SlideShare a Scribd company logo
KELAINAN REFRAKSI
Kelompok 6 :
1. Nita Mardiana
2. Nopi Nurhayati
3. Nurshafira Yogaswara
4. Nurul Khayatun Nufus
A. Pengertian Kelainan Retraksi
Kelainan retraksi merupakan kelainan pembiasan sinar pada mata. Tidak
difokuskan pada retina atau bintik kuning.
a. Miopia (rabun jauh) : sinar akan
difokuskan lebih didepan selaput
jala dan diberi kacamata negatif.
b. Hipermetropia (rabun dekat) :
sinar difokuskan dibelakang
selaput jala yang memerlukan
lensa positif.
c. Astigmatisme (silinder) : Bila
pembiasan sinar tidak pada satu
titik atau astigmat diberikan lensa
silinder.
B . Anatomi Mata dan Fisiologi
Fisiologi Mata
a. Kornea
Merupakan jendela paling depan dari mata dimana sinar masuk dan
difokuskan ke dalam pupil.
b. Iris atau Selaput pelangi
Iris atau Selaput pelangi yang berwarna coklat akan menghalangi
sinar masuk kedalam mata. Iris akan mengatur jumlah sinar asuk
kedalam pupil mata melalui besarnya pupil. Iris merupakan
c. Pupil
Pupil yang berwarna hitam pekat pada sentral iris mengatur jumlah
sinar masuk kedalam bola mata
d. Lensa
Lensa yang jernih mengambil peranan membiasakan sinar 20 % atau
10 dioptri. Peranan lensa yang terbesar adalah pada saat melihat dekat atau ber
akomodasi.
e. Retina
Retina merupakan bungkus bola mata sebelah dalam terletak
dibelakang pupil. Retina akan meneruskan rangsangan elektrik keotak sebagai
bayangan yang dikenal.
f. Saraf Optik
Saraf penglihat meneruskan rangsangan listrik dari mata ke korteks
visual untuk dikenali bayangannya
Tanda-Tanda Umum Kelainan Refraksi
Penderita dengan kelainan Refraksi akan memberikan keluhan berikut :
 Sakit kepala terutama didaerah tengukuk atau dahi
 Mata berair
 Cepat mengantuk
 Mata terasa pedas
 Pegal pada bola mata
 Penglihatan kabur
C. Manifestasi Klinis Khusus
1. Hipermetropi
Sakit kepala frontal, memburuk pada waktu mulai timbul gejala
hipermetropi dan makin memburuk sepanjang penggunaan mata dekat. Penglihatan
tidak nyaman (asthenopia) ketika pasien harus focus pada suatu jarak tertentu untuk
waktu yang lama, misalnya menonton pertandingan bola. Akomodasi akan lebih
cepat lelah ketika terpaku pada suatu level tertentu dari ketegangan.
2. Miopi
Penglihatan kabur atau mata berkedip ketika mata mencoba melihat suatu
objek dengan jarak jauh serta derajat kelainan yang meningkat terus sampai usia
remaja kemudian menurun pada usia dewasa muda.
3. Astigmat
Melihat ganda dengan satu atau kedua mata, melihat benda bulat menjadi
lonjong, pada astigmat penglihatan akan kabur untuk jauh ataupun dekat, bentuk
benda yang dilihat berubah, mengecilkan celah kelopak, sakit kepala, mata tegang
dan pegal, mata dan fisik lelah.
Pemeriksaan yang dilakukan :
1. Visus
2. Cara melakukan finger tes
3. Cara melakukan waving hand tes
2. Cara melakukan finger tes :
Acungkan satu atau lebih jari tangan kanan/kiri kamu didepan penderita
dari jarak 3 meter, 2 meter atau 1 meter. Setelah itu penderita disuruh
menebak berapa jumlah jari yang diacungkan. Apabila pada jarak 3 meter
penderita bisa menebak/melihat jari yang diacungkan maka visusnya 3/60
(orang normal bisa melihat acungan jari pada jarak 60 meter, sedangkan
pasien hanya bisa melihat pada jarak 3 meter). Apabila pasien tidak bisa
menebak/melihat acungan jari pada jarak 1 meter lakukan tes goyangan
tangan (waving hand tes).
3. Cara melakukan waving hand tes :
Goyangkan kedua tangan kamu didepan penderita dari jarak 3 meter, 2
meter atau 1 meter. Setelah itu penderita ditanya apakah dapat melihat
goyangan tangan didepannya atau terlihat buram . Apabila pada jarak 3
meter penderita bisa menebak/melihat goyangan tangan didepannya maka
visusnya 3/300 (orang normal bisa melihat goyangan tangan pada jarak
300 meter, sedangkan pasien hanya bisa melihat pada jarak 3 meter).
Apabila pasien tidak bisa menebak/melihat goyangan tangan pada jarak 1
meter lakukan tes penyinaran dengan lampu senter (dark-light tes
Bola Mata pendek
Lengkung kornea
Kurang
Pembiasan refraksi bola mata lemah
misal pada penderita DM
Perubahan Komposisi
kornea
Penurunan refraksi
mata
Perubahan posisi
Lensa
Cahaya tidka tepat jatuh diretina
Pandangan kabur melihat
dekat
Penurunan penglihatan
Lensa berakomodasi terus menerus
Kelelahan otot- otot mata
Pusing, nyeri kepala
Resiko cidera b.d
keterbatasan penglihatan
Nyeri ( pusing )
b.d usaha mata
memfokuskan
pandangan
Cahaya masuk melewati lensa dibelakang retina
Hipermetropi
Bola mata
panjang
Pembiasan atau refraksi
mata, misal pada penderita
katarak
Lensa mata terlalu
cembung
Cahaya masuk melewati lensa
didepan retina
Cahaya difokuskan tidak tepat
di retina
Pandangan kabur
melihat
Penurunan penglihatan
lensa berakomodasi terus
menerus
Kelelahan otot mata
Pusing atau nyeri
Gangguan
persepsi sensori
b.d perubahan
kemampuan
memfokuskan
sinar pada retina
Resiko cidera
b.d
keterbatasan
penglihatan
Miopi
Kelainan kelengkungan
permukaan korena
Kornea berbentuk oval
Sinar yang masuk dibiaskan
terbesar diretina
Bayangan benda tidak
fokus
Penggunaan lensa
silinder
Pandangan jadi
kabur dan tidak
jelas
Penurunan kemampuan
melihat dekat dan jauh
Terlalu lamamembaca
menulis menjahit dsb
Sakit kepala pusing
Gangguan rasa
nyaman nyeri
Gangguan persepsi
sensori
Resiko cedera
ASTIGMAT
Diagnosa Keperawatan
Hipermetropi
Intervensi Rasional
1. Penurunan persepsi
sensori : penglihatan b.d
penurunan tajam
penglihatan dan kejelasan
penglihatan.
•Kaji ketajaman penglihatan
klien.
•Identifikasi alternatif untuk
optimalisasi sumber
rangsangan.
•Sesuaikan lingkungan
untuk optimalisasi
penglihatan
•Mengidentivikasi
kemampuan visual klien.
•Memberikan keakuratan
penglihatan dan
perawatanya.
•Meningkatkan kemampuan
persepsi sensori
2.Gangguan rasa nyaman
b.d usaha memfokuskan
pandangan.
•Jelaskan penyebab pusing
dan mata lelah.
•Anjurkan klien agar cukup
istirahat dan tidak
melakukan aktivitas
membaca terus menerus.
•Gunakan lampu atau
penerangan yang cukup
saat membaca.
•Menguragi kecemasan dan
meningkatkan pengetahuan
klien sehingga klien
kooperatif dan tindakan
keperawatan.
•Mengurangi kelelahan
mata sehingga pusing
berkurag.
•Mengurangi silau dan
akomodasi berlebihan.
Diagnosa Keperawatan
Miopi
Intervensi Rasional
1. Perubahan persepsi
sensori visual b.d gangguan
penglihatan.
•Menjelaskan penyebab
terjadinya gangguan
penglihatan.
•Melakukan uji ketajaman
penglihatan.
•Pengetahuan tentang
penyebab mengurangi
kecemasan dan
menigkatkan pengetahuan
klien sehingga klien
kooperatif dalam tindakan
keperawatan.
•Mengetahui visus dasar
klien dan perkembanganya
setelah diberikan tindakan
2. Resiko cedera yang b.d
keterbatasan penglihatan
•Menjelaskan tentang
kemungkinan yang terjadi
akibat penurunan tajam
penglihatan.
•Menganjurkan untuk
membatasi aktivitas seperti
mengendarai kendaraan
pada malam hari.
•Perubahan ketajaman
penglihatan dan kedalaman
persepsi dapat
meningkatkan resiko cedera
sampai klien belajar untuk
mengkompensasi.
•Mengrangi potensial
bahaya karena penglihatan
kabur.
DAFTAR PUSTAKA
1. Huda Nurarif Amin dan Kusuma Hardhi. 2015. APLIKASI Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta,
MediAction.
2. Ilyas Sidarta. 2004. Kelainan Retraksi dan Koreksi Penglihatan. Jakarta,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Thank You
See You next Time Guyss

More Related Content

What's hot

Lapsus mely
Lapsus melyLapsus mely
Lapsus mely
m3ly22
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
Ariesta Mp
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatNovi Vie Opie
 
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAdhita Dwi Aryanti
 
Slide pleno katarak senil klpk 5
Slide pleno katarak senil klpk 5Slide pleno katarak senil klpk 5
Slide pleno katarak senil klpk 5Ary Trisnawaty
 
Kaspan katarak senilis imatur
Kaspan   katarak senilis imaturKaspan   katarak senilis imatur
Kaspan katarak senilis imatur
Karin Survival
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
Aris Rahmanda
 
Kuliah mata 2013
Kuliah mata 2013Kuliah mata 2013
Kuliah mata 2013
fikri asyura
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur Ginjal
Kharima SD
 
Referat Endophtalmitis
Referat EndophtalmitisReferat Endophtalmitis
Referat Endophtalmitis
Aris Rahmanda
 
105810253 case
105810253 case105810253 case
105810253 case
homeworkping7
 
Ppt glaukoma
Ppt glaukomaPpt glaukoma
Ppt glaukoma
Viktor Iwan
 
Ulkus kornea
Ulkus korneaUlkus kornea
Pemeriksaan gangguan penghidu.pptx
Pemeriksaan gangguan penghidu.pptxPemeriksaan gangguan penghidu.pptx
Pemeriksaan gangguan penghidu.pptx
Faradhillah Adi Suryadi
 
Referat Presbikusis
Referat PresbikusisReferat Presbikusis
Referat Presbikusis
dr. Bobby Ahmad
 
3. lensa
3. lensa3. lensa
3. lensa
fikri asyura
 
Kontusio paru
Kontusio paruKontusio paru
Kontusio paru
Salimah Aj
 
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
Seascape Surveys
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Syscha Lumempouw
 

What's hot (20)

Lapsus mely
Lapsus melyLapsus mely
Lapsus mely
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
 
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
 
Slide pleno katarak senil klpk 5
Slide pleno katarak senil klpk 5Slide pleno katarak senil klpk 5
Slide pleno katarak senil klpk 5
 
Kaspan katarak senilis imatur
Kaspan   katarak senilis imaturKaspan   katarak senilis imatur
Kaspan katarak senilis imatur
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
 
Kuliah mata 2013
Kuliah mata 2013Kuliah mata 2013
Kuliah mata 2013
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur Ginjal
 
Referat Endophtalmitis
Referat EndophtalmitisReferat Endophtalmitis
Referat Endophtalmitis
 
105810253 case
105810253 case105810253 case
105810253 case
 
Ppt glaukoma
Ppt glaukomaPpt glaukoma
Ppt glaukoma
 
Ulkus kornea
Ulkus korneaUlkus kornea
Ulkus kornea
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Pemeriksaan gangguan penghidu.pptx
Pemeriksaan gangguan penghidu.pptxPemeriksaan gangguan penghidu.pptx
Pemeriksaan gangguan penghidu.pptx
 
Referat Presbikusis
Referat PresbikusisReferat Presbikusis
Referat Presbikusis
 
3. lensa
3. lensa3. lensa
3. lensa
 
Kontusio paru
Kontusio paruKontusio paru
Kontusio paru
 
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 

Viewers also liked

Tumor Orbita
Tumor OrbitaTumor Orbita
Tumor Orbita
Fransiska Oktafiani
 
OMA & OMSK
OMA & OMSKOMA & OMSK
Glukoma
GlukomaGlukoma
Diabetes Militus
Diabetes MilitusDiabetes Militus
Diabetes Militus
Fransiska Oktafiani
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
Fransiska Oktafiani
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
KatarakKatarak
Asuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDS
Asuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDSAsuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDS
Asuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDS
Fransiska Oktafiani
 
Anatomi Panggul
Anatomi PanggulAnatomi Panggul
Anatomi Panggul
Fransiska Oktafiani
 
Anfis Payudara
Anfis PayudaraAnfis Payudara
Anfis Payudara
Fransiska Oktafiani
 
Perspektif Keperawatan Maternitas
Perspektif Keperawatan MaternitasPerspektif Keperawatan Maternitas
Perspektif Keperawatan Maternitas
Fransiska Oktafiani
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
Fransiska Oktafiani
 
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio CaesareaKonsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Fransiska Oktafiani
 
Anatomi Perkemihan
Anatomi Perkemihan Anatomi Perkemihan
Anatomi Perkemihan
Fransiska Oktafiani
 
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi PriaAnatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Fransiska Oktafiani
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis
Dermatitis
Fransiska Oktafiani
 
Konsep Dasar Postpartum
Konsep Dasar PostpartumKonsep Dasar Postpartum
Konsep Dasar Postpartum
Fransiska Oktafiani
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
Fransiska Oktafiani
 
Kesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan AnakKesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan Anak
Fransiska Oktafiani
 

Viewers also liked (20)

Tumor Orbita
Tumor OrbitaTumor Orbita
Tumor Orbita
 
OMA & OMSK
OMA & OMSKOMA & OMSK
OMA & OMSK
 
Glukoma
GlukomaGlukoma
Glukoma
 
Diabetes Militus
Diabetes MilitusDiabetes Militus
Diabetes Militus
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Asuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDS
Asuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDSAsuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDS
Asuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDS
 
Anatomi Panggul
Anatomi PanggulAnatomi Panggul
Anatomi Panggul
 
Anfis Payudara
Anfis PayudaraAnfis Payudara
Anfis Payudara
 
Perspektif Keperawatan Maternitas
Perspektif Keperawatan MaternitasPerspektif Keperawatan Maternitas
Perspektif Keperawatan Maternitas
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
 
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio CaesareaKonsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio Caesarea
 
Anatomi Perkemihan
Anatomi Perkemihan Anatomi Perkemihan
Anatomi Perkemihan
 
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi PriaAnatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis
Dermatitis
 
Konsep Dasar Postpartum
Konsep Dasar PostpartumKonsep Dasar Postpartum
Konsep Dasar Postpartum
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
 
Kesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan AnakKesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan Anak
 

Similar to Kelainan Refraksi

1. mata (01)
1. mata (01)1. mata (01)
1. mata (01)
Badriyatun Ni'mah
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2megaapr
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
megaapr
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2megaapr
 
Gangguan penglihatan
Gangguan penglihatanGangguan penglihatan
Gangguan penglihatan
Operator Warnet Vast Raha
 
Miopi
Miopi Miopi
Makalah optik baru
Makalah optik baruMakalah optik baru
Makalah optik baru
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Penyuluhan_Kelainan_Refraksi_pkm (1).pptx
Penyuluhan_Kelainan_Refraksi_pkm (1).pptxPenyuluhan_Kelainan_Refraksi_pkm (1).pptx
Penyuluhan_Kelainan_Refraksi_pkm (1).pptx
klinikdokterhargiyan
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)
Siti Nur Aini
 
INDRA PENGLIHATAN - Copy.pptx
INDRA PENGLIHATAN - Copy.pptxINDRA PENGLIHATAN - Copy.pptx
INDRA PENGLIHATAN - Copy.pptx
EffranZudeta1
 
KP 30 KELAINAN AKOMODASI DAN REFRAKSI.pptx
KP 30 KELAINAN AKOMODASI DAN REFRAKSI.pptxKP 30 KELAINAN AKOMODASI DAN REFRAKSI.pptx
KP 30 KELAINAN AKOMODASI DAN REFRAKSI.pptx
NoviraSulfianti
 
PPT FISIKA : MATA DAN KACAMATA
PPT FISIKA : MATA DAN KACAMATAPPT FISIKA : MATA DAN KACAMATA
PPT FISIKA : MATA DAN KACAMATA
Sofyan Hamidd
 
Contoh makalah rabun jauh
Contoh makalah rabun jauhContoh makalah rabun jauh
Contoh makalah rabun jauh
alfan syahrizal
 
Buku siswa materi alat optik
Buku siswa materi alat optikBuku siswa materi alat optik
Buku siswa materi alat optik
ajeng karina
 
Ketajaman Penglihatan Higiene Industri
Ketajaman Penglihatan Higiene IndustriKetajaman Penglihatan Higiene Industri
Ketajaman Penglihatan Higiene Industri
yesintabella
 
Bab ii..
Bab ii..Bab ii..
Bab ii..
Bab ii..Bab ii..

Similar to Kelainan Refraksi (20)

1. mata (01)
1. mata (01)1. mata (01)
1. mata (01)
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
 
Gangguan penglihatan
Gangguan penglihatanGangguan penglihatan
Gangguan penglihatan
 
Gangguan penglihatan AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan penglihatan AKPER PEMKAB MUNA Gangguan penglihatan AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan penglihatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Miopi
Miopi Miopi
Miopi
 
Makalah optik baru
Makalah optik baruMakalah optik baru
Makalah optik baru
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Penyuluhan_Kelainan_Refraksi_pkm (1).pptx
Penyuluhan_Kelainan_Refraksi_pkm (1).pptxPenyuluhan_Kelainan_Refraksi_pkm (1).pptx
Penyuluhan_Kelainan_Refraksi_pkm (1).pptx
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)
 
INDRA PENGLIHATAN - Copy.pptx
INDRA PENGLIHATAN - Copy.pptxINDRA PENGLIHATAN - Copy.pptx
INDRA PENGLIHATAN - Copy.pptx
 
KP 30 KELAINAN AKOMODASI DAN REFRAKSI.pptx
KP 30 KELAINAN AKOMODASI DAN REFRAKSI.pptxKP 30 KELAINAN AKOMODASI DAN REFRAKSI.pptx
KP 30 KELAINAN AKOMODASI DAN REFRAKSI.pptx
 
PPT FISIKA : MATA DAN KACAMATA
PPT FISIKA : MATA DAN KACAMATAPPT FISIKA : MATA DAN KACAMATA
PPT FISIKA : MATA DAN KACAMATA
 
Contoh makalah rabun jauh
Contoh makalah rabun jauhContoh makalah rabun jauh
Contoh makalah rabun jauh
 
Buku siswa materi alat optik
Buku siswa materi alat optikBuku siswa materi alat optik
Buku siswa materi alat optik
 
Ketajaman Penglihatan Higiene Industri
Ketajaman Penglihatan Higiene IndustriKetajaman Penglihatan Higiene Industri
Ketajaman Penglihatan Higiene Industri
 
Mata
MataMata
Mata
 
Bab ii..
Bab ii..Bab ii..
Bab ii..
 
Bab ii..
Bab ii..Bab ii..
Bab ii..
 

More from Fransiska Oktafiani

Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Fransiska Oktafiani
 
Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018
Fransiska Oktafiani
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
Fransiska Oktafiani
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
Fransiska Oktafiani
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Fransiska Oktafiani
 
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Fransiska Oktafiani
 
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal IndonesiaSejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Fransiska Oktafiani
 
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAHDIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
Fransiska Oktafiani
 
Drugs And Defibrillation
Drugs And DefibrillationDrugs And Defibrillation
Drugs And Defibrillation
Fransiska Oktafiani
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
Fransiska Oktafiani
 
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) ShockDefibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Fransiska Oktafiani
 
Ambulans Keperawatan
Ambulans KeperawatanAmbulans Keperawatan
Ambulans Keperawatan
Fransiska Oktafiani
 
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruCardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Fransiska Oktafiani
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
Fransiska Oktafiani
 
proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017
Fransiska Oktafiani
 
konsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiahkonsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiah
Fransiska Oktafiani
 
Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017
Fransiska Oktafiani
 
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 penyajian data hasil karya tulis ilmiah  penyajian data hasil karya tulis ilmiah
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
Fransiska Oktafiani
 
Skenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kaderSkenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kader
Fransiska Oktafiani
 
Bagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTIBagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTI
Fransiska Oktafiani
 

More from Fransiska Oktafiani (20)

Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
 
Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
 
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
 
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal IndonesiaSejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal Indonesia
 
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAHDIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
 
Drugs And Defibrillation
Drugs And DefibrillationDrugs And Defibrillation
Drugs And Defibrillation
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
 
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) ShockDefibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
 
Ambulans Keperawatan
Ambulans KeperawatanAmbulans Keperawatan
Ambulans Keperawatan
 
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruCardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
 
proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017
 
konsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiahkonsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiah
 
Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017
 
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 penyajian data hasil karya tulis ilmiah  penyajian data hasil karya tulis ilmiah
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 
Skenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kaderSkenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kader
 
Bagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTIBagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTI
 

Recently uploaded

441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 

Recently uploaded (20)

441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 

Kelainan Refraksi

  • 1. KELAINAN REFRAKSI Kelompok 6 : 1. Nita Mardiana 2. Nopi Nurhayati 3. Nurshafira Yogaswara 4. Nurul Khayatun Nufus
  • 2. A. Pengertian Kelainan Retraksi Kelainan retraksi merupakan kelainan pembiasan sinar pada mata. Tidak difokuskan pada retina atau bintik kuning. a. Miopia (rabun jauh) : sinar akan difokuskan lebih didepan selaput jala dan diberi kacamata negatif. b. Hipermetropia (rabun dekat) : sinar difokuskan dibelakang selaput jala yang memerlukan lensa positif. c. Astigmatisme (silinder) : Bila pembiasan sinar tidak pada satu titik atau astigmat diberikan lensa silinder.
  • 3. B . Anatomi Mata dan Fisiologi Fisiologi Mata a. Kornea Merupakan jendela paling depan dari mata dimana sinar masuk dan difokuskan ke dalam pupil. b. Iris atau Selaput pelangi Iris atau Selaput pelangi yang berwarna coklat akan menghalangi sinar masuk kedalam mata. Iris akan mengatur jumlah sinar asuk kedalam pupil mata melalui besarnya pupil. Iris merupakan
  • 4. c. Pupil Pupil yang berwarna hitam pekat pada sentral iris mengatur jumlah sinar masuk kedalam bola mata d. Lensa Lensa yang jernih mengambil peranan membiasakan sinar 20 % atau 10 dioptri. Peranan lensa yang terbesar adalah pada saat melihat dekat atau ber akomodasi. e. Retina Retina merupakan bungkus bola mata sebelah dalam terletak dibelakang pupil. Retina akan meneruskan rangsangan elektrik keotak sebagai bayangan yang dikenal. f. Saraf Optik Saraf penglihat meneruskan rangsangan listrik dari mata ke korteks visual untuk dikenali bayangannya
  • 5. Tanda-Tanda Umum Kelainan Refraksi Penderita dengan kelainan Refraksi akan memberikan keluhan berikut :  Sakit kepala terutama didaerah tengukuk atau dahi  Mata berair  Cepat mengantuk  Mata terasa pedas  Pegal pada bola mata  Penglihatan kabur
  • 6. C. Manifestasi Klinis Khusus 1. Hipermetropi Sakit kepala frontal, memburuk pada waktu mulai timbul gejala hipermetropi dan makin memburuk sepanjang penggunaan mata dekat. Penglihatan tidak nyaman (asthenopia) ketika pasien harus focus pada suatu jarak tertentu untuk waktu yang lama, misalnya menonton pertandingan bola. Akomodasi akan lebih cepat lelah ketika terpaku pada suatu level tertentu dari ketegangan. 2. Miopi Penglihatan kabur atau mata berkedip ketika mata mencoba melihat suatu objek dengan jarak jauh serta derajat kelainan yang meningkat terus sampai usia remaja kemudian menurun pada usia dewasa muda. 3. Astigmat Melihat ganda dengan satu atau kedua mata, melihat benda bulat menjadi lonjong, pada astigmat penglihatan akan kabur untuk jauh ataupun dekat, bentuk benda yang dilihat berubah, mengecilkan celah kelopak, sakit kepala, mata tegang dan pegal, mata dan fisik lelah.
  • 7. Pemeriksaan yang dilakukan : 1. Visus 2. Cara melakukan finger tes 3. Cara melakukan waving hand tes
  • 8. 2. Cara melakukan finger tes : Acungkan satu atau lebih jari tangan kanan/kiri kamu didepan penderita dari jarak 3 meter, 2 meter atau 1 meter. Setelah itu penderita disuruh menebak berapa jumlah jari yang diacungkan. Apabila pada jarak 3 meter penderita bisa menebak/melihat jari yang diacungkan maka visusnya 3/60 (orang normal bisa melihat acungan jari pada jarak 60 meter, sedangkan pasien hanya bisa melihat pada jarak 3 meter). Apabila pasien tidak bisa menebak/melihat acungan jari pada jarak 1 meter lakukan tes goyangan tangan (waving hand tes). 3. Cara melakukan waving hand tes : Goyangkan kedua tangan kamu didepan penderita dari jarak 3 meter, 2 meter atau 1 meter. Setelah itu penderita ditanya apakah dapat melihat goyangan tangan didepannya atau terlihat buram . Apabila pada jarak 3 meter penderita bisa menebak/melihat goyangan tangan didepannya maka visusnya 3/300 (orang normal bisa melihat goyangan tangan pada jarak 300 meter, sedangkan pasien hanya bisa melihat pada jarak 3 meter). Apabila pasien tidak bisa menebak/melihat goyangan tangan pada jarak 1 meter lakukan tes penyinaran dengan lampu senter (dark-light tes
  • 9. Bola Mata pendek Lengkung kornea Kurang Pembiasan refraksi bola mata lemah misal pada penderita DM Perubahan Komposisi kornea Penurunan refraksi mata Perubahan posisi Lensa Cahaya tidka tepat jatuh diretina Pandangan kabur melihat dekat Penurunan penglihatan Lensa berakomodasi terus menerus Kelelahan otot- otot mata Pusing, nyeri kepala Resiko cidera b.d keterbatasan penglihatan Nyeri ( pusing ) b.d usaha mata memfokuskan pandangan Cahaya masuk melewati lensa dibelakang retina Hipermetropi
  • 10. Bola mata panjang Pembiasan atau refraksi mata, misal pada penderita katarak Lensa mata terlalu cembung Cahaya masuk melewati lensa didepan retina Cahaya difokuskan tidak tepat di retina Pandangan kabur melihat Penurunan penglihatan lensa berakomodasi terus menerus Kelelahan otot mata Pusing atau nyeri Gangguan persepsi sensori b.d perubahan kemampuan memfokuskan sinar pada retina Resiko cidera b.d keterbatasan penglihatan Miopi
  • 11. Kelainan kelengkungan permukaan korena Kornea berbentuk oval Sinar yang masuk dibiaskan terbesar diretina Bayangan benda tidak fokus Penggunaan lensa silinder Pandangan jadi kabur dan tidak jelas Penurunan kemampuan melihat dekat dan jauh Terlalu lamamembaca menulis menjahit dsb Sakit kepala pusing Gangguan rasa nyaman nyeri Gangguan persepsi sensori Resiko cedera ASTIGMAT
  • 12. Diagnosa Keperawatan Hipermetropi Intervensi Rasional 1. Penurunan persepsi sensori : penglihatan b.d penurunan tajam penglihatan dan kejelasan penglihatan. •Kaji ketajaman penglihatan klien. •Identifikasi alternatif untuk optimalisasi sumber rangsangan. •Sesuaikan lingkungan untuk optimalisasi penglihatan •Mengidentivikasi kemampuan visual klien. •Memberikan keakuratan penglihatan dan perawatanya. •Meningkatkan kemampuan persepsi sensori 2.Gangguan rasa nyaman b.d usaha memfokuskan pandangan. •Jelaskan penyebab pusing dan mata lelah. •Anjurkan klien agar cukup istirahat dan tidak melakukan aktivitas membaca terus menerus. •Gunakan lampu atau penerangan yang cukup saat membaca. •Menguragi kecemasan dan meningkatkan pengetahuan klien sehingga klien kooperatif dan tindakan keperawatan. •Mengurangi kelelahan mata sehingga pusing berkurag. •Mengurangi silau dan akomodasi berlebihan.
  • 13. Diagnosa Keperawatan Miopi Intervensi Rasional 1. Perubahan persepsi sensori visual b.d gangguan penglihatan. •Menjelaskan penyebab terjadinya gangguan penglihatan. •Melakukan uji ketajaman penglihatan. •Pengetahuan tentang penyebab mengurangi kecemasan dan menigkatkan pengetahuan klien sehingga klien kooperatif dalam tindakan keperawatan. •Mengetahui visus dasar klien dan perkembanganya setelah diberikan tindakan 2. Resiko cedera yang b.d keterbatasan penglihatan •Menjelaskan tentang kemungkinan yang terjadi akibat penurunan tajam penglihatan. •Menganjurkan untuk membatasi aktivitas seperti mengendarai kendaraan pada malam hari. •Perubahan ketajaman penglihatan dan kedalaman persepsi dapat meningkatkan resiko cedera sampai klien belajar untuk mengkompensasi. •Mengrangi potensial bahaya karena penglihatan kabur.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA 1. Huda Nurarif Amin dan Kusuma Hardhi. 2015. APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta, MediAction. 2. Ilyas Sidarta. 2004. Kelainan Retraksi dan Koreksi Penglihatan. Jakarta, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  • 15. Thank You See You next Time Guyss