SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
MAKALAH 
ALAT OPTIK 
Dosen Pengampu 
Hartono, M.Si 
Nama Anggota : 
1. Buntar Handayani (141540134030006) 
2. Deni Farih Utami (141540134050008) 
3. Evi Nurlut Fiani (141540134250028) 
4. Indalia Nupi Herawan (141540134330036) 
5. Muji Solih A. (141540134450048) 
6. Rifaatul Mahmudah (141540134560059) 
7. Siti Apsoh (141540134650068) 
8. Umi Ma’rifah (141540134720075) 
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 
HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 
TAHUN 2014 / 2015 
i
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, 
karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Alat-alat 
Optik ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran fisika. 
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah 
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah 
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat 
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. 
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan 
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan 
bagi kita semua. 
ii 
Purwokerto, 8 Oktober 2014 
Penyusun
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang 
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil 
Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. 
Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan 
menyembah Tuhan Sang Pencipta dengan tulus. 
B. Tujuan 
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah 
pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua. 
C. Metode Penulisan 
Penulis mempergunakan metode internet untuk menyusun makalah ini 
dengan mengdowload materi-materi tentang optick yang tersedia dalam 
layanan web. 
D. Rumusan Masalah : 
1. Apa saja alat optik yang kita gunakan ? 
2. Apa saja penyakit yang di derita pada mata ? 
3. Apa saja dasar kerja alat optik ? 
E. Tujuan Masalah : 
1. Untuk mengetahui apa saja alat optik yang di gunakan dalam kehidupan 
sehari-hari . 
2. Mengetahui penyakit yang di derita pada mata . 
3. Mengetahui dasar kerja alat optik .
BAB II 
ALAT-ALAT OPTIK 
2 
A. Mata 
Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang 
sebagai alat optik yang sangat penting bagi manusia. Bagian-bagian mata 
menurut kegunaan fisis sebagai alat optik : Kornea merupakan lapisan 
terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang 
halus dan lunak. Aqueous humor (cairan) yang terdapat di belakang kornea 
fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Lensa terbuat 
dari bahan bening (optis) yang elastik, merupakan lensa cembung berfungsi 
membentuk bayangan.Iris (otot berwarna) membentuk celah lingkaran yang 
disebut pupil. Pupil berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke 
dalam mata. Lebar pupil diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka 
lebar agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. 
Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang 
berfungi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. 
Bayangan yang jatuh pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik. 
Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, 
sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya 
pada retina terdapat bintik kuning. Permukaan retina terdiri dari berjuta-juta 
sel sensitif, ada yang berbentuk sel batang berfungsi membedakan kesan 
hitam/putih dan yang berbentuk sel kerucut berfungsi membedakan kesan 
berwarna.Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya akomodasi 
mata. Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke 
permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya 
ini dikirimkan ke otak. Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan 
melihat.
3 
B. Daya Akomodasi Mata. 
Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina selalu tetap. 
Sehingga dalam melihat benda-benda pada jarak tertentu perlu mengubah 
kelengkungan lensa mata. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, yang 
berarti mengubah jarak titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar. Hal ini 
dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di 
retina. Pada saat mata melihat dekat lensa mata harus lebih cembung (otot-otot 
siliar menegang) dan pada saat melihat jauh lensa harus lebih pipih 
(otot-otot siliar mengendor). Peristiwa perubahan-perubahan ini disebut 
daya akomodasi. Daya akomodasi (daya suai) adalah kemampuan otot siliar 
untuk menebalkan atau memipihkan kecembungan lensa mata yang 
disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat. Manusia 
memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu : 
1. Titik dekat mata (Punctum Proximum) adalah jarak benda terdekat di 
depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal 
(Emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) 
dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga 
jarak baca normal 
2. Titik jauh mata (Punctum Remotum) adalah jarak benda terjauh di depan 
mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik 
jauhnya adalah “Tak Terhingga”. 
C. Cacat Mata 
Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan 
berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu 
dengan jelas. Cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, 
antara lain rabun jauh, rabun dekat dan rabun dekat dan jauh. Selain tiga 
jenis itu, masih ada jenis cacat mata lain yang disebut astigmatisma. Cacat 
mata dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata hanya berfungsi membantu 
penderita cacat mata agar bayangan benda yang diamati tepat pada retina. 
Kacamata tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang diberikan
pada kacamata adalah kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata berukuran 
-1,5, artinya kacamata itu berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5 
dioptri.Berkurangnya daya akomodasi mata dapat menyebabkan cacat mata 
sebagai berikut 
1. Rabun Jauh (Miopi) 
Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh 
dengan jelas, disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata 
dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata 
terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang 
yang suka baca buku (kutu buku) dan lain- lain. Untuk mata normal 
(emetropi) melihat benda jauh dengan akomodasi yang sesuai, sehingga 
bayangan jatuh tepat pada retina. Mata miopi melihat benda jauh 
bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Mata 
miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif). 
Tugas dari lensa cekung adalah membentuk bayangan benda di 
depan mata pada jarak titik jauh orang yang mempunyai cacat mata 
miopi. Karena bayangan jatuh di depan lensa cekung, maka harga si 
adalah negatif. Dari persamaan lensa tipis, 1/f=1/So+1/Si si adalah jarak 
titik jauh mata miopi. so adalah jarak benda ke mataf adalah fokus lensa 
kaca mata. 
4 
2. Rabun dekat (Hipermetropi) 
Rabun dekat tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga 
mata perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh). Rabun dekat 
mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada jarak baca normal. 
Penyebab terbiasa melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa 
pipih. Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sop ir 
dan lain- lain. Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa cembung 
(positif). 
Bayangan yang dibentuk lensa cembung harus berada pada titik 
dekat mata penderita rabun dekat. Karena bayangan yang dihasilkan 
lensa cembung berada di depan lensa maka harga si adalah negatif. Dari
persamaan lensa tipis, 1/f=1/So+1/Si. Si adalah jarak titik jauh mata 
hipermetropi. so adalah jarak benda ke mataf adalah fokus lensa kaca 
mata. 
5 
3. Mata Tua (Presbiopi) 
Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang 
sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya 
akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik 
dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau 
ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung 
dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja 
seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja 
seperti halnya pada kacamata hipermetropi. 
4. Astigmatisma (Mata Silindris) 
Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk 
sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari 
pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan 
sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada 
bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal. 
Astigmatisma ditolong / dibantu dengan kacamata silindris. 
D. Kamera 
Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian penting atau 
kejadian yang menarik. Banyak jenis dan model kamera dapat kita jumpa i 
dalam kehidupan sehari-hari. Kamera yang dipakai wartawan berbeda 
dengan yang dipakai fotografer. Kamera video dipakai dalam pengambilan 
gambar untuk siaran televisi atau pembuatan film. Kamera elektronik 
(autofokus) lebih mudah dipakai karena tanpa pengaturan lensa. Dewasa ini 
sudah ada kamera digital yang data gambarnya tidak perlu melalui proses 
pencetakan melainkan dapat dilihat atau diolah melalui komputer. Bagian-bagian 
kamera mekanik (bukan otomatis) menurut kegunaan fisis :
1. Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang 
6 
difot 
2. Diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat 
diatur luasnya 
3. Aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak 
cahaya 
4. Shutter pembuka/penutup “dengan cep at” jalan cahaya yang menuju ke 
pelat film 
Pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam 
bayangan.Setiap benda yang di foto, terletak pada jarak yang lebih besar 
dari dua kali jarak fokus di depan lensa kamera, sehingga bayangan yang 
jatuh pada pelat film memiliki sifat nyata, terbalik dan diperkecil. Untuk 
memperoleh bayangan yang tajam dari benda-benda pada jarak yang 
berbeda-beda, lensa cembung kamera dapat digeser ke depan atau ke 
belakang. 
E. Lup (Kaca Pembesar) 
Lup (Kaca Pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil agar 
tampak lebih besar dan jelas. Oleh tukang arloji, lup dipakai agar bagian jam 
yang diperbaikinya kelihatan lebih besar dan jelas. Oleh siswa saat 
praktikum biologi, lup dipakai untuk mengamati bagian hewan atau 
tumbuhan agar kelihatan besar dan jelas. Sebagai alat optik, lup berupa lensa 
cembung tebal (berfokus pendek). Sifat bayangan yang diharapkan dari 
benda kecil yang dilihat dengan lup adalah tegak dan diperbesar. Orang 
yang melihat benda dengan menggunakan lup akan mempunyai sudut 
penglihatan (sudut anguler) yang lebih besar daripada orang yang melihat 
dengan mata biasa.Adadua cara memakai lup, yaitu dengan mata tak 
berakomodasi dan mata berakomodasi.
F. Melihat Dengan Mata Tak Berakomodasi 
Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk 
bayangan di jauh tak berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat 
pada titik fokus lup. Perhatikan Gambar dibawah ! 
Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat lelah, 
sedangkan kelemahannya dari segi perbesaran berkurang. Sifat bayangan 
yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar. 
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah : 
M = PP/f 
Keterangan = 
M = Perbesaran Lup 
PP = Titik Dekat Mata 
f = Jarak Titik Fokus Lensa 
G. Melihat dengan mata berakomodasi 
Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka 
bayangan yang dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP). 
Benda yang dilihat harus terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu 
lensa.Perhatikan Gambar di bawah ! 
Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah, sedangkan 
keuntungannya dari segi perbesaran bertambah. 
Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar. 
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah : 
M = PP/f + 1 
Keterangan : 
M = perbesaran lup 
PP = titik dekat mata 
f = jarak titik fokus lensa 
7
8 
H. Mikroskop 
Penggunaan lup untuk mengamati benda-benda kecil ada batasnya. 
Jika kita menggunakan lup yang berjarak fokus kecil untuk mendapatkan 
perbesaran yang lebih besar, bayangan yang diperoleh tidak sempurna. 
Untuk itu, diperlukan mikroskop. Dengan memakai mikroskop kita dapat 
mengamati benda atau hewan renik, seperti bakteri dan virus yang tidak 
dapat dilihat mata secara langsung ataupun dengan memakai lup. Jenis 
mikroskop mutakhir yang sudah dibuat manusia adalah mikroskup elektron. 
Dalam subbab ini akan dipelajari mikroskop cahaya yang proses kerjanya 
memanfaatkan lensa cembung dengan menerapkan pembiasan cahaya. 
Mikroskop cahaya mempunyai bagian utama berupa dua lensa 
cembung. Lensa yang menghadap benda disebut lensa objektif dan yang 
dekat ke mata disebut lensa okuler. Jarak micro lensa objektif lebih kecil 
dari jarak micro lensa okuler. Selain itu, mikroskop dilengkapi dengan 
cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya pada objek 
preparat yang akan diamati. Untuk mengatur panjang mikroskop agar 
diperoleh bayangan dengan jelas digunakan makrometer dan micrometer. 
1. Dasar kerja mikroskop 
Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob 
dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik 
dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan 
benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat 
diatur/digeser-geser sehingga mata dapat mengamati dengan cara 
berakomodasi atau tidak berakomodasi. 
2. Pengamatan dengan akomodasi maksimum 
Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka 
bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat 
mata (PP). Perhatikan gambar ! 
Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh 
lensa obyektif dan lensa okuler yaitu:
M = Moby x Mok 
M = (Si/So) x (PP/f okuler + 1) 
3. Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi 
Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, maka 
bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus berada pada titik jauh 
mata. Perhatikan gambar ! 
Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh 
lensa obyektif dan lensa okuler yaitu: 
M = Moby x Mok 
M = (Si/So) x (PP/f okuler) 
9 
4. Panjang Mikroskop 
Panjang mikroskop adalah jarak lensa obyektif terhadap lensa 
okuler dirumuskan dalam bentuk : 
Untuk mata berakomodasi 
d = Si (ob) + So (ok) 
Keterangan : 
d = Panjang Mikroskop 
Si (ob) = Jarak Bayangan Lensa Obyektif 
So (ok) = Jarak Benda Lensa Okuler 
Untuk mata tidak berakomodasi 
d = Si (ob) + f (ok) 
Keterangan : 
d = Panjang Mikroskop 
Si (ob) = Jarak Bayangan Lensa Obyektif 
f (ok) = Jarak Fokus Lensa Okuler
10 
I. Teropong (Teleskop) 
1. Teropong Bintang 
Teropong bintang disebut juga teropong astronomi. 
a. Terdiri dari 2 buah lensa cembung. 
b. Jarak fokus lensa obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa okuler. 
2. Dasar Kerja Teropong 
Obyek benda yang diamati berada di tempat yang jauh tak 
terhingga, berkas cahaya datang berupa sinar-sinar yang sejajar. Lensa 
obyektif berupa lensa cembung membentuk bayangan yang bersifat 
nyata, diperkecil dan terbalik berada pada titik focus. 
Bayangan yang dibentuk lensa obyektif menjadi benda bagi 
lensa okuler yang jatuh tepat pada titik fokus lensa okuler. 
J. Penggunaan Dengan Mata Tidak Berkomodasi 
Untuk penggunaan dengan mata tidak berkomodasi, bayangan yang 
dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh di titik fokus lensa okuler. 
Perbesaran anguler yang diperoleh adalah : 
M = f (ob) / f (ok) 
Panjang teropong adalah : 
M = f (ob) + f (ok) 
K. Penggunaan Dengan Mata Berkomodasi Maksimal 
Untuk penggunaan dengan mata berkomodasi maksimal bayangan 
yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh diantara titik pusat bidang lensa 
dan titik fokus lensa okuler. 
Perbesaran anguler dapat diturunkan sama dengan penalaran pada 
pengamatan tanpa berakomodasi dan didapatkan : 
M = f (ob) / So (ok) 
Panjang teropong adalah : 
M = f (ob) + So (ok)
11 
1. Teropong Bumi 
Teropong bumi disebut juga teropongmedan. 
Terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu lensa obyektif, lensa 
okuler dan lensa pembalik. 
Dasar Kerja Teropong Bumi : 
Lensa obyektif membentuk bayangan bersifat nyata, terbalik dan 
diperkecil yang jatuh pada fob. Bayangan dibentuk oleh lensa obyektif 
menjadi benda bagi lensa pembalik jatuh pada jarak 2f pembalik 
sehingga terbentuk bayangan pada jarak 2f pembalik juga yang bersifat 
nyata, terbalik, dan sama besar . Dengan adanya lensa pembalik panjang 
teropong dirumuskan menjadi : 
d = f (ob) + 4f (pembalik) + f (ok) 
Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan arah cahaya 
sebelum melewati lensa okuler, lensa okuler berfungsi seperti lup 
membentuk bayangan bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Adanya 
lensa pembalik tidak mempengaruhi perbesaran akhir, bayangan akhir 
bersifat maya, tegak dan diperbesar dengan perbesaran : 
M = d = f (ob) / f (ok) 
2. Teropong Prisma (Binokuler) 
Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung (sebagai 
lensa objektif dan lensa okuler) dan dua pasang prisma kaca siku-siku 
samakaki. Sepasang prisma yang diletakkan berhadapan, berfungsi 
untuk membelokkan arah cahaya dan membalikkan bayangan. 
Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, 
dan terbalik. Bayangan nyata dari lensa objektif menjadi benda bagi 
lensa okuler. Sebelum dilihat dengan lensa okuler, bayangan ini 
dibalikkan oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan akhir 
dilihat maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang diperoleh 
dengan memakai teropong prisma sama dengan teropong bumi.Beberapa 
keuntungan praktis dari teropong prisma dibandingkan teropong yang 
lain :
a. Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya 
dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma. 
b. Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik 3 kali 
melalui jarak yang sama (dipantulkan 4 kali oleh dua prisma). 
c. Daya stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara 
12 
bersamaan 
d. Dengan adanya prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingg 
terlihat bayangan akhir bersifat maya, diperbesar dan tegak. 
3. Teropong Pantul Astronomi . 
Teropong pantul terdiri dari sebuah cermin cekung berjarak 
fokus besar sebagai cermin objektif, sebuah lensa cembung sebgai lensa 
okuler dan sebuah cermin datar sebagai pembelok arah cahaya dari 
cermin objektif ke lensa okuler. 
4. Teropong Panggung 
Teropong panggung terdiri dari dua lensa, yaitu : 
 lensa obyektif berup lensa cembung 
 lensa okuler berupa lensa cekung 
a. Dasar Kerja Dari Teropong Panggung 
Sinar-sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk 
bayangan tepat di titik fokus lensa obyektif. Bayangan ini akan 
berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Oleh lensa okuler 
dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata. Perlu diketahui 
bahwa bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah tegak. 
Perhatikan diagram dari proses terbentuknya bayangan benda pada 
gambar berikut. 
Dari gambar diatas untuk pengamatan tanpa berakomodasi), 
maka panjang teropong adalah : 
d = f (ob) – f (ok)
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah sama dengan 
perbesaran pada teropong bintang ataupun juga teropong bumi. 
M = f (ob) / f (ok) 
13
14 
L. Kesimpulan 
Alat optik adalah alat yang bekerja berdasarkan pada sifat cahaya 
sebagai gelombang elektromagnetik. Daya akomodasi mata adalah 
kemampuan lensa mata untuk berkontraksi dan berelaksasi. Titik jauh 
adalah jarak terjauh sebuah benda yang masih dapat dilihat oleh mata. Titik 
dekat adalah jarak terdekat suatu benda yang masih dapat dilihat dengan 
jelas oleh mata. Cacat mata disebabkan oleh bergesernya titik jauh dan/atau 
titik dekat. Cacat mata astigmatisma terjadi karena kornea tidak berbentuk 
bola, namun lebih condong ke satu arah. Kacamata adalah lensa yang terbuat 
dari kaca untuk membantu lensa mata dalam membentuk bayangan agar 
tepat pada retina. Kacamata bifokal adalah kacamata yang menggunakan 
lensa positif dan negatif yang digabungkan. Lup adalah alat optik yang 
menggunakan lensa bikonveks. Lensa pada mikroskop yang dekat dengan 
benda disebut lensa objektif, dan lensa yang dekat dengan mata disebut 
lensa okuler. Teropong atau teleskop adalah alat yang digunakan untuk 
melihat benda- benda yang jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Teropong 
bumi adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda- benda jauh di 
permukaan bumi. Teropong prisma adalah teropong bumi yang 
menggunakan prisma sebagai pembalik.
DAFTAR PUSTAKA 
15 
http://wwwfisikapintar993.blogspot.com 
http://mediafisika.wordpress.com

More Related Content

What's hot

Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusiaahmad arif
 
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"Nurfaizatul Jannah
 
Biologi SMA Sistem indera
Biologi SMA Sistem inderaBiologi SMA Sistem indera
Biologi SMA Sistem inderaRifda Latifa
 
Materi sistem ekskresi kelas 8 smts 2.pptx
Materi sistem ekskresi kelas 8 smts 2.pptxMateri sistem ekskresi kelas 8 smts 2.pptx
Materi sistem ekskresi kelas 8 smts 2.pptxFeri Firmansyah
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAZona Bebas
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Siti Nur Aini
 
ppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas Xppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas XVivi
 
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMAMATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMAZona Bebas
 
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pdmedia pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pdSuryaRajab1
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiBudi Triyanto
 
Laporan sifat lensa dan cacat bayangan
Laporan sifat lensa dan cacat bayanganLaporan sifat lensa dan cacat bayangan
Laporan sifat lensa dan cacat bayangandedeknurhuda
 
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XIPPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XIIchinose Amanda
 
Laporan Uji Vitamin C - Biologi
Laporan Uji Vitamin C - BiologiLaporan Uji Vitamin C - Biologi
Laporan Uji Vitamin C - BiologiAlfian Isnan
 
PPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas muliaPPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas muliaUNESA
 

What's hot (20)

Hukum faraday
Hukum faradayHukum faraday
Hukum faraday
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusia
 
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
 
Biologi SMA Sistem indera
Biologi SMA Sistem inderaBiologi SMA Sistem indera
Biologi SMA Sistem indera
 
Materi sistem ekskresi kelas 8 smts 2.pptx
Materi sistem ekskresi kelas 8 smts 2.pptxMateri sistem ekskresi kelas 8 smts 2.pptx
Materi sistem ekskresi kelas 8 smts 2.pptx
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)
 
ppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas Xppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas X
 
Penampang batang melintang
Penampang batang melintangPenampang batang melintang
Penampang batang melintang
 
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMAMATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
 
Makalah mata
Makalah mataMakalah mata
Makalah mata
 
Tabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan FungsinyaTabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan Fungsinya
 
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pdmedia pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Laporan sifat lensa dan cacat bayangan
Laporan sifat lensa dan cacat bayanganLaporan sifat lensa dan cacat bayangan
Laporan sifat lensa dan cacat bayangan
 
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XIPPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
 
Laporan Uji Vitamin C - Biologi
Laporan Uji Vitamin C - BiologiLaporan Uji Vitamin C - Biologi
Laporan Uji Vitamin C - Biologi
 
Ppt. panca indra
Ppt. panca indraPpt. panca indra
Ppt. panca indra
 
PPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas muliaPPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas mulia
 
Rumus optika geometri
Rumus optika geometriRumus optika geometri
Rumus optika geometri
 

Viewers also liked

Viewers also liked (8)

Soal mata
Soal mataSoal mata
Soal mata
 
Prosedur diagnostik sistem penglihatan
Prosedur diagnostik sistem penglihatanProsedur diagnostik sistem penglihatan
Prosedur diagnostik sistem penglihatan
 
Prosedur diagnostik mata
Prosedur diagnostik mataProsedur diagnostik mata
Prosedur diagnostik mata
 
Alat Optik
Alat OptikAlat Optik
Alat Optik
 
Alat Optik Lup (Kaca Pembesar)
Alat Optik Lup (Kaca Pembesar)Alat Optik Lup (Kaca Pembesar)
Alat Optik Lup (Kaca Pembesar)
 
alat alat optik fisika sma
 alat alat optik fisika sma alat alat optik fisika sma
alat alat optik fisika sma
 
Alatoptik
AlatoptikAlatoptik
Alatoptik
 
Retinoscopy and its principles
Retinoscopy and its principlesRetinoscopy and its principles
Retinoscopy and its principles
 

Similar to Makalah optik baru (20)

06 bab 5
06 bab 506 bab 5
06 bab 5
 
06 bab 5
06 bab 506 bab 5
06 bab 5
 
06 bab 5
06 bab 506 bab 5
06 bab 5
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Buku siswa materi alat optik
Buku siswa materi alat optikBuku siswa materi alat optik
Buku siswa materi alat optik
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
 
Sebuutkan alat
Sebuutkan alatSebuutkan alat
Sebuutkan alat
 
Alat alat optik1
Alat   alat optik1Alat   alat optik1
Alat alat optik1
 
Alat Alat Optik
Alat Alat OptikAlat Alat Optik
Alat Alat Optik
 
PPT FISIKA : MATA DAN KACAMATA
PPT FISIKA : MATA DAN KACAMATAPPT FISIKA : MATA DAN KACAMATA
PPT FISIKA : MATA DAN KACAMATA
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Rpp mata dan kamera
Rpp mata dan kameraRpp mata dan kamera
Rpp mata dan kamera
 
Tugas Fisika - alat optik
Tugas Fisika - alat optikTugas Fisika - alat optik
Tugas Fisika - alat optik
 
Bab ii..
Bab ii..Bab ii..
Bab ii..
 
Bab ii..
Bab ii..Bab ii..
Bab ii..
 
1. mata (01)
1. mata (01)1. mata (01)
1. mata (01)
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Fisika (MATA & CACAT MATA)
Fisika (MATA & CACAT MATA)Fisika (MATA & CACAT MATA)
Fisika (MATA & CACAT MATA)
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalSentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 

Recently uploaded

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Makalah optik baru

  • 1. MAKALAH ALAT OPTIK Dosen Pengampu Hartono, M.Si Nama Anggota : 1. Buntar Handayani (141540134030006) 2. Deni Farih Utami (141540134050008) 3. Evi Nurlut Fiani (141540134250028) 4. Indalia Nupi Herawan (141540134330036) 5. Muji Solih A. (141540134450048) 6. Rifaatul Mahmudah (141540134560059) 7. Siti Apsoh (141540134650068) 8. Umi Ma’rifah (141540134720075) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA PURWOKERTO TAHUN 2014 / 2015 i
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Alat-alat Optik ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran fisika. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. ii Purwokerto, 8 Oktober 2014 Penyusun
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan Sang Pencipta dengan tulus. B. Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua. C. Metode Penulisan Penulis mempergunakan metode internet untuk menyusun makalah ini dengan mengdowload materi-materi tentang optick yang tersedia dalam layanan web. D. Rumusan Masalah : 1. Apa saja alat optik yang kita gunakan ? 2. Apa saja penyakit yang di derita pada mata ? 3. Apa saja dasar kerja alat optik ? E. Tujuan Masalah : 1. Untuk mengetahui apa saja alat optik yang di gunakan dalam kehidupan sehari-hari . 2. Mengetahui penyakit yang di derita pada mata . 3. Mengetahui dasar kerja alat optik .
  • 4. BAB II ALAT-ALAT OPTIK 2 A. Mata Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik yang sangat penting bagi manusia. Bagian-bagian mata menurut kegunaan fisis sebagai alat optik : Kornea merupakan lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak. Aqueous humor (cairan) yang terdapat di belakang kornea fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Lensa terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik, merupakan lensa cembung berfungsi membentuk bayangan.Iris (otot berwarna) membentuk celah lingkaran yang disebut pupil. Pupil berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Lebar pupil diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang berfungi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik. Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning. Permukaan retina terdiri dari berjuta-juta sel sensitif, ada yang berbentuk sel batang berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan yang berbentuk sel kerucut berfungsi membedakan kesan berwarna.Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya akomodasi mata. Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak. Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat.
  • 5. 3 B. Daya Akomodasi Mata. Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina selalu tetap. Sehingga dalam melihat benda-benda pada jarak tertentu perlu mengubah kelengkungan lensa mata. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, yang berarti mengubah jarak titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di retina. Pada saat mata melihat dekat lensa mata harus lebih cembung (otot-otot siliar menegang) dan pada saat melihat jauh lensa harus lebih pipih (otot-otot siliar mengendor). Peristiwa perubahan-perubahan ini disebut daya akomodasi. Daya akomodasi (daya suai) adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat. Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu : 1. Titik dekat mata (Punctum Proximum) adalah jarak benda terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (Emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal 2. Titik jauh mata (Punctum Remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah “Tak Terhingga”. C. Cacat Mata Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain rabun jauh, rabun dekat dan rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis itu, masih ada jenis cacat mata lain yang disebut astigmatisma. Cacat mata dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata hanya berfungsi membantu penderita cacat mata agar bayangan benda yang diamati tepat pada retina. Kacamata tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang diberikan
  • 6. pada kacamata adalah kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata berukuran -1,5, artinya kacamata itu berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5 dioptri.Berkurangnya daya akomodasi mata dapat menyebabkan cacat mata sebagai berikut 1. Rabun Jauh (Miopi) Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang yang suka baca buku (kutu buku) dan lain- lain. Untuk mata normal (emetropi) melihat benda jauh dengan akomodasi yang sesuai, sehingga bayangan jatuh tepat pada retina. Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Mata miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif). Tugas dari lensa cekung adalah membentuk bayangan benda di depan mata pada jarak titik jauh orang yang mempunyai cacat mata miopi. Karena bayangan jatuh di depan lensa cekung, maka harga si adalah negatif. Dari persamaan lensa tipis, 1/f=1/So+1/Si si adalah jarak titik jauh mata miopi. so adalah jarak benda ke mataf adalah fokus lensa kaca mata. 4 2. Rabun dekat (Hipermetropi) Rabun dekat tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh). Rabun dekat mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada jarak baca normal. Penyebab terbiasa melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih. Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sop ir dan lain- lain. Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif). Bayangan yang dibentuk lensa cembung harus berada pada titik dekat mata penderita rabun dekat. Karena bayangan yang dihasilkan lensa cembung berada di depan lensa maka harga si adalah negatif. Dari
  • 7. persamaan lensa tipis, 1/f=1/So+1/Si. Si adalah jarak titik jauh mata hipermetropi. so adalah jarak benda ke mataf adalah fokus lensa kaca mata. 5 3. Mata Tua (Presbiopi) Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi. 4. Astigmatisma (Mata Silindris) Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal. Astigmatisma ditolong / dibantu dengan kacamata silindris. D. Kamera Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian penting atau kejadian yang menarik. Banyak jenis dan model kamera dapat kita jumpa i dalam kehidupan sehari-hari. Kamera yang dipakai wartawan berbeda dengan yang dipakai fotografer. Kamera video dipakai dalam pengambilan gambar untuk siaran televisi atau pembuatan film. Kamera elektronik (autofokus) lebih mudah dipakai karena tanpa pengaturan lensa. Dewasa ini sudah ada kamera digital yang data gambarnya tidak perlu melalui proses pencetakan melainkan dapat dilihat atau diolah melalui komputer. Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis) menurut kegunaan fisis :
  • 8. 1. Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang 6 difot 2. Diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat diatur luasnya 3. Aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak cahaya 4. Shutter pembuka/penutup “dengan cep at” jalan cahaya yang menuju ke pelat film Pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan.Setiap benda yang di foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak fokus di depan lensa kamera, sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki sifat nyata, terbalik dan diperkecil. Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari benda-benda pada jarak yang berbeda-beda, lensa cembung kamera dapat digeser ke depan atau ke belakang. E. Lup (Kaca Pembesar) Lup (Kaca Pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas. Oleh tukang arloji, lup dipakai agar bagian jam yang diperbaikinya kelihatan lebih besar dan jelas. Oleh siswa saat praktikum biologi, lup dipakai untuk mengamati bagian hewan atau tumbuhan agar kelihatan besar dan jelas. Sebagai alat optik, lup berupa lensa cembung tebal (berfokus pendek). Sifat bayangan yang diharapkan dari benda kecil yang dilihat dengan lup adalah tegak dan diperbesar. Orang yang melihat benda dengan menggunakan lup akan mempunyai sudut penglihatan (sudut anguler) yang lebih besar daripada orang yang melihat dengan mata biasa.Adadua cara memakai lup, yaitu dengan mata tak berakomodasi dan mata berakomodasi.
  • 9. F. Melihat Dengan Mata Tak Berakomodasi Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik fokus lup. Perhatikan Gambar dibawah ! Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat lelah, sedangkan kelemahannya dari segi perbesaran berkurang. Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar. Perbesaran anguler yang didapatkan adalah : M = PP/f Keterangan = M = Perbesaran Lup PP = Titik Dekat Mata f = Jarak Titik Fokus Lensa G. Melihat dengan mata berakomodasi Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP). Benda yang dilihat harus terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu lensa.Perhatikan Gambar di bawah ! Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah, sedangkan keuntungannya dari segi perbesaran bertambah. Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar. Perbesaran anguler yang didapatkan adalah : M = PP/f + 1 Keterangan : M = perbesaran lup PP = titik dekat mata f = jarak titik fokus lensa 7
  • 10. 8 H. Mikroskop Penggunaan lup untuk mengamati benda-benda kecil ada batasnya. Jika kita menggunakan lup yang berjarak fokus kecil untuk mendapatkan perbesaran yang lebih besar, bayangan yang diperoleh tidak sempurna. Untuk itu, diperlukan mikroskop. Dengan memakai mikroskop kita dapat mengamati benda atau hewan renik, seperti bakteri dan virus yang tidak dapat dilihat mata secara langsung ataupun dengan memakai lup. Jenis mikroskop mutakhir yang sudah dibuat manusia adalah mikroskup elektron. Dalam subbab ini akan dipelajari mikroskop cahaya yang proses kerjanya memanfaatkan lensa cembung dengan menerapkan pembiasan cahaya. Mikroskop cahaya mempunyai bagian utama berupa dua lensa cembung. Lensa yang menghadap benda disebut lensa objektif dan yang dekat ke mata disebut lensa okuler. Jarak micro lensa objektif lebih kecil dari jarak micro lensa okuler. Selain itu, mikroskop dilengkapi dengan cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya pada objek preparat yang akan diamati. Untuk mengatur panjang mikroskop agar diperoleh bayangan dengan jelas digunakan makrometer dan micrometer. 1. Dasar kerja mikroskop Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digeser-geser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi. 2. Pengamatan dengan akomodasi maksimum Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata (PP). Perhatikan gambar ! Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan lensa okuler yaitu:
  • 11. M = Moby x Mok M = (Si/So) x (PP/f okuler + 1) 3. Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus berada pada titik jauh mata. Perhatikan gambar ! Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan lensa okuler yaitu: M = Moby x Mok M = (Si/So) x (PP/f okuler) 9 4. Panjang Mikroskop Panjang mikroskop adalah jarak lensa obyektif terhadap lensa okuler dirumuskan dalam bentuk : Untuk mata berakomodasi d = Si (ob) + So (ok) Keterangan : d = Panjang Mikroskop Si (ob) = Jarak Bayangan Lensa Obyektif So (ok) = Jarak Benda Lensa Okuler Untuk mata tidak berakomodasi d = Si (ob) + f (ok) Keterangan : d = Panjang Mikroskop Si (ob) = Jarak Bayangan Lensa Obyektif f (ok) = Jarak Fokus Lensa Okuler
  • 12. 10 I. Teropong (Teleskop) 1. Teropong Bintang Teropong bintang disebut juga teropong astronomi. a. Terdiri dari 2 buah lensa cembung. b. Jarak fokus lensa obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa okuler. 2. Dasar Kerja Teropong Obyek benda yang diamati berada di tempat yang jauh tak terhingga, berkas cahaya datang berupa sinar-sinar yang sejajar. Lensa obyektif berupa lensa cembung membentuk bayangan yang bersifat nyata, diperkecil dan terbalik berada pada titik focus. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif menjadi benda bagi lensa okuler yang jatuh tepat pada titik fokus lensa okuler. J. Penggunaan Dengan Mata Tidak Berkomodasi Untuk penggunaan dengan mata tidak berkomodasi, bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh di titik fokus lensa okuler. Perbesaran anguler yang diperoleh adalah : M = f (ob) / f (ok) Panjang teropong adalah : M = f (ob) + f (ok) K. Penggunaan Dengan Mata Berkomodasi Maksimal Untuk penggunaan dengan mata berkomodasi maksimal bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh diantara titik pusat bidang lensa dan titik fokus lensa okuler. Perbesaran anguler dapat diturunkan sama dengan penalaran pada pengamatan tanpa berakomodasi dan didapatkan : M = f (ob) / So (ok) Panjang teropong adalah : M = f (ob) + So (ok)
  • 13. 11 1. Teropong Bumi Teropong bumi disebut juga teropongmedan. Terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan lensa pembalik. Dasar Kerja Teropong Bumi : Lensa obyektif membentuk bayangan bersifat nyata, terbalik dan diperkecil yang jatuh pada fob. Bayangan dibentuk oleh lensa obyektif menjadi benda bagi lensa pembalik jatuh pada jarak 2f pembalik sehingga terbentuk bayangan pada jarak 2f pembalik juga yang bersifat nyata, terbalik, dan sama besar . Dengan adanya lensa pembalik panjang teropong dirumuskan menjadi : d = f (ob) + 4f (pembalik) + f (ok) Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan arah cahaya sebelum melewati lensa okuler, lensa okuler berfungsi seperti lup membentuk bayangan bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Adanya lensa pembalik tidak mempengaruhi perbesaran akhir, bayangan akhir bersifat maya, tegak dan diperbesar dengan perbesaran : M = d = f (ob) / f (ok) 2. Teropong Prisma (Binokuler) Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung (sebagai lensa objektif dan lensa okuler) dan dua pasang prisma kaca siku-siku samakaki. Sepasang prisma yang diletakkan berhadapan, berfungsi untuk membelokkan arah cahaya dan membalikkan bayangan. Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan nyata dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat dengan lensa okuler, bayangan ini dibalikkan oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan akhir dilihat maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai teropong prisma sama dengan teropong bumi.Beberapa keuntungan praktis dari teropong prisma dibandingkan teropong yang lain :
  • 14. a. Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma. b. Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik 3 kali melalui jarak yang sama (dipantulkan 4 kali oleh dua prisma). c. Daya stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara 12 bersamaan d. Dengan adanya prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingg terlihat bayangan akhir bersifat maya, diperbesar dan tegak. 3. Teropong Pantul Astronomi . Teropong pantul terdiri dari sebuah cermin cekung berjarak fokus besar sebagai cermin objektif, sebuah lensa cembung sebgai lensa okuler dan sebuah cermin datar sebagai pembelok arah cahaya dari cermin objektif ke lensa okuler. 4. Teropong Panggung Teropong panggung terdiri dari dua lensa, yaitu :  lensa obyektif berup lensa cembung  lensa okuler berupa lensa cekung a. Dasar Kerja Dari Teropong Panggung Sinar-sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan tepat di titik fokus lensa obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Oleh lensa okuler dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata. Perlu diketahui bahwa bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah tegak. Perhatikan diagram dari proses terbentuknya bayangan benda pada gambar berikut. Dari gambar diatas untuk pengamatan tanpa berakomodasi), maka panjang teropong adalah : d = f (ob) – f (ok)
  • 15. Perbesaran anguler yang didapatkan adalah sama dengan perbesaran pada teropong bintang ataupun juga teropong bumi. M = f (ob) / f (ok) 13
  • 16. 14 L. Kesimpulan Alat optik adalah alat yang bekerja berdasarkan pada sifat cahaya sebagai gelombang elektromagnetik. Daya akomodasi mata adalah kemampuan lensa mata untuk berkontraksi dan berelaksasi. Titik jauh adalah jarak terjauh sebuah benda yang masih dapat dilihat oleh mata. Titik dekat adalah jarak terdekat suatu benda yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata. Cacat mata disebabkan oleh bergesernya titik jauh dan/atau titik dekat. Cacat mata astigmatisma terjadi karena kornea tidak berbentuk bola, namun lebih condong ke satu arah. Kacamata adalah lensa yang terbuat dari kaca untuk membantu lensa mata dalam membentuk bayangan agar tepat pada retina. Kacamata bifokal adalah kacamata yang menggunakan lensa positif dan negatif yang digabungkan. Lup adalah alat optik yang menggunakan lensa bikonveks. Lensa pada mikroskop yang dekat dengan benda disebut lensa objektif, dan lensa yang dekat dengan mata disebut lensa okuler. Teropong atau teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda- benda yang jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Teropong bumi adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda- benda jauh di permukaan bumi. Teropong prisma adalah teropong bumi yang menggunakan prisma sebagai pembalik.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA 15 http://wwwfisikapintar993.blogspot.com http://mediafisika.wordpress.com