SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
PERUBAHAN ZAT / MATERI
DAN BESARAN FISIKA
Oleh :
Robby Candra Purnama, S.Farm., Apt., M.Kes.
1
Zat atau Materi
 Yang di maksud dengan zat/materi adalah
sesuatu yang mempunyai massa dan dapat
menempati sebuah ruang.
 Materi dapat berwujud :
Gas, misalnya; udara, gas oksigen, gas
karbondioksida, dan lain-lain.
Cair, misalnya; air, minyak, bensin, alkohol,
dan lain-lain.
Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain-
lain
2
Sifat Zat/Materi
 Materi mempunyai dua sifat, yaitu:
a. Sifat Fisika, adalah sifat meteri yang tidak
berhubungan dengan pembentukan zat baru.
Sifat fisika meliputi :
1. Sifat intensif, yaitu sifat fisika yang tidak
bergantung pada jumlah dan ukuran zat.
Misalnya; warna, bau , titik didih, dan lain-lain.
2. Sifat Ekstensif, yaitu fisika yang bergantung
pada jumlah dan ukuran zat.
Misalnya; kelarutan, massa jenis, volume, dan
lain-lain
3
Lanjutan…
 Sifat Kimia, adalah sifat materi yang
berhubungan dengan pembentukan
zat baru. Misalnya; kereaktifan ,
keterbakaran, kestabilan, dan lain-lain.
4
Diagram Perubahan Zat
5
Perubahan Zat/Materi
Zat dapat mengalami perubahan,
mulai dari perubahan wujud yang
bersifat sementara sampai perubahan
membentuk zat lain yang bersifat
tetap. Perubahan wujud dibagi
menjadi dua, yaitu:
· Perubahan Fisika
· Perubahan Kimia
6
Peristiwa Perubahan
Zat/Materi
 Melebur atau meleleh
 Membeku
 Menguap
 Mengembun
 Menyublim
 Mengkristal (menyumblim)
7
Penyebab Perubahan Zat
 Di alam semesta materi dapat
mengalami perubahan wujud dari
wujud yang satu ke wujud yang
lainnya jika menerima atau
melepaskan energi.
8
Perubahan Fisika
 Perubahan fisika adalah suatu
perubahan yang tidak mengasilkan zat
baru dan bersifat timbal-balik, artinya
dapat kembali ke keadaan semula
 Contoh : ???
9
Penyebab Perubahan Fisika
Zat
Penerimaan panas oleh zat
Contoh : pada saat terjadinya peristiwa
penguapan, pencairan dan penyubliman.
Pelepasan panas oleh zat
Contoh : pada saat terjadinya peristiwa
pembekuan dan pengembunan.
Pencampuran zat tanpa membentuk zat
baru
Contoh : campuran gula pasir dengan garam
dapur.
Pemotongan atau pembelahan zat
Contoh : saat membelah kayu dan merobek 10
Perubahan Kimia
 Perubahan kimia adalah
perubahan yang menghasilkan
suatu zat baru.
 Perubahan kimia tidak dapat
dikembalikan menjadi bentuk
semula secara sempurna.
 Contoh : ???
11
Penyebab Perubahan Kimia
ZatPembakaran
Contoh : pada saat pembkaran kayu atau kertas.
Pada perubahan kimia ini, energi panas diberikan pada zat
sehingga terbentuk zat baru yaitu arang (mengandung
karbon) dan gas yang lepas sebagai asap.
Pencampuran
Pencampuran dua zat atau lebih yang menghasilkan zat
baru.
Contoh : natrium hidroksida dicampur dengan asam klorida
membentuk natrium dan air.
Aliran Listrik
Contoh : ketika mengisi ulang aki kendaraan. Aliran listrik
mengakibatkan terjadinya perubahan kimia dalam aki
sehingga aki dapat digunakan kembali.
12
Ciri-Ciri Perubahan Kimia
 Pembentukan Gas
Ketika reaksi kimia sedang berlangsung maka
kita dapat melihat terbentuknya gelembung-
gelembung gas di dalam dalam larutan.
Contoh : Saat stronium atau berium
dimasukkan ke dalam air.
Kemungkinan gas yang dihasilkan adalah gas
hidrogen, tidak mungkin oksigen karena
memiliki sifat membantu kebakaran, tidak
mungkin juga karbon dioksida karena memiliki
sifat menghambat pembakaran.
13
Lanjutan…
 Pembentukan Endapan
Contoh : reaksi antara perak nitrat dengan
natrium klorida yang membentuk endapan
perak klorida yang berwarna putih.
 Perubahan Warna
Contoh : tembaga karbonat yang berwarna
hijau akan berubah menjadi tembaga
oksida yang berwarna kehitaman dan
karbon dioksida akibat pembakaran.
14
Lanjutan…
 Perubahan Suhu
Perubahan suhu yang terjadi bisa naik atau
turun.
Perubahan kimia yang disertai dengan
kenaikan suhu disebut eksotermis, contoh :
proses pernapasan dalam tubuh kita dan
pembakaran.
Perubahan kimia yang disertai dengan
penurunan suhu disebut endotermis,
contohnya: proses fotosintesis pada
tumbuhan dan memasak makanan
15
Lanjutan…
 Kecepatan Reaksi (Perubahan)
Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat,
contohnya ketika membakar korek api, reaksi
kimia juga ada yang berlangsung lambat,
contohnya : pengeringan atau pengerasan
semen dengan sempurna yang digunakan
untuk membangun rumah atau bangunan
lainnya.
Kecepatan reaksi dapat diketahui dengan
mengukur sesuatu yang berubah terhadap
waktu, misalnya mengukur pengurangan
massa zat dalam erlenmeyer selama selang
waktu tertentu 16
Lanjutan…
 Pengendalian Reaksi
Suhu Reaksi (makin tinggi suhu, makin
cepatpula partikel pereaksi bergerak)
Konsentrasi Pereaksi (makin besar
konsentrasi pereaksi, makin cepat suatu
reaksi berlangsung)
Luas Permukaan Sentuh (semakin kecil
luas permukaan sentuh, semakin cepat
kecepatan reaksi)
Katalis (senyawa yang dapat mempercepat
kecepatan reaksi, tetapi katalis tidak ikut
bereaksi) 17
Besaran dan Satuan Fisika
 Besaran adalah segala sesuatu yang
dapat diukur atau dihitung, dinyatakan
dengan angka dan mempunyai
satuan.
 Satuan didefinisikan sebagai
pembanding dalam suatu pengukuran
besaran.
18
Syarat Besaran
 Dapat diukur atau dihitung
 Dapat dinyatakan dengan angka-
angka atau mempunyai nilai
 Mempunyai satuan
* Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas
tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat
dikatakan sebagai besaran.
19
Macam Besaran
 Besaran Pokok adalah besaran yang
ditentukan lebih dulu berdasarkan
kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok
yang paling umum ada 7 macam yaitu
Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu
(K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya
(cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok
mempunyai ciri khusus antara lain
diperoleh dari pengukuran langsung,
mempunyai satu satuan (tidak satuan
ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.
20
Lanjutan…
 Besaran Turunan adalah besaran yang
diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini
ada banyak macamnya sebagai contoh
gaya (N) diturunkan dari besaran pokok
massa, panjang dan waktu. Volume (meter
kubik) diturunkan dari besaran pokok
panjang, dan lain-lain. Besaran turunan
mempunyai ciri khusus antara lain :
diperoleh dari pengukuran langsung dan
tidak langsung, mempunyai satuan lebih
dari satu dan diturunkan dari besaran
pokok. 21
Pengelompokan Besaran.
Berdasarkan cara memperolehnya :
 Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh
dari pengukuran. Karena diperoleh dari
pengukuran maka harus ada alat ukurnya.
Sebagai contoh adalah massa. Massa
merupakan besaran fisika karena massa dapat
diukur dengan menggunakan neraca.
 Besaran non-Fisika yaitu besaran yang
diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini
tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung
sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non
fisika adalah Jumlah.
22
Pengelompokan Besaran
Besaran berdasarkan arah :
 Besaran vektor adalah besaran yang
mempunyai nilai dan arah sebagai
contoh besaran kecepatan,
percepatan dan lain-lain.
 Besaran sekalar adalah besaran
yang mempunyai nilai saja sebagai
contoh kelajuan, perlajuan dan lain-
lain.
23
…MATUR NUWUN…
24

More Related Content

What's hot (17)

Materi Termokimia
Materi TermokimiaMateri Termokimia
Materi Termokimia
 
TERMOKIMIA
TERMOKIMIATERMOKIMIA
TERMOKIMIA
 
Ukbm kim 3.4-4.4-1-1_sd3 energi sistem lingkungan-dikonversi (1)
Ukbm kim 3.4-4.4-1-1_sd3 energi sistem lingkungan-dikonversi (1)Ukbm kim 3.4-4.4-1-1_sd3 energi sistem lingkungan-dikonversi (1)
Ukbm kim 3.4-4.4-1-1_sd3 energi sistem lingkungan-dikonversi (1)
 
Kunci Jawaban dan Pembahasan Termokimia
Kunci Jawaban dan Pembahasan TermokimiaKunci Jawaban dan Pembahasan Termokimia
Kunci Jawaban dan Pembahasan Termokimia
 
termodinamika
termodinamikatermodinamika
termodinamika
 
Laporan lengka1
Laporan lengka1Laporan lengka1
Laporan lengka1
 
Makalah thermokimia
Makalah thermokimiaMakalah thermokimia
Makalah thermokimia
 
Ppt termokimia
Ppt termokimiaPpt termokimia
Ppt termokimia
 
Rpp (reaksi redoks) revisi
Rpp (reaksi redoks) revisiRpp (reaksi redoks) revisi
Rpp (reaksi redoks) revisi
 
Termokimia 1
Termokimia 1Termokimia 1
Termokimia 1
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 
Bab Reaksi Kimia
Bab Reaksi KimiaBab Reaksi Kimia
Bab Reaksi Kimia
 
termokimia
termokimiatermokimia
termokimia
 
Bab 2 termokimia
Bab 2 termokimiaBab 2 termokimia
Bab 2 termokimia
 
Kelompok 1 materi dan perubahannya
Kelompok 1 materi dan perubahannyaKelompok 1 materi dan perubahannya
Kelompok 1 materi dan perubahannya
 
kimia dasar universitas
kimia dasar universitaskimia dasar universitas
kimia dasar universitas
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 

Similar to Fisika Zat dan Perubahan

```````````````````````````
``````````````````````````````````````````````````````
```````````````````````````Andika_wahyu
 
Materi dan perubahan materi i tugas i
Materi dan perubahan materi i tugas iMateri dan perubahan materi i tugas i
Materi dan perubahan materi i tugas iyahyakurnia23
 
Materi dan perubahan materi i tugas i
Materi dan perubahan materi i tugas iMateri dan perubahan materi i tugas i
Materi dan perubahan materi i tugas iyahyakurnia23
 
Kimia bab2
Kimia bab2Kimia bab2
Kimia bab2HIMTI
 
Materi dan Perubahan Materi
Materi dan Perubahan MateriMateri dan Perubahan Materi
Materi dan Perubahan MateriNirmalayaladri
 
Materi dan Perubahan Materi
Materi dan Perubahan MateriMateri dan Perubahan Materi
Materi dan Perubahan MateriNirmalayaladri
 
Materi dan perubahan materi 1 tugas 1
Materi dan perubahan materi 1 tugas 1Materi dan perubahan materi 1 tugas 1
Materi dan perubahan materi 1 tugas 1deslisland22
 
Materi dan Perubahannya.pdf
Materi dan Perubahannya.pdfMateri dan Perubahannya.pdf
Materi dan Perubahannya.pdfEsasMahitri1
 
Rpp karakteristik zat
Rpp karakteristik zatRpp karakteristik zat
Rpp karakteristik zatArya Ningrat
 
Materi reaksi, katalisator, biokatalisator
Materi reaksi, katalisator, biokatalisatorMateri reaksi, katalisator, biokatalisator
Materi reaksi, katalisator, biokatalisatorbektiprasetyaningsih
 
Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"
Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"
Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"Brillian Brilli
 
1. PENDAHULUAN KIMIA.pptx
1. PENDAHULUAN KIMIA.pptx1. PENDAHULUAN KIMIA.pptx
1. PENDAHULUAN KIMIA.pptxStevadil Lord
 

Similar to Fisika Zat dan Perubahan (20)

```````````````````````````
``````````````````````````````````````````````````````
```````````````````````````
 
Materi, unsur, dan atom
Materi, unsur, dan atomMateri, unsur, dan atom
Materi, unsur, dan atom
 
Materi dan perubahan materi i tugas i
Materi dan perubahan materi i tugas iMateri dan perubahan materi i tugas i
Materi dan perubahan materi i tugas i
 
Materi dan perubahan materi i tugas i
Materi dan perubahan materi i tugas iMateri dan perubahan materi i tugas i
Materi dan perubahan materi i tugas i
 
Kimia bab2
Kimia bab2Kimia bab2
Kimia bab2
 
Materi dan Perubahan Materi
Materi dan Perubahan MateriMateri dan Perubahan Materi
Materi dan Perubahan Materi
 
Materi dan Perubahan Materi
Materi dan Perubahan MateriMateri dan Perubahan Materi
Materi dan Perubahan Materi
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Materi & Perubahanya
Materi & PerubahanyaMateri & Perubahanya
Materi & Perubahanya
 
Materi dan perubahan materi tugas I
Materi dan perubahan materi tugas IMateri dan perubahan materi tugas I
Materi dan perubahan materi tugas I
 
Materi dan perubahan materi tugas I
Materi dan perubahan materi tugas IMateri dan perubahan materi tugas I
Materi dan perubahan materi tugas I
 
Materi dan perubahan materi 1 tugas 1
Materi dan perubahan materi 1 tugas 1Materi dan perubahan materi 1 tugas 1
Materi dan perubahan materi 1 tugas 1
 
Materi dan Perubahannya.pdf
Materi dan Perubahannya.pdfMateri dan Perubahannya.pdf
Materi dan Perubahannya.pdf
 
perubahan-materi 7.pptx
perubahan-materi 7.pptxperubahan-materi 7.pptx
perubahan-materi 7.pptx
 
Rpp karakteristik zat
Rpp karakteristik zatRpp karakteristik zat
Rpp karakteristik zat
 
Materi reaksi, katalisator, biokatalisator
Materi reaksi, katalisator, biokatalisatorMateri reaksi, katalisator, biokatalisator
Materi reaksi, katalisator, biokatalisator
 
Pengenalanilmukimia
PengenalanilmukimiaPengenalanilmukimia
Pengenalanilmukimia
 
Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"
Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"
Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"
 
Kalor Ok
Kalor OkKalor Ok
Kalor Ok
 
1. PENDAHULUAN KIMIA.pptx
1. PENDAHULUAN KIMIA.pptx1. PENDAHULUAN KIMIA.pptx
1. PENDAHULUAN KIMIA.pptx
 

More from Robby Candra Purnama

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)Robby Candra Purnama
 
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRegulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRobby Candra Purnama
 
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONALANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONALRobby Candra Purnama
 

More from Robby Candra Purnama (20)

REGULASI TENAGA KESEHATAN
REGULASI TENAGA KESEHATANREGULASI TENAGA KESEHATAN
REGULASI TENAGA KESEHATAN
 
POTENSIOMETRI
POTENSIOMETRIPOTENSIOMETRI
POTENSIOMETRI
 
POLARIMETER
POLARIMETERPOLARIMETER
POLARIMETER
 
RHEOLOGI & VISKOSITAS
RHEOLOGI & VISKOSITASRHEOLOGI & VISKOSITAS
RHEOLOGI & VISKOSITAS
 
IKLAN PROMOSI KESEHATAN
IKLAN PROMOSI KESEHATANIKLAN PROMOSI KESEHATAN
IKLAN PROMOSI KESEHATAN
 
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENISINSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
 
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
 
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATANKEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRegulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
 
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
 
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIAANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
 
BAHAN PEMANIS SINTETIS
BAHAN PEMANIS SINTETISBAHAN PEMANIS SINTETIS
BAHAN PEMANIS SINTETIS
 
BAHAN PEWARNA SINTETIS
BAHAN PEWARNA SINTETISBAHAN PEWARNA SINTETIS
BAHAN PEWARNA SINTETIS
 
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONALANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
 
SUPPOSITORIA
SUPPOSITORIA SUPPOSITORIA
SUPPOSITORIA
 
SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA
 
MEDIA PROMOSI KESEHATAN
MEDIA PROMOSI KESEHATANMEDIA PROMOSI KESEHATAN
MEDIA PROMOSI KESEHATAN
 
SALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTASALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTA
 
LEMAK dan MINYAK
LEMAK dan MINYAKLEMAK dan MINYAK
LEMAK dan MINYAK
 
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTUSIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
 

Recently uploaded

Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 

Recently uploaded (18)

Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 

Fisika Zat dan Perubahan

  • 1. PERUBAHAN ZAT / MATERI DAN BESARAN FISIKA Oleh : Robby Candra Purnama, S.Farm., Apt., M.Kes. 1
  • 2. Zat atau Materi  Yang di maksud dengan zat/materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang.  Materi dapat berwujud : Gas, misalnya; udara, gas oksigen, gas karbondioksida, dan lain-lain. Cair, misalnya; air, minyak, bensin, alkohol, dan lain-lain. Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain- lain 2
  • 3. Sifat Zat/Materi  Materi mempunyai dua sifat, yaitu: a. Sifat Fisika, adalah sifat meteri yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru. Sifat fisika meliputi : 1. Sifat intensif, yaitu sifat fisika yang tidak bergantung pada jumlah dan ukuran zat. Misalnya; warna, bau , titik didih, dan lain-lain. 2. Sifat Ekstensif, yaitu fisika yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat. Misalnya; kelarutan, massa jenis, volume, dan lain-lain 3
  • 4. Lanjutan…  Sifat Kimia, adalah sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan zat baru. Misalnya; kereaktifan , keterbakaran, kestabilan, dan lain-lain. 4
  • 6. Perubahan Zat/Materi Zat dapat mengalami perubahan, mulai dari perubahan wujud yang bersifat sementara sampai perubahan membentuk zat lain yang bersifat tetap. Perubahan wujud dibagi menjadi dua, yaitu: · Perubahan Fisika · Perubahan Kimia 6
  • 7. Peristiwa Perubahan Zat/Materi  Melebur atau meleleh  Membeku  Menguap  Mengembun  Menyublim  Mengkristal (menyumblim) 7
  • 8. Penyebab Perubahan Zat  Di alam semesta materi dapat mengalami perubahan wujud dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya jika menerima atau melepaskan energi. 8
  • 9. Perubahan Fisika  Perubahan fisika adalah suatu perubahan yang tidak mengasilkan zat baru dan bersifat timbal-balik, artinya dapat kembali ke keadaan semula  Contoh : ??? 9
  • 10. Penyebab Perubahan Fisika Zat Penerimaan panas oleh zat Contoh : pada saat terjadinya peristiwa penguapan, pencairan dan penyubliman. Pelepasan panas oleh zat Contoh : pada saat terjadinya peristiwa pembekuan dan pengembunan. Pencampuran zat tanpa membentuk zat baru Contoh : campuran gula pasir dengan garam dapur. Pemotongan atau pembelahan zat Contoh : saat membelah kayu dan merobek 10
  • 11. Perubahan Kimia  Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan suatu zat baru.  Perubahan kimia tidak dapat dikembalikan menjadi bentuk semula secara sempurna.  Contoh : ??? 11
  • 12. Penyebab Perubahan Kimia ZatPembakaran Contoh : pada saat pembkaran kayu atau kertas. Pada perubahan kimia ini, energi panas diberikan pada zat sehingga terbentuk zat baru yaitu arang (mengandung karbon) dan gas yang lepas sebagai asap. Pencampuran Pencampuran dua zat atau lebih yang menghasilkan zat baru. Contoh : natrium hidroksida dicampur dengan asam klorida membentuk natrium dan air. Aliran Listrik Contoh : ketika mengisi ulang aki kendaraan. Aliran listrik mengakibatkan terjadinya perubahan kimia dalam aki sehingga aki dapat digunakan kembali. 12
  • 13. Ciri-Ciri Perubahan Kimia  Pembentukan Gas Ketika reaksi kimia sedang berlangsung maka kita dapat melihat terbentuknya gelembung- gelembung gas di dalam dalam larutan. Contoh : Saat stronium atau berium dimasukkan ke dalam air. Kemungkinan gas yang dihasilkan adalah gas hidrogen, tidak mungkin oksigen karena memiliki sifat membantu kebakaran, tidak mungkin juga karbon dioksida karena memiliki sifat menghambat pembakaran. 13
  • 14. Lanjutan…  Pembentukan Endapan Contoh : reaksi antara perak nitrat dengan natrium klorida yang membentuk endapan perak klorida yang berwarna putih.  Perubahan Warna Contoh : tembaga karbonat yang berwarna hijau akan berubah menjadi tembaga oksida yang berwarna kehitaman dan karbon dioksida akibat pembakaran. 14
  • 15. Lanjutan…  Perubahan Suhu Perubahan suhu yang terjadi bisa naik atau turun. Perubahan kimia yang disertai dengan kenaikan suhu disebut eksotermis, contoh : proses pernapasan dalam tubuh kita dan pembakaran. Perubahan kimia yang disertai dengan penurunan suhu disebut endotermis, contohnya: proses fotosintesis pada tumbuhan dan memasak makanan 15
  • 16. Lanjutan…  Kecepatan Reaksi (Perubahan) Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, contohnya ketika membakar korek api, reaksi kimia juga ada yang berlangsung lambat, contohnya : pengeringan atau pengerasan semen dengan sempurna yang digunakan untuk membangun rumah atau bangunan lainnya. Kecepatan reaksi dapat diketahui dengan mengukur sesuatu yang berubah terhadap waktu, misalnya mengukur pengurangan massa zat dalam erlenmeyer selama selang waktu tertentu 16
  • 17. Lanjutan…  Pengendalian Reaksi Suhu Reaksi (makin tinggi suhu, makin cepatpula partikel pereaksi bergerak) Konsentrasi Pereaksi (makin besar konsentrasi pereaksi, makin cepat suatu reaksi berlangsung) Luas Permukaan Sentuh (semakin kecil luas permukaan sentuh, semakin cepat kecepatan reaksi) Katalis (senyawa yang dapat mempercepat kecepatan reaksi, tetapi katalis tidak ikut bereaksi) 17
  • 18. Besaran dan Satuan Fisika  Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan.  Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. 18
  • 19. Syarat Besaran  Dapat diukur atau dihitung  Dapat dinyatakan dengan angka- angka atau mempunyai nilai  Mempunyai satuan * Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran. 19
  • 20. Macam Besaran  Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu. 20
  • 21. Lanjutan…  Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok. 21
  • 22. Pengelompokan Besaran. Berdasarkan cara memperolehnya :  Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.  Besaran non-Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah Jumlah. 22
  • 23. Pengelompokan Besaran Besaran berdasarkan arah :  Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran kecepatan, percepatan dan lain-lain.  Besaran sekalar adalah besaran yang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan, perlajuan dan lain- lain. 23