Materi :
- Pendidikan farmasi di Indonesia
- Pekerjaan kefarmasian
- Organisasi kefarmasian
- Struktur organisasi BPOM
- Struktur organisasi Ditjen Farmalkes
- Struktur organisasi Suku Dinas Kesehatan Kota
- Struktur organisasi IAI
2. Membahas
• Pendidikan farmasi
• Pekerjaan kefarmasian
• Organisasi
• Struktur organisasi BPOM terbaru
• Struktur organisasi Ditjen Alkes terbaru
• Struktur organisasi Suku Dinas Kesehatan terbaru
• Struktur organisasi IAI terbaru
3. Pendidikan Farmasi
• Pendidikan proses belajar yang memiliki
tingkatan tertentu, diharapkan untuk mencapai
target tertentu, disusun dengan kurikulum yang
terpadu, tersertifikasi, dan dibimbing oleh pendidik.
• Pendidikan farmasi berkaitan dengan
pengelolaan, penyediaan, pendistribusian,
peracikan, dan kegiatan lainnya seputar sediaan
farmasi agar kelak pembelajar dapat kompeten di
bidang yang diminatinya.
4. • Terbagi berdasarkan :
• 1.) Jenjang pendidikan : pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi
• 2.) Jalur pendidikan : akademik ( S1, S2, S3 ) , vokasi
(asisten apoteker, D3 ) , profesi ( apoteker ) ,
spesialis ( farmasi klinik, farmasi rumah sakit,
radiofarmasi )
5. • Kurikulum: kurikulum polivalen dan kurikulum
peminatan.
• Fakultas Farmasi Universitas Pancasila menerapkan
kurikulum peminatan, yang terbagi menjadi
peminatan Farmasi Klinik dan Komunitas ( FKK )
serta Farmasi Sains dan Teknologi ( FST ) yang
bertujuan agar pembelajar dapat fokus mendalami
materi yang diminatinya,
6. • Mata kuliah :
• 1.) Mata kuliah dasar umum : Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, matematika
• 2.) Mata kuliah dasar keahlian : Biologi, kimia,
fisika, statistika
• 3.) Mata kuliah keahlian : Farmasetika, biofarmasi,
farmasi fisika, kimia analisis, kimia farmasi, kimia
medisinal, farmakologi, biologi farmasi,
mikrobiologi
7. • 4.) Mata kuliah keahlian berkarya : farmasiklinik,
farmakoterapi, compunding and dispensing,
pharmaceutical care, farmasi rumah sakit,
manajemen perapotikan, farmasi industri,
manajemen mutu, teknologi komunikasi dan
informasi, farmakoekonomi, peraturan perundang
– undangan di bidang farmasi
• 5.) Mata kuliah berkehidupan bermasyarakat :
agama, Pancasila, peraturan perundang –
undangan, etika, komunikasi
8. Pekerjaan Kefarmasian
• Pekerjaan kefarmasian dilakukan oleh : apoteker
dan tenaga teknis kefarmasian ( analis farmasi,
asisten apoteker )
• Tanggungjawab apoteker dalam bekerja lebih besar
daripada tenaga teknis kefarmasian.
• Pekerjaan kefarmasian difokuskan pada pasien (
bagi peminat FKK ) dan pada produk ( bagi peminat
FST )
9. • Secara umum diatur oleh PP No. 51 tentang
Pekerjaan Kefarmasian.
• Pekerjaan yang berfokus pada pasien
memastikan agar kualitas hidup pasien tetap bagus,
memastikan pilihan terapi yang tepat, dan
memastikan tidak terjadi efek samping yang
memperparah kondisi pasien.
• Pekerjaan yang berfokus pada produk
memastikan agar produk yang dihasilkan bermutu,
berkhasiat, dan aman.
10. • Tenagakefarmasian yang bekerja harus memiliki
kompetensi sesuai Standar Kompetensi Apoteker
Indonesia ( SKAI ) dan pengetahuan serta
keterampilan dalam bidang pemastian mutu.
• SKAI ditetapkan oleh IAI.
• Kompetensi adalah kemampuan yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku.
11. Organisasi
• Organisasi menurut ISO 9000 Kumpulan orang
dan fasilitas dengan pengaturan, tanggungjawab,
wewenang, dan hubungan antarorang – orang itu.
• Tujuan utama : memajukan organisasi yang
bersangkutan, agar tetap lestari, mencapai target
yang diharapkan, dan memuaskan pelanggan.
12. • Organisasi farmasi :
• 1.) Organisasi pemerintah
• 2.) Organisasi profesi
• 3.) Organisasi bisnis
• 4.) Organisasi pendidikan tinggi farmasi
• 5.) Organisasi mahasiswa
• 6.) Himpunan seminat
13. • 1.) Organisasi Pemerintah
• Pegawai yang bekerja berstatus Pegawai Negeri Sipil
( PNS ) atau pegawai BUMN.
• Bila berstatus PNS, maka terdapat golongan yang
dapat meningkat seiring waktu, bertambahnya
jenjang pendidikan, memiliki jam kerja yang lebih
teratur, dan dapat dikenai sanksi yang berat bila
melanggar peraturan yang berlaku.
• Contoh : BPOM, Ditjen Yanfar dan Alkes, Suku Dinas
Kesehatan Tingkat II.
14. • 2.) Organisasi Profesi
• Contoh :
• a.) Ikatan Apoteker Indonesia ( IAI )
• Anggota yang tergabung dalam IAI mewakili daerah
kerjanya, dan harus telah lulus PSPA ( Program Studi
Profesi Apoteker ), memiliki STRA ( Surat Tanda
Registrasi Apoteker ), dan Serkom ( Sertifikat
Kompetensi ) .
• Memiliki kantor cabang kota / kabupaten, provinsi, dan
pusatnya mewakili se – Indonesia.
15. • b.) IYPG ( Indonesian Young Pharmacist Group)
• Anggota IYPG adalah apoteker berusia <35 tahun
dengan wilayah kerja di Indonesia.
• c.) PAFI ( Persatuan Ahli Farmasi Indonesia )
• Anggota PAFI adalah seluruh farmasis baik profesi
maupun saintis dengan wilayah kerja di Indonesia
16. • 3.) Organisasi Bisnis
• Bersifat privat ( swasta ) dan milik pemerintah baik
bergerak di bidang hulu ( seperti industri dan PBF )
dan bergerak di bidang hilir ( seperti rumah sakit
swasta, klinik swasta, apotek swasta ).
• Contoh di bidang hulu : Sanbe Farma, Pharos,
Biofarma.
• Contoh di bidang hilir : Apotek Kimia Farma, Apotek
Guardian, RSUPN Cipto Mangunkusumo, RS Pondok
Indah.
17. • 4.) Organisasi Pendidikan Tinggi Farmasi
• Berupa APTFI ( Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi
Indonesia ).
• Anggota yang tergabung berasal dari seluruh
daerah di Indonesia, baik universitas negeri maupun
swasta.
• Anggota berupa akademisi, ilmuwan, dsb.
18. • 5.) Organisasi Mahasiswa
• Anggota berupa mahasiswa aktif di fakultas farmasi
di universitas yang terkait atau di daerah tertentu.
• Memiliki kantor cabang tingkat universitas, daerah,
dan atau nasional.
• Contoh : ISMAFARSI, SEMAFF KMUP.
19. • 6.) Himpunan Seminat
• Organ otonom dalam organisasi IAI yang
berfungsi mengorganisir pelaksanaan pengabdian
profesi berdasarkan jenis praktik kefarmasian (
seminat ), yang bertanggungjawab kepada
kepengurusan IAI seusia tingkatannya.
• Pengurus Pusat IAI mengatur pembentukan
Himpunan Seminat dalam peraturan organisasi
Nomor : PO.008/PP.IAI/1418/IX/2017
20. • Jenis himpunan seminat :
• 1. Himpunan Seminat Farmasi Industri ( HISFARIN )
• 2. Himpunan Apoteker Seminat Obat Tradisional
(HISMASTRA)
• 3. Himpunan Apoteker Seminat Kosmetik (HIASKOS)
• 4. Himpunan Seminat Farmasi Distribusi (HISFARDIS)
• 5. Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit (HISFARSI )
• 6. Himpunan Seminat Farmasi Masyarakat (HISFARMA )