Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada gangguan penglihatan seperti miopi, presbiopi, dan hipermetropi.
2. Gangguan-gangguan penglihatan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti penuaan, lingkungan, dan trauma.
3. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan penglihatan tersebut antara lain menggunakan
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Diabetes melitus adalah kelompok kelainan yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa dalam darah. Terdapat beberapa tipe diabetes, termasuk tipe 1 yang tergantung insulin, tipe 2 yang tidak tergantung insulin, diabetes saat hamil, dan diabetes yang berhubungan dengan kondisi atau sindrom lain. Gejala umum diabetes meliputi dahaga berlebih, sering buang air kecil, kelelahan, dan penurunan berat badan. Penatalaksanaan diabetes meliputi diet,
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan yang disebabkan oleh virus dan bakteri, menyebabkan nyeri saat menelan. Asuhan keperawatan meliputi membersihkan jalan napas untuk mengeluarkan sekret, memastikan nutrisi cukup meski sulit menelan, serta mengelola nyeri dan demam.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pasien dengan TB paru di ruang Cucakrowo RSUD M. Ashari Pemalang. Dokumen ini menjelaskan definisi TB, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan TB paru."
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Diabetes melitus adalah kelompok kelainan yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa dalam darah. Terdapat beberapa tipe diabetes, termasuk tipe 1 yang tergantung insulin, tipe 2 yang tidak tergantung insulin, diabetes saat hamil, dan diabetes yang berhubungan dengan kondisi atau sindrom lain. Gejala umum diabetes meliputi dahaga berlebih, sering buang air kecil, kelelahan, dan penurunan berat badan. Penatalaksanaan diabetes meliputi diet,
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan yang disebabkan oleh virus dan bakteri, menyebabkan nyeri saat menelan. Asuhan keperawatan meliputi membersihkan jalan napas untuk mengeluarkan sekret, memastikan nutrisi cukup meski sulit menelan, serta mengelola nyeri dan demam.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pasien dengan TB paru di ruang Cucakrowo RSUD M. Ashari Pemalang. Dokumen ini menjelaskan definisi TB, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan TB paru."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan pada pasien glaukoma yang mencakup pengkajian, diagnosa keperawatan, dan perencanaan tindakan keperawatan.
2. Beberapa diagnosa keperawatan yang disebutkan adalah nyeri, gangguan penglihatan, dan kecemasan yang dialami pasien.
3. Perencanaan tindakan keperawatan bertujuan mengurangi nyeri, memaksim
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, etiologi, faktor risiko, gejala, dan tindakan yang dilakukan pada pasien stroke non hemoragik. Dokumen tersebut juga menjelaskan masalah-masalah keperawatan yang dihadapi pasien dan intervensi yang dilakukan untuk mengatasinya.
Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan fisik thorax (paru dan jantung) yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan dimulai dengan memperkenalkan diri kepada pasien dan meminta persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan inspeksi bentuk dada dan pergerakannya. Palpasi dilakukan untuk merasakan fremitus dan pergerakan dada. Perkusi digunakan untuk menentukan
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit/puskesmas. Terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran umum dan khusus, langkah-langkah perencanaan tenaga keperawatan, dan beberapa rumus untuk menghitung kebutuhan tenaga perawat berdasarkan jam perawatan, jumlah pasien, dan tingkat ketergantungan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang defisiensi insulin yang menyebabkan peningkatan glukagon yang menurunkan penggunaan glukosa oleh sel, meningkatkan glukoneogenesis dan glikemia serta menyebabkan berbagai komplikasi metabolik dan vaskuler seperti ketonemia, asidosis, trombosis, aterosklerosis, komplikasi mikrovaskuler seperti retinopati dan nefropati serta komplikasi makrovaskuler seperti infark miokard dan stroke.
Ketidakbersihan jalan napas, kekurangan volume cairan, kerusakan jaringan kulit, dan hambatan mobilitas merupakan masalah prioritas pasien dengan diabetes mellitus dan komplikasinya.
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajalpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan penyakit terminal dan menjelang ajal. Topik yang dibahas meliputi konsep penyakit terminal, kehilangan dan berduka, perawatan klien yang menanti ajal, dan perawatan tubuh klien meninggal. Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami konsep dan prinsip asuhan keperawatan untuk klien dalam kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia akut limfoblastik (ALL) yang merupakan salah satu jenis kanker darah yang umumnya terjadi pada anak-anak. Dokumen menjelaskan gejala klinis ALL seperti demam, letargi, limfadenopati, hepatosplenomegali, serta penatalaksanaan medisnya yang meliputi kemoterapi. Dokumen juga membahas diagnosis keperawatan, rencana keperawatan, implementasi, dan evaluasi untuk pasien
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
[1] Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pernapasan atas yaitu ISPA. [2] Dibahas konsep penyakit ISPA, manifestasi klinis, diagnosa, dan penatalaksanaannya. [3] Juga dibahas konsep asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, dan rencana tindakan keperawatan pada klien ISPA.
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kelainan refraksi mata yang meliputi miopi, hipermetropi, dan astigmatisme beserta gejala klinis dan diagnosis keperawatan masing-masing kelainan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan pada pasien glaukoma yang mencakup pengkajian, diagnosa keperawatan, dan perencanaan tindakan keperawatan.
2. Beberapa diagnosa keperawatan yang disebutkan adalah nyeri, gangguan penglihatan, dan kecemasan yang dialami pasien.
3. Perencanaan tindakan keperawatan bertujuan mengurangi nyeri, memaksim
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, etiologi, faktor risiko, gejala, dan tindakan yang dilakukan pada pasien stroke non hemoragik. Dokumen tersebut juga menjelaskan masalah-masalah keperawatan yang dihadapi pasien dan intervensi yang dilakukan untuk mengatasinya.
Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan fisik thorax (paru dan jantung) yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan dimulai dengan memperkenalkan diri kepada pasien dan meminta persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan inspeksi bentuk dada dan pergerakannya. Palpasi dilakukan untuk merasakan fremitus dan pergerakan dada. Perkusi digunakan untuk menentukan
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit/puskesmas. Terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran umum dan khusus, langkah-langkah perencanaan tenaga keperawatan, dan beberapa rumus untuk menghitung kebutuhan tenaga perawat berdasarkan jam perawatan, jumlah pasien, dan tingkat ketergantungan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang defisiensi insulin yang menyebabkan peningkatan glukagon yang menurunkan penggunaan glukosa oleh sel, meningkatkan glukoneogenesis dan glikemia serta menyebabkan berbagai komplikasi metabolik dan vaskuler seperti ketonemia, asidosis, trombosis, aterosklerosis, komplikasi mikrovaskuler seperti retinopati dan nefropati serta komplikasi makrovaskuler seperti infark miokard dan stroke.
Ketidakbersihan jalan napas, kekurangan volume cairan, kerusakan jaringan kulit, dan hambatan mobilitas merupakan masalah prioritas pasien dengan diabetes mellitus dan komplikasinya.
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajalpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan penyakit terminal dan menjelang ajal. Topik yang dibahas meliputi konsep penyakit terminal, kehilangan dan berduka, perawatan klien yang menanti ajal, dan perawatan tubuh klien meninggal. Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami konsep dan prinsip asuhan keperawatan untuk klien dalam kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia akut limfoblastik (ALL) yang merupakan salah satu jenis kanker darah yang umumnya terjadi pada anak-anak. Dokumen menjelaskan gejala klinis ALL seperti demam, letargi, limfadenopati, hepatosplenomegali, serta penatalaksanaan medisnya yang meliputi kemoterapi. Dokumen juga membahas diagnosis keperawatan, rencana keperawatan, implementasi, dan evaluasi untuk pasien
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
[1] Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pernapasan atas yaitu ISPA. [2] Dibahas konsep penyakit ISPA, manifestasi klinis, diagnosa, dan penatalaksanaannya. [3] Juga dibahas konsep asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, dan rencana tindakan keperawatan pada klien ISPA.
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kelainan refraksi mata yang meliputi miopi, hipermetropi, dan astigmatisme beserta gejala klinis dan diagnosis keperawatan masing-masing kelainan.
Dokumen tersebut membahas tentang ketajaman penglihatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti pencahayaan. Disebutkan bahwa intensitas pencahayaan yang buruk dapat menurunkan ketajaman penglihatan karena dapat menyebabkan kelainan refraksi mata atau kelelahan mata. Hubungan antara pencahayaan dan ketajaman penglihatan telah dibuktikan lewat beberapa penelitian.
Makalah ini membahas tentang myopia (rabun jauh), meliputi pengertian, etiologi, gejala, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan medis. Myopia disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik dan lingkungan, dan gejalanya adalah kaburnya penglihatan pada objek jauh. Pada myopia patologi dapat terjadi komplikasi seperti degenerasi retina. Penatalaksanaannya meliputi kac
Presentasi ini membahas tentang biooptik fisika yang mencakup anatomi dan fisiologi mata, serta penyimpangan penglihatan dan teknik koreksinya. Bagian-bagian mata dijelaskan beserta fungsinya dalam proses penglihatan. Dibahas pula tentang daya akomodasi mata, pembiasan cahaya pada lensa, hubungan antara jarak fokus dengan jarak benda dan bayangan, serta berbagai penyimpangan penglihatan seperti mi
Alat-alat optik adalah alat bantu yang menggunakan lensa atau cermin untuk memperbesar atau mempertajam bayangan benda. Lup merupakan alat optik sederhana yang menggunakan lensa positif, dimana bayangan yang dihasilkan bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran lup bergantung pada jarak fokus lensa dan kondisi mata, baik berakomodasi maupun tidak.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang alat optik yang meliputi mata dan kamera. RPP menjelaskan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dan materi pembelajaran tentang bagian dan kerja mata serta kamera. Termasuk di dalamnya penjelasan tentang mata normal, cacat mata, dan cara kerja kamera.
Dokumen tersebut membahas tentang alat optik, khususnya mata dan kacamata. Mata dapat mengalami kerusakan sehingga butuh bantuan alat optik seperti kacamata. Kacamata dapat mengoreksi cacat penglihatan seperti rabun jauh dan dekat dengan menggunakan lensa negatif atau positif.
Dokumen tersebut membahas tentang alat optik khususnya mata dan cacat penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, dan presbiopi. Juga membahas tentang titik dekat dan jauh mata, jenis lensa kacamata untuk mengatasi berbagai cacat penglihatan, serta contoh soal untuk menghitung kekuatan lensa kacamata.
1. Makalah ini membahas tentang presbiopi, yaitu kondisi dimana lensa mata kehilangan kemampuan untuk mengakomodasi dan memfokuskan objek dekat.
2. Presbiopi terjadi secara alami pada orang dewasa akibat proses penuaan, dan biasanya dimulai setelah usia 40 tahun. Gejala klinisnya adalah kesulitan membaca huruf kecil dari dekat.
3. Penatalaksanaan presbiopi meliputi pemberian kac
Dokumen tersebut membahas tentang alat-alat optik seperti mata, kacamata, lup, mikroskop, dan teropong. Dijelaskan fungsi bagian-bagian mata dan cacat-cacat penglihatan serta cara mengatasinya dengan kacamata. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip kerja dan rumus perbesaran alat-alat optik seperti lup, mikroskop, dan teropong beserta contoh soalnya.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN PENGLIHATAN
MIOPI, PRESBIOPI, HIPERMETROPI
A. KONSEP MEDIK
1. Pengertian
Miopi adalah cacat mata yang disebabkan oleh mata terlalu panjang
sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di depan retina.
Pada mata ini orang tidak dapat melihat benda yang jauh, mereka hanya dapat
melihat benda yang jaraknya dekat
Presbiopi adalah cacat mata dengan kondisi campuran, artinya mengalami
miopi dan hipermetropi sekaligus.
Hipermetropi adalah rabun dekat/terang jauh/ tidak dapat melihat
(membaca) dengan jelas pada jarak dekat, yaitu jarak yang lebih dekat dari jarak
baca terdekat
2. Etiologi
Faktor-faktor yang memnyebabkan terjadinya gangguan pada mata yaitu
-
Penuaan
-
Penerangan (cahaya)
-
Faktor lingkungan (menonton tv)
-
Trauma
-
Penyakit pada mata
3. Patofisiologi
Gangguan mata yang lain yakni rabun dekat (miopi). Para penderitanya
dapat melihat benda-benda yang berada di dekatnya dengan jelas, namun ketika
melihat sesuatu yang jauh, pandangannya menjadi samar-samar/kabur. Sering kali
kita melihat mereka menggunakan kaca mata atau lensa kontak dengan kekuatan
optik lensa negatif (lensa cekung). Hal ini dilakukan untuk mengoreksi penglihatan
mereka agar penglihatan jauh sama baiknya dengan yang dekat. Jika semula
bayangan difokuskan di depan retina, dengan lensa negatif tersebut, bayangan akan
1
2. difokuskan tepat di retina. Rabun dekat disebabkan mata yang terlalu sering
digunakan untuk berakomodasi, sehingga bola matanya memanjang ataupun
korneanya menjadi pipih
Kebalikan dengan rabun dekat, penderita hiperopi atau rabun jauh mampu
melihat secara jelas benda yang berada jauh di depan mata, akan tetapi pandangan
akan samar-samar saat melihat sesuatu yang ada di depannya. Rabun jauh
disebabkan bola mata yang terlalu pendek ataupun kornea yang terlalu datar. Lensa
dengan kekuatan optik positif yakni lensa cembung dapat mengoreksi gangguan ini
sehingga bayangan yang semula difokuskan jauh di belakang retina dimajukan
hingga tepat di retina
Pada penderita presbiopi, daya akomodasi berkurang akibat bertambahnya
usia, oleh karena itu, letak titik dekat maupun titik jauh mata telah bergeser. Jadi
mata tua adalah cacat mata akibat berkurangnya daya akomodasi pada usia lanjut,
titik dekat presbiopi berada pada jarak tertentu, oleh karena itu penderita presbiopi
tidak dapat melihat lebih lebih jauh dan juga tidak dapat membaca pada jarak baca
normal.
Pada penderita presbiopi, daya akomodasi berkurang akibat bertambahnaya
usia.oleh karena itu ,letak titik dekat maupun titik jauh mata telah bergeser. jadi
mata tua adalah cacat mata akibat berkurangnya daya akomodasi pada usia lanjut.
titik dekat presbiopi berada pada jarak tertentu.oleh karena itu penderita presbiopi
tidak dapat melihat lebih jauh dan juga tidak dapat membaca pada jarak baca
normal
4. Manifestasi Klinis
a. Penurunan ketajaman mata
b. Penggunaan kacamata lensa cembung, cekung dan bifokal
c. Visus berkurang
d. Tidak mampu melihat dengan jarak dekat, jarak jauh
2
3. 5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan tajam penglihatan (visus)
b. Pemeriksaan sinar celah (slit lamp)
6. Penatalaksanaan Medis
Rabun jauh disebabkan bola mata yang terlalu pendek ataupun kornea yang
terlalu datar. Lensa dengan kekuatan optik positif yakni lensa cembung dapat
mengoreksi gangguan ini sehingga bayangan yang semula difokuskan jauh di
belakang retina dimajukan hingga tepat di retina. Sama halnya dengan rabun dekat,
rabun jauh dapat dikoreksi pula dengan operasi LASIK. Hampir sama dengan rabun
jauh, penderita presbiopi juga kurang mampu melihat benda yang letaknya jauh,
hanya saja presbiopi dialami oleh orang yang berusia lanjut. Biasanya disebabkan
berkurangnya ukuran pupil, kemampuan berakomodasi dan fokus. Presbiopi dapat
dikoreksi dengan lensa cembung (lensa positif).
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
Aktivitas / istrahat
Gejala
: Klien mengatakan kurang dapat beraktivitas pada malam hari
karena gelap
Tanda
: Nampak berhati-hati dalam melakukan aktivitas pada malam
hari
Nyeri / Kenyamanan
Gejala
: klien mengatakan kurang nyaman dengan ketajaman matanya
berkurang
Neurosensori
Gejala
: Klien mengatakan jarak pandangnya berkurang (miopi), klien
mengatakan
tidak
dapat
melihat
dengan
jarak
dekat
(hipermetropi)
3
4. Tanda
: Visus mata berkurang, klien tidak dapat melihat dengan jarak
yang normal, Nampak klien menggunakan kacamata
Integritas Ego
Gejala
: Klien mengatakan khawatir akan mengalami kebutahan
Tanda
: Menanyakan solusinya kepada kepada perawat.
b. Pengelompokan Data
Data Subyektif :
Klien mengatakan kurang nyaman dengan ketajaman matanya berkurang
Klien mengatakan jarak pandangnya berkurang (miopi), klien mengatakan
tidak dapat melihat dengan jarak dekat (hipermetropi)
Klien mengatakan khawatir akan mengalami kebutahan
Klien mengatakan kurang dapat beraktivitas pada malam hari karena gelap
Data Obyektif :
Visus mata berkurang,
klien tidak dapat melihat dengan jarak yang normal,
Nampak klien menggunakan kacamata
Menanyakan solusinya kepada kepada perawat.
Nampak berhati-hati dalam melakukan aktivitas pada malam hari
4
5. c. Analisa Data
Data
Kemungkinan penyebab
Ds
Masalah
Factor penyebab
Klien
↓
sensori penglihatan
mengatakan
kurang nyaman dengan
ketajaman
matanya
Berkurangnya daya akomodasi pada
usia anak, dewasa, lanjut
↓
berkurang
Klien
mengatakan
jarak
↓
Sehingga bola
Titik dekat
dan titik jauh
mata bergeser
pandangnya mata memajang
berkurang (miopi)
Klien
tidak
Gangguan persepsi
/ kornea
mengatakan
dapat
dengan
melihat
jarak
dekat
(hipermetropi)
menjadi pipih
↓
Focus normal
jatuh didepan retina
Do
Mata menjadi buram
Visus mata berkurang,
klien
tidak
dapat
↓
Gangguan penglihatan
melihat dengan jarak
yang normal,
Nampak
klien
menggunakan
kacamata
Ds :
Klien
Faktor penyebab
mengatakan
kurang nyaman dengan
ketajaman
matanya
berkurang
Klien
khawatir
Ansietas
↓
Penurunan visus mata
↓
Kurang terpajang informasi
mengatakan
akan
↓
Berkurangnya penglihatan
mengalami kebutahan
5
6. ↓
Do :
Menanyakan solusinya
kepada
Perubahan penampilan
↓
kepada
perawat.
Ansietas
Ds :
Faktor penyebab
Nampak
berhati-hati
↓
dalam
melakukan
Potensial terjadi
Penurunan visus
injury
↓
aktivitas pada malam
hari
Penurunan ketajaman penglihatan
↓
Do :
Klien
mengatakan
Ketidakmapuan melihat jarak jauh
kurang
dapat
atau tidak dapat melihat dekat
beraktivitas
pada
↓
malam
hari
karena
Potensial terjadi injury
gelap
d. Prioritas Masalah
1) Gangguan persepsi sensori penglihatan berhubungan dengan penurunan
visus / ketajaman mata
2) Cemas sehubungan dengan berkurangnya penglihatan
3) Potensial
terjadinya
kecelakaan
sehubungan
dengan
berkurangnya
penglihatan.
2. Diagnose Keperawatan
a. Gangguan persepsi sensori penglihatan berhubungan dengan penurunan visus /
ketajaman mata ditandai dengan :
Ds
: Klien mengatakan kurang nyaman dengan ketajaman matanya
berkurang
Klien mengatakan jarak pandangnya berkurang (miopi)
Klien mengatakan tidak dapat melihat dengan jarak dekat
(hipermetropi)
6
7. Do : Visus mata berkurang,
klien tidak dapat melihat dengan jarak yang normal
Nampak klien menggunakan kacamata
b. Cemas sehubungan dengan berkurangnya penglihatan ditandai dengan :
Ds
: Klien mengatakan kurang nyaman dengan ketajaman matanya
berkurang
Klien mengatakan khawatir akan mengalami kebutahan.
Do : Menanyakan solusinya kepada kepada perawat.
c. Potensial terjadinya kecelakaan sehubungan dengan berkurangnya penglihatan
ditandai dengan :
Ds
: Klien mengatakan kurang dapat beraktivitas pada malam hari karena
gelap
Do : Nampak berhati-hati dalam melakukan aktivitas pada malam hari
7
8. 3. Rencana Keperawatan
No
1
Diagnosa keperawatan
Rencana kep.
Tujuan
Intervensi
1. Orientasikan klien terhadap
Gangguan persepsi sensori Tupan :
penglihatan
berhubungan Setelah diberikan tindakan
dengan penurunan visus / keperawatan
ketajaman mata
Rasional
gangguan
1. Untuk
memperkenalkan
lingkungan.serta ukur jarak
pada
klien
tentang
pandang klien
lingkungan dan aktifitas
sehingga
persepsi sensori teratasi
dapat
meningkatkan
penglihatan
Tupen :
selama beberapa hari masalah
dengan criteria :
berkurang
penglihatan klien
2. Bedakan
kemampuan
ketajaman
penglihatan
(visus) diantara kedua mata.
- Klien dapat melihat dengan 3. Anjurkan
jelas
serta
mengetahui kemampuan
Setelah dilakukan tindakan
beransur-ansur
stimulus
klien
menggunakan
alat
untuk
bantu
penglihatan (kacamata)
2. Untuk
menentukan
kemampuan
visus
tiap
mata
3. Dengan
menggunakan
kacamata sesuai dengan
gangguan
membantu
mata
dapat
penglihatan
klien
4. Dorong
melakukan
sederhana
klien
untuk
aktifitas
4. Mempertahankan
keadaan
normal
tanpa
meningkatkan stres.
8
9. 2
1. Gunakan
Cemas sehubungan dengan Tupan :
komunikasi
1. Agar lebih terbuka dalam
Setelah dilakukan tindakan
terapeutik dalam pendekatan
mengungkapkan
keperawatan
berkurangnya penglihatan
kepada klien.
perasaan
masalah
2. Bantu
setelah
dilakukan
klien
untuk
mengungkapkan
perasaan
cemasnya.
masalah
ansietas
3. Menjelaskan
criteria :
3. Klien yang mendapatkan
dari
informasi tindakan yang
akan dilakukan
pengambilan
terhadap
keputusan
perawatan
yang
dilakukan
3
Potensial
kecelakaan
dengan
penglihatan
terjadinya Tupan :
berkurangnya keperawatan
tidak
terjadi
4. Melibatkan keluarga akan
menurunkan
kecemasan
tingkat
klien,
klien
akan merasa aman
1. Orientasikan lingkungan staf
sehubungan Setelah dilakukan tindakan
oleh
klien
menerima 4. Melibatkan keluarga dalam
kondisi matanya
digunakan
pada
perioperatif.
dapat
kecemasan serta koping
kegiatan
tentang
Klien
tingkat
klien
beransur-ansur hilang dengan
-
2. Mengetahui
yang
tindakan keperawatan selama
beberapa
klien
alami.
kecemasan teratasi
Tupen
yang
1. Untuk
meningkatkan
dan situasi lain di sekitar
pengenalan,
klien.
meningkatkan
cedera injuri
stimulus
respon.
2. Anjurkan
klien
untuk
2. Untuk lebih meningkatkan
mempelajari kembali ADL
respon
stimulus
yang sering dilakukan.
dan
menurunkan
ketergantungan.
9
10. Tupen :
3. Anjurkan klien untuk tidak
Setelah diberikan tindakan
melakukan
keperawatan
tanda-tanda
berbahaya pada malam hari
yang dapat menyebabkan
akan terjadi cedera / injuri
atau keadaan yang yang
klien cidera.
tidak ada dan klien dapat
tidak dapat membuat klien
mengenal dengan kriteria :
melihat dengan jelas
Klien dapat
yang
terjadinya
kecelakaan
melakukan
aktivitas
aktivitas
3. Untuk menghindari akan
sehari-hari
dengan baik
Tanda injuri tidak terjadi
10