SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
INTERAKSI
OBAT
Interaksi obat adalah kejadian
di mana suatu zat mempengaruhi
aktivitas obat. Efek-efeknya
bisa meningkatkan atau
mengurangi aktivitas, atau
menghasilkan efek baru yang
tidak dimiliki sebelumnya.
Mekanisme Interaksi
Farmasetik
(inkompatibilitas)
Interaksi
farmasetik atau
disebut juga
inkompatibilitas
farmasetik
bersifat langsung
dan dapat secara
fisik atau kimiawi,
Farmakodinamik
Interaksi ini hanya
diharapkan jika zat
berkhasiat yg saling
mempengaruhi
bekerja sinergis
atau antagonis pada
suatu reseptor,
Farmakokinetika
Interaksi obat bisa
ditimbulkan oleh
berbagai proses,
antara lain
perubahan dalam
farmakokinetika
obat tersebut,
seperti ADME
Satu sistem yang terkenal dalam
interaksi metabolisme adalah
sistem enzim yang mengandung
cytochrome P450 oxidase. Sebagai
contoh, ada interaksi obat bermakna
antara sipfofloksasin dan metadon.
Siprofloksasin dapat menghambat
cytochrome P450 3A4 sampai sebesar
65%. Karena ini merupakan enzim
primer yang berperan untuk
memetabolisme metadon, sipro bisa
meninggikan kadar metadon secara
bermakna
Jika inhibitor atau induser diberikan dalam waktu yang cukup misalnya beberapa hari untuk
inhibitor, dan lebih dari satu minggu untuk inducer untuk menampakkan aksinya.
Jika inhibitor atau induser diberikan dengan dosis besar (refaltif terhadap
jumlah enzim), akan mempengaruhi aktivitas enzim memetabolismee secara signifikan
Jika suatu obat (substrat) hanya dimetabolismee oleh satu jenis
enzim sajamemberikan efek yang signifikan terhadap obat.
Penyesuaian kembali dosis obat  mencegah kegagalan terapi.
Efek inhibisi atau induksi enzim hasil terapi sulit diperkirakan jika terjadi
pada pemetabolismee lambat, cepat, atau ultra cepat
Metabolisme obat terdiri dari 2 jalur utama dari proses
biokimia yang berbeda, yaitu metabolisme fase I dan fase
II.
Metabolisme obat terdiri dari 2 jalur utama dari proses
biokimia yang berbeda, yaitu metabolisme fase I dan fase
II.
Bersifat reversibel -
irreversibel.
Mekanisme Inhibisi Kompetitif
• ditandai dengan terjadinya kompetisi antara substrat
dan inhibitor pada sisi aktif enzim yang sama.
Penghambatan enzim secara nonkompetitif tidak dapat
diatasi dengan peningkatan konsentrasi substrat.
Noncompetitif
• inhibitor terikat pada bagian lain dari enzim, yang dapat
mengakibatkan komplek enzim substrat tidak dapat
menghasilkan produk hasil metabolisme.
Penghambatan secara uncompetitive terjadi ketika
inhibitor terikat pada sisi aktif komplek enzim substrat
yang belum jenuh (jarang terjadi).
R
E
V
E
R
S
I
B
L
E
Bersifat reversibel -
irreversibel.
”bentuk intermediate” dari ikatan adalah berupa ikatan
kovalen dengan CYP protein atau pada komponen heme,
yang dapat mengakibatkan inaktifasi yg bersifat
permanen. ontoh dari irreversible inhibitors adalah
antibiotik macrolide (erythromycin and troleandomycin),
yang dapat menghambat secara irreversibel CYP3A4
dengan membentuk komplek inhibitor-metabolit yg
sangat stabil.
Irreversibel
1.Menghindari kombinasi obat yang
berinteraksi.
2.Menyesuaikan dosis
3.Memantau pasien
4.Melanjutkan pengobatan seperti sebelumnya
INTERAKSI OBAT

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Gel
GelGel
Gel
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol PalmitatPerhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
 
Pedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomiPedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomi
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
SWAMEDIKASI
SWAMEDIKASISWAMEDIKASI
SWAMEDIKASI
 
Distribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan proteinDistribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan protein
 
Pengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbalPengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbal
 
Biofarmasetika i
Biofarmasetika iBiofarmasetika i
Biofarmasetika i
 
Ekskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjalEkskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjal
 

Similar to INTERAKSI OBAT

PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...Dinaveranika
 
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...Dinaveranika
 
Ppt Botani Farmasi 2. Enzim dan Perannya Kelas 2I Dosen Yayuk Putri Rahayu.pptx
Ppt Botani Farmasi 2. Enzim dan Perannya  Kelas 2I Dosen Yayuk Putri Rahayu.pptxPpt Botani Farmasi 2. Enzim dan Perannya  Kelas 2I Dosen Yayuk Putri Rahayu.pptx
Ppt Botani Farmasi 2. Enzim dan Perannya Kelas 2I Dosen Yayuk Putri Rahayu.pptxNofaLismandaria1
 
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makanan
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makananPPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makanan
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makananayudewirs
 
PPT AKTIVASI ENZIM .pptx
PPT AKTIVASI ENZIM .pptxPPT AKTIVASI ENZIM .pptx
PPT AKTIVASI ENZIM .pptxDendoKasmandri
 
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docxheryantipusparisa1
 
PPT ENZIM, KOENZIM, KOFACTOR ENZIM DAN LOGAN, INHIBITOR ENZIM DAN
PPT ENZIM, KOENZIM, KOFACTOR ENZIM DAN LOGAN, INHIBITOR ENZIM DAN PPT ENZIM, KOENZIM, KOFACTOR ENZIM DAN LOGAN, INHIBITOR ENZIM DAN
PPT ENZIM, KOENZIM, KOFACTOR ENZIM DAN LOGAN, INHIBITOR ENZIM DAN wandaputra4
 
Interaksi Obat.pdf
Interaksi Obat.pdfInteraksi Obat.pdf
Interaksi Obat.pdfTika995824
 
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptxFARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptxWahyuRaizHo
 
Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Delina Damanik
 
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptxfiah0289
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim kataseLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim kataseanggundiantriana
 
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptxEmmyKardianasari
 
farkin 1 - edit.pdf
farkin 1 - edit.pdffarkin 1 - edit.pdf
farkin 1 - edit.pdfOwiVanaya
 
fdokumen.com_farmakodinamika.ppt
fdokumen.com_farmakodinamika.pptfdokumen.com_farmakodinamika.ppt
fdokumen.com_farmakodinamika.pptFitriAyuWahyuni1
 

Similar to INTERAKSI OBAT (20)

PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
 
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
 
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
 
Ppt Botani Farmasi 2. Enzim dan Perannya Kelas 2I Dosen Yayuk Putri Rahayu.pptx
Ppt Botani Farmasi 2. Enzim dan Perannya  Kelas 2I Dosen Yayuk Putri Rahayu.pptxPpt Botani Farmasi 2. Enzim dan Perannya  Kelas 2I Dosen Yayuk Putri Rahayu.pptx
Ppt Botani Farmasi 2. Enzim dan Perannya Kelas 2I Dosen Yayuk Putri Rahayu.pptx
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makanan
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makananPPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makanan
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makanan
 
PPT AKTIVASI ENZIM .pptx
PPT AKTIVASI ENZIM .pptxPPT AKTIVASI ENZIM .pptx
PPT AKTIVASI ENZIM .pptx
 
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
 
Farmakodinamika
FarmakodinamikaFarmakodinamika
Farmakodinamika
 
PPT ENZIM, KOENZIM, KOFACTOR ENZIM DAN LOGAN, INHIBITOR ENZIM DAN
PPT ENZIM, KOENZIM, KOFACTOR ENZIM DAN LOGAN, INHIBITOR ENZIM DAN PPT ENZIM, KOENZIM, KOFACTOR ENZIM DAN LOGAN, INHIBITOR ENZIM DAN
PPT ENZIM, KOENZIM, KOFACTOR ENZIM DAN LOGAN, INHIBITOR ENZIM DAN
 
Interaksi Obat.pdf
Interaksi Obat.pdfInteraksi Obat.pdf
Interaksi Obat.pdf
 
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptxFARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
 
Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049
 
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim kataseLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
 
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
 
farkin 1 - edit.pdf
farkin 1 - edit.pdffarkin 1 - edit.pdf
farkin 1 - edit.pdf
 
11.mutia ulfah
11.mutia ulfah11.mutia ulfah
11.mutia ulfah
 
fdokumen.com_farmakodinamika.ppt
fdokumen.com_farmakodinamika.pptfdokumen.com_farmakodinamika.ppt
fdokumen.com_farmakodinamika.ppt
 
Pengerian kamokinetik
Pengerian kamokinetikPengerian kamokinetik
Pengerian kamokinetik
 

More from Syahrir Ghibran

More from Syahrir Ghibran (7)

Formularium 2
Formularium 2Formularium 2
Formularium 2
 
Biosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunderBiosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunder
 
Farmakologi bahan alam
Farmakologi bahan alamFarmakologi bahan alam
Farmakologi bahan alam
 
Tugas pokok dan fungsi direksi
Tugas pokok dan fungsi direksiTugas pokok dan fungsi direksi
Tugas pokok dan fungsi direksi
 
04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi
 
Antimikroba adila
Antimikroba adilaAntimikroba adila
Antimikroba adila
 
Klt bioautografi
Klt bioautografiKlt bioautografi
Klt bioautografi
 

INTERAKSI OBAT

  • 1.
  • 2. INTERAKSI OBAT Interaksi obat adalah kejadian di mana suatu zat mempengaruhi aktivitas obat. Efek-efeknya bisa meningkatkan atau mengurangi aktivitas, atau menghasilkan efek baru yang tidak dimiliki sebelumnya.
  • 3. Mekanisme Interaksi Farmasetik (inkompatibilitas) Interaksi farmasetik atau disebut juga inkompatibilitas farmasetik bersifat langsung dan dapat secara fisik atau kimiawi, Farmakodinamik Interaksi ini hanya diharapkan jika zat berkhasiat yg saling mempengaruhi bekerja sinergis atau antagonis pada suatu reseptor, Farmakokinetika Interaksi obat bisa ditimbulkan oleh berbagai proses, antara lain perubahan dalam farmakokinetika obat tersebut, seperti ADME
  • 4. Satu sistem yang terkenal dalam interaksi metabolisme adalah sistem enzim yang mengandung cytochrome P450 oxidase. Sebagai contoh, ada interaksi obat bermakna antara sipfofloksasin dan metadon. Siprofloksasin dapat menghambat cytochrome P450 3A4 sampai sebesar 65%. Karena ini merupakan enzim primer yang berperan untuk memetabolisme metadon, sipro bisa meninggikan kadar metadon secara bermakna
  • 5. Jika inhibitor atau induser diberikan dalam waktu yang cukup misalnya beberapa hari untuk inhibitor, dan lebih dari satu minggu untuk inducer untuk menampakkan aksinya. Jika inhibitor atau induser diberikan dengan dosis besar (refaltif terhadap jumlah enzim), akan mempengaruhi aktivitas enzim memetabolismee secara signifikan Jika suatu obat (substrat) hanya dimetabolismee oleh satu jenis enzim sajamemberikan efek yang signifikan terhadap obat. Penyesuaian kembali dosis obat  mencegah kegagalan terapi. Efek inhibisi atau induksi enzim hasil terapi sulit diperkirakan jika terjadi pada pemetabolismee lambat, cepat, atau ultra cepat
  • 6. Metabolisme obat terdiri dari 2 jalur utama dari proses biokimia yang berbeda, yaitu metabolisme fase I dan fase II.
  • 7. Metabolisme obat terdiri dari 2 jalur utama dari proses biokimia yang berbeda, yaitu metabolisme fase I dan fase II.
  • 8. Bersifat reversibel - irreversibel. Mekanisme Inhibisi Kompetitif • ditandai dengan terjadinya kompetisi antara substrat dan inhibitor pada sisi aktif enzim yang sama. Penghambatan enzim secara nonkompetitif tidak dapat diatasi dengan peningkatan konsentrasi substrat. Noncompetitif • inhibitor terikat pada bagian lain dari enzim, yang dapat mengakibatkan komplek enzim substrat tidak dapat menghasilkan produk hasil metabolisme. Penghambatan secara uncompetitive terjadi ketika inhibitor terikat pada sisi aktif komplek enzim substrat yang belum jenuh (jarang terjadi). R E V E R S I B L E
  • 9. Bersifat reversibel - irreversibel. ”bentuk intermediate” dari ikatan adalah berupa ikatan kovalen dengan CYP protein atau pada komponen heme, yang dapat mengakibatkan inaktifasi yg bersifat permanen. ontoh dari irreversible inhibitors adalah antibiotik macrolide (erythromycin and troleandomycin), yang dapat menghambat secara irreversibel CYP3A4 dengan membentuk komplek inhibitor-metabolit yg sangat stabil. Irreversibel
  • 10.
  • 11. 1.Menghindari kombinasi obat yang berinteraksi. 2.Menyesuaikan dosis 3.Memantau pasien 4.Melanjutkan pengobatan seperti sebelumnya

Editor's Notes

  1. Banyak interaksi obat disebabkan oleh perubahan dalam metabolisme obat Interaksi pada proses metabolisme merupakan kasus yang paling banyak terjadi, dimana sekitar 50-60% obat yang digunakan dalam terapi dapat slaing berinteraksi pada enzim yang sama. Diantara enzim metabolisme yang lebih banyak terlibat adalah enzim-enzim mikrosomal pada fase-1, yaitu yang melakukan proses oksidasi, reduksi, dan hidroksilasi obat khususnya isoform CYP3A. enzim CYP lainnya juga terlibat dalam interaksi obat, namun presentasinya lebih kecil dibandingkan keterlibatan CYP3A. ada dua mekanisme interaksi pada enzim metabolisme-inhibisi dan induksi enzim, dan hal ini dapat terjadi di saluran usus dan hati sebagai organ-organ utama metabolisme obat.
  2. 1. Normalisasi enzim ke keadaan semula setelah penghentian inhibitor atau inducer memerlukan waktu yang relative lebih cepat untuk inhibitor, dan lebih lama untuk induser enzim-tergantung beberapa lama induksi enzim berlangsung. 3. Misalnya atorvastatin dimetabolismee oleh CYP3A, dan inhibisi enzim oleh itrakonazol menyebabkan AUC atorvastatin meningkat 3-4 kali lipat. 5. Selain itu, karena kapasitas metabolisme dipengaruhi berbagai variabel (usia, jenis kelamin, kehamilan, genetic, jenis, dan intensitas patologi) maka manifestasi klinik juga akan tergantung seberapa besar pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap enzim metabolisme.
  3. Sedangkan pengaruh terhadap “CYP-mediated metabolism” adalah mekanisme utama dari interaksi dua obat satu sama lainnya. Interaksi ini diakibatkan oleh pemacuan biosintesis atau penghambatan akitifitas enzim yang terlibat dalam metabolisme fase I.
  4. Merupakan mekanisme utama dari interaksi obat pada fase metabolisme yang mampu mengakibatkan pengaruh klinik yang signifikan. Inhibisi enzim menurunkan kecepatan metabolisme obat, yang kemudian dapat meningkatkan jumlah obat dalam tubuh yang berdampak terjadinya akumulasi dan berpotensi mengakibatkan efek toksik.
  5. Merupakan mekanisme utama dari interaksi obat pada fase metabolisme yang mampu mengakibatkan pengaruh klinik yang signifikan. Inhibisi enzim menurunkan kecepatan metabolisme obat, yang kemudian dapat meningkatkan jumlah obat dalam tubuh yang berdampak terjadinya akumulasi dan berpotensi mengakibatkan efek toksik.
  6. Induksi biosintesis enzim akan meningkatakan clearence (intestinal dan heppar) dari obat yang dimetabolisme oleh enzim yang dipacu, yang selanjutnya akan mepengaruhi konsentrasi dalam plasma.
  7. Langkah pertama dalam penatalaksanaan interaksi obat adalah waspada terhadap pasien yang memperoleh obat-obatan yang mungkin dapat berinteraksi dengan obat lain. Langkah berikutnya adalah memberitahu dokter dan mendiskusikan berbagai langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan berbagai efek samping obat yang mungkin terjadi. Strategi dalam penataan obat ini meliputi (di atas) : 1. Jika risiko interaksi obat lebih besar daripada manfaatnya, maka harus dipertimbangkan untuk memakai obat pengganti. 2. Jika hasil interaksi obat meningkatkan atau mengurangi efek obat, maka perlu dilaksanakan modifikasi dosis salah satu atau kedua obat untuk mengimbangi kenaikan atau penurunan efek obat tersebut. 3. Jika kombinasi obat yang saling berinteraksi diberikan, pemantauan diperlukan. 4. Jika interaksi obat tidak bermakna klinis, atau jika kombinasi obat yang berinteraksi tersebut merupakan pengobatan yang optimal, pengobatan pasien dapat diteruskan tanpa perubahan (Fradgley, 2003).