2. PENGELOLAAN OBAT
DI APOTEK SEVEN PHARMA
I. Profil Apotek Seven Pharma
Apotek Seven Farmasi berdiri pada tahun 2018. Apotek Seven Farmasi terletak di
Jl. S Parman, Desa Kedung Menjangan, Kec Purbalingga, Kab Purbalingga, Jawa Tengah.
Apotek Seven Farmasi memiliki 1 orang Apoteker Penanggungjawab (APJ) yaitu Bapak Apt.
Okta Nurandi Pratama S.Farm dan 1 orang Apoteker Pendamping yaitu Bapak Apt. Fitri
Faisal Janan S.Farm. Apotek Seven Farmasi memiliki 5 orang TTK yang membantu jalannya
segala kegiatan yang ada di apotek.
II. Bidang Manajemen Apotek Seven Pharma
Bidang manajemen yang terdapat di Apotek Seven Pharma meliputi perencanan,
pengadaan, penerimaan, pencatatan, penyimpanan, pelaporan dan pemusnahan.
3. a. Perencanaan Obat
Perencanaan obat di Apotek Seven Pharma meggunakan metode kombinasi yaitu metode pola
konsumi dan epidemiologi. Metode konsumsi dilakukan dengan menganalisis produk obat apa saja yang
sering dikonsumsi oleh masyarakat di sekitar Apotek, sedangkan metode epidemiologi dilakukan dengan
menganalisis penyakit apa saja yang rawan diderita oleh masyarakat di sekitar Apotek (Permenkes RI,
2014).
b. Pengadaan
Pengadaan obat dilakukan untuk menjamin kualitas Pelayanan Kefarmasian, maka pengadaan Sediaan
Farmasi harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Permenkes RI, 2016).
Pengadaan sediaan farmasi dilakukan melalui surat pesanan (SP). SP yang terdapta di Apotek Seven Pharma
terdiri dari 5 macam, yaitu Surat Pesanan umum, Surat Pesanan Perkursor, Surat Pesanan OOT, Surat
Pesanan Narkotika dan Surat Pesanan Psikotropika. Pengadaan obat di Apotek Seven Pharma dilakukan
dengan cara memesan melalui telepon atau Via Whatshap dan sales datang ke apotek dengan mengggunakan
Surat Pesanan obat kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF).
4. c. Penerimaan dan Penyimpanan Barang
Penerimaan di Apotek Seven Pharma dilakukan oleh asisten Apoteker dan Apoteker Penanggungjawab
Apotek (APA) yaitu Apt. Okta Nurandi Pratama S.Farm , kemudian barang diinput dalam aplikasi VMedis
dalam penambahan stok barang yang kemudian disesuaikan dengan data faktur dan disesuikan dengan
harga yang masih dalam pembulatan serta margin yang telah ditetapkan oleh asisten apoteker. Sebelum ke
tahap penyimpanan barang dicek terlebih dahulu
d. Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah persediaan sesuai kebutuhan
pelayanan, melalui pengaturan sistem pesanan atau pengadaan, penyimpanan, dan pengeluaran.
Pengendalian obat di Apotek Seven Pharma dilakukan menggunakan aplikasi VMedis. VMedis adalah
laporan dari semua kuantitasi dengan pengeluaran stok dari departemen gudang memuat nama obat tanggal
kadarluarsa, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran, dan sisa persediaan serta data transaksi yang lainnya
(Kemenkes RI, 2014).
5. e. Pemusnahan
Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan. Pemusnahan
Obat kadaluwarsa atau rusak yang mengandung narkotika atau psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan
disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pemusnahan Obat selain narkotika dan psikotropika
dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau
surat izin kerja.
f. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai meliputi pengadaan (surat pesanan, faktur), penyimpanan (kartu stok), penyerahan (nota
atau struk penjualan) dan pencatatan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan. Pencatatan dan pelaporan
meliputi jumlah PIO, jumlah resep, jumlah stok obat.
6. PELAYANAN KEFARMASIAN KLINIK
Kegiatan bidang administrasi yang di lakukan di Apotek Seven Pharma telah sesuai standar Operasional Permenkes
RI No35 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian,dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian, salah satunya pelayanan obat
terhadap resep dokter meliputi pengecekan kelengkapan resep, pembuatan copy resep, pembuatan etiket, penyimpanan dan
pemusnahan resep.i.
I. Bidang Pelayanan Kefarmasian Apotek Seven Pharma
A. Pengkajian Resep
a). Kelengkapan resep
Pelayanan resep di Apotek Seven Pharma dimulai dari penerimaan, pemeriksaan ketersediaan, pengkajian atau
skrining resep meliputi skrining farmasetik, dan pertimbangan farmakologi kemudian dilakukan penyiapan obat,pemeriksaan dan
penyerahan yang disertai pemberian informasi obat. Pada setiap alur pelayanan resep dilakukan upaya pencegahan terjadinya
kesalahan pemberian obat (medication error). (Kemenkes RI,2016)
b). Pembuatan Etiket dan Copy Resep
Etiket yang terdapat di Apotek Seven Pharma terdiri dari satu jenis etiket yaitu etiket berwarna putih. Etiket
berwarna putih digunakan untuk obat dalam atau obat oral seperti sediaan tablet, kapsul, sirup dsb. Etiket ini biasanya sudah
tercetak langsung pada plastic pengemas obat
7. B. DISPENSING
a) Pelayanan Resep
Pelayanan resep di Apotek Seven Pharma dilakukan sesuai dengan SOP pelayanan resep sebagai berikut :
a. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
b. Menanyakan identitas pasien dan memastikan apakah resep tersebut ditujukan kepada pasien itu sendiri
atau bukan
c. Melakukan skrining resep meliputi persyaratan administrasi, kesesuaian farmasetik, dan pertimbangan
klinis.
d. Mengecek sediaan obat yang ada di apotek.
e. Memberi harga resep dan meminta persetujuan konsumen.
f. Mengerjakan resep (dibuat, diberi etiket dan diteliti kembali).
g. Penyerahan resep oleh apoteker disertai penyampaian KIE.
h. Apoteker menjelaskan mengenai tujuan terapi, indikasi, aturan atau cara pakai obat, lama penggunaan,
efek samping, cara penyimpanan, makanan atau obat yang harus dihindari, pengulangan penggunaan
obat, dan terapi non farmakologi.
i. Memverifikasi kepada pasien mengenai pemahaman kepada pasien
j. Mengucapkan salam (terimakasih, mendoakan semoga sehat selalu kepada pasien)
8. C. KIE ( Konseling, Informasi, dan Edukasi)
Pelayanan kesehatan merupakan bagian intgral dari sistem pelayanan kefarmasian yang utuh dan
terpadu. Adanya kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) dan swamedikasi bertujuan untuk memeberikan
pelayanan kesehatan yang memadai bagi masyrakat baik secara perorangan maupun kelompok dalam mengatasi segala
keluhan.
D. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Apoteker di Apotek Seven Pharma memberikan informasi dan konsultasi secara akurat, tidak bias,
faktual, terkini, dan mudah dimengerti, dan etis pada pelayanan ini.
E. Pelayanan Swamedikasi
Swamedikasi adalah kegiatan untuk memberikan pengobatan sendiri kepada pasien dengan gejala
penyakit yang ringan. Sedangkan menurut WHOadalah pemilihan dan penggunaan obat modern, herbal, maupun
tradisional oleh seorang individu untuk mengatasi penyakit atau gejala penyakit. Tujuan dari swamedikasi adalah
membantu pasien untuk melakukan pengobatan sendiri (self medication) guna mengatasi masalah kesehatan pasien
dengan tepat, aman dan rasional.
9. F. Pelayanan Home Pharmacy Care
Apoteker sebagai pemberi layanan diharapkan juga dapat melakukan Pelayan Kefarmasian yang bersifat kunjungan
rumah, khususnya untuk kelompok lansia dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya (Kemenkes RI,2014).
Apotek Seven Pharma sendiri tidak melakukan pelayan home pharmacy care oleh Apoteker terhadap pasien dengan
keluhan seperti Diabetes atau penyakit kronis lainnya yang sebelumnya telah berkonsultasi dengan Apoteker.
G. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Pemantauan terapi obat merupakan proses yang memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan terapi
obat yang efektif dan terjangkau dengan memaksimalkan dan meminimalkan efek samping (Kemenkes RI,2016).
Apotek Seven Pharma melaksankan PTO yang dilakukan oleh apoteker dengan permintaan terapi obat terhadap pasien
dengan kriteria sesuai dengan Permenkes tahun 2016 :
- Anak, lanjut usia, ibu hamil dan ibu menyususi
- Menerima obat lebih dari 5 jenis
- Adanya multi diagnosa
- Obat dengan terapi sempit
10. H. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
Apotek Seven Pharma melaksanakan PTO yang dilakukan oleh Apoteker dengan cara
menghubungi (telepon) pasien dengan kondisi tertentu untuk mengecek MESO terhadap obat
yang mempunyai potensi efek samping besar, untuk efek samping kecil didokumentasikan
namun tetap dipantau oleh Apoteker dan juga dalam pemantauan MESO yang dilakukan secara
langsung dimana Apotek Seven Pharma ada penyuluhan setiap satu minggu dalam memberikan
edukasi obat maupun cara penggunaan obat yang baik.
11. LEMBAR SWAMEDIKASI 1
Tanggal : 12/9/2022 Tanggal Lahir /umur : 65 th
Nama : Bp. Sariful BB/TB/LPT : 63kg/-/-
Alamat : Kedung
Menjangan Rt05/03
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kondisi Khusus
a. Hamil/menyusui/Ginjal/Hati
dll...
Alergi Obat : tidak ada
Keluahan Utama : Radang tenggorokan, Batuk Kering
Diagnosis Dokter -
Riwayat
Penyakit
-
Riwayat
Pengobatan
-
Riwayat
Keluarga
-
B. RIWAYAT PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
C. DATA PEMERIKSAAN
KLINIK
Pasien keluhkan tenggorokan sakit
saat menelan dan merasa batuk
kering
D. ASSESMENT
Pasien mengalami sakit
tenggorokan dan batuk kering tidak
disertai dengan pusing atau demam
datang ke apotek.
Direkomendasikan obat
metyilprednisolon dan Syladex
antitussive. Metyil prednisolone
merupakan obat antiinflamasi jenis
kortikosteroid yang paling efektif
untuk menyembuhkan peradangan
dan untuk Syladex Antitusive
mengandung dextrometofarm yang
merupakan obat antitusive over the
counter (OTC) yang digunakan
sebagai penekan batuk
(Jayachandra, 2018).
Rekomendasi
Pemberian Informasi Obat
Rencana Mring
Rekomenda
si Umum
Pasien diberikan obat
Metylprednisolon 4mg dan sirup
Syladex Antitusive
Pemberian
Informasi
Obat
Metylprenisolon 4mg
digunakan untuk mengobati
peradangan dengan aturan pakai
2 x sehari tiap 12jam sekali
Syladex Antitusive digunakan
untuk mengobati batuk kering
dengan aturan pakai 3 x sehari
tiap 5ml
Rencana
Monitoring
-
E. PTO PLAN
12. LEMBAR SWAMEDIKASI 2
Tanggal : 14/9/2022 Tanggal Lahir /umur : 42 th
Nama : Bp. Wagiman BB/TB/LPT : 45kg/-/-
Alamat : Kedung
Menjangan Rt05/03
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kondisi Khusus
a. Hamil/menyusui/Ginjal/Hati
dll...
Alergi Obat : tidak ada
Keluahan Utama : Sakit Gigi
Diagnosis Dokter -
Riwayat
Penyakit
-
Riwayat
Pengobatan
-
Riwayat
Keluarga
-
B. RIWAYAT PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
C. DATA PEMERIKSAAN KLINIK
Pasien datang ke apotek dengan
keluhan sakit gigi namun tidak
berlubang.
D. ASSESMENT
Pasien dengan keluhan sakit gigi
diberi rekomendasi pengobatan
dangan menggunakan obat Raost.
Kandungan obat pada raost yaitu
Kalium Diclofenak dimana obat ini
merupakan golongan non steroid anti
inflammatory drug (AINS) yang
banyak digunakan unutk penyakit-
penyakit arthritis sakit gigi dan
dysmenorihel sebagai penghilang rasa
sakit dan inflamasi (Hendriadri,
2009).
Rekomendasi
Pemberian Informasi Obat
Rencana Mring
Rekomenda
si Umum
Pasien diberikakn obat Raost
dengan kandungan Kalium
Diclofenak 50mg
Pemberian
Informasi
Obat
Obat Raost digunakan untuk
membantu mengurangi nyeri
ringan hingga berat dan
mengurangi peradangan.
Diminum 1 kaplet 2-3 x sehari.
Rencana
Monitoring
-
E. PTO PLAN
13. LEMBAR SWAMEDIKASI 1
Tanggal : 16/9/2022 Tanggal Lahir /umur : 4 th
Nama : An. Rizal BB/TB/LPT : 17kg/-/-
Alamat : Kedung
Menjangan Rt05/03
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kondisi Khusus
a. Hamil/menyusui/Ginjal/Hati
dll...
Alergi Obat : tidak ada
Keluahan Utama : Diare dengan BAB cair
Diagnosis Dokter -
Riwayat
Penyakit
-
Riwayat
Pengobatan
-
Riwayat
Keluarga
-
B. RIWAYAT PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
C. DATA PEMERIKSAAN KLINIK
Orang tua pasien datang ke apotek dan
menjelaskan keluhan yang diderita
anaknya yaitu diare
D. ASSESMENT
Keluhan pasien yaitu diare dan
direkomendasikan obat Zinkid dan
Lacto-B. Obat zinkid mengandung zink
sulfate dimana obat ini sebagai
pelengkap pada pengobatan diare pada
anak-anak. Lalu obat selanjutnya yaitu
Lacto-B, obat ini merupakan suplemen
dengan kandungan probiotik yang
membantu fungsi pencernaan, dapat
juga mengobati diare dan pencegahan
intoleransi laktosa pada anak 1-12
tahun (BPOM, 2017).
Rekomendasi
Pemberian Informasi Obat
Rencana Mring
Rekomenda
si Umum
Direkomendasikan obat Zinkid dan
Lacto-B
Pemberian
Informasi
Obat
Zinkid digunakan 10ml setiap
hari selama 10 hari berturut-
turut (mesti diare telah
berhenti).
Lacto-B digunakan 3 x sehari
dengan dilarutkan pada
minuman air mineral.
Rencana
Monitoring
-
E. PTO PLAN
14. Kriteria Penilaian Check
List
Persyaratan
Administratif
1. Nama Dokter
2. SIP
3. Alamat Dokter
4. Tanggal penulisan resep
5. Paraf resep
6. Nama,alamat,umur,berat badan, dan
jenis kelamin
7. Nama obat,potensi,dosis,jumlah yang
diminta
8. Cara pemakaian yang jelas
-
Kesesuaian
Farmasetik
1. Bentuk sediaan
2. Dosis obat
3. Potensi obat
4. Stabilitas
5. Inkompatibilitas
6. Cara dan lama pemberian
-
-
-
Pertimbangan
Klinis
1. Adanya alergi
2. Efek samping
3. Interaksi
4. Kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat
dll )
-
Pembahasan DRP RESEP 1
Otrivin adalah obat tetes hidung yang
mengandung Xylometazoline sebagai zat aktifnya.
Oksimetazolin adalah obat golongan simpatomimetik. yang
dikenal juga sebagai obat adrenergik; merupakan golongan
stimulan yang memiliki efek agonis pada sistem saraf
simpatis
AERIUS 10MG mengandung zat aktif
Desloratadine yang merupakan obat antihistamin generasi
kedua yang bekerja dengan cara menghambat zat histamin.
Zat histamin adalah zat alami dalam tubuh yang memicu
gejala alergi ketika tubuh terpapar zat pemicu alergi
(alergen) (Kawakami et al 2019).
Glocof Syrup adalah obat kombinasi yang
digunakan dalam pengobatan batuk kering. Obat ini
mengurangi gejala alergi seperti pilek, hidung tersumbat,
bersin, mata berair dan hidung tersumbat atau tersumbat.
Dari obat yang dierikan kemungkinan pasien
mengalami hidung tersumbat karena diberikan Otrivin
disertai flu dengan pengobatan Aerius dan batuk kering
karena diberikan obat Galokof Sirup.
15. Kriteria Penilaian Check
List
Persyaratan
Administratif
1. Nama Dokter
2. SIP
3. Alamat Dokter
4. Tanggal penulisan resep
5. Paraf resep
6. Nama,alamat,umur,berat badan, dan
jenis kelamin
7. Nama obat,potensi,dosis,jumlah yang
diminta
8. Cara pemakaian yang jelas
Kesesuaian
Farmasetik
1. Bentuk sediaan
2. Dosis obat
3. Potensi obat
4. Stabilitas
5. Inkompatibilitas
6. Cara dan lama pemberian
-
-
-
Pertimbangan
Klinis
1. Adanya alergi
2. Efek samping
3. Interaksi
4. Kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat
dll )
-
-
-
Pembahasan DRP RESEP 1
KALMOXILIN adalah obat antibiotik yang
mengandung Amoxicillin 500 mg. Amoksisilin
merupakan obat generik dan termasuk golongan
obat penisilin. Amoksisilin merupakan antibiotik β-
lactam yang berspektrum luas dan sering digunakan
untuk mengobati berbagai penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Gram positif dan bakteri
Gram negatif (Djide, 2008)
DAPYRIN 500 MG 10 TABLET
mengandung zat aktif Paracetamol. Obat ini
digunakan untuk mengatasi demam dan sebagai
perda nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi dan nyeri
ringan lainnya.
Dapat diketahui bahwa pasien mengalami
infeksi pada kulit karena mendapat obat amoksilin
dan nyeri pada kulit dengan obat paracetamol dapat
meredakan nyeri
16. Kriteria Penilaian Check
List
Persyaratan
Administratif
1. Nama Dokter
2. SIP
3. Alamat Dokter
4. Tanggal penulisan resep
5. Paraf resep
6. Nama,alamat,umur,berat badan, dan
jenis kelamin
7. Nama obat,potensi,dosis,jumlah yang
diminta
8. Cara pemakaian yang jelas
Kesesuaian
Farmasetik
1. Bentuk sediaan
2. Dosis obat
3. Potensi obat
4. Stabilitas
5. Inkompatibilitas
6. Cara dan lama pemberian
-
-
-
-
Pertimbangan
Klinis
1. Adanya alergi
2. Efek samping
3. Interaksi
4. Kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat
dll )
-
-
-
Pembahasan DRP RESEP 1
Eperisone bekerja dengan cara melemaskan
otot rangka, mengurangi kekuatan kontraksi otot, dan
otot polos pembuluh darah. Obat ini juga berguna
untuk meningkatkan sirkulasi darah dan menekan
refleks nyeri. Dengan begitu, rasa sakit dan tegang
pada otot bisa berkurang (BPOM, 2022).
Natrium diklofenak termasuk dalam obat
antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Obat ini bekerja
dengan cara menghentikan produksi zat penyebab rasa
sakit. Gel natrium diklofenak ini biasanya digunakan
untuk menghilangkan rasa sakit akibat osteoartritis
pada sendi tertentu seperti lutut, pergelangan kaki,
kaki, siku, pergelangan tangan, dan tangan (Atman et
al 2015).
Dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami
nyeri pada persendian karna pemberian obat Eperison
dan juga Na. Diklofenak