2. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal. Menurut Nurarif A.H. &
Kusuma H. (2016), hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sekitar 140 mmHg
atau tekanan diastolik sekitar 90 mmHg. Hipertensi merupakan masalah yang perlu
diwaspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus pada penyakit hipertensi dan beberapa
orang masih merasa sehat untuk beraktivitas seperti biasanya. Gejala yang sering dikeluhkan
penderita hipertensi adalah sakit kepala, pusing, lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual,
muntah, epitaksis, dan kesadaran menurun (Nurarif A.H. & Kusuma H., 2016).
Pusing adalah keluhan neurologis selama kehamilan, penyebabnya bisa dikarenakan
hipoglikemia, hipotensi, hipertensi, anemia, meningkatnya aliran darah ke bayi sehingga aliran
darah ke otak juga tidak mencukupi, kemudian seiiring dengan membesarnya kehamilan, maka
rahim akan menekan pembuluh darah ibu sehingga suplai darah ke otak berkurang dan
menyebabkan pusing. (Husin, 2014)
DEFINISI
3. Mual adalah perasaan dorongan kuat untuk muntah. Muntah atau memuntahkan adalah
memaksa isi perut naik melalui kerongkongan dan keluar dari mulut (UMMC, 2013).
Penyebab mual dan muntah ini ada bermacam-macam seperti: alergi makanan, infeksi pada
perut atau keracunan makanan, bocornya isi perut (makanan atau cairan) keatas yang juga
disebut gastroesophageal reflux atau GERD (UMMC, 2013). Mual dan muntah sejauh ini
merupakan kejadian yang sering terjadi pada kondisi kesehatan selama kehamilan, dengan
prevalensi diperkirakan sekitar 50 - 70 %. Kejadian yang sering terjadi berupa hyperemesis
gravidarum (HG), telah diperkirakan sebesar 0,5 - 2 % dari seluruh kehamilan (Svetlana et al,
1999).
Batuk pilek adalah infeksi virus yang menyerang saluran nafas atas (hidung sampai
tenggookan) dan menimbulkan gejala ingus meler atau hidung mampet, batuk sering disertai
demam dan sakit kepala.(Arifianto, 2018:93)
LANJUTAN…
4. PATOFISOLOGI
Patofisiologi Hipertensi sangat kompleks. Walaupun belum
diketahui secara pasti, pada hipertensi essensial, faktor
genetik, lingkungan serta gaya hidup dapat mempengaruhi
fungsi dan struktur sistem kardiovaskular, ginjal, dan
neurohormonal hingga menimbulkan peningkatan tekanan
darah kronik. Terkait faktor genetik, polimorfisme lokus-
lokus gen yang terlibat dalam regulasi reseptor angiotensin
I dan aldosterone synthase berisiko menimbulkan
hipertensi. (Wang L, 2014)
5. Patofisiologi Pusing
Seperti, teori vasodilatasi kranial, aktivasi trigeminal perifer, lokalisasi dan fisiologi second
order trigeminovascular neurons, cortical spreading depression, aktivasi rostral brainstem.
Rangsang nyeri bisa disebabkan oleh adanya tekanan, traksi, displacement maupun proses
kimiawi dan inflamasi terhadap nosiseptor-nosiseptor pada struktur peka nyeri di kepala.
Jika struktur tersebut yang terletak pada atau pun diatas tentorium serebelli dirangsang
maka rasa nyeri akan timbul terasa menjalar pada daerah didepan batas garis vertikal yang
ditarik dari kedua telinga kiri dan kanan melewati puncak kepala (daerah frontotemporal dan
parietal anterior). Rasa nyeri ini ditransmisi oleh saraf trigeminus (Akbar, 2010).
LANJUTAN…
6. Patofisiologi Mual Muntah
Patofisiologi Mual Muntah dikontrol oleh dua buah pusat di dalam medulla oblongata pusat,
muntah dan zona pemicu kemoreseptor (chemoreceptore trigger zone, CTZ). Pusat muntah
memulai muntah yang sebenarnya. Pusat ini di stimulasi oleh traktus GI dan pusat yang
lebih tinggi di dalam batang otak serta korteks serebri dan CTZ. CTZ itu sendiri tidak dapat
menginduksi muntah. Berbagai stimulus dan obat, seperti apomorfin, levodopa, digitalis,
toksin bakteri, radiasi, dan kelainan metabolism dapat mengaktifkan zona tersebut. Zona
yang sudah diaktifkan itu akan mengirim impuls saraf ke pusat muntah dalam medulla
oblongata (Kowalak, 2017).
LANJUTAN…
7. 1. Traktus gastrointestinal
2. Sistem vestibuler
3. Zona pencetus kemoreseptor (CTZ)
4. Pusat muntah yang lebih tinggi ialah di korteks dan thalamus kecemasan, iritasi meningeal dan
tekanan intrakranial akan merangsang pusat muntah (Cahyono S. B., 2014).
Secara patofisiologi, mual dan muntah disebabkan oleh stimulus pusat muntah ( berada di
medulla oblongata yang tersusun oleh formasi retukularis nukleus traktus solitaries) baik secara
langsung atau tidak langsung melalu salak satu atau lebih dilokasi berikut:
8. Patofisiologi Batuk Pilek
Terjadinya pembengkakan pada submukosa hidung yang disertai vasodilatasi pembuluh
darah. Terdapat infiltrasi leukosit, mula-mula sel monokleus kemudian juga
polimorfonukleus. Sel epitel superfisial banyak yang lepas dan regenerasi epitel sel baru
terjadi setelah lewat stadium akut. (Ngastiyah, 2005:31).
Virus yang masuk ke tubuh dan menginfiltrasi saluran nafas di hidung sampai tenggorokan
kita akan memicu rangkaian reaksi sitem imun (pertahanan tubuh) dan bermanifestasi
sebagai gejala-gejala yang dialami. (Arifianto,2018 :93).
10. Penatalaksanaan hipertensi meliputi terapi non farmakologi dan terapi farmakologi. Terapi
non farmakologi berupa modifikasi gaya hidup meliputi pola diet, aktivitas fisik, larangan
merokok dan pembatasan konsumsi alkohol. Terapi farmakologis dapat diberikan
antihipertensi tunggal maupun kombinasi. Pemilihan obat anti hipertensi dapat didasari ada
tidaknya kondisi khusus (komorbid maupun komplikasi).
Non Farmakologi
Terapi non farmakologi untuk penanganan hipertensi berupa anjuran modifikasi gaya hidup.
Pola hidup sehat dapat menurunkan darah tinggi. Pemberian terapi farmakologi dapat
ditunda pada pasien hipertensi derajat 1 dengan risiko komplikasi penyakit kardiovaskular
rendah. Jika dalam 4-6 bulan tekanan darah belum mencapai target atau terdapat faktor
risiko penyakit kardiovaskular lainnya maka pemberian medikamentosa sebaiknya dimulai.
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia 2015)
LANJUTAN…
11. Penatalaksanaan Mual Muntah
tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Bila muntah hanya terjadi sekali,
pengobatan tidak diperlukan. Namun demikian, pasien harus banyak minum cairan elektrolit,
untuk mengganti cairan dan nutrisi yang hilang. Hal lain yang dapat dilakukan untuk
membantu meringankan muntah adalah:
• Konsumsi obat antiemetik atau antimuntah (misalnya domperidone), guna
mengurangi frekuensi muntah
• Konsumsi makanan yang lunak dan mudah dicerna, seperti biscuit Makan
atau minum sedikit demi sedikit, guna menghindari muntahHindari obat yang
dapat memicu sakit maag, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan
kortikosteroid.
LANJUTAN…
12. Penatalaksanaan Pusing
dapat sembuh tanpa penanganan khusus karena tubuh akan beradaptasi dengan perubahan sistem
tubuh yang menyebabkan pusing. Untuk membantu mencegah dan meredakan pusing yang dirasakan,
terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah, antara lain:
Olahraga secara rutin.
Mengonsumsi cukup air putih.
Duduk atau berbaring saat merasa pusing untuk meredakan sensasi yang dirasakan. Jika yang
dirasakan adalah vertigo, berbaring dapat dibarengi dengan menutup mata di dalam ruangan yang
gelap.
Istirahat dalam ruangan yang sejuk.
Berjalan menggunakan tongkat dan menghindari berjalan terlalu cepat jika pusing yang dirasakan
cukup parah.
Menghentikan konsumsi kafein (minum kopi) dan alkohol, serta hindari rokok karena dapat
memperburuk sensasi yang dirasakan.
Mengonsumsi obat antihistamin yang dijual bebas untuk membantu meredakan gejala.
Diet sehat rendah garam dapat membantu menangani penyakit Meniere, yang bisa menjadi salah
satu penyebab pusing.
13. Penatalaksanaan Batuk Pilek
seseorang dianjurkan untuk beristirahat dengan cukup, mengonsumsi makanan yang kaya akan serat
dan rendah lemak, serta minum banyak air putih untuk mengganti cairan yang hilang dari tubuh akibat
hidung yang terus-menerus mengeluarkan ingus atau badan yang sering berkeringat.
untuk meredakan gejala batuk pilek, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, di antaranya:
Mengoleskan balsem.
Mengonsumsi permen yang mengandung menthol dan berkumur dengan air garam.
Mengonsumsi suplemen zinc dan vitamin C.
Mengonsumsi obat yang bisa dibeli bebas di apotek.
14. IDENTITAS PASIEN
PENATALAKSANAAN KASUS
PTO – 1. SUBJEKTIF
NAMA: Ny. Y
TGL LAHIR / UMUR: (28 tahun)
JENIS KELAMIN: Perempuan
KONDISI KHUSUS: Hamil 20 minggu
KELUHAN UTAMA : Pusing , batuk
pilek, serta merasa mual.
15. PTO – 2. OBJEKTIF
DATA PEMERIKSAAN KLINIK (TTV)
Pemeriksaan
Nilai
Normal
Tanggal
Suhu
RR
HR
Tekanan
Darah
120/80 180/110
● INTERPRETASI DATA PEMERIKSAAN KLINIK :
Pasien dengan tekanan darah tinggi ini 180/110 dengan keluhan pusing. Didukung dengan
sumber yang mengatakan bahwa preklamsia adalah suatu sindrom spesifik pada kehamilan
yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu pada wanita yang sebelumnya normotensi.
Keadaan ini ditandai oleh peningkatan tekanan darah ( > 140/90 mmHg) yang disertai oleh
protein uria (Karen, et.all 2012 dan Gillian. et. All, 2009).
16. Indikasi pada Pasien dan Pemilihan Obat
Masalah klinik
pada Pasien
(DRPs)
Drug-related Problems (DRPs) &
Reference Study
Resep dokter Kesesuaian
Obat
Rekomendasi dan Alasan
(Literature Study)
Monitoring
Hipertensi
Pada data lab dan pemeriksaan
klinik, pasien mengalami
peningkatan tekanan darah
karena disebabkan oleh kondisi
hpiertensi esensial / hipertensi
prime, hal tersebut timbul karena
pola hidup yang jauh dari kata
sehat. Metildopa merupakan
terapi utama dari hipertensi pada
ibu hamil karena dinilai paling
aman dan tidak menimbulkan
efek samping pada ibu dan janin.
Metildopa mempunyai efek
vasodilatasi dengan
menghalangi peningkatan
norepinefrin pada
reseptor otot polos (Ghanem,
F.A., 2008).
Metildopa Sesuai
-
17. Pusing
Pada data lab dan
pemeriksaan klinik, pusing
pada ibu hamil disebabkan
adanya perubahan hormone
progesterone yang meningkat
terjadi saat wanita hamil
mampu melebarkan
pembuluh darah.
Obat ini sesuai karena
paracetamol di indikasikan
untu mengurangi rasa nyeri,
menurunkan demam dan
dapat juga menghilangkan
rasp using, selain itu juga
paracetamol masuk dalam
kategori B yang berarti
beresiko kecil. Paracetamol
aman digunakan pada semua
tahap kehamilan (Briggs et
al.,2015)
Paracetamol Sesuai -
18. Mual
Menurunnya serotinin dalam
darah akan meningkatkan
terjadinya mual dan muntah
oleh karena itu upaya
pencegahan dapat dilakukan
dengan pemberian vitamin B6
atau protein khususnya
triplofam. Vitamin B6 atau
yang dikenal juga sebagai
piridoksin adalah golong
vitamin B.
Pada wanita hamil
memerlukan vitamin B6 yang
membantu untuk
membentuk antibodi, sel
darah merah, dan
neurotrasmiter. Menurut
beberapa penelitian diduga
dengan konsumsi vitamin B6
akan membantu mengurangi
rasa mual – muntah
(Manuaba 2010).
Vitamin B6 Sesuai
-
19. Batuk dan
pilek
Batuk pilek pada ibu hamil
disebabkan karena daya
tahan tubuh wanita selama
hamil melemah sehingga
akan semakin rentan terkena
flu, Obat dextromethorphan
sesuai karena
Dekstrometorfan
diindikasikan untuk
menekan batuk akibat iritasi
tenggorokan dan saluran
napas bronkhial terutama
padakasus batuk pilek
(Tjandra, 2010).
Dextromethorp
han
-
20. SUBTHERAPEUTIC DOSAGE & OVERDOSAGE
Analisis Kesesuaian Dosis
Nama Obat Dosis dari literature Dosis
pemberian
Rekomendasi/Saran
Metildopa 250 mg/ hari
(iso vol 53 tahun 2019 hal 358)
2-3 x sehari -
Paracetamol 500 mg / hari
(iso vol 52 tahun 2019 hal 31)
3 x sehari -
Vitamin B6 200 mg / hari
(iso vol 52 tahun 2019 hal 401)
3 x sehari -
Dextromethorp
han
5-15 mg / hari
(iso vol 52 tahun 2019 hal )
3x sehari -
21. ADVERSE DRUG REACTIONS
Nama Obat Efek Samping Potensial Efek Samping Yang Timbul Rekomendasi/Saran
Metildopa Efek samping metildopa yaitu
sakit kepala dan dapat
menyebabkan hepatitis atau
anemia hemolitik, walaupun
jarang terjadi (Chobanian dkk,
2004).
- -
Paracetamol
Efek samping paracetamol
dapat menyebabkan reaksi
hipersensitivitas, ruam kulit
dan kerusakan hati (Amelia
2009).
- -
Vitamin B6
Efek samping vitamin B6
menimbulkan rasa kantuk
(walsh, 2007)
- -
Dexthrometorph
an
Secara umum,dekstrometorfan
memiliki toksisitas rendah,
tetapi dapat menyebabkan
efek samping seperti
mengantuk, pusing, disartria,
kebingungan mental,
Gangguan psikotik, dan
depresi pernapasan (Ziesenitz
dan Van Den Anker, 2018)
- -
22. MONITORING HASIL TERAPI OBAT
Indikasi pada Pasien Nama Obat Dosis
Parameter Monitoring
(Data Lab, Data Klinik)
Evaluasi Hasil yang
diperoleh
Menurunkan tekanan
darah
Metildopa 250 mg/ hari
(iso vol 53 tahun
2019 hal 358)
- -
Mengurangi /
menghilangkan rasa
pusing
Paracetamol 500 mg / hari
(iso vol 52 tahun
2019 hal 31)
- -
Mengurangi rasa mual Vitamin B6 200 mg / hari
(iso vol 52 tahun
2019 hal 401)
- -
Untuk mengatasi batuk
dan pilek
Dextromethorphan 5-15 mg / hari
(iso vol 52 tahun
2019 hal )
- -
23. TERAPI NON FARMAKOLOGI
Terapi non farmakologis terdiri dari menghentikan kebiasaan merokok, menurunkan berat badan berlebih, konsumsi
alkohol berlebih, asupan garam dan asupan lemak, latihan fisik serta meningkatkan konsumsi buah dan
sayur.
- Menurunkan berat badan bila status gizi berlebih: peningkatan berat badan di usia dewasa sangat berpengaruh
terhadap tekanan darahnya. Oleh karena itu, manajemen berat badan sangat penting dalam prevensi dan kontrol
hipertensi.
- Meningkatkan aktifitas fisik: orang yang aktivitasnya rendah berisiko terkena hipertensi 30-50% daripada yang
aktif. Oleh karena itu, aktivitas fisik antara 30-45 menit sebanyak >3x/hari penting sebagai pencegahan primer dari
hipertensi.
- Mengurangi asupan natrium
- Menurunkan konsumsi kafein dan alkohol: kafein dapat memacu jantung bekerja lebih cepat, sehingga
mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya. Sementara konsumsi alkohol lebih dari 2-3 gelas/hari dapat
meningkatkan risiko hipertensi (Budistio, 2001).
24. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
THANKS!