SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
PERAN DOKTER HEWAN
DALAM PENGENDALIAN
RESISTENSI ANTIMIKROBA DI
SEKTOR KESEHATAN HEWAN
Drh TRI SATYA PUTRI NAIPOSPOS MPhil PhD
Ketua 2 Pengurus Besar
Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB-PDHI)
Webinar “Risiko Resistensi Antimikroba dan
Penggunaan Antimikroba yang Bijak dan
Bertanggung Jawab” – 30 November 2020
World Antibiotic
Awareness Week 2020
▪ Resistensi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR) adalah
salah satu tantangan global terbesar masa kini.
▪ Kedokteran hewan modern dibangun di atas kemampuan kita
untuk mengendalikan infeksi bakteri, dan sangat tidak
terbayangkan apabila kita tidak memiliki kemampuan itu lagi.
▪ Tanpa kemampuan ini, berbagai prosedur medis (terutama
pengobatan hewan sakit) dan bedah (surgical) yang saat ini
dianggap hampir sebagai pekerjaan rutin akan menjadi tidak
mungkin; bahkan infeksi setelah bedah kecil mungkin saja bisa
mengancam jiwa hewan yang menjadi pasien kita.
2
Masalah Resistensi Antimikroba
▪ Meskipun ada konsekuensi potensial
yang signifikan tentang resistensi
antimikroba, belum ada pengukuran
kuantitatif mengenai konsumsi
antimikroba secara global oleh ternak.
▪ Konsumsi antibiotik di sektor
peternakan diestimasi lebih dari
63.000 (±1500) ton pada 2010 dan
diperkirakan akan meningkat menjadi
67% pada 2030 (Van Boeckel TP et
al., 2015).
3
Konsumsi antibiotik di sektor peternakan
• Rata-rata konsumsi antimikroba
sapi secara umum lebih rendah
(45 mg/PCU) daripada ayam (148
mg/PCU) dan babi (172 mg/PCU).
Sumber: Van Boeckel TP. et al., 2015. Global trends in antimicrobial use in food animals.
▪ Di kedokteran hewan, penggunaan antimikroba adalah kompleks,
dan metoda pemberiannya berbeda, bergantung kepada konteks dan
pertimbangan spesies hewan.
▪ Sementara untuk hewan peliharaan mengikuti proses yang sama
seperti resep untuk manusia, sedangkan hewan penghasil pangan
pengendalian infeksi bakteri dapat dicapai dengan cara terapeutik,
metafilaktik, dan profilaktik setelah pemberian resep dokter hewan.
▪ Dokter hewan adalah profesional medis, dan mempunyai tanggung
jawab kesehatan masyarakat untuk memastikan antibiotik digunakan
dengan tepat dan bijak untuk melestarikan efikasi antibiotik untuk
hewan dan manusia.
4
Peran antimikroba pada hewan
▪ Resistensi antimikroba (AMR) adalah ketika mikroba berevolusi
menjadi lebih resisten atau sepenuhnya resisten terhadap antimikroba
yang sebelumnya dapat mengeliminasinya.
▪ Kedokteran hewan memiliki masalah resistensi antimikroba yang
semakin meningkat di semua bidang kegiatan, dengan dampak pada
kesehatan manusia.
▪ Munculnya methicilin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
yang dikaitkan dengan ternak dan methicillin-resistan.
Staphylococcus pseudintermedius (MRSP) pada hewan peliharaan
hanyalah satu contoh dari kemunculan dan menyebarnya resistensi
antimikroba, dengan dampak pada kesehatan manusia.
5
Masalah AMR di kedokteran hewan
6
▪ Akibat penyalahgunaan
dan penggunaan
antimikroba yang
berlebihan, bakteri dan gen
resisten dapat
disebarluaskan antara
hewan dan manusia melalui
berbagai jalur, seperti
kontak hewan/manusia,
lewat rantai pangan, dan
lingkungan sekitar
(Harrison, E.M. et al., 2013;
Economou, V. et al., 2015).
Resistensi antimikroba
dapat menyebar antara
hewan, manusia dan
lingkungan
▪ MRSA pada manusia pertama kali muncul di rumah sakit pada 1970-
an, dan pada 1990-an meningkat secara dramatis di seluruh dunia,
menjadi suatu masalah klinis yang serius di lingkungan rumah sakit.
▪ MRSA pada hewan juga diidentifikasi akhir-akhir ini; penting untuk
membedakan antara MRSA yang diisolasi pada hewan peliharaan,
dan MRSA dari hewan produksi pangan.
▪ Evolusi MRSA pada spesies hewan berbeda menjadi suatu kajian
kritis terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan kemunculannya
dari sudut pandang kesehatan hewan dan kesehatan manusia.
7
MRSA pada manusia dan hewan
Sumber: Joint scientific report of ECDC, EFSA and EMEA on meticillin resistant
Staphylococcus aureus (MRSA) in livestock, companion animals and foods (2009).
▪ Pengenalan enrofloxacin dalam kedokteran hewan dengan cepat diikuti
oleh munculnya resistensi fluoroquinolone di antara isolat Campylobacter
dari ayam pedaging, dan tak lama kemudian pada manusia.
▪ Seperti halnya dengan avoparcin, resistensi terhadap fluoroquinolone
pada populasi manusia dan hewan tetap langka di negara-negara yang
belum menggunakan fluoroquinolone pada hewan penghasil pangan.
▪ Peningkatan resistensi cephalosporin generasi ke-3 pada Salmonella
dan E. coli juga diamati menyusul peningkatan penggunaan antibiotik ini
pada hewan. Selanjutnya, penarikan dan introduksi kembali antibiotik ini
kemudian diikuti dengan penurunan dan munculnya lagi masalah
resistensi di antara isolat Salmonella dari hewan dan manusia.
8
Contoh AMR pada hewan ke manusia
▪ Antimikroba untuk penggunaan medis veteriner (veterinary medical
use of antimicrobial agents): pemberian suatu antimikroba kepada individu
atau sekelompok hewan untuk pengobatan, pengendalian atau
pencegahan penyakit infeksius.
▪ Antimikroba untuk penggunaan non medis veteriner (non veterinary
medical use of antimicrobial agents): pemberian antimikroba kepada
hewan untuk tujuan apapun selain pengobatan, pengendalian atau
pencegahan penyakit infeksius; termasuk pemacu pertumbuhan.
▪ Pemacu pertumbuhan (growth promotion): pemberian antimikroba
kepada hewan hanya untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan berat
badan atau efisiensi pemanfaatan pakan.
9
Definisi menurut OIE (Artikel 6.9.2.)
• Pengobatan: pemberian antimikroba kepada individu atau
sekelompok hewan yang menunjukkan gejala klinis dari suatu
penyakit infeksius.
• Pengendalian: pemberian antimikroba kepada sekelompok hewan
yang berisikan hewan sakit dan hewan sehat (diduga terinfeksi), untuk
meminimalkan atau menghentikan gejala klinis dan mencegah
penyebaran penyakit lebih lanjut.
• Pencegahan: pemberian antimkiroba kepada individu atau
sekelompok hewan yang berisiko (at risk) yang memperoleh infeksi
spesifik atau dalam situasi spesifik dimana penyakit infeksius
cenderung akan terjadi jika obat tidak diberikan.
10
Definisi pengobatan, pengendalian dan
pencegahan (OIE Code Artikel 6.9.2.)
▪ Di kedokteran hewan, yang harus dilakukan
adalah:
- mempromosikan penggunaan antimikroba
yang bijak dan bertanggung jawab pada
hewan;
- mengumpulkan data penggunaan
antimikroba veteriner di seluruh Indonesia;
dan
- menyediakan rekomendasi saintifik
tentang penggunaan antimikroba tertentu
pada hewan.
11
Apa yang harus kita lakukan?
12
Tiga faktor penentu perilaku profesional
Penelitian alternatif
teurapetik dan
manajemen untuk
mengurangi penggunaan
antimikroba
SAINS
ATURAN
ETIK
Menentukan norma bagi
dokter hewan yang
memungkinkan regulasi
penggunaan antimikroba
yang benar dan rasionalKomunikasi dan
edukasi dokter hewan
di sektor produksi dan
veteriner
▪ Akses ke antibiotik online membahayakan penggunaan yang bijak dan
bertanggung jawab, meningkatkan risiko munculnya resistensi bakteri.
▪ Di Indonesia, antibiotik untuk hewan dijual melalui “tokopedia”, “bukalapak”,
“shopee”, “blibli”, “Lazada”, dan lainnya.
▪ Jenis antibiotik yang dijual, misalnya: Limoxin, Oxylin Oksitetrasiklin,
Penstrep, Medoxy-LA, Animalcylin, Roxine, dan lainnya.
▪ Search Google dengan kata kunci “buy veterinary antibiotics”, ternyata 57%
website beroperasi di Amerika Serikat, dan 55% di antaranya tidak perlu
resep. Fluoroquinolone ditawarkan oleh 79% website (49% tanpa resep),
macrolide ditawarkan 72% website (45% tanpa resep), dan generasi ke-3
dan 4 cephalosporin ditawarkan oleh 49% website (27% tanpa resep).
▪ KESIMPULAN: Mudah sekali mengakses antibiotik lewat internet.
13
Penjualan online antibiotik untuk hewan
yang perlu diatur
Sumber: Garcia JF et al., 2020. The Online Sale of Antibiotics for Veterinary Use).
Prinsip penggunaan antimikroba
di sektor kesehatan hewan
14
▪ Pembuatan resep dan dispensasi antimikroba harus dijustifikasi oleh
diagnosis dokter hewan sesuai status pengetahuan ilmiah saat ini.
▪ Apabila perlu untuk meresepkan antimikroba, pembuatan resep harus
didasarkan pada diagnosis yang dibuat setelah pemeriksaan klinis
hewan oleh dokter hewan yang meresepkan. Jika memungkinkan,
pengujian kepekaan antimikroba harus dilakukan untuk menentukan
pilihan antimikroba.
▪ Antimikroba metafilaksis harus diresepkan hanya ketika ada kebutuhan
nyata untuk pengobatan. Dalam kasus seperti ini, dokter hewan harus
menjustifikasi dan mendokumentasikan pengobatan berdasarkan temuan
klinis tentang perkembangan penyakit dalam kelompok atau flok.
15
Prinsip penggunaan antimikroba (1)
Sumber: European Union. Guidelines for the prudent use of antimicrobials in veterinary medicine. (2015/C 299/04)
▪ Antimikroba metafilaksis tidak boleh digunakan untuk menggantikan
praktik manajemen yang baik.
▪ Profilaksis rutin harus dihindari. Profilaksis harus dicadangkan hanya
untuk indikasi khusus kasus yang luar biasa.
▪ Pemberian pengobatan kepada seluruh kelompok atau flok harus
dihindari bila memungkinkan. Hewan yang sakit harus diisolasi dan
dirawat secara individual (misalnya dengan memberikan suntikan).
▪ Semua informasi yang berkaitan dengan hewan, penyebab dan sifat
alami infeksi dan berbagai produk antimikroba yang tersedia harus
diperhitungkan ketika membuat keputusan pengobatan antimikroba.
16
Prinsip penggunaan Antimikroba (2)
Sumber: European Union. Guidelines for the prudent use of antimicrobials in veterinary medicine. (2015/C 299/04)
▪ Antimikroba spektrum sempit harus selalu menjadi pilihan pertama
kecuali kalau uji kepekaan dilakukan sebelumnya - jika tepat didukung
data epidemiologis yang relevan yang menunjukkan bahwa antimikroba
ini tidak akan efektif.
▪ Penggunaan antimikroba spektrum luas dan kombinasi antimikroba
harus dihindari (dengan pengecualian kombinasi tetap yang sudah
terkandung dalam produk obat hewan yang diotorisasi).
▪ Jika hewan atau kelompok hewan menderita infeksi berulang yang
membutuhkan pengobatan antimikroba, upaya harus dilakukan untuk
membasmi strain mikroorganisme dengan menentukan mengapa penyakit
ini berulang, dan mengubah kondisi produksi, budidaya peternakan
dan/atau manajemen.
17
Prinsip penggunaan antimikroba (3)
Sumber: European Union. Guidelines for the prudent use
of antimicrobials in veterinary medicine. (2015/C 299/04)
▪ Penggunaan antimikroba yang rentan menyebarkan resistensi yang
dapat ditularkan harus diminimalkan.
▪ Antimikroba yang tidak mendapatkan otorisasi pemasaran sebagai produk
obat hewan untuk digunakan pada hewan penghasil pangan hanya bisa
digunakan ‘off-label’ jika mengandung senyawa yang diperbolehkan.
▪ Penggunaan ‘off-label’ antimikroba yang dimaksud di atas untuk hewan
bukan penghasil pangan (misalnya hewan peliharaan dan hewan untuk
olahraga) harus dihindari dan sangat terbatas pada kasus yang luar biasa,
misal ada alasan etik untuk melakukan itu, dan hanya jika uji kepekaan
laboratorium telah mengonfirmasi bahwa tidak ada antimikroba lain yang
akan efektif.
18
Prinsip penggunaan antimikroba (4)
Sumber: European Union. Guidelines for the prudent use
of antimicrobials in veterinary medicine. (2015/C 299/04)
▪ Pengobatan antimikroba harus diberikan kepada hewan mengikuti
instruksi yang diberikan dalam resep dokter hewan.
▪ Kebutuhan untuk terapi antimikroba harus dinilai kembali secara
reguler untuk menghindari pengobatan yang tidak perlu.
▪ Jika memungkinkan, strategi alternatif untuk mengendalikan penyakit
yang telah terbukti sama efisien dan aman (misal vaksin) harus lebih
disukai daripada pengobatan antimikroba.
▪ Sistim farmakovigilans harus digunakan untuk mendapatkan informasi
dan umpan balik kegagalan terapeutik, sehingga dapat mengidentifikasi
potensi masalah resistensi dalam kasus penggunaan opsi pengobatan
yang ada, yang baru atau yang alternatif.
19
Prinsip penggunaan antimikroba (5)
Sumber: European Union. Guidelines for the prudent use of antimicrobials in veterinary medicine. (2015/C 299/04)
20
Kelas antimikroba yang digunakan
hewan dan manusia
β‐lactams Penicillin, amoxicillin; ceftiofur
Macrolides & lincosamides Tylosin; tilmicosin; tulathromycin, lincomycin
Aminoglycosides Gentamicin; neomycin
Fluroquinolones Enrofloxacin, danofloxacin
Tetracyclines Tetracycline; oxytetracycline, chlortetracycline
Sulfonamides Various
Streptogramins Virginiamycin
Polypeptides Bacitracin
Phenicols Florfenicol
Pleuromultilin Tiamulin
Sumber: White Paper. Antibiotic Use in Food Animals. Information
synthesized from an Oct. 26‐27, 2011, symposium in Chicago .
▪ WHO menentukan 5 (lima) kelompok antimikroba sebagai “highest
priority critically important antimicrobials” (HP-CIA) (cephalosporin
generasi ke-3, 4, dan 5, fluoroquinolone, glycopeptide, macrolide,
begitu juga polymyxin). Antimikroba ini dipertimbangkan esensial untuk
pengobatan infeksi spesifik pada manusia, dan penggunaannya pada
ternak harus dibatasi.
▪ OIE mempertimbangkan 3 (tiga) dari kelompok antimikroba di atas
(cephalosporin generasi ke-3 dan 4, fluoroquinolone, dan macrolide)
sebagai “Veterinary Critically Important Antimicrobial Agents” (VCIA)
harus tidak digunakan sebagai pengobatan preventif yang diberikan
melalui pakan dan air pada keadaan tidak ada gejala klinis pada hewan.
21
Antimikroba menurut WHO dan OIE
▪ Dokter hewan perlu mempertimbangkan secara hati-hati bagaimana
meresepkan antibiotik, terutama antibiotik yang penting untuk
kedokteran manusia, untuk membantu melestarikan obat penyelamat
jiwa ini ke masa depan.
▪ Dalam membuat keputusan terapeutik, dokter hewan juga perlu
mempertimbangkan masalah lain, misalnya masa henti obat
(withdrawal time) dan interval pemotongan pada kasus hewan
penghasil pangan.
▪ Jika memungkinkan, pilihan harus didasarkan pada kultur dan uji
kepekaan (susceptibility testing) dan spektrum antibiotik tersempit yang
efektif melawan infeksi.
22
Peresepan oleh dokter hewan
Sumber: https://www.ava.com.au/amr
▪ Australian Veterinary Association
(AVA) pada 2017 memulai proyek
bersama dengan Animal Medicines
Australia, untuk mengembangkan
pedoman praktik peresepan yang
baik untuk berbagai spesies ternak.
▪ Pedoman yang sudah diterbitkan
adalah untuk babi dan unggas.
▪ Pedoman yang akan dibuat
menyusul untuk domba, sapi perah,
sapi potong dan feedlot, dan kuda.
23
AVA: Pedoman peresepan antibiotik
Sumber: https://www.ava.com.au/amr
▪ Antibiotik pilihan pertama (first line antibiotics):
digunakan setelah diagnosa bersamaan dengan
pendekatan pengobatan alternatif lainnya.
▪ Antibiotik pilihan kedua (second line antibiotics)
digunakan secara terbatas ketika uji kepekaan atau
hasil klinis sudah membuktikan bahwa antibiotik
pilihan pertama tidak efektif.
▪ Antibiotik pilihan ketiga (third line antibiotics)
digunakan sebagai upaya terakhir. Antibiotik harus
digunakan hanya apabila opsi lain tidak tersedia
dan sedapat mungkin diberikan hanya setelah uji
kepekaan selesai.
24
AVA: Penggunaan antibiotik yang sangat
penting untuk kesehatan manusia
Sumber: https://www.ava.com.au/amr
▪ Rute pemberian harus diperhitungkan bersama kategorisasi ketika
meresepkan antibiotik.
▪ Daftar di bawah ini menunjukkan rute pemberian dan jenis formulasi yang
diberi peringkat dari yang terendah hingga yang tertinggi yang
diperkirakan berdampak pada resistensi antibiotik.
25
Faktor lain yang harus diperhatikan
- Pengobatan lokal individu (mis. injeksi ambing, tetes mata atau telinga).
- Pengobatan parenteral individu (intravena, intramuskular, subkutan).
- Pengobatan oral individu (seperti tablet, bolus oral).
- Pengobatan injeksi kelompok (metafilaksis), hanya apabila telah dijustifikasi.
- Pengobatan oral kelompok lewat air minum/susu pengganti (metafilaksis),
hanya apabila telah dijustifikasi.
- Pengobatan oral kelompok lewat pakan atau premiks (metafilaksis), hanya
apabila telah dijustifikasi. Sumber: https://www.ema.europa.eu/en/documents/report/infographic-
categorisation-antibiotics-use-animals-prudent-responsible-use_en.pdf
▪ Dokter hewan harus menggunakan antimikroba
secara bijak dan bertanggung jawab dalam upaya
untuk memberikan layanan yang optimal bagi pasien
hewan, mengurangi perkembangan resistensi
antimikroba (AMR) dan melestarikan obat-obatan
penting ini untuk masa depan.
▪ Dokter hewan melalui Pemerintah (Ditjen PKH) dan
Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) harus
menyusun “Pedoman Penggunaan Antimikroba
yang Bijak dan Bertanggung jawab untuk Dokter
Hewan” sebagai langkah nyata dari peran dokter
hewan dalam mengatasi masalah AMR.
26
Kesimpulan dan rekomendasi
Pedoman Penggunaan
Antimikroba yang
Bijak dan
Bertanggung Jawab
untuk
Dokter Hewan
27

More Related Content

What's hot

Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Tata Naipospos
 
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...Tata Naipospos
 
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Tata Naipospos
 
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...Tata Naipospos
 
Peran Dokter Hewan Dalam Implementasi Penatalayanan Antimikroba - PDHI-FAVA-F...
Peran Dokter Hewan Dalam Implementasi Penatalayanan Antimikroba - PDHI-FAVA-F...Peran Dokter Hewan Dalam Implementasi Penatalayanan Antimikroba - PDHI-FAVA-F...
Peran Dokter Hewan Dalam Implementasi Penatalayanan Antimikroba - PDHI-FAVA-F...Tata Naipospos
 
Risiko Masuknya Virus PMK Melalui Importasi Ternak Ruminansia Besar Dari Braz...
Risiko Masuknya Virus PMK Melalui Importasi Ternak Ruminansia Besar Dari Braz...Risiko Masuknya Virus PMK Melalui Importasi Ternak Ruminansia Besar Dari Braz...
Risiko Masuknya Virus PMK Melalui Importasi Ternak Ruminansia Besar Dari Braz...Tata Naipospos
 
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...Tata Naipospos
 
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Tata Naipospos
 
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...Tata Naipospos
 
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Tata Naipospos
 
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 2) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 2) - Ditjen PKH, Bogo...Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 2) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 2) - Ditjen PKH, Bogo...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Tata Naipospos
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggasMuhammad Eko
 
Potential Economic Losses of Foot and Mouth Disease in Indonesia - Ditjen PKH...
Potential Economic Losses of Foot and Mouth Disease in Indonesia - Ditjen PKH...Potential Economic Losses of Foot and Mouth Disease in Indonesia - Ditjen PKH...
Potential Economic Losses of Foot and Mouth Disease in Indonesia - Ditjen PKH...Tata Naipospos
 
FMD Impact and Cost Benefit Analysis - LEP Expo & Conference 2018, ICE BSD Ci...
FMD Impact and Cost Benefit Analysis - LEP Expo & Conference 2018, ICE BSD Ci...FMD Impact and Cost Benefit Analysis - LEP Expo & Conference 2018, ICE BSD Ci...
FMD Impact and Cost Benefit Analysis - LEP Expo & Conference 2018, ICE BSD Ci...Tata Naipospos
 
Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...
Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...
Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...Tata Naipospos
 
Dasar Dasar Kesehatan Ternak
Dasar Dasar Kesehatan TernakDasar Dasar Kesehatan Ternak
Dasar Dasar Kesehatan TernaklombkTBK
 
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...Tata Naipospos
 
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...Tata Naipospos
 

What's hot (20)

Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
 
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
 
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
 
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
 
Peran Dokter Hewan Dalam Implementasi Penatalayanan Antimikroba - PDHI-FAVA-F...
Peran Dokter Hewan Dalam Implementasi Penatalayanan Antimikroba - PDHI-FAVA-F...Peran Dokter Hewan Dalam Implementasi Penatalayanan Antimikroba - PDHI-FAVA-F...
Peran Dokter Hewan Dalam Implementasi Penatalayanan Antimikroba - PDHI-FAVA-F...
 
Materi Flu Babi Agus Sw
Materi Flu Babi Agus SwMateri Flu Babi Agus Sw
Materi Flu Babi Agus Sw
 
Risiko Masuknya Virus PMK Melalui Importasi Ternak Ruminansia Besar Dari Braz...
Risiko Masuknya Virus PMK Melalui Importasi Ternak Ruminansia Besar Dari Braz...Risiko Masuknya Virus PMK Melalui Importasi Ternak Ruminansia Besar Dari Braz...
Risiko Masuknya Virus PMK Melalui Importasi Ternak Ruminansia Besar Dari Braz...
 
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...
 
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
 
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...
 
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
 
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 2) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 2) - Ditjen PKH, Bogo...Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 2) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 2) - Ditjen PKH, Bogo...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas
 
Potential Economic Losses of Foot and Mouth Disease in Indonesia - Ditjen PKH...
Potential Economic Losses of Foot and Mouth Disease in Indonesia - Ditjen PKH...Potential Economic Losses of Foot and Mouth Disease in Indonesia - Ditjen PKH...
Potential Economic Losses of Foot and Mouth Disease in Indonesia - Ditjen PKH...
 
FMD Impact and Cost Benefit Analysis - LEP Expo & Conference 2018, ICE BSD Ci...
FMD Impact and Cost Benefit Analysis - LEP Expo & Conference 2018, ICE BSD Ci...FMD Impact and Cost Benefit Analysis - LEP Expo & Conference 2018, ICE BSD Ci...
FMD Impact and Cost Benefit Analysis - LEP Expo & Conference 2018, ICE BSD Ci...
 
Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...
Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...
Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...
 
Dasar Dasar Kesehatan Ternak
Dasar Dasar Kesehatan TernakDasar Dasar Kesehatan Ternak
Dasar Dasar Kesehatan Ternak
 
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...
 
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...
 

Similar to Peran Dokter Hewan Dalam Pengendalian Resistensi Antimikroba - Webinar Ditjen PKH-FAO ECTAD, 30 November 2020

Antibiotic Resistance-Agriculture
Antibiotic Resistance-AgricultureAntibiotic Resistance-Agriculture
Antibiotic Resistance-AgricultureNor Farah Bakhtiar
 
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Tata Naipospos
 
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...Tata Naipospos
 
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...Tata Naipospos
 
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...Tata Naipospos
 
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018Tata Naipospos
 
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...Tata Naipospos
 
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...Tata Naipospos
 
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptx
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptxPertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptx
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptxZiazahbia
 
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di IndonesiaStudi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesiamarkovingian
 
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptxPerjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptxherisutanto6
 
AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4PPGhybrid3
 
Penggunaan_Antibiotik_Yang_Bijak.pptx
Penggunaan_Antibiotik_Yang_Bijak.pptxPenggunaan_Antibiotik_Yang_Bijak.pptx
Penggunaan_Antibiotik_Yang_Bijak.pptxFARMASIGS
 
Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...
Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...
Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...Tata Naipospos
 
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...Tata Naipospos
 
Antibiotic Resistance Peran Besar Farmasi.pptx
Antibiotic Resistance Peran Besar Farmasi.pptxAntibiotic Resistance Peran Besar Farmasi.pptx
Antibiotic Resistance Peran Besar Farmasi.pptxSusanFitriaCandradew
 
Pengertian antibiotika
Pengertian antibiotikaPengertian antibiotika
Pengertian antibiotikaNio Rain
 

Similar to Peran Dokter Hewan Dalam Pengendalian Resistensi Antimikroba - Webinar Ditjen PKH-FAO ECTAD, 30 November 2020 (20)

Antibiotic Resistance-Agriculture
Antibiotic Resistance-AgricultureAntibiotic Resistance-Agriculture
Antibiotic Resistance-Agriculture
 
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
 
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...
 
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...
 
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
 
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
 
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
 
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
 
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptx
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptxPertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptx
Pertimbangan Umum Penggunaan Antibiotika.pptx
 
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di IndonesiaStudi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
 
Obat antibiotik
Obat antibiotikObat antibiotik
Obat antibiotik
 
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptxPerjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
 
AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4
 
Penggunaan_Antibiotik_Yang_Bijak.pptx
Penggunaan_Antibiotik_Yang_Bijak.pptxPenggunaan_Antibiotik_Yang_Bijak.pptx
Penggunaan_Antibiotik_Yang_Bijak.pptx
 
Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...
Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...
Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...
 
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...
 
Antibiotic Resistance Peran Besar Farmasi.pptx
Antibiotic Resistance Peran Besar Farmasi.pptxAntibiotic Resistance Peran Besar Farmasi.pptx
Antibiotic Resistance Peran Besar Farmasi.pptx
 
Pengertian antibiotika
Pengertian antibiotikaPengertian antibiotika
Pengertian antibiotika
 
ppt mikro kel 4.pptx
ppt mikro kel 4.pptxppt mikro kel 4.pptx
ppt mikro kel 4.pptx
 
Power point farmakologi klmpk 2
Power point farmakologi klmpk 2Power point farmakologi klmpk 2
Power point farmakologi klmpk 2
 

More from Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Tata Naipospos
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Tata Naipospos
 

More from Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

Peran Dokter Hewan Dalam Pengendalian Resistensi Antimikroba - Webinar Ditjen PKH-FAO ECTAD, 30 November 2020

  • 1. PERAN DOKTER HEWAN DALAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA DI SEKTOR KESEHATAN HEWAN Drh TRI SATYA PUTRI NAIPOSPOS MPhil PhD Ketua 2 Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB-PDHI) Webinar “Risiko Resistensi Antimikroba dan Penggunaan Antimikroba yang Bijak dan Bertanggung Jawab” – 30 November 2020 World Antibiotic Awareness Week 2020
  • 2. ▪ Resistensi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR) adalah salah satu tantangan global terbesar masa kini. ▪ Kedokteran hewan modern dibangun di atas kemampuan kita untuk mengendalikan infeksi bakteri, dan sangat tidak terbayangkan apabila kita tidak memiliki kemampuan itu lagi. ▪ Tanpa kemampuan ini, berbagai prosedur medis (terutama pengobatan hewan sakit) dan bedah (surgical) yang saat ini dianggap hampir sebagai pekerjaan rutin akan menjadi tidak mungkin; bahkan infeksi setelah bedah kecil mungkin saja bisa mengancam jiwa hewan yang menjadi pasien kita. 2 Masalah Resistensi Antimikroba
  • 3. ▪ Meskipun ada konsekuensi potensial yang signifikan tentang resistensi antimikroba, belum ada pengukuran kuantitatif mengenai konsumsi antimikroba secara global oleh ternak. ▪ Konsumsi antibiotik di sektor peternakan diestimasi lebih dari 63.000 (±1500) ton pada 2010 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 67% pada 2030 (Van Boeckel TP et al., 2015). 3 Konsumsi antibiotik di sektor peternakan • Rata-rata konsumsi antimikroba sapi secara umum lebih rendah (45 mg/PCU) daripada ayam (148 mg/PCU) dan babi (172 mg/PCU). Sumber: Van Boeckel TP. et al., 2015. Global trends in antimicrobial use in food animals.
  • 4. ▪ Di kedokteran hewan, penggunaan antimikroba adalah kompleks, dan metoda pemberiannya berbeda, bergantung kepada konteks dan pertimbangan spesies hewan. ▪ Sementara untuk hewan peliharaan mengikuti proses yang sama seperti resep untuk manusia, sedangkan hewan penghasil pangan pengendalian infeksi bakteri dapat dicapai dengan cara terapeutik, metafilaktik, dan profilaktik setelah pemberian resep dokter hewan. ▪ Dokter hewan adalah profesional medis, dan mempunyai tanggung jawab kesehatan masyarakat untuk memastikan antibiotik digunakan dengan tepat dan bijak untuk melestarikan efikasi antibiotik untuk hewan dan manusia. 4 Peran antimikroba pada hewan
  • 5. ▪ Resistensi antimikroba (AMR) adalah ketika mikroba berevolusi menjadi lebih resisten atau sepenuhnya resisten terhadap antimikroba yang sebelumnya dapat mengeliminasinya. ▪ Kedokteran hewan memiliki masalah resistensi antimikroba yang semakin meningkat di semua bidang kegiatan, dengan dampak pada kesehatan manusia. ▪ Munculnya methicilin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) yang dikaitkan dengan ternak dan methicillin-resistan. Staphylococcus pseudintermedius (MRSP) pada hewan peliharaan hanyalah satu contoh dari kemunculan dan menyebarnya resistensi antimikroba, dengan dampak pada kesehatan manusia. 5 Masalah AMR di kedokteran hewan
  • 6. 6 ▪ Akibat penyalahgunaan dan penggunaan antimikroba yang berlebihan, bakteri dan gen resisten dapat disebarluaskan antara hewan dan manusia melalui berbagai jalur, seperti kontak hewan/manusia, lewat rantai pangan, dan lingkungan sekitar (Harrison, E.M. et al., 2013; Economou, V. et al., 2015). Resistensi antimikroba dapat menyebar antara hewan, manusia dan lingkungan
  • 7. ▪ MRSA pada manusia pertama kali muncul di rumah sakit pada 1970- an, dan pada 1990-an meningkat secara dramatis di seluruh dunia, menjadi suatu masalah klinis yang serius di lingkungan rumah sakit. ▪ MRSA pada hewan juga diidentifikasi akhir-akhir ini; penting untuk membedakan antara MRSA yang diisolasi pada hewan peliharaan, dan MRSA dari hewan produksi pangan. ▪ Evolusi MRSA pada spesies hewan berbeda menjadi suatu kajian kritis terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan kemunculannya dari sudut pandang kesehatan hewan dan kesehatan manusia. 7 MRSA pada manusia dan hewan Sumber: Joint scientific report of ECDC, EFSA and EMEA on meticillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA) in livestock, companion animals and foods (2009).
  • 8. ▪ Pengenalan enrofloxacin dalam kedokteran hewan dengan cepat diikuti oleh munculnya resistensi fluoroquinolone di antara isolat Campylobacter dari ayam pedaging, dan tak lama kemudian pada manusia. ▪ Seperti halnya dengan avoparcin, resistensi terhadap fluoroquinolone pada populasi manusia dan hewan tetap langka di negara-negara yang belum menggunakan fluoroquinolone pada hewan penghasil pangan. ▪ Peningkatan resistensi cephalosporin generasi ke-3 pada Salmonella dan E. coli juga diamati menyusul peningkatan penggunaan antibiotik ini pada hewan. Selanjutnya, penarikan dan introduksi kembali antibiotik ini kemudian diikuti dengan penurunan dan munculnya lagi masalah resistensi di antara isolat Salmonella dari hewan dan manusia. 8 Contoh AMR pada hewan ke manusia
  • 9. ▪ Antimikroba untuk penggunaan medis veteriner (veterinary medical use of antimicrobial agents): pemberian suatu antimikroba kepada individu atau sekelompok hewan untuk pengobatan, pengendalian atau pencegahan penyakit infeksius. ▪ Antimikroba untuk penggunaan non medis veteriner (non veterinary medical use of antimicrobial agents): pemberian antimikroba kepada hewan untuk tujuan apapun selain pengobatan, pengendalian atau pencegahan penyakit infeksius; termasuk pemacu pertumbuhan. ▪ Pemacu pertumbuhan (growth promotion): pemberian antimikroba kepada hewan hanya untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan berat badan atau efisiensi pemanfaatan pakan. 9 Definisi menurut OIE (Artikel 6.9.2.)
  • 10. • Pengobatan: pemberian antimikroba kepada individu atau sekelompok hewan yang menunjukkan gejala klinis dari suatu penyakit infeksius. • Pengendalian: pemberian antimikroba kepada sekelompok hewan yang berisikan hewan sakit dan hewan sehat (diduga terinfeksi), untuk meminimalkan atau menghentikan gejala klinis dan mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut. • Pencegahan: pemberian antimkiroba kepada individu atau sekelompok hewan yang berisiko (at risk) yang memperoleh infeksi spesifik atau dalam situasi spesifik dimana penyakit infeksius cenderung akan terjadi jika obat tidak diberikan. 10 Definisi pengobatan, pengendalian dan pencegahan (OIE Code Artikel 6.9.2.)
  • 11. ▪ Di kedokteran hewan, yang harus dilakukan adalah: - mempromosikan penggunaan antimikroba yang bijak dan bertanggung jawab pada hewan; - mengumpulkan data penggunaan antimikroba veteriner di seluruh Indonesia; dan - menyediakan rekomendasi saintifik tentang penggunaan antimikroba tertentu pada hewan. 11 Apa yang harus kita lakukan?
  • 12. 12 Tiga faktor penentu perilaku profesional Penelitian alternatif teurapetik dan manajemen untuk mengurangi penggunaan antimikroba SAINS ATURAN ETIK Menentukan norma bagi dokter hewan yang memungkinkan regulasi penggunaan antimikroba yang benar dan rasionalKomunikasi dan edukasi dokter hewan di sektor produksi dan veteriner
  • 13. ▪ Akses ke antibiotik online membahayakan penggunaan yang bijak dan bertanggung jawab, meningkatkan risiko munculnya resistensi bakteri. ▪ Di Indonesia, antibiotik untuk hewan dijual melalui “tokopedia”, “bukalapak”, “shopee”, “blibli”, “Lazada”, dan lainnya. ▪ Jenis antibiotik yang dijual, misalnya: Limoxin, Oxylin Oksitetrasiklin, Penstrep, Medoxy-LA, Animalcylin, Roxine, dan lainnya. ▪ Search Google dengan kata kunci “buy veterinary antibiotics”, ternyata 57% website beroperasi di Amerika Serikat, dan 55% di antaranya tidak perlu resep. Fluoroquinolone ditawarkan oleh 79% website (49% tanpa resep), macrolide ditawarkan 72% website (45% tanpa resep), dan generasi ke-3 dan 4 cephalosporin ditawarkan oleh 49% website (27% tanpa resep). ▪ KESIMPULAN: Mudah sekali mengakses antibiotik lewat internet. 13 Penjualan online antibiotik untuk hewan yang perlu diatur Sumber: Garcia JF et al., 2020. The Online Sale of Antibiotics for Veterinary Use).
  • 14. Prinsip penggunaan antimikroba di sektor kesehatan hewan 14
  • 15. ▪ Pembuatan resep dan dispensasi antimikroba harus dijustifikasi oleh diagnosis dokter hewan sesuai status pengetahuan ilmiah saat ini. ▪ Apabila perlu untuk meresepkan antimikroba, pembuatan resep harus didasarkan pada diagnosis yang dibuat setelah pemeriksaan klinis hewan oleh dokter hewan yang meresepkan. Jika memungkinkan, pengujian kepekaan antimikroba harus dilakukan untuk menentukan pilihan antimikroba. ▪ Antimikroba metafilaksis harus diresepkan hanya ketika ada kebutuhan nyata untuk pengobatan. Dalam kasus seperti ini, dokter hewan harus menjustifikasi dan mendokumentasikan pengobatan berdasarkan temuan klinis tentang perkembangan penyakit dalam kelompok atau flok. 15 Prinsip penggunaan antimikroba (1) Sumber: European Union. Guidelines for the prudent use of antimicrobials in veterinary medicine. (2015/C 299/04)
  • 16. ▪ Antimikroba metafilaksis tidak boleh digunakan untuk menggantikan praktik manajemen yang baik. ▪ Profilaksis rutin harus dihindari. Profilaksis harus dicadangkan hanya untuk indikasi khusus kasus yang luar biasa. ▪ Pemberian pengobatan kepada seluruh kelompok atau flok harus dihindari bila memungkinkan. Hewan yang sakit harus diisolasi dan dirawat secara individual (misalnya dengan memberikan suntikan). ▪ Semua informasi yang berkaitan dengan hewan, penyebab dan sifat alami infeksi dan berbagai produk antimikroba yang tersedia harus diperhitungkan ketika membuat keputusan pengobatan antimikroba. 16 Prinsip penggunaan Antimikroba (2) Sumber: European Union. Guidelines for the prudent use of antimicrobials in veterinary medicine. (2015/C 299/04)
  • 17. ▪ Antimikroba spektrum sempit harus selalu menjadi pilihan pertama kecuali kalau uji kepekaan dilakukan sebelumnya - jika tepat didukung data epidemiologis yang relevan yang menunjukkan bahwa antimikroba ini tidak akan efektif. ▪ Penggunaan antimikroba spektrum luas dan kombinasi antimikroba harus dihindari (dengan pengecualian kombinasi tetap yang sudah terkandung dalam produk obat hewan yang diotorisasi). ▪ Jika hewan atau kelompok hewan menderita infeksi berulang yang membutuhkan pengobatan antimikroba, upaya harus dilakukan untuk membasmi strain mikroorganisme dengan menentukan mengapa penyakit ini berulang, dan mengubah kondisi produksi, budidaya peternakan dan/atau manajemen. 17 Prinsip penggunaan antimikroba (3) Sumber: European Union. Guidelines for the prudent use of antimicrobials in veterinary medicine. (2015/C 299/04)
  • 18. ▪ Penggunaan antimikroba yang rentan menyebarkan resistensi yang dapat ditularkan harus diminimalkan. ▪ Antimikroba yang tidak mendapatkan otorisasi pemasaran sebagai produk obat hewan untuk digunakan pada hewan penghasil pangan hanya bisa digunakan ‘off-label’ jika mengandung senyawa yang diperbolehkan. ▪ Penggunaan ‘off-label’ antimikroba yang dimaksud di atas untuk hewan bukan penghasil pangan (misalnya hewan peliharaan dan hewan untuk olahraga) harus dihindari dan sangat terbatas pada kasus yang luar biasa, misal ada alasan etik untuk melakukan itu, dan hanya jika uji kepekaan laboratorium telah mengonfirmasi bahwa tidak ada antimikroba lain yang akan efektif. 18 Prinsip penggunaan antimikroba (4) Sumber: European Union. Guidelines for the prudent use of antimicrobials in veterinary medicine. (2015/C 299/04)
  • 19. ▪ Pengobatan antimikroba harus diberikan kepada hewan mengikuti instruksi yang diberikan dalam resep dokter hewan. ▪ Kebutuhan untuk terapi antimikroba harus dinilai kembali secara reguler untuk menghindari pengobatan yang tidak perlu. ▪ Jika memungkinkan, strategi alternatif untuk mengendalikan penyakit yang telah terbukti sama efisien dan aman (misal vaksin) harus lebih disukai daripada pengobatan antimikroba. ▪ Sistim farmakovigilans harus digunakan untuk mendapatkan informasi dan umpan balik kegagalan terapeutik, sehingga dapat mengidentifikasi potensi masalah resistensi dalam kasus penggunaan opsi pengobatan yang ada, yang baru atau yang alternatif. 19 Prinsip penggunaan antimikroba (5) Sumber: European Union. Guidelines for the prudent use of antimicrobials in veterinary medicine. (2015/C 299/04)
  • 20. 20 Kelas antimikroba yang digunakan hewan dan manusia β‐lactams Penicillin, amoxicillin; ceftiofur Macrolides & lincosamides Tylosin; tilmicosin; tulathromycin, lincomycin Aminoglycosides Gentamicin; neomycin Fluroquinolones Enrofloxacin, danofloxacin Tetracyclines Tetracycline; oxytetracycline, chlortetracycline Sulfonamides Various Streptogramins Virginiamycin Polypeptides Bacitracin Phenicols Florfenicol Pleuromultilin Tiamulin Sumber: White Paper. Antibiotic Use in Food Animals. Information synthesized from an Oct. 26‐27, 2011, symposium in Chicago .
  • 21. ▪ WHO menentukan 5 (lima) kelompok antimikroba sebagai “highest priority critically important antimicrobials” (HP-CIA) (cephalosporin generasi ke-3, 4, dan 5, fluoroquinolone, glycopeptide, macrolide, begitu juga polymyxin). Antimikroba ini dipertimbangkan esensial untuk pengobatan infeksi spesifik pada manusia, dan penggunaannya pada ternak harus dibatasi. ▪ OIE mempertimbangkan 3 (tiga) dari kelompok antimikroba di atas (cephalosporin generasi ke-3 dan 4, fluoroquinolone, dan macrolide) sebagai “Veterinary Critically Important Antimicrobial Agents” (VCIA) harus tidak digunakan sebagai pengobatan preventif yang diberikan melalui pakan dan air pada keadaan tidak ada gejala klinis pada hewan. 21 Antimikroba menurut WHO dan OIE
  • 22. ▪ Dokter hewan perlu mempertimbangkan secara hati-hati bagaimana meresepkan antibiotik, terutama antibiotik yang penting untuk kedokteran manusia, untuk membantu melestarikan obat penyelamat jiwa ini ke masa depan. ▪ Dalam membuat keputusan terapeutik, dokter hewan juga perlu mempertimbangkan masalah lain, misalnya masa henti obat (withdrawal time) dan interval pemotongan pada kasus hewan penghasil pangan. ▪ Jika memungkinkan, pilihan harus didasarkan pada kultur dan uji kepekaan (susceptibility testing) dan spektrum antibiotik tersempit yang efektif melawan infeksi. 22 Peresepan oleh dokter hewan Sumber: https://www.ava.com.au/amr
  • 23. ▪ Australian Veterinary Association (AVA) pada 2017 memulai proyek bersama dengan Animal Medicines Australia, untuk mengembangkan pedoman praktik peresepan yang baik untuk berbagai spesies ternak. ▪ Pedoman yang sudah diterbitkan adalah untuk babi dan unggas. ▪ Pedoman yang akan dibuat menyusul untuk domba, sapi perah, sapi potong dan feedlot, dan kuda. 23 AVA: Pedoman peresepan antibiotik Sumber: https://www.ava.com.au/amr
  • 24. ▪ Antibiotik pilihan pertama (first line antibiotics): digunakan setelah diagnosa bersamaan dengan pendekatan pengobatan alternatif lainnya. ▪ Antibiotik pilihan kedua (second line antibiotics) digunakan secara terbatas ketika uji kepekaan atau hasil klinis sudah membuktikan bahwa antibiotik pilihan pertama tidak efektif. ▪ Antibiotik pilihan ketiga (third line antibiotics) digunakan sebagai upaya terakhir. Antibiotik harus digunakan hanya apabila opsi lain tidak tersedia dan sedapat mungkin diberikan hanya setelah uji kepekaan selesai. 24 AVA: Penggunaan antibiotik yang sangat penting untuk kesehatan manusia Sumber: https://www.ava.com.au/amr
  • 25. ▪ Rute pemberian harus diperhitungkan bersama kategorisasi ketika meresepkan antibiotik. ▪ Daftar di bawah ini menunjukkan rute pemberian dan jenis formulasi yang diberi peringkat dari yang terendah hingga yang tertinggi yang diperkirakan berdampak pada resistensi antibiotik. 25 Faktor lain yang harus diperhatikan - Pengobatan lokal individu (mis. injeksi ambing, tetes mata atau telinga). - Pengobatan parenteral individu (intravena, intramuskular, subkutan). - Pengobatan oral individu (seperti tablet, bolus oral). - Pengobatan injeksi kelompok (metafilaksis), hanya apabila telah dijustifikasi. - Pengobatan oral kelompok lewat air minum/susu pengganti (metafilaksis), hanya apabila telah dijustifikasi. - Pengobatan oral kelompok lewat pakan atau premiks (metafilaksis), hanya apabila telah dijustifikasi. Sumber: https://www.ema.europa.eu/en/documents/report/infographic- categorisation-antibiotics-use-animals-prudent-responsible-use_en.pdf
  • 26. ▪ Dokter hewan harus menggunakan antimikroba secara bijak dan bertanggung jawab dalam upaya untuk memberikan layanan yang optimal bagi pasien hewan, mengurangi perkembangan resistensi antimikroba (AMR) dan melestarikan obat-obatan penting ini untuk masa depan. ▪ Dokter hewan melalui Pemerintah (Ditjen PKH) dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) harus menyusun “Pedoman Penggunaan Antimikroba yang Bijak dan Bertanggung jawab untuk Dokter Hewan” sebagai langkah nyata dari peran dokter hewan dalam mengatasi masalah AMR. 26 Kesimpulan dan rekomendasi Pedoman Penggunaan Antimikroba yang Bijak dan Bertanggung Jawab untuk Dokter Hewan
  • 27. 27