SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PEMBEDAHAN
PADA MATA
RIZAL, MD.
Eviserasi
 Defenisi: Pengangkatan isi bola mata
dengan meninggalkan bagian dinding
bola mata, sclera, otot-otot ekstra okuli
dan saraf optik
Indikasi
 Indikasi dari pembedahan eviserasi adalah
keadaan kebutaan pada mata dengan
infeksi berat atau kondisi mata yang sangat
nyeri.
 Tumor intraocular dan phitisis merupakan
kontraindikasi dalam meaksanakan
pebedahan eviserasi.
 Eviserasi memiliki keuntungan dibandingkan
enukleasi yaitu pembedahan dapat
dilaksanakan dengan komplikasi yang lebih
sedikit, anastesi dapat dilakukan dengan
anastesi local berupa blok retrobulbar dan
proses pebedahan dilakukan dalam waktu
yang lebih singkat
Enukleasi
 Defenisi: Pengankatan keseluruhan isi bola mata
termasuk nervus optikus.
Indikasi:
 Visus yang sngat turun dengan nyeri pada rongga
orbita.
 Tumor intraokular
 Trauma hebat dengan resiko sympathetic ophthalmia
 Phthisis bulbi
 Microphthalmia
 Endophthalmitis/panophthalmitis
 Kosmetik
Eksesnterasi
 Defenisi: Merupakan tindakan pengangkatan
seluruh orbita, termasuk bola mata, jaringan
lunak orbita, serta kelopak mata dan adnexa
mata.,
Indikasi
 Indikasi pembedahan eksenterasi adalah
adanya penyakit keganasan di rongga orbita
atau menyebaran dari tumor lain yang
mengenai orbita .
Operasi Katarak
 Bedah katarak telah mengalami 4
gelombang perkembangan.
 Gelombang ke-1 adalah bedah ekstraksi
katarak intrakapsul (ICCE) di tahun 1950-an.
Sayatan sedalam 12-14mm dan diperlukan
10 hingga 12 jahitan. Pembedahan berjalan
lambat dan pemulihan memerlukan waktu
lama.
 Gelombang ke-2 adalah bedah ekstraksi
katarak ekstrakapsul (ECCE) yang dapat
dilakukan dengan atau tanpa jahitan
dan pembedahan pilihan di tahun 1970
hingga 1990-an.
 Munculnya lensa intraokular buatan
menjadikan pembedahan ini sukses
besar.
 Gelombang ke-3 muncul di tahun 1990-an
ketika teknologi modern memungkinkan
pengangkatan katarak melalui sayatan
tanpa jahitan sedalam 3.0mm dengan
teknik yang disebut fakoemulsifikasi dengan
menggunakan getaran ultrasonik untuk
mengemulsi dan menyumbat katarak.
 Teknologi fakoemulsifikasi sejak saat itu
mengalami peningkatan signifikan dan kini
kita dapat melakukan bedah katarak
melalui sayatan tipis sedalam 1.8mm hingga
2.2mm.
 Pemulihan penglihatan berlangsung cepat
dengan teknik ini.
 Gelombang ke-4 adalah bedah katarak tanpa
pisau dengan teknologi laser femtosecond.
 Bedah Katarak Tanpa Pisau menggunakan laser
untuk membuat sayatan dan bukannya pisau
logam seperti dalam bedah fakoemulsifikasi
konvensional.
 Mengingat seluruh proses laser dilaksanakan di
bawah pencitraan dengan panduan komputer,
terdapat kendali dan keandalan yang lebih tinggi
pada sayatan dan memungkinkan pembuatan
bukaan kapsul dengan bentuk dan ukuran
sempurna serta berada tepat di tengah di dalam
lensa katarak.
 Pemosisian dan penyisipan implantasi lensa
buatan yang akurat mengoptimalkan hasil
penglihatan.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amslerPemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
prastika1
 

What's hot (20)

Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 
Keratitis
KeratitisKeratitis
Keratitis
 
Laporan kasus ii
Laporan kasus iiLaporan kasus ii
Laporan kasus ii
 
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 
BST CATARACT FK UNPAD 2013
BST CATARACT FK UNPAD 2013BST CATARACT FK UNPAD 2013
BST CATARACT FK UNPAD 2013
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorLaporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
 
Kuliah mata 2013
Kuliah mata 2013Kuliah mata 2013
Kuliah mata 2013
 
Trauma maksilofasial
Trauma maksilofasialTrauma maksilofasial
Trauma maksilofasial
 
Referat Endophtalmitis
Referat EndophtalmitisReferat Endophtalmitis
Referat Endophtalmitis
 
3. lensa
3. lensa3. lensa
3. lensa
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Abses peritonsilar
Abses peritonsilarAbses peritonsilar
Abses peritonsilar
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
 
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amslerPemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
 
206432773 case-varicella-kulkel-1
206432773 case-varicella-kulkel-1206432773 case-varicella-kulkel-1
206432773 case-varicella-kulkel-1
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 

Viewers also liked (10)

Kegawatdaruratan pada mata
Kegawatdaruratan pada mataKegawatdaruratan pada mata
Kegawatdaruratan pada mata
 
trauma pada mata
trauma pada matatrauma pada mata
trauma pada mata
 
Askep trauma mata
Askep trauma mataAskep trauma mata
Askep trauma mata
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Mata
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Trauma MataAsuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Trauma Mata
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Mata
 
Trauma mata
Trauma mataTrauma mata
Trauma mata
 
Makalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulitMakalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulit
 
Management pasca operasi
Management pasca operasiManagement pasca operasi
Management pasca operasi
 
ENTROPION
ENTROPIONENTROPION
ENTROPION
 
Kode pintar icd 10
Kode pintar icd 10Kode pintar icd 10
Kode pintar icd 10
 

Similar to Pembedahan pada mata

PPT Sclera Buckle.pptx
PPT Sclera Buckle.pptxPPT Sclera Buckle.pptx
PPT Sclera Buckle.pptx
stevie48
 
Ablatio retina
Ablatio retinaAblatio retina
Ablatio retina
materi-x2
 

Similar to Pembedahan pada mata (20)

REFERAT OPERASI KATARAK PADA MATA (JENIS OPERASI DAN INDIKASINYA).pptx
REFERAT OPERASI KATARAK PADA MATA (JENIS OPERASI DAN INDIKASINYA).pptxREFERAT OPERASI KATARAK PADA MATA (JENIS OPERASI DAN INDIKASINYA).pptx
REFERAT OPERASI KATARAK PADA MATA (JENIS OPERASI DAN INDIKASINYA).pptx
 
Kuretase
KuretaseKuretase
Kuretase
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
PPT Sclera Buckle.pptx
PPT Sclera Buckle.pptxPPT Sclera Buckle.pptx
PPT Sclera Buckle.pptx
 
Ablatio retina
Ablatio retinaAblatio retina
Ablatio retina
 
KATARAK.pptx
KATARAK.pptxKATARAK.pptx
KATARAK.pptx
 
Tumor Orbita
Tumor OrbitaTumor Orbita
Tumor Orbita
 
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
 
PPT-UEU-KKPMT-2-Pertemuan-4.ppt
PPT-UEU-KKPMT-2-Pertemuan-4.pptPPT-UEU-KKPMT-2-Pertemuan-4.ppt
PPT-UEU-KKPMT-2-Pertemuan-4.ppt
 
KBR.pptx
KBR.pptxKBR.pptx
KBR.pptx
 
Lp ameloblastoma
Lp ameloblastomaLp ameloblastoma
Lp ameloblastoma
 
Kelainan Refraksi dan Lasik
Kelainan Refraksi dan LasikKelainan Refraksi dan Lasik
Kelainan Refraksi dan Lasik
 
Phaco persiapan pasien.pptx
Phaco persiapan pasien.pptxPhaco persiapan pasien.pptx
Phaco persiapan pasien.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
 
Skripsi uly
Skripsi ulySkripsi uly
Skripsi uly
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
BLOW OUT FRACTURE.pptx
BLOW OUT FRACTURE.pptxBLOW OUT FRACTURE.pptx
BLOW OUT FRACTURE.pptx
 
Preskas ablasio
Preskas ablasio Preskas ablasio
Preskas ablasio
 

More from Rizal_mz (7)

Penyakit mata
Penyakit mataPenyakit mata
Penyakit mata
 
Penyakit mata anak
Penyakit mata anakPenyakit mata anak
Penyakit mata anak
 
Pemeriksaan khusus Mata
Pemeriksaan khusus MataPemeriksaan khusus Mata
Pemeriksaan khusus Mata
 
Matamerah konjuktivitis
Matamerah konjuktivitisMatamerah konjuktivitis
Matamerah konjuktivitis
 
Prosedur diagnostik mata
Prosedur diagnostik mataProsedur diagnostik mata
Prosedur diagnostik mata
 
Konsep umum penyakit
Konsep umum penyakitKonsep umum penyakit
Konsep umum penyakit
 
Manajemen dokter keluarga
Manajemen dokter keluargaManajemen dokter keluarga
Manajemen dokter keluarga
 

Recently uploaded

pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 

Pembedahan pada mata

  • 2. Eviserasi  Defenisi: Pengangkatan isi bola mata dengan meninggalkan bagian dinding bola mata, sclera, otot-otot ekstra okuli dan saraf optik
  • 3. Indikasi  Indikasi dari pembedahan eviserasi adalah keadaan kebutaan pada mata dengan infeksi berat atau kondisi mata yang sangat nyeri.  Tumor intraocular dan phitisis merupakan kontraindikasi dalam meaksanakan pebedahan eviserasi.  Eviserasi memiliki keuntungan dibandingkan enukleasi yaitu pembedahan dapat dilaksanakan dengan komplikasi yang lebih sedikit, anastesi dapat dilakukan dengan anastesi local berupa blok retrobulbar dan proses pebedahan dilakukan dalam waktu yang lebih singkat
  • 4.
  • 5.
  • 6. Enukleasi  Defenisi: Pengankatan keseluruhan isi bola mata termasuk nervus optikus. Indikasi:  Visus yang sngat turun dengan nyeri pada rongga orbita.  Tumor intraokular  Trauma hebat dengan resiko sympathetic ophthalmia  Phthisis bulbi  Microphthalmia  Endophthalmitis/panophthalmitis  Kosmetik
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Eksesnterasi  Defenisi: Merupakan tindakan pengangkatan seluruh orbita, termasuk bola mata, jaringan lunak orbita, serta kelopak mata dan adnexa mata., Indikasi  Indikasi pembedahan eksenterasi adalah adanya penyakit keganasan di rongga orbita atau menyebaran dari tumor lain yang mengenai orbita .
  • 11.
  • 12. Operasi Katarak  Bedah katarak telah mengalami 4 gelombang perkembangan.  Gelombang ke-1 adalah bedah ekstraksi katarak intrakapsul (ICCE) di tahun 1950-an. Sayatan sedalam 12-14mm dan diperlukan 10 hingga 12 jahitan. Pembedahan berjalan lambat dan pemulihan memerlukan waktu lama.
  • 13.  Gelombang ke-2 adalah bedah ekstraksi katarak ekstrakapsul (ECCE) yang dapat dilakukan dengan atau tanpa jahitan dan pembedahan pilihan di tahun 1970 hingga 1990-an.  Munculnya lensa intraokular buatan menjadikan pembedahan ini sukses besar.
  • 14.  Gelombang ke-3 muncul di tahun 1990-an ketika teknologi modern memungkinkan pengangkatan katarak melalui sayatan tanpa jahitan sedalam 3.0mm dengan teknik yang disebut fakoemulsifikasi dengan menggunakan getaran ultrasonik untuk mengemulsi dan menyumbat katarak.  Teknologi fakoemulsifikasi sejak saat itu mengalami peningkatan signifikan dan kini kita dapat melakukan bedah katarak melalui sayatan tipis sedalam 1.8mm hingga 2.2mm.  Pemulihan penglihatan berlangsung cepat dengan teknik ini.
  • 15.  Gelombang ke-4 adalah bedah katarak tanpa pisau dengan teknologi laser femtosecond.  Bedah Katarak Tanpa Pisau menggunakan laser untuk membuat sayatan dan bukannya pisau logam seperti dalam bedah fakoemulsifikasi konvensional.  Mengingat seluruh proses laser dilaksanakan di bawah pencitraan dengan panduan komputer, terdapat kendali dan keandalan yang lebih tinggi pada sayatan dan memungkinkan pembuatan bukaan kapsul dengan bentuk dan ukuran sempurna serta berada tepat di tengah di dalam lensa katarak.  Pemosisian dan penyisipan implantasi lensa buatan yang akurat mengoptimalkan hasil penglihatan.