Dokumen tersebut membahas beberapa jenis bedah mata, yaitu eviserasi, enukleasi, eksenterasi, dan operasi katarak. Eviserasi adalah pengangkatan isi bola mata dengan meninggalkan bagian luar. Enukleasi meliputi pengangkatan seluruh isi dan saraf mata. Eksenterasi digunakan untuk mengangkat seluruh orbit mata. Operasi katarak telah mengalami 4 gelombang perkembangan teknologi mulai dari pembed
2. Eviserasi
Defenisi: Pengangkatan isi bola mata
dengan meninggalkan bagian dinding
bola mata, sclera, otot-otot ekstra okuli
dan saraf optik
3. Indikasi
Indikasi dari pembedahan eviserasi adalah
keadaan kebutaan pada mata dengan
infeksi berat atau kondisi mata yang sangat
nyeri.
Tumor intraocular dan phitisis merupakan
kontraindikasi dalam meaksanakan
pebedahan eviserasi.
Eviserasi memiliki keuntungan dibandingkan
enukleasi yaitu pembedahan dapat
dilaksanakan dengan komplikasi yang lebih
sedikit, anastesi dapat dilakukan dengan
anastesi local berupa blok retrobulbar dan
proses pebedahan dilakukan dalam waktu
yang lebih singkat
4.
5.
6. Enukleasi
Defenisi: Pengankatan keseluruhan isi bola mata
termasuk nervus optikus.
Indikasi:
Visus yang sngat turun dengan nyeri pada rongga
orbita.
Tumor intraokular
Trauma hebat dengan resiko sympathetic ophthalmia
Phthisis bulbi
Microphthalmia
Endophthalmitis/panophthalmitis
Kosmetik
7.
8.
9.
10. Eksesnterasi
Defenisi: Merupakan tindakan pengangkatan
seluruh orbita, termasuk bola mata, jaringan
lunak orbita, serta kelopak mata dan adnexa
mata.,
Indikasi
Indikasi pembedahan eksenterasi adalah
adanya penyakit keganasan di rongga orbita
atau menyebaran dari tumor lain yang
mengenai orbita .
11.
12. Operasi Katarak
Bedah katarak telah mengalami 4
gelombang perkembangan.
Gelombang ke-1 adalah bedah ekstraksi
katarak intrakapsul (ICCE) di tahun 1950-an.
Sayatan sedalam 12-14mm dan diperlukan
10 hingga 12 jahitan. Pembedahan berjalan
lambat dan pemulihan memerlukan waktu
lama.
13. Gelombang ke-2 adalah bedah ekstraksi
katarak ekstrakapsul (ECCE) yang dapat
dilakukan dengan atau tanpa jahitan
dan pembedahan pilihan di tahun 1970
hingga 1990-an.
Munculnya lensa intraokular buatan
menjadikan pembedahan ini sukses
besar.
14. Gelombang ke-3 muncul di tahun 1990-an
ketika teknologi modern memungkinkan
pengangkatan katarak melalui sayatan
tanpa jahitan sedalam 3.0mm dengan
teknik yang disebut fakoemulsifikasi dengan
menggunakan getaran ultrasonik untuk
mengemulsi dan menyumbat katarak.
Teknologi fakoemulsifikasi sejak saat itu
mengalami peningkatan signifikan dan kini
kita dapat melakukan bedah katarak
melalui sayatan tipis sedalam 1.8mm hingga
2.2mm.
Pemulihan penglihatan berlangsung cepat
dengan teknik ini.
15. Gelombang ke-4 adalah bedah katarak tanpa
pisau dengan teknologi laser femtosecond.
Bedah Katarak Tanpa Pisau menggunakan laser
untuk membuat sayatan dan bukannya pisau
logam seperti dalam bedah fakoemulsifikasi
konvensional.
Mengingat seluruh proses laser dilaksanakan di
bawah pencitraan dengan panduan komputer,
terdapat kendali dan keandalan yang lebih tinggi
pada sayatan dan memungkinkan pembuatan
bukaan kapsul dengan bentuk dan ukuran
sempurna serta berada tepat di tengah di dalam
lensa katarak.
Pemosisian dan penyisipan implantasi lensa
buatan yang akurat mengoptimalkan hasil
penglihatan.