SlideShare a Scribd company logo
METODOLOGI
ASUHAN KEPERAWATAN
Fransiska Oktafiani, 2B
Keperawatan
Widiastuti,Sindi. 2012. Post Partum Atas
Indikasi Ketuban Pecah Dini. Cirebon :
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus
Cirebon.
Widiastuti,Sindi. 2012. Post Partum
Atas Indikasi Ketuban Pecah Dini.
Cirebon : Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya Kampus Cirebon.
1.
Narasi Kasus
“
Pada tanggal 22 Mei 2012 pukul 06.00 WIB Ny. A umur 36
tahun datang ke RSUD Gunung Jati dengan keluhan mules
dan keluar darah dari jalan lahir. Setelah dilakukan
pemeriksaan Ny. A disarankan untuk masuk ke ruang VK.
Pukul 07.00 WIB Ny. A merasakan mulesnya bertambah.
Setelah pembukaan lengkap, pukul 08.00 WIB Ny.A
melahirkan seorang bayi laki-laki secara normal dan ada
robekan di daerah perineum kemudian dilakukan jahitan di
daerah perineum dengan panjang 3cm. Klien terlihat
lemah, pucat, gelisah dan merasa kurang nyaman. Pada
saat dilakukan pengkajian tannggal 23 Mei 2012 pukul
08.00 WIB didapatkan hasil bahwa luka jahitan dengan
kondisi basah, tidak ada pus, tidak ada kemerahan dan
kebiruan. Jahitan terlihat baik. (P) Klien mengeluh nyeri
bertambah ketika klien turun dari tempat tidur. Nyeri yang
dirasakan klien seperti tertusuk-tusuk (Q) nyeri pada luka
jahitan perineum menyebar hingga ke bagian
selangkangan (R) dengan skala nyeri 2 dari 0 – 5 (S). Nyeri
yang dirasakan klien pada saat beraktifitas (T)
Widiastuti,Sindi. 2012. Post Partum
Atas Indikasi Ketuban Pecah Dini.
Cirebon : Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya Kampus Cirebon.
2.
Diagnosa
Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Klien mengeluh nyeri di bagian
perineum. Dan nyeri bertambah ketika klien
turun dari tempat tidur.
Diagnosa Keperawatan
Data Objektif
1. Terlihat luka jahitan
2. Tidak ada kemerahan
3. Tidak ada keburuan
4. Tidak ada pus
5. Jahitan terlihat baik
6. Skala nyeri 2 dari 0 – 5 ( Bourbanis)
7. T : 120/80 mmHg , P : 92x/menit, R : 24x/menit, S
: 37,5ËšC
8. Kesadaran : GCS 15 (Compos Mentis)
Data Subjektif
1. Klien mengatakan nyeri
2. Rasa nyeri bertambah ketika
klien turun dari kasur.
Diagnosa Keperawatan
Proses persalinan spontan
Adanya ruptur perineum
Luka jahitan di perineum
Terputusnya kontinuitas jaringan
Pelepasan biokimia (Histamin,
serotin, bradinin dan
prostaglandin)
Menstimulasi reseptor nyeri
Nyeri dihantarkan oleh serabut
eferen ke kornudorsalis melalui
traktus spina thalamus
Dihantarkan ke cortex serebri
Nyeri dipersepsikan
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawaran :
Nyeri Akut :
Definisi
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang
muncul akibat kerusakan jaringan aktual/potensional/yang
digambarkan sebagai kerusakan (International Association For The
Study Of Pain) awitan yang tiba-tiba/lambat dari intensitas ringan
hingga berat dengan akhir yang dapat di antisipasi/di prediksi.
Domajn 12 Kenyamanan
Kelas 1 Kenyamanan Fisik
Kode 00132, Nyeri Akut
Skala Nyeri Bourbanis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 100
Tidak
nyeri
Nyeri
ringan
Nyeri
sedang
Nyeri
berat
terkontrol
Nyeri
berat tidak
terkontrol
0 : Tidak nyeri
1 – 3 : Secara objektif klien dapat berkomunikasi
4 – 6 : Secara objektif klien mendesis,menyeringai,dapat menunjukkan lokasi
nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik.
7 – 9 : Secara objektif klien terkadang tdk dapat mengikuti perintah,tidak dapat
mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang
dan distraksi
10 : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi.
Nilai
Skala
Widiastuti,Sindi. 2012. Post Partum
Atas Indikasi Ketuban Pecah Dini.
Cirebon : Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya Kampus Cirebon.
3.
Alternatif
Diagnosa
Alternatif Diagnosa
00133, Nyeri Kronis,
Kenyamanan Fisik.
Def :
Pengalaman sensori dan
emosional yang tidak
menyenangkan yang muncul
akibat kerusakan jaringan
aktual/potensional/yang
digambarkan sebagai
kerusakan (International
Association For The Study Of
Pain) awitan yang tiba-
tiba/lambat dari intensitas
ringan hingga berat terjadi
konstan/berulang tanpa akhir
yang dapat diantisipasi/
diprediksi dan berlangsung
selama >3bulan.
00214, Gangguan Rasa
Nyaman, Kenyamanan Fisik.
Def :
Merasa kurang nyaman, lega
dan sempurna dalam dimensi
fisik, psikospiritual, lingkungan,
budaya dan sosial.
Widiastuti,Sindi. 2012. Post Partum
Atas Indikasi Ketuban Pecah Dini.
Cirebon : Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya Kampus Cirebon.
4.
Fiksasi
Diagnosa
00132, Nyeri Akut,
Kenyamanan Fisik.
Fiksasi Diagnosa
Batasan Karakteristik Data Penunjang
 Bukti nyeri dengan munggunakan
standar skala nyeri untuk pasien.
• Pengukuran tingkat nyeri Ny. A
menggunakan skala nyeri
Bourbonis.
• Ekspresi wajah nyeri • Ny. A mengekspresikan nyeri
• Laporan tentang perilaku
nyeri/perubahan aktifitas
• Ny. A mengatakan saat turun dari
kasur rasa nyeri makin bertambah
• Mengekspresikan perilaku nyeri • Ny. A gelisah
• Perubahan posisi untuk
menghindari nyeri
• Ketika ingin dilakukan observasi
luka jahitan Ny. A merespon
menghindari nyerinya
• Sikap melindungi area nyeri • Terlihat dari respon menghindari
saat observasi luka jahitan
Fiksasi Diagnosa
Faktor yang berhubungan :
• Agen cidera fisik
Terputusnya kontinuitas jaringan pada daerah perineum
Widiastuti,Sindi. 2012. Post Partum
Atas Indikasi Ketuban Pecah Dini.
Cirebon : Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya Kampus Cirebon.
5.
Hasil (NOC)
Hasil (NOC)
• Tingkat nyeri :
Keparahan nyeri dapat diamati dan dilaporkan
Widiastuti,Sindi. 2012. Post Partum
Atas Indikasi Ketuban Pecah Dini.
Cirebon : Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya Kampus Cirebon.
6.
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,
masalah nyeri teratasi dengan kriteria hasil :
1. Adanya penurunan intensitas nyeri dari skala 2 menjadi
skla 1
2. Ketidaknyamanan akibat nyeri teratasi (Ny. A tidak nyeri
kembali ketika turun dari kasur)
3. Tidak menunjukan tanda-tanda fisik dan perilaku dalam
nyeri akut
TUJUAN
Widiastuti,Sindi. 2012. Post Partum
Atas Indikasi Ketuban Pecah Dini.
Cirebon : Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya Kampus Cirebon.
7.
Rencana Intervensi
(NIC)
Intervensi (NIC)
1. Manajemen Nyeri : Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan
yang dapat diterima oleh pasien
No. Intervensi Rasional
1. Ukur tanda-tanda vital pasien sesuai
SOP
Untuk mengetahui hasil
tekanan darah,suhu,nadi dan
respirasi klien. Perubahan
kecepatan nadi, nafas, TD
merupakan tanda pasien
merasakan nyeri
2. Lakukan pengkajian nyeri secara
menyeluruh (lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan
faktor presipitasi) sesuai strandar
operational prosedur.
Untuk mengetahui tingkat
nyeri pasien
3. Observasi reaksi ketidaknyaman secara
nonverbal
Untuk mengetahui tingkat
ketidaknyamanan dirasakan
oleh pasien
Intervensi (NIC)
1. Manajemen Nyeri : Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan
yang dapat diterima oleh pasien
No. Intervensi Rasional
4. Berikan informasi tentang nyeri
termasuk penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan hilang, antisipasi
terhadap ketidaknyamanan
Pemberian “health education”
dapat mengurangi tingkat
kecemasan dan membantu klien
dalam membentuk mekanisme
koping terhadap rasa nyeri
5. Ajarkan cara penggunaan terapi
non farmakologi (distraksi, guide
imagery,relaksasi)
Untuk mengajarkan
memanajeman nyeri kepada
pasien apa bila nyeri timbul
6. Lakukan evaluasi dengan klien
dan tim kesehatan lain tentang
ukuran pengontrolan nyeri yang
telah dilakukan
Untuk mengetahui apakah terjadi
pengurangan rasa nyeri atau nyeri
yang dirasakan klien bertambah.
Intervensi (NIC)
2. Manajemen Medikasi : Memfasilitasi penggunaan obat resep atau obat bebas secara aman
dan efektif
No. Intervensi Rasional
1. Lakukan kolaborasi
pemberian analgesic
Pemberian analgetik
dapat mengurangi rasa
nyeri pasien
2. Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan
gejala (efek samping)
Untuk mengetahui reaksi
analgesic yang timbul
pada pasien setelah
pemberian obat
Intervensi (NIC)
3. Memberikan Sedative : Memantau respon klien, memberikan dukungan fisiologis yang
dibutuhkan selama prosedur diagnostic/terapeutik
No. Intervensi Rasional
1. Atur posisi pasien senyaman
mungkin sesuai keinginan
pasien.
Posisi yang nyaman akan
membantu memberikan
kesempatan pada otot
untuk relaksasi seoptimal
mungkin
2. Ajarkan klien atau keluarga
cara perawatan luka dengan
teknik steril.
Memberikan kenyamanan
pada luka jahitan dan
“health education” untuk
klien
IMPLEMENTASI
Diagnosa Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3
Nyeri Akut
Rabu, 23 Mei 2012 Kamis, 24 Mei 2012 Jum’at, 25 Mei 2012
Implementasi Implementasi Implementasi
Waktu Tindakan Waktu Tindakan Waktu Tindakan
08.30 WIB 1. Mengatur posisi pasien
senyaman mungkin sesuai
keinginan pasien.
Respon Klien :
Ny. A terlihat lebih nyaman
14.30
WIB
1.Mengatur posisi pasien
senyaman mungkin sesuai
keinginan pasien
Respon Klien :
Ny. A terlihat lebih rileks
08.30
WIB
1.Mengatur posisi
pasien senyaman
mungkin sesuai
keinginan pasien
Respon Klien :
Ny. A terlihat lebih
nyaman
2. Mengukur tanda-tanda vital.
Respon Klien :
Objektif
T:120/80 mmHg, P:92x/menit
R:24x/menit,
S:37,5ËšC
2. Mengukur tanda-tanda vital.
Respon Klien :
Objektif
T:120/80 mmHg, P:94x/menit
R:24x/menit,
S:37,5ËšC
2. Mengukur tanda-tanda vital.
Respon Klien :
Objektif
T:120/80 mmHg, P:92x/menit
R:24x/menit,
S:37,5ËšC
3.
Melakukan pengkajian nyeri
P,Q,R,S,T.
Respon Klien :
Pasien kooperatif saat dilakukan
observasi. Nyeri yang dirasakan
Ny. A
P: Nyeri bertambah ketika klien
turun dari kasur
Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R: Nyeri yang dirasakan Ny.A
hingga mons pubis
S: Skala nyeri 2 dari 0-5(Skala
Bourbonis)
T: Nyeri dirasakan Ny.A saat
beraktifitas
3.
Melakukan pengkajian nyeri P,Q,R,S,T.
Respon Klien :
P: Nyeri sedikit berkurang ketika
melakukan relaksasi dan pemberian
obat
Q: Nyeri seperti digigit semut
R: Nyeri hanya dirasakan didaerah
perineum saja
S: Skala nyeri 1 dari 0-5(Skala
Bourbonis)
T:Nyeri dirasakan ketika beraktifitas
berat
3.
Melakukan pengkajian nyeri
P,Q,R,S,T.
Respon Klien :
P: Nyeri sedikit berkurang ketika
melakukan relaksasi dan pemberian
obat
R:Nyeri yang dirasakan hanya
bagian luka saja
S:Skala nyeri 1 dari 0-5(Skala
Bourbonis)
T:Nyeri hanya dirasakan 2 dari tadi
malam.
4.
Melakukan observasi
ketidaknyamanan secara
nonverbal.
Respon Klien :
Ny. A terlihat gelisah,Ny. A
terkadang meraba area
luka/nyerinya
4. Menganjurkan relaksasi.
Respon Klien :
Pasien merasa lebih rileks.
13.00
WIB
4.
Melakukan kolaborasi
pemberian obat analgesik
Respon Klien:
Pasien kooperatif, obat
ketorolac 30 mg, diberikan
setiap 6 jam secara
intravena.
5.
Pemberian informasi
tentang nyeri termasuk
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan hilang,
antisipasi terhadap
ketidaknyamanan.
Respon Klien :
Ny. A kooperatif dalam
menanggapi pemberian
informasi mengenai luka
dan nyeri yang
dirasakannya
19.00 WIB 5.
Melakukan kolaborasi
pemberian obat analgesik
Respon Klien:
Pasien kooperatif, obat
ketorolac 30 mg, diberikan
setiap 6 jam secara intravena.
13.30
WIB
5.
Mengevaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan gejala
Respon Klien :
Klien terlihat lebih nyaman
dan klien mengatakan dapat
beraktifitas secara
normal/seperti biasa.
6.
Mengajarkan cara
distraksi, guide
imagery/relaksasi.
Respon Klien :
Pasien merasa
lebih rileks,pasien
dan keluarga
kooperatif dan
paham cara
relaksasi
19.30
WIB
6.
Mengevaluasi
efektivitas analgesik,
tanda dan gejala
Respon Klien :
Pasien merasa lebih
baik setelah minum
obat
13.40
WIB
6.
Mengganti balutan luka dengan teknik steril
Respon Klien :
Pasien merasa lebih baik setelah minum obat
7.
Melakukan
kolaborasi
pemberian obat
analgesik
Respon Klien:
Pasien kooperatif,
obat ketorolac 30
mg, diberikan
setiap 6 jam secara
intravena.
20.30 WIB 7.
Mengganti balutan
luka dengan teknik
steril
Respon Klien :
Klien merasa lebih
nyaman
13.30 WIB 8.
Mengevaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan
gejala
Respon Klien:
Klien mengatakan “rasa
nyeri berkurang
sus,setelah pemberian
obat”
13.40
WIB
9.
Mengganti balutan luka dan
mengajarkan klien dan
keluarga cara perawatan
luka dengan teknik steril
Respon Klien:
Pasien dan keluarga
kooperatif dan paham akan
perawatan luka secara steril
EVALUASI
Dx
Evaluasi
Hari ke- 1
23 Mei 2016
Hari ke-2
24 Mei 2016
Hari ke-3
25 Mei 2016
Nyeri Akut S : Klien mengatakan nyeri ketika turun dari tempat
tidur klien dan nyeri berkurang setelah pemberian
obat analgesic.
O :
1.GCS 15 : Compos mentis
2.TTV :
T : 120/80mmHg
P : 92x/menit
R : 24x/menit
S : 37,5ËšC
3.Kondisi luka:
-Terlihat luka jahitan
-Tidak ada kemerahan
-Tidak ada keburuan
-Tidak ada pus
-Jahitan terlihat baik
4.Tingkat nyeri :
Skala 2 dai 0-5 (Skala Bourbonis)
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,6,7,8,9
I : Mengukur tanda-tanda vital, mengkaji tingkat
nyeri pasien dan melakukan kolaborasi pemberian
obat serta mengganti balutan luka pasien.
E : Setelah pemberian obat, pasien merasa tingkat
nyeri yang dirasakannya berkurang.
R : -
S : Klien mengatakan nyeri ketika beraktifitas berat
dan rasa nyeri berkurang setelah pemberian
analgesic dan melakukan relaksasi
O :
1.GCS 15 : Compos mentis
2.TTV :
T : 120/80 mmHg
P : 94x/menit
R : 24x/menit,
S : 37,5ËšC
3.Kondisi luka:
-Terlihat luka jahitan
-Tidak ada kemerahan
-Tidak ada keburuan
-Tidak ada pus
-Jahitan terlihat baik
4.Tingkat nyeri :
Skala 1 dai 0-5 (Skala Bourbonis)
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,5,6,7
I : Mengukur tanda-tanda vital, mengkaji tingkat
nyeri pasien dan melakukan kolaborasi pemberian
obat serta mengganti balutan luka pasien.
E : Tingkat nyeri yang dirasakan klien berkurang
ketika melakukan relaksasi dan pemberian obat
R : -
S : Klien dapat beraktivitas secara normal kembali.
O :
1.GCS 15 : Compos mentis
2. TTV :
T:120/80 mmHg, P:92x/menit
R:24x/menit,
S:37,5ËšC
3.Kondisi luka:
-Terlihat luka jahitan
-Tidak ada kemerahan
-Tidak ada keburuan
-Tidak ada pus
-Jahitan terlihat baik
4.Tingkat nyeri :
Skala 1 dai 0-5 (Skala Bourbonis)
A : masalah teratasi sebagian
P : -
I : -
E : -
R : -
Thanks!
Any questions?

More Related Content

What's hot

Tugas kebutuhan rasa aman dan nyaman lengkap
Tugas kebutuhan rasa aman dan nyaman lengkapTugas kebutuhan rasa aman dan nyaman lengkap
Tugas kebutuhan rasa aman dan nyaman lengkapsyafa69
 
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeriGANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeriAan Trainstation
 
80 pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
80   pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...80   pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
80 pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...Yabniel Lit Jingga
 
1
11
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
Sulistia Rini
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamaeOkawardhana
 
Wulan clinical decision ngerangkum
Wulan clinical decision ngerangkumWulan clinical decision ngerangkum
Wulan clinical decision ngerangkum
WulanAnisa1
 
Penanganan luka bakar dan luka kotor
Penanganan luka bakar dan luka kotorPenanganan luka bakar dan luka kotor
Penanganan luka bakar dan luka kotor
Sulistia Rini
 
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femurProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Ppt konseling mow
Ppt konseling mowPpt konseling mow
Ppt konseling mow
NettyFransiskaSitinj
 
Askep fam
Askep famAskep fam
Askep fam
AniSa HaMidah
 
Makalah metodologi keperawatan
Makalah metodologi keperawatanMakalah metodologi keperawatan
Makalah metodologi keperawatan
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Kb 2 pansien ansietas -
Kb 2   pansien ansietas -Kb 2   pansien ansietas -
Kb 2 pansien ansietas -
pjj_kemenkes
 
Suntik ya (kel. 1)
Suntik ya (kel. 1)Suntik ya (kel. 1)
Suntik ya (kel. 1)
Budi Eko Siswoyo
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Al-Ikhlas14
 

What's hot (19)

Tugas kebutuhan rasa aman dan nyaman lengkap
Tugas kebutuhan rasa aman dan nyaman lengkapTugas kebutuhan rasa aman dan nyaman lengkap
Tugas kebutuhan rasa aman dan nyaman lengkap
 
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeriGANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
 
80 pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
80   pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...80   pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
80 pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
 
Intervensi bab iii.pdf
Intervensi bab iii.pdfIntervensi bab iii.pdf
Intervensi bab iii.pdf
 
1
11
1
 
ASKEP Infeksi saluran kemih
ASKEP Infeksi saluran kemihASKEP Infeksi saluran kemih
ASKEP Infeksi saluran kemih
 
Kumpulan askep
Kumpulan askepKumpulan askep
Kumpulan askep
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamae
 
Wulan clinical decision ngerangkum
Wulan clinical decision ngerangkumWulan clinical decision ngerangkum
Wulan clinical decision ngerangkum
 
Penanganan luka bakar dan luka kotor
Penanganan luka bakar dan luka kotorPenanganan luka bakar dan luka kotor
Penanganan luka bakar dan luka kotor
 
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
 
Ppt konseling mow
Ppt konseling mowPpt konseling mow
Ppt konseling mow
 
Askep fam
Askep famAskep fam
Askep fam
 
Makalah metodologi keperawatan
Makalah metodologi keperawatanMakalah metodologi keperawatan
Makalah metodologi keperawatan
 
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyamanKebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 
Kb 2 pansien ansietas -
Kb 2   pansien ansietas -Kb 2   pansien ansietas -
Kb 2 pansien ansietas -
 
Suntik ya (kel. 1)
Suntik ya (kel. 1)Suntik ya (kel. 1)
Suntik ya (kel. 1)
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
 

Viewers also liked

Konsep Dasar Postpartum
Konsep Dasar PostpartumKonsep Dasar Postpartum
Konsep Dasar Postpartum
Fransiska Oktafiani
 
Anfis Payudara
Anfis PayudaraAnfis Payudara
Anfis Payudara
Fransiska Oktafiani
 
Perspektif Keperawatan Maternitas
Perspektif Keperawatan MaternitasPerspektif Keperawatan Maternitas
Perspektif Keperawatan Maternitas
Fransiska Oktafiani
 
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio CaesareaKonsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Fransiska Oktafiani
 
Anatomi Perkemihan
Anatomi Perkemihan Anatomi Perkemihan
Anatomi Perkemihan
Fransiska Oktafiani
 
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi PriaAnatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Fransiska Oktafiani
 
Katarak
KatarakKatarak
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
Fransiska Oktafiani
 
Katarak
KatarakKatarak
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
Fransiska Oktafiani
 
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis
Dermatitis
Fransiska Oktafiani
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
Fransiska Oktafiani
 
Kesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan AnakKesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan Anak
Fransiska Oktafiani
 
Program KIA di Indonesia 2017
Program KIA di Indonesia 2017Program KIA di Indonesia 2017
Program KIA di Indonesia 2017
Fransiska Oktafiani
 
Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi Fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi Fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita
Fransiska Oktafiani
 
Konsep Dasar Kehamilan
Konsep Dasar KehamilanKonsep Dasar Kehamilan
Konsep Dasar Kehamilan
Fransiska Oktafiani
 
Miopi
Miopi Miopi
Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas
Fransiska Oktafiani
 
Intranatal Keperawatan Maternitas
Intranatal Keperawatan MaternitasIntranatal Keperawatan Maternitas
Intranatal Keperawatan Maternitas
Fransiska Oktafiani
 
Anfis Reproduksi Wanita
Anfis Reproduksi WanitaAnfis Reproduksi Wanita
Anfis Reproduksi Wanita
Fransiska Oktafiani
 

Viewers also liked (20)

Konsep Dasar Postpartum
Konsep Dasar PostpartumKonsep Dasar Postpartum
Konsep Dasar Postpartum
 
Anfis Payudara
Anfis PayudaraAnfis Payudara
Anfis Payudara
 
Perspektif Keperawatan Maternitas
Perspektif Keperawatan MaternitasPerspektif Keperawatan Maternitas
Perspektif Keperawatan Maternitas
 
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio CaesareaKonsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio Caesarea
 
Anatomi Perkemihan
Anatomi Perkemihan Anatomi Perkemihan
Anatomi Perkemihan
 
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi PriaAnatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis
Dermatitis
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
 
Kesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan AnakKesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan Anak
 
Program KIA di Indonesia 2017
Program KIA di Indonesia 2017Program KIA di Indonesia 2017
Program KIA di Indonesia 2017
 
Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi Fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi Fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita
 
Konsep Dasar Kehamilan
Konsep Dasar KehamilanKonsep Dasar Kehamilan
Konsep Dasar Kehamilan
 
Miopi
Miopi Miopi
Miopi
 
Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas
 
Intranatal Keperawatan Maternitas
Intranatal Keperawatan MaternitasIntranatal Keperawatan Maternitas
Intranatal Keperawatan Maternitas
 
Anfis Reproduksi Wanita
Anfis Reproduksi WanitaAnfis Reproduksi Wanita
Anfis Reproduksi Wanita
 

Similar to Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah Dini

Endometriosis
EndometriosisEndometriosis
EndometriosisUcky Purnomo
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ssuserf778e8
 
NURSING CARE PLAN FOR PATIENTS WITH WOUNDS.ppt
NURSING CARE PLAN FOR PATIENTS WITH WOUNDS.pptNURSING CARE PLAN FOR PATIENTS WITH WOUNDS.ppt
NURSING CARE PLAN FOR PATIENTS WITH WOUNDS.ppt
rienrizky1
 
Panduan Manajemen Nyeri.docx
Panduan Manajemen Nyeri.docxPanduan Manajemen Nyeri.docx
Panduan Manajemen Nyeri.docx
PassedQC
 
penerapan pijat kaki untuk mengurangi nteri post sc di ruang mawar RSUD Dr.pptx
penerapan pijat kaki untuk mengurangi nteri post sc di ruang mawar RSUD Dr.pptxpenerapan pijat kaki untuk mengurangi nteri post sc di ruang mawar RSUD Dr.pptx
penerapan pijat kaki untuk mengurangi nteri post sc di ruang mawar RSUD Dr.pptx
rahmi267914
 
PPT askep maternitas Presjur POST SC.pptx
PPT askep maternitas Presjur POST SC.pptxPPT askep maternitas Presjur POST SC.pptx
PPT askep maternitas Presjur POST SC.pptx
Rindii
 
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptxKONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
LEILISETIAWANROSYID
 
PPT Hernia Lia (1).pptx
PPT Hernia Lia (1).pptxPPT Hernia Lia (1).pptx
PPT Hernia Lia (1).pptx
ssuser907297
 
ASKEP NYERI.ppt
ASKEP NYERI.pptASKEP NYERI.ppt
ASKEP NYERI.ppt
sri syla
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
RismaZulfiani
 
PPT RIFAN.pptx
PPT RIFAN.pptxPPT RIFAN.pptx
PPT RIFAN.pptx
YohanezAzZhura1
 
ppt APPENDIC PADA PASIEN RAWAT INAP.pptx
ppt APPENDIC PADA PASIEN RAWAT INAP.pptxppt APPENDIC PADA PASIEN RAWAT INAP.pptx
ppt APPENDIC PADA PASIEN RAWAT INAP.pptx
faisalkurniawan12
 
LP NYERI.docx
LP NYERI.docxLP NYERI.docx
LP NYERI.docx
ayupuspitawangi
 
PPT seminar kasus Klp 9 Pelamonia.pptx
PPT seminar kasus Klp 9 Pelamonia.pptxPPT seminar kasus Klp 9 Pelamonia.pptx
PPT seminar kasus Klp 9 Pelamonia.pptx
trifitriinriani2
 
FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DAN JURNAL.pptx
FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DAN JURNAL.pptxFRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DAN JURNAL.pptx
FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DAN JURNAL.pptx
CahayaHati31
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyerirosellamarie
 
Asuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tnAsuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tn
Firman Alpalah
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Sulistia Rini
 

Similar to Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah Dini (20)

Endometriosis
EndometriosisEndometriosis
Endometriosis
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
 
NURSING CARE PLAN FOR PATIENTS WITH WOUNDS.ppt
NURSING CARE PLAN FOR PATIENTS WITH WOUNDS.pptNURSING CARE PLAN FOR PATIENTS WITH WOUNDS.ppt
NURSING CARE PLAN FOR PATIENTS WITH WOUNDS.ppt
 
Panduan Manajemen Nyeri.docx
Panduan Manajemen Nyeri.docxPanduan Manajemen Nyeri.docx
Panduan Manajemen Nyeri.docx
 
Chapter ii 9
Chapter ii 9Chapter ii 9
Chapter ii 9
 
penerapan pijat kaki untuk mengurangi nteri post sc di ruang mawar RSUD Dr.pptx
penerapan pijat kaki untuk mengurangi nteri post sc di ruang mawar RSUD Dr.pptxpenerapan pijat kaki untuk mengurangi nteri post sc di ruang mawar RSUD Dr.pptx
penerapan pijat kaki untuk mengurangi nteri post sc di ruang mawar RSUD Dr.pptx
 
PPT askep maternitas Presjur POST SC.pptx
PPT askep maternitas Presjur POST SC.pptxPPT askep maternitas Presjur POST SC.pptx
PPT askep maternitas Presjur POST SC.pptx
 
Bab iii a renpra AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii a renpra AKPER PEMKAB MUNA Bab iii a renpra AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii a renpra AKPER PEMKAB MUNA
 
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptxKONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
 
PPT Hernia Lia (1).pptx
PPT Hernia Lia (1).pptxPPT Hernia Lia (1).pptx
PPT Hernia Lia (1).pptx
 
ASKEP NYERI.ppt
ASKEP NYERI.pptASKEP NYERI.ppt
ASKEP NYERI.ppt
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
PPT RIFAN.pptx
PPT RIFAN.pptxPPT RIFAN.pptx
PPT RIFAN.pptx
 
ppt APPENDIC PADA PASIEN RAWAT INAP.pptx
ppt APPENDIC PADA PASIEN RAWAT INAP.pptxppt APPENDIC PADA PASIEN RAWAT INAP.pptx
ppt APPENDIC PADA PASIEN RAWAT INAP.pptx
 
LP NYERI.docx
LP NYERI.docxLP NYERI.docx
LP NYERI.docx
 
PPT seminar kasus Klp 9 Pelamonia.pptx
PPT seminar kasus Klp 9 Pelamonia.pptxPPT seminar kasus Klp 9 Pelamonia.pptx
PPT seminar kasus Klp 9 Pelamonia.pptx
 
FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DAN JURNAL.pptx
FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DAN JURNAL.pptxFRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DAN JURNAL.pptx
FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DAN JURNAL.pptx
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
Asuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tnAsuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tn
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 

More from Fransiska Oktafiani

Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Fransiska Oktafiani
 
Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018
Fransiska Oktafiani
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
Fransiska Oktafiani
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
Fransiska Oktafiani
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Fransiska Oktafiani
 
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Fransiska Oktafiani
 
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal IndonesiaSejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Fransiska Oktafiani
 
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAHDIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
Fransiska Oktafiani
 
Drugs And Defibrillation
Drugs And DefibrillationDrugs And Defibrillation
Drugs And Defibrillation
Fransiska Oktafiani
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
Fransiska Oktafiani
 
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) ShockDefibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Fransiska Oktafiani
 
Ambulans Keperawatan
Ambulans KeperawatanAmbulans Keperawatan
Ambulans Keperawatan
Fransiska Oktafiani
 
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruCardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Fransiska Oktafiani
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
Fransiska Oktafiani
 
proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017
Fransiska Oktafiani
 
konsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiahkonsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiah
Fransiska Oktafiani
 
Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017
Fransiska Oktafiani
 
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 penyajian data hasil karya tulis ilmiah  penyajian data hasil karya tulis ilmiah
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
Fransiska Oktafiani
 
Skenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kaderSkenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kader
Fransiska Oktafiani
 
Bagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTIBagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTI
Fransiska Oktafiani
 

More from Fransiska Oktafiani (20)

Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
 
Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
 
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
 
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal IndonesiaSejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal Indonesia
 
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAHDIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
 
Drugs And Defibrillation
Drugs And DefibrillationDrugs And Defibrillation
Drugs And Defibrillation
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
 
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) ShockDefibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
 
Ambulans Keperawatan
Ambulans KeperawatanAmbulans Keperawatan
Ambulans Keperawatan
 
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruCardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
 
proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017
 
konsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiahkonsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiah
 
Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017
 
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 penyajian data hasil karya tulis ilmiah  penyajian data hasil karya tulis ilmiah
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 
Skenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kaderSkenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kader
 
Bagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTIBagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTI
 

Recently uploaded

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 

Recently uploaded (20)

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 

Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah Dini

  • 1. METODOLOGI ASUHAN KEPERAWATAN Fransiska Oktafiani, 2B Keperawatan Widiastuti,Sindi. 2012. Post Partum Atas Indikasi Ketuban Pecah Dini. Cirebon : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon.
  • 2. Widiastuti,Sindi. 2012. Post Partum Atas Indikasi Ketuban Pecah Dini. Cirebon : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon. 1. Narasi Kasus
  • 3. “ Pada tanggal 22 Mei 2012 pukul 06.00 WIB Ny. A umur 36 tahun datang ke RSUD Gunung Jati dengan keluhan mules dan keluar darah dari jalan lahir. Setelah dilakukan pemeriksaan Ny. A disarankan untuk masuk ke ruang VK. Pukul 07.00 WIB Ny. A merasakan mulesnya bertambah. Setelah pembukaan lengkap, pukul 08.00 WIB Ny.A melahirkan seorang bayi laki-laki secara normal dan ada robekan di daerah perineum kemudian dilakukan jahitan di daerah perineum dengan panjang 3cm. Klien terlihat lemah, pucat, gelisah dan merasa kurang nyaman. Pada saat dilakukan pengkajian tannggal 23 Mei 2012 pukul 08.00 WIB didapatkan hasil bahwa luka jahitan dengan kondisi basah, tidak ada pus, tidak ada kemerahan dan kebiruan. Jahitan terlihat baik. (P) Klien mengeluh nyeri bertambah ketika klien turun dari tempat tidur. Nyeri yang dirasakan klien seperti tertusuk-tusuk (Q) nyeri pada luka jahitan perineum menyebar hingga ke bagian selangkangan (R) dengan skala nyeri 2 dari 0 – 5 (S). Nyeri yang dirasakan klien pada saat beraktifitas (T)
  • 4. Widiastuti,Sindi. 2012. Post Partum Atas Indikasi Ketuban Pecah Dini. Cirebon : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon. 2. Diagnosa Keperawatan
  • 5. Diagnosa Keperawatan Klien mengeluh nyeri di bagian perineum. Dan nyeri bertambah ketika klien turun dari tempat tidur.
  • 6. Diagnosa Keperawatan Data Objektif 1. Terlihat luka jahitan 2. Tidak ada kemerahan 3. Tidak ada keburuan 4. Tidak ada pus 5. Jahitan terlihat baik 6. Skala nyeri 2 dari 0 – 5 ( Bourbanis) 7. T : 120/80 mmHg , P : 92x/menit, R : 24x/menit, S : 37,5ËšC 8. Kesadaran : GCS 15 (Compos Mentis) Data Subjektif 1. Klien mengatakan nyeri 2. Rasa nyeri bertambah ketika klien turun dari kasur.
  • 7. Diagnosa Keperawatan Proses persalinan spontan Adanya ruptur perineum Luka jahitan di perineum Terputusnya kontinuitas jaringan Pelepasan biokimia (Histamin, serotin, bradinin dan prostaglandin) Menstimulasi reseptor nyeri Nyeri dihantarkan oleh serabut eferen ke kornudorsalis melalui traktus spina thalamus Dihantarkan ke cortex serebri Nyeri dipersepsikan
  • 8. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawaran : Nyeri Akut : Definisi Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual/potensional/yang digambarkan sebagai kerusakan (International Association For The Study Of Pain) awitan yang tiba-tiba/lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat di antisipasi/di prediksi. Domajn 12 Kenyamanan Kelas 1 Kenyamanan Fisik Kode 00132, Nyeri Akut
  • 9. Skala Nyeri Bourbanis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 100 Tidak nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat terkontrol Nyeri berat tidak terkontrol 0 : Tidak nyeri 1 – 3 : Secara objektif klien dapat berkomunikasi 4 – 6 : Secara objektif klien mendesis,menyeringai,dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik. 7 – 9 : Secara objektif klien terkadang tdk dapat mengikuti perintah,tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi 10 : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi. Nilai Skala
  • 10. Widiastuti,Sindi. 2012. Post Partum Atas Indikasi Ketuban Pecah Dini. Cirebon : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon. 3. Alternatif Diagnosa
  • 11. Alternatif Diagnosa 00133, Nyeri Kronis, Kenyamanan Fisik. Def : Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual/potensional/yang digambarkan sebagai kerusakan (International Association For The Study Of Pain) awitan yang tiba- tiba/lambat dari intensitas ringan hingga berat terjadi konstan/berulang tanpa akhir yang dapat diantisipasi/ diprediksi dan berlangsung selama >3bulan. 00214, Gangguan Rasa Nyaman, Kenyamanan Fisik. Def : Merasa kurang nyaman, lega dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan, budaya dan sosial.
  • 12. Widiastuti,Sindi. 2012. Post Partum Atas Indikasi Ketuban Pecah Dini. Cirebon : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon. 4. Fiksasi Diagnosa
  • 14. Fiksasi Diagnosa Batasan Karakteristik Data Penunjang  Bukti nyeri dengan munggunakan standar skala nyeri untuk pasien. • Pengukuran tingkat nyeri Ny. A menggunakan skala nyeri Bourbonis. • Ekspresi wajah nyeri • Ny. A mengekspresikan nyeri • Laporan tentang perilaku nyeri/perubahan aktifitas • Ny. A mengatakan saat turun dari kasur rasa nyeri makin bertambah • Mengekspresikan perilaku nyeri • Ny. A gelisah • Perubahan posisi untuk menghindari nyeri • Ketika ingin dilakukan observasi luka jahitan Ny. A merespon menghindari nyerinya • Sikap melindungi area nyeri • Terlihat dari respon menghindari saat observasi luka jahitan
  • 15. Fiksasi Diagnosa Faktor yang berhubungan : • Agen cidera fisik Terputusnya kontinuitas jaringan pada daerah perineum
  • 16. Widiastuti,Sindi. 2012. Post Partum Atas Indikasi Ketuban Pecah Dini. Cirebon : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon. 5. Hasil (NOC)
  • 17. Hasil (NOC) • Tingkat nyeri : Keparahan nyeri dapat diamati dan dilaporkan
  • 18. Widiastuti,Sindi. 2012. Post Partum Atas Indikasi Ketuban Pecah Dini. Cirebon : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon. 6. Tujuan
  • 19. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, masalah nyeri teratasi dengan kriteria hasil : 1. Adanya penurunan intensitas nyeri dari skala 2 menjadi skla 1 2. Ketidaknyamanan akibat nyeri teratasi (Ny. A tidak nyeri kembali ketika turun dari kasur) 3. Tidak menunjukan tanda-tanda fisik dan perilaku dalam nyeri akut TUJUAN
  • 20. Widiastuti,Sindi. 2012. Post Partum Atas Indikasi Ketuban Pecah Dini. Cirebon : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kampus Cirebon. 7. Rencana Intervensi (NIC)
  • 21. Intervensi (NIC) 1. Manajemen Nyeri : Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien No. Intervensi Rasional 1. Ukur tanda-tanda vital pasien sesuai SOP Untuk mengetahui hasil tekanan darah,suhu,nadi dan respirasi klien. Perubahan kecepatan nadi, nafas, TD merupakan tanda pasien merasakan nyeri 2. Lakukan pengkajian nyeri secara menyeluruh (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor presipitasi) sesuai strandar operational prosedur. Untuk mengetahui tingkat nyeri pasien 3. Observasi reaksi ketidaknyaman secara nonverbal Untuk mengetahui tingkat ketidaknyamanan dirasakan oleh pasien
  • 22. Intervensi (NIC) 1. Manajemen Nyeri : Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien No. Intervensi Rasional 4. Berikan informasi tentang nyeri termasuk penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan hilang, antisipasi terhadap ketidaknyamanan Pemberian “health education” dapat mengurangi tingkat kecemasan dan membantu klien dalam membentuk mekanisme koping terhadap rasa nyeri 5. Ajarkan cara penggunaan terapi non farmakologi (distraksi, guide imagery,relaksasi) Untuk mengajarkan memanajeman nyeri kepada pasien apa bila nyeri timbul 6. Lakukan evaluasi dengan klien dan tim kesehatan lain tentang ukuran pengontrolan nyeri yang telah dilakukan Untuk mengetahui apakah terjadi pengurangan rasa nyeri atau nyeri yang dirasakan klien bertambah.
  • 23. Intervensi (NIC) 2. Manajemen Medikasi : Memfasilitasi penggunaan obat resep atau obat bebas secara aman dan efektif No. Intervensi Rasional 1. Lakukan kolaborasi pemberian analgesic Pemberian analgetik dapat mengurangi rasa nyeri pasien 2. Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping) Untuk mengetahui reaksi analgesic yang timbul pada pasien setelah pemberian obat
  • 24. Intervensi (NIC) 3. Memberikan Sedative : Memantau respon klien, memberikan dukungan fisiologis yang dibutuhkan selama prosedur diagnostic/terapeutik No. Intervensi Rasional 1. Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien. Posisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada otot untuk relaksasi seoptimal mungkin 2. Ajarkan klien atau keluarga cara perawatan luka dengan teknik steril. Memberikan kenyamanan pada luka jahitan dan “health education” untuk klien
  • 25. IMPLEMENTASI Diagnosa Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3 Nyeri Akut Rabu, 23 Mei 2012 Kamis, 24 Mei 2012 Jum’at, 25 Mei 2012 Implementasi Implementasi Implementasi Waktu Tindakan Waktu Tindakan Waktu Tindakan 08.30 WIB 1. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien. Respon Klien : Ny. A terlihat lebih nyaman 14.30 WIB 1.Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien Respon Klien : Ny. A terlihat lebih rileks 08.30 WIB 1.Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien Respon Klien : Ny. A terlihat lebih nyaman
  • 26. 2. Mengukur tanda-tanda vital. Respon Klien : Objektif T:120/80 mmHg, P:92x/menit R:24x/menit, S:37,5ËšC 2. Mengukur tanda-tanda vital. Respon Klien : Objektif T:120/80 mmHg, P:94x/menit R:24x/menit, S:37,5ËšC 2. Mengukur tanda-tanda vital. Respon Klien : Objektif T:120/80 mmHg, P:92x/menit R:24x/menit, S:37,5ËšC 3. Melakukan pengkajian nyeri P,Q,R,S,T. Respon Klien : Pasien kooperatif saat dilakukan observasi. Nyeri yang dirasakan Ny. A P: Nyeri bertambah ketika klien turun dari kasur Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk R: Nyeri yang dirasakan Ny.A hingga mons pubis S: Skala nyeri 2 dari 0-5(Skala Bourbonis) T: Nyeri dirasakan Ny.A saat beraktifitas 3. Melakukan pengkajian nyeri P,Q,R,S,T. Respon Klien : P: Nyeri sedikit berkurang ketika melakukan relaksasi dan pemberian obat Q: Nyeri seperti digigit semut R: Nyeri hanya dirasakan didaerah perineum saja S: Skala nyeri 1 dari 0-5(Skala Bourbonis) T:Nyeri dirasakan ketika beraktifitas berat 3. Melakukan pengkajian nyeri P,Q,R,S,T. Respon Klien : P: Nyeri sedikit berkurang ketika melakukan relaksasi dan pemberian obat R:Nyeri yang dirasakan hanya bagian luka saja S:Skala nyeri 1 dari 0-5(Skala Bourbonis) T:Nyeri hanya dirasakan 2 dari tadi malam.
  • 27. 4. Melakukan observasi ketidaknyamanan secara nonverbal. Respon Klien : Ny. A terlihat gelisah,Ny. A terkadang meraba area luka/nyerinya 4. Menganjurkan relaksasi. Respon Klien : Pasien merasa lebih rileks. 13.00 WIB 4. Melakukan kolaborasi pemberian obat analgesik Respon Klien: Pasien kooperatif, obat ketorolac 30 mg, diberikan setiap 6 jam secara intravena. 5. Pemberian informasi tentang nyeri termasuk penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan hilang, antisipasi terhadap ketidaknyamanan. Respon Klien : Ny. A kooperatif dalam menanggapi pemberian informasi mengenai luka dan nyeri yang dirasakannya 19.00 WIB 5. Melakukan kolaborasi pemberian obat analgesik Respon Klien: Pasien kooperatif, obat ketorolac 30 mg, diberikan setiap 6 jam secara intravena. 13.30 WIB 5. Mengevaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala Respon Klien : Klien terlihat lebih nyaman dan klien mengatakan dapat beraktifitas secara normal/seperti biasa.
  • 28. 6. Mengajarkan cara distraksi, guide imagery/relaksasi. Respon Klien : Pasien merasa lebih rileks,pasien dan keluarga kooperatif dan paham cara relaksasi 19.30 WIB 6. Mengevaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala Respon Klien : Pasien merasa lebih baik setelah minum obat 13.40 WIB 6. Mengganti balutan luka dengan teknik steril Respon Klien : Pasien merasa lebih baik setelah minum obat 7. Melakukan kolaborasi pemberian obat analgesik Respon Klien: Pasien kooperatif, obat ketorolac 30 mg, diberikan setiap 6 jam secara intravena. 20.30 WIB 7. Mengganti balutan luka dengan teknik steril Respon Klien : Klien merasa lebih nyaman
  • 29. 13.30 WIB 8. Mengevaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala Respon Klien: Klien mengatakan “rasa nyeri berkurang sus,setelah pemberian obat” 13.40 WIB 9. Mengganti balutan luka dan mengajarkan klien dan keluarga cara perawatan luka dengan teknik steril Respon Klien: Pasien dan keluarga kooperatif dan paham akan perawatan luka secara steril
  • 30. EVALUASI Dx Evaluasi Hari ke- 1 23 Mei 2016 Hari ke-2 24 Mei 2016 Hari ke-3 25 Mei 2016 Nyeri Akut S : Klien mengatakan nyeri ketika turun dari tempat tidur klien dan nyeri berkurang setelah pemberian obat analgesic. O : 1.GCS 15 : Compos mentis 2.TTV : T : 120/80mmHg P : 92x/menit R : 24x/menit S : 37,5ËšC 3.Kondisi luka: -Terlihat luka jahitan -Tidak ada kemerahan -Tidak ada keburuan -Tidak ada pus -Jahitan terlihat baik 4.Tingkat nyeri : Skala 2 dai 0-5 (Skala Bourbonis) A : Masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi 1,2,3,6,7,8,9 I : Mengukur tanda-tanda vital, mengkaji tingkat nyeri pasien dan melakukan kolaborasi pemberian obat serta mengganti balutan luka pasien. E : Setelah pemberian obat, pasien merasa tingkat nyeri yang dirasakannya berkurang. R : - S : Klien mengatakan nyeri ketika beraktifitas berat dan rasa nyeri berkurang setelah pemberian analgesic dan melakukan relaksasi O : 1.GCS 15 : Compos mentis 2.TTV : T : 120/80 mmHg P : 94x/menit R : 24x/menit, S : 37,5ËšC 3.Kondisi luka: -Terlihat luka jahitan -Tidak ada kemerahan -Tidak ada keburuan -Tidak ada pus -Jahitan terlihat baik 4.Tingkat nyeri : Skala 1 dai 0-5 (Skala Bourbonis) A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi 1,2,3,5,6,7 I : Mengukur tanda-tanda vital, mengkaji tingkat nyeri pasien dan melakukan kolaborasi pemberian obat serta mengganti balutan luka pasien. E : Tingkat nyeri yang dirasakan klien berkurang ketika melakukan relaksasi dan pemberian obat R : - S : Klien dapat beraktivitas secara normal kembali. O : 1.GCS 15 : Compos mentis 2. TTV : T:120/80 mmHg, P:92x/menit R:24x/menit, S:37,5ËšC 3.Kondisi luka: -Terlihat luka jahitan -Tidak ada kemerahan -Tidak ada keburuan -Tidak ada pus -Jahitan terlihat baik 4.Tingkat nyeri : Skala 1 dai 0-5 (Skala Bourbonis) A : masalah teratasi sebagian P : - I : - E : - R : -