Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fungsi mata, serta berbagai gangguan penglihatan dan cara penanganannya. Dijelaskan bahwa lensa mata memfokuskan cahaya ke retina untuk membentuk bayangan, dan berbagai kelainan seperti miopi, hipermetropi, dan presbiopi dapat dikoreksi dengan kacamata.
1. 3
Lensa mata berupa lensa cembung. Lensa mata memiliki fungsi membiaskan sinar-
sinar yang datang ke mata. Dengan demikian, bayangan benda dapat tepat jatuh di retina
mata. Jadi, mata memiliki fungsi seperti pada kamera. Oleh karena itu, mata disebut alat
optik.
A. Proses Terjadinya Bayangan pada Retina
Apakah fungsi pupil, retina, dan bintik kuning? Bagaimana proses melihat benda itu
terjadi? Pupil adalah bagian mata yang berfungsi mengatur besar kecilnya cahaya yang
masuk ke bola mata. Retina adalah selaput tipis di bagian belakang bola mata. Lapisan itu
paling banyak mengandung saraf penglihatan. Fovea atau bintik kuning adalah bagian retina,
tempat berkumpulnya ujing-ujung saraf penglihatan sehingga paling peka terhadap rangsang
(impuls) cahaya.
Syarat kita dapat melihat benda adalah harus ada cayaha. Cahaya dapat berasal
langsung dari sumber cahaya atau berasal dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda
yang ada di sekeliling kita. Cahaya masuk menembus kornea, terus melewati lensa mata, dan
akhirnya sampai ke retina. Bayangan benda jatuh tepat di bintik kuning, bersifat nyata,
terbalik, dan diperkecil. Bayangan itu merupakan rangsangan atau informasi yang dibawa
oleh syaraf penglihatan menuju pusat syaraf penglihatan di otak. Di otak, rangsangan
ditafsirkan dan barulah kemudian kita mendapat kesan melihat benda.
Bagaimanakah cara lensa mata mengatur agar bayangan benda tepat jatuh di
retina?Lensa mata mengatur penyesuaian terhadap jarak benda dengan jalan mengatur
cembung dan pipihnya lensa sehingga bayangan jatuh di retina. Proses itu disebut
berakomodasi. Apabila jarak benda sangat dekat, lensa akan mencembung. Sebaliknya,
apabila jarak benda jauh, lensa mata akan memipih.
Lensa mata dalam keadaan secembung-cembungnya, dikatakan berakomodasi
maksimum. Sebaliknya, lensa mata dalam keadaan sepipih-pipihnya, dikatakan berakomodasi
minimum atau tidak berakomodasi.
B. Batasan Penglihatan
2. 4
Apakah ada batasannya penglihatan mata itu? Penglihatan mata berada antara titik dekat
dan titik jauh.
1) Titik dekat(punctum proximum), adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan
jelas apabila lensa mata berakomodasi maksimum atau lensa mata secembung-
cembungnya. Pada waktu berakomodasi maksimum, oto-otot silliaris atau otot-otot
lensa mata bekerja sekuat-kuatnya agar lensa mata dalam keadaan secembung-
cembungnya.
Keadaan seperti itu menyebabkan kelelahan mata. Daya akomodasi maksimum pun
terbatas. Semakin dekat benda dengan mata, semakin kuat lensa mata harus
dicembungkan, sampai suatu saat tidak mampu lagi untuk dicembungkan. Hal itu
terjadi apabila bendanya berada di titik dekat. Apabila bendanya didekatkan lagi
melewati batas titik dekat, penglihatan kita akan semakin kabur.
Kemampuan otot-otot lensa mata untuk bekerja dipengaruhi usia seseorang. Pada usia
anak-anak otot lensa mata sangat kuat untuk mencembungkan lensa mata. Oleh karena
itu, anak-anak mampu melihat benda-benda yang sangat dekat jaraknya. Pada orang
dewasa otot-otot lendsa matanya semakin lemah sehingga jarak punctum
proximumnya makin jauh.
Pada mata emetrop atau mata normal anak-anak, jarak punctum proximumnya antara
10 cm sampai 15 cm, sedangkan pada orang dewasa antara 20 cm sampai 30 cm.
2) Titik jauh (punctum remotum), adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat jelas
oleh mata tanpa berakomodasi. Pada waktu lensa mata tidak berakomodasi (dalam
keadaan sepipih-pipihnya), berkas-berkas sinar sejajar berkumpul di retina. Keadaan
ini terjadi jika mata sedanng beristirahat atau mata melihat benda yang letaknya jauh
sekali. Oleh karena itu punctum remotum mata normal berada di tempat yang jauh tak
terhingga.
C. Cacat Mata
3. 5
Apakah kalian tau bagaimanakah cacat mata itu dan apakah sebenarnya cacat mata itu?
Apakah kalian pernah mengalami ganguan pada penglihatan kalian?
Gangguan ini terjadi kemungkinan karena menurunnya daya akomodasi, tidak meratanya
kelengkungan lensa mata, dan terjadinya pengapuran pada lapisan kornea. Mata yang sudah
mengalami kelainan ini disebut cacat mata.
Bagaimana agar orang yang menderita cacat mata dapat melihat benda secara normal
kembali? Jawabannya adalah penderita cacat mata harus dibantu dengan menggunakan kaca
mata. Kaca mata apakah yang tepat untuk penderita yang tidak dapat melihat benda pada
jarak dekat, atau sebaliknya tidak dapat melihat benda pada jarak yang jauh?
D. MIOPI (Rabun Jauh)
Pernahkan kalian bertemu dengan orang yang tidak dapat melihat benda-benda yang
letaknya jauh? Miop terjadi karena letak punctum remotum dan puctum proximumnya
bergeser mendekati mata, lebih dekat dari pada mata normal. Hal ini terjadi karena bentuk
bola mata terlalu lonjong ke belakang sehingga berkas-berkas cahaya sejajar sumbu utama
berasal dari punctum remotum. Jika tidak berakomodasi, berkas cahaya itu akan mengumpul
di suatu titik di depan retina.
Bagaimana agar berkas cahaya mengumpul tepat di retina? Kalian ingat bahwa lensa
cekung berfungsi memancarkan cahaya sehingga berkas cahaya yang melewati bidang lensa
mata lebih besar, sehingga titik potong sinar biasnya tidak didepan retina lagi tetapi mundur
tepat di retina. Oleh sebab itu penderita miop harus menggunakan kaca mata negative (lensa
cekung).
E. Hipermotropi (Rabun dekat)
Gambar mata hipermetrop Hipermetrop adalah cacat mata yang tidak dapat melihat
benda-benda yang letaknya dekat. Orang yang menderita hipermiop mempunyai bentuk bola
mata terlalu pendek atau lensa mata terlalu pipih, sehingga berkas vahaya sejajar sumbu
utama. Pada penderita ini letak punctum proximum bergeser menjauhi mata. Jika mata tidak
berakomodasi, berkas cahaya itu akan mengumpul di suatu titik di belakang retina.
Perhatikan gambar berikut.
4. 6
Bagaimana agar berkas cahaya dapat dikumpulkan kembali tepat di retina? Pada bab
cahaya kalian sudah mempelajari bahwa sifat lensa cembung berfungsi konvergen atau
mengumpulkan berkas cahaya. Sehingga berkas cahaya akan sejajar sumbu utama dan akan
melewati bidang lensa mata lebih sempit. Akibatnya titik potong sinar biasnya tidak lagi
berpotongan di belakang lensa, tetapi maju tepat di retina. Oleh sebab itu penderita hipermiop
dapat ditolong dengan kaca mata positif.
F. Astigmatisma (mata silindris)/ Presmiob
Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola),
melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda
yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar
pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal.Astigmatisma
ditolong/dibantu dengan kacamata silindris.
Apakah kalian masih mempunyai nenek dan kakek? Usia mereka sudah sangat tua dan
kekuatan mata mereka akan semakin melemah tidak seperti waktu mereka masih muda.
Apakah kalian tahu jenis cacat mata yang diderita kakek dan nenek kalian?
Orang-orang yang sudah lanjut usia mengalami gangguan penglihatan terhadap benda-benda
yang letaknya dekat maupun terlalu jauh. Sebenarnya gangguan ini bukan masuk golongan
cacat mata. Pada usia tua, otot-otot lensa mata telah mengendur sehingga daya akomodasinya
berkurang. Jarak bacanya tidak lagi 25 cm seperti halnya pada mata normal, tetapi lebih jauh
lagi. Biasanya orang yang sudah tua membaca tulisan dengan dijauhkan dari matanya.
Penderita prebiop dapat ditolonng dengan kaca mata berlensa rangkap, yaitu lensa
cembung dan lensa cekung dalam satu lensa. Bagian atas cekung untuk melihat benda yang
jauh dan bagian bawah cembung untuk membaca.
2.L up
5. 7
Lup adalah Lensa positif yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang kecil
agar tampak lebih besar dan lebih jelas. Alat ini biasa digunakan oleh tukang arloji pada
waktu mereparasi kerusakan jam tangan. Perajin perhiasan emas dan perak juga
menggunakan alat ini untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Cara menggunkan lup adalah sebagai berikut.
1) Untuk mata berakomodasi maksimum, benda diletakkan diantara F dan O atau ajarak
benda (so) selalu lebih kecil daripada jarak titik api (f).
2) Untuk mata tidak berakomodasi, benda diletakkan tepat pada titik api (f) atau jarak benda
(so) sama dengan jarak titik api lup (f).
Jika mata berakomodasi maksimum, jarak bayangan benda di titik dekat punctum proximum
atau pada jarak baca normal adalah 25 cm. Bayangan yang terjadi maya, si = -25 cm maka
berdasarkan persamaan pada lensa:
Persamaan perbesaran lup
Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum
3.Mikroskop
6. 8
Mikroskop Compound dibuat oleh John Cuff pada 1750
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari
benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti
sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Jenis-Jenis Mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop
optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang
memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari
lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang
dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi
mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan
binokuler untuk mengamati bagian dalam sel.
7. 9
Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler
dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang
dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya
digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras,
Nomarski DIC, dan konfokal).
Struktur Mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja
objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
Sifat Bayangan
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara
garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat
semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat
bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi
diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti
gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop
cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang
terbalik dan diperbesar.
4.Teleskop
8. 10
Teleskop atau teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi
mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang
diamati[1]
. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis
teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah
transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut
benda, dan juga kecerahannya.
Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud
astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak
saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya),
kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop
meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa
setelah tahun 1960.
Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan
neutrino) membuka spekulasi untuk membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut
dengan peranan yang sama dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut
teleskop gelombang gravitasi atau pun teleskop partikel berenergi tinggi.