SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
ANTI BIOTIKA
Oleh:
Robby Candra Purnama, S.Farm., M.Kes., Apt.
Pengertian…???
 Antibiotik
Berasal dari bahasa yunani: Anti (lawan),Bios
(hidup )
 Antibiotik adalah Suatu zat kimia yang
dihasilkan oleh bakteri ataupun jamur yang
berkhasiat obat apabila digunakan dalam dosis
tertentu dan berkhasiat mematikan atau
menghambat pertumbuhan kuman dan
toksisitasnya tidak berbahaya bagi manusia.
Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam
Penggunaan Antibiotika
 Gambaran klinis adanya infeksi yang diderita
 Faktor sensitivitas bakteri terhadap antibiotik
 Fungsi ginjal dan hati pasien
 Biaya pengobatan
Antibiotika Kombinasi diberikan
apabila pasien :
 Pengobatan infeksi campuran
 Pengobatan pada infeksi berat yang belum
jelas penyebabnya
 Efek sinergis
 Memperlambat resistensi
Penggolongan atas dasar mekanisme
kerjanya
 Zat bakterisida, pada dosis biasa berkhasiat mematikan
kuman
1. Zat yang bekerja terhadap fase tumbuh, ex: penisilin dan
sefalosporin, polopeptida (polimiksin, basitrasin), rifampisin,
asam nalidiksat dan kuinolon.
2. Zat yang bekerja trhadap fase istirahat, ex: aminoglikosida,
nitrofurantoin, INH, kotrimoksazol.
 Zat bakteriostatik, pada dosis biasa terutama berkhasiat
menghentikan pertumbuhan dan perbanyakan kuman. Ex:
sulfonamida, kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida, linkomisin.
Penggolongan berdasarkan luas aktivitasnya
 Antibiotika Narrow-Spektrum (aktivitas sempit)
Obat ini terutama aktif terhadap beberapa jenis kuman
saja
Misal :
 Penisilin G dan Penisilin V, eritromisin, klindamisin,
kanamisin hanya bekerja terhadap kuman Gram –positif.
 Streptomisin, gentamisin, polimiksin-B, asam nalidiksat
khusus aktif terhadap kuman Gram-negatif.
 Antibiotika Broad Spektrum (aktivitas luas)
Bekerja terhadap lebih banyak kuman baik jenis kuman
Gram-positif maupun jenis kuman Gram-negatif.
Antara lain : Sulfonamida, ampisilin, sefalosporin,
kloramfenikol, tetrasiklin dan rifampisin
Mekanisme Kerja
Obat antibiotika dapat melakukan aktivitasnya
lewat beberapa mekanisme, terutama dengan
penghambatan sintesa materi terpenting dari
bakteri, antara lain:
 Dinding sel.
Sintesanya terganggu sehingga dinding menjadi
kurang sempurna dan tidak tahan terhadap
tekanan osmotis dari plasma dengan akibat
pecah
Ex: Kelompok penisilin dan sefalosporin.
Mekanisme Kerja
 Membran sel
Molekul lipoprotein dari membran plasma (di
dalam dinding sel) dikacaukan sintesanya
hingga menjadi lebih permeabel. Hasilnya, zat-
zat penting dari isi sel dapat merembes keluar.
Ex: Polipeptida dan polyen (nistatin, amfoterisin)
dan imidazol (mikonazol dan ketokonazol).
 Protein Sel.
Sintesanya terganggu, misalnya: kloramfenikol,
tetrasiklin, aminoglikosida, makrolida.
Mekanisme Kerja
 Asam-asam inti (DNA,RNA)
RNA : Rifampisin
DNA : asam nalidiksat dan kinolon, acyclovir.
 Antagonis Saingan
Obat menyaingi zat-zat penting untuk
metabolisme kuman, hingga pertukaran zatnya
terhenti.
Ex : Sulfonamida, trimetoprim, INH.
Prinsip Penggunaan Antibiotik
 Penyebab Infeksi
 Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai infeksi akibat
kuman atau juga untuk prevensi infeksi
 Pemberian antibiotik yang paling ideal adalah berdasarkan
hasil pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman.
 Faktor Pasien
 Antara lain fungsi ginjalnya, fungsi hati, riwayat alergi, daya
tahan infeksi (saluran imunologis), daya tahan terhadap obat,
beratnya infeksi, usia, wanita hamil/menyusui.
Klasifikasi Antibakteri
 Penisilin : benzil penisilin, fenoksimetilpenisilin, ampisilin,
amoksisilin.
 Sefalosporin dan antibiotik beta laktam lainnya ;
sefadroksil, sefaklor, sefotaksim
 Tetrasiklin
 Aminoglikosida; streptomisisn, gentamisin, neomisin
 Makrolida; erotromisin, linkomisin
 Kuinolon; siprofloksasin, ofloksasin
 Sulfonamida dab trimetoprim; kotrimiksazol, suldok
 Antibiotik lainnya.
Asumsi Dasar Pemakaian Antibiotik
 Sifat toksisitas selektif : membunuh
mikroorganisme yang menginvasi host tanpa
merusak sel host.
 Toksisitas Antibiotik lebih bersifat relatif
daripada absolut : perlu kontrol konsentrasi
obat secara hati-hati sehingga dapat ditolerir
tubuh.
Seleksi Obat Antimikroba - Dasar
pertimbangan (ideal) :
 Identifikasi & sensitivitas organisme,
 Tempat infeksi,
 Status pasien (umur, BB, keadaan patologis,
kehamilan & laktasi),
 Keamanan antibiotik,
 Biaya.
Seleksi Obat Antimikroba - Dalam
prakteknya :
 Terapi empirik sebelum identifikasi organisme.
 Berdasar bukti-bukti ilmiah & pengalaman, dengan
mempertimbangkan : mengutamakan obat bakterisid,
memilih obat dengan daya penetrasi baik (jaringan
tubuh, sistem saraf pusat), memilih obat dengan
frekuensi pemberian rendah (drug compliance),
mengutamakan obat dengan pengikatan protein
rendah, tidak merutinkan penggunaan
antibiotik mutakhir (misalnya sefalosporin gen-3) agar
terjamin ketersediaan antibiotik yang lebih efektif bila
dijumpai resistensi)
Seleksi Obat Antimikroba - Pemberian
Antibiotik :
 Dosis : kadar obat di tempat infeksi harus melampaui
MIC kuman. Untuk mencapai kadar puncak obat dlm
darah, kalau perlu dengan loading dose (ganda) dan
dimulai dengan injeksi kemudian diteruskan obat
oral.
 Frekuensi pemberian : tergantung waktu paruh (t½)
obat. Bila t½ pendek, maka frekuensi pemberiannya
sering.
 Lama terapi : harus cukup panjang untuk menjamin
semua kuman telah mati & menghindari
kekambuhan. Lazimnya terapi diteruskan 2-3 hari
setelah gejala penyakit lenyap.
Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Pemberian AB tunggal lebih dianjurkan
untuk :
 Organisme penyebab infeksi spesifik.
 Menurunkan kemungkinan superinfeksi.
 Menurunkan resistensi organisme.
 Mengurangi toksisitas
Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Pemberian Antibiotik kombinasi
untuk keadaan khusus :
 Infeksi campuran.
 Ada risiko resistensi organisme, misalnya
pada TBC.
 Keadaan yang membutuhkan AB dengan
dosis besar, misalnya sepsis, dan
etiologi infeksi yang belum diketahui.
Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Keuntungan Pemberian Antibiotik kombinasi :
 Efek sinergistik / potensiasi, misalnya : a) Betalaktam
+ Aminoglikosid; b) Kotrimoksazol (Sulfametoksazol
+ Trimetoprim); c) MDT pada AIDS (AZT + Ritonavir
+ 3TC).
 Mengatasi & mengurangi resistensi, misalnya : a)
Amoksisilin + Asam klavulanat; b) Obat-obat TBC &
lepra; c) MDT pada AIDS.
 Mengurangi toksisitas, misalnya : Trisulfa +
sitostatika.
Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Kerugian Pemberian Antibiotik
kombinasi :
 Antagonisme pada penggunaan
bakteriostatika & bakterisid yang bekerja
pada fase tumbuh
Resistensi Obat
Definisi “resisten” :
Bila pertumbuhan bakteri tidak dapat
dihambat oleh antibiotik pada kadar maksimal
yang dapat ditolerir host
Penyebab resistensi :
 Perubahan genetik,
 Mutasi spontan DNA,
 Transfer DNA antar organisme (konjugasi,
transduksi, transformasi),
 Induksi antibiotik.
Perubahan ekspresi protein pada
organisme yang resisten :
 Modifikasi tempat target,
 Menurunnya daya penetrasi obat (adanya
lapisan polisakarida, adanya sistem efluks),
 Inaktivasi oleh enzim.
Antibiotika Profilaktik
 Pemberian antibiotik untuk pencegahan
infeksi, bukan untuk pengobatan infeksi.
 Lama pemberian ditentukan oleh lamanya 
risiko infeksi.
 Dapat timbul resistensi bakteri & 
superinfeksi.
Komplikasi Terapi AB
 Hipersensitivitas, misalnya pada pemberian 
Penisilin berupa reaksi alergi ringan (gatal-gatal) 
hingga syok anafilaktik. 
 Toksisitas langsung, misalnya pada pemberian 
Aminoglikosid  berupa ototoksisitas. 
 Superinfeksi, misalnya pada pemberian antibiotik 
spektrum luas atau kombinasi akan menyebabkan 
perubahan flora normal tubuh sehingga  
pertumbuhan organisme lain seperti jamur menjadi 
berlebihan dan resistensi bakteri.
Kegagalan Terapi
 Bukan etiologi infeksi (kanker, fever)
 Obat tidak berpenetrasi ke tempat infeksi
 Lama terapi tidak cukup
 Dosis terlalu rendah
 Dugaan tempat kuman tidak tepat
 Resisten, super infeksi, antagonis
 Faktor penyakit pasien (diabetik)
Toksisitas Antibiotik
 Hipersensitivitas : rash, urticaria, anaphilaksis
 Sensitifitas silang : cefalosporin vs penisilin
 Ototoksisitas : aminoglikosida, eritromisin
 Nefrotoksisitas : aminoglikosida, amfoterisin
 Hepatotoksisitas : flucloxacillin, makrolida, 
tetrasiklin, sulfonamida, ketokonazol
Monitoring Pasien
 Resolusi tanda gejala infeksi
 Monitoring efek samping obat (ESO) dan 
toksisitas
 Perubahan fungsi ginjal, penilaian kadar obat.
ANTIBIOTIKA

More Related Content

What's hot

Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaArwinAr
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiGuide_Consulting
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
 
FARMAKOLOGI ANTIASMA
FARMAKOLOGI ANTIASMAFARMAKOLOGI ANTIASMA
FARMAKOLOGI ANTIASMASapan Nada
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat Dedi Kun
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumSurya Amal
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKSapan Nada
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMTaofik Rusdiana
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotikrula25
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2marwahhh
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikristyaji
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrikTrie Marcory
 
Biosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunderBiosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunderSyahrir Ghibran
 
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
Antijamur
AntijamurAntijamur
Antijamur
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Laporan anestesi lokal
Laporan anestesi lokalLaporan anestesi lokal
Laporan anestesi lokal
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
 
FARMAKOLOGI ANTIASMA
FARMAKOLOGI ANTIASMAFARMAKOLOGI ANTIASMA
FARMAKOLOGI ANTIASMA
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAK
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Toksikologi 2017
Toksikologi 2017Toksikologi 2017
Toksikologi 2017
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisik
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Biosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunderBiosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunder
 
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Farmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotikFarmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotik
 
Ppt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotikPpt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotik
 
Antibiotik
AntibiotikAntibiotik
Antibiotik
 
Anti biotika1
Anti biotika1Anti biotika1
Anti biotika1
 
Antibiotik
AntibiotikAntibiotik
Antibiotik
 
Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Cara Pemberian Antibiotik untuk PerawatCara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
 
Askep pada pasien nyeri
Askep pada pasien nyeriAskep pada pasien nyeri
Askep pada pasien nyeri
 
Analgetik – narkotik
Analgetik – narkotikAnalgetik – narkotik
Analgetik – narkotik
 
ppt TBC 3
ppt TBC 3ppt TBC 3
ppt TBC 3
 
Sintesis
SintesisSintesis
Sintesis
 
ppt TBC 4
ppt TBC 4ppt TBC 4
ppt TBC 4
 
Analgetika
AnalgetikaAnalgetika
Analgetika
 
Kelompok tuberculosis (tbc) (1)
Kelompok tuberculosis (tbc) (1)Kelompok tuberculosis (tbc) (1)
Kelompok tuberculosis (tbc) (1)
 
Analgetika kebidanan
Analgetika kebidananAnalgetika kebidanan
Analgetika kebidanan
 
ppt TBC 5
ppt TBC 5ppt TBC 5
ppt TBC 5
 
Ppt TBC 1
Ppt TBC 1Ppt TBC 1
Ppt TBC 1
 
Konsep farmako perawat
Konsep farmako perawat Konsep farmako perawat
Konsep farmako perawat
 
antibiotik penghambat sintesis protein
antibiotik   penghambat sintesis proteinantibiotik   penghambat sintesis protein
antibiotik penghambat sintesis protein
 
Presentasjon
PresentasjonPresentasjon
Presentasjon
 
Antibiotik
AntibiotikAntibiotik
Antibiotik
 

Similar to ANTIBIOTIKA

teori kimia farmasi obat golongan antibiotik
teori kimia farmasi  obat golongan antibiotikteori kimia farmasi  obat golongan antibiotik
teori kimia farmasi obat golongan antibiotikernaf ferna
 
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.pptPenggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.pptRifdahAulia3
 
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptx
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptxPertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptx
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptxZiazahbia
 
antibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa proteinantibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa proteinDectectif Dccd
 
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)アブドゥル アブドゥル
 
1. Penggunaan Antibiotika.pdf
1. Penggunaan Antibiotika.pdf1. Penggunaan Antibiotika.pdf
1. Penggunaan Antibiotika.pdfaptGandesWinarni
 
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANKULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANUDAYANA UNIVERSITY
 
demam typoid
demam typoiddemam typoid
demam typoidsryast
 
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikrobaAntibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikrobaYuli Yati
 
20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx
20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx
20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptxAfwaNururrahmah
 

Similar to ANTIBIOTIKA (20)

Anti biotika
Anti biotikaAnti biotika
Anti biotika
 
teori kimia farmasi obat golongan antibiotik
teori kimia farmasi  obat golongan antibiotikteori kimia farmasi  obat golongan antibiotik
teori kimia farmasi obat golongan antibiotik
 
Obat antibiotik
Obat antibiotikObat antibiotik
Obat antibiotik
 
Antibiotika & kemoterapetika
Antibiotika & kemoterapetikaAntibiotika & kemoterapetika
Antibiotika & kemoterapetika
 
Antibiotik.ppt
Antibiotik.pptAntibiotik.ppt
Antibiotik.ppt
 
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.pptPenggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
 
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptx
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptxPertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptx
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptx
 
Antibiotik AKPER MUNA
Antibiotik AKPER MUNA Antibiotik AKPER MUNA
Antibiotik AKPER MUNA
 
antibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa proteinantibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa protein
 
Antibiotik AKPER PEMKAB MUNA
Antibiotik  AKPER PEMKAB MUNA Antibiotik  AKPER PEMKAB MUNA
Antibiotik AKPER PEMKAB MUNA
 
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
 
1. Penggunaan Antibiotika.pdf
1. Penggunaan Antibiotika.pdf1. Penggunaan Antibiotika.pdf
1. Penggunaan Antibiotika.pdf
 
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANKULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
 
3. pneumonia.pdf
3. pneumonia.pdf3. pneumonia.pdf
3. pneumonia.pdf
 
demam typoid
demam typoiddemam typoid
demam typoid
 
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikrobaAntibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
 
imunologi
imunologiimunologi
imunologi
 
ppt mikro kel 4.pptx
ppt mikro kel 4.pptxppt mikro kel 4.pptx
ppt mikro kel 4.pptx
 
Power point farmakologi klmpk 2
Power point farmakologi klmpk 2Power point farmakologi klmpk 2
Power point farmakologi klmpk 2
 
20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx
20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx
20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx
 

More from Robby Candra Purnama

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)Robby Candra Purnama
 
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRegulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRobby Candra Purnama
 
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONALANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONALRobby Candra Purnama
 

More from Robby Candra Purnama (20)

REGULASI TENAGA KESEHATAN
REGULASI TENAGA KESEHATANREGULASI TENAGA KESEHATAN
REGULASI TENAGA KESEHATAN
 
POTENSIOMETRI
POTENSIOMETRIPOTENSIOMETRI
POTENSIOMETRI
 
POLARIMETER
POLARIMETERPOLARIMETER
POLARIMETER
 
RHEOLOGI & VISKOSITAS
RHEOLOGI & VISKOSITASRHEOLOGI & VISKOSITAS
RHEOLOGI & VISKOSITAS
 
IKLAN PROMOSI KESEHATAN
IKLAN PROMOSI KESEHATANIKLAN PROMOSI KESEHATAN
IKLAN PROMOSI KESEHATAN
 
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENISINSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
 
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
 
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATANKEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRegulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
 
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKAPERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
 
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
 
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIAANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
 
BAHAN PEMANIS SINTETIS
BAHAN PEMANIS SINTETISBAHAN PEMANIS SINTETIS
BAHAN PEMANIS SINTETIS
 
BAHAN PEWARNA SINTETIS
BAHAN PEWARNA SINTETISBAHAN PEWARNA SINTETIS
BAHAN PEWARNA SINTETIS
 
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONALANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
 
SUPPOSITORIA
SUPPOSITORIA SUPPOSITORIA
SUPPOSITORIA
 
SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA
 
MEDIA PROMOSI KESEHATAN
MEDIA PROMOSI KESEHATANMEDIA PROMOSI KESEHATAN
MEDIA PROMOSI KESEHATAN
 
SALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTASALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTA
 
LEMAK dan MINYAK
LEMAK dan MINYAKLEMAK dan MINYAK
LEMAK dan MINYAK
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 

ANTIBIOTIKA

  • 1. ANTI BIOTIKA Oleh: Robby Candra Purnama, S.Farm., M.Kes., Apt.
  • 2. Pengertian…???  Antibiotik Berasal dari bahasa yunani: Anti (lawan),Bios (hidup )  Antibiotik adalah Suatu zat kimia yang dihasilkan oleh bakteri ataupun jamur yang berkhasiat obat apabila digunakan dalam dosis tertentu dan berkhasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman dan toksisitasnya tidak berbahaya bagi manusia.
  • 3. Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penggunaan Antibiotika  Gambaran klinis adanya infeksi yang diderita  Faktor sensitivitas bakteri terhadap antibiotik  Fungsi ginjal dan hati pasien  Biaya pengobatan
  • 4. Antibiotika Kombinasi diberikan apabila pasien :  Pengobatan infeksi campuran  Pengobatan pada infeksi berat yang belum jelas penyebabnya  Efek sinergis  Memperlambat resistensi
  • 5. Penggolongan atas dasar mekanisme kerjanya  Zat bakterisida, pada dosis biasa berkhasiat mematikan kuman 1. Zat yang bekerja terhadap fase tumbuh, ex: penisilin dan sefalosporin, polopeptida (polimiksin, basitrasin), rifampisin, asam nalidiksat dan kuinolon. 2. Zat yang bekerja trhadap fase istirahat, ex: aminoglikosida, nitrofurantoin, INH, kotrimoksazol.  Zat bakteriostatik, pada dosis biasa terutama berkhasiat menghentikan pertumbuhan dan perbanyakan kuman. Ex: sulfonamida, kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida, linkomisin.
  • 6. Penggolongan berdasarkan luas aktivitasnya  Antibiotika Narrow-Spektrum (aktivitas sempit) Obat ini terutama aktif terhadap beberapa jenis kuman saja Misal :  Penisilin G dan Penisilin V, eritromisin, klindamisin, kanamisin hanya bekerja terhadap kuman Gram –positif.  Streptomisin, gentamisin, polimiksin-B, asam nalidiksat khusus aktif terhadap kuman Gram-negatif.  Antibiotika Broad Spektrum (aktivitas luas) Bekerja terhadap lebih banyak kuman baik jenis kuman Gram-positif maupun jenis kuman Gram-negatif. Antara lain : Sulfonamida, ampisilin, sefalosporin, kloramfenikol, tetrasiklin dan rifampisin
  • 7. Mekanisme Kerja Obat antibiotika dapat melakukan aktivitasnya lewat beberapa mekanisme, terutama dengan penghambatan sintesa materi terpenting dari bakteri, antara lain:  Dinding sel. Sintesanya terganggu sehingga dinding menjadi kurang sempurna dan tidak tahan terhadap tekanan osmotis dari plasma dengan akibat pecah Ex: Kelompok penisilin dan sefalosporin.
  • 8. Mekanisme Kerja  Membran sel Molekul lipoprotein dari membran plasma (di dalam dinding sel) dikacaukan sintesanya hingga menjadi lebih permeabel. Hasilnya, zat- zat penting dari isi sel dapat merembes keluar. Ex: Polipeptida dan polyen (nistatin, amfoterisin) dan imidazol (mikonazol dan ketokonazol).  Protein Sel. Sintesanya terganggu, misalnya: kloramfenikol, tetrasiklin, aminoglikosida, makrolida.
  • 9. Mekanisme Kerja  Asam-asam inti (DNA,RNA) RNA : Rifampisin DNA : asam nalidiksat dan kinolon, acyclovir.  Antagonis Saingan Obat menyaingi zat-zat penting untuk metabolisme kuman, hingga pertukaran zatnya terhenti. Ex : Sulfonamida, trimetoprim, INH.
  • 10. Prinsip Penggunaan Antibiotik  Penyebab Infeksi  Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai infeksi akibat kuman atau juga untuk prevensi infeksi  Pemberian antibiotik yang paling ideal adalah berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman.  Faktor Pasien  Antara lain fungsi ginjalnya, fungsi hati, riwayat alergi, daya tahan infeksi (saluran imunologis), daya tahan terhadap obat, beratnya infeksi, usia, wanita hamil/menyusui.
  • 11. Klasifikasi Antibakteri  Penisilin : benzil penisilin, fenoksimetilpenisilin, ampisilin, amoksisilin.  Sefalosporin dan antibiotik beta laktam lainnya ; sefadroksil, sefaklor, sefotaksim  Tetrasiklin  Aminoglikosida; streptomisisn, gentamisin, neomisin  Makrolida; erotromisin, linkomisin  Kuinolon; siprofloksasin, ofloksasin  Sulfonamida dab trimetoprim; kotrimiksazol, suldok  Antibiotik lainnya.
  • 12. Asumsi Dasar Pemakaian Antibiotik  Sifat toksisitas selektif : membunuh mikroorganisme yang menginvasi host tanpa merusak sel host.  Toksisitas Antibiotik lebih bersifat relatif daripada absolut : perlu kontrol konsentrasi obat secara hati-hati sehingga dapat ditolerir tubuh.
  • 13. Seleksi Obat Antimikroba - Dasar pertimbangan (ideal) :  Identifikasi & sensitivitas organisme,  Tempat infeksi,  Status pasien (umur, BB, keadaan patologis, kehamilan & laktasi),  Keamanan antibiotik,  Biaya.
  • 14. Seleksi Obat Antimikroba - Dalam prakteknya :  Terapi empirik sebelum identifikasi organisme.  Berdasar bukti-bukti ilmiah & pengalaman, dengan mempertimbangkan : mengutamakan obat bakterisid, memilih obat dengan daya penetrasi baik (jaringan tubuh, sistem saraf pusat), memilih obat dengan frekuensi pemberian rendah (drug compliance), mengutamakan obat dengan pengikatan protein rendah, tidak merutinkan penggunaan antibiotik mutakhir (misalnya sefalosporin gen-3) agar terjamin ketersediaan antibiotik yang lebih efektif bila dijumpai resistensi)
  • 15. Seleksi Obat Antimikroba - Pemberian Antibiotik :  Dosis : kadar obat di tempat infeksi harus melampaui MIC kuman. Untuk mencapai kadar puncak obat dlm darah, kalau perlu dengan loading dose (ganda) dan dimulai dengan injeksi kemudian diteruskan obat oral.  Frekuensi pemberian : tergantung waktu paruh (t½) obat. Bila t½ pendek, maka frekuensi pemberiannya sering.  Lama terapi : harus cukup panjang untuk menjamin semua kuman telah mati & menghindari kekambuhan. Lazimnya terapi diteruskan 2-3 hari setelah gejala penyakit lenyap.
  • 16. Kombinasi Obat-Obat Antimikroba Pemberian AB tunggal lebih dianjurkan untuk :  Organisme penyebab infeksi spesifik.  Menurunkan kemungkinan superinfeksi.  Menurunkan resistensi organisme.  Mengurangi toksisitas
  • 17. Kombinasi Obat-Obat Antimikroba Pemberian Antibiotik kombinasi untuk keadaan khusus :  Infeksi campuran.  Ada risiko resistensi organisme, misalnya pada TBC.  Keadaan yang membutuhkan AB dengan dosis besar, misalnya sepsis, dan etiologi infeksi yang belum diketahui.
  • 18. Kombinasi Obat-Obat Antimikroba Keuntungan Pemberian Antibiotik kombinasi :  Efek sinergistik / potensiasi, misalnya : a) Betalaktam + Aminoglikosid; b) Kotrimoksazol (Sulfametoksazol + Trimetoprim); c) MDT pada AIDS (AZT + Ritonavir + 3TC).  Mengatasi & mengurangi resistensi, misalnya : a) Amoksisilin + Asam klavulanat; b) Obat-obat TBC & lepra; c) MDT pada AIDS.  Mengurangi toksisitas, misalnya : Trisulfa + sitostatika.
  • 19. Kombinasi Obat-Obat Antimikroba Kerugian Pemberian Antibiotik kombinasi :  Antagonisme pada penggunaan bakteriostatika & bakterisid yang bekerja pada fase tumbuh
  • 20. Resistensi Obat Definisi “resisten” : Bila pertumbuhan bakteri tidak dapat dihambat oleh antibiotik pada kadar maksimal yang dapat ditolerir host Penyebab resistensi :  Perubahan genetik,  Mutasi spontan DNA,  Transfer DNA antar organisme (konjugasi, transduksi, transformasi),  Induksi antibiotik.
  • 21. Perubahan ekspresi protein pada organisme yang resisten :  Modifikasi tempat target,  Menurunnya daya penetrasi obat (adanya lapisan polisakarida, adanya sistem efluks),  Inaktivasi oleh enzim.
  • 22. Antibiotika Profilaktik  Pemberian antibiotik untuk pencegahan infeksi, bukan untuk pengobatan infeksi.  Lama pemberian ditentukan oleh lamanya  risiko infeksi.  Dapat timbul resistensi bakteri &  superinfeksi.
  • 23. Komplikasi Terapi AB  Hipersensitivitas, misalnya pada pemberian  Penisilin berupa reaksi alergi ringan (gatal-gatal)  hingga syok anafilaktik.   Toksisitas langsung, misalnya pada pemberian  Aminoglikosid  berupa ototoksisitas.   Superinfeksi, misalnya pada pemberian antibiotik  spektrum luas atau kombinasi akan menyebabkan  perubahan flora normal tubuh sehingga   pertumbuhan organisme lain seperti jamur menjadi  berlebihan dan resistensi bakteri.
  • 24. Kegagalan Terapi  Bukan etiologi infeksi (kanker, fever)  Obat tidak berpenetrasi ke tempat infeksi  Lama terapi tidak cukup  Dosis terlalu rendah  Dugaan tempat kuman tidak tepat  Resisten, super infeksi, antagonis  Faktor penyakit pasien (diabetik)
  • 25. Toksisitas Antibiotik  Hipersensitivitas : rash, urticaria, anaphilaksis  Sensitifitas silang : cefalosporin vs penisilin  Ototoksisitas : aminoglikosida, eritromisin  Nefrotoksisitas : aminoglikosida, amfoterisin  Hepatotoksisitas : flucloxacillin, makrolida,  tetrasiklin, sulfonamida, ketokonazol
  • 26. Monitoring Pasien  Resolusi tanda gejala infeksi  Monitoring efek samping obat (ESO) dan  toksisitas  Perubahan fungsi ginjal, penilaian kadar obat.