SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
ANTI BIOTIKA
OLEH:
RINA YUNIARTI, S.FARM, APT
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Pengertian…???
 Antibiotik
Berasal dari bahasa yunani: Anti (lawan),Bios
(hidup )
 Antibiotik adalah Suatu zat kimia yang
dihasilkan oleh bakteri ataupun jamur yang
berkhasiat obat apabila digunakan dalam dosis
tertentu dan berkhasiat mematikan atau
menghambat pertumbuhan kuman dan
toksisitasnya tidak berbahaya bagi manusia.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam
Penggunaan Antibiotika
 Gambaran klinis adanya infeksi yang diderita
 Faktor sensitivitas bakteri terhadap antibiotik
 Fungsi ginjal dan hati pasien
 Biaya pengobatan
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Antibiotika Kombinasi diberikan
apabila pasien :
 Pengobatan infeksi campuran
 Pengobatan pada infeksi berat yang belum
jelas penyebabnya
 Efek sinergis
 Memperlambat resistensi
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Penggolongan atas dasar mekanisme
kerjanya
 Zat bakterisida, pada dosis biasa berkhasiat mematikan
kuman
1. Zat yang bekerja terhadap fase tumbuh, ex: penisilin dan
sefalosporin, polopeptida (polimiksin, basitrasin), rifampisin,
asam nalidiksat dan kuinolon.
2. Zat yang bekerja trhadap fase istirahat, ex: aminoglikosida,
nitrofurantoin, INH, kotrimoksazol.
 Zat bakteriostatik, pada dosis biasa terutama berkhasiat
menghentikan pertumbuhan dan perbanyakan kuman. Ex:
sulfonamida, kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida, linkomisin.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Penggolongan berdasarkan luas aktivitasnya
 Antibiotika Narrow-Spektrum (aktivitas sempit)
Obat ini terutama aktif terhadap beberapa jenis kuman
saja
Misal :
 Penisilin G dan Penisilin V, eritromisin, klindamisin,
kanamisin hanya bekerja terhadap kuman Gram –positif.
 Streptomisin, gentamisin, polimiksin-B, asam nalidiksat
khusus aktif terhadap kuman Gram-negatif.
 Antibiotika Broad Spektrum (aktivitas luas)
Bekerja terhadap lebih banyak kuman baik jenis kuman
Gram-positif maupun jenis kuman Gram-negatif.
Antara lain : Sulfonamida, ampisilin, sefalosporin,
kloramfenikol, tetrasiklin dan rifampisin
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Mekanisme Kerja
Obat antibiotika dapat melakukan aktivitasnya
lewat beberapa mekanisme, terutama dengan
penghambatan sintesa materi terpenting dari
bakteri, antara lain:
 Dinding sel.
Sintesanya terganggu sehingga dinding menjadi
kurang sempurna dan tidak tahan terhadap
tekanan osmotis dari plasma dengan akibat
pecah
Ex: Kelompok penisilin dan sefalosporin.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Mekanisme Kerja
 Membran sel
Molekul lipoprotein dari membran plasma (di
dalam dinding sel) dikacaukan sintesanya
hingga menjadi lebih permeabel. Hasilnya, zat-
zat penting dari isi sel dapat merembes keluar.
Ex: Polipeptida dan polyen (nistatin, amfoterisin)
dan imidazol (mikonazol dan ketokonazol).
 Protein Sel.
Sintesanya terganggu, misalnya: kloramfenikol,
tetrasiklin, aminoglikosida, makrolida.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Mekanisme Kerja
 Asam-asam inti (DNA,RNA)
RNA : Rifampisin
DNA : asam nalidiksat dan kinolon, acyclovir.
 Antagonis Saingan
Obat menyaingi zat-zat penting untuk
metabolisme kuman, hingga pertukaran zatnya
terhenti.
Ex : Sulfonamida, trimetoprim, INH.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Prinsip Penggunaan Antibiotik
 Penyebab Infeksi
 Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai infeksi akibat
kuman atau juga untuk prevensi infeksi
 Pemberian antibiotik yang paling ideal adalah berdasarkan
hasil pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman.
 Faktor Pasien
 Antara lain fungsi ginjalnya, fungsi hati, riwayat alergi, daya
tahan infeksi (saluran imunologis), daya tahan terhadap obat,
beratnya infeksi, usia, wanita hamil/menyusui.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Klasifikasi Antibakteri
 Penisilin : benzil penisilin, fenoksimetilpenisilin, ampisilin,
amoksisilin.
 Sefalosporin dan antibiotik beta laktam lainnya ;
sefadroksil, sefaklor, sefotaksim
 Tetrasiklin
 Aminoglikosida; streptomisisn, gentamisin, neomisin
 Makrolida; erotromisin, linkomisin
 Kuinolon; siprofloksasin, ofloksasin
 Sulfonamida dab trimetoprim; kotrimiksazol, suldok
 Antibiotik lainnya.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Asumsi Dasar Pemakaian Antibiotik
 Sifat toksisitas selektif : membunuh
mikroorganisme yang menginvasi host tanpa
merusak sel host.
 Toksisitas Antibiotik lebih bersifat relatif
daripada absolut : perlu kontrol konsentrasi
obat secara hati-hati sehingga dapat ditolerir
tubuh.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Seleksi Obat Antimikroba - Dasar
pertimbangan (ideal) :
 Identifikasi & sensitivitas organisme,
 Tempat infeksi,
 Status pasien (umur, BB, keadaan patologis,
kehamilan & laktasi),
 Keamanan antibiotik,
 Biaya.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Seleksi Obat Antimikroba - Dalam
prakteknya :
 Terapi empirik sebelum identifikasi organisme.
 Berdasar bukti-bukti ilmiah & pengalaman, dengan
mempertimbangkan : mengutamakan obat bakterisid,
memilih obat dengan daya penetrasi baik (jaringan
tubuh, sistem saraf pusat), memilih obat dengan
frekuensi pemberian rendah (drug compliance),
mengutamakan obat dengan pengikatan protein
rendah, tidak merutinkan penggunaan
antibiotik mutakhir (misalnya sefalosporin gen-3) agar
terjamin ketersediaan antibiotik yang lebih efektif bila
dijumpai resistensi)
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Seleksi Obat Antimikroba - Pemberian
Antibiotik :
 Dosis : kadar obat di tempat infeksi harus melampaui
MIC kuman. Untuk mencapai kadar puncak obat dlm
darah, kalau perlu dengan loading dose (ganda) dan
dimulai dengan injeksi kemudian diteruskan obat
oral.
 Frekuensi pemberian : tergantung waktu paruh (t½)
obat. Bila t½ pendek, maka frekuensi pemberiannya
sering.
 Lama terapi : harus cukup panjang untuk menjamin
semua kuman telah mati & menghindari
kekambuhan. Lazimnya terapi diteruskan 2-3 hari
setelah gejala penyakit lenyap.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Pemberian AB tunggal lebih dianjurkan
untuk :
 Organisme penyebab infeksi spesifik.
 Menurunkan kemungkinan superinfeksi.
 Menurunkan resistensi organisme.
 Mengurangi toksisitas
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Pemberian Antibiotik kombinasi
untuk keadaan khusus :
 Infeksi campuran.
 Ada risiko resistensi organisme, misalnya
pada TBC.
 Keadaan yang membutuhkan AB dengan
dosis besar, misalnya sepsis, dan
etiologi infeksi yang belum diketahui.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Keuntungan Pemberian Antibiotik kombinasi :
 Efek sinergistik / potensiasi, misalnya : a) Betalaktam
+ Aminoglikosid; b) Kotrimoksazol (Sulfametoksazol
+ Trimetoprim); c) MDT pada AIDS (AZT + Ritonavir
+ 3TC).
 Mengatasi & mengurangi resistensi, misalnya : a)
Amoksisilin + Asam klavulanat; b) Obat-obat TBC &
lepra; c) MDT pada AIDS.
 Mengurangi toksisitas, misalnya : Trisulfa +
sitostatika.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Kerugian Pemberian Antibiotik
kombinasi :
 Antagonisme pada penggunaan
bakteriostatika & bakterisid yang bekerja
pada fase tumbuh
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Resistensi Obat
Definisi “resisten” :
Bila pertumbuhan bakteri tidak dapat
dihambat oleh antibiotik pada kadar maksimal
yang dapat ditolerir host
Penyebab resistensi :
 Perubahan genetik,
 Mutasi spontan DNA,
 Transfer DNA antar organisme (konjugasi,
transduksi, transformasi),
 Induksi antibiotik.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Perubahan ekspresi protein pada
organisme yang resisten :
 Modifikasi tempat target,
 Menurunnya daya penetrasi obat (adanya
lapisan polisakarida, adanya sistem efluks),
 Inaktivasi oleh enzim.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Antibiotika Profilaktik
 Pemberian antibiotik untuk pencegahan
infeksi, bukan untuk pengobatan infeksi.
 Lama pemberian ditentukan oleh lamanya
risiko infeksi.
 Dapat timbul resistensi bakteri &
superinfeksi.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Komplikasi Terapi AB
 Hipersensitivitas, misalnya pada pemberian
Penisilin berupa reaksi alergi ringan (gatal-gatal)
hingga syok anafilaktik.
 Toksisitas langsung, misalnya pada pemberian
Aminoglikosid berupa ototoksisitas.
 Superinfeksi, misalnya pada pemberian antibiotik
spektrum luas atau kombinasi akan menyebabkan
perubahan flora normal tubuh sehingga
pertumbuhan organisme lain seperti jamur menjadi
berlebihan dan resistensi bakteri.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Kegagalan Terapi
 Bukan etiologi infeksi (kanker, fever)
 Obat tidak berpenetrasi ke tempat infeksi
 Lama terapi tidak cukup
 Dosis terlalu rendah
 Dugaan tempat kuman tidak tepat
 Resisten, super infeksi, antagonis
 Faktor penyakit pasien (diabetik)
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Toksisitas Antibiotik
 Hipersensitivitas : rash, urticaria, anaphilaksis
 Sensitifitas silang : cefalosporin vs penisilin
 Ototoksisitas : aminoglikosida, eritromisin
 Nefrotoksisitas : aminoglikosida, amfoterisin
 Hepatotoksisitas : flucloxacillin, makrolida,
tetrasiklin, sulfonamida, ketokonazol
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.
Monitoring Pasien
 Resolusi tanda gejala infeksi
 Monitoring efek samping obat (ESO) dan
toksisitas
 Perubahan fungsi ginjal, penilaian kadar obat.
Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt.

More Related Content

What's hot

Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)
Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)
Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)gusti dani
 
Kepatuhan penggunaan antibiotik
Kepatuhan penggunaan antibiotikKepatuhan penggunaan antibiotik
Kepatuhan penggunaan antibiotikSyarifah Ulfa
 
Penggunaan antibiotik pada masa nifas
Penggunaan antibiotik pada masa nifasPenggunaan antibiotik pada masa nifas
Penggunaan antibiotik pada masa nifassangarudin
 
Antimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obatAntimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obatPoltekes TNI AU
 
Terapi Gen_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRI
Terapi Gen_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRITerapi Gen_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRI
Terapi Gen_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRIFitriDamayanti9
 
Obat antibiotik (spesialitea)
Obat antibiotik (spesialitea)Obat antibiotik (spesialitea)
Obat antibiotik (spesialitea)Aulia Mala
 
Macrolides fix pdf
Macrolides fix pdfMacrolides fix pdf
Macrolides fix pdfRhiza Amalia
 
Interaksi obat makanan baru
Interaksi obat makanan baruInteraksi obat makanan baru
Interaksi obat makanan baruNisa Azzahra
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAJosua Sitorus
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGENPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGENJosua Sitorus
 
285751133 ppt-antibiotik
285751133 ppt-antibiotik285751133 ppt-antibiotik
285751133 ppt-antibiotikdaniadrian1
 
Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Cara Pemberian Antibiotik untuk PerawatCara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawatarymita
 
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGARESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAJosua Sitorus
 

What's hot (20)

Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)
Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)
Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)
 
Obat antibiotik
Obat antibiotikObat antibiotik
Obat antibiotik
 
Kepatuhan penggunaan antibiotik
Kepatuhan penggunaan antibiotikKepatuhan penggunaan antibiotik
Kepatuhan penggunaan antibiotik
 
Penggunaan antibiotik pada masa nifas
Penggunaan antibiotik pada masa nifasPenggunaan antibiotik pada masa nifas
Penggunaan antibiotik pada masa nifas
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologiMakalah farmakologi
Makalah farmakologi
 
Obat makrolides
Obat makrolidesObat makrolides
Obat makrolides
 
Antibiotika & kemoterapetika
Antibiotika & kemoterapetikaAntibiotika & kemoterapetika
Antibiotika & kemoterapetika
 
Antimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obatAntimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obat
 
Terapi Gen_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRI
Terapi Gen_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRITerapi Gen_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRI
Terapi Gen_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRI
 
Obat antibiotik (spesialitea)
Obat antibiotik (spesialitea)Obat antibiotik (spesialitea)
Obat antibiotik (spesialitea)
 
Macrolides fix pdf
Macrolides fix pdfMacrolides fix pdf
Macrolides fix pdf
 
Antibiotik
AntibiotikAntibiotik
Antibiotik
 
Interaksi obat makanan baru
Interaksi obat makanan baruInteraksi obat makanan baru
Interaksi obat makanan baru
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGENPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
 
Antibiotika
AntibiotikaAntibiotika
Antibiotika
 
Ppt resistensi mikroorganisme
Ppt resistensi mikroorganismePpt resistensi mikroorganisme
Ppt resistensi mikroorganisme
 
285751133 ppt-antibiotik
285751133 ppt-antibiotik285751133 ppt-antibiotik
285751133 ppt-antibiotik
 
Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Cara Pemberian Antibiotik untuk PerawatCara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
 
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGARESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
 

Similar to Anti biotika

teori kimia farmasi obat golongan antibiotik
teori kimia farmasi  obat golongan antibiotikteori kimia farmasi  obat golongan antibiotik
teori kimia farmasi obat golongan antibiotikernaf ferna
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptx
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptxPertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptx
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptxZiazahbia
 
demam typoid
demam typoiddemam typoid
demam typoidsryast
 
1. Penggunaan Antibiotika.pdf
1. Penggunaan Antibiotika.pdf1. Penggunaan Antibiotika.pdf
1. Penggunaan Antibiotika.pdfaptGandesWinarni
 
20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx
20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx
20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptxAfwaNururrahmah
 
antibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa proteinantibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa proteinDectectif Dccd
 
Pengantar farmakologi
Pengantar farmakologiPengantar farmakologi
Pengantar farmakologiSofie Via
 
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)アブドゥル アブドゥル
 
Tuberkulostatik dan leprostatik vina r
Tuberkulostatik dan leprostatik vina rTuberkulostatik dan leprostatik vina r
Tuberkulostatik dan leprostatik vina rVina Ramdhiani
 
Pengantar farmakologi
Pengantar farmakologiPengantar farmakologi
Pengantar farmakologiNursing Crib
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 

Similar to Anti biotika (20)

teori kimia farmasi obat golongan antibiotik
teori kimia farmasi  obat golongan antibiotikteori kimia farmasi  obat golongan antibiotik
teori kimia farmasi obat golongan antibiotik
 
3. pneumonia.pdf
3. pneumonia.pdf3. pneumonia.pdf
3. pneumonia.pdf
 
Antibiotik AKPER PEMKAB MUNA
Antibiotik  AKPER PEMKAB MUNA Antibiotik  AKPER PEMKAB MUNA
Antibiotik AKPER PEMKAB MUNA
 
Antibiotik AKPER MUNA
Antibiotik AKPER MUNA Antibiotik AKPER MUNA
Antibiotik AKPER MUNA
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptx
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptxPertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptx
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptx
 
demam typoid
demam typoiddemam typoid
demam typoid
 
1. Penggunaan Antibiotika.pdf
1. Penggunaan Antibiotika.pdf1. Penggunaan Antibiotika.pdf
1. Penggunaan Antibiotika.pdf
 
RESISTENSI.pptx
RESISTENSI.pptxRESISTENSI.pptx
RESISTENSI.pptx
 
Antibiotika
AntibiotikaAntibiotika
Antibiotika
 
20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx
20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx
20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx
 
Antibiotik
AntibiotikAntibiotik
Antibiotik
 
antibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa proteinantibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa protein
 
Kuliah Inflamasi.pptx
Kuliah Inflamasi.pptxKuliah Inflamasi.pptx
Kuliah Inflamasi.pptx
 
Pengantar farmakologi
Pengantar farmakologiPengantar farmakologi
Pengantar farmakologi
 
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
 
Imunologi (1).pptx
Imunologi (1).pptxImunologi (1).pptx
Imunologi (1).pptx
 
Tuberkulostatik dan leprostatik vina r
Tuberkulostatik dan leprostatik vina rTuberkulostatik dan leprostatik vina r
Tuberkulostatik dan leprostatik vina r
 
Pengantar farmakologi
Pengantar farmakologiPengantar farmakologi
Pengantar farmakologi
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 

More from Andry Natanel

karbohidrat dan farmasi
karbohidrat dan farmasikarbohidrat dan farmasi
karbohidrat dan farmasiAndry Natanel
 
Saluran gastrointestindal
Saluran gastrointestindalSaluran gastrointestindal
Saluran gastrointestindalAndry Natanel
 
Inflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanInflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanAndry Natanel
 
Alamat alamat penting farmasi
Alamat alamat penting farmasiAlamat alamat penting farmasi
Alamat alamat penting farmasiAndry Natanel
 
Alamat alamat penting farmas (buk
Alamat alamat penting farmas (bukAlamat alamat penting farmas (buk
Alamat alamat penting farmas (bukAndry Natanel
 

More from Andry Natanel (7)

karbohidrat dan farmasi
karbohidrat dan farmasikarbohidrat dan farmasi
karbohidrat dan farmasi
 
BIOMOLEKUL
BIOMOLEKULBIOMOLEKUL
BIOMOLEKUL
 
Saluran gastrointestindal
Saluran gastrointestindalSaluran gastrointestindal
Saluran gastrointestindal
 
Inflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanInflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikan
 
Patologi ppt
Patologi pptPatologi ppt
Patologi ppt
 
Alamat alamat penting farmasi
Alamat alamat penting farmasiAlamat alamat penting farmasi
Alamat alamat penting farmasi
 
Alamat alamat penting farmas (buk
Alamat alamat penting farmas (bukAlamat alamat penting farmas (buk
Alamat alamat penting farmas (buk
 

Recently uploaded

1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 

Recently uploaded (20)

1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 

Anti biotika

  • 1. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. ANTI BIOTIKA OLEH: RINA YUNIARTI, S.FARM, APT
  • 2. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Pengertian…???  Antibiotik Berasal dari bahasa yunani: Anti (lawan),Bios (hidup )  Antibiotik adalah Suatu zat kimia yang dihasilkan oleh bakteri ataupun jamur yang berkhasiat obat apabila digunakan dalam dosis tertentu dan berkhasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman dan toksisitasnya tidak berbahaya bagi manusia.
  • 3. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penggunaan Antibiotika  Gambaran klinis adanya infeksi yang diderita  Faktor sensitivitas bakteri terhadap antibiotik  Fungsi ginjal dan hati pasien  Biaya pengobatan
  • 4. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Antibiotika Kombinasi diberikan apabila pasien :  Pengobatan infeksi campuran  Pengobatan pada infeksi berat yang belum jelas penyebabnya  Efek sinergis  Memperlambat resistensi
  • 5. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Penggolongan atas dasar mekanisme kerjanya  Zat bakterisida, pada dosis biasa berkhasiat mematikan kuman 1. Zat yang bekerja terhadap fase tumbuh, ex: penisilin dan sefalosporin, polopeptida (polimiksin, basitrasin), rifampisin, asam nalidiksat dan kuinolon. 2. Zat yang bekerja trhadap fase istirahat, ex: aminoglikosida, nitrofurantoin, INH, kotrimoksazol.  Zat bakteriostatik, pada dosis biasa terutama berkhasiat menghentikan pertumbuhan dan perbanyakan kuman. Ex: sulfonamida, kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida, linkomisin.
  • 6. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Penggolongan berdasarkan luas aktivitasnya  Antibiotika Narrow-Spektrum (aktivitas sempit) Obat ini terutama aktif terhadap beberapa jenis kuman saja Misal :  Penisilin G dan Penisilin V, eritromisin, klindamisin, kanamisin hanya bekerja terhadap kuman Gram –positif.  Streptomisin, gentamisin, polimiksin-B, asam nalidiksat khusus aktif terhadap kuman Gram-negatif.  Antibiotika Broad Spektrum (aktivitas luas) Bekerja terhadap lebih banyak kuman baik jenis kuman Gram-positif maupun jenis kuman Gram-negatif. Antara lain : Sulfonamida, ampisilin, sefalosporin, kloramfenikol, tetrasiklin dan rifampisin
  • 7. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Mekanisme Kerja Obat antibiotika dapat melakukan aktivitasnya lewat beberapa mekanisme, terutama dengan penghambatan sintesa materi terpenting dari bakteri, antara lain:  Dinding sel. Sintesanya terganggu sehingga dinding menjadi kurang sempurna dan tidak tahan terhadap tekanan osmotis dari plasma dengan akibat pecah Ex: Kelompok penisilin dan sefalosporin.
  • 8. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Mekanisme Kerja  Membran sel Molekul lipoprotein dari membran plasma (di dalam dinding sel) dikacaukan sintesanya hingga menjadi lebih permeabel. Hasilnya, zat- zat penting dari isi sel dapat merembes keluar. Ex: Polipeptida dan polyen (nistatin, amfoterisin) dan imidazol (mikonazol dan ketokonazol).  Protein Sel. Sintesanya terganggu, misalnya: kloramfenikol, tetrasiklin, aminoglikosida, makrolida.
  • 9. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Mekanisme Kerja  Asam-asam inti (DNA,RNA) RNA : Rifampisin DNA : asam nalidiksat dan kinolon, acyclovir.  Antagonis Saingan Obat menyaingi zat-zat penting untuk metabolisme kuman, hingga pertukaran zatnya terhenti. Ex : Sulfonamida, trimetoprim, INH.
  • 10. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Prinsip Penggunaan Antibiotik  Penyebab Infeksi  Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai infeksi akibat kuman atau juga untuk prevensi infeksi  Pemberian antibiotik yang paling ideal adalah berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman.  Faktor Pasien  Antara lain fungsi ginjalnya, fungsi hati, riwayat alergi, daya tahan infeksi (saluran imunologis), daya tahan terhadap obat, beratnya infeksi, usia, wanita hamil/menyusui.
  • 11. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Klasifikasi Antibakteri  Penisilin : benzil penisilin, fenoksimetilpenisilin, ampisilin, amoksisilin.  Sefalosporin dan antibiotik beta laktam lainnya ; sefadroksil, sefaklor, sefotaksim  Tetrasiklin  Aminoglikosida; streptomisisn, gentamisin, neomisin  Makrolida; erotromisin, linkomisin  Kuinolon; siprofloksasin, ofloksasin  Sulfonamida dab trimetoprim; kotrimiksazol, suldok  Antibiotik lainnya.
  • 12. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Asumsi Dasar Pemakaian Antibiotik  Sifat toksisitas selektif : membunuh mikroorganisme yang menginvasi host tanpa merusak sel host.  Toksisitas Antibiotik lebih bersifat relatif daripada absolut : perlu kontrol konsentrasi obat secara hati-hati sehingga dapat ditolerir tubuh.
  • 13. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Seleksi Obat Antimikroba - Dasar pertimbangan (ideal) :  Identifikasi & sensitivitas organisme,  Tempat infeksi,  Status pasien (umur, BB, keadaan patologis, kehamilan & laktasi),  Keamanan antibiotik,  Biaya.
  • 14. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Seleksi Obat Antimikroba - Dalam prakteknya :  Terapi empirik sebelum identifikasi organisme.  Berdasar bukti-bukti ilmiah & pengalaman, dengan mempertimbangkan : mengutamakan obat bakterisid, memilih obat dengan daya penetrasi baik (jaringan tubuh, sistem saraf pusat), memilih obat dengan frekuensi pemberian rendah (drug compliance), mengutamakan obat dengan pengikatan protein rendah, tidak merutinkan penggunaan antibiotik mutakhir (misalnya sefalosporin gen-3) agar terjamin ketersediaan antibiotik yang lebih efektif bila dijumpai resistensi)
  • 15. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Seleksi Obat Antimikroba - Pemberian Antibiotik :  Dosis : kadar obat di tempat infeksi harus melampaui MIC kuman. Untuk mencapai kadar puncak obat dlm darah, kalau perlu dengan loading dose (ganda) dan dimulai dengan injeksi kemudian diteruskan obat oral.  Frekuensi pemberian : tergantung waktu paruh (t½) obat. Bila t½ pendek, maka frekuensi pemberiannya sering.  Lama terapi : harus cukup panjang untuk menjamin semua kuman telah mati & menghindari kekambuhan. Lazimnya terapi diteruskan 2-3 hari setelah gejala penyakit lenyap.
  • 16. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Kombinasi Obat-Obat Antimikroba Pemberian AB tunggal lebih dianjurkan untuk :  Organisme penyebab infeksi spesifik.  Menurunkan kemungkinan superinfeksi.  Menurunkan resistensi organisme.  Mengurangi toksisitas
  • 17. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Kombinasi Obat-Obat Antimikroba Pemberian Antibiotik kombinasi untuk keadaan khusus :  Infeksi campuran.  Ada risiko resistensi organisme, misalnya pada TBC.  Keadaan yang membutuhkan AB dengan dosis besar, misalnya sepsis, dan etiologi infeksi yang belum diketahui.
  • 18. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Kombinasi Obat-Obat Antimikroba Keuntungan Pemberian Antibiotik kombinasi :  Efek sinergistik / potensiasi, misalnya : a) Betalaktam + Aminoglikosid; b) Kotrimoksazol (Sulfametoksazol + Trimetoprim); c) MDT pada AIDS (AZT + Ritonavir + 3TC).  Mengatasi & mengurangi resistensi, misalnya : a) Amoksisilin + Asam klavulanat; b) Obat-obat TBC & lepra; c) MDT pada AIDS.  Mengurangi toksisitas, misalnya : Trisulfa + sitostatika.
  • 19. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Kombinasi Obat-Obat Antimikroba Kerugian Pemberian Antibiotik kombinasi :  Antagonisme pada penggunaan bakteriostatika & bakterisid yang bekerja pada fase tumbuh
  • 20. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Resistensi Obat Definisi “resisten” : Bila pertumbuhan bakteri tidak dapat dihambat oleh antibiotik pada kadar maksimal yang dapat ditolerir host Penyebab resistensi :  Perubahan genetik,  Mutasi spontan DNA,  Transfer DNA antar organisme (konjugasi, transduksi, transformasi),  Induksi antibiotik.
  • 21. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Perubahan ekspresi protein pada organisme yang resisten :  Modifikasi tempat target,  Menurunnya daya penetrasi obat (adanya lapisan polisakarida, adanya sistem efluks),  Inaktivasi oleh enzim.
  • 22. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Antibiotika Profilaktik  Pemberian antibiotik untuk pencegahan infeksi, bukan untuk pengobatan infeksi.  Lama pemberian ditentukan oleh lamanya risiko infeksi.  Dapat timbul resistensi bakteri & superinfeksi.
  • 23. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Komplikasi Terapi AB  Hipersensitivitas, misalnya pada pemberian Penisilin berupa reaksi alergi ringan (gatal-gatal) hingga syok anafilaktik.  Toksisitas langsung, misalnya pada pemberian Aminoglikosid berupa ototoksisitas.  Superinfeksi, misalnya pada pemberian antibiotik spektrum luas atau kombinasi akan menyebabkan perubahan flora normal tubuh sehingga pertumbuhan organisme lain seperti jamur menjadi berlebihan dan resistensi bakteri.
  • 24. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Kegagalan Terapi  Bukan etiologi infeksi (kanker, fever)  Obat tidak berpenetrasi ke tempat infeksi  Lama terapi tidak cukup  Dosis terlalu rendah  Dugaan tempat kuman tidak tepat  Resisten, super infeksi, antagonis  Faktor penyakit pasien (diabetik)
  • 25. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Toksisitas Antibiotik  Hipersensitivitas : rash, urticaria, anaphilaksis  Sensitifitas silang : cefalosporin vs penisilin  Ototoksisitas : aminoglikosida, eritromisin  Nefrotoksisitas : aminoglikosida, amfoterisin  Hepatotoksisitas : flucloxacillin, makrolida, tetrasiklin, sulfonamida, ketokonazol
  • 26. Farmakologi_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt. Monitoring Pasien  Resolusi tanda gejala infeksi  Monitoring efek samping obat (ESO) dan toksisitas  Perubahan fungsi ginjal, penilaian kadar obat.