Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
1. Lampiran 6
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Penyakit Diare Pada Anak : Perawatan Penyakit Diare pada
Anak di Ruang Ade Irma Suryani RSUD Arjawinangun
Kabupaten Cirebon
Oleh :
FRANSISKA OKTAFIANI
NIM. P2.06.20.2.15.054
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
CIREBON
2018
2. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Penyakit Diare pada Anak
Sub Pokok Bahasan : Perawatan Penyakit Diare pada Anak
Sasaran : Orang tua An. K
Target : An. K (Pasien)
Waktu : 20 Menit
Hari/Tanggal : Kamis, 17 Mei 2018
Tempat : Ruang Ade Irma Suryani
Penyuluh : Fransiska Oktafiani
A. Latar Belakang
Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan global di negara-
negara berkembang, salah satunya adalah Negara Indonesia. Kajian Badan
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat (2016) di Jawa Barat penyakit
diare menjadi penyakit menular yang penyumbang angka Kejadian Luar
Biasa (KLB) tertinggi yaitu 1.084.766 kasus. Sedangkan KLB kasus diare
di Kota Cirebon berjumlah 6.303 kasus, dan di Kabupaten Cirebon
mencapai 32.342 kasus. Kejadian di atas memberikan pacuan kepada kita
sebagai warga Indonesia agar mengkritisi masalah ini. Penanganan yang
cepat dan tepatlah yang harus dilakukan karena diare dengan dehidrasi
berat dapat menimbulkan kematian.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang
perawatan diare pada anak, peserta penyuluhan dapat mengerti dan
3. melaksanakan hidup sehat melalui pendekatan Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE) sehingga kesakitan dan kematian diare dapat dicegah.
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan Peserta penyuluhan
mampu :
1. Menjelaskan pengertian diare
2. Menjelaskan penyebab diare
3. Menjelaskan tanda dan gejala diare
4. Menjelaskan cara penularan diare
5. Menjelaskan pencegahan diare
6. Menjelaskan penanganan diare
D. Metode
Diskusi dan ceramah
E. Media
Leaflet
F. Kegiatan Pembelajaran
No Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
1. Pembukaan 1. Salam Pembuka
2. Perkenalan
3. Tujuan
4. Kontrak waktu,
tempat dan
topik.
5. Kesiapan
1. Menjawab
salam
2. Berkenalan
3. Mendengarkan
4. Menyetujui
5. Menyatakan
siap
5 Menit
2. Pelaksanaan 1. Menjelaskan defi
nisi diare, penye-
bab, tanda
dan gejala, penu-
laran,
Memperhatikan dan
mendengarkan
10 Menit
4. pencegahan, dan
penanganan diare
2. Menjelaskan cara
pembuatan
larutan gula
garam (LGG)
3. Penutup 1. Evaluasi
2. Kesimpulan
3. Rencana tindak
lanjut
4. Salam Penutup
1. Menjawab
pertanyaan
2. Mendengarkan
kesimpulan.
3. Memperhatikan
tindak lanjut.
4. Menjawab
salam.
5 Menit
G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Penyuluh sudah siap sebelum kegiatan dilaksanakan
b. Alat dan tempat siap sebelum kegiatan dilaksanakan.
2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana
b. Peserta mau atau bersedia untuk melakukan kegiatan yang telah
direncanakan.
3. Evaluasi hasil
a. Metode evaluasi : diskusi dan tanya jawab
b. Jenis pertanyaan : lisan
c. Jumlah soal : 3 soal meliputi :
1) Apa yang dimaksud dengan diare?
2) Apa saja tanda-gejala yang muncul?
3) Kapan harus dibawa ke tenaga kesehatan?
5. Lampiran Materi
Perawatan Diare pada Anak
A. Pengertian
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2011) mengatakan “diare
adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih
sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari”. Dapat di simpulkan
diare adalah pengeluaran tinja atau berak yang encer lebih dari 3 kali
sehari.
B. Penyebab
Menurut Hidayat (2012) :
1. Virus
2. Jamur
3. Alergi makanan
4. Obat-obatan
5. Psikologis
Sedangkan Wong (2009) mengatakan :
1. Makanan dan air yang terkontaminasi
2. Lingkungan yang kurang bersih
3. Hygiene yang buruk
4. Sanitasi yang jelek
6. C. Tanda dan gejala
1. Gelisah atau rewel
2. Tinja cair atau lember dan atau disertai lendir atau darah.
3. Mual atau muntah
4. Demam
5. Napsu makan menurun
6. Berat badan menurun
7. Nyeri perut
8. Mata cekung
9. Bibir atau mulut kering
10. Elastisitas atau kekenyalan kulit saat dicubit melambat > 1 detik
11. Kulit pada bagian dubur atau anus lecet
D. Bahaya diare
Menurut Amin (2015) mengatakan bahwa diare yang berlangsung tanpa
penanganan medis dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan
cairang dan elektrolit dalam tubuh.
E. Pencegahan
1. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:
a. Sebelum makan
b. setelah buang air besar
c. sebelum memegang bayi
d. setelah menceboki anak dan
7. e. sebelum menyiapkan makanan
2. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan
cara merebus.
3. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga
(lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).
4. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya
menggunakan jamban dengan tangki septik.
F. Pengobatan dan perawatan di Rumah
1. Segera beri banyak minum dengan:
a. Air susu ibu
b. Kuah sayur
c. Kuah sop
d. Air tajin
e. Sari buah
f. Air teh
g. Air matang
h. Larutan gula garam
2. Bila ada beri oralit
3. Berikan oralit setiap kali berak
a. Sampai umur 1 tahun : 50-100 ml (1/2 – 1 gelas) setiap kali buang
air besar.
b. Umur 1-5 tahun : 100-200 ml (1- 11/2 gelas) setiap kali buang
air besar.
8. Cara menyiapkan oralit :
1) Sediakan 1 gelas air matang (200 ml)
2) Masukan semua bubuk oralit kemasan 200 ml, ke dalam gelas.
3) Aduk sampai larut
4. Teruskan pemberian makanan
a. Selama diare :
1) Teruskan dan tingkatkan pemberian ASI pada bayi yang menyusui.
2) Anak usia diatas 6 bulan, berikan makanan seperti :
3) Bubur dan sayuran
4) Sari buah segar
5) Beri makanan lebih dari 6 kali sehari
b. Setelah diare :
Beri makanan lebih sering dari biasanya, minimal selama 3
minggu, dan teruskan seperti biasanya.
c. Harus diperhatikan :
1) Jangan beri makanan seperti pedas, terlalu asin atau asam.
2) Jangan beri makanan yang sudah rusak atau basi
5. Mencari pengobatan lanjutan
Segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit, bila tidak membaik dalam 3
hari atau ada salah satu tanda :
a. Diare terus menerus
b. Muntah berulang-ulang
c. Rasa haus yang nyata
d. Makan/minum sedikit
e. Demam
f. Ada darah salam tinja
9. Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat. (2016). Provinsi Jawa Barat
Dalam Angka: Jawa Barat Province in Figures 2016. Diambil pada tanggal 28
Februari 2018 dari www.pusdalisbang.jabarprov.go.id/
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Buku Saku Petugas Keseha-
tan. (edisi 2011). Diambil pada tanggal 28 Februari 2018 dari
www.depkes.go.id/
Hidayat, A.A.A. (2012). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. (edisi kedua). Jakar-
ta: Salemba Medika.
Puspita, Triana (2016). Satuan Acara Penyuluhan Diare pada Anak. Diambil pada
tanggal 5 Mei 2018 dari http://trianapuspita96.blogspot.co.id
Wong, D.L. (2009). Wong’s Essentials of Pediatric Nursing. (Andry Haryono,
Sari Kurnianingsih & Setiawan, penerjemah). Mosby, Inc. Jakarta: EGC.