SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
INSTRUMENTASI
ANALISA FISIKA
(Suhu dan Bobot Jenis)
Oleh :
Robby Candra Purnama, S.Farm. , Apt., M. Kes.
1
Materi
Termometer
Piknometer
2
TERMOMETER
 Termometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur suhu
(temperatur), ataupun perubahan
suhu. Istilah termometer berasal dari
bahasa latin thermo yang berarti
panas dan meter yang berarti untuk
mengukur. Prinsip kerja termometer
ada bermacam-macam, yang paling
umum digunakan adalah termometer
air raksa.
3
Gambar
4
Macam-macam Termometer
Ada bermacam-macam termometer
menurut cara kerjanya:
 Termometer air raksa
 Termokopel
 Termometer inframerah
 Termometer Galileo
5
Lanjutan…
Termistor
Termometer bimetal mekanik
Merkuri-termo
Termometer alkohol
6
TERMOMETER AIR RAKSA
Prinsip kerja termometer, yaitu
bekerja berdasarkan pemuaian zat
cair. Umumnya, zat cair yang mengisi
termometer adalah raksa. Beberapa
alasan mengapa termometer pada
umumnya berisi raksa :
 Cepat menyerap panas dari benda
yang diukur suhunya.
 Pemuaiannya teratur
7
Lanjutan…
 Daerah ukurannya besar karena raksa
baru akan membeku pada suhu – 390
C dan baru akan mendidih pada suhu
3570 C
 Tidak membasahi dinding kaca
 Warnanya mengkilap sehingga mudah
dilihat
8
Kelemahan…
Selain keuntungan diatas, raksa juga
mempunyai kelemahan, yaitu raksa
tidak dapat digunakan mengukur lebih
rendah dari – 390 C , padahal suhu di
kutub Utara dan Selatan lebih rendah
daripada suhu tersebut, raksa
berharga mahal, bila tabungnya pecah
raksa sangat berbahaya.
9
TERMOMETER ALKOHOL
Keuntungan :
 Alkohol dapat digunakan untuk
mengukur suhu yang sangat rendah,
sampai -1140 C.
 Alkohol lebih murah jika dibandingkan
dengan raksa
 Alkohol lebih cepat mengalami
pemuaian meskipun kenaikan
suhunya kecil sehingga lebih akurat.
10
Lanjutan…
Kelemahan:
 Pemuaiannya tidak teratur
 Tidak berwarna sehingga sulit dilihat
 Membasahi dinding kaca,
 Tidak bisa digunakan untuk mengukur
suhu benda yang tinggi, sebab pada
suhu 780 C alkohol sudah mendidih.
11
METODE ANALISA FISIKA
Metode analisa fisika yang
menggunakan manfaat termometer
adalah :
 Titik lebur/Titik leleh
 Titik beku
 Titik didih
12
Titik Lebur/Suhu Lebur
 Titik lebur atau suhu lebur zat padat
merupakan rentang suhu atau suhu
pada saat zat padat menyatu dan
melebur sempurna menjadi bentuk
cair.
 Bila dipandang dari sudut lain (dari
cair menjadi padat) disebut titik beku.
 Contoh : ???
13
Lanjutan…
 Pada sebagian besar benda, titik lebur
dan titik beku biasanya sama. Contoh,
titik lebur dan titik beku dari "raksa"
adalah 234,32 ° K(-38,83 ° Catau -
37,89 ° F)
 Namun, beberapa subtansi lainnya
memiliki temperatur beku cair yang
berbeda. contohnya "agar-agar",
mencair pada suhu 85 °C (185 °F)
dan membeku dari suhu 32-40°C
(89,6 - 104 °F); fenomena ini dikenal 14
Titik Didih
 Titik didih adalah suhu (tempertur)
dimana suatu zat cair akan mendidih
dan menjadi uap
 Contoh : ???
15
Lanjutan…
 Titik didih dipengaruhi juga oleh
tekanan udara, artinya makin
besar tekanan udara makin besar
pula titik didih zat cair tersebut.
Pada tekanan dan temperatur
udara standar(76 cmHg, 25ºC)
titik didih air sebesar 100ºC
16
PIKNOMETER
Piknometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur
nilai massa jenis/berat
jenis/relatif density/spesific
gravity atau densitas dari
fluida.
17
Prisnsip Kerja Alat
 Yaitu dengan mengetahui berapa
massa sampel yang akan di tentukan
berat jenisnya dalam volume
piknometer yang terisi penuh,
biasanya volume pikno yang banyak
digunakan 10 ml dan 25 ml dan nilai
vomule ini valid pada temperatur
ruangan yang tertera pada pikno
tersebut (ex : 20 derajat celcius)
18
Bagian-bagian Alat
Piknometer itu terdiri dari 3 bagian:
 Tutup pikno
 Lubang Tutup Piknometer
 Gelas atau tabung ukur
19
GAMBAR…
20
Bobot Jenis
 Bobot jenis adalah perbandingan bobot
zat di udara pada suhu yang telah
ditetapkan terhadap bobot air dengan
volume dan suhu yang sama.
 Bila pada suhu 25º C zat berbentuk padat,
bobot jenis ditetapkan pada suhu yang
telah tertera pada masing-masing
monografi dan mengacu pada air (25º C).
 Sebagai contoh bobot jenis lemak dan
minyak ditetapkan pada suhu 25ºC.
21
Rumus Bj
 Bobot jenis suatu zat dapat
dirumuskan sbb:
m2-m
m1-m
 Di mana m= massa (g) piknometer
kosong; m1= massa (g) piknometer
berisi air pada suhu 25°C; m2 =
massa (g) piknometer berisi zat uji
pada suhu 25°C
22
B
j
=
Lanjutan…
 Dalam praktek, setiap kali
penggunaan piknometer harus
dibersihkan dengan baik
menggunakan bahan-bahan yang
mudah menguap seperti aseton,
etanol, dll.
 Penentuan bobot jenis menggunakan
piknometer sering diaplikasikan pada
penetapan kadar etanol, metanol,
minyak, minyak atsiri dan beberapa
jenis pereaksi. 23
TERIMA KASIH
24

More Related Content

What's hot

Bab 2 suhu dan pengukurannya
Bab 2 suhu dan pengukurannyaBab 2 suhu dan pengukurannya
Bab 2 suhu dan pengukurannyaMustahal SSi
 
Differential thermal analysis - widyaningsih bungin sura' - 1406532974.
Differential thermal analysis -  widyaningsih bungin sura' - 1406532974.Differential thermal analysis -  widyaningsih bungin sura' - 1406532974.
Differential thermal analysis - widyaningsih bungin sura' - 1406532974.Widyaningsih Bungin Sura'
 
Suhu dan Pengukuran
Suhu dan PengukuranSuhu dan Pengukuran
Suhu dan PengukuranRisa Firsta
 
Pemeriksaan berat jenis
Pemeriksaan berat jenisPemeriksaan berat jenis
Pemeriksaan berat jenispratiwi01
 
Suhu dan pengukuran
Suhu dan pengukuranSuhu dan pengukuran
Suhu dan pengukuranRisa Firsta
 
Suhu dan Pengukuran
Suhu dan PengukuranSuhu dan Pengukuran
Suhu dan PengukuranRisa Firsta
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahReski Aprilia
 
Bab 7 suhu dan perubahannya
Bab 7 suhu dan perubahannyaBab 7 suhu dan perubahannya
Bab 7 suhu dan perubahannyaAgung Lee
 
Pengukuran Temperatur
Pengukuran TemperaturPengukuran Temperatur
Pengukuran TemperaturMuhammad AR
 
Differential scanning calorimetry
Differential scanning calorimetryDifferential scanning calorimetry
Differential scanning calorimetryruthlubis
 
LKS SUHU KELAS SMP dengan DI
LKS SUHU KELAS SMP dengan DILKS SUHU KELAS SMP dengan DI
LKS SUHU KELAS SMP dengan DIDewi Fitri
 
pengukuran-suhu-menggunakan-termometer-inframerah
pengukuran-suhu-menggunakan-termometer-inframerahpengukuran-suhu-menggunakan-termometer-inframerah
pengukuran-suhu-menggunakan-termometer-inframerahRendy Wahyudi
 
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISA
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISAPEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISA
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISAAmbar Choirunisa
 

What's hot (20)

Bab 2 suhu dan pengukurannya
Bab 2 suhu dan pengukurannyaBab 2 suhu dan pengukurannya
Bab 2 suhu dan pengukurannya
 
suhu dan perubahannya
suhu dan perubahannyasuhu dan perubahannya
suhu dan perubahannya
 
Bab 6 pemuaian
Bab 6 pemuaianBab 6 pemuaian
Bab 6 pemuaian
 
Differential thermal analysis - widyaningsih bungin sura' - 1406532974.
Differential thermal analysis -  widyaningsih bungin sura' - 1406532974.Differential thermal analysis -  widyaningsih bungin sura' - 1406532974.
Differential thermal analysis - widyaningsih bungin sura' - 1406532974.
 
Suhu dan Pengukuran
Suhu dan PengukuranSuhu dan Pengukuran
Suhu dan Pengukuran
 
Pemeriksaan berat jenis
Pemeriksaan berat jenisPemeriksaan berat jenis
Pemeriksaan berat jenis
 
Suhu dan pengukuran
Suhu dan pengukuranSuhu dan pengukuran
Suhu dan pengukuran
 
FISIKA
FISIKAFISIKA
FISIKA
 
Suhu dan Pengukuran
Suhu dan PengukuranSuhu dan Pengukuran
Suhu dan Pengukuran
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
 
Bab 7 suhu dan perubahannya
Bab 7 suhu dan perubahannyaBab 7 suhu dan perubahannya
Bab 7 suhu dan perubahannya
 
Pengukuran Temperatur
Pengukuran TemperaturPengukuran Temperatur
Pengukuran Temperatur
 
8. suhu
8. suhu8. suhu
8. suhu
 
Pemuaian Volume
Pemuaian VolumePemuaian Volume
Pemuaian Volume
 
Differential scanning calorimetry
Differential scanning calorimetryDifferential scanning calorimetry
Differential scanning calorimetry
 
LKS SUHU KELAS SMP dengan DI
LKS SUHU KELAS SMP dengan DILKS SUHU KELAS SMP dengan DI
LKS SUHU KELAS SMP dengan DI
 
pengukuran-suhu-menggunakan-termometer-inframerah
pengukuran-suhu-menggunakan-termometer-inframerahpengukuran-suhu-menggunakan-termometer-inframerah
pengukuran-suhu-menggunakan-termometer-inframerah
 
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISA
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISAPEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISA
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISA
 
Pemuaian
Pemuaian Pemuaian
Pemuaian
 
Suhu dan-kesehatan
Suhu dan-kesehatanSuhu dan-kesehatan
Suhu dan-kesehatan
 

Similar to INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS

Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)
Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)
Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)Rena Liansari F-st
 
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptxIPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptxNurulHafidhah4
 
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptxKelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptxDaraseptianiputri1
 
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxPPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxNurLena10
 
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptxsuhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptxyusti7
 
Makalah Suhu Dan Calor
Makalah Suhu Dan CalorMakalah Suhu Dan Calor
Makalah Suhu Dan CalorAmnil Wardiah
 
LKS SUHU KELAS SMP COOPERATIF NHT
LKS SUHU KELAS SMP COOPERATIF NHTLKS SUHU KELAS SMP COOPERATIF NHT
LKS SUHU KELAS SMP COOPERATIF NHTDewi Fitri
 
Kertas Penerangan Modul 2 Muatan Haba Tentu Sains Am 2 Diploma Vokasional Mal...
Kertas Penerangan Modul 2 Muatan Haba Tentu Sains Am 2 Diploma Vokasional Mal...Kertas Penerangan Modul 2 Muatan Haba Tentu Sains Am 2 Diploma Vokasional Mal...
Kertas Penerangan Modul 2 Muatan Haba Tentu Sains Am 2 Diploma Vokasional Mal...Harzana Harun
 
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisFita_ta
 

Similar to INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS (20)

Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)
Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)
Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)
 
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptxIPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
 
Ipa7 bab4-a
Ipa7 bab4-aIpa7 bab4-a
Ipa7 bab4-a
 
Ipa7 kd4a-pdf
Ipa7 kd4a-pdfIpa7 kd4a-pdf
Ipa7 kd4a-pdf
 
Suhu dan Perubahannya.pdf
Suhu dan Perubahannya.pdfSuhu dan Perubahannya.pdf
Suhu dan Perubahannya.pdf
 
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptxKelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
 
Suhu & Tekanan
Suhu & TekananSuhu & Tekanan
Suhu & Tekanan
 
presentasi.pptx
presentasi.pptxpresentasi.pptx
presentasi.pptx
 
Suhu
SuhuSuhu
Suhu
 
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxPPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
 
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptxsuhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
 
suhu dan pemuaian.pptx
suhu dan pemuaian.pptxsuhu dan pemuaian.pptx
suhu dan pemuaian.pptx
 
Konsep termofisika
Konsep termofisikaKonsep termofisika
Konsep termofisika
 
Makalah Suhu Dan Calor
Makalah Suhu Dan CalorMakalah Suhu Dan Calor
Makalah Suhu Dan Calor
 
Geo ppt
Geo pptGeo ppt
Geo ppt
 
LKS SUHU KELAS SMP COOPERATIF NHT
LKS SUHU KELAS SMP COOPERATIF NHTLKS SUHU KELAS SMP COOPERATIF NHT
LKS SUHU KELAS SMP COOPERATIF NHT
 
Kertas Penerangan Modul 2 Muatan Haba Tentu Sains Am 2 Diploma Vokasional Mal...
Kertas Penerangan Modul 2 Muatan Haba Tentu Sains Am 2 Diploma Vokasional Mal...Kertas Penerangan Modul 2 Muatan Haba Tentu Sains Am 2 Diploma Vokasional Mal...
Kertas Penerangan Modul 2 Muatan Haba Tentu Sains Am 2 Diploma Vokasional Mal...
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenis
 
SUHU .pptx
SUHU .pptxSUHU .pptx
SUHU .pptx
 

More from Robby Candra Purnama

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)Robby Candra Purnama
 
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRegulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRobby Candra Purnama
 
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONALANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONALRobby Candra Purnama
 

More from Robby Candra Purnama (20)

REGULASI TENAGA KESEHATAN
REGULASI TENAGA KESEHATANREGULASI TENAGA KESEHATAN
REGULASI TENAGA KESEHATAN
 
POTENSIOMETRI
POTENSIOMETRIPOTENSIOMETRI
POTENSIOMETRI
 
POLARIMETER
POLARIMETERPOLARIMETER
POLARIMETER
 
RHEOLOGI & VISKOSITAS
RHEOLOGI & VISKOSITASRHEOLOGI & VISKOSITAS
RHEOLOGI & VISKOSITAS
 
IKLAN PROMOSI KESEHATAN
IKLAN PROMOSI KESEHATANIKLAN PROMOSI KESEHATAN
IKLAN PROMOSI KESEHATAN
 
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
 
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATANKEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRegulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
 
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKAPERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
 
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
 
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIAANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
 
BAHAN PEMANIS SINTETIS
BAHAN PEMANIS SINTETISBAHAN PEMANIS SINTETIS
BAHAN PEMANIS SINTETIS
 
BAHAN PEWARNA SINTETIS
BAHAN PEWARNA SINTETISBAHAN PEWARNA SINTETIS
BAHAN PEWARNA SINTETIS
 
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONALANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
 
SUPPOSITORIA
SUPPOSITORIA SUPPOSITORIA
SUPPOSITORIA
 
SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA
 
MEDIA PROMOSI KESEHATAN
MEDIA PROMOSI KESEHATANMEDIA PROMOSI KESEHATAN
MEDIA PROMOSI KESEHATAN
 
SALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTASALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTA
 
LEMAK dan MINYAK
LEMAK dan MINYAKLEMAK dan MINYAK
LEMAK dan MINYAK
 
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTUSIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 

Recently uploaded (18)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 

INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS

  • 1. INSTRUMENTASI ANALISA FISIKA (Suhu dan Bobot Jenis) Oleh : Robby Candra Purnama, S.Farm. , Apt., M. Kes. 1
  • 3. TERMOMETER  Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa. 3
  • 5. Macam-macam Termometer Ada bermacam-macam termometer menurut cara kerjanya:  Termometer air raksa  Termokopel  Termometer inframerah  Termometer Galileo 5
  • 7. TERMOMETER AIR RAKSA Prinsip kerja termometer, yaitu bekerja berdasarkan pemuaian zat cair. Umumnya, zat cair yang mengisi termometer adalah raksa. Beberapa alasan mengapa termometer pada umumnya berisi raksa :  Cepat menyerap panas dari benda yang diukur suhunya.  Pemuaiannya teratur 7
  • 8. Lanjutan…  Daerah ukurannya besar karena raksa baru akan membeku pada suhu – 390 C dan baru akan mendidih pada suhu 3570 C  Tidak membasahi dinding kaca  Warnanya mengkilap sehingga mudah dilihat 8
  • 9. Kelemahan… Selain keuntungan diatas, raksa juga mempunyai kelemahan, yaitu raksa tidak dapat digunakan mengukur lebih rendah dari – 390 C , padahal suhu di kutub Utara dan Selatan lebih rendah daripada suhu tersebut, raksa berharga mahal, bila tabungnya pecah raksa sangat berbahaya. 9
  • 10. TERMOMETER ALKOHOL Keuntungan :  Alkohol dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah, sampai -1140 C.  Alkohol lebih murah jika dibandingkan dengan raksa  Alkohol lebih cepat mengalami pemuaian meskipun kenaikan suhunya kecil sehingga lebih akurat. 10
  • 11. Lanjutan… Kelemahan:  Pemuaiannya tidak teratur  Tidak berwarna sehingga sulit dilihat  Membasahi dinding kaca,  Tidak bisa digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi, sebab pada suhu 780 C alkohol sudah mendidih. 11
  • 12. METODE ANALISA FISIKA Metode analisa fisika yang menggunakan manfaat termometer adalah :  Titik lebur/Titik leleh  Titik beku  Titik didih 12
  • 13. Titik Lebur/Suhu Lebur  Titik lebur atau suhu lebur zat padat merupakan rentang suhu atau suhu pada saat zat padat menyatu dan melebur sempurna menjadi bentuk cair.  Bila dipandang dari sudut lain (dari cair menjadi padat) disebut titik beku.  Contoh : ??? 13
  • 14. Lanjutan…  Pada sebagian besar benda, titik lebur dan titik beku biasanya sama. Contoh, titik lebur dan titik beku dari "raksa" adalah 234,32 ° K(-38,83 ° Catau - 37,89 ° F)  Namun, beberapa subtansi lainnya memiliki temperatur beku cair yang berbeda. contohnya "agar-agar", mencair pada suhu 85 °C (185 °F) dan membeku dari suhu 32-40°C (89,6 - 104 °F); fenomena ini dikenal 14
  • 15. Titik Didih  Titik didih adalah suhu (tempertur) dimana suatu zat cair akan mendidih dan menjadi uap  Contoh : ??? 15
  • 16. Lanjutan…  Titik didih dipengaruhi juga oleh tekanan udara, artinya makin besar tekanan udara makin besar pula titik didih zat cair tersebut. Pada tekanan dan temperatur udara standar(76 cmHg, 25ºC) titik didih air sebesar 100ºC 16
  • 17. PIKNOMETER Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis/berat jenis/relatif density/spesific gravity atau densitas dari fluida. 17
  • 18. Prisnsip Kerja Alat  Yaitu dengan mengetahui berapa massa sampel yang akan di tentukan berat jenisnya dalam volume piknometer yang terisi penuh, biasanya volume pikno yang banyak digunakan 10 ml dan 25 ml dan nilai vomule ini valid pada temperatur ruangan yang tertera pada pikno tersebut (ex : 20 derajat celcius) 18
  • 19. Bagian-bagian Alat Piknometer itu terdiri dari 3 bagian:  Tutup pikno  Lubang Tutup Piknometer  Gelas atau tabung ukur 19
  • 21. Bobot Jenis  Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat di udara pada suhu yang telah ditetapkan terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama.  Bila pada suhu 25º C zat berbentuk padat, bobot jenis ditetapkan pada suhu yang telah tertera pada masing-masing monografi dan mengacu pada air (25º C).  Sebagai contoh bobot jenis lemak dan minyak ditetapkan pada suhu 25ºC. 21
  • 22. Rumus Bj  Bobot jenis suatu zat dapat dirumuskan sbb: m2-m m1-m  Di mana m= massa (g) piknometer kosong; m1= massa (g) piknometer berisi air pada suhu 25°C; m2 = massa (g) piknometer berisi zat uji pada suhu 25°C 22 B j =
  • 23. Lanjutan…  Dalam praktek, setiap kali penggunaan piknometer harus dibersihkan dengan baik menggunakan bahan-bahan yang mudah menguap seperti aseton, etanol, dll.  Penentuan bobot jenis menggunakan piknometer sering diaplikasikan pada penetapan kadar etanol, metanol, minyak, minyak atsiri dan beberapa jenis pereaksi. 23