SlideShare a Scribd company logo
BIOOPTIK
Oleh Kelompok 2 Kelas C
Ambar Listyorini
Badriyatun Ni’mah
Lisa Fizhilalin
Lulu Arivista R.
Primo Bittaqwa
Mata memfokuskan
bayangan pada retina

Kompone
n

Sistem saraf mata yang
memberikan informasi ke
otak

Korteks penglihatan salah
satu bagian yang
menganalisa penglihatan
tersebut
1. Sklera : Menjaga mata dan melembabkan
mata .
2. Koroid : melindungi pemfokusan
bayangan dan mensuplai darah ke retina.
3. Retina : Menerima bayangan dan untuk
melihat benda.
4. Kornea : melindungi mata dibelakangnya
dan membantu memfokuskan mata.
5. Pupil : gerbang masuknya cahaya.
6. Iris : mengendalikan jumlah cahaya yg
masuk ke mata dan mengandung pigmen
mata.
7. Lensa : membiaskan berkas-berkas
cahaya yang menjadi bayangan di retina.
8. Aqueous humor : menjaga bentuk
kantung depan bola mata.
9. Vitreous humor : memberi bentuk pada
mata.
10. Fovea :bagian yang paling peka di retina.
11. Bintik buta
12. Saraf optik
Bola mata dilengkapi dengan otot-otot mata yang mengatur
gerakan mata.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

M. Rectus medialis = menarik bola mata ke dalam
M. Rectus lateralis = menarik bola mata ke samping
M. rectus superior = menarik bola mata ke atas
M. rectus inferior = menarik bola mata ke bawah
M. obligus inferior = memutar ke samping atas
M. obligus superior = memutar ke samping dalam
Kelumpuhan salah satu otot mata akan timbul gejala
yang disebut strabismus
DAYA
AKOMODASI
Dalam hal memfokuskan obek pada retina, lensa mata memegang
peranan penting. Kemampuan lensa mata untuk memfokuskan objek
disebut dengan daya akomodasi.

 Jarak terdekat agar benda masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik
dekat / punktum proksimum.
 Jarak punktum proksimum terhadap mata dinyatakan P (meter) dan aksial
proksimum dinyatakan dalam Ap.
 Jarak terjauh bagi benda agar masih dapat dilihat disebut titik terjauh /
punktum remotum.
 Jarak punktum remotum terhadap mata dinyatakan r (meter) dan aksial
proksimum dinyatakan dalam Ar.
Penyimpangan
Penglihatan &
Teknik Koreksi
• Mata yang mempunyai titik jauh terhingga akan memberikan bayangan yang
tajam, disebut juga mata emetropia. Emetropia mempunyai punktum
proksimum ±25cm. (MATA NORMAL)
• Mata yang mempunyai titik jauh tak terhingga disebut ametropia. Ametropia
mempunyai punktum proksimum > 25 cm.
Ametropia mempunyai dua buah bentuk, yaitu miopi dan hipermetropi.
Selain miopi dan hipemotropi, ada salah satu kelainan pada mata yaitu astigmatisma.
Astigmatisma terjadi apabila salah satu komponen sistem lensa menjad bentuk telur.
Kornea / lensa menjadi memanjang ke salah satu arah. Dengan demikian seorang yang
menderita astigmatisma tidak dapat memfokuskan setiap objek dengan jelas.
Miopi
Mempunyai P dan r terlalu kecil
Membentuk mata yang terlalu lonjong, sehingga benda berjauhan tak
terhingga akan tergambar tajam didepan mata.
Hipermetropia
Mempunyai P dan r terlalu besar.
Membentuk mata yang agak gepeng dari normal.
Teknis Koreksi
1. Mata Presbiopi. Penderita ini tidak masalah melihat jauh, yang menjadi
masalah adalah melihat dekat. Dianjurkan menggunakan kacamata
positif.
2. Mata Hipermetropia. Penderita ini kemampuan melihat jauh dan
dekatnya terganggu, dimana punktum proksimum dan punktum
remotum yang terlalu jauh sehingga dianjurkan menggunakan
kacamata positif.
3. Mata Miopia. Kemampuan melihat dekat dan jauh terganggu karena
letak punktum proksimum dan punktum remotum yang terlalu dekat
sehingga dianjurkan menggunakan kcamata negatif.
4. Mata Astigmatisma. Dianjurkan menggunakan kacamata silindris.
5. Campuran.
• Ada penderita yang mengalami presbiopi dan miopi, menggunakan
kacamata rangkap (bifokal)
• Pada penderita yang menderita presbiopi, miopia, atau
hipermetropia, tanpa astigmatisma hanya memakai kacamata
berlensa sferis.
KETAJAMAN
PENGLIHATAN
Ketajaman pernglihatan dipergunakan untuk menentukan penggunaan
kacamat, lebih dikenal dengan nama visus.
Namun bagi seorang ahli fisika menyebutnya dengan resolusi mata.
Penentuan visus menggunakan kartu Snellen.
VISUS adalah nilai kebalikan sudut (dalam menit) terkecil dimana
sebuah benda mesih kelihatan dan dapat dibedakan.
d = jarak yang dilihat oleh penderita
D = jarak yang dapat dilihat oleh mata normal
V = Ketajaman penglihatan.
Penggunaan kartu Snellen ini kualitasnya terkadang meragukan
karena huruf yang sama besarnya mempunyai derajat kesukaran
yang berbeda.
Untuk menhindar kelemahan itu, diciptakan kartu Cincin Landolt.

Dari atas ke bawah diatur agar lubangnya
mengecil. Penderita disuruh menunjukkan deretan
cincin tersebut hingga cincin terkecil tanpa salah.
Angka visus ini didapat dengen menghitung sudut
dimana cincin Landolt itu diamati
Medan Penglihatan
Menggunakan alat perimeter. Dengan alat ini diperoleh
medan penglihatan vertikal ± 130°, sedangkan medan
penglihatan horizontalnya ± 155°.
Tanggap Cahaya
Bagian mata yang tanggap cahaya adalah retina.
Ada dua tipe fotoreseptor yaitu rod dan cone.
a. Kone (kerucut). Terdapat ± 6,5 juta cone yang berfungsi
untuk melihat siang hari (fototopik). Kone dapat membuat
kita mengenal warna, tapi hanya sensitif terhadap warna
kuning dan hijau ( panjang gelombang : 550 nm)
b. Rod (batang). Dipergunakan pada waktu malam (skotopik),
dan dipergunakan untuk melihat ke samping. Sangat peka
terhadap warna biru, hijau (510 nm)
Keduanya peka terhada warna merah (650 – 700 nm), tetapi
kone lebih baik terhadap merah jika dibandingkan dengan rod.
Penyesuaian Terhadap Terang dan Gelap
Mekanisme penyesuaian terang
Pada kerucut dan batang terjadi perubahan di bawah pengaruh
energi sinar (foto kimia). Dibawah pengaruh fotokimi, rodopsin
pecah, masuk ke retina dan skotopsin.
Penyinaran dengan energi yg besar dan dilakukan terusmenerus, kons rhodopsin di dalam rod akan menurun sehingga
kepekaan retina thdp cahaya akan menurun.
Mekanisme penyesuaian gelap
Seseorang yang tadinya berada di ruangan terang lalu ke gelap,
jumlah rhodopsinnya sedikit sehingga org itu tidak dapat melihat
apa-apa. Pembentukan rhodopsin sangatlah lambat.
Tanggap
Warna

More Related Content

What's hot

Anatomi dasar kepala
Anatomi dasar kepalaAnatomi dasar kepala
Anatomi dasar kepala
Warnet Raha
 
Suffixes (Terminologi Medis I)
Suffixes (Terminologi Medis I)Suffixes (Terminologi Medis I)
Suffixes (Terminologi Medis I)
Fera Rausanni Ilma
 
Indera Pengecapan (Lidah)
Indera Pengecapan (Lidah)Indera Pengecapan (Lidah)
Indera Pengecapan (Lidah)
Nathan Wijaya
 
Pemeriksaan Pupil, Gerak Bola Mata, Saraf.pptx
Pemeriksaan Pupil, Gerak Bola Mata, Saraf.pptxPemeriksaan Pupil, Gerak Bola Mata, Saraf.pptx
Pemeriksaan Pupil, Gerak Bola Mata, Saraf.pptx
ZevPanka1
 
Presentasi mata
Presentasi mataPresentasi mata
Presentasi mata
sahobby68
 
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi KatarakSkrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
Perdudikes
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Siti Nur Aini
 
Pemeriksaan Diagnostik Sistem Muskuloskeletal
Pemeriksaan Diagnostik Sistem MuskuloskeletalPemeriksaan Diagnostik Sistem Muskuloskeletal
Pemeriksaan Diagnostik Sistem Muskuloskeletal
Fransiska Oktafiani
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatanWulan Yulian
 
Gaya kepemimpinan @Manajemen Keperawatan
Gaya kepemimpinan @Manajemen KeperawatanGaya kepemimpinan @Manajemen Keperawatan
Gaya kepemimpinan @Manajemen Keperawatan
Sulistia Rini
 
Anfis sistem sensori
Anfis sistem sensoriAnfis sistem sensori
Anfis sistem sensori
STIKES GRAHA MEDIKA
 
Complete Spinal Transections
Complete Spinal TransectionsComplete Spinal Transections
Complete Spinal Transections
Imron Rosyadi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalPrastuti Waraharini
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikYesi Tika
 
Extrapiramidalis
ExtrapiramidalisExtrapiramidalis
Extrapiramidalis
Melda RD
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
Shela Rahmadani
 
Sistem indra
Sistem indraSistem indra
Sistem indra
Maulana Malik
 

What's hot (20)

Anatomi dasar kepala
Anatomi dasar kepalaAnatomi dasar kepala
Anatomi dasar kepala
 
Suffixes (Terminologi Medis I)
Suffixes (Terminologi Medis I)Suffixes (Terminologi Medis I)
Suffixes (Terminologi Medis I)
 
Indera Pengecapan (Lidah)
Indera Pengecapan (Lidah)Indera Pengecapan (Lidah)
Indera Pengecapan (Lidah)
 
Pemeriksaan Pupil, Gerak Bola Mata, Saraf.pptx
Pemeriksaan Pupil, Gerak Bola Mata, Saraf.pptxPemeriksaan Pupil, Gerak Bola Mata, Saraf.pptx
Pemeriksaan Pupil, Gerak Bola Mata, Saraf.pptx
 
Presentasi mata
Presentasi mataPresentasi mata
Presentasi mata
 
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi KatarakSkrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)
 
Pemeriksaan Diagnostik Sistem Muskuloskeletal
Pemeriksaan Diagnostik Sistem MuskuloskeletalPemeriksaan Diagnostik Sistem Muskuloskeletal
Pemeriksaan Diagnostik Sistem Muskuloskeletal
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
 
Sistem Perkemihan
Sistem PerkemihanSistem Perkemihan
Sistem Perkemihan
 
Gaya kepemimpinan @Manajemen Keperawatan
Gaya kepemimpinan @Manajemen KeperawatanGaya kepemimpinan @Manajemen Keperawatan
Gaya kepemimpinan @Manajemen Keperawatan
 
Anfis sistem sensori
Anfis sistem sensoriAnfis sistem sensori
Anfis sistem sensori
 
Complete Spinal Transections
Complete Spinal TransectionsComplete Spinal Transections
Complete Spinal Transections
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
Extrapiramidalis
ExtrapiramidalisExtrapiramidalis
Extrapiramidalis
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Anatomi otot wajah
Anatomi otot wajahAnatomi otot wajah
Anatomi otot wajah
 
Sistem indra
Sistem indraSistem indra
Sistem indra
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 

Similar to 1. mata (01)

Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2megaapr
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2megaapr
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2megaapr
 
Makalah optik baru
Makalah optik baruMakalah optik baru
Makalah optik baru
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Fisika (MATA & CACAT MATA)
Fisika (MATA & CACAT MATA)Fisika (MATA & CACAT MATA)
Fisika (MATA & CACAT MATA)
Marsella Wijaya
 
Alat indra
Alat indraAlat indra
Alat indra
Ria Risnasari
 
ANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptxANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptx
AhmadRosuli
 
Sebuutkan alat
Sebuutkan alatSebuutkan alat
Sebuutkan alat
Ermawani Dinni
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
BiooptikCahya
 
Alat Alat Optik
Alat Alat OptikAlat Alat Optik
Alat Alat Optik
Ghins GO
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
rofiq nynda
 
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
fikri asyura
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
umi hasanah
 

Similar to 1. mata (01) (20)

Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
 
Makalah optik baru
Makalah optik baruMakalah optik baru
Makalah optik baru
 
Indera Manusia
Indera ManusiaIndera Manusia
Indera Manusia
 
Fisika (MATA & CACAT MATA)
Fisika (MATA & CACAT MATA)Fisika (MATA & CACAT MATA)
Fisika (MATA & CACAT MATA)
 
Alat indra
Alat indraAlat indra
Alat indra
 
06 bab 5
06 bab 506 bab 5
06 bab 5
 
06 bab 5
06 bab 506 bab 5
06 bab 5
 
06 bab 5
06 bab 506 bab 5
06 bab 5
 
ANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptxANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptx
 
Alat alat optik1
Alat   alat optik1Alat   alat optik1
Alat alat optik1
 
Sebuutkan alat
Sebuutkan alatSebuutkan alat
Sebuutkan alat
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
 
Alat Alat Optik
Alat Alat OptikAlat Alat Optik
Alat Alat Optik
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
 
lina
linalina
lina
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
 

More from Badriyatun Ni'mah

Chernobyl, 10 years after health consequences
Chernobyl, 10 years after health consequencesChernobyl, 10 years after health consequences
Chernobyl, 10 years after health consequencesBadriyatun Ni'mah
 
Jaringan Pengangkut dan Idioblas
Jaringan Pengangkut dan IdioblasJaringan Pengangkut dan Idioblas
Jaringan Pengangkut dan IdioblasBadriyatun Ni'mah
 

More from Badriyatun Ni'mah (7)

Chernobyl, 10 years after health consequences
Chernobyl, 10 years after health consequencesChernobyl, 10 years after health consequences
Chernobyl, 10 years after health consequences
 
4. laser
4. laser4. laser
4. laser
 
2. mata (02)
2. mata (02)2. mata (02)
2. mata (02)
 
3. cahaya
3. cahaya3. cahaya
3. cahaya
 
Prokariot dan Eukariot
Prokariot dan EukariotProkariot dan Eukariot
Prokariot dan Eukariot
 
Bentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan ObatBentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan Obat
 
Jaringan Pengangkut dan Idioblas
Jaringan Pengangkut dan IdioblasJaringan Pengangkut dan Idioblas
Jaringan Pengangkut dan Idioblas
 

Recently uploaded

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 

1. mata (01)

  • 1. BIOOPTIK Oleh Kelompok 2 Kelas C Ambar Listyorini Badriyatun Ni’mah Lisa Fizhilalin Lulu Arivista R. Primo Bittaqwa
  • 2.
  • 3. Mata memfokuskan bayangan pada retina Kompone n Sistem saraf mata yang memberikan informasi ke otak Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa penglihatan tersebut
  • 4. 1. Sklera : Menjaga mata dan melembabkan mata . 2. Koroid : melindungi pemfokusan bayangan dan mensuplai darah ke retina. 3. Retina : Menerima bayangan dan untuk melihat benda. 4. Kornea : melindungi mata dibelakangnya dan membantu memfokuskan mata. 5. Pupil : gerbang masuknya cahaya. 6. Iris : mengendalikan jumlah cahaya yg masuk ke mata dan mengandung pigmen mata. 7. Lensa : membiaskan berkas-berkas cahaya yang menjadi bayangan di retina. 8. Aqueous humor : menjaga bentuk kantung depan bola mata. 9. Vitreous humor : memberi bentuk pada mata. 10. Fovea :bagian yang paling peka di retina. 11. Bintik buta 12. Saraf optik
  • 5. Bola mata dilengkapi dengan otot-otot mata yang mengatur gerakan mata. 1. 2. 3. 4. 5. 6. M. Rectus medialis = menarik bola mata ke dalam M. Rectus lateralis = menarik bola mata ke samping M. rectus superior = menarik bola mata ke atas M. rectus inferior = menarik bola mata ke bawah M. obligus inferior = memutar ke samping atas M. obligus superior = memutar ke samping dalam
  • 6. Kelumpuhan salah satu otot mata akan timbul gejala yang disebut strabismus
  • 8. Dalam hal memfokuskan obek pada retina, lensa mata memegang peranan penting. Kemampuan lensa mata untuk memfokuskan objek disebut dengan daya akomodasi.  Jarak terdekat agar benda masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat / punktum proksimum.  Jarak punktum proksimum terhadap mata dinyatakan P (meter) dan aksial proksimum dinyatakan dalam Ap.  Jarak terjauh bagi benda agar masih dapat dilihat disebut titik terjauh / punktum remotum.  Jarak punktum remotum terhadap mata dinyatakan r (meter) dan aksial proksimum dinyatakan dalam Ar.
  • 9. Penyimpangan Penglihatan & Teknik Koreksi • Mata yang mempunyai titik jauh terhingga akan memberikan bayangan yang tajam, disebut juga mata emetropia. Emetropia mempunyai punktum proksimum ±25cm. (MATA NORMAL) • Mata yang mempunyai titik jauh tak terhingga disebut ametropia. Ametropia mempunyai punktum proksimum > 25 cm. Ametropia mempunyai dua buah bentuk, yaitu miopi dan hipermetropi. Selain miopi dan hipemotropi, ada salah satu kelainan pada mata yaitu astigmatisma. Astigmatisma terjadi apabila salah satu komponen sistem lensa menjad bentuk telur. Kornea / lensa menjadi memanjang ke salah satu arah. Dengan demikian seorang yang menderita astigmatisma tidak dapat memfokuskan setiap objek dengan jelas.
  • 10. Miopi Mempunyai P dan r terlalu kecil Membentuk mata yang terlalu lonjong, sehingga benda berjauhan tak terhingga akan tergambar tajam didepan mata. Hipermetropia Mempunyai P dan r terlalu besar. Membentuk mata yang agak gepeng dari normal.
  • 11. Teknis Koreksi 1. Mata Presbiopi. Penderita ini tidak masalah melihat jauh, yang menjadi masalah adalah melihat dekat. Dianjurkan menggunakan kacamata positif. 2. Mata Hipermetropia. Penderita ini kemampuan melihat jauh dan dekatnya terganggu, dimana punktum proksimum dan punktum remotum yang terlalu jauh sehingga dianjurkan menggunakan kacamata positif. 3. Mata Miopia. Kemampuan melihat dekat dan jauh terganggu karena letak punktum proksimum dan punktum remotum yang terlalu dekat sehingga dianjurkan menggunakan kcamata negatif. 4. Mata Astigmatisma. Dianjurkan menggunakan kacamata silindris. 5. Campuran. • Ada penderita yang mengalami presbiopi dan miopi, menggunakan kacamata rangkap (bifokal) • Pada penderita yang menderita presbiopi, miopia, atau hipermetropia, tanpa astigmatisma hanya memakai kacamata berlensa sferis.
  • 12. KETAJAMAN PENGLIHATAN Ketajaman pernglihatan dipergunakan untuk menentukan penggunaan kacamat, lebih dikenal dengan nama visus. Namun bagi seorang ahli fisika menyebutnya dengan resolusi mata. Penentuan visus menggunakan kartu Snellen. VISUS adalah nilai kebalikan sudut (dalam menit) terkecil dimana sebuah benda mesih kelihatan dan dapat dibedakan. d = jarak yang dilihat oleh penderita D = jarak yang dapat dilihat oleh mata normal V = Ketajaman penglihatan.
  • 13. Penggunaan kartu Snellen ini kualitasnya terkadang meragukan karena huruf yang sama besarnya mempunyai derajat kesukaran yang berbeda. Untuk menhindar kelemahan itu, diciptakan kartu Cincin Landolt. Dari atas ke bawah diatur agar lubangnya mengecil. Penderita disuruh menunjukkan deretan cincin tersebut hingga cincin terkecil tanpa salah. Angka visus ini didapat dengen menghitung sudut dimana cincin Landolt itu diamati
  • 14. Medan Penglihatan Menggunakan alat perimeter. Dengan alat ini diperoleh medan penglihatan vertikal ± 130°, sedangkan medan penglihatan horizontalnya ± 155°.
  • 15. Tanggap Cahaya Bagian mata yang tanggap cahaya adalah retina. Ada dua tipe fotoreseptor yaitu rod dan cone. a. Kone (kerucut). Terdapat ± 6,5 juta cone yang berfungsi untuk melihat siang hari (fototopik). Kone dapat membuat kita mengenal warna, tapi hanya sensitif terhadap warna kuning dan hijau ( panjang gelombang : 550 nm) b. Rod (batang). Dipergunakan pada waktu malam (skotopik), dan dipergunakan untuk melihat ke samping. Sangat peka terhadap warna biru, hijau (510 nm) Keduanya peka terhada warna merah (650 – 700 nm), tetapi kone lebih baik terhadap merah jika dibandingkan dengan rod.
  • 16. Penyesuaian Terhadap Terang dan Gelap Mekanisme penyesuaian terang Pada kerucut dan batang terjadi perubahan di bawah pengaruh energi sinar (foto kimia). Dibawah pengaruh fotokimi, rodopsin pecah, masuk ke retina dan skotopsin. Penyinaran dengan energi yg besar dan dilakukan terusmenerus, kons rhodopsin di dalam rod akan menurun sehingga kepekaan retina thdp cahaya akan menurun. Mekanisme penyesuaian gelap Seseorang yang tadinya berada di ruangan terang lalu ke gelap, jumlah rhodopsinnya sedikit sehingga org itu tidak dapat melihat apa-apa. Pembentukan rhodopsin sangatlah lambat. Tanggap Warna