2. Lamun merupakan satu-satunya tumbuhan
angiospermae atau tumbuhan berbunga yang
memiliki daun, batang, dan akar sejati yang
telah beradaptasi untuk hidup sepenuhnya di
dalam air laut (Tuwo, 2011).
03
04
05
06
01
02
◀
▶
Apa itu Lamun ??
3. Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Helobiae
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Enhalus
Spesies: Enhalus acoroides
Genus : Halophila
Spesies : Halophila ovalis
Halophila-minor
Halophila decipiens
Halophila spinulosa
Genus: Thalassia
Spesies: Thalassia hemprichii
Klasifikasi Lamun
Ordo : Potamogetonales
Famili : Cymdoceaceae
Genus : Cymodocea
Spesies : Cymodocea rotundata
Cymodocea serrulata
Genus : Halodule
Spesies : Halodule pinifolia
Halodule uninervis
Genus : Syringodium
Spesies : Syringodium isoetifolium
Genus : Thalassodendron
Spesies : Thalassodendron ciliatum
Secara lengkap klasifikasi beberapa jenis lamun yang terdapat di perairan pantai Indonesia
(Phillips dan Menez, 1988) adalah sebagai berikut :
4. Jenis Lamun
Halophila ovalis mempunyai akar tunggal pada tiap nodus. Tiap nodus terdiri dari
sepasang daun, jarak antara nodus kurang lebih 1,5 cm, panjang helaian daun
kurang lebih 10 – 40 mm, panjang tangkai daun yaitu kurang lebih 3 cm, dan tulang
daun berjumlah 10– 25 pasang (Romimohtarto dan Juwana, 2009, h. 94).
Halophila decipiens memiliki daun yang bentuk seperti dayung dan seluruh tepi
daun bergerigi. Terdapat sepasang petiole secara langsung dari rhizoma. Di
temukan sepanjang daerah tropis dan subtropis (Waycott, 2004).
2
3
Enhalus Acoroides
Enhalus acoroides memiliki rhizoma (batang) yang tertanam di dalam substrat,
ujung daun yang bulat dan kadang-kadang terdapat serat-serat kecil yang menonjol
pada waktu muda, tepi daun seluruhnya jelas, bentuk garis tepi daunnya seperti
melilit, dan mempunyai daun sebanyak 3 atau 4 helai yang berasal langsung dari
rhizoma (Den Hartog 1970 dalam Wirawan 2014, h. 47).
1
03
04
05
06
01
02
◀
▶
Halophila ovalis
Halophila decipiens
5. Jenis Lamun
Ciri-ciri morfologi dari Cymodocea rotundata adalah memiliki tepi daun halus atau
licin, tidak bergerigi, tulang daun sejajar, akar pada tiap nodusnya terdiri dari 2-3 helai,
akar tidak bercabang, dan tidak mempunyai rambut akar. Selain itu tiap nodusnya
hanya terdapat satu tegakan (Nybakken, 1998, h. 192). Menurut Kordi (2011) spesies
Cymodocea rotundata tumbuh di substrat pasir, pecahan karang dan sedikit berlumpur.
Cymodocea serrulata mempunyai daun berbentuk selempang yang melengkung
dengan bagian pangkal menyempit kearah ujung agak melebar. Ujung daun yang
bergerigi memiliki warna hijau atau orange pada rhizoma (Waycott dalam
Nurzahraeni, 2014, h. 12). Lamun jenis ini umumnya dijumpai di daerah intertidal di
dekat mangrove (Nirarita, 1996 dalam Fitri, 2015, h. 17).
5
6
Halophila minor
Halophila minor memiliki daun berbentuk bulat panjang. Panjang daun 0,5-1,5
cm. Pasangan daun dengan tegakan pendek (den Hartog dalam Nurzahraeni,
2014, h. 10).
4
03
04
05
06
01
02
◀
▶
Cymodocea rotundata
Cymodocea serrulata
6. Jenis Lamun
Halodule uninervis memiliki ujung daun yang berbentuk gelombang menyerupai
bentuk huruf W, jarak antara nodus kurang lebih 2 cm, dan rimpangnya berbuku-buku.
Setiap nodusnya berakar tunggal, banyak dan tidak bercabang. Selain itu juga setiap
nodusnya hanya terdiri dari satu tegakan, dan tiap tangkai daun terdiri dari 1 sampai 2
helaian daun (Nontji, 1993).
.
Halophila spinulosa memiliki struktur daun yang berpasangan dan sejajar dalam satu
tegakan. Setiap pinggiran daun bergerigi (Waycott et al, 2004 dalam Fitri, h. 22).
8
9
Halodule pinifolia
Halodule pinifolia merupakan spesies terkecil dari genus Halodule. Bentuk daun lurus
dan tipis. Biasanya pada bagian tengah ujung daun robek. Ditemukan di daerah tropis
dan sangat umum di daerah intertidal (den Hartog dalam Nurzahraeni, 2014, h. 14).
7
03
04
05
06
01
02
◀
▶
Halodule uninervis
Halophila spinulosa
7. Jenis Lamun
Helaian daun Thalassia hemprichii berbentuk pita, ujung daun membulat, tidak terdapat
ligule, dan terdapat ruji-ruji hitam yang pendek. Terdapat 10-17 tulang-tulang daun
yang membujur (Den Hartog 1970 dalam Wirawan, 2014).
.
Thalassodendron ciliatum memiliki daun panjang berbentuk sabit. Rhizoma sangat
keras dan berkayu. Terdapat bekas-bekas goresan di antara rhizoma dan tunas (den
Hartog dalam Nurzahraeni, 2014, h. 17).
11
12
Syringodium isoetifolium
Syringodium isoetifolium memiliki bentuk daun yang silinder dan terdapat rongga udara
di dalamnya. Daun dapat mengapung di permukaan dengan mudah. Ditemukan di Indo-
Pasifik Barat di seluruh daerah tropis (Waycott et al, 2004).
10
03
04
05
06
01
02
◀
▶
Thalassia hemprichii
Thalassodendron ciliatum
8. Morfologi Lamun
Lamun mempunyai organ dan jaringan yang sama dengan
tumbuhan berbunga yang pada umum dijumpai di daratan.
Tumbuhan berbunga yang telah dewasa pada umumnya
mempunyai morfologi tersendiri untuk bagian di atas tanah
(above ground) dan bagian di bawah tanah (below ground).
Bagian di bawah tanah, pada umumnya terdiri atas akar sebagai
penjangkaran dan rhizome sebagai bagian penyangga. Bagian di
atas tanah sebagai tunas yang berkembang menjadi beberapa
daun. Selembar daun biasanya mempunyai pelepah/seludang
daun yang fungsinya untuk melindungi apikal meristem dan
perkembangan daun (Kuo dan den Hartog, 2006; Azkab, 2006).
03
04
05
06
01
02
◀
▶
9. JURNAL PENELITIAN AKTIVITAS FARMAKOLOGI DAUN LAMUN
03
04
05
06
01
02
◀
▶
Diabetes mellitus merupakan kondisi serius, jangka panjang (atau bersifat kronis)
yang terjadi ketika ada peningkatan kadar glukosa (kadar glukosa darah puasa (GDP)
≥ 126 mg/dL dan glukosa darah sewaktu (GDS) ≥ 200 mg/dL) dalam darah seseorang
yang dikarenakan tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin atau tidak dapat
menggunakan insulin yang dihasilkannya secara efektif
10. 03
04
05
06
01
02
◀
▶
Ekstraksi Daun Lamun (Enhalus acoroides)
Daun Lamun kemudian dicuci, dan dikeringkan lalu dibuat serbuk simplisia.
Ditimbang 400 g simplisia kering serbuk daun lamun (Enhalus acoroides), kemudian
diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat di mana pelarut yang digunakan yaitu n-
heksan dan etil asetat. Mula-mula simplisia diekstraksi dengan pelarut n-heksan, lalu
residunya diekstraksi dengan etil asetat. Proses ekstraksi dilakukan selama 3 x 24 jam
masing-masing pelarut sambil sesekali diaduk. Setelah itu disaring untuk memisahkan filtrat
dan residunya. Filtrat dari ekstrak etil asetat dievaporasi menggunakan rotary evaporator
sesuai suhu pelarut sampai mendapatkan ekstrak kentalnya.
11. 03
04
05
06
01
02
◀
▶
1. Uji Flavonoid
Sebanyak 0.1 gram ekstrak daun lamun (Enhalus acoroides), dilarutkan ke dalam 2 ml etanol,
kemudian ditambahkan serbuk Mg dan HCl pekat sebanyak 5 tetes. Adanya senyawa flavonoid
ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah atau jingga.
2. Uji alkaloid
Ekstrak diambil sebanyak 0,1 gram kemudian ditambahkan dengan 5 mL H2SO4 2 M. Fraksi asam
dimasukkan dalam tabung reaksi kemudian ditambah pereaksi Dragendrof. Alkaloid pada sampel
ditandai dengan adanya endapan merah pada pereaksi Dragendrof
3. Uji Terpenoid dan Steroid
Diambil 0.1 gram ekstrak daun lamun (Enhalus acoroides), kemudian dimasukkan ke dalam tabung
reaksi lalu Kemudian ditambahkan pereaksi Liebermann-Burchard. Adanya triterpenoid pada sampel
ditunjukkan dengan adanya warna merah dan warna hijau untuk steroid
Skrining Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Daun Lamun (Enhalus acoroides)
12. 03
04
05
06
01
02
◀
▶
4. Uji Saponin
Diambil 0.1 gram ekstrak daun lamun (Enhalus acoroides), ditambah dengan etanol, kemudian
dipanaskan selama beberapa menit. Larutan dituang ke dalam tabung reaksi dalam keadaan panas.
Larutan diambil sebanyak 10 ml, kemudian dikocok kuat secara vertikal. Adanya saponin ditandai
dengan terbentuknya busa dan tidak hilang pada saat ditambahkan dengan satu tetes HCl 2 N
5. Uji Tanin
Sejumlah 0.1 gram ekstrak diambil dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan
methanol/aquades dan dikocok hingga homogen. Sampel ditambahkan 5 tetes FeCl3 1% dan
dikocok. Hasil positif yaitu terbentuk wana hijau kehitaman.
Skrining Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Daun Lamun (Enhalus acoroides)
13. Uji Aktivitas Antidiabetes Pada Mencit
Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 ekor mencit jantan
(Mus musculus) dengan berat badan 20-30 gram yang dibagi ke dalam 5
kelompok yakni Kelompok kontrol negatif (Na-CMC 1% b/v), Kontrol Positif
(Acarbose 0.13 mg/30 mg BB mencit), Kelompok uji 1 (50 mg/kgBB Ekstrak
etil asetat daun lamun), Kelompok Uji 2 (150 mg/kgBB Ekstrak etil asetat
daun lamun) dan kelompok uji 3 (250 mg/kgBB Ekstrak etil asetat daun
lamun).
14. 03
04
05
06
01
02
◀
▶
Hasil skrining fitokimia
Tabel 2 menunjukkan data hasil uji
skrining fitokimia dari hasil ekstrak etil asetat
daun Lamun (Enhalus acoroides) memperoleh
hasil bahwa daun Lamun positif mengandung
senyawa Flavonoid, Alkaloid, Steroid dan
Tanin. Uji Skrining Fitokimia bertujuan untuk
mendeteksi senyawa yang terkandung pada
sampel berdasarkan golongannya sebagai
informasi awal dalam mengetahui golongan
senyawa kimia yang memiliki aktivitas biologis
dari suatu tanaman.
15. HASIL UJI ANTIDIABETES DAUN LAMUN
Berdasarkan hasil diperoleh, kelompok yang diberikan Na-CMC 1%
sebagai kontrol negatif menunjukan efek kenaikan kadar glukosa
darah pada mencit yang sangat besar dibanding kelompok lainnya
yakni sebesar 153 mg/dL. Hal ini dikarenakan Na-CMC 1% tidak
memiliki efek antihiperglikemik atau belum mampu menghambat
penyerapan sukrosa pada mencit sehingga kadar gula darah mencit
terus mengalami kenaikan. Pada kelompok kontrol positif yang
diberikan obat acarbose, menunjukan peningkatan kadar gula darah
yang sangat minimum. Terlihat bahwa obat ini mencegah kenaikan
kadar gula darah dan tetap mempertahankannya pada kadar normal,
dimana total kenaikan kadar gula darah pada kelompok ini yakni
hanya sebesar 53 mg/dL.
Pada kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak etil asetat daun
lamun dosis 50, 150, dan 250 mg/kg BB memperlihatkan efek
antidiabetes yang cukup baik. Kenaikan kadar glukosa darah pada
masing-masing dosis yaitu 103 mg/dL pada pemberian dosis 50
mg/kg BB, 82 mg/dL pada dosis 150 mg/kg BB dan 68 mg/dL pada
dosis 250 mg/kg BB.dan pada menit ke 90-120 masing-masing
kelompok uji, menunjukan penurunan kadar glukosa darah mencit.
16. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
THANKS!
Do you have any questions?