Dokumen tersebut membahas tentang sistem penglihatan manusia, mulai dari komponen mata, sistem saraf penglihatan, daya akomodasi mata, penyimpangan penglihatan dan teknik koreksinya, serta beberapa aspek penglihatan seperti ketajaman, medan penglihatan, dan tanggap cahaya mata.
Osteologi berasal dari bahasa yunani yaitu osteon; tulang dan logos; ilmu. Jadi Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang dari semua makhluk hidup.
Osteologi berasal dari bahasa yunani yaitu osteon; tulang dan logos; ilmu. Jadi Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang dari semua makhluk hidup.
Check out!
Website : https://ghinsblog.blogspot.com
Alat Alat Optik
1. MATA
a. Pengertian Mata
b. Bagian Bagian Mata
c. Cara Kerja Mata
d. Sifat Bayangan Nyata
e. Kelainan dan Penyakit Mata
f. Cara Mengatasi Penyakit atau Kelainan Mata
2. KAMERA
a. Pengertian Kamera
b. Bagian Bagian Kamera
c. Cara Kerja Kamera
d. Sifat bayangan Kamera
3.MIKROSKOP
a. Pengertian Mikroskop
b. Bagian Bagian Mikroskop
c. Jenis Jenis Mikroskop
d. Cara Kerja Mikroskop
e. Sifat Bayangan Mikroskop
f. Pembesaran Mikroskop
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. BIOOPTIK
Oleh Kelompok 2 Kelas C
Ambar Listyorini
Badriyatun Ni’mah
Lisa Fizhilalin
Lulu Arivista R.
Primo Bittaqwa
2.
3. Mata memfokuskan
bayangan pada retina
Kompone
n
Sistem saraf mata yang
memberikan informasi ke
otak
Korteks penglihatan salah
satu bagian yang
menganalisa penglihatan
tersebut
4. 1. Sklera : Menjaga mata dan melembabkan
mata .
2. Koroid : melindungi pemfokusan
bayangan dan mensuplai darah ke retina.
3. Retina : Menerima bayangan dan untuk
melihat benda.
4. Kornea : melindungi mata dibelakangnya
dan membantu memfokuskan mata.
5. Pupil : gerbang masuknya cahaya.
6. Iris : mengendalikan jumlah cahaya yg
masuk ke mata dan mengandung pigmen
mata.
7. Lensa : membiaskan berkas-berkas
cahaya yang menjadi bayangan di retina.
8. Aqueous humor : menjaga bentuk
kantung depan bola mata.
9. Vitreous humor : memberi bentuk pada
mata.
10. Fovea :bagian yang paling peka di retina.
11. Bintik buta
12. Saraf optik
5. Bola mata dilengkapi dengan otot-otot mata yang mengatur
gerakan mata.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
M. Rectus medialis = menarik bola mata ke dalam
M. Rectus lateralis = menarik bola mata ke samping
M. rectus superior = menarik bola mata ke atas
M. rectus inferior = menarik bola mata ke bawah
M. obligus inferior = memutar ke samping atas
M. obligus superior = memutar ke samping dalam
8. Dalam hal memfokuskan obek pada retina, lensa mata memegang
peranan penting. Kemampuan lensa mata untuk memfokuskan objek
disebut dengan daya akomodasi.
Jarak terdekat agar benda masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik
dekat / punktum proksimum.
Jarak punktum proksimum terhadap mata dinyatakan P (meter) dan aksial
proksimum dinyatakan dalam Ap.
Jarak terjauh bagi benda agar masih dapat dilihat disebut titik terjauh /
punktum remotum.
Jarak punktum remotum terhadap mata dinyatakan r (meter) dan aksial
proksimum dinyatakan dalam Ar.
9. Penyimpangan
Penglihatan &
Teknik Koreksi
• Mata yang mempunyai titik jauh terhingga akan memberikan bayangan yang
tajam, disebut juga mata emetropia. Emetropia mempunyai punktum
proksimum ±25cm. (MATA NORMAL)
• Mata yang mempunyai titik jauh tak terhingga disebut ametropia. Ametropia
mempunyai punktum proksimum > 25 cm.
Ametropia mempunyai dua buah bentuk, yaitu miopi dan hipermetropi.
Selain miopi dan hipemotropi, ada salah satu kelainan pada mata yaitu astigmatisma.
Astigmatisma terjadi apabila salah satu komponen sistem lensa menjad bentuk telur.
Kornea / lensa menjadi memanjang ke salah satu arah. Dengan demikian seorang yang
menderita astigmatisma tidak dapat memfokuskan setiap objek dengan jelas.
10. Miopi
Mempunyai P dan r terlalu kecil
Membentuk mata yang terlalu lonjong, sehingga benda berjauhan tak
terhingga akan tergambar tajam didepan mata.
Hipermetropia
Mempunyai P dan r terlalu besar.
Membentuk mata yang agak gepeng dari normal.
11. Teknis Koreksi
1. Mata Presbiopi. Penderita ini tidak masalah melihat jauh, yang menjadi
masalah adalah melihat dekat. Dianjurkan menggunakan kacamata
positif.
2. Mata Hipermetropia. Penderita ini kemampuan melihat jauh dan
dekatnya terganggu, dimana punktum proksimum dan punktum
remotum yang terlalu jauh sehingga dianjurkan menggunakan
kacamata positif.
3. Mata Miopia. Kemampuan melihat dekat dan jauh terganggu karena
letak punktum proksimum dan punktum remotum yang terlalu dekat
sehingga dianjurkan menggunakan kcamata negatif.
4. Mata Astigmatisma. Dianjurkan menggunakan kacamata silindris.
5. Campuran.
• Ada penderita yang mengalami presbiopi dan miopi, menggunakan
kacamata rangkap (bifokal)
• Pada penderita yang menderita presbiopi, miopia, atau
hipermetropia, tanpa astigmatisma hanya memakai kacamata
berlensa sferis.
12. KETAJAMAN
PENGLIHATAN
Ketajaman pernglihatan dipergunakan untuk menentukan penggunaan
kacamat, lebih dikenal dengan nama visus.
Namun bagi seorang ahli fisika menyebutnya dengan resolusi mata.
Penentuan visus menggunakan kartu Snellen.
VISUS adalah nilai kebalikan sudut (dalam menit) terkecil dimana
sebuah benda mesih kelihatan dan dapat dibedakan.
d = jarak yang dilihat oleh penderita
D = jarak yang dapat dilihat oleh mata normal
V = Ketajaman penglihatan.
13. Penggunaan kartu Snellen ini kualitasnya terkadang meragukan
karena huruf yang sama besarnya mempunyai derajat kesukaran
yang berbeda.
Untuk menhindar kelemahan itu, diciptakan kartu Cincin Landolt.
Dari atas ke bawah diatur agar lubangnya
mengecil. Penderita disuruh menunjukkan deretan
cincin tersebut hingga cincin terkecil tanpa salah.
Angka visus ini didapat dengen menghitung sudut
dimana cincin Landolt itu diamati
14. Medan Penglihatan
Menggunakan alat perimeter. Dengan alat ini diperoleh
medan penglihatan vertikal ± 130°, sedangkan medan
penglihatan horizontalnya ± 155°.
15. Tanggap Cahaya
Bagian mata yang tanggap cahaya adalah retina.
Ada dua tipe fotoreseptor yaitu rod dan cone.
a. Kone (kerucut). Terdapat ± 6,5 juta cone yang berfungsi
untuk melihat siang hari (fototopik). Kone dapat membuat
kita mengenal warna, tapi hanya sensitif terhadap warna
kuning dan hijau ( panjang gelombang : 550 nm)
b. Rod (batang). Dipergunakan pada waktu malam (skotopik),
dan dipergunakan untuk melihat ke samping. Sangat peka
terhadap warna biru, hijau (510 nm)
Keduanya peka terhada warna merah (650 – 700 nm), tetapi
kone lebih baik terhadap merah jika dibandingkan dengan rod.
16. Penyesuaian Terhadap Terang dan Gelap
Mekanisme penyesuaian terang
Pada kerucut dan batang terjadi perubahan di bawah pengaruh
energi sinar (foto kimia). Dibawah pengaruh fotokimi, rodopsin
pecah, masuk ke retina dan skotopsin.
Penyinaran dengan energi yg besar dan dilakukan terusmenerus, kons rhodopsin di dalam rod akan menurun sehingga
kepekaan retina thdp cahaya akan menurun.
Mekanisme penyesuaian gelap
Seseorang yang tadinya berada di ruangan terang lalu ke gelap,
jumlah rhodopsinnya sedikit sehingga org itu tidak dapat melihat
apa-apa. Pembentukan rhodopsin sangatlah lambat.
Tanggap
Warna