SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
By
Robby Candra Purnama, S.Farm., Apt., M.Kes.
SKRINING FITOKIMIA
 Skrinning fitokimia merupakan langkah awal
dalam penelitian mengenai tumbuhan obat
 Sebagain besar skrinning fitokimia berfokus
kepada metabolit sekunder pada tumbuhan.
 Meliputi pemeriksaan golongan alkaloid,
flavonoid, saponin, kuinon, tanin dan
steroid/triterpenoid
Tujuan Skrining Fitokimia
• Mengetahui golongan senyawa yang
terdapat dalam simplisia, ekstrak, fraksi,
subfraksi dan isolat
• Menetukan metode yang akan digunakan
dalam mengisolasi senyawa dari simplisia
• Pencarian senyawa aktif baru, prekursor
bagi sintesis obat-obat baru atau prototipe
senyawa obat berkeaktifa tertentu yang
berasal dari tanaman
Alkaloid
 Bersifat basa karena adanya pasangan
elektron bebas pada atom nitrogennya
 Mampu membentuk senyawa kompleks
tidak larut dengan logam berat
 Mayer : KI dan HgCl2  putih
 Dragendorff : Bi(NO3)3  jingga-coklat
Lanjutan…
 Beberapa senyawa non alkaloid juga
dapat mengendap dengan pereaksi-
pereaksi tersebut  reaksi positif
palsu
Contoh : protein, kumarin, dll
 Alkaloid kuaterner tidak dapat diubah
menjadi basa dan tetap berada dalam
sel (tidak tertarik oleh pelarut)  reaksi
negatif palsu
Pemeriksaan Alkaloid
SAMPEL
+ Amonia 25%
+ CHCl3  gerus
- Saring
AMPAS
• Ekstraksi dengan HCl 10%
• Fase air di ambil
• Bagi 3 bagian
BLANKO Dragendorff+ Mayer
FILTRAT
Endapan
putih
Endapan
jingga
Pereaksi Mayer
 Pembuatan pereaksi Mayer
 Reaksi dengan alkaloid
• Pembuatan pereaksi Dragendorff
• Reaksi dengan alkaloid
Pereaksi Dragendorff
Flavonoid
• Pengenalan flavonoid dilakukan dengan uji
Wilstater sianidin
• Reaksi didasarkan pada reduksi gugus karbonil
pada lingkar δ-lakton menjadi alkohol yang
berwarna-warna (garam flavilium) tergantung
gugus fungsi pada lingkar A atau B
• Warna merah sampai jingga  flavon, warna
merah tua  flavonol atau flavonon, warna
hijau sampai biru  aglikon atau glikosida
• Warna ini dapat ditarik oleh amil alkohol
Pemeriksaan Flavonoid
SAMPEL
+ air panas  didihkan
- Saring
AMPAS
+ Serbuk Mg, + alkohol : HCl (1:1)
+ Amil alkohol
- Kocok kuat  biarkan memisah
Warna jingga-merah pada lapisan amil
alkohol  positif Flavonoid
FILTRAT
Reaksi Uji Wilstater
Mg + 2HCl  MgCl2 + H2
Saponin
• Pada umumnya saponin merupakan suatu
glikosida
• Bila dihidrolisis akan menghasilkan bagian
glikon (gula) dan aglikon (non gula)
• Dengan pengocokan kuat glikosida mampu
membentuk buih dalam air yang terhidrolisis
menjadi gula dan senyawa lain
• Pemeriksaan saponin dilakukan dengan uji
Forth berdasarkan kemampuannya
membentuk buih dalam air
Pemeriksaan saponin
SAMPEL
+ air panas  didihkan
- Saring
AMPAS
• Kocok secara vertikal selama 10 detik
• Biarkan 10 menit
• Busa > 1 cm
+ HCl 2N  busa stabil (positif saponin)
FILTRAT
Reaksi hidrolisis saponin
Kuinon
 Senyawa kuinon umumnya merupakan turunan
p-benzokuinon
 Pemeriksaan dilakukan dengan uji Brontager
 Didasarkan pada kemampuannya membentuk
garam berwarna antara hidrokuinon dengan
larutan alkali kuat
 Gugus keton pada hidrokuinon terionisasi oleh
NaOH membentuk ikatan rangkap terkonjugasi
berwarna merah terang karena adanya garam
alkali (kuinoid)
Pemeriksaan kuinon
SAMPEL
+ air panas  didihkan
- Saring
AMPAS
+ NaOH
Warna kuning-merah
FILTRAT
Reaksi uji Brontager
O
O
OH
OH
OH
ONa
NaOH
Tanin dan polifenolat
 Tanin merupakan suatu senyawa
polifenolat
 Gugus fenol akan memberikan warna
hijau, biru atau hitam dengan FeCl3
 Ciri khas tanin  mengendapkan
protein dan makromolekul lain
Lanjutan…
• Dua jenis tanin :
 Tanin galat : terhidrolisis dengan
asam, basa atau enzim
 Tanin katekat : membentuk warna
merah coklat (flobafen) dengan
penambahan asam dan pemanasan
Pemeriksaan tanin
SAMPEL
+ air panas  didihkan
- Saring
AMPAS
+ FeCl3
Warna hijau-hitam  polifenolat
FILTRAT
+ gelatin 1%
Endapan putih
 tanin
+ steasny (T 90°C)
Endapan merah muda
 tanin katekatsaring
FILTRAT
+ Na asetat
+ FeCl3
Warna hijau
 tanin galat
Reaksi Polifenol dengan
FeCl3
Reaksi Tanin dengan Gelatin
Reaksi Tanin dengan
Steasny
 Pereaksi stesny terdiri dari formalin 3% :
HCl (2:1)
 Tanin katekat (polimer katekin) dapat
berkondensasi dengan formaldehid
 Dengan penambahan HCl dan panas
akan memutuskan ikatan antara karbon-
karbon penghubung dalam tanin 
melepaskan monomer antosianidin
(endapan merah)
Steroid dan Triterpenoid
 Golongan steroid dan terpenoid
merupakan senyawa yang mirip karena
tersusun dari satuan isopren
STEROID TRITERPENOID
 Reagen Liebermann-Burchard dapat
digunakan untuk membedakan kedua
golongan senyawa
 Gugus yang berperan pada steroid adalah
adanya dua ikatan rangkap terkonjugasi di
cincin B atau satu ikatan rangkap dan gugus
metilen di C7 yang dapat mengalami
oksidasi dan dehidrogenasi
 Pada triterpenoid gugus yang berperan
adalah metilen di C11 pada cincin C
Naturally occuring
Cholesterol
is of the b
configuration
Pemeriksaan Steroid dan
Triterpenoid
SAMPEL
• Maserasi dalam eter
• Saring
AMPAS
• Uapakan
• + pereaksi LB
Waran biru-hijau  steroid
Warna merah ungu  triterpenoid
FILTRAT
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidHafni Zuhroh
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanuus17F
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2marwahhh
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIElvarinna Permata
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...anandajpz
 
laporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docxlaporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docxakqj10oke
 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin CarlosEnvious
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirupsisabihi
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKARezkyNurAziz
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesMusrin Salila
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMulky Smaikers
 

What's hot (20)

Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Ppt emulsi lotion
Ppt emulsi lotionPpt emulsi lotion
Ppt emulsi lotion
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehid
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutan
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
Pembuatan amilum
Pembuatan amilumPembuatan amilum
Pembuatan amilum
 
Fenomena antarmuka
Fenomena antarmuka Fenomena antarmuka
Fenomena antarmuka
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
 
Titik lebur
Titik leburTitik lebur
Titik lebur
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...
 
laporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docxlaporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docx
 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
 

Similar to SKRINNING FITOKIMIA

Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)Hani Ani
 
SESI 10-11 FLAVONOID.pptx
SESI 10-11 FLAVONOID.pptxSESI 10-11 FLAVONOID.pptx
SESI 10-11 FLAVONOID.pptxdiah72
 
PPT Isolasi Benalu Teh
PPT Isolasi Benalu TehPPT Isolasi Benalu Teh
PPT Isolasi Benalu TehHani Ani
 
Skrining fitokimia
Skrining fitokimiaSkrining fitokimia
Skrining fitokimiaershahasan
 
Farmakognosi analitik tanin
Farmakognosi analitik taninFarmakognosi analitik tanin
Farmakognosi analitik taninAlljabar Rahmat
 
Materi Kuliah terpenoid fitokimia farmasi
Materi Kuliah terpenoid fitokimia farmasiMateri Kuliah terpenoid fitokimia farmasi
Materi Kuliah terpenoid fitokimia farmasiLidyaEvangelistaTamp
 
FLAVONOID (METABOLIT SEKUNDER)_FARMAKOGNOSI
FLAVONOID (METABOLIT SEKUNDER)_FARMAKOGNOSIFLAVONOID (METABOLIT SEKUNDER)_FARMAKOGNOSI
FLAVONOID (METABOLIT SEKUNDER)_FARMAKOGNOSIBriaRevin
 
Identifikasi Senyawa Organik
Identifikasi Senyawa OrganikIdentifikasi Senyawa Organik
Identifikasi Senyawa Organikfitriasusilowati
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonAndriana Andriana
 
ALKALOID - FITOKIMIA.pdf
ALKALOID - FITOKIMIA.pdfALKALOID - FITOKIMIA.pdf
ALKALOID - FITOKIMIA.pdfCacakansha1
 
P 6-7 Parameter spesifik.pptx
P 6-7 Parameter spesifik.pptxP 6-7 Parameter spesifik.pptx
P 6-7 Parameter spesifik.pptxMayMedika
 
Tugas 1 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 1 q1 a117036_tri asmayantiTugas 1 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 1 q1 a117036_tri asmayantiTri Asmayanti
 
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikratPembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikratwindi ade
 

Similar to SKRINNING FITOKIMIA (20)

9 zat warna alami
9 zat warna alami9 zat warna alami
9 zat warna alami
 
Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)
 
PP KOMPRE.pptx
PP KOMPRE.pptxPP KOMPRE.pptx
PP KOMPRE.pptx
 
SESI 10-11 FLAVONOID.pptx
SESI 10-11 FLAVONOID.pptxSESI 10-11 FLAVONOID.pptx
SESI 10-11 FLAVONOID.pptx
 
PPT Isolasi Benalu Teh
PPT Isolasi Benalu TehPPT Isolasi Benalu Teh
PPT Isolasi Benalu Teh
 
Skrining fitokimia
Skrining fitokimiaSkrining fitokimia
Skrining fitokimia
 
Farmakognosi analitik tanin
Farmakognosi analitik taninFarmakognosi analitik tanin
Farmakognosi analitik tanin
 
Materi Kuliah terpenoid fitokimia farmasi
Materi Kuliah terpenoid fitokimia farmasiMateri Kuliah terpenoid fitokimia farmasi
Materi Kuliah terpenoid fitokimia farmasi
 
FLAVONOID (METABOLIT SEKUNDER)_FARMAKOGNOSI
FLAVONOID (METABOLIT SEKUNDER)_FARMAKOGNOSIFLAVONOID (METABOLIT SEKUNDER)_FARMAKOGNOSI
FLAVONOID (METABOLIT SEKUNDER)_FARMAKOGNOSI
 
3322 6485-1-sm
3322 6485-1-sm3322 6485-1-sm
3322 6485-1-sm
 
Identifikasi Senyawa Organik
Identifikasi Senyawa OrganikIdentifikasi Senyawa Organik
Identifikasi Senyawa Organik
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
 
PP HASIL SARI-ok.pptx
PP HASIL SARI-ok.pptxPP HASIL SARI-ok.pptx
PP HASIL SARI-ok.pptx
 
7.zat warna alami
7.zat warna alami7.zat warna alami
7.zat warna alami
 
ALKALOID - FITOKIMIA.pdf
ALKALOID - FITOKIMIA.pdfALKALOID - FITOKIMIA.pdf
ALKALOID - FITOKIMIA.pdf
 
Analisis senyawa obat
Analisis senyawa obatAnalisis senyawa obat
Analisis senyawa obat
 
P 6-7 Parameter spesifik.pptx
P 6-7 Parameter spesifik.pptxP 6-7 Parameter spesifik.pptx
P 6-7 Parameter spesifik.pptx
 
Tugas 1 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 1 q1 a117036_tri asmayantiTugas 1 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 1 q1 a117036_tri asmayanti
 
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikratPembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
 
T a n i n
T a n i nT a n i n
T a n i n
 

More from Robby Candra Purnama

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)Robby Candra Purnama
 
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRegulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRobby Candra Purnama
 
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONALANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONALRobby Candra Purnama
 

More from Robby Candra Purnama (20)

REGULASI TENAGA KESEHATAN
REGULASI TENAGA KESEHATANREGULASI TENAGA KESEHATAN
REGULASI TENAGA KESEHATAN
 
POTENSIOMETRI
POTENSIOMETRIPOTENSIOMETRI
POTENSIOMETRI
 
POLARIMETER
POLARIMETERPOLARIMETER
POLARIMETER
 
RHEOLOGI & VISKOSITAS
RHEOLOGI & VISKOSITASRHEOLOGI & VISKOSITAS
RHEOLOGI & VISKOSITAS
 
IKLAN PROMOSI KESEHATAN
IKLAN PROMOSI KESEHATANIKLAN PROMOSI KESEHATAN
IKLAN PROMOSI KESEHATAN
 
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENISINSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
 
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
 
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATANKEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRegulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
 
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKAPERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
 
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
 
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIAANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
 
BAHAN PEMANIS SINTETIS
BAHAN PEMANIS SINTETISBAHAN PEMANIS SINTETIS
BAHAN PEMANIS SINTETIS
 
BAHAN PEWARNA SINTETIS
BAHAN PEWARNA SINTETISBAHAN PEWARNA SINTETIS
BAHAN PEWARNA SINTETIS
 
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONALANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
 
SUPPOSITORIA
SUPPOSITORIA SUPPOSITORIA
SUPPOSITORIA
 
MEDIA PROMOSI KESEHATAN
MEDIA PROMOSI KESEHATANMEDIA PROMOSI KESEHATAN
MEDIA PROMOSI KESEHATAN
 
SALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTASALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTA
 
LEMAK dan MINYAK
LEMAK dan MINYAKLEMAK dan MINYAK
LEMAK dan MINYAK
 
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTUSIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 

Recently uploaded (20)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 

SKRINNING FITOKIMIA

  • 1. By Robby Candra Purnama, S.Farm., Apt., M.Kes.
  • 2. SKRINING FITOKIMIA  Skrinning fitokimia merupakan langkah awal dalam penelitian mengenai tumbuhan obat  Sebagain besar skrinning fitokimia berfokus kepada metabolit sekunder pada tumbuhan.  Meliputi pemeriksaan golongan alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin dan steroid/triterpenoid
  • 3. Tujuan Skrining Fitokimia • Mengetahui golongan senyawa yang terdapat dalam simplisia, ekstrak, fraksi, subfraksi dan isolat • Menetukan metode yang akan digunakan dalam mengisolasi senyawa dari simplisia • Pencarian senyawa aktif baru, prekursor bagi sintesis obat-obat baru atau prototipe senyawa obat berkeaktifa tertentu yang berasal dari tanaman
  • 4. Alkaloid  Bersifat basa karena adanya pasangan elektron bebas pada atom nitrogennya  Mampu membentuk senyawa kompleks tidak larut dengan logam berat  Mayer : KI dan HgCl2  putih  Dragendorff : Bi(NO3)3  jingga-coklat
  • 5. Lanjutan…  Beberapa senyawa non alkaloid juga dapat mengendap dengan pereaksi- pereaksi tersebut  reaksi positif palsu Contoh : protein, kumarin, dll  Alkaloid kuaterner tidak dapat diubah menjadi basa dan tetap berada dalam sel (tidak tertarik oleh pelarut)  reaksi negatif palsu
  • 6. Pemeriksaan Alkaloid SAMPEL + Amonia 25% + CHCl3  gerus - Saring AMPAS • Ekstraksi dengan HCl 10% • Fase air di ambil • Bagi 3 bagian BLANKO Dragendorff+ Mayer FILTRAT Endapan putih Endapan jingga
  • 7. Pereaksi Mayer  Pembuatan pereaksi Mayer  Reaksi dengan alkaloid
  • 8. • Pembuatan pereaksi Dragendorff • Reaksi dengan alkaloid Pereaksi Dragendorff
  • 9. Flavonoid • Pengenalan flavonoid dilakukan dengan uji Wilstater sianidin • Reaksi didasarkan pada reduksi gugus karbonil pada lingkar δ-lakton menjadi alkohol yang berwarna-warna (garam flavilium) tergantung gugus fungsi pada lingkar A atau B • Warna merah sampai jingga  flavon, warna merah tua  flavonol atau flavonon, warna hijau sampai biru  aglikon atau glikosida • Warna ini dapat ditarik oleh amil alkohol
  • 10. Pemeriksaan Flavonoid SAMPEL + air panas  didihkan - Saring AMPAS + Serbuk Mg, + alkohol : HCl (1:1) + Amil alkohol - Kocok kuat  biarkan memisah Warna jingga-merah pada lapisan amil alkohol  positif Flavonoid FILTRAT
  • 11. Reaksi Uji Wilstater Mg + 2HCl  MgCl2 + H2
  • 12. Saponin • Pada umumnya saponin merupakan suatu glikosida • Bila dihidrolisis akan menghasilkan bagian glikon (gula) dan aglikon (non gula) • Dengan pengocokan kuat glikosida mampu membentuk buih dalam air yang terhidrolisis menjadi gula dan senyawa lain • Pemeriksaan saponin dilakukan dengan uji Forth berdasarkan kemampuannya membentuk buih dalam air
  • 13. Pemeriksaan saponin SAMPEL + air panas  didihkan - Saring AMPAS • Kocok secara vertikal selama 10 detik • Biarkan 10 menit • Busa > 1 cm + HCl 2N  busa stabil (positif saponin) FILTRAT
  • 15. Kuinon  Senyawa kuinon umumnya merupakan turunan p-benzokuinon  Pemeriksaan dilakukan dengan uji Brontager  Didasarkan pada kemampuannya membentuk garam berwarna antara hidrokuinon dengan larutan alkali kuat  Gugus keton pada hidrokuinon terionisasi oleh NaOH membentuk ikatan rangkap terkonjugasi berwarna merah terang karena adanya garam alkali (kuinoid)
  • 16. Pemeriksaan kuinon SAMPEL + air panas  didihkan - Saring AMPAS + NaOH Warna kuning-merah FILTRAT
  • 18. Tanin dan polifenolat  Tanin merupakan suatu senyawa polifenolat  Gugus fenol akan memberikan warna hijau, biru atau hitam dengan FeCl3  Ciri khas tanin  mengendapkan protein dan makromolekul lain
  • 19. Lanjutan… • Dua jenis tanin :  Tanin galat : terhidrolisis dengan asam, basa atau enzim  Tanin katekat : membentuk warna merah coklat (flobafen) dengan penambahan asam dan pemanasan
  • 20. Pemeriksaan tanin SAMPEL + air panas  didihkan - Saring AMPAS + FeCl3 Warna hijau-hitam  polifenolat FILTRAT + gelatin 1% Endapan putih  tanin + steasny (T 90°C) Endapan merah muda  tanin katekatsaring FILTRAT + Na asetat + FeCl3 Warna hijau  tanin galat
  • 23. Reaksi Tanin dengan Steasny  Pereaksi stesny terdiri dari formalin 3% : HCl (2:1)  Tanin katekat (polimer katekin) dapat berkondensasi dengan formaldehid  Dengan penambahan HCl dan panas akan memutuskan ikatan antara karbon- karbon penghubung dalam tanin  melepaskan monomer antosianidin (endapan merah)
  • 24. Steroid dan Triterpenoid  Golongan steroid dan terpenoid merupakan senyawa yang mirip karena tersusun dari satuan isopren STEROID TRITERPENOID
  • 25.  Reagen Liebermann-Burchard dapat digunakan untuk membedakan kedua golongan senyawa  Gugus yang berperan pada steroid adalah adanya dua ikatan rangkap terkonjugasi di cincin B atau satu ikatan rangkap dan gugus metilen di C7 yang dapat mengalami oksidasi dan dehidrogenasi  Pada triterpenoid gugus yang berperan adalah metilen di C11 pada cincin C
  • 27. Pemeriksaan Steroid dan Triterpenoid SAMPEL • Maserasi dalam eter • Saring AMPAS • Uapakan • + pereaksi LB Waran biru-hijau  steroid Warna merah ungu  triterpenoid FILTRAT