SlideShare a Scribd company logo
SISTEM PERSEPSI SENSORI 
KELOMPOK 2
Definisi GlAukomA 
• Glaukoma adalah suatu penyakit 
yang memberikan gambaran klinik 
berupa peninggian tekanan bola 
mata, penggaungan papil saraf 
optik dengan defek lapang 
pandangan mata.(Sidarta 
Ilyas,2000). 
• Glaukoma adalah sekelompok 
kelainan mata yang ditandai dengan 
peningkatan tekanan intraokuler. 
( Long Barbara, 1996)
KLASIFIKASI GLAUKOMA 
1. Glaukoma Primer: 
Glaukoma sudut terbuka dan 
tertutup
Definisi Glaukoma sudut terbuka 
Merupakan sebagian besar dari glaukoma (90- 
95% ),yg meliputi kedua mata.Timbulnya kejadian 
dan kelainan berkembang secara lambat. 
Disebut sudut terbuka karena aqueous humor 
mempunyai pintu terbuka ke jaringan trabekular.
Penatalaksanaan 
1. Obat-Obtan Penghambat Sekresi Aquos Humor 
(Adrenergik) 
- Timolol (tetes 0,25 dan 0,5 % 2 kali sehari) 
2. Laser Trabeculoplasty dimana laser zat Argon 
disorotkan langsung ke jaringan trabekular 
untuk merubah susunan jaringan & membuka 
aliran dari humor aqueous dan iridektomi. 
3. Tindakan bedah trabeculectomy yaitu membuat 
pembukaan antara ruang anterior dan rongga 
sub konjungtiva.
Definisi Glaukoma sudut 
tertutup(sudut sempit) 
Disebut sudut tertutup karena ruang anterior secara 
anatomis menyempit sehingga iris terdorong ke 
depan, menempel ke jaringan trabekular dan 
menghambat humor aqueous mengalir ke saluran 
schlemm. 
Pergerakan iris ke depan dapat karena peningkatan 
tekanan vitreus, penambahan cairan di ruang 
posterior atau lensa yang mengeras karena usia tua.
Penatalaksanaan 
2. Glaukoma sudut tertutup / akut 
a.Manitol 20 % IV. 1 – 2 gram/kgBB, diberikan 60 tetes/menit. 
Miotikum Pilokarpin 2 – 4 %, 1 tts 3 x 5 menit kemudian, 1 tetes 30 menit /2 
jam, selanjutnya 1 tetes/jam sampai operasi. 
Operasi filtrasi/penyaringan yaitu membuat hubungan antara bilik mata 
depan dengan saluran intrasklera atau sistem vena episklera dan 
konjungtiva untuk menekan peningkatan tekanan intra okular .
Lanjutan……. 
2. Glaukoma sekunder 
3. Glaukoma kongenital 
4. Glaukoma Absolut
2. Glaukoma sekunder 
Dapat terjadi dari peradangan mata , perubahan 
pembuluh darah dan trauma. Dapat mirip dengan 
sudut terbuka atau tertutup tergantung pada 
penyebab.
3. Glaukoma kongenital 
Primer atau infantile 
Menyertai kelainan congenital lainnya
3.Glaukoma Absolut 
Ø Merupakan stadium akhir glaukoma ( sempit/ 
terbuka) dimana sudah terjadi kebutaan total akibat 
tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi 
lanjut . 
Ø Pada glaukoma absolut kornea terlihat keruh, bilik 
mata dangkal, papil atrofi dengan eksvasi 
glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan 
rasa sakit
BERDASARKAN LAMANYA: 
1. Glaukoma Akut 
2. Glaukoma Kronik
Definisi Glaukoma Akut 
Glaukoma akut adalah penyakit mata yang 
disebabkan oleh tekanan intraokuler yang 
meningkat mendadak sangat tinggi.
Etiologi Glaukoma Akut 
Dapat terjadi primer, yaitu timbul pada mata 
yang memililaki bakat bawaan berupa sudut bilik 
mata depan yang sempit pada kedua mata, atau 
secara sekunder sebagai akibat penyakit mata 
lain. Yang paling banyak dijumpai adalah bentuk 
primer, menyerang pasien usia 40 tahun atau 
lebih.
Faktor Predisposisi 
Pada bentuk primer, faktor predisposisinya berupa 
pemakaian obat-obatan midriatik, berdiam lama di 
tempat gelap, dan gangguan emosional. 
Bentuk sekunder sering disebabkan hifema, 
luksasi/subluksasi lensa, katarak intumesen atau 
katarak hipermatur, uveitis dengan suklusio/oklusio 
pupil dan iris bombe, atau pasca pembedahan 
intraokuler.
Manifestasi klinik 
1. Mata terasa sangat sakit. Rasa sakit ini mengenai sekitar mata dan daerah 
belakang kepala . 
2. Akibat rasa sakit yang berat terdapat gejala gastrointestinal berupa mual dan 
muntah , kadang-kadang dapat mengaburkan gejala glaukoma akut. 
3. Tajam penglihatan sangat menurun. 
4. Terdapat halo atau pelangi di sekitar lampu yang dilihat. 
5. Konjungtiva bulbi kemotik atau edema dengan injeksi siliar. 
6. Edema kornea berat sehingga kornea terlihat keruh. 
7. Bilik mata depan sangat dangkal dengan efek tyndal yang positif, akibat 
timbulnya reaksi radang uvea. 
8. Pupil lebar dengan reaksi terhadap sinar yang lambat. 
9. Pemeriksaan funduskopi sukar dilakukan karena terdapat kekeruhan media 
penglihatan. 
10. Tekanan bola mata sangat tinggi.
Pemeriksaan Penunjang 
Ø Pengukuran dengan tonometri Schiotz 
menunjukkan peningkatan tekanan. 
Ø Perimetri, Gonioskopi, dan Tonografi dilakukan 
setelah edema kornea menghilang.
Penatalaksanaan 
ØPenderita dirawat dan dipersiapkan untuk 
operasi. 
Ø Dievaluasi tekanan intraokuler (TIO) dan 
keadaan mata. Bila TIO tetap tidak turun, lakukan 
operasi segera. 
Ø Sebelumnya berikan infus manitol 20% 300-500 
ml, 60 tetes/menit. Jenis operasi, iridektomi atau 
filtrasi, ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaab 
gonoskopi setelah pengobatan medikamentosa.
Definisi Glaukoma Kronik 
Glaukoma kronik adalah penyakit mata dengan 
gejala peningkatan tekanan bola mata sehingga 
terjadi kerusakan anatomi dan fungsi mata yang 
permanen.
ETIOLOGI 
Keturunan dalam keluarga, diabetes melitus, 
arteriosklerosis, pemakaian kortikosteroid jangka 
panjang, miopia tinggi dan progresif.
Manifestasi klinik 
¤ Gejala-gejala terjadi akibat peningkatan tekanan 
bola mata. 
¤ Penyakit berkembang secara lambat namun 
pasti. 
¤ Penampilan bola mata seperti normal dan 
sebagian tidak mempunyai keluhan pada stadium 
dini. 
¤ Pada stadium lanjut keluhannya berupa pasien 
sering menabrak karena pandangan gelap, lebih 
kabur, lapang pandang sempit, hingga kebutaan 
permanen.
Pemeriksaan Penunjang 
¤ Pemeriksaan tekanan bola mata dengan palpasi dan 
tonometri menunjukkan peningkatan. 
¤ Nilai dianggap abnormal 21-25 mmHg dan dianggap 
patologik diatas 25 mmHg. 
¤ Pada funduskopi ditemukan cekungan pupil menjadi 
lebih lebar dan dalam, dinding cekungan bergaung, 
warna memucat, dan terdapat perdarahan pupil. 
¤ Pemeriksaan lapang pandang menunjukkan lapang 
pandang menyempit, depresi bagian nasal, tangga 
Ronne, atau skotoma busur.
Tonometri
Penatalaksanaan 
¤ Pasien diminta datang teratur 6 bulan sekali, 
dinilai tekanan bola mata dan lapang pandang. Bila 
lapang pandang semakin memburuk, 
¤ meskipun hasil pengukuran tekanan bola mata 
dalam batas normal, terapi ditingkatkan. 
¤ Dianjurkan berolahraga dan minum harus 
sedikit-sedikit.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatNovi Vie Opie
 
Case OMSK
Case OMSKCase OMSK
Case OMSK
Teo Wijaya
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
Ariesta Mp
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
Phil Adit R
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
Wahyu Purnama
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
Phil Adit R
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
Aris Rahmanda
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
Suharti Wairagya
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothoraxListiana Dewi
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Fais PPT
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
Fais PPT
 
Presentasi katarak senilis penyuluhan
Presentasi katarak senilis penyuluhanPresentasi katarak senilis penyuluhan
Presentasi katarak senilis penyuluhan
Sulistyawati Tyawatie
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
fikri asyura
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Gangguan lapang pandang by Gabriella
Gangguan lapang pandang by GabriellaGangguan lapang pandang by Gabriella
Gangguan lapang pandang by Gabriella
Gabriella Cereira Angelina
 

What's hot (20)

uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
 
Keratitis
KeratitisKeratitis
Keratitis
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Case OMSK
Case OMSKCase OMSK
Case OMSK
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothorax
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
Presentasi katarak senilis penyuluhan
Presentasi katarak senilis penyuluhanPresentasi katarak senilis penyuluhan
Presentasi katarak senilis penyuluhan
 
Rhinitis alergi
Rhinitis alergi Rhinitis alergi
Rhinitis alergi
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Gangguan lapang pandang by Gabriella
Gangguan lapang pandang by GabriellaGangguan lapang pandang by Gabriella
Gangguan lapang pandang by Gabriella
 

Similar to Ppt glaukoma

Askep glaukoma.pptx
Askep glaukoma.pptxAskep glaukoma.pptx
Askep glaukoma.pptx
ssuser01dbde
 
tinjauan pustaka glaukoma pada mata .docx
tinjauan pustaka glaukoma pada mata .docxtinjauan pustaka glaukoma pada mata .docx
tinjauan pustaka glaukoma pada mata .docx
Desya5
 
Glaukoma akut ku
Glaukoma akut kuGlaukoma akut ku
Glaukoma akut kuyunuz
 
Glukoma
GlukomaGlukoma
GLAUKOMA.pptx
GLAUKOMA.pptxGLAUKOMA.pptx
GLAUKOMA.pptx
hafidzqadri
 
CR Glaukoma Simpleks.pptx
CR Glaukoma Simpleks.pptxCR Glaukoma Simpleks.pptx
CR Glaukoma Simpleks.pptx
kharismaMr1
 
Diskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptx
Diskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptxDiskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptx
Diskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptx
agungpratamaputra12
 
Askep glaukoma
Askep glaukomaAskep glaukoma
Askep glaukomaKANDA IZUL
 
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma noora
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma nooraujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma noora
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma noora
RFFooraa
 
106227936 low-tension-glaucoma
106227936 low-tension-glaucoma106227936 low-tension-glaucoma
106227936 low-tension-glaucoma
Dimas Priyantono
 
Dry Eye Syndrome
Dry Eye SyndromeDry Eye Syndrome
Dry Eye Syndrome
Tania Maulani
 
Askep trauma mata
Askep trauma mataAskep trauma mata
Askep trauma matamateri-x2
 

Similar to Ppt glaukoma (20)

Askep glukoma
Askep glukomaAskep glukoma
Askep glukoma
 
Askep glaukoma.pptx
Askep glaukoma.pptxAskep glaukoma.pptx
Askep glaukoma.pptx
 
tinjauan pustaka glaukoma pada mata .docx
tinjauan pustaka glaukoma pada mata .docxtinjauan pustaka glaukoma pada mata .docx
tinjauan pustaka glaukoma pada mata .docx
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
Glaukoma akut ku
Glaukoma akut kuGlaukoma akut ku
Glaukoma akut ku
 
Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA
Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA
Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
Glukoma
GlukomaGlukoma
Glukoma
 
Glaukoma cidera
Glaukoma cideraGlaukoma cidera
Glaukoma cidera
 
GLAUKOMA.pptx
GLAUKOMA.pptxGLAUKOMA.pptx
GLAUKOMA.pptx
 
Bab i mte
Bab i mte Bab i mte
Bab i mte
 
CR Glaukoma Simpleks.pptx
CR Glaukoma Simpleks.pptxCR Glaukoma Simpleks.pptx
CR Glaukoma Simpleks.pptx
 
Diskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptx
Diskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptxDiskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptx
Diskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptx
 
Askep glaukoma
Askep glaukomaAskep glaukoma
Askep glaukoma
 
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma noora
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma nooraujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma noora
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma noora
 
106227936 low-tension-glaucoma
106227936 low-tension-glaucoma106227936 low-tension-glaucoma
106227936 low-tension-glaucoma
 
Eyes injury
Eyes injuryEyes injury
Eyes injury
 
Dry Eye Syndrome
Dry Eye SyndromeDry Eye Syndrome
Dry Eye Syndrome
 
Sap katarak
Sap katarakSap katarak
Sap katarak
 
Askep trauma mata
Askep trauma mataAskep trauma mata
Askep trauma mata
 

Recently uploaded

Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 

Recently uploaded (20)

Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 

Ppt glaukoma

  • 2. Definisi GlAukomA • Glaukoma adalah suatu penyakit yang memberikan gambaran klinik berupa peninggian tekanan bola mata, penggaungan papil saraf optik dengan defek lapang pandangan mata.(Sidarta Ilyas,2000). • Glaukoma adalah sekelompok kelainan mata yang ditandai dengan peningkatan tekanan intraokuler. ( Long Barbara, 1996)
  • 3. KLASIFIKASI GLAUKOMA 1. Glaukoma Primer: Glaukoma sudut terbuka dan tertutup
  • 4. Definisi Glaukoma sudut terbuka Merupakan sebagian besar dari glaukoma (90- 95% ),yg meliputi kedua mata.Timbulnya kejadian dan kelainan berkembang secara lambat. Disebut sudut terbuka karena aqueous humor mempunyai pintu terbuka ke jaringan trabekular.
  • 5.
  • 6. Penatalaksanaan 1. Obat-Obtan Penghambat Sekresi Aquos Humor (Adrenergik) - Timolol (tetes 0,25 dan 0,5 % 2 kali sehari) 2. Laser Trabeculoplasty dimana laser zat Argon disorotkan langsung ke jaringan trabekular untuk merubah susunan jaringan & membuka aliran dari humor aqueous dan iridektomi. 3. Tindakan bedah trabeculectomy yaitu membuat pembukaan antara ruang anterior dan rongga sub konjungtiva.
  • 7. Definisi Glaukoma sudut tertutup(sudut sempit) Disebut sudut tertutup karena ruang anterior secara anatomis menyempit sehingga iris terdorong ke depan, menempel ke jaringan trabekular dan menghambat humor aqueous mengalir ke saluran schlemm. Pergerakan iris ke depan dapat karena peningkatan tekanan vitreus, penambahan cairan di ruang posterior atau lensa yang mengeras karena usia tua.
  • 8.
  • 9. Penatalaksanaan 2. Glaukoma sudut tertutup / akut a.Manitol 20 % IV. 1 – 2 gram/kgBB, diberikan 60 tetes/menit. Miotikum Pilokarpin 2 – 4 %, 1 tts 3 x 5 menit kemudian, 1 tetes 30 menit /2 jam, selanjutnya 1 tetes/jam sampai operasi. Operasi filtrasi/penyaringan yaitu membuat hubungan antara bilik mata depan dengan saluran intrasklera atau sistem vena episklera dan konjungtiva untuk menekan peningkatan tekanan intra okular .
  • 10. Lanjutan……. 2. Glaukoma sekunder 3. Glaukoma kongenital 4. Glaukoma Absolut
  • 11. 2. Glaukoma sekunder Dapat terjadi dari peradangan mata , perubahan pembuluh darah dan trauma. Dapat mirip dengan sudut terbuka atau tertutup tergantung pada penyebab.
  • 12. 3. Glaukoma kongenital Primer atau infantile Menyertai kelainan congenital lainnya
  • 13. 3.Glaukoma Absolut Ø Merupakan stadium akhir glaukoma ( sempit/ terbuka) dimana sudah terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut . Ø Pada glaukoma absolut kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan eksvasi glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit
  • 14. BERDASARKAN LAMANYA: 1. Glaukoma Akut 2. Glaukoma Kronik
  • 15. Definisi Glaukoma Akut Glaukoma akut adalah penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan intraokuler yang meningkat mendadak sangat tinggi.
  • 16. Etiologi Glaukoma Akut Dapat terjadi primer, yaitu timbul pada mata yang memililaki bakat bawaan berupa sudut bilik mata depan yang sempit pada kedua mata, atau secara sekunder sebagai akibat penyakit mata lain. Yang paling banyak dijumpai adalah bentuk primer, menyerang pasien usia 40 tahun atau lebih.
  • 17. Faktor Predisposisi Pada bentuk primer, faktor predisposisinya berupa pemakaian obat-obatan midriatik, berdiam lama di tempat gelap, dan gangguan emosional. Bentuk sekunder sering disebabkan hifema, luksasi/subluksasi lensa, katarak intumesen atau katarak hipermatur, uveitis dengan suklusio/oklusio pupil dan iris bombe, atau pasca pembedahan intraokuler.
  • 18. Manifestasi klinik 1. Mata terasa sangat sakit. Rasa sakit ini mengenai sekitar mata dan daerah belakang kepala . 2. Akibat rasa sakit yang berat terdapat gejala gastrointestinal berupa mual dan muntah , kadang-kadang dapat mengaburkan gejala glaukoma akut. 3. Tajam penglihatan sangat menurun. 4. Terdapat halo atau pelangi di sekitar lampu yang dilihat. 5. Konjungtiva bulbi kemotik atau edema dengan injeksi siliar. 6. Edema kornea berat sehingga kornea terlihat keruh. 7. Bilik mata depan sangat dangkal dengan efek tyndal yang positif, akibat timbulnya reaksi radang uvea. 8. Pupil lebar dengan reaksi terhadap sinar yang lambat. 9. Pemeriksaan funduskopi sukar dilakukan karena terdapat kekeruhan media penglihatan. 10. Tekanan bola mata sangat tinggi.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22. Pemeriksaan Penunjang Ø Pengukuran dengan tonometri Schiotz menunjukkan peningkatan tekanan. Ø Perimetri, Gonioskopi, dan Tonografi dilakukan setelah edema kornea menghilang.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26. Penatalaksanaan ØPenderita dirawat dan dipersiapkan untuk operasi. Ø Dievaluasi tekanan intraokuler (TIO) dan keadaan mata. Bila TIO tetap tidak turun, lakukan operasi segera. Ø Sebelumnya berikan infus manitol 20% 300-500 ml, 60 tetes/menit. Jenis operasi, iridektomi atau filtrasi, ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaab gonoskopi setelah pengobatan medikamentosa.
  • 27. Definisi Glaukoma Kronik Glaukoma kronik adalah penyakit mata dengan gejala peningkatan tekanan bola mata sehingga terjadi kerusakan anatomi dan fungsi mata yang permanen.
  • 28. ETIOLOGI Keturunan dalam keluarga, diabetes melitus, arteriosklerosis, pemakaian kortikosteroid jangka panjang, miopia tinggi dan progresif.
  • 29. Manifestasi klinik ¤ Gejala-gejala terjadi akibat peningkatan tekanan bola mata. ¤ Penyakit berkembang secara lambat namun pasti. ¤ Penampilan bola mata seperti normal dan sebagian tidak mempunyai keluhan pada stadium dini. ¤ Pada stadium lanjut keluhannya berupa pasien sering menabrak karena pandangan gelap, lebih kabur, lapang pandang sempit, hingga kebutaan permanen.
  • 30. Pemeriksaan Penunjang ¤ Pemeriksaan tekanan bola mata dengan palpasi dan tonometri menunjukkan peningkatan. ¤ Nilai dianggap abnormal 21-25 mmHg dan dianggap patologik diatas 25 mmHg. ¤ Pada funduskopi ditemukan cekungan pupil menjadi lebih lebar dan dalam, dinding cekungan bergaung, warna memucat, dan terdapat perdarahan pupil. ¤ Pemeriksaan lapang pandang menunjukkan lapang pandang menyempit, depresi bagian nasal, tangga Ronne, atau skotoma busur.
  • 32.
  • 33. Penatalaksanaan ¤ Pasien diminta datang teratur 6 bulan sekali, dinilai tekanan bola mata dan lapang pandang. Bila lapang pandang semakin memburuk, ¤ meskipun hasil pengukuran tekanan bola mata dalam batas normal, terapi ditingkatkan. ¤ Dianjurkan berolahraga dan minum harus sedikit-sedikit.