2. Pengertian…???
■ Antibiotik
Berasal dari bahasa yunani: Anti (lawan),Bios
(hidup )
■ Antibiotik adalah Suatu zat kimia yang
dihasilkan oleh bakteri ataupun jamur yang
berkhasiat obat apabila digunakan dalam dosis
tertentu dan berkhasiat mematikan atau
menghambat pertumbuhan kuman dan
toksisitasnya tidak berbahaya bagi manusia.
Erna Fitriany, M.Si
3. Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penggunaan Antibioti
■ Gambaran klinis adanya infeksi yang diderita
■ Faktor sensitivitas bakteri terhadap antibiotik
■ Fungsi ginjal dan hati pasien
■ Biaya pengobatan
Erna Fitriany, M.Si
4. Antibiotika Kombinasi diberikan apabila pasien :
■ Pengobatan infeksi campuran
■ Pengobatan pada infeksi berat yang belum
jelas penyebabnya
■ Efek sinergis
■ Memperlambat resistensi
Erna Fitriany, M.Si
5. Penggolongan atas dasar mekanisme kerjanya
■ Zat bakterisida, pada dosis biasa berkhasiat mematikan
kuman
1. Zat yang bekerja terhadap fase tumbuh, ex: penisilin dan
sefalosporin, polopeptida (polimiksin, basitrasin), rifampisin,
asam nalidiksat dan kuinolon.
2. Zat yang bekerja trhadap fase istirahat, ex: aminoglikosida,
nitrofurantoin, INH, kotrimoksazol.
■ Zat bakteriostatik, pada dosis biasa terutama berkhasiat
menghentikan pertumbuhan dan perbanyakan kuman. Ex:
sulfonamida, kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida, linkomisin.
Erna Fitriany, M.Si
6. Penggolongan berdasarkan luas aktivitasnya
■ Antibiotika Narrow-Spektrum (aktivitas sempit)
Obat ini terutama aktif terhadap beberapa jenis kuman
saja
Misal :
■
■
Penisilin G dan Penisilin V, eritromisin, klindamisin,
kanamisin hanya bekerja terhadap kuman Gram –positif.
Streptomisin, gentamisin, polimiksin-B, asam nalidiksat
khusus aktif terhadap kuman Gram-negatif.
■ Antibiotika Broad Spektrum (aktivitas luas)
Bekerja terhadap lebih banyak kuman baik jenis kuman
Gram-positif maupun jenis kuman Gram-negatif.
Antara lain : Sulfonamida, ampisilin, sefalosporin,
kloramfenikol, tetrasiklin dan rifampisin
Erna Fitriany, M.Si
7. Mekanisme Kerja
■
Obat antibiotika dapat melakukan aktivitasnya
lewat beberapa mekanisme, terutama dengan
penghambatan sintesa materi terpenting dari
bakteri, antara lain:
Dinding sel.
Sintesanya terganggu sehingga dinding menjadi
kurang sempurna dan tidak tahan terhadap
tekanan osmotis dari plasma dengan akibat
pecah
Ex: Kelompok penisilin dan sefalosporin.
Erna Fitriany, M.Si
8. Mekanisme Kerja
■
■
Membran sel
Molekul lipoprotein dari membran plasma (di
dalam dinding sel) dikacaukan sintesanya
hingga menjadi lebih permeabel. Hasilnya, zat-
zat penting dari isi sel dapat merembes keluar.
Ex: Polipeptida dan polyen (nistatin, amfoterisin)
dan imidazol (mikonazol dan ketokonazol).
Protein Sel.
Sintesanya terganggu, misalnya: kloramfenikol,
tetrasiklin, aminoglikosida, makrolida.
Erna Fitriany, M.Si
9. Mekanisme Kerja
■
■
Asam-asam inti (DNA,RNA)
RNA : Rifampisin
DNA : asam nalidiksat dan kinolon, acyclovir.
Antagonis Saingan
Obat menyaingi zat-zat penting untuk
metabolisme kuman, hingga pertukaran zatnya
terhenti.
Ex : Sulfonamida, trimetoprim, INH.
Erna Fitriany, M.Si
10. Prinsip Penggunaan Antibiotik
■ Penyebab Infeksi
■
■
■
Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai infeksi akibat
kuman atau juga untuk prevensi infeksi
Pemberian antibiotik yang paling ideal adalah berdasarkan
hasil pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman.
■ Faktor Pasien
Antara lain fungsi ginjalnya, fungsi hati, riwayat alergi, daya
tahan infeksi (saluran imunologis), daya tahan terhadap obat,
beratnya infeksi, usia, wanita hamil/menyusui.
Erna Fitriany, M.Si
12. Asumsi Dasar Pemakaian Antibiotik
■ Sifat toksisitas selektif : membunuh
mikroorganisme yang menginvasi host tanpa
merusak sel host.
■ Toksisitas Antibiotik lebih bersifat relatif
daripada absolut : perlu kontrol konsentrasi
obat secara hati-hati sehingga dapat ditolerir
tubuh.
Erna Fitriany, M.Si
13. Seleksi Obat Antimikroba - Dasar pertimbangan (ideal) :
■ Identifikasi & sensitivitas organisme,
■ Tempat infeksi,
■ Status pasien (umur, BB, keadaan patologis,
kehamilan & laktasi),
■ Keamanan antibiotik,
■ Biaya.
Erna Fitriany, M.Si
14. Seleksi Obat Antimikroba - Dalam
prakteknya :
■ Terapi empirik sebelum identifikasi organisme.
■ Berdasar bukti-bukti ilmiah & pengalaman, dengan
mempertimbangkan : mengutamakan obat bakterisid,
memilih obat dengan daya penetrasi baik (jaringan
tubuh, sistem saraf pusat), memilih obat dengan
frekuensi pemberian rendah (drug compliance),
mengutamakan obat dengan pengikatan protein
rendah, tidak merutinkan penggunaan
antibiotik mutakhir (misalnya sefalosporin gen-3) agar
terjamin ketersediaan antibiotik yang lebih efektif bila
dijumpai resistensi)
Erna Fitriany, M.Si
15. Seleksi Obat Antimikroba - Pemberian Antibiotik :
■ Dosis : kadar obat di tempat infeksi harus melampaui MIC kuman. Unt
mencapai kadar puncak obat dlm darah, kalau perlu dengan loading d
(ganda) dan dimulai dengan injeksi kemudian diteruskan obat oral.
■ Frekuensi pemberian : tergantung waktu paruh (t½) obat. Bila
pendek, maka frekuensi pemberiannya sering.
■ Lama terapi : harus cukup panjang untuk menjamin semua kuman tela
mati & menghindari kekambuhan. Lazimnya terapi diteruskan 2-3 hari
setelah gejala penyakit lenyap.
Erna Fitriany, M.Si
16. Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Pemberian AB tunggal lebih dianjurkan
untuk :
■ Organisme penyebab infeksi spesifik.
■ Menurunkan kemungkinan superinfeksi.
■ Menurunkan resistensi organisme.
■ Mengurangi toksisitas
Erna Fitriany, M.Si
17. Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Pemberian Antibiotik kombinasi
untuk keadaan khusus :
■ Infeksi campuran.
■ Ada risiko resistensi organisme, misalnya
pada TBC.
■ Keadaan yang membutuhkan AB dengan
dosis besar, misalnya sepsis, dan
etiologi infeksi yang belum diketahui.
Erna Fitriany, M.Si
18. Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
• Keuntungan Pemberian Antibiotik kombinasi :
■ Efek sinergistik / potensiasi, misalnya : a) Betalaktam
• + Aminoglikosid; b) Kotrimoksazol (Sulfametoksazol
• + Trimetoprim); c) MDT pada AIDS (AZT + Ritonavir
• + 3TC).
■ Mengatasi & mengurangi resistensi, misalnya : a) Amoksisilin + Asam
klavulanat; b) Obat-obat TBC & lepra; c) MDT pada AIDS.
■ Mengurangi toksisitas, misalnya : Trisulfa + sitostatika.
Erna Fitriany, M.Si
19. Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Kerugian Pemberian Antibiotik
kombinasi :
■ Antagonisme pada penggunaan
bakteriostatika & bakterisid yang bekerja
pada fase tumbuh
Erna Fitriany, M.Si
20. Resistensi Obat
Definisi “resisten” :
Bila pertumbuhan bakteri tidak dapat
dihambat oleh antibiotik pada kadar maksimal
yang dapat ditolerir host
Penyebab resistensi :
■ Perubahan genetik,
■ Mutasi spontan DNA,
■ Transfer DNA antar organisme (konjugasi,
transduksi, transformasi),
■ Induksi antibiotik.
Erna Fitriany, M.Si
21. Perubahan ekspresi protein pada
organisme yang resisten :
■ Modifikasi tempat target,
■ Menurunnya daya penetrasi obat (adanya
lapisan polisakarida, adanya sistem efluks),
■ Inaktivasi oleh enzim.
Erna Fitriany, M.Si
22. Antibiotika Profilaktik
■ Pemberian antibiotik untuk pencegahan
infeksi, bukan untuk pengobatan infeksi.
■ Lama pemberian ditentukan oleh lamanya
risiko infeksi.
■ Dapat timbul resistensi bakteri &
superinfeksi.
Erna Fitriany, M.Si
23. Komplikasi Terapi AB
■ Hipersensitivitas, misalnya pada pemberian
Penisilin berupa reaksi alergi ringan (gatal-gatal)
hingga syok anafilaktik.
■ Toksisitas langsung, misalnya pada pemberian
Aminoglikosid berupa ototoksisitas.
■ Superinfeksi, misalnya pada pemberian antibiotik
spektrum luas atau kombinasi akan menyebabkan
perubahan flora normal tubuh sehingga
pertumbuhan organisme lain seperti jamur menjadi
berlebihan dan resistensi bakteri.
Erna Fitriany, M.Si
24. Kegagalan Terapi
■ Bukan etiologi infeksi (kanker, fever)
■ Obat tidak berpenetrasi ke tempat infeksi
■ Lama terapi tidak cukup
■ Dosis terlalu rendah
■ Dugaan tempat kuman tidak tepat
■ Resisten, super infeksi, antagonis
■ Faktor penyakit pasien (diabetik)
Erna Fitriany, M.Si