SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
3
Lensa mata berupa lensa cembung. Lensa mata memiliki fungsi membiaskan sinar-
sinar yang datang ke mata. Dengan demikian, bayangan benda dapat tepat jatuh di retina
mata. Jadi, mata memiliki fungsi seperti pada kamera. Oleh karena itu, mata disebut alat
optik.
A. Proses Terjadinya Bayangan pada Retina
Apakah fungsi pupil, retina, dan bintik kuning? Bagaimana proses melihat benda itu
terjadi? Pupil adalah bagian mata yang berfungsi mengatur besar kecilnya cahaya yang
masuk ke bola mata. Retina adalah selaput tipis di bagian belakang bola mata. Lapisan itu
paling banyak mengandung saraf penglihatan. Fovea atau bintik kuning adalah bagian retina,
tempat berkumpulnya ujing-ujung saraf penglihatan sehingga paling peka terhadap rangsang
(impuls) cahaya.
Syarat kita dapat melihat benda adalah harus ada cayaha. Cahaya dapat berasal
langsung dari sumber cahaya atau berasal dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda
yang ada di sekeliling kita. Cahaya masuk menembus kornea, terus melewati lensa mata, dan
akhirnya sampai ke retina. Bayangan benda jatuh tepat di bintik kuning, bersifat nyata,
terbalik, dan diperkecil. Bayangan itu merupakan rangsangan atau informasi yang dibawa
oleh syaraf penglihatan menuju pusat syaraf penglihatan di otak. Di otak, rangsangan
ditafsirkan dan barulah kemudian kita mendapat kesan melihat benda.
Bagaimanakah cara lensa mata mengatur agar bayangan benda tepat jatuh di
retina?Lensa mata mengatur penyesuaian terhadap jarak benda dengan jalan mengatur
cembung dan pipihnya lensa sehingga bayangan jatuh di retina. Proses itu disebut
berakomodasi. Apabila jarak benda sangat dekat, lensa akan mencembung. Sebaliknya,
apabila jarak benda jauh, lensa mata akan memipih.
Lensa mata dalam keadaan secembung-cembungnya, dikatakan berakomodasi
maksimum. Sebaliknya, lensa mata dalam keadaan sepipih-pipihnya, dikatakan berakomodasi
minimum atau tidak berakomodasi.
B. Batasan Penglihatan
4
Apakah ada batasannya penglihatan mata itu? Penglihatan mata berada antara titik dekat
dan titik jauh.
1) Titik dekat(punctum proximum), adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan
jelas apabila lensa mata berakomodasi maksimum atau lensa mata secembung-
cembungnya. Pada waktu berakomodasi maksimum, oto-otot silliaris atau otot-otot
lensa mata bekerja sekuat-kuatnya agar lensa mata dalam keadaan secembung-
cembungnya.
Keadaan seperti itu menyebabkan kelelahan mata. Daya akomodasi maksimum pun
terbatas. Semakin dekat benda dengan mata, semakin kuat lensa mata harus
dicembungkan, sampai suatu saat tidak mampu lagi untuk dicembungkan. Hal itu
terjadi apabila bendanya berada di titik dekat. Apabila bendanya didekatkan lagi
melewati batas titik dekat, penglihatan kita akan semakin kabur.
Kemampuan otot-otot lensa mata untuk bekerja dipengaruhi usia seseorang. Pada usia
anak-anak otot lensa mata sangat kuat untuk mencembungkan lensa mata. Oleh karena
itu, anak-anak mampu melihat benda-benda yang sangat dekat jaraknya. Pada orang
dewasa otot-otot lendsa matanya semakin lemah sehingga jarak punctum
proximumnya makin jauh.
Pada mata emetrop atau mata normal anak-anak, jarak punctum proximumnya antara
10 cm sampai 15 cm, sedangkan pada orang dewasa antara 20 cm sampai 30 cm.
2) Titik jauh (punctum remotum), adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat jelas
oleh mata tanpa berakomodasi. Pada waktu lensa mata tidak berakomodasi (dalam
keadaan sepipih-pipihnya), berkas-berkas sinar sejajar berkumpul di retina. Keadaan
ini terjadi jika mata sedanng beristirahat atau mata melihat benda yang letaknya jauh
sekali. Oleh karena itu punctum remotum mata normal berada di tempat yang jauh tak
terhingga.
C. Cacat Mata
5
Apakah kalian tau bagaimanakah cacat mata itu dan apakah sebenarnya cacat mata itu?
Apakah kalian pernah mengalami ganguan pada penglihatan kalian?
Gangguan ini terjadi kemungkinan karena menurunnya daya akomodasi, tidak meratanya
kelengkungan lensa mata, dan terjadinya pengapuran pada lapisan kornea. Mata yang sudah
mengalami kelainan ini disebut cacat mata.
Bagaimana agar orang yang menderita cacat mata dapat melihat benda secara normal
kembali? Jawabannya adalah penderita cacat mata harus dibantu dengan menggunakan kaca
mata. Kaca mata apakah yang tepat untuk penderita yang tidak dapat melihat benda pada
jarak dekat, atau sebaliknya tidak dapat melihat benda pada jarak yang jauh?
D. MIOPI (Rabun Jauh)
Pernahkan kalian bertemu dengan orang yang tidak dapat melihat benda-benda yang
letaknya jauh? Miop terjadi karena letak punctum remotum dan puctum proximumnya
bergeser mendekati mata, lebih dekat dari pada mata normal. Hal ini terjadi karena bentuk
bola mata terlalu lonjong ke belakang sehingga berkas-berkas cahaya sejajar sumbu utama
berasal dari punctum remotum. Jika tidak berakomodasi, berkas cahaya itu akan mengumpul
di suatu titik di depan retina.
Bagaimana agar berkas cahaya mengumpul tepat di retina? Kalian ingat bahwa lensa
cekung berfungsi memancarkan cahaya sehingga berkas cahaya yang melewati bidang lensa
mata lebih besar, sehingga titik potong sinar biasnya tidak didepan retina lagi tetapi mundur
tepat di retina. Oleh sebab itu penderita miop harus menggunakan kaca mata negative (lensa
cekung).
E. Hipermotropi (Rabun dekat)
Gambar mata hipermetrop Hipermetrop adalah cacat mata yang tidak dapat melihat
benda-benda yang letaknya dekat. Orang yang menderita hipermiop mempunyai bentuk bola
mata terlalu pendek atau lensa mata terlalu pipih, sehingga berkas vahaya sejajar sumbu
utama. Pada penderita ini letak punctum proximum bergeser menjauhi mata. Jika mata tidak
berakomodasi, berkas cahaya itu akan mengumpul di suatu titik di belakang retina.
Perhatikan gambar berikut.
6
Bagaimana agar berkas cahaya dapat dikumpulkan kembali tepat di retina? Pada bab
cahaya kalian sudah mempelajari bahwa sifat lensa cembung berfungsi konvergen atau
mengumpulkan berkas cahaya. Sehingga berkas cahaya akan sejajar sumbu utama dan akan
melewati bidang lensa mata lebih sempit. Akibatnya titik potong sinar biasnya tidak lagi
berpotongan di belakang lensa, tetapi maju tepat di retina. Oleh sebab itu penderita hipermiop
dapat ditolong dengan kaca mata positif.
F. Astigmatisma (mata silindris)/ Presmiob
Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola),
melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda
yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar
pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal.Astigmatisma
ditolong/dibantu dengan kacamata silindris.
Apakah kalian masih mempunyai nenek dan kakek? Usia mereka sudah sangat tua dan
kekuatan mata mereka akan semakin melemah tidak seperti waktu mereka masih muda.
Apakah kalian tahu jenis cacat mata yang diderita kakek dan nenek kalian?
Orang-orang yang sudah lanjut usia mengalami gangguan penglihatan terhadap benda-benda
yang letaknya dekat maupun terlalu jauh. Sebenarnya gangguan ini bukan masuk golongan
cacat mata. Pada usia tua, otot-otot lensa mata telah mengendur sehingga daya akomodasinya
berkurang. Jarak bacanya tidak lagi 25 cm seperti halnya pada mata normal, tetapi lebih jauh
lagi. Biasanya orang yang sudah tua membaca tulisan dengan dijauhkan dari matanya.
Penderita prebiop dapat ditolonng dengan kaca mata berlensa rangkap, yaitu lensa
cembung dan lensa cekung dalam satu lensa. Bagian atas cekung untuk melihat benda yang
jauh dan bagian bawah cembung untuk membaca.
2.L up
7
Lup adalah Lensa positif yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang kecil
agar tampak lebih besar dan lebih jelas. Alat ini biasa digunakan oleh tukang arloji pada
waktu mereparasi kerusakan jam tangan. Perajin perhiasan emas dan perak juga
menggunakan alat ini untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Cara menggunkan lup adalah sebagai berikut.
1) Untuk mata berakomodasi maksimum, benda diletakkan diantara F dan O atau ajarak
benda (so) selalu lebih kecil daripada jarak titik api (f).
2) Untuk mata tidak berakomodasi, benda diletakkan tepat pada titik api (f) atau jarak benda
(so) sama dengan jarak titik api lup (f).
Jika mata berakomodasi maksimum, jarak bayangan benda di titik dekat punctum proximum
atau pada jarak baca normal adalah 25 cm. Bayangan yang terjadi maya, si = -25 cm maka
berdasarkan persamaan pada lensa:
Persamaan perbesaran lup
Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum
3.Mikroskop
8
Mikroskop Compound dibuat oleh John Cuff pada 1750
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari
benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti
sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Jenis-Jenis Mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop
optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang
memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari
lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang
dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi
mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan
binokuler untuk mengamati bagian dalam sel.
9
Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler
dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang
dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya
digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras,
Nomarski DIC, dan konfokal).
Struktur Mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
 Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
 Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja
objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
Sifat Bayangan
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara
garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat
semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat
bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi
diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti
gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop
cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang
terbalik dan diperbesar.
4.Teleskop
10
Teleskop atau teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi
mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang
diamati[1]
. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis
teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah
transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut
benda, dan juga kecerahannya.
Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud
astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak
saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya),
kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop
meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa
setelah tahun 1960.
Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan
neutrino) membuka spekulasi untuk membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut
dengan peranan yang sama dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut
teleskop gelombang gravitasi atau pun teleskop partikel berenergi tinggi.

More Related Content

What's hot (18)

Alat optik
Alat optik Alat optik
Alat optik
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Makalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATAMakalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATA
 
Makalah alat optik
Makalah alat optikMakalah alat optik
Makalah alat optik
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Rpp mata dan kamera
Rpp mata dan kameraRpp mata dan kamera
Rpp mata dan kamera
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Alat indra
Alat indraAlat indra
Alat indra
 
Kelompok 2 ipa
Kelompok 2 ipaKelompok 2 ipa
Kelompok 2 ipa
 
Alat Eksresi : Indra Penglihatan Mata
Alat Eksresi : Indra Penglihatan MataAlat Eksresi : Indra Penglihatan Mata
Alat Eksresi : Indra Penglihatan Mata
 
Alat Optik - Materi kelas 8
Alat Optik - Materi kelas 8Alat Optik - Materi kelas 8
Alat Optik - Materi kelas 8
 
Bahan ajar fisika alat optik revisi
Bahan ajar fisika alat optik revisiBahan ajar fisika alat optik revisi
Bahan ajar fisika alat optik revisi
 
04. alat alat optik x
04. alat alat optik x04. alat alat optik x
04. alat alat optik x
 
Fisika : Mata
Fisika : MataFisika : Mata
Fisika : Mata
 
ALAT OPTIK FISIKA SMA
ALAT OPTIK FISIKA SMAALAT OPTIK FISIKA SMA
ALAT OPTIK FISIKA SMA
 
Biologi tentang mata
Biologi tentang mataBiologi tentang mata
Biologi tentang mata
 
Sistem penglihatan manusia
Sistem penglihatan manusiaSistem penglihatan manusia
Sistem penglihatan manusia
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 

Viewers also liked

Viewers also liked (15)

Kamera
KameraKamera
Kamera
 
06 bab 5
06 bab 506 bab 5
06 bab 5
 
Gambar bagian mata
Gambar bagian mataGambar bagian mata
Gambar bagian mata
 
Bahan pembinaanosn fisika
Bahan pembinaanosn fisikaBahan pembinaanosn fisika
Bahan pembinaanosn fisika
 
17. optik pembentukan bayangan
17. optik   pembentukan bayangan17. optik   pembentukan bayangan
17. optik pembentukan bayangan
 
Laporan lkm-go-08
Laporan lkm-go-08Laporan lkm-go-08
Laporan lkm-go-08
 
Dispersi cahaya
Dispersi cahayaDispersi cahaya
Dispersi cahaya
 
Teropong edit
Teropong editTeropong edit
Teropong edit
 
Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'
 
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNGLENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
 
Alat alat optik
Alat alat optikAlat alat optik
Alat alat optik
 
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewa
A.2.   perbandingan trigonometri sudut istimewaA.2.   perbandingan trigonometri sudut istimewa
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewa
 
lensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekunglensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekung
 
TRIGONOMETRI
TRIGONOMETRITRIGONOMETRI
TRIGONOMETRI
 
Teleskop, periskop, dan episkop (2)
Teleskop, periskop, dan episkop (2)Teleskop, periskop, dan episkop (2)
Teleskop, periskop, dan episkop (2)
 

Similar to Bab ii.. (20)

Alatoptik
AlatoptikAlatoptik
Alatoptik
 
Buku siswa materi alat optik
Buku siswa materi alat optikBuku siswa materi alat optik
Buku siswa materi alat optik
 
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
 
06 bab 5
06 bab 506 bab 5
06 bab 5
 
06 bab 5
06 bab 506 bab 5
06 bab 5
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
 
Mata
MataMata
Mata
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
alat optik
alat optik alat optik
alat optik
 
Bab alat-optik
Bab alat-optikBab alat-optik
Bab alat-optik
 
Sebuutkan alat
Sebuutkan alatSebuutkan alat
Sebuutkan alat
 
bab-alat-optik.ppt
bab-alat-optik.pptbab-alat-optik.ppt
bab-alat-optik.ppt
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Alat – alat optik
Alat – alat optikAlat – alat optik
Alat – alat optik
 
Makalah optik baru
Makalah optik baruMakalah optik baru
Makalah optik baru
 
Makalah biooptik
Makalah biooptikMakalah biooptik
Makalah biooptik
 
Materi alat alat optik
Materi alat alat optikMateri alat alat optik
Materi alat alat optik
 

More from Lehentika Namora Siregar (11)

Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab ii..
Bab ii..Bab ii..
Bab ii..
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 

Bab ii..

  • 1. 3 Lensa mata berupa lensa cembung. Lensa mata memiliki fungsi membiaskan sinar- sinar yang datang ke mata. Dengan demikian, bayangan benda dapat tepat jatuh di retina mata. Jadi, mata memiliki fungsi seperti pada kamera. Oleh karena itu, mata disebut alat optik. A. Proses Terjadinya Bayangan pada Retina Apakah fungsi pupil, retina, dan bintik kuning? Bagaimana proses melihat benda itu terjadi? Pupil adalah bagian mata yang berfungsi mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk ke bola mata. Retina adalah selaput tipis di bagian belakang bola mata. Lapisan itu paling banyak mengandung saraf penglihatan. Fovea atau bintik kuning adalah bagian retina, tempat berkumpulnya ujing-ujung saraf penglihatan sehingga paling peka terhadap rangsang (impuls) cahaya. Syarat kita dapat melihat benda adalah harus ada cayaha. Cahaya dapat berasal langsung dari sumber cahaya atau berasal dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang ada di sekeliling kita. Cahaya masuk menembus kornea, terus melewati lensa mata, dan akhirnya sampai ke retina. Bayangan benda jatuh tepat di bintik kuning, bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan itu merupakan rangsangan atau informasi yang dibawa oleh syaraf penglihatan menuju pusat syaraf penglihatan di otak. Di otak, rangsangan ditafsirkan dan barulah kemudian kita mendapat kesan melihat benda. Bagaimanakah cara lensa mata mengatur agar bayangan benda tepat jatuh di retina?Lensa mata mengatur penyesuaian terhadap jarak benda dengan jalan mengatur cembung dan pipihnya lensa sehingga bayangan jatuh di retina. Proses itu disebut berakomodasi. Apabila jarak benda sangat dekat, lensa akan mencembung. Sebaliknya, apabila jarak benda jauh, lensa mata akan memipih. Lensa mata dalam keadaan secembung-cembungnya, dikatakan berakomodasi maksimum. Sebaliknya, lensa mata dalam keadaan sepipih-pipihnya, dikatakan berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi. B. Batasan Penglihatan
  • 2. 4 Apakah ada batasannya penglihatan mata itu? Penglihatan mata berada antara titik dekat dan titik jauh. 1) Titik dekat(punctum proximum), adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas apabila lensa mata berakomodasi maksimum atau lensa mata secembung- cembungnya. Pada waktu berakomodasi maksimum, oto-otot silliaris atau otot-otot lensa mata bekerja sekuat-kuatnya agar lensa mata dalam keadaan secembung- cembungnya. Keadaan seperti itu menyebabkan kelelahan mata. Daya akomodasi maksimum pun terbatas. Semakin dekat benda dengan mata, semakin kuat lensa mata harus dicembungkan, sampai suatu saat tidak mampu lagi untuk dicembungkan. Hal itu terjadi apabila bendanya berada di titik dekat. Apabila bendanya didekatkan lagi melewati batas titik dekat, penglihatan kita akan semakin kabur. Kemampuan otot-otot lensa mata untuk bekerja dipengaruhi usia seseorang. Pada usia anak-anak otot lensa mata sangat kuat untuk mencembungkan lensa mata. Oleh karena itu, anak-anak mampu melihat benda-benda yang sangat dekat jaraknya. Pada orang dewasa otot-otot lendsa matanya semakin lemah sehingga jarak punctum proximumnya makin jauh. Pada mata emetrop atau mata normal anak-anak, jarak punctum proximumnya antara 10 cm sampai 15 cm, sedangkan pada orang dewasa antara 20 cm sampai 30 cm. 2) Titik jauh (punctum remotum), adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat jelas oleh mata tanpa berakomodasi. Pada waktu lensa mata tidak berakomodasi (dalam keadaan sepipih-pipihnya), berkas-berkas sinar sejajar berkumpul di retina. Keadaan ini terjadi jika mata sedanng beristirahat atau mata melihat benda yang letaknya jauh sekali. Oleh karena itu punctum remotum mata normal berada di tempat yang jauh tak terhingga. C. Cacat Mata
  • 3. 5 Apakah kalian tau bagaimanakah cacat mata itu dan apakah sebenarnya cacat mata itu? Apakah kalian pernah mengalami ganguan pada penglihatan kalian? Gangguan ini terjadi kemungkinan karena menurunnya daya akomodasi, tidak meratanya kelengkungan lensa mata, dan terjadinya pengapuran pada lapisan kornea. Mata yang sudah mengalami kelainan ini disebut cacat mata. Bagaimana agar orang yang menderita cacat mata dapat melihat benda secara normal kembali? Jawabannya adalah penderita cacat mata harus dibantu dengan menggunakan kaca mata. Kaca mata apakah yang tepat untuk penderita yang tidak dapat melihat benda pada jarak dekat, atau sebaliknya tidak dapat melihat benda pada jarak yang jauh? D. MIOPI (Rabun Jauh) Pernahkan kalian bertemu dengan orang yang tidak dapat melihat benda-benda yang letaknya jauh? Miop terjadi karena letak punctum remotum dan puctum proximumnya bergeser mendekati mata, lebih dekat dari pada mata normal. Hal ini terjadi karena bentuk bola mata terlalu lonjong ke belakang sehingga berkas-berkas cahaya sejajar sumbu utama berasal dari punctum remotum. Jika tidak berakomodasi, berkas cahaya itu akan mengumpul di suatu titik di depan retina. Bagaimana agar berkas cahaya mengumpul tepat di retina? Kalian ingat bahwa lensa cekung berfungsi memancarkan cahaya sehingga berkas cahaya yang melewati bidang lensa mata lebih besar, sehingga titik potong sinar biasnya tidak didepan retina lagi tetapi mundur tepat di retina. Oleh sebab itu penderita miop harus menggunakan kaca mata negative (lensa cekung). E. Hipermotropi (Rabun dekat) Gambar mata hipermetrop Hipermetrop adalah cacat mata yang tidak dapat melihat benda-benda yang letaknya dekat. Orang yang menderita hipermiop mempunyai bentuk bola mata terlalu pendek atau lensa mata terlalu pipih, sehingga berkas vahaya sejajar sumbu utama. Pada penderita ini letak punctum proximum bergeser menjauhi mata. Jika mata tidak berakomodasi, berkas cahaya itu akan mengumpul di suatu titik di belakang retina. Perhatikan gambar berikut.
  • 4. 6 Bagaimana agar berkas cahaya dapat dikumpulkan kembali tepat di retina? Pada bab cahaya kalian sudah mempelajari bahwa sifat lensa cembung berfungsi konvergen atau mengumpulkan berkas cahaya. Sehingga berkas cahaya akan sejajar sumbu utama dan akan melewati bidang lensa mata lebih sempit. Akibatnya titik potong sinar biasnya tidak lagi berpotongan di belakang lensa, tetapi maju tepat di retina. Oleh sebab itu penderita hipermiop dapat ditolong dengan kaca mata positif. F. Astigmatisma (mata silindris)/ Presmiob Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris. Apakah kalian masih mempunyai nenek dan kakek? Usia mereka sudah sangat tua dan kekuatan mata mereka akan semakin melemah tidak seperti waktu mereka masih muda. Apakah kalian tahu jenis cacat mata yang diderita kakek dan nenek kalian? Orang-orang yang sudah lanjut usia mengalami gangguan penglihatan terhadap benda-benda yang letaknya dekat maupun terlalu jauh. Sebenarnya gangguan ini bukan masuk golongan cacat mata. Pada usia tua, otot-otot lensa mata telah mengendur sehingga daya akomodasinya berkurang. Jarak bacanya tidak lagi 25 cm seperti halnya pada mata normal, tetapi lebih jauh lagi. Biasanya orang yang sudah tua membaca tulisan dengan dijauhkan dari matanya. Penderita prebiop dapat ditolonng dengan kaca mata berlensa rangkap, yaitu lensa cembung dan lensa cekung dalam satu lensa. Bagian atas cekung untuk melihat benda yang jauh dan bagian bawah cembung untuk membaca. 2.L up
  • 5. 7 Lup adalah Lensa positif yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang kecil agar tampak lebih besar dan lebih jelas. Alat ini biasa digunakan oleh tukang arloji pada waktu mereparasi kerusakan jam tangan. Perajin perhiasan emas dan perak juga menggunakan alat ini untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Cara menggunkan lup adalah sebagai berikut. 1) Untuk mata berakomodasi maksimum, benda diletakkan diantara F dan O atau ajarak benda (so) selalu lebih kecil daripada jarak titik api (f). 2) Untuk mata tidak berakomodasi, benda diletakkan tepat pada titik api (f) atau jarak benda (so) sama dengan jarak titik api lup (f). Jika mata berakomodasi maksimum, jarak bayangan benda di titik dekat punctum proximum atau pada jarak baca normal adalah 25 cm. Bayangan yang terjadi maya, si = -25 cm maka berdasarkan persamaan pada lensa: Persamaan perbesaran lup Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum 3.Mikroskop
  • 6. 8 Mikroskop Compound dibuat oleh John Cuff pada 1750 Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Jenis-Jenis Mikroskop Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel.
  • 7. 9 Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal). Struktur Mikroskop Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:  Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.  Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya. Sifat Bayangan Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar. 4.Teleskop
  • 8. 10 Teleskop atau teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati[1] . Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya. Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960. Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan neutrino) membuka spekulasi untuk membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut dengan peranan yang sama dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut teleskop gelombang gravitasi atau pun teleskop partikel berenergi tinggi.