SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
PELAYANAN KEFARMASIAN
DALAM UJIAN KOMPETENSI METODE
OSCE-1
Nora Wulandari, M.Farm., Apt
RANCANGAN OSCE
• Pembuatan - 3
• Distribusi - 2
• Pelayanan – 4
• Istirahat – 1
• Cakupan : Obat, Alat kesehatan, Herbal, Suplemen, Kosmetik
• Waktu per-station 10 menit:
• 1 menit baca soal (di pintu)
• 9 menit mengerjakan soal
• +1 menit pindah ruangan
• Total 1 run : 109 menit
KOMPETENSI YANG DIUJIKAN
• Pengumpulan data & informasi
• Penetapan masalah
• Penyelesaian masalah
• Monitoring & evaluasi
• Pencatatan & pelaporan
• Komunikasi efektif
• Praktik profesional, legal & etik
PRAKTIK PROFESIONAL, LEGAL & ETIK
PADA STATION PELAYANAN
• Berpakaian rapi
• Mengucapkan salam, senyum, sapa
• Memperkenalkan diri
• Verifikasi identitas pasien
• Berbicara yang jelas
• Menjaga pandangan mata
• Memberikan kesempatan pasien untuk menyampaikan pendapat
• Meminta pasien mengulang kembali penjelasan yang diberikan
(untuk obat-obat konseling)
• Bersikap tenang dalam mengerjakan soal (pada soal tanpa ada
PS)
KATEGORI PRAKTIK KEFARMASIAN
• Perancangan sediaan farmasi (R&D)
• Produksi sediaan farmasi
• QC/QA
• Perencanaan/pengadaan/penerimaan
• Penyimpanan/penyaluran/pemusnahan
• Pelayanan obat tanpa resep (swamedikasi)
• Skrining resep/analisis DRP
• Compunding produk nonsteril/steril
• Dispensing(KIE)/Monev efektivitas terapi/ESO
• Hadir di ruang briefing sesuai jadwal:
Menandatangani presensi
Menyimpan HP & alat komunikasi lainnya di “locker”
• Memasuki lokasi OSCE center dan station yang telah ditentukan  duduk
di kursi yang tersedia di depan station
• Membaca soal, masuk ke station & mengerjakan tugas, pindah ke station
berikutnya sesuai rotasi
• Kembali ke ruang karantina
• Mengisi kuesioner
KANDIDAT
• Membaca soal di pintu (skenario dan instruksi kandidat)  Pahami instruksi soal
baik-baik dan urutan instruksi (tidak perlu dihafalkan)
• Masuk ke station  ketuk pintu, salam pada penguji & mengerjakan tugas
• Scan ruangan, peralatan dan dokumen referensi (jika ada) yang tersedia, bekerja
sesuai instruksi pada soal
• Dalam station  ada Pemeran Standar (PS) atau Laboran; kegiatan atau lingkungan
kerja yang disimulasikan (cth: cuci tangan atau bekerja di LAF)
• Isi jawaban di lembar kerja
• Pindah ke station berikutnya sesuai rotasi  tinggalkan semua alat tulis, sarung
tangan, dsb nya.
• Selalu membawa kertas buram yang dibagikan di awal dan dikumpulkan ke KOC
sebelum meninggalkan OSCE Center
KANDIDAT
PELAYANAN OBAT TANPA RESEP
(SWAMEDIKASI)
• Suatu tindakan “SELF CARE” untuk mengatasi
segala keluhan pada diri sendiri untuk penyakit
atau gejala yang ringan dengan menggunakan
obat-obat OTC & OWA.
DEFINISI SWAMEDIKASI
• Pemilihan dan penggunaan obat-obatan oleh individu,
termasuk obat herbal dan obat tradisional untuk mengobati
penyakit atau gejala yang dapat dikenali sendiri (WHO,
2010).
• Upaya untuk mengobati diri sendiri, biasanya untuk
mengatasi keluhan dan penyakit ringan seperti demam, nyeri,
batuk dsb (Departemen Kesehatan RI, 2007).
FAKTOR YANG MENYEBABKAN PENINGKATAN
PENTINGNYA SELF CARE DAN SWAMEDIKASI
• Faktor sosio-ekonomi
• Gaya hidup
• Aksesibilitas
• ketersediaan produk baru
• Reformasi sektor kesehatan
TUJUAN SWAMEDIKASI
• Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam hal menolong
dirinya sendiri untuk mengatasi masalah kesehatan (kasus
penyakit ringan)
• Meningkatkan kesehatan diri
KEUNTUNGAN DAN RISIKO POTENSIAL
SWAMEDIKASI
Keuntungan
• increased access to medication and
relief for the patient,
• the active role of the patient in his or
her own health care
• better use of physicians and
pharmacists skills
• reduced (or at least optimized)
burden of governments due to
health expenditure linked to the
treatment of minor health condition
Risiko potensial
• incorrect self-diagnosis
• delays in seeking medical advice
when needed
• infrequent but severe adverse
reactions, dangerous drug
interactions,
• incorrect manner of administration,
incorrect dosage,
• incorrect choice of therapy,
• masking of a severe disease
• risk of dependence and abuse
SWAMEDIKASI YANG BERTANGGUNG
JAWAB
• Swamedikasi yang bertanggung jawab membutuhkan
produk obat yang sudah terbukti keamanan, khasiat dan
kualitasnya,
• Obat yang digunakan adalah yang diindikasikan untuk
kondisi yang dapat dikenali sendiri dan untuk beberapa
kondisi kronis atau berulang (setelah diagnosis medis
awal). Dalam semua kasus, obat-obatan ini harus dirancang
khusus untuk tujuan tersebut, dan akan membutuhkan
dosis dan bentuk sediaan yang sesuai.
PRODUK OBAT YANG DIBERIKAN PADA SWAMEDIKASI
• Such products should be supported by information, which describes:
 how to take or use the medicines;
 effects and possible side-effects;
 how the effects of the medicine should be monitored;
 possible interactions;
 precautions and warnings;
 duration of use; and,
 when to seek professional advice.
PERAN APOTEKER DALAM SWAMEDIKASI
• Komunikator
• Penyedia obat yang berkualitas
• Sebagai trainer dan supervisor
• Sebagai kolaborator
• Sebagai promotor kesehatan
AS A COMMUNICATOR
• the pharmacist should initiate dialogue with the patient (and the patient's physician, when
necessary) to obtain a sufficiently detailed medication history;
• in order to address the condition of the patient appropriately the pharmacist must ask the
patient key questions and pass on relevant information to him or her (e.g. how to take the
medicines and how to deal with safety issues);
• the pharmacist must be prepared and adequately equipped to perform a proper screening for
specific conditions and diseases, without interfering with the prescriber's authority;
• the pharmacist must provide objective information about medicines;
• the pharmacist must be able to use and interpret additional sources of information to satisfy
the needs of the patient;
• the pharmacist should be able to help the patient undertake appropriate and responsible self-
medication or, when necessary, refer the patient for medical advice;
• the pharmacist must ensure confidentiality concerning details of the patient’s condition.
AS A QUALITY DRUG SUPPLIER
• the pharmacist must ensure that the products he/she
purchases are from reputable sources and of good
quality;
• the pharmacist must ensure the proper storage of
these products.
AS A TRAINER AND SUPERVISOR
• To ensure up-to-date quality service, the pharmacist
must be encouraged to participate in continuing
professional development activities such as
continuing education.
• The pharmacist is often assisted by non-pharmacist
staff and must ensure that the services rendered by
these auxiliaries correspond to established standards
of practice.
AS A COLLABORATOR
• It is imperative that pharmacists develop quality
collaborative relationships with:
• other health care professionals;
• national professional associations;
• the pharmaceutical industry;
• governments (local/national); and,
• patients and the general public.
AS A HEALTH PROMOTER
• As a member of the health-care team, the pharmacist
must:
• participate in health screening to identify health
problems and those at risk in the community;
• participate in health promotion campaigns to raise
awareness of health issues and disease prevention;
and
• provide advice to individuals to help them make
informed health choices.
TANGGUNG JAWAB APOTEKER DALAM
MEWUJUDKAN SWAMEDIKASI YANG
BERTANGGUNG JAWAB
1. memberikan nasehat dan informasi yang benar, cukup dan objektif tentang
swamedikasi dan semua produk yang tersedia untuk swamedikasi.
2. merekomendasikan kepada pasien agar segera mencari nasehat medis yang
diperlukan, apabila dipertimbangkan swamedikasi tidak mencukupi.
3. memberikan laporan kepada lembaga pemerintah yang berwenang, dan
untuk menginformasikan kepada produsen obat yang bersangkutan,
mengenai efek tak dikehendaki (adverse reaction) yang terjadi pada pasien
yang menggunakan obat tersebut dalam swamedikasi.
4. mendorong anggota masyarakat agar memperlakukan obat sebagai produk
khusus yang harus dipergunakan dan disimpan secara hati-hati, dan tidak
boleh dipergunakan tanpa indikasi yang jelas
PROSEDUR TETAP SWAMEDIKASI
(Petunjuk teknis pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek, 2008)
Patient
assesment
• Mendengarkan keluhan pasien
• Menggali informasi dari pasien : Tempat timbulnya gejala penyakit, Seperti apa rasanya gejala
penyakit, Kapan mulai timbul gejala dan apa yang menjadi pencetusnya, Sudah berapa lama gejala
dirasakan, Ada tidaknya gejala penyerta, Pengobatan yang sebelumnya sudah dilakukan
Rekomendasi
• Memilihkan obat sesuai dengan kerasionalan dan kemampuan ekonomi pasien dengan
menggunakan obat bebas, bebas terbatas dan obat wajib apotek
Informasi
obat
• Memberikan informasi obat: nama obat, tujuan pengobatan, cara pakai, lamanya pengobatan, efek
samping yang mungkin timbul, serta hal-hal lain yang harus dilakukan maupun yang harus dihindari
oleh pasien dalam menunjang pengobatan.
• Mendokumentasikan data pelayanan swamedikasi yang telah dilakukan
MNEMONICS YANG UMUM DIGUNAKAN
PADA KONSULTASI PENGGUNAAN OTC
WWHAM
• Who is it for
• What are the symptoms
• How long have the
symptom been present
• Action taken
• Medication being taken
ASMETHOD
• Age-appearance
• Self or someone else
• Medication
• Extra medicine
• Time persisting
• History
• Other symptom
• Danger symptom
INFORMASI OBAT PADA PRAKTEK
SWAMEDIKASI
• Nama Obat
• Khasiat obat
• Kontra indikasi
• Efek samping dan cara
mengatasi
• Cara pemakaian
• Dosis
• Waktu pemakaian
• Lama penggunaan
• Hal yang harus
diperhatikan sewaktu
minum obat
• Hal yang harus dilakukan
jika lupa memakai obat
• Cara penyimpanan obat
• Cara memperlakukan obat
sisa
• Cara membedakan obat
yang masih baik dan sudah
rusak
Pada dasarnya lebih ditekankan pada informasi farmakoterapi yang disesuaikan
dengan kebutuhan serta pertanyaan pasien
PENYAKIT RINGAN YANG DAPAT DIOBATI
DENGAN SWAMEDIKASI
•Batuk Flu Demam Nyeri
Sakit maag
(gastritis)
Diare Konstipasi
Penyakit
kulit
Alergi Kecacingan
KRITERIA OBAT YANG DAPAT
DISERAHKAN TANPA RESEP
• Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil,
anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.
• Tidak memberikan risiko pada kelanjutan penyakit.
• Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan
• Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi
di Indonesia.
• Memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.
Permenkes No. 919/MENKES/PER/X/1993 tentang kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep
OBAT YANG DAPAT DIBERIKAN UNTUK
SWAMEDIKASI
•Obat bebas
Obat bebas terbatas
OWA
Suplemen makanan
OWA (OBAT WAJIB APOTEK)
• Obat keras yang dapat diberikan oleh APA kepada
pasien tanpa resep dokter. Contoh :
• Contoh OWA:
OBAT Indikasi Jumlah yg Boleh
diberikan
Asam mefenamat Analgetik
&antiinflamasi
10 tablet
Hidrokortison salep Antialergi topikal 1 tube
Obat KB Antifertilitas 1 Siklus (28 hari)
OWA (OBAT WAJIB APOTEK)
• Ketentuan penyerahan :
• Wajib melakukan pencatatan yang benar tentang
data pasien
• Memenuhi ketentuan jenis dan jumlah yang boleh
diberikan
• Wajib memberikan informasi yg benar
CONTOH-1
• Skenario:
• Seorang perempuan (30 tahun) datang ke apotek untuk
melakukan swamedikasi. Perempuan tersebut meminta
dipilihkan obat diare.
• Instruksi kandidat:
1. Lakukan penggalian informasi terkait pasien
2. Pilihkan sediaan obat diare yang tepat sesuai dengan
informasi gejala yang anda peroleh dari pasien. (Ada 5
sediaan yang tersedia, anda diminta memilih dan
menyerahkan obat tersebut kepada pasien)
Obat yang tersedia:
Oralit sachet
Zink sirup
Neo kaolana suspensi
New diatab tablet
Imodium tablet
WHAT SHOULD CANDIDATE DO ?
CONTOH-2
• Skenario:
• Seorang ibu muda (Ny. Galuh) datang ke apotek dengan
keluhan sakit gigi dan pusing. Dia minta obat kepada
apoteker untuk mengatasi kondisinya.
• Instruksi kandidat:
• Lakukan penggalian informasi yang diperlukan
• Pilihkan sediaan obat yang tepat sesuai dengan informasi
gejala yang anda peroleh dari pasien. (Ada 4 sediaan yang
tersedia, anda diminta memilih salah satu dan diserahkan
kepada pasien)
Obat yang tersedia:
Sanmol  tablet
Ponstan tablet
Cataflam 25 mg 
tablet
Antalgin tablet
WHAT SHOULD CANDIDATE DO ?
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER

More Related Content

What's hot (20)

Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
Kemoterapi
KemoterapiKemoterapi
Kemoterapi
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosis
 
Tabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfarTabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfar
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
 
Monitoring efek samping obat (MESO)
Monitoring efek samping obat (MESO) Monitoring efek samping obat (MESO)
Monitoring efek samping obat (MESO)
 
perhitungan dosis obat
perhitungan dosis obatperhitungan dosis obat
perhitungan dosis obat
 
V vi tab konvensinal
V vi tab konvensinalV vi tab konvensinal
V vi tab konvensinal
 
Panitia Farmasi Terapi
Panitia Farmasi TerapiPanitia Farmasi Terapi
Panitia Farmasi Terapi
 
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium NasionalPedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
 
BCS kelas 1
BCS kelas 1BCS kelas 1
BCS kelas 1
 
Salep mata
Salep mataSalep mata
Salep mata
 
Konsep dasar etika farmasi umum
Konsep dasar etika farmasi umumKonsep dasar etika farmasi umum
Konsep dasar etika farmasi umum
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
 
272444618 beyond-used-date
272444618 beyond-used-date272444618 beyond-used-date
272444618 beyond-used-date
 
sitostatika
sitostatikasitostatika
sitostatika
 
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
 
Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)
 
Konstipasi
KonstipasiKonstipasi
Konstipasi
 

Similar to PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM UJIAN KOMPETENSI METODE OSCE-1

pelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
pelayanan-kefarmasian-di-apotek.pptpelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
pelayanan-kefarmasian-di-apotek.pptJimSiregar
 
Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Yusuf Himawan
 
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptxBersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptxNevada3
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Sri Suratini
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obatnisha althaf
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical careDokter Tekno
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikChafa Nick
 
Dispensing obat part 1 indo.pptx
Dispensing obat  part 1 indo.pptxDispensing obat  part 1 indo.pptx
Dispensing obat part 1 indo.pptxNorazlinaFitriah
 
PPT FARMASI.SILVIANA.pptx
PPT FARMASI.SILVIANA.pptxPPT FARMASI.SILVIANA.pptx
PPT FARMASI.SILVIANA.pptxAiSriMazland
 
KONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptxKONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptxArjunKahut
 
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arahKONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arahyerna2193
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptxMFerdyYahyaRamadhan
 
Konseling.pptx
Konseling.pptxKonseling.pptx
Konseling.pptxtrirahmi1
 
Pengantar Compounding dan Dispensing.ppt
Pengantar Compounding dan Dispensing.pptPengantar Compounding dan Dispensing.ppt
Pengantar Compounding dan Dispensing.pptDwipaJunikaPutra1
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxNanaNurhasanah5
 
Peran perawat
Peran perawatPeran perawat
Peran perawatary Camba
 

Similar to PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM UJIAN KOMPETENSI METODE OSCE-1 (20)

pelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
pelayanan-kefarmasian-di-apotek.pptpelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
pelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
 
Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)
 
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptxBersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat
 
Stase farmasi klinik.pptx
Stase farmasi klinik.pptxStase farmasi klinik.pptx
Stase farmasi klinik.pptx
 
Peran perawat dalam pemberian obat
Peran perawat dalam pemberian obatPeran perawat dalam pemberian obat
Peran perawat dalam pemberian obat
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical care
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
 
Dispensing obat part 1 indo.pptx
Dispensing obat  part 1 indo.pptxDispensing obat  part 1 indo.pptx
Dispensing obat part 1 indo.pptx
 
VISITE
VISITEVISITE
VISITE
 
PPT FARMASI.SILVIANA.pptx
PPT FARMASI.SILVIANA.pptxPPT FARMASI.SILVIANA.pptx
PPT FARMASI.SILVIANA.pptx
 
KONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptxKONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptx
 
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arahKONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
 
Visite Pasien
Visite PasienVisite Pasien
Visite Pasien
 
Konseling.pptx
Konseling.pptxKonseling.pptx
Konseling.pptx
 
Pengantar Compounding dan Dispensing.ppt
Pengantar Compounding dan Dispensing.pptPengantar Compounding dan Dispensing.ppt
Pengantar Compounding dan Dispensing.ppt
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
 
Peran perawat
Peran perawatPeran perawat
Peran perawat
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 

Recently uploaded (19)

PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 

PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM UJIAN KOMPETENSI METODE OSCE-1

  • 1. PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM UJIAN KOMPETENSI METODE OSCE-1 Nora Wulandari, M.Farm., Apt
  • 2. RANCANGAN OSCE • Pembuatan - 3 • Distribusi - 2 • Pelayanan – 4 • Istirahat – 1 • Cakupan : Obat, Alat kesehatan, Herbal, Suplemen, Kosmetik • Waktu per-station 10 menit: • 1 menit baca soal (di pintu) • 9 menit mengerjakan soal • +1 menit pindah ruangan • Total 1 run : 109 menit
  • 3. KOMPETENSI YANG DIUJIKAN • Pengumpulan data & informasi • Penetapan masalah • Penyelesaian masalah • Monitoring & evaluasi • Pencatatan & pelaporan • Komunikasi efektif • Praktik profesional, legal & etik
  • 4. PRAKTIK PROFESIONAL, LEGAL & ETIK PADA STATION PELAYANAN • Berpakaian rapi • Mengucapkan salam, senyum, sapa • Memperkenalkan diri • Verifikasi identitas pasien • Berbicara yang jelas • Menjaga pandangan mata • Memberikan kesempatan pasien untuk menyampaikan pendapat • Meminta pasien mengulang kembali penjelasan yang diberikan (untuk obat-obat konseling) • Bersikap tenang dalam mengerjakan soal (pada soal tanpa ada PS)
  • 5. KATEGORI PRAKTIK KEFARMASIAN • Perancangan sediaan farmasi (R&D) • Produksi sediaan farmasi • QC/QA • Perencanaan/pengadaan/penerimaan • Penyimpanan/penyaluran/pemusnahan • Pelayanan obat tanpa resep (swamedikasi) • Skrining resep/analisis DRP • Compunding produk nonsteril/steril • Dispensing(KIE)/Monev efektivitas terapi/ESO
  • 6. • Hadir di ruang briefing sesuai jadwal: Menandatangani presensi Menyimpan HP & alat komunikasi lainnya di “locker” • Memasuki lokasi OSCE center dan station yang telah ditentukan  duduk di kursi yang tersedia di depan station • Membaca soal, masuk ke station & mengerjakan tugas, pindah ke station berikutnya sesuai rotasi • Kembali ke ruang karantina • Mengisi kuesioner KANDIDAT
  • 7. • Membaca soal di pintu (skenario dan instruksi kandidat)  Pahami instruksi soal baik-baik dan urutan instruksi (tidak perlu dihafalkan) • Masuk ke station  ketuk pintu, salam pada penguji & mengerjakan tugas • Scan ruangan, peralatan dan dokumen referensi (jika ada) yang tersedia, bekerja sesuai instruksi pada soal • Dalam station  ada Pemeran Standar (PS) atau Laboran; kegiatan atau lingkungan kerja yang disimulasikan (cth: cuci tangan atau bekerja di LAF) • Isi jawaban di lembar kerja • Pindah ke station berikutnya sesuai rotasi  tinggalkan semua alat tulis, sarung tangan, dsb nya. • Selalu membawa kertas buram yang dibagikan di awal dan dikumpulkan ke KOC sebelum meninggalkan OSCE Center KANDIDAT
  • 8. PELAYANAN OBAT TANPA RESEP (SWAMEDIKASI) • Suatu tindakan “SELF CARE” untuk mengatasi segala keluhan pada diri sendiri untuk penyakit atau gejala yang ringan dengan menggunakan obat-obat OTC & OWA.
  • 9. DEFINISI SWAMEDIKASI • Pemilihan dan penggunaan obat-obatan oleh individu, termasuk obat herbal dan obat tradisional untuk mengobati penyakit atau gejala yang dapat dikenali sendiri (WHO, 2010). • Upaya untuk mengobati diri sendiri, biasanya untuk mengatasi keluhan dan penyakit ringan seperti demam, nyeri, batuk dsb (Departemen Kesehatan RI, 2007).
  • 10. FAKTOR YANG MENYEBABKAN PENINGKATAN PENTINGNYA SELF CARE DAN SWAMEDIKASI • Faktor sosio-ekonomi • Gaya hidup • Aksesibilitas • ketersediaan produk baru • Reformasi sektor kesehatan
  • 11. TUJUAN SWAMEDIKASI • Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam hal menolong dirinya sendiri untuk mengatasi masalah kesehatan (kasus penyakit ringan) • Meningkatkan kesehatan diri
  • 12. KEUNTUNGAN DAN RISIKO POTENSIAL SWAMEDIKASI Keuntungan • increased access to medication and relief for the patient, • the active role of the patient in his or her own health care • better use of physicians and pharmacists skills • reduced (or at least optimized) burden of governments due to health expenditure linked to the treatment of minor health condition Risiko potensial • incorrect self-diagnosis • delays in seeking medical advice when needed • infrequent but severe adverse reactions, dangerous drug interactions, • incorrect manner of administration, incorrect dosage, • incorrect choice of therapy, • masking of a severe disease • risk of dependence and abuse
  • 13. SWAMEDIKASI YANG BERTANGGUNG JAWAB • Swamedikasi yang bertanggung jawab membutuhkan produk obat yang sudah terbukti keamanan, khasiat dan kualitasnya, • Obat yang digunakan adalah yang diindikasikan untuk kondisi yang dapat dikenali sendiri dan untuk beberapa kondisi kronis atau berulang (setelah diagnosis medis awal). Dalam semua kasus, obat-obatan ini harus dirancang khusus untuk tujuan tersebut, dan akan membutuhkan dosis dan bentuk sediaan yang sesuai.
  • 14. PRODUK OBAT YANG DIBERIKAN PADA SWAMEDIKASI • Such products should be supported by information, which describes:  how to take or use the medicines;  effects and possible side-effects;  how the effects of the medicine should be monitored;  possible interactions;  precautions and warnings;  duration of use; and,  when to seek professional advice.
  • 15. PERAN APOTEKER DALAM SWAMEDIKASI • Komunikator • Penyedia obat yang berkualitas • Sebagai trainer dan supervisor • Sebagai kolaborator • Sebagai promotor kesehatan
  • 16. AS A COMMUNICATOR • the pharmacist should initiate dialogue with the patient (and the patient's physician, when necessary) to obtain a sufficiently detailed medication history; • in order to address the condition of the patient appropriately the pharmacist must ask the patient key questions and pass on relevant information to him or her (e.g. how to take the medicines and how to deal with safety issues); • the pharmacist must be prepared and adequately equipped to perform a proper screening for specific conditions and diseases, without interfering with the prescriber's authority; • the pharmacist must provide objective information about medicines; • the pharmacist must be able to use and interpret additional sources of information to satisfy the needs of the patient; • the pharmacist should be able to help the patient undertake appropriate and responsible self- medication or, when necessary, refer the patient for medical advice; • the pharmacist must ensure confidentiality concerning details of the patient’s condition.
  • 17. AS A QUALITY DRUG SUPPLIER • the pharmacist must ensure that the products he/she purchases are from reputable sources and of good quality; • the pharmacist must ensure the proper storage of these products.
  • 18. AS A TRAINER AND SUPERVISOR • To ensure up-to-date quality service, the pharmacist must be encouraged to participate in continuing professional development activities such as continuing education. • The pharmacist is often assisted by non-pharmacist staff and must ensure that the services rendered by these auxiliaries correspond to established standards of practice.
  • 19. AS A COLLABORATOR • It is imperative that pharmacists develop quality collaborative relationships with: • other health care professionals; • national professional associations; • the pharmaceutical industry; • governments (local/national); and, • patients and the general public.
  • 20. AS A HEALTH PROMOTER • As a member of the health-care team, the pharmacist must: • participate in health screening to identify health problems and those at risk in the community; • participate in health promotion campaigns to raise awareness of health issues and disease prevention; and • provide advice to individuals to help them make informed health choices.
  • 21. TANGGUNG JAWAB APOTEKER DALAM MEWUJUDKAN SWAMEDIKASI YANG BERTANGGUNG JAWAB 1. memberikan nasehat dan informasi yang benar, cukup dan objektif tentang swamedikasi dan semua produk yang tersedia untuk swamedikasi. 2. merekomendasikan kepada pasien agar segera mencari nasehat medis yang diperlukan, apabila dipertimbangkan swamedikasi tidak mencukupi. 3. memberikan laporan kepada lembaga pemerintah yang berwenang, dan untuk menginformasikan kepada produsen obat yang bersangkutan, mengenai efek tak dikehendaki (adverse reaction) yang terjadi pada pasien yang menggunakan obat tersebut dalam swamedikasi. 4. mendorong anggota masyarakat agar memperlakukan obat sebagai produk khusus yang harus dipergunakan dan disimpan secara hati-hati, dan tidak boleh dipergunakan tanpa indikasi yang jelas
  • 22. PROSEDUR TETAP SWAMEDIKASI (Petunjuk teknis pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek, 2008) Patient assesment • Mendengarkan keluhan pasien • Menggali informasi dari pasien : Tempat timbulnya gejala penyakit, Seperti apa rasanya gejala penyakit, Kapan mulai timbul gejala dan apa yang menjadi pencetusnya, Sudah berapa lama gejala dirasakan, Ada tidaknya gejala penyerta, Pengobatan yang sebelumnya sudah dilakukan Rekomendasi • Memilihkan obat sesuai dengan kerasionalan dan kemampuan ekonomi pasien dengan menggunakan obat bebas, bebas terbatas dan obat wajib apotek Informasi obat • Memberikan informasi obat: nama obat, tujuan pengobatan, cara pakai, lamanya pengobatan, efek samping yang mungkin timbul, serta hal-hal lain yang harus dilakukan maupun yang harus dihindari oleh pasien dalam menunjang pengobatan. • Mendokumentasikan data pelayanan swamedikasi yang telah dilakukan
  • 23. MNEMONICS YANG UMUM DIGUNAKAN PADA KONSULTASI PENGGUNAAN OTC WWHAM • Who is it for • What are the symptoms • How long have the symptom been present • Action taken • Medication being taken ASMETHOD • Age-appearance • Self or someone else • Medication • Extra medicine • Time persisting • History • Other symptom • Danger symptom
  • 24. INFORMASI OBAT PADA PRAKTEK SWAMEDIKASI • Nama Obat • Khasiat obat • Kontra indikasi • Efek samping dan cara mengatasi • Cara pemakaian • Dosis • Waktu pemakaian • Lama penggunaan • Hal yang harus diperhatikan sewaktu minum obat • Hal yang harus dilakukan jika lupa memakai obat • Cara penyimpanan obat • Cara memperlakukan obat sisa • Cara membedakan obat yang masih baik dan sudah rusak Pada dasarnya lebih ditekankan pada informasi farmakoterapi yang disesuaikan dengan kebutuhan serta pertanyaan pasien
  • 25. PENYAKIT RINGAN YANG DAPAT DIOBATI DENGAN SWAMEDIKASI •Batuk Flu Demam Nyeri Sakit maag (gastritis) Diare Konstipasi Penyakit kulit Alergi Kecacingan
  • 26. KRITERIA OBAT YANG DAPAT DISERAHKAN TANPA RESEP • Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun. • Tidak memberikan risiko pada kelanjutan penyakit. • Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan • Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia. • Memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri. Permenkes No. 919/MENKES/PER/X/1993 tentang kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep
  • 27. OBAT YANG DAPAT DIBERIKAN UNTUK SWAMEDIKASI •Obat bebas Obat bebas terbatas OWA Suplemen makanan
  • 28. OWA (OBAT WAJIB APOTEK) • Obat keras yang dapat diberikan oleh APA kepada pasien tanpa resep dokter. Contoh : • Contoh OWA: OBAT Indikasi Jumlah yg Boleh diberikan Asam mefenamat Analgetik &antiinflamasi 10 tablet Hidrokortison salep Antialergi topikal 1 tube Obat KB Antifertilitas 1 Siklus (28 hari)
  • 29. OWA (OBAT WAJIB APOTEK) • Ketentuan penyerahan : • Wajib melakukan pencatatan yang benar tentang data pasien • Memenuhi ketentuan jenis dan jumlah yang boleh diberikan • Wajib memberikan informasi yg benar
  • 30. CONTOH-1 • Skenario: • Seorang perempuan (30 tahun) datang ke apotek untuk melakukan swamedikasi. Perempuan tersebut meminta dipilihkan obat diare. • Instruksi kandidat: 1. Lakukan penggalian informasi terkait pasien 2. Pilihkan sediaan obat diare yang tepat sesuai dengan informasi gejala yang anda peroleh dari pasien. (Ada 5 sediaan yang tersedia, anda diminta memilih dan menyerahkan obat tersebut kepada pasien) Obat yang tersedia: Oralit sachet Zink sirup Neo kaolana suspensi New diatab tablet Imodium tablet
  • 32. CONTOH-2 • Skenario: • Seorang ibu muda (Ny. Galuh) datang ke apotek dengan keluhan sakit gigi dan pusing. Dia minta obat kepada apoteker untuk mengatasi kondisinya. • Instruksi kandidat: • Lakukan penggalian informasi yang diperlukan • Pilihkan sediaan obat yang tepat sesuai dengan informasi gejala yang anda peroleh dari pasien. (Ada 4 sediaan yang tersedia, anda diminta memilih salah satu dan diserahkan kepada pasien) Obat yang tersedia: Sanmol  tablet Ponstan tablet Cataflam 25 mg  tablet Antalgin tablet
  • 34. SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER