelitian Uji Aktivitas Antibakteri dari Bakteri Simbion Endofit Isolat Alga Padina sp. Dari pengukuran rata-rata diameter zona hambatnya, maka daya antibakteri dari simbion endofit pada bakteri Staphylococcus aureus dengan MB.1 (6,58 mm) termasuk kategori sedang , MB.2 (6,66 mm) termasuk kategori sedang, dan MB.3 (00.00) dengan kategori lemah atau tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus karena tidak terdapat zona bening disekitar lubang sumuran. Sedangkan daya antibakteri dari simbion endofit pada bakteri Escherichia coli dengan MB.1 (7,22 mm) termasuk kategori sedang, MB.2 (8,58 mm) termasuk kategori sedang, MB.3 (3,80 mm) termasuk kategori lemah. Dengan demikian dapat diketahui bahwa bakteri simbion endofit dari alga Padina sp., memiliki daya antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil elektroforesis dari isolat MB.2 tersebut diketahui terdapat pita terespirasi dan sejajar dengan marker sekitar 1.200 pasang basa (base pairs). Dari hasil analisis program BLAST, diperoleh bakteri Bacillus cereus dan Bacillus thuringiensis yang artinya bahwa isolat bakteri simbion endofit dari alga Padina sp. yang telah dilakukan sekuensing dianggap sebagai spesies yang sama dengan Bacillus cereus dan Bacillus thuringiensis.
  • 14. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, terdapat bakteri endofit yang berasosiasi dengan alga Padina sp., dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yaitu diameter zona hambat pada bakteri Staphylococcus aureus yaitu MB.1 (6,58 mm) termasuk kategori sedang, MB.2 (6,66 mm) termasuk kategori sedang, dan MB.3 (00.00) dengan kategori lemah.
  • 15. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Thanks! Do you have any questions?