SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
BAHAN PEWARNA
by
Robby Candra Purnama, S.Farm., Apt., M.Kes.
PENDAHULUAN
• Bahan tambahan pangan adalah bahan
yang ditambahkan ke dalam pangan
untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
Pangan.
• Pengertian ini tertuang dalam Peraturan
Badan Pengawas Obat Dan Makanan
Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Bahan
Tambahan Pangan.
Lanjutan…
• Didalam Peraturan Badan Pengawas Obat
Dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019
Tentang Bahan Tambahan Pangan telah
diatur semua regulasi dan batasan bahan
tambahan pangan yang diperbolehkan.
• Salah satunya adalah penggunaan bahan
pewarna dalam makanan atau minuman.
Lanjutan…
• Penambahan zat warna dalam makanan
sesuai dengan sifat-sifat makanan,
ditujukan untuk menarik kosumen sesuai
dengan warna aslinya.
• Pemakaian zat warna yang berlebihan
mungkin sekali akan menimbulkan hal-
hal yang merugikan kesehatan manusia.
Lanjutan…
• Oleh sebab itu banyak zat pewarna yang
ditarik dari peredaran karena diduga
meyebabkan berbagai penyakit,
terutama memicu kanker.
• Menurut Permenkes tentang bahan-
bahan tambahan makanan, dibedakan
pula adanya zat pewarna makanan yang
diizinkan dan yang dilarang.
Pewarna Alami Yang Diizinkan
• Pewarna alam yang diizinkan sesuai dengan
Per KBPOM No 37 Tahun 2013 Batas
Maksimum Penggunaan BTP Pewarna
adalah sebagai berikut :
• Kurkumin CI. No. 75300,
• Riboflavin,
• Karmin dan ekstrak cochineal CI. No.
75470
Lanjutan…
• Klorofil CI. No. 75810
• Klorofil dan klorofilin tembaga kompleks CI.
No. 75810
• Karamel I, Karamel III amonia proses
• Karamel IV amonia sulfit proses
• Karbon tanaman CI. 77266
• Beta-karoten (sayuran) CI. No. 75130
• Ekstrak anato CI. No. 75120
Lanjutan…
• Karotenoid
• Merah bit
• Antosianin
• Titanium dioksida CI. No. 77891
Pewarna Sintetis Yang Diizinkan
• Pewarna sintesis yang diizinkan sesuai
dengan Per KBPOM No 37 Tahun 2013
Batas Maksimum Penggunaan BTP
Pewarna adalah sebagai berikut :
• Tartrazin CI. No. 19140
• Kuning kuinolin CI. No. 47005
• Kuning FCF CI. No. 15985
• Karmoisin CI. No. 14720
Lanjutan…
• Ponceau 4R CI. No. 16255
• Eritrosin CI. No. 45430
• Merah allura CI. No. 16035
• Indigotin CI. No. 73015
• Biru berlian FCF CI No. 42090
• Hijau FCF CI. No. 42053 (Fast green FCF); dan
• Coklat HT CI. No. 20285 (Brown HT).
Pewarna Yang Dilarang
• Semua bahan tambahan pangan jenis pewarna
yang dilarang adalah yang tidak termuat dalam
peraturan KBPOM diatas.
• Sehingga penggunaanya untuk makanan dan
minuman menjadi bentuk pelanggaran dan
dinyatakan ilegal.
Sumber Pewarna Alam…
• Pewarna alami diperoleh dari tanaman
ataupun hewan yang berupa pigmen.
Beberapa pingmen alami yang banyak
terdapat di sekitar kita antara lain :
Klorofil (terdapat pada daun-daun
berwarna hijau),
Karatenoid (terdapat pada wortel dan
sayuran lain berwarna (oranye-merah).
Lanjutan…
• Umumnya pigmen-pigmen ini bersifat
tidak cukup stabil terhadap
panas,cahaya,dan PH tertentu.
• Walau begitu,pewarna alami umumnya
aman dan tidak menimbulkan efek
samping bagi tubuh.
Sumber Pewarna Buatan…
• Pewarna buatan untuk makanan di peroleh
melalui proses sintetis kimia buatan yang
mengandalkan bahan-bahan kimia, atau dari
bahan yang mengandung pewarna alami
melalui ekstraksi secara kimiawi.
• Beberapa contoh pewarna buatan yaitu
Warna kuning : tartrazin,sunset yellow. Warna
merah : allura, erittrosin, amaranth. Warna
biru : biru berlian
Keuntungan …
• Kelebihan dari pewarna buatan di banding
pewarna alami adalah dapat menghasilkan
warna yang lebih kuat dan stabil meski jumlah
pewarna yang di gunakan hanya sedikit.
• Warna yang di hasilkan dari pewarna buatan
akan tetap cerah meskipun sudah mengalami
proses pengolahan dan pemanasan,
sedangkan pewarna alami mudah mengalami
degradasi atau pemudaran pada saat di olah
dan disimpan.
Tujuan Penggunaan…
• Memperbaiki penampakan dari makanan
yang warnanya memudar karena
pemanasan.
• Memperoleh warna yang seragam pada
makanan yang warna alaminya tidak
seragam.
• Memperoleh warna yang lebih tua dari
aslinya.
Lanjutan…
• Memperoleh penampakan yang lebih
menarik selama penyimpanan.
• Sebagai indikator visual untuk kualitas,
• Mempertahankan warna yang memudar
karena sinar matahari.
Caution…
Pada label makanan yg mengandung
pewarna sintetis harus mencantumkan :
• Tulisan ”Bahan Tambahan Makanan”
• Nama pewarna makanan
• Nomor index pewarna (CI)
• Komposisi untuk produk pewarna
campuran
Lanjutan…
• Isi netto dan kode produksi
• Takaran penggunaan dalam makanan
• Nomor pendaftaran produk (MD/ML)
• Nama dan alamat produsen
• Nomor pendaftaran produsen
Analisa…
Uji Kualitatif :
• Thin Layer Chromathogaphy
Uji Kuantitatif :
• Spektrofotometri UV-Vis
TERIMA KASIH…

More Related Content

What's hot

ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)imroatulM
 
JAMU, OHT, FITOFARMAKA
JAMU, OHT, FITOFARMAKAJAMU, OHT, FITOFARMAKA
JAMU, OHT, FITOFARMAKAAkfar ikifa
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinramdhanisari
 
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)Annie Rahmatillah
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul DeLas Rac
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
Pengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi PanganPengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi PanganTitis Sari
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiGuide_Consulting
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7progsus6
 

What's hot (20)

ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
 
JAMU, OHT, FITOFARMAKA
JAMU, OHT, FITOFARMAKAJAMU, OHT, FITOFARMAKA
JAMU, OHT, FITOFARMAKA
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
 
SALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTASALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTA
 
Sayur dan Buah
Sayur dan BuahSayur dan Buah
Sayur dan Buah
 
Serealia
SerealiaSerealia
Serealia
 
Penyimpanan pangan
Penyimpanan panganPenyimpanan pangan
Penyimpanan pangan
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
 
KONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURAN
KONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURANKONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURAN
KONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURAN
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
Pengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi PanganPengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi Pangan
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Tanin
TaninTanin
Tanin
 
Vitamin C
Vitamin CVitamin C
Vitamin C
 
Makalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsulMakalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsul
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
9 zat warna alami
9 zat warna alami9 zat warna alami
9 zat warna alami
 

Similar to PEWARNA MAKANAN

Presentasi zat additive
Presentasi zat additivePresentasi zat additive
Presentasi zat additiveRiska Dadong
 
Zat Aditif dan Zat Adiktif
Zat Aditif dan Zat AdiktifZat Aditif dan Zat Adiktif
Zat Aditif dan Zat AdiktifDianaksm11
 
Zat_aditif_dan_adiktif_1.ppt
Zat_aditif_dan_adiktif_1.pptZat_aditif_dan_adiktif_1.ppt
Zat_aditif_dan_adiktif_1.pptLaleRusmalaDewi
 
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganBahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganAdha Ningrum
 
MEDIA PEMBELAJARAN (1).pptx
MEDIA PEMBELAJARAN (1).pptxMEDIA PEMBELAJARAN (1).pptx
MEDIA PEMBELAJARAN (1).pptxkamilahkurnia
 
PPT ZAT Adiktif Pada Makanan.pptx
PPT ZAT Adiktif Pada Makanan.pptxPPT ZAT Adiktif Pada Makanan.pptx
PPT ZAT Adiktif Pada Makanan.pptxWenSyah
 
Bahan Tambahan Makanan
Bahan Tambahan MakananBahan Tambahan Makanan
Bahan Tambahan MakananOng Giok Hong
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptdanangpamungkas11
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptHilmanAnbari2
 
zat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.pptzat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.pptFARIKHAHTIN
 

Similar to PEWARNA MAKANAN (20)

Bahan tambahan pangan.pdf
Bahan tambahan pangan.pdfBahan tambahan pangan.pdf
Bahan tambahan pangan.pdf
 
Bahan tambahan makanan
Bahan tambahan makananBahan tambahan makanan
Bahan tambahan makanan
 
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganBahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan Pangan
 
Pewarna
PewarnaPewarna
Pewarna
 
Presentasi zat additive
Presentasi zat additivePresentasi zat additive
Presentasi zat additive
 
Zat Aditif dan Zat Adiktif
Zat Aditif dan Zat AdiktifZat Aditif dan Zat Adiktif
Zat Aditif dan Zat Adiktif
 
Zat_aditif_dan_adiktif_1.ppt
Zat_aditif_dan_adiktif_1.pptZat_aditif_dan_adiktif_1.ppt
Zat_aditif_dan_adiktif_1.ppt
 
Bahan kimia dalam_makanan
Bahan kimia dalam_makananBahan kimia dalam_makanan
Bahan kimia dalam_makanan
 
Food additives
Food additivesFood additives
Food additives
 
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganBahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan Pangan
 
MEDIA PEMBELAJARAN (1).pptx
MEDIA PEMBELAJARAN (1).pptxMEDIA PEMBELAJARAN (1).pptx
MEDIA PEMBELAJARAN (1).pptx
 
PPT ZAT Adiktif Pada Makanan.pptx
PPT ZAT Adiktif Pada Makanan.pptxPPT ZAT Adiktif Pada Makanan.pptx
PPT ZAT Adiktif Pada Makanan.pptx
 
AKL MAKANAN 2.pdf
AKL MAKANAN 2.pdfAKL MAKANAN 2.pdf
AKL MAKANAN 2.pdf
 
Bahan Tambahan Makanan
Bahan Tambahan MakananBahan Tambahan Makanan
Bahan Tambahan Makanan
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
 
zat aditif makanan
zat aditif makananzat aditif makanan
zat aditif makanan
 
zat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.pptzat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.ppt
 
Makalah zat aditif
Makalah zat aditifMakalah zat aditif
Makalah zat aditif
 
Btp(pewarna)
Btp(pewarna)Btp(pewarna)
Btp(pewarna)
 

More from Robby Candra Purnama

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)Robby Candra Purnama
 
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRegulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRobby Candra Purnama
 
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONALANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONALRobby Candra Purnama
 

More from Robby Candra Purnama (20)

REGULASI TENAGA KESEHATAN
REGULASI TENAGA KESEHATANREGULASI TENAGA KESEHATAN
REGULASI TENAGA KESEHATAN
 
POTENSIOMETRI
POTENSIOMETRIPOTENSIOMETRI
POTENSIOMETRI
 
POLARIMETER
POLARIMETERPOLARIMETER
POLARIMETER
 
RHEOLOGI & VISKOSITAS
RHEOLOGI & VISKOSITASRHEOLOGI & VISKOSITAS
RHEOLOGI & VISKOSITAS
 
IKLAN PROMOSI KESEHATAN
IKLAN PROMOSI KESEHATANIKLAN PROMOSI KESEHATAN
IKLAN PROMOSI KESEHATAN
 
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENISINSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
 
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
 
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATANKEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRegulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
 
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKAPERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
 
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
 
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIAANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
 
BAHAN PEMANIS SINTETIS
BAHAN PEMANIS SINTETISBAHAN PEMANIS SINTETIS
BAHAN PEMANIS SINTETIS
 
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONALANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
 
SUPPOSITORIA
SUPPOSITORIA SUPPOSITORIA
SUPPOSITORIA
 
SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA
 
MEDIA PROMOSI KESEHATAN
MEDIA PROMOSI KESEHATANMEDIA PROMOSI KESEHATAN
MEDIA PROMOSI KESEHATAN
 
LEMAK dan MINYAK
LEMAK dan MINYAKLEMAK dan MINYAK
LEMAK dan MINYAK
 
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTUSIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
 
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
STRATEGI PROMOSI KESEHATANSTRATEGI PROMOSI KESEHATAN
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 

Recently uploaded (19)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 

PEWARNA MAKANAN

  • 1. BAHAN PEWARNA by Robby Candra Purnama, S.Farm., Apt., M.Kes.
  • 2. PENDAHULUAN • Bahan tambahan pangan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk Pangan. • Pengertian ini tertuang dalam Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Bahan Tambahan Pangan.
  • 3. Lanjutan… • Didalam Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Bahan Tambahan Pangan telah diatur semua regulasi dan batasan bahan tambahan pangan yang diperbolehkan. • Salah satunya adalah penggunaan bahan pewarna dalam makanan atau minuman.
  • 4. Lanjutan… • Penambahan zat warna dalam makanan sesuai dengan sifat-sifat makanan, ditujukan untuk menarik kosumen sesuai dengan warna aslinya. • Pemakaian zat warna yang berlebihan mungkin sekali akan menimbulkan hal- hal yang merugikan kesehatan manusia.
  • 5. Lanjutan… • Oleh sebab itu banyak zat pewarna yang ditarik dari peredaran karena diduga meyebabkan berbagai penyakit, terutama memicu kanker. • Menurut Permenkes tentang bahan- bahan tambahan makanan, dibedakan pula adanya zat pewarna makanan yang diizinkan dan yang dilarang.
  • 6. Pewarna Alami Yang Diizinkan • Pewarna alam yang diizinkan sesuai dengan Per KBPOM No 37 Tahun 2013 Batas Maksimum Penggunaan BTP Pewarna adalah sebagai berikut : • Kurkumin CI. No. 75300, • Riboflavin, • Karmin dan ekstrak cochineal CI. No. 75470
  • 7. Lanjutan… • Klorofil CI. No. 75810 • Klorofil dan klorofilin tembaga kompleks CI. No. 75810 • Karamel I, Karamel III amonia proses • Karamel IV amonia sulfit proses • Karbon tanaman CI. 77266 • Beta-karoten (sayuran) CI. No. 75130 • Ekstrak anato CI. No. 75120
  • 8. Lanjutan… • Karotenoid • Merah bit • Antosianin • Titanium dioksida CI. No. 77891
  • 9. Pewarna Sintetis Yang Diizinkan • Pewarna sintesis yang diizinkan sesuai dengan Per KBPOM No 37 Tahun 2013 Batas Maksimum Penggunaan BTP Pewarna adalah sebagai berikut : • Tartrazin CI. No. 19140 • Kuning kuinolin CI. No. 47005 • Kuning FCF CI. No. 15985 • Karmoisin CI. No. 14720
  • 10. Lanjutan… • Ponceau 4R CI. No. 16255 • Eritrosin CI. No. 45430 • Merah allura CI. No. 16035 • Indigotin CI. No. 73015 • Biru berlian FCF CI No. 42090 • Hijau FCF CI. No. 42053 (Fast green FCF); dan • Coklat HT CI. No. 20285 (Brown HT).
  • 11. Pewarna Yang Dilarang • Semua bahan tambahan pangan jenis pewarna yang dilarang adalah yang tidak termuat dalam peraturan KBPOM diatas. • Sehingga penggunaanya untuk makanan dan minuman menjadi bentuk pelanggaran dan dinyatakan ilegal.
  • 12. Sumber Pewarna Alam… • Pewarna alami diperoleh dari tanaman ataupun hewan yang berupa pigmen. Beberapa pingmen alami yang banyak terdapat di sekitar kita antara lain : Klorofil (terdapat pada daun-daun berwarna hijau), Karatenoid (terdapat pada wortel dan sayuran lain berwarna (oranye-merah).
  • 13. Lanjutan… • Umumnya pigmen-pigmen ini bersifat tidak cukup stabil terhadap panas,cahaya,dan PH tertentu. • Walau begitu,pewarna alami umumnya aman dan tidak menimbulkan efek samping bagi tubuh.
  • 14. Sumber Pewarna Buatan… • Pewarna buatan untuk makanan di peroleh melalui proses sintetis kimia buatan yang mengandalkan bahan-bahan kimia, atau dari bahan yang mengandung pewarna alami melalui ekstraksi secara kimiawi. • Beberapa contoh pewarna buatan yaitu Warna kuning : tartrazin,sunset yellow. Warna merah : allura, erittrosin, amaranth. Warna biru : biru berlian
  • 15. Keuntungan … • Kelebihan dari pewarna buatan di banding pewarna alami adalah dapat menghasilkan warna yang lebih kuat dan stabil meski jumlah pewarna yang di gunakan hanya sedikit. • Warna yang di hasilkan dari pewarna buatan akan tetap cerah meskipun sudah mengalami proses pengolahan dan pemanasan, sedangkan pewarna alami mudah mengalami degradasi atau pemudaran pada saat di olah dan disimpan.
  • 16. Tujuan Penggunaan… • Memperbaiki penampakan dari makanan yang warnanya memudar karena pemanasan. • Memperoleh warna yang seragam pada makanan yang warna alaminya tidak seragam. • Memperoleh warna yang lebih tua dari aslinya.
  • 17. Lanjutan… • Memperoleh penampakan yang lebih menarik selama penyimpanan. • Sebagai indikator visual untuk kualitas, • Mempertahankan warna yang memudar karena sinar matahari.
  • 18. Caution… Pada label makanan yg mengandung pewarna sintetis harus mencantumkan : • Tulisan ”Bahan Tambahan Makanan” • Nama pewarna makanan • Nomor index pewarna (CI) • Komposisi untuk produk pewarna campuran
  • 19. Lanjutan… • Isi netto dan kode produksi • Takaran penggunaan dalam makanan • Nomor pendaftaran produk (MD/ML) • Nama dan alamat produsen • Nomor pendaftaran produsen
  • 20. Analisa… Uji Kualitatif : • Thin Layer Chromathogaphy Uji Kuantitatif : • Spektrofotometri UV-Vis