SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Nama : Tanzil Ali maftukh 
NIM : 1304000032 
DIII Perekam medis dan Informasi Kesehatan 
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang 
PENGGOLONGAN ANTIBIOTIK 
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat 
membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya terhadap 
manusia relatif kecil. Definisi lain menyebutkan bahwa antibiotik merupakan obat yang 
digunakan untuk membasmi mikroba penyebab infeksi pada manusia, yang harus memiliki 
sifat toksisitas yang selektif, artinya obat tersebut bersifat toksik pada mikroba, tetapi tidak 
toksik pada tuan rumah atau manusia. 
Penggolongan Antibiotik 
Antibiotik digolongkan berdasarkan : 
a. struktur kimia 
b. spektrum kerja 
c. mekanisme kerja 
Namun di bawah ini hanya akan di uraikan atau dibahas tentang penggolongan antibiotika 
berdasarkan struktur kimianya. Berikut adalah golongan antibiotika yang dibedakan 
berdasarkan strukttur kimianya : 
A. Golongan Aminoglikosida 
Dihasilkan oleh fungi Streptomyces & micromonospora.Mekanisme kerjanya : 
bakterisid, berpenetrasi pada dinding bakteri dan mengikatkan diri pada ribosom 
dalam sel. 
Diantaranya amikasin, dibekasin, gentamisin, kanamisin, neomisin, netilmisin, 
paromomisin, sisomisin, streptomisin, tobramisin. 
Struktur kimia : 
1. Aminoglikosida
2. Streptomisin 
3. Kanamisin A 
4. Dibekasin 
5. Gentamisin 
6. Neomisin B, C
7. Netilmisin 
8. Paromomisin 
9. Sisomisin 
10. Tobramisin 
11. Amikasin
Contoh produk golongan aminoglikosida : 
1. Streptomycin 
Indikasi: 
Untuk mengobati tuberculosis (TB) dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri 
tertentu. 
Dosis: 
1-2 gr/hari melalui otot (intra muscular) atau melalui pembuluh darah (intra 
vascular), dalam dosis terbagi. 
Efek Samping: 
Efek ototoxic (bisa menyebabkan ototoxicity yang tidak dapat diubah, berupa 
kehilangan pendengaran, kepeningan, vertigo); Efek renal (nephrotoxicity yang 
dapat diubah, gagal ginjal akut dilaporkan terjadi biasanya ketika obat nephrotoxic 
lainnya juga diberikan); Efek neuromuskular (penghambatan neuromuskular yang 
menghasilkan depresi berturut-turut dan paralisis muskuler); reaksi 
hipersensitivitas. 
2. Gentamicin (Injeksi, Salep Mata, Salep Kulit, Tetes Mata) 
Indikasi: 
Infeksi gram negatif (Pseudomonas, Proteus, Serratia) dan Gram positif 
(Staphylococcus), infeksi tulang, infeksi saluran nafas, infeksi kulit dan jaringan 
lunak, infeksi saluran urin, abdomen, endokarditis dan septikemia , penggunaan 
topical, dan profilaksis untuk bakteri endokarditis dan tindakan bedah. 
Kontraindikasi : 
Hipersensitif terhadap Gentamisin dan Aminoglikosida lain 
Dosis: 
- Dosis injeksi : 
Bayi dan anak < 5 tahun : 2,5 mg/kg BB setiap 8 jam secara i.v. atau i.m. 
Anak > 5 tahun : 2 - 2,5 mg/kg BB setiap 8 jam secara i.v. atau i.m. 
Dewasa: 4 – 8 mg/hari secara i.v atau i.m.
- Salep mata : Dioleskan pada mata 2 – 3 kali sehari sampai setiap 3 – 4 kali 
- Tetes mata : Teteskan pada mata yang sakit 1 – 2 tetes setiap 2 – 4 jam, naikan 2 
tetes setiap jam untuk infeksi parah 
- Salep kulit: Salep dioleskan pada kulit yang sakit 3 – 4 kali sehari 
B. Golongan Beta-Laktam 
Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem), golongan 
sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan 
beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin (penisilin, amoksisilin). 
Struktur kimia : 
1. Golongan karbapenem : 
a. Ertapenem 
b. Imipenem 
c. Meropenem
2. Golongan sefalosporin : 
a. Sefaleksin 
b. Sefazolin 
c. Sefuroksim 
d. Sefadroksil 
e. Seftazidim
3. Golongan penisilin 
Penisilin 
Amoxillin 
Contoh produk golongan Beta-Laktam : 
1. Amoxillin 
Indikasi: 
Amoksisilina efektif terhadap penyakit: 
Infeksi saluran pernafasan kronik dan akut: pneumonia, faringitis (tidak untuk 
faringitis gonore), bronkitis, langritis. 
Infeksi sluran cerna: disentri basiler. 
Infeksi saluran kemih: gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis, 
pielonefritis. 
Infeksi lain: septikemia, endokarditis. 
Kontra Indikasi: 
Pasien dengan reaksi alergi terhadap penisilina. 
2. Ceftazidime 1 gram injeksi ( 1 box berisi 2 vial serbuk injeksi @ 10 mL), No. 
Reg. : GKL0208505244A1.
Indikasi : 
Untuk infeksi-infeksi berat sebagai berikut : Infeksi-infeksi yang disebabkan 
oleh organisme yang peka terhadap Ceftazidime : Septikaemia, bakteriemia, 
meningitis, pneumonia, bronkopneumonia, pleuritis, empiema, abses paru, 
pielonefritis akut dan kronik, pielitis, prostatitis, kolesistitis, kolangitis, 
peritonitis, abses intra abdominal, penyakit inflamasi panggul, osteomielitis, 
osteitis, artritis septik, abses ginjal, selulitis, infeksi luka bakar. 
Dosis : 
Dewasa : 1- 6 gram/hari, dalam 2 – 3 dosis terbagi. 
Bayi > 2 bulan dan anak-anak : 30 – 100 mg/kg BB/hari, dalam 2 – 3 dosis 
terbagi. Neonatus dan bayi < 2 bulan : 25 – 60 mg/kg BB/hari, dalam 2 dosis 
terbagi. Besarnya dosis dapat disesuaikan dengan jenis infeksi, derajat infeksi, 
usia, berat badan, dan fungsi ginjal dari penderita. Pada penderita dengan 
gangguan fungsi ginjal, dosis dapat disesuaikan dengan cara menurunkan 
dosis dan atau dengan memperpanjang interval pemberian obat. 
C. Glikopeptida 
Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin, telavancin dan dekaplanin. 
Struktur kimia : (beberapa contoh) 
1. Vankomisin 
2. Telavancin
3. Teikoplanin 
Contoh produk dari Glikopeptida : 
1. Vancocin vial 0,5 G 
Indikasi : 
 Infeksi serius yang disebabkan oleh golongan Staphylococcus yang 
resisten terhadap Metisilin tetapi rentan terhadap Vankomisin. 
 Pasien yang alergi terhadap Penisilin. 
 Pasien yang tidak dapat menerima atau gagal merespon obat-obat lainnya. 
 Infeksi yang disebabkan oleh organisme yang rentan terhadap Vankomisin 
atau dan resisten terhadap obat-obat antimikroba lain. 
 Endokarditis Staphylococcus, septikemia (keracunan darah oleh bakteri 
patogenik dan atau zat-zat yang dihasilkan oleh bakteri tersebut), infeksi 
tulang, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi kulit & struktur kulit. 
 Endokarditis difteroid. 
 Endokarditis klep prostetik onset lebih awal yang disebabkan oleh 
epidermidis Streptokokkal atau difteroidis. 
2. Telavancin
Indikasi : 
Infeksi serius pada kulit akibat tumbuh dan berkembangnya bakteri. 
D. Polipeptida 
Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin, 
roksitromisin), golongan ketolida (telitromisin), golongan tetrasiklin (doksisiklin, 
oksitetrasiklin, klortetrasiklin). 
Struktur kimia : 
 Azritomisin 
Contoh produk polipeptida : 
1. Eritromisin 
Sediaan: 
 Tablet 500 mg 
 Kapsul 250 mg 
 Sirup 200 mg 
Indikasi: 
- Infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah yang disebabkan oleh 
infeksi bakteri, seperti: tonsilitis, abses peritonsiler, faringitis, laringitis, sinusitis, 
bronkitis akut dan kronis, pneumonia, dan bronkiektasis 
- Infeksi telinga seperti otitis media dan eksternal, dan mastoiditis 
- Infeksi pada mulut 
- Infeksi mata 
- Infeksi kulit dan jaringan lunak 
- Infeksi saluran pencernaan 
- Infeksi lainnya: osteomielitis, uretritis, GO, sifilis, limfagranuloma venerum, 
difteri, dan prostatitis
Kontraindikasi : 
Hipersensitif terhadap eritromisin, penyakit hati, porfiria. 
2. Zithromax 500 Mg 
INDIKASI & KONTRAINDIKASI : 
Zithromax adalah merek obat antibiotik yang beredar luas di masyarakat. 
Seperti semua obat yang bermerek, zithromax memiliki bahan aktif didalamnya. 
Bahan aktif tersebut adalah azitromisin. Azitromisin juga tersedia dalam sediaan 
generik. 
Azitromisin merupakan antibiotik golongan makrolid yang berfungsi untuk 
melawan infeksi bakteri. Beberapa penyakit infeksi yang dapat diobati dengan 
antibiotic azitromisin, antara lain infeksi saluran pernafasan atas atau bawah, 
infeksi kulit, infeksi saluran kemih (uretritis), dan infeksi kelamin (cervisitis) yang 
disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Azitromisin juga digunakan sebagai 
salah satu pengobatan pada radang paru-paru (pneumonia). 
Walaupun memiliki fungsi yang besar, tidak semua orang dapat menggunakan 
azitromisisn sebagai antibiotic. Beberapa kontraindikasi bagi pemakain 
azitromisin, yaitu riwayat alergi dengan azitromisin sebelumnya, gangguan hati, 
dan jaundice (kuning) karena gangguan aliran empedu. 
Penggunaan azitromisin pada kehamilan aman, namun untuk wanita menyusui 
penggunaan harus dengan hati-hati. 
E. Polimiksin 
Diantaranya polimiksin dan kolistin. 
Struktur kimia : 
Polimiksin B
Contoh produk : 
1. BASITRASIN - POLIMIKSIN B 
NAMA GENERIK 
Basitrasin - Polimiksin B 
SIFAT FISIKOKIMIA 
Basitrasin : ;Serbuk putih kekuningan, tidak berbau, berbau lemah, 
higroskopis, larutan terurai dengan cepat pada suhu kamar, mengendap dan tidak 
aktif oleh garam dari beberapa logam berat. ;Polimiksin B : ;Serbuk putih atau 
hampir berwarna putih, higroskopis, larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol 
SUB KELAS TERAPI 
Obat Topikal untuk Kulit 
FARMAKOLOGI 
Basitrasin diabsorpsi sedikit melalui mukosa membran atau kulit yang terluka. 
Basirasin tidak didistribusikan ke dalam cairan serebrospinal. Ikatan plasma 
dengan protein sedikit. ;Polimiksin B diabsorbsi baik pada peritonium, minimal 
dari saluran cerna (kecuali pada bayi). Polimiksin tidak didistribusikan ke dalam 
cairan serebrospinal. 
2. COLISTINE 1,5 MIU 
KOMPOSISI 
Kolistin sulfat / Colistin sulfate (Polymyxin E Sulphate) 
INDIKASI 
Gastroenteritis pada anak-anak, enterokolitis & disentri basiler yang disebabkan 
oleh bakteri Gram negatif.
PERHATIAN 
Superinfeksi dapat terjadi pada penggunaan jangka panjang. 
Interaksi obat : obat-obat nefrotoksis. 
F. Kinolon (fluorokinolon) 
Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, ofloksasin, norfloksasin, levofloksasin, 
dan trovafloksasin. 
Struktur kimia : 
Contoh produk : 
1. Ofloxacin 200mg 
Indikasi: 
Ofloksasin diindikasikan untuk orang dewasa (≥ 18 tahun) dengan infeksi-infeksi 
yang disebabkan oleh mikroorganisme yang peka, yaitu: 
 Bronkhitis kronik dengan eksaserbasi bakteri akut. 
 Pneumonia yang didapat dari masyarakat (community-acquired 
pneumonia) 
 Infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi. 
 Gonore serviks dan uretra akut tanpa komplikasi. 
 Servisitis dan uretritis nongonokok. 
 Infeksi campuran serviks dan uretra. 
 Radang pelvik akut. 
 Sistitis tanpa komplikasi. 
 Infeksi saluran kemih dengan komplikasi. 
 Prostatitis. 
2. Ciprofloxacin
Indikasi: 
Untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman patogen yang peka 
terhadap ciprofloxacin, antara lain pada : 
- Saluran kemih termasuk prostatitis. 
- Uretritis dan serpisitis gonore. 
- Saluran cerna, termasuk demam thyfoid dan parathyfoid. 
- Saluran nafas, kecuali pneumonia dan streptococus. 
- Kulit dan jaringan lunak. 
- Tulang dan sendi. 
G. Streptogramin 
Diantaranya pristinamycin, virginiamycin, mikamycin, dan kinupristin-dalfopristin. 
Struktur kimia : 
Pristinamycin 
Contoh produk : 
1. Stamix SP 500 
Virginiamycin selain sebagai antibiotik growth promoter juga efektif dalam 
mengendalikan populasi bakteri yang merugikan dalam saluran pencernaan serta 
dapat menekan kasus Necrotic Enteritis yang disebabkan oleh Clostridium 
perfringens. 
Komposisi 
Tiap kg mengandung Virginiamycin ................................................ 100 gr 
Indikasi 
 Memacu pertumbuhan 
 Meningkatkan produksi 
 Memperbaiki konversi pakan 
 Menurunkan angka kematian 
 Feses unggas lebih kering 
 Kualitas karkas lebih baik dan seragam 
 Kontrol terhadap necrotic enteritis 
 Meningkatkan kualitas kerabang telur 
 Meningkatkan hatchability 
 Sebagai kontrol terhadap heat stress
2. Quinupristin 
Quinupristin adalah antibiotik streptogramin, yang bekerja dengan cara 
menghalangi pemroduksian protein yang diperlukan oleh bakteria untuk bertahan 
hidup. 
H. Oksazolidinon 
Diantaranya linezolid dan AZD2563. 
Struktur kimia : 
Contoh produk : 
1. Zyvox 
Indikasi : 
Pneumonia nosokomial, infeksi kulit dan jaringan lunak yang terkomplikasi 
termasuk infeksi pada kaki penderita diabetes tanpa disertai dengan osteomielitis, 
disebabkan oleh Staphylococcus aureus (galur yang sensitif dan resisten terhadap 
methicillin), Streptococcus pyogenes atau Streptococcus agalctiae
I. Sulfonamida 
Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim. 
Struktur kimia : 
Contoh produk ; 
1. Cotrimoxazole 480 mg 
Indikasi: 
Infeksi saluran kemih dan kelamin yang disebabkan oleh E. coli. Klebsiella sp, 
Enterobacter sp, Morganella morganii, Proteus mirabilis, Proteus vulgaris. 
Otitis media akut yang disebabkan Streptococcus pneumoniae, Haemophilus 
influenzae. 
Infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bronchitis kronis yang disebabkan 
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae. 
Enteritis yang disebabkan Shigella flexneri, Shigella sonnei. 
Pneumonia yang disebabkan Pneumocystis carinii. 
Diare yang disebabkan oleh E. coli. 
2. Triminex® Adult
Indikasi : 
- Infeksi traktus urinarius, seperti : pielonefritis dan pielitis oleh kuman yang 
sensitive seperti E.coli, Klebsiella, Enterobacter, dan Proteus 
- Infeksi traktus gastrointestinal, terutama oleh kuman Salmonella dan Shigella 
seperti tifoid, paratifoid, dan disentri basiler 
- Infeksi traktus respiratorius seperti bronchitis akut dan kronik serta infeksi 
THT seperti otitis media oleh kuman H.influenzae dan Streptococcus pneumonia 
- Infeksi lain seperti toxoplasmosis dan infeksi lainnya dimana obat terpilih 
tidak dapat diberikan. 
J. Antibiotika lain yang penting, 
seperti kloramfenikol, klindamisin dan asam fusidat. 
Struktur kimia : 
Kloramfenikol 
Contoh produk : 
1. Clindamycin kapsul 
Indikasi: 
 Efektif untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkanoleh bakteri 
anaerob, streptokokus, pneumokokus dan stafilokokus, seperti : 
 Infeksi saluran pernafasan yang serius. 
 Infeksi tulang dan jaringan lunak yang serius. 
 Septikemia. 
 Abses intra-abdominal. 
 Infeksi pada panggul wanita dan saluran kelamin.
2. KALMICETINE Kloramfenikol Kapsul 
Indikasi: 
Sebagai terapi pilihan utama untuk pengobatan tifus dan paratifus. 
Untuk infeksi-infeksi berat yang disebabkan oleh: 
- Salmonella sp. 
- H. influenzae (terutama infeksi meningeal) 
- Rickettsa 
- Limphogranuloma 
- Psittachosis 
- Gram-negatif yang menyebabkan bakteremia meningitis.

More Related Content

What's hot

Stabilitas toksikologi
Stabilitas toksikologiStabilitas toksikologi
Stabilitas toksikologi
Trie Marcory
 
Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9
tristyanto
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
Faradina Kusumasdiyanti
 

What's hot (20)

Ppt emulsi lotion
Ppt emulsi lotionPpt emulsi lotion
Ppt emulsi lotion
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
 
Farmakologi Antelmintik
Farmakologi AntelmintikFarmakologi Antelmintik
Farmakologi Antelmintik
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
HKSA Antibiotik..pptx
HKSA Antibiotik..pptxHKSA Antibiotik..pptx
HKSA Antibiotik..pptx
 
Ppt resistensi mikroorganisme
Ppt resistensi mikroorganismePpt resistensi mikroorganisme
Ppt resistensi mikroorganisme
 
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
Stabilitas toksikologi
Stabilitas toksikologiStabilitas toksikologi
Stabilitas toksikologi
 
Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9
 
Triterpenoid
TriterpenoidTriterpenoid
Triterpenoid
 
Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Rkk22
Rkk22Rkk22
Rkk22
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 

Viewers also liked

Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotikPengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Chanra Sirait
 
Kuinolon dan florokuinolon
Kuinolon dan florokuinolonKuinolon dan florokuinolon
Kuinolon dan florokuinolon
Wrochaenihusniar
 
Biosintesis antibiotik
Biosintesis antibiotikBiosintesis antibiotik
Biosintesis antibiotik
Antony Weng
 
Makalah kimia farmasi analisis
Makalah kimia farmasi analisisMakalah kimia farmasi analisis
Makalah kimia farmasi analisis
Novi Fachrunnisa
 
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksanaPpt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Mahesa Suryanagara
 
Antimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obatAntimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obat
Poltekes TNI AU
 
antibiotik penghambat sintesis protein
antibiotik   penghambat sintesis proteinantibiotik   penghambat sintesis protein
antibiotik penghambat sintesis protein
Dalton tabeo'Lawadang
 

Viewers also liked (20)

Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotikPengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
 
Antibiotik
AntibiotikAntibiotik
Antibiotik
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
 
Farmakologi I. Antibiotika
Farmakologi I. AntibiotikaFarmakologi I. Antibiotika
Farmakologi I. Antibiotika
 
Antibiotik
AntibiotikAntibiotik
Antibiotik
 
Kuinolon dan florokuinolon
Kuinolon dan florokuinolonKuinolon dan florokuinolon
Kuinolon dan florokuinolon
 
Biosintesis antibiotik
Biosintesis antibiotikBiosintesis antibiotik
Biosintesis antibiotik
 
Antibiotik
AntibiotikAntibiotik
Antibiotik
 
Makalah kimia farmasi analisis
Makalah kimia farmasi analisisMakalah kimia farmasi analisis
Makalah kimia farmasi analisis
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologiMakalah farmakologi
Makalah farmakologi
 
Anti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroidAnti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroid
 
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksanaPpt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksana
 
Sintesis protein
Sintesis proteinSintesis protein
Sintesis protein
 
Buku saku klinik_penyakit_dalam
Buku saku klinik_penyakit_dalamBuku saku klinik_penyakit_dalam
Buku saku klinik_penyakit_dalam
 
Antimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obatAntimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obat
 
Kti ku pola penggunaan obat anti diabetes pada pasien jaminan kesehatan nasio...
Kti ku pola penggunaan obat anti diabetes pada pasien jaminan kesehatan nasio...Kti ku pola penggunaan obat anti diabetes pada pasien jaminan kesehatan nasio...
Kti ku pola penggunaan obat anti diabetes pada pasien jaminan kesehatan nasio...
 
Obat antibiotik
Obat antibiotikObat antibiotik
Obat antibiotik
 
antibiotik penghambat sintesis protein
antibiotik   penghambat sintesis proteinantibiotik   penghambat sintesis protein
antibiotik penghambat sintesis protein
 
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnyatuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
 
Ciprofloxacin ppt
Ciprofloxacin pptCiprofloxacin ppt
Ciprofloxacin ppt
 

Similar to Farmakologi : penggolongan antibiotik

Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikrobaAntibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
Yuli Yati
 
447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt
447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt
447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt
DeddyAng1
 
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptxkuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx
marlinarays2
 
Interaksi obat makanan baru
Interaksi obat makanan baruInteraksi obat makanan baru
Interaksi obat makanan baru
Nisa Azzahra
 
Pengantar farmakologi
Pengantar farmakologiPengantar farmakologi
Pengantar farmakologi
Sofie Via
 
FARMOKOLOGI ANTIFUNGI (1) (1).pptx
FARMOKOLOGI ANTIFUNGI (1) (1).pptxFARMOKOLOGI ANTIFUNGI (1) (1).pptx
FARMOKOLOGI ANTIFUNGI (1) (1).pptx
Verine1
 

Similar to Farmakologi : penggolongan antibiotik (20)

Power point farmakologi klmpk 2
Power point farmakologi klmpk 2Power point farmakologi klmpk 2
Power point farmakologi klmpk 2
 
Antibiotika & kemoterapetika
Antibiotika & kemoterapetikaAntibiotika & kemoterapetika
Antibiotika & kemoterapetika
 
Obat_Anti_Jamur(1).ppt
Obat_Anti_Jamur(1).pptObat_Anti_Jamur(1).ppt
Obat_Anti_Jamur(1).ppt
 
Obat obat anti jamur
Obat obat anti jamurObat obat anti jamur
Obat obat anti jamur
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikrobaAntibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Antibiotik done
Antibiotik doneAntibiotik done
Antibiotik done
 
447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt
447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt
447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt
 
Obat makrolides
Obat makrolidesObat makrolides
Obat makrolides
 
Anti jamur
Anti jamurAnti jamur
Anti jamur
 
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptxkuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx
 
Anti Infeksi Drug
Anti Infeksi DrugAnti Infeksi Drug
Anti Infeksi Drug
 
antibiotika
antibiotikaantibiotika
antibiotika
 
Interaksi obat makanan baru
Interaksi obat makanan baruInteraksi obat makanan baru
Interaksi obat makanan baru
 
Antibiotik.ppt
Antibiotik.pptAntibiotik.ppt
Antibiotik.ppt
 
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.pptPenggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
 
Pengantar farmakologi
Pengantar farmakologiPengantar farmakologi
Pengantar farmakologi
 
FARMOKOLOGI ANTIFUNGI (1) (1).pptx
FARMOKOLOGI ANTIFUNGI (1) (1).pptxFARMOKOLOGI ANTIFUNGI (1) (1).pptx
FARMOKOLOGI ANTIFUNGI (1) (1).pptx
 

Recently uploaded

Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 

Recently uploaded (20)

FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 

Farmakologi : penggolongan antibiotik

  • 1. Nama : Tanzil Ali maftukh NIM : 1304000032 DIII Perekam medis dan Informasi Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang PENGGOLONGAN ANTIBIOTIK Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya terhadap manusia relatif kecil. Definisi lain menyebutkan bahwa antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk membasmi mikroba penyebab infeksi pada manusia, yang harus memiliki sifat toksisitas yang selektif, artinya obat tersebut bersifat toksik pada mikroba, tetapi tidak toksik pada tuan rumah atau manusia. Penggolongan Antibiotik Antibiotik digolongkan berdasarkan : a. struktur kimia b. spektrum kerja c. mekanisme kerja Namun di bawah ini hanya akan di uraikan atau dibahas tentang penggolongan antibiotika berdasarkan struktur kimianya. Berikut adalah golongan antibiotika yang dibedakan berdasarkan strukttur kimianya : A. Golongan Aminoglikosida Dihasilkan oleh fungi Streptomyces & micromonospora.Mekanisme kerjanya : bakterisid, berpenetrasi pada dinding bakteri dan mengikatkan diri pada ribosom dalam sel. Diantaranya amikasin, dibekasin, gentamisin, kanamisin, neomisin, netilmisin, paromomisin, sisomisin, streptomisin, tobramisin. Struktur kimia : 1. Aminoglikosida
  • 2. 2. Streptomisin 3. Kanamisin A 4. Dibekasin 5. Gentamisin 6. Neomisin B, C
  • 3. 7. Netilmisin 8. Paromomisin 9. Sisomisin 10. Tobramisin 11. Amikasin
  • 4. Contoh produk golongan aminoglikosida : 1. Streptomycin Indikasi: Untuk mengobati tuberculosis (TB) dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri tertentu. Dosis: 1-2 gr/hari melalui otot (intra muscular) atau melalui pembuluh darah (intra vascular), dalam dosis terbagi. Efek Samping: Efek ototoxic (bisa menyebabkan ototoxicity yang tidak dapat diubah, berupa kehilangan pendengaran, kepeningan, vertigo); Efek renal (nephrotoxicity yang dapat diubah, gagal ginjal akut dilaporkan terjadi biasanya ketika obat nephrotoxic lainnya juga diberikan); Efek neuromuskular (penghambatan neuromuskular yang menghasilkan depresi berturut-turut dan paralisis muskuler); reaksi hipersensitivitas. 2. Gentamicin (Injeksi, Salep Mata, Salep Kulit, Tetes Mata) Indikasi: Infeksi gram negatif (Pseudomonas, Proteus, Serratia) dan Gram positif (Staphylococcus), infeksi tulang, infeksi saluran nafas, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran urin, abdomen, endokarditis dan septikemia , penggunaan topical, dan profilaksis untuk bakteri endokarditis dan tindakan bedah. Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap Gentamisin dan Aminoglikosida lain Dosis: - Dosis injeksi : Bayi dan anak < 5 tahun : 2,5 mg/kg BB setiap 8 jam secara i.v. atau i.m. Anak > 5 tahun : 2 - 2,5 mg/kg BB setiap 8 jam secara i.v. atau i.m. Dewasa: 4 – 8 mg/hari secara i.v atau i.m.
  • 5. - Salep mata : Dioleskan pada mata 2 – 3 kali sehari sampai setiap 3 – 4 kali - Tetes mata : Teteskan pada mata yang sakit 1 – 2 tetes setiap 2 – 4 jam, naikan 2 tetes setiap jam untuk infeksi parah - Salep kulit: Salep dioleskan pada kulit yang sakit 3 – 4 kali sehari B. Golongan Beta-Laktam Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem), golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin (penisilin, amoksisilin). Struktur kimia : 1. Golongan karbapenem : a. Ertapenem b. Imipenem c. Meropenem
  • 6. 2. Golongan sefalosporin : a. Sefaleksin b. Sefazolin c. Sefuroksim d. Sefadroksil e. Seftazidim
  • 7. 3. Golongan penisilin Penisilin Amoxillin Contoh produk golongan Beta-Laktam : 1. Amoxillin Indikasi: Amoksisilina efektif terhadap penyakit: Infeksi saluran pernafasan kronik dan akut: pneumonia, faringitis (tidak untuk faringitis gonore), bronkitis, langritis. Infeksi sluran cerna: disentri basiler. Infeksi saluran kemih: gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis, pielonefritis. Infeksi lain: septikemia, endokarditis. Kontra Indikasi: Pasien dengan reaksi alergi terhadap penisilina. 2. Ceftazidime 1 gram injeksi ( 1 box berisi 2 vial serbuk injeksi @ 10 mL), No. Reg. : GKL0208505244A1.
  • 8. Indikasi : Untuk infeksi-infeksi berat sebagai berikut : Infeksi-infeksi yang disebabkan oleh organisme yang peka terhadap Ceftazidime : Septikaemia, bakteriemia, meningitis, pneumonia, bronkopneumonia, pleuritis, empiema, abses paru, pielonefritis akut dan kronik, pielitis, prostatitis, kolesistitis, kolangitis, peritonitis, abses intra abdominal, penyakit inflamasi panggul, osteomielitis, osteitis, artritis septik, abses ginjal, selulitis, infeksi luka bakar. Dosis : Dewasa : 1- 6 gram/hari, dalam 2 – 3 dosis terbagi. Bayi > 2 bulan dan anak-anak : 30 – 100 mg/kg BB/hari, dalam 2 – 3 dosis terbagi. Neonatus dan bayi < 2 bulan : 25 – 60 mg/kg BB/hari, dalam 2 dosis terbagi. Besarnya dosis dapat disesuaikan dengan jenis infeksi, derajat infeksi, usia, berat badan, dan fungsi ginjal dari penderita. Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal, dosis dapat disesuaikan dengan cara menurunkan dosis dan atau dengan memperpanjang interval pemberian obat. C. Glikopeptida Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin, telavancin dan dekaplanin. Struktur kimia : (beberapa contoh) 1. Vankomisin 2. Telavancin
  • 9. 3. Teikoplanin Contoh produk dari Glikopeptida : 1. Vancocin vial 0,5 G Indikasi :  Infeksi serius yang disebabkan oleh golongan Staphylococcus yang resisten terhadap Metisilin tetapi rentan terhadap Vankomisin.  Pasien yang alergi terhadap Penisilin.  Pasien yang tidak dapat menerima atau gagal merespon obat-obat lainnya.  Infeksi yang disebabkan oleh organisme yang rentan terhadap Vankomisin atau dan resisten terhadap obat-obat antimikroba lain.  Endokarditis Staphylococcus, septikemia (keracunan darah oleh bakteri patogenik dan atau zat-zat yang dihasilkan oleh bakteri tersebut), infeksi tulang, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi kulit & struktur kulit.  Endokarditis difteroid.  Endokarditis klep prostetik onset lebih awal yang disebabkan oleh epidermidis Streptokokkal atau difteroidis. 2. Telavancin
  • 10. Indikasi : Infeksi serius pada kulit akibat tumbuh dan berkembangnya bakteri. D. Polipeptida Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin, roksitromisin), golongan ketolida (telitromisin), golongan tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin). Struktur kimia :  Azritomisin Contoh produk polipeptida : 1. Eritromisin Sediaan:  Tablet 500 mg  Kapsul 250 mg  Sirup 200 mg Indikasi: - Infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah yang disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti: tonsilitis, abses peritonsiler, faringitis, laringitis, sinusitis, bronkitis akut dan kronis, pneumonia, dan bronkiektasis - Infeksi telinga seperti otitis media dan eksternal, dan mastoiditis - Infeksi pada mulut - Infeksi mata - Infeksi kulit dan jaringan lunak - Infeksi saluran pencernaan - Infeksi lainnya: osteomielitis, uretritis, GO, sifilis, limfagranuloma venerum, difteri, dan prostatitis
  • 11. Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap eritromisin, penyakit hati, porfiria. 2. Zithromax 500 Mg INDIKASI & KONTRAINDIKASI : Zithromax adalah merek obat antibiotik yang beredar luas di masyarakat. Seperti semua obat yang bermerek, zithromax memiliki bahan aktif didalamnya. Bahan aktif tersebut adalah azitromisin. Azitromisin juga tersedia dalam sediaan generik. Azitromisin merupakan antibiotik golongan makrolid yang berfungsi untuk melawan infeksi bakteri. Beberapa penyakit infeksi yang dapat diobati dengan antibiotic azitromisin, antara lain infeksi saluran pernafasan atas atau bawah, infeksi kulit, infeksi saluran kemih (uretritis), dan infeksi kelamin (cervisitis) yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Azitromisin juga digunakan sebagai salah satu pengobatan pada radang paru-paru (pneumonia). Walaupun memiliki fungsi yang besar, tidak semua orang dapat menggunakan azitromisisn sebagai antibiotic. Beberapa kontraindikasi bagi pemakain azitromisin, yaitu riwayat alergi dengan azitromisin sebelumnya, gangguan hati, dan jaundice (kuning) karena gangguan aliran empedu. Penggunaan azitromisin pada kehamilan aman, namun untuk wanita menyusui penggunaan harus dengan hati-hati. E. Polimiksin Diantaranya polimiksin dan kolistin. Struktur kimia : Polimiksin B
  • 12. Contoh produk : 1. BASITRASIN - POLIMIKSIN B NAMA GENERIK Basitrasin - Polimiksin B SIFAT FISIKOKIMIA Basitrasin : ;Serbuk putih kekuningan, tidak berbau, berbau lemah, higroskopis, larutan terurai dengan cepat pada suhu kamar, mengendap dan tidak aktif oleh garam dari beberapa logam berat. ;Polimiksin B : ;Serbuk putih atau hampir berwarna putih, higroskopis, larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol SUB KELAS TERAPI Obat Topikal untuk Kulit FARMAKOLOGI Basitrasin diabsorpsi sedikit melalui mukosa membran atau kulit yang terluka. Basirasin tidak didistribusikan ke dalam cairan serebrospinal. Ikatan plasma dengan protein sedikit. ;Polimiksin B diabsorbsi baik pada peritonium, minimal dari saluran cerna (kecuali pada bayi). Polimiksin tidak didistribusikan ke dalam cairan serebrospinal. 2. COLISTINE 1,5 MIU KOMPOSISI Kolistin sulfat / Colistin sulfate (Polymyxin E Sulphate) INDIKASI Gastroenteritis pada anak-anak, enterokolitis & disentri basiler yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif.
  • 13. PERHATIAN Superinfeksi dapat terjadi pada penggunaan jangka panjang. Interaksi obat : obat-obat nefrotoksis. F. Kinolon (fluorokinolon) Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, ofloksasin, norfloksasin, levofloksasin, dan trovafloksasin. Struktur kimia : Contoh produk : 1. Ofloxacin 200mg Indikasi: Ofloksasin diindikasikan untuk orang dewasa (≥ 18 tahun) dengan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang peka, yaitu:  Bronkhitis kronik dengan eksaserbasi bakteri akut.  Pneumonia yang didapat dari masyarakat (community-acquired pneumonia)  Infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi.  Gonore serviks dan uretra akut tanpa komplikasi.  Servisitis dan uretritis nongonokok.  Infeksi campuran serviks dan uretra.  Radang pelvik akut.  Sistitis tanpa komplikasi.  Infeksi saluran kemih dengan komplikasi.  Prostatitis. 2. Ciprofloxacin
  • 14. Indikasi: Untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman patogen yang peka terhadap ciprofloxacin, antara lain pada : - Saluran kemih termasuk prostatitis. - Uretritis dan serpisitis gonore. - Saluran cerna, termasuk demam thyfoid dan parathyfoid. - Saluran nafas, kecuali pneumonia dan streptococus. - Kulit dan jaringan lunak. - Tulang dan sendi. G. Streptogramin Diantaranya pristinamycin, virginiamycin, mikamycin, dan kinupristin-dalfopristin. Struktur kimia : Pristinamycin Contoh produk : 1. Stamix SP 500 Virginiamycin selain sebagai antibiotik growth promoter juga efektif dalam mengendalikan populasi bakteri yang merugikan dalam saluran pencernaan serta dapat menekan kasus Necrotic Enteritis yang disebabkan oleh Clostridium perfringens. Komposisi Tiap kg mengandung Virginiamycin ................................................ 100 gr Indikasi  Memacu pertumbuhan  Meningkatkan produksi  Memperbaiki konversi pakan  Menurunkan angka kematian  Feses unggas lebih kering  Kualitas karkas lebih baik dan seragam  Kontrol terhadap necrotic enteritis  Meningkatkan kualitas kerabang telur  Meningkatkan hatchability  Sebagai kontrol terhadap heat stress
  • 15. 2. Quinupristin Quinupristin adalah antibiotik streptogramin, yang bekerja dengan cara menghalangi pemroduksian protein yang diperlukan oleh bakteria untuk bertahan hidup. H. Oksazolidinon Diantaranya linezolid dan AZD2563. Struktur kimia : Contoh produk : 1. Zyvox Indikasi : Pneumonia nosokomial, infeksi kulit dan jaringan lunak yang terkomplikasi termasuk infeksi pada kaki penderita diabetes tanpa disertai dengan osteomielitis, disebabkan oleh Staphylococcus aureus (galur yang sensitif dan resisten terhadap methicillin), Streptococcus pyogenes atau Streptococcus agalctiae
  • 16. I. Sulfonamida Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim. Struktur kimia : Contoh produk ; 1. Cotrimoxazole 480 mg Indikasi: Infeksi saluran kemih dan kelamin yang disebabkan oleh E. coli. Klebsiella sp, Enterobacter sp, Morganella morganii, Proteus mirabilis, Proteus vulgaris. Otitis media akut yang disebabkan Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae. Infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bronchitis kronis yang disebabkan Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae. Enteritis yang disebabkan Shigella flexneri, Shigella sonnei. Pneumonia yang disebabkan Pneumocystis carinii. Diare yang disebabkan oleh E. coli. 2. Triminex® Adult
  • 17. Indikasi : - Infeksi traktus urinarius, seperti : pielonefritis dan pielitis oleh kuman yang sensitive seperti E.coli, Klebsiella, Enterobacter, dan Proteus - Infeksi traktus gastrointestinal, terutama oleh kuman Salmonella dan Shigella seperti tifoid, paratifoid, dan disentri basiler - Infeksi traktus respiratorius seperti bronchitis akut dan kronik serta infeksi THT seperti otitis media oleh kuman H.influenzae dan Streptococcus pneumonia - Infeksi lain seperti toxoplasmosis dan infeksi lainnya dimana obat terpilih tidak dapat diberikan. J. Antibiotika lain yang penting, seperti kloramfenikol, klindamisin dan asam fusidat. Struktur kimia : Kloramfenikol Contoh produk : 1. Clindamycin kapsul Indikasi:  Efektif untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkanoleh bakteri anaerob, streptokokus, pneumokokus dan stafilokokus, seperti :  Infeksi saluran pernafasan yang serius.  Infeksi tulang dan jaringan lunak yang serius.  Septikemia.  Abses intra-abdominal.  Infeksi pada panggul wanita dan saluran kelamin.
  • 18. 2. KALMICETINE Kloramfenikol Kapsul Indikasi: Sebagai terapi pilihan utama untuk pengobatan tifus dan paratifus. Untuk infeksi-infeksi berat yang disebabkan oleh: - Salmonella sp. - H. influenzae (terutama infeksi meningeal) - Rickettsa - Limphogranuloma - Psittachosis - Gram-negatif yang menyebabkan bakteremia meningitis.