2. CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
Visi, Misi dan Falsafah Instalasi Farmasi RSUD
KOTA MAKASSAR Tahun 2022
VISI
"Terwujudnya pelayanan farmasi yang aman, prima serta unggul baik aspek pelayanan maupun aspek manajemen
yang berkode etik profesi dalam mendukung Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar dengan pelayanan yang
aman dan nyaman menuju standar kota dunia“
MISI
1. Melaksanakan pelayanan kefarmasian (Pharmaceutical Care) yang berorientasi pada terciptanya hasil
pengobatan yang yang aman, maksimal pada pasien;
2. Mewujudkan Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang berdaya guna dan berhasil guna;
3. Berperan serta dalam program-program pelayanan kesehatan di Rumah Sakit untuk meningkatkan kesehatan
seluruh lapisan masyarakat baik pasien maupun tenaga kerja dalam lingkungan Rumah Sakit.
4. Mengadakan program pendidikan dan latihan sebagai upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan di bidang kefarmasian
3. Falsafah
Pelayanan Farmasi Rumah Sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dan sistem
pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang utuh dan berorientasi kepada kelamatan pasien
(Patien savety) dalam hal penyediaan obat dan sediaan farmasi lainnya yang bermutu
termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Farmasi Rumah Sakit bertanggung jawab terhadap semua sediaan farmasi yang beredar
di Rumah Sakit.
4. Nilai
Setiap organisasi mengembangkan kepribadiannya masing-masing dan itu
merupakan cerminan dari nilai-nilai pribadi dan keyakinan para karyawan dan
manajernya yang bertanggung jawab untuk menuntun organisasi Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Makassar,menapaki perjalanan yang berhasil dan merupakan
dasar yang penting untuk menentukan Visi, Misi dan Strategi.Tata nilai yang
disepakati adalah:
Kejujuran
Profesional
Tanggung jawab
Kepercayaan
Kerjasama
Visioner
Disiplin
8. Pelayanan kefarmasian di rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan
kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan sediaaan farmasi, alat
kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat
termasuk pelayanan farmasi klinik Pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah terkait obat. Tuntutan pasien dan masyarakat akan
peningkatan mutu pelayanan kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari paradigma lama yang
beropentasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patien
oriented) dengan filosofi Pelayanan kefarmasian (Pharmaceutical care),
Aditama, T. Y. 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Edisi Kedua, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
10. Istilah manajemen logistik rumah sakit
didefinisikan oleh Aditama (2003) yaitu ilmu
pengetahuan serta proses mengenai
perencanaan dan penentuan kebutuhan
pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan
pemeliharaan serta penghapusan material/alat-
alat. Pengertian manajemen logistik menurut
Bowersox (2004), adalah proses pengelolaan
yang strategis terhadap pemindahan dan
penyimpanan barang, suku cadang dan barang
jadi dari para supplier, diantara fasilitas-
fasilitas perusahaan dan kepada para
pelanggan.
Aditama (2003) maka tujuan manajemen logistik
mempunyai tiga tujuan, yaitu:
a) Tujuan operasional, agar tersedianya barang serta bahan dalam
jumlah yang tepat dan mutu yang memadai.
b) Tujuan keuangan meliputi pengertian bahawa upaya tujuan
operasional dapat terlaksana dengan biaya yang serendah-
rendahnya.
c) Tujuan pengamanan bermaksud agar persediaan tidak terganggu
oleh kerusakan, pemborosan, penggunaan tanpa hak, pencurian, dan
penyusutan yang tidakwajar lainnya. 9 Ciri- ciri utama logistik
adalah integrasi berbagai dimensi dan tuntutan terhadap
perpindahan (movement) dan penyimpanan (storage) yang strategis
(Bowersox,2004).
Tujuan Manajemen Logistik
Definisi Manajemen Logistik
Aditama, T. Y. 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Edisi Kedua, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
11. Fungsi Manajemen Logistik
a) Fungsi Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan
b) Fungsi penganggaran
c) Fungsi Pengadaan
d) Fungsi Penerimaan dan Penyimpanan
e) Fungsi Penyaluran
f) Fungsi Pemeliharaan
g) Fungsi Penghapusan
h) Fungsi Pengawasan
Aditama, T. Y. 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Edisi Kedua, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
13. Penganggaran Obat
dan BMHP
• Perencanaan Obat BMHP diajukan
Kepala Instalasi Farmasi ke bidang
Penunjang Medis Non Medis dan
Keperawatan untuk kemudian di
pelajari dan diteruskan ke bagian
perencanaan.
• Belanja anggaran Kegiatan Pengadaan
Obat dan BMHP dimakukkan dalam
belanja APBD dan BLUD tiap tahunnya
• Penyusunan anggaran dilakukan di
triwilan ketiga tahun n-1 atau
sesuai dengan instruksi Bappeda dan
bagian anggaran BPKAD
• Proporsi pengadaan obat dan BMHP
dalam anggaran APBD sebesar 0,011%
dari total anggaran
• Proporsi pengadaan obat dan BMHP
dalam anggaran BLUD sebesar 7% dari
total anggaran
Aditama, T. Y. 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Edisi Kedua, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
14. Fungsi Penyimpanan
Fungsi penyimpanan merupakan
kegiatan untuk menerima dan
menyimpan perbekalan logistik yang
telah diadakan sesuai dengan aturan
yang berlaku, melalui pembelian
langsung, tender, konsinyasi atau
sumbangan.
Febriawati, H. (2013). Manajemen Logistik Farmasi Rumah Sakit (Cetakan I). Yogyakarta: Gosyen Publishing
Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu
dilakukan penyimpanan sebelum dilakukan
pendistribusian. Penyimpanan harus dapat menjamin
kualitas dan keamanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan persyaratan
kefarmasian. Persyaratan kefarmasian yang dimaksud
meliputi persyaratan stabilitas dan keamanan, sanitasi,
cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai.
Komponen yang harus diperhatikan antara lain:
15. Kriteria yang Harus dipenuhi
RSUD telah
memenuhi syarat
Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan Obat diberi label yang secara jelas terbaca memuat
nama, tanggal pertama kemasan dibuka, tanggal kadaluwarsa dan peringatan khusus. √
Elektrolit konsentrasi tinggi tidak disimpan di unit perawatan kecuali untuk kebutuhan klinis yang penting. √
Elektrolit konsentrasi tinggi yang disimpan pada unit perawatan pasien dilengkapi dengan pengaman, harus diberi
label yang jelas dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted) untuk mencegah penatalaksanaan yang
kurang hati-hati.
√
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang dibawa oleh pasien harus disimpan secara
khusus dan dapat diidentifikasi.
√
Tempat penyimpanan obat tidak dipergunakan untuk penyimpanan barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi. √
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang harus disimpan terpisah seperti gas dan bahan
mudah terbakar
√
Bahan Medis Habis Pakai dan disusun secara alfabetis dengan menerapkan prinsip First Expired First Out (FEFO)
dan First In First Out (FIFO)
√
Tabel uji ceklist Fungsi Penyimpanan IFRSUD Kota Makassar, berdasarkan hasil analisis Kriteria yang harus dipenuhi
Febriawati, H. (2013). Manajemen Logistik Farmasi Rumah Sakit (Cetakan I). Yogyakarta: Gosyen Publishing
16.
17. Fungsi Penyaluran/Pendistribusian
Kegiatan distribusi merupakan lanjutan
dari proses penyimpanan. Pendistribusian
merupakan pemindahan barang dari tempat
penyimpanan ke tempat pemakai.
Febriawati, H. (2013). Manajemen Logistik Farmasi Rumah Sakit (Cetakan I). Yogyakarta: Gosyen Publishing
Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam
rangka menyalurkan/menyerahkan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dari tempat
penyimpanan sampai kepada unit pelayanan/pasien dengan
tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan
ketepatan waktu. Rumah Sakit harus menentukan sistem
distribusi yang dapat menjamin terlaksananya pengawasan
dan pengendalian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai di unit pelayanan.
18. Kriteria yang Harus dipenuhi
RSUD telah memenuhi
syarat
Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai untuk persediaan di ruang
rawat disiapkan dan dikelola oleh Instalasi Farmasi. √
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang disimpan di ruang rawat harus dalam
jenis dan jumlah yang sangat dibutuhkan.
√
Dalam kondisi sementara dimana tidak ada petugas farmasi yang mengelola (di atas jam kerja) maka
pendistribusiannya didelegasikan kepada penanggung jawab ruangan. √
Setiap hari dilakukan serah terima kembali pengelolaan obat floor stock kepada petugas farmasi dari
penanggung jawab ruangan.
√
Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan √
Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai berdasarkan Resep
perorangan yang disiapkan dalam unit dosis tunggal atau ganda, untuk penggunaan satu kali dosis/pasien.
Sistem unit dosis ini digunakan untuk pasien rawat inap.
√
Tabel uji ceklist Fungsi Pendistribusian IFRSUD Kota Makassar, berdasarkan hasil analisis Kriteria yang harus dipenuhi
Febriawati, H. (2013). Manajemen Logistik Farmasi Rumah Sakit (Cetakan I). Yogyakarta: Gosyen Publishing
20. Informasi Obat dan BMHP
• Informasi Obat dan BMHP terintegrasi dalam SIM RS diantaranya
penginputan informasi Gudang BMHP, Gudang Obat, Apotek Rawat Jalan
dan Depo Farmasi
• Obat dan BMHP yang baru masuk dilakukan di SIM RS pada menu faktur,
yang otomatis akan menambah jumlah stok pada menu kartu stok dan
Laporan Rekap Faktur
• Pengampraan oleh unit diinput di menu Dropping Ampra, Pelayanan
ampra dilakukan setelah pengecekan pesanan ampra unit di menu dan
retur di menu Retur Ampra Unit
• Menu Master diinput sebagai dokumen acuan dekomendasi PBF dan
principal dalam pelaksanaan pengadaan Obat dan BMHP
• Menu Apotik Pelayanan diisi oleh Apotek Rawat Jalan dan Depo Farmasi,
penginputan sebagian besar dilaksanakan harian dan terintegrasi satu
sama lain, diantaranya :
• Resep Unit Pelayanan yang terintegrasi ke menu Laporsn Rekapitulasi Resep
• Resep Obat Umum dan Laporan Rekapitulasi Resep Umum
• Resep Obat Depo
• Ampra dan Laporan Amra
• Stok Harian dan Laporan Stok
• Setiap kegiatan yang terinput dala SIM Gudang Obat, Gudang BMHP dan
Apotek Pelayanan terpantau oleh Kepala Instalasi Farmasi
21. Flowchart Pemusnahan Obat dan BMHP
INSTALASI FARMASI DINAS KESEHATAN KOTA
MAKASSAR
Tidak
Ya
Pencatatan obat dan
BMHP kadaluarsa yang
akan dimusnahkan
Berita acara
Pemusnahan Obat
dan BMHP
Kadaluarsa
Pengumpulan
Obat dan BMHP
kadaluarsa
Pemusnahan obat dan
BMHP kadaluarsa
Narkotika?
Pemusnahan
disaksikan DINKES
Kota Makassar
Penandatanganan berita
acara oleh Ka. IFRS
Pemusnahan oleh
IFRS
22. Prosedur Pemusnahan
• Obat dan BMHP 3 bulan di retur oleh unit layanan, apotek rawat jalan dan depo
farmasi. Selain itu dilakukan juga penarikan oleh gudang obat dan BMHP setelah
dilakukan pengecekan stok kadaluarsa setiap hari.
• Obat dan BMHP yang kadaluarsa yang akan dimusnahkan dibuatkan berita acara
pemusnahan obat dan BMHP kadaluwarsa
• Semua obat dan BMHP yang akan dimusnahkan dicatat dan dilaporkan oleh
bagian instalasi farmasi
• Obat dan BMHP kadaluarsa dimusnahkan oleh instalasi farmasi atau diserahkan
ke pihak ketiga yang ditunjuk dilengkapi dengan berita acara pemusnahan
• Obat dan BMHP kadaluarsa yang telah dimusnahkan dibuatkan berita acara yang
ditandatangani oleh Kepala Instalasi Farmasi disaksikan oleh apoteker lain
• Untuk obat golongan narkotika pemusnahan dillakukan dengan disaksikan dinas
kesehatan setempat
23. Flowchart Evaluasi dan Pelaporan
INSTALASI FARMASI DIREKTUR DINAS KESEHATAN
KOTA MAKASSAR
BPKAD KEMENTRIAN
KESEHATAN
Penyusunan laporan tingkat
kecukupan obat per bulan
Pengumpulan data
Laporan Psikotropik
dan Narkotik
Laporan tingkat
Kecukupan Obat
perbulan
Penyusunan laporan psikotropika
dan Narkotika per bulan
Penyusunan laporan stok opname
per 3 bulan
Laporan stok opname
per 3 bulan
Laporan stok
opname per 3 bulan
Penyusunan laporan belanja obat
per tahunan
Penyusunan laporan belanja obat
per tahunan
Laporan Belanja
Tahunan
Laporan Pelayanan Farmasi
Tahunan
Pengarsipan dokumen
laporan
24. Jenis Pelaporan Evaluasi Instalasi Farmasi
• Laporan pelayanan farmasi pertahun kepada direktur
• Laporan stok opname per 3 bulan (Dinkes dan BPKAD Kota Makassar)
• Laporan psikotropik dan narkotik perbulan ke Kementrian Kesehatan
• Laporan belanja obat dan BMHP pertahun kepada Direktur melalui
Bidang Penunjang Medik, Non Medik dan Keperawatan
• Laporan tingkat kecukupan obat perbulan Kepada Direktur melalui
Bidang Penunjang Medik, Non Medik dan Keperawatan
25. Fungsi
Pemeliharaan
• Pemeliharaan adalah suatu usaha
untuk memaksimalkan umur kegunaan
dari alat/barang sehingga peralatan
dapat bekerja secara memuaskan dan
meminimalkan biaya kerusakan”.
• Fungsi pemeliharaan sendiri adalah
usaha atau proses kegiatan untuk
mempertahankan kondisi teknis, daya
guna barang inventaris
• tujuan dari pemeliharaan barang
logistik adalah guna memastikan
produk barang yang tersimpan tidak
menjadi cepat rusak.
Aditama, T. Y. 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Edisi Kedua, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
26. Fungsi pemeliharaan logistik farmasi di RSUD
Daya
Pemantauan suhu
Pemeriksaan tanggal kadaluarsa
Retur ke distributor
Retur obat dan alkes pasien rawat inap
31. Fungsi
Pengendalian
• Fungsi pengendalian merupakan
fungsi inti dari pengelolaan
logistik yang meliputi usaha untuk
memonitor dan mengamankan
keseluruhan pengelolaan logistik.
• Pengendalian adalah sistem
pengawasan dari pelaporan,
penilaian, pelaporan,dan
pemeriksaan terhadap langkah-
langkah manajemen logistik yang
sedang berlangsung dapat terarah
dan terkendali sesuai dengan
perencanaan dengan mengingat
efisiensi dan efektifitas.
Aditama, T. Y. 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Edisi Kedua, Universitas Indonesia Press, Jakarta.