SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Immune Booster
Imunitas
Imunitas mengacu pada kemampuan tubuh untuk mencegah invasi
patogen. Patogen adalah zat penyebab penyakit asing, seperti
bakteri dan virus, dan orang-orang terpapar setiap hari. Antigen
melekat pada permukaan patogen dan merangsang respon imun
dalam tubuh. Respon imun adalah sistem pertahanan tubuh untuk
melawan antigen dan melindungi tubuh.
Marker Imunitas
Marker imunitas adalah protein yang menentukan kemampuan kita untuk melawan agen
berbahaya seperti bakteri dan zat asing lainnya.
Adanya inflamasi akan memicu sekresi beberapa protein seperti sitokin, sevagai contoh adalah
Interleukin (IL), Interferon (INF), Tumour Necrosis Factor (TNF), yang dapat menjadi marker
dalam tes imunologi. Marker ini juga dapat beragam pada setiap inflamasi yang dipicu oleh hal
yang berbeda.
Tes imunologi yang paling lazim dilakukan adalah tes darah. Tes darah dapat menentukan level
immunoglobulin atau sitokin dalam sel darah dan menentukan sel imun.
Beta Glukan
 Beta-gukan merupakan jenis polisakarida yang banyak terdapat pada dinding sel bakteri, fungi
atau serealia.
 Terdapat beberapa jenis beta-glukan berdasarkan rantai karbonnya:
• β(1,3)D-glucan dengan rantai cabang β(1,6) panjang, merupakan bentuk beta glukan yang
ditemukan dalam baker yeast (Saccharomyces cerevisiae), yang biasa digunakan sebagai
suplemen atau peningkat imunitas.
• Pada serealia, rantai beta-glukan yang ditemukan adalan rantai utama β(1,3)D-glucan
dengan rantai cabang β(1,4)-glucan, yang berperan sebagai serat larut air yang dapat
mengikat kolesterol di dalam usus besar.
Sievenpiper et al., 2013 (British Journal of Nutrition)
DIPERBOLEHKAN
Meniran (Phyllanthus)
 Phyllanthus dikenal sebagai imunomodulator, antiviral, antibakteria, diuretik,
hepatoprotektor dan dapat menormalkan gula darah.
 Kandungan aktif  alkaloid, flavonoid, terpenoid, cardiac glycoside, saponin, tanin,
cyanogenic glycoside.
 Kandungan yang hanya terdapat dalam phyllanthus  phyllanthin, hypophyllanthin,
niranthin, nirtetralin, phyltetralin, phyllangin, nirphyllin, phyllnirurin dan corilagin.
 Penelitian menunjukkan kemampuan phyllanthus untuk memperbaiki hepatitis B
kronis, TB paru, infeksi varicella-zoster dan tonsilofaringitis.
 Mekanisme pertahanan imunitas dari phyllanthus adalah mengaktivasi neutrophil,
makrofag, (monosit), serta sel B dan T.
Danladi et al., 2018 (Bayero University, Nigeria; The Journal of Phytopharmacology)
Tjandrawinata et al., 2017 (Dexa Medica; Asian Pasific Journal of Tropical Disease)
IZIN KHUSUS BPOM
Temulawak, Kunyit (Curcuma)
 Curcumin, zat yang terdapat pada rimpang golongan temulawak dan kunyit memiliki
kemampuan anti inflamasi.
 Mekanisme anti inflamasi: menghambat proinflamatori sitokin (TNF-α, IL-1, IL-6),
menurunkan ekspresi cyclooxygenase/COX-2 sebagai penanda inflamasi, dan menormalkan
fungsi NF-κB sebagai modulator imunitas adaptif dan bawaan.
 Kandungan antioksidan dalam curcumin dapat melindungi membran sel dari peroksida lipid,
sehingga mengurangi kemungkinan kerusakan sel.
 Penelitian pada tikus sepsis menunjukkan adanya penurunan stres oksidatif yang dapat
menyebabkan gangguan jantung setelah injeksi curcumin. Injeksi tersebut juga
meningkatkan jumlah SOD sebagai marker antioksidan.
 Penelitian preklinis maupun klinis menunjukkan perbaikan respon imunitas pada pasien
lupus yang mengkonsumsi curcumin, dengan mengaktifkan sel dendrit dan sel T, serta
meregulasi T helper.
Karimi et al., 2019 (Tabriz University, Iran; Phytotherapy Research)
Momtazi-Borojeni et al., (Mashaad University, Iran; Autoimmunity Reviews, Elsevier)
DIPERBOLEHKAN
Jahe (Ginger)
 Diketahui bahwa jahe berfungsi sebagai pereda mual dan muntah, anti inflamasi,
mengurangi risiko penyakit metabolik, memperbaiki fungsi pencernaan, dan
menurunkan risiko kanker kolon.
 Penelitian pada pasien osteoarthritis (OA) menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat
menurunkan proinflamatori sitokin (konsumsi 500 mg ginger powder selama tiga
bulan).
 Penelitian pada pasien rheumatoid arthritis menunjukkan adanya peningkatan
ekspresi gen FOXP3, protein yang terlibat dalam respon imun tubuh, sehingga
menurunkan reaksi inflamasi.
 Pada kasus inflamasi organ pernafasan, pemberian jahe bersamaan dengan anti
tuberkular dapat signifikan menurunkan jumlah TNF-α dan malondialdehid sebagai
penanda stres oksidatif.
Anh et al., 2019 (Seoul National University, South Korea; Nutrients)
DIPERBOLEHKAN
Moringa
 Komponen fitokimia  tannin, steroid, triterpenoid, flavonoid, saponin,
anthraquinones, alkaloid, dan gula reduksi
 Kandungan fitokimia dalam moringa merupakan antioksidan yang
cukup kuat.
 Mekanisme pertahanan imunitas didapat dari perbaikan probiotik usus
dan juga meningkatkan fungsi imunitas humoral dan seluler.
 Moringa tidak memiliki mekanisme langsung dalam peningkatan
imunitas, namun kemampuan antioksidan moringa menjadikannya
mampu memperbaiki keadaan inflamasi dalam tubuh.
Kasolo et al., 2010 (Makerere University, Uganda; Journal of Medicinal Plant Research)
DIPERBOLEHKAN
Echinacea
 Echinachea memiliki kemampuan antibakteri dan mampu memperkuat fungsi imunitas seluler.
 Echinacea lebih banyak menguatkan imunitas non spesifik berupa respon inflamasi dan reaksi
fagositosis.
 Terjadi peningkatan jumlah dan fungsionalitas sel NK setelah pemberian ekstrak Echinacea.
Rogala et al., 2008 (Medical University of Warsaw, Poland; Clinical Immunology)
Skopińska-Różewska et al., 2011 (Medical University of Warsaw, Poland; Experimental immunology)
IZIN KHUSUS BPOM
Reishi Mushroom
 Beta glukan dalam jamur reishi diketahui dapat memperbaiki fungsi imunitas.
 Beta glukan tersebut mampu mengaktivasi proses diferensiasi sel B, memperbaiki sekresi Ig M,
serta memperbaiki proses signaling antar sel.
 Sedang dikembangkan terapi kanker dengan menggunakan beta glukan jamur reishi. Pemberian
jamur reishi saat kemoterapi dapat meningkatkan kemajuan terapi dibandingkan kemoterapi
tanpa penambahan jamur reishi.
 Kemampuan perlawanan kanker didapat dari peningkatan sekresi CD3, CD4 dan CD8.
Jin et al., 2012 (University of Sidney, Australia; Cohrane Library)
IZIN KHUSUS BPOM
- Mencari informasi tentang bahan aktif dalam jamur kuping, jamur tiram, dan jamur
champignon
- Mencari tahu apakah sudah diperbolehkan atau izin khusus
20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx

More Related Content

Similar to 20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx

Similar to 20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx (20)

Imunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptxImunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptx
 
Presentasidahsyat xamthone2
Presentasidahsyat xamthone2Presentasidahsyat xamthone2
Presentasidahsyat xamthone2
 
Imunomodulator daun tempuyang
Imunomodulator   daun tempuyangImunomodulator   daun tempuyang
Imunomodulator daun tempuyang
 
Bioteknologi dalam bidang obat-obatan
Bioteknologi dalam bidang obat-obatanBioteknologi dalam bidang obat-obatan
Bioteknologi dalam bidang obat-obatan
 
Ppt bioteknologi interferon
Ppt bioteknologi interferonPpt bioteknologi interferon
Ppt bioteknologi interferon
 
Aplikasi imunologi
Aplikasi imunologiAplikasi imunologi
Aplikasi imunologi
 
Aplikasi imunologi
Aplikasi imunologiAplikasi imunologi
Aplikasi imunologi
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadi
 
Fitoterapi antiinflamasi
Fitoterapi antiinflamasiFitoterapi antiinflamasi
Fitoterapi antiinflamasi
 
Peranan Bioteknologi dalam Bidang Pengobatan_KEL. 3 (1).pptx
Peranan Bioteknologi dalam Bidang Pengobatan_KEL. 3 (1).pptxPeranan Bioteknologi dalam Bidang Pengobatan_KEL. 3 (1).pptx
Peranan Bioteknologi dalam Bidang Pengobatan_KEL. 3 (1).pptx
 
RESISTENSI.pptx
RESISTENSI.pptxRESISTENSI.pptx
RESISTENSI.pptx
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PK BD GARD - MS.pdf
PK BD GARD - MS.pdfPK BD GARD - MS.pdf
PK BD GARD - MS.pdf
 
Makalah imunologi2
Makalah imunologi2Makalah imunologi2
Makalah imunologi2
 
Apa itu propolis
Apa itu propolisApa itu propolis
Apa itu propolis
 
zat gizi dengan imunitas
zat gizi dengan imunitaszat gizi dengan imunitas
zat gizi dengan imunitas
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Makalah imunologi2
Makalah imunologi2Makalah imunologi2
Makalah imunologi2
 

20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx

  • 2. Imunitas Imunitas mengacu pada kemampuan tubuh untuk mencegah invasi patogen. Patogen adalah zat penyebab penyakit asing, seperti bakteri dan virus, dan orang-orang terpapar setiap hari. Antigen melekat pada permukaan patogen dan merangsang respon imun dalam tubuh. Respon imun adalah sistem pertahanan tubuh untuk melawan antigen dan melindungi tubuh.
  • 3. Marker Imunitas Marker imunitas adalah protein yang menentukan kemampuan kita untuk melawan agen berbahaya seperti bakteri dan zat asing lainnya. Adanya inflamasi akan memicu sekresi beberapa protein seperti sitokin, sevagai contoh adalah Interleukin (IL), Interferon (INF), Tumour Necrosis Factor (TNF), yang dapat menjadi marker dalam tes imunologi. Marker ini juga dapat beragam pada setiap inflamasi yang dipicu oleh hal yang berbeda. Tes imunologi yang paling lazim dilakukan adalah tes darah. Tes darah dapat menentukan level immunoglobulin atau sitokin dalam sel darah dan menentukan sel imun.
  • 4. Beta Glukan  Beta-gukan merupakan jenis polisakarida yang banyak terdapat pada dinding sel bakteri, fungi atau serealia.  Terdapat beberapa jenis beta-glukan berdasarkan rantai karbonnya: • β(1,3)D-glucan dengan rantai cabang β(1,6) panjang, merupakan bentuk beta glukan yang ditemukan dalam baker yeast (Saccharomyces cerevisiae), yang biasa digunakan sebagai suplemen atau peningkat imunitas. • Pada serealia, rantai beta-glukan yang ditemukan adalan rantai utama β(1,3)D-glucan dengan rantai cabang β(1,4)-glucan, yang berperan sebagai serat larut air yang dapat mengikat kolesterol di dalam usus besar. Sievenpiper et al., 2013 (British Journal of Nutrition) DIPERBOLEHKAN
  • 5. Meniran (Phyllanthus)  Phyllanthus dikenal sebagai imunomodulator, antiviral, antibakteria, diuretik, hepatoprotektor dan dapat menormalkan gula darah.  Kandungan aktif  alkaloid, flavonoid, terpenoid, cardiac glycoside, saponin, tanin, cyanogenic glycoside.  Kandungan yang hanya terdapat dalam phyllanthus  phyllanthin, hypophyllanthin, niranthin, nirtetralin, phyltetralin, phyllangin, nirphyllin, phyllnirurin dan corilagin.  Penelitian menunjukkan kemampuan phyllanthus untuk memperbaiki hepatitis B kronis, TB paru, infeksi varicella-zoster dan tonsilofaringitis.  Mekanisme pertahanan imunitas dari phyllanthus adalah mengaktivasi neutrophil, makrofag, (monosit), serta sel B dan T. Danladi et al., 2018 (Bayero University, Nigeria; The Journal of Phytopharmacology) Tjandrawinata et al., 2017 (Dexa Medica; Asian Pasific Journal of Tropical Disease) IZIN KHUSUS BPOM
  • 6. Temulawak, Kunyit (Curcuma)  Curcumin, zat yang terdapat pada rimpang golongan temulawak dan kunyit memiliki kemampuan anti inflamasi.  Mekanisme anti inflamasi: menghambat proinflamatori sitokin (TNF-α, IL-1, IL-6), menurunkan ekspresi cyclooxygenase/COX-2 sebagai penanda inflamasi, dan menormalkan fungsi NF-κB sebagai modulator imunitas adaptif dan bawaan.  Kandungan antioksidan dalam curcumin dapat melindungi membran sel dari peroksida lipid, sehingga mengurangi kemungkinan kerusakan sel.  Penelitian pada tikus sepsis menunjukkan adanya penurunan stres oksidatif yang dapat menyebabkan gangguan jantung setelah injeksi curcumin. Injeksi tersebut juga meningkatkan jumlah SOD sebagai marker antioksidan.  Penelitian preklinis maupun klinis menunjukkan perbaikan respon imunitas pada pasien lupus yang mengkonsumsi curcumin, dengan mengaktifkan sel dendrit dan sel T, serta meregulasi T helper. Karimi et al., 2019 (Tabriz University, Iran; Phytotherapy Research) Momtazi-Borojeni et al., (Mashaad University, Iran; Autoimmunity Reviews, Elsevier) DIPERBOLEHKAN
  • 7. Jahe (Ginger)  Diketahui bahwa jahe berfungsi sebagai pereda mual dan muntah, anti inflamasi, mengurangi risiko penyakit metabolik, memperbaiki fungsi pencernaan, dan menurunkan risiko kanker kolon.  Penelitian pada pasien osteoarthritis (OA) menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat menurunkan proinflamatori sitokin (konsumsi 500 mg ginger powder selama tiga bulan).  Penelitian pada pasien rheumatoid arthritis menunjukkan adanya peningkatan ekspresi gen FOXP3, protein yang terlibat dalam respon imun tubuh, sehingga menurunkan reaksi inflamasi.  Pada kasus inflamasi organ pernafasan, pemberian jahe bersamaan dengan anti tuberkular dapat signifikan menurunkan jumlah TNF-α dan malondialdehid sebagai penanda stres oksidatif. Anh et al., 2019 (Seoul National University, South Korea; Nutrients) DIPERBOLEHKAN
  • 8. Moringa  Komponen fitokimia  tannin, steroid, triterpenoid, flavonoid, saponin, anthraquinones, alkaloid, dan gula reduksi  Kandungan fitokimia dalam moringa merupakan antioksidan yang cukup kuat.  Mekanisme pertahanan imunitas didapat dari perbaikan probiotik usus dan juga meningkatkan fungsi imunitas humoral dan seluler.  Moringa tidak memiliki mekanisme langsung dalam peningkatan imunitas, namun kemampuan antioksidan moringa menjadikannya mampu memperbaiki keadaan inflamasi dalam tubuh. Kasolo et al., 2010 (Makerere University, Uganda; Journal of Medicinal Plant Research) DIPERBOLEHKAN
  • 9. Echinacea  Echinachea memiliki kemampuan antibakteri dan mampu memperkuat fungsi imunitas seluler.  Echinacea lebih banyak menguatkan imunitas non spesifik berupa respon inflamasi dan reaksi fagositosis.  Terjadi peningkatan jumlah dan fungsionalitas sel NK setelah pemberian ekstrak Echinacea. Rogala et al., 2008 (Medical University of Warsaw, Poland; Clinical Immunology) Skopińska-Różewska et al., 2011 (Medical University of Warsaw, Poland; Experimental immunology) IZIN KHUSUS BPOM
  • 10. Reishi Mushroom  Beta glukan dalam jamur reishi diketahui dapat memperbaiki fungsi imunitas.  Beta glukan tersebut mampu mengaktivasi proses diferensiasi sel B, memperbaiki sekresi Ig M, serta memperbaiki proses signaling antar sel.  Sedang dikembangkan terapi kanker dengan menggunakan beta glukan jamur reishi. Pemberian jamur reishi saat kemoterapi dapat meningkatkan kemajuan terapi dibandingkan kemoterapi tanpa penambahan jamur reishi.  Kemampuan perlawanan kanker didapat dari peningkatan sekresi CD3, CD4 dan CD8. Jin et al., 2012 (University of Sidney, Australia; Cohrane Library) IZIN KHUSUS BPOM
  • 11. - Mencari informasi tentang bahan aktif dalam jamur kuping, jamur tiram, dan jamur champignon - Mencari tahu apakah sudah diperbolehkan atau izin khusus