SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
PERAN DOKTER HEWAN DALAM
IMPLEMENTASI
PENATALAYANAN ANTIMIKROBA
1
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Ketua 2 Badan Pengurus
Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia
Webinar IVMA-FAVA-FAO: Strengthening Indonesian Veterinarian
Understanding on Antimicrobial Stewardship (AMS)
Kamis, 18 November 2020
World Antimicrobial
Awareness Week
(WAAW) 2020
Penatalayanan antimikroba (AMS)
▪ PENATALAYANAN ANTIMIKROBA (antimicrobial stewardships
/AMS) merujuk pada tindakan yang diambil dokter hewan secara
individual dan sebagai profesi untuk mempertahankan efektivitas
dan ketersediaan antimikroba melalui pengawasan yang teliti dan
pengambilan keputusan medis yang bertanggung jawab saat
menjaga kesehatan hewan, masyarakat, dan lingkungan.
▪ DOKTER HEWAN mempromosikan penggunaan antimikroba
yang bijak dan membantu mengamankan efektivitasnya baik
untuk kedokteran manusia dan hewan.
Sumber: American Veterinary Medical Association (AVMA).
3
Antimikroba, AMU dan AMR
▪ ANTIMIKROBA adalah obat yang dirancang untuk membunuh atau
memperlambat pertumbuhan organisme tertentu, seperti bakteri,
jamur, virus dan parasit.
▪ PENGGUNAAN ANTIMIKROBA (antimicrobial use/AMU) adalah
pemberian obat yang menghambat atau menghancurkan bakteri,
virus atau jamur.
▪ RESISTENSI ANTIMIKROBA (antimicrobial resistance/AMR) adalah
peristiwa dimana bakteri, virus, jamur dan parasit berubah dari waktu
ke waktu dan tidak lagi merespon terhadap obat-obatan, membuat
infeksi lebih sulit diobati dan meningkatkan risiko penyebaran
penyakit, tingkat keparahan penyakit dan kematian.
4
Kemunculan resistensi pada
kesehatan hewan
▪ Penggunaan antimikroba yang berlebihan dan tidak tepat telah
mengakibatkan seleksi populasi bakteri resisten, karena bakteri mencoba
menyesuaikan dan bertahan hidup dalam kondisi antimikroba yang tidak
menguntungkan.
▪ Faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap peningkatan AMR adalah:
▫ Disparitas sosial-ekonomi bersamaan dengan masalah sanitasi di banyak
bagian dunia.
▫ Praktik peresepan dan dispensing yang buruk.
▫ Kurangnya jaringan surveilans resistensi antibiotik nasional.
▫ Pengendalian infeksi yang tidak memadai di banyak rumah sakit / fasilitas
hewan.
▫ Penggunaan antibiotik dalam pakan dan air dari hewan produksi.
Sumber: Eager H. The
Veterinary Antimicrobial
Stewardship.
5
AMR pada Anjing & Kucing
▪ AMR adalah salah satu tantangan terbesar yang saat ini dihadapi
kedokteran hewan kecil (small animal) seperti kucing dan anjing.
▪ Selama dekade terakhir, berbagai bakteri resisten multidrug
(MDR) telah muncul dan menyebar di antara anjing dan kucing
secara mendunia.
▪ Organisme MDR utama yang menjadi perhatian saat ini adalah
methicillin-resistant Staphylococcus pseudintermedius (MRSP)
dan Escherichia coli producing extended-spectrum ß-lactamase
(ESBL).
Sumber: Guardabassi & Prescott. Antimicrobial Stewardship in
Small Animal Veterinary Practice: From Theory to Practice.
6
Orang terinfeksi mikroba yang peka
terhadap pengembangan resistensi
▪ Tinjauan AMR
mengkalkulasi
bahwa bakteri
resisten sudah
membunuh lebih
dari 700.000 orang
di seluruh dunia.
▪ Di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, penyakit-
penyakit bakteri lebih umum terjadi, termasuk karena sistim kesehatan
masyarakat tidak memadai, dan lebih mematikan ketika dibarengi
malnutrisi dan ko-infeksi, terutama dengan HIV, tersebar luas.
Sumber: OECD, WHO,
FAO and OIE 2017.
Infeksibakterialpertahun(juta)
7
Hubungan yang kompleks antara penggunaan
antibiotik pada manusia, hewan dan lingkungan
▪ Patogen zoonotik yang
khas termasuk
Salmonella spp.,
Campylobacter spp. dan
shiga-toxin penghasil
strain E. coli.
▪ Banyak bakteri lain yang
diketahui menyebar dari
hewan ke manusia
termasuk strain E. coli
lainnya, Yersinia
enterocolitica dan
enterococci.
Lingkungan
Kontak
langsung
8
Penatalayanan yang baik
▪ CARA-CARA PENATALAYANAN YANG BAIK
(Good Stewardship Practices/GSP) adalah proses
perbaikan berkelanjutan yang aktif dan dinamis
dalam penggunaan antimikroba dan merupakan
etika yang diterapkan oleh semua orang yang terlibat
dalam penggunaan antimikroba oleh:
▫ dokter hewan praktek
▫ tenaga diagnostik laboratorium
▫ pemilik hewan
▫ regulator obat, dan
▫ perusahaan farmaseutikal.
9
Peran dokter hewan
▪ Dokter hewan memainkan peranan
integral di 3 (tiga) bidang yang
menyangkut antimikroba yaitu:
SURVEILANS, PENATALAYANAN
dan INOVASI.
▪ Penatalayanan antimikroba (AMS)
merupakan tanggung jawab utama
profesi dokter hewan.
10
Rencana Aksi Nasional (RAN)
▪ Pengembangan Rencana Aksi Nasional
(National Action Plan) mengenai AMR
adalah langkah pertama yang esensial bagi
suatu negara untuk merespon secara efektif
dalam memerangi AMR.
▪ Rencana harus dikembangkan sebagai
bagian dari upaya lintas sektoral di bawah
kerangka ‘One Health’, yang mengakui
bahwa kesehatan manusia, hewan dan
ekosistem saling terkait.
Sumber: OECD, WHO, FAO and OIE 2017.
2020-2024
11
Surveilans AMR
▪ Setiap negara harus melakukan:
▫ investasi dalam sistim surveilans nasional yang kuat di
sektor manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan;
▫ Analisis terpadu data yang dihasilkan dari berbagai sektor
untuk menginformasikan kebijakan nasional menahan laju
AMR menggunakan pendekatan ‘One Health’; dan
▫ Mengumpan data yang dihasilkan ke dalam Global
Antimicrobial Surveillance System (GLASS) dan database
OIE tentang penggunaan antimikroba pada hewan.
Sumber: OECD, WHO, FAO and OIE 2017. Tackling Antimicrobial Resistance Ensuring Sustainable R&D.
12
5R prinsip AMS (1-2)
1. RESPONSIBILITY (TANGGUNG JAWAB) - Penggunaan antimikroba yang
tepat adalah tanggung jawab bersama antara dokter hewan yang
meresepkan, yang menerima tanggung jawab atas keputusan menggunakan
agen antimikroba, dan produsen ternak atau pemilik hewan peliharaan, yang
bertanggung jawab untuk mengikuti semua petunjuk penggunaan dan
mengimplementasikan perubahan manajemen terkait.
2. REDUCTION (REDUKSI) - Sedapat mungkin, cara mengurangi penggunaan
antimikroba harus diimplementasikan. Tindakan pengendalian dan
pencegahan infeksi menjadi dasar kesehatan dan kesejahteraan hewan dan
didukung oleh higiene yang teliti, nutrisi yang cermat, biosekuriti, vaksinasi,
dan ahli budidaya ternak, yang jika dikombinasikan untuk memastikan insiden
penyakit menular (dan kebutuhan antimikroba) dapat diminimalkan.
13
5R prinsip AMS (3-5)
3. REFINEMENT (PERBAIKAN) - Penggunaan yang diperbaiki berarti diagnosis
yang tepat, obat yang tepat, pada waktu yang tepat, pada dosis yang tepat,
rute yang tepat, dan untuk jangka waktu yang tepat. Informasi tentang setiap
penggunaan agen antimikroba harus dicatat sehingga total penggunaan
dapat dievaluasi dan penggunaan di masa depan disempurnakan.
4. REPLACEMENT (PENGGANTIAN) - Penggunaan antimikroba harus diganti
setiap kali bukti yang tersedia mendukung efikasi dan keamanan dari suatu
alternatif.
5. REVIEW (PENINJAUAN) - Inisiatif penatalayanan antimikroba harus ditinjau
secara teratur dan proses perbaikan berkelanjutan diadopsi untuk
mengevaluasi kepatuhan terhadap inisiatif dan memastikan bahwa praktik
penggunaan antimikroba mencerminkan praktik kontemporer yang terbaik.
14
AMS untuk dokter hewan
▪ Kewajiban dokter hewan meliputi, tetapi tidak terbatas pada:
▫ Pencegahan dan pengendalian penyakit
▫ Bukti diinformasikan / Berdasarkan diagnosis penyakit
▫ Meresepkan pengobatan untuk penyakit
▫ Tindak lanjut pengobatan
▫ Dispensing farmaseutikal
▫ Membuat dan memelihara catatan/dokumen
Sumber: Canadian Veterinary Medical Association
15
Peresepan yang tidak tepat?
▪ Tidak ada infeksi bakteri atau indikasi untuk profilaksis.
▪ Pelanggaran terhadap salah satu “D” berikut ini:
▫ The right Dose (dosis yang benar)
▫ The right Drug (obat yang benar)
▫ The best route of Delivery (rute pemberian yang paling baik)
▫ Attention to De-escalation (perhatian terhadap de-eskalasi)
▫ The appropriate Duration of administration (durasi pemberian
yang tepat)
Sumber: Bender J. Antibiotic Stewardship for Companion Animal Practice.
16
Penggunaan agen antimikroba yang
bertanggung jawab dan bijak
▪ OIE Terrestrial Animal Code Chapter 6.10 (2019) berkaitan dengan
“Penggunaan agen antimikrobial yang bertanggung jawab dan bijak
dalam kedokteran hewan” dan menyediakan panduan dengan tujuan
melindungi kesehatan baik hewan dan manusia serta lingkungan.
▪ Dalam Chapter 6.9 didefinisikan tanggung jawab dari Otoritas
Kompeten dan pemangku kepentingan seperti: dokter hewan, industri
farmasi veteriner, produsen pakan ternak, distributor dan produsen
makanan asal hewan yang terlibat dalam otorisasi, produksi, kontrol,
importasi, eksportasi, distribusi dan penggunaan produk obat hewan
(veterinary medicinal products/VMP) yang mengandung agen
antimikroba.
17
Definisi Peresepan
▪ Seorang dokter hewan memiliki tanggung jawab profesional untuk
melakukan kegiatan praktik ketika mengarahkan penggunaan
semua produk antimikroba terlepas dari klasifikasi obat hewan atau
rute pemberian.
▪ PERESEPAN adalah perintah berbasis bukti atau informasi oleh
dokter hewan yang mengarahkan bahwa bagi pasien hewan atau
kelompok hewan tertentu, harus diberikan obat yang ditentukan,
melalui rute pemberian yang sesuai, dalam dosis yang ditentukan
untuk waktu yang terbatas dalam upaya untuk mengobati atau
mencegah penyakit yang diidentifikasi.
Sumber: Canadian Veterinary Medical Association
18
Definisi dispensing
▪ DISPENSING adalah tindakan mensuplai obat-
obat yang diresepkan untuk tujuan tertentu dari
seorang dokter hewan terdaftar, untuk hewan
atau kelompok hewan tertentu.
▪ Dispensing adalah kegiatan yang terpisah dan
berbeda dari menerbitkan resep.
▪ Tindakan peresepan dan dispensing umumnya
dilakukan sebagai kegiatan terpadu dalam
praktik kedokteran hewan.
Sumber: Canadian Veterinary Medical Association
19
OIE Communication Toolkit
www.oie-antimicrobial.com
20
Hanya gunakan antimikroba
yang diresepkan oleh
dokter hewan
Hanya gunakan jika
diperlukan, antimikroba tidak
menyembuhkan setiap infeksi
Hanya gunakan antimikroba
jika dikaitkan dengan praktik
kesehatan hewan yang baik
Hanya gunakan dosis dan ikuti
lama pengobatan dan waktu henti
obat seperti yang ditentukan
Hanya dapatkan
antimikroba dari sumber
dan ritel yang disetujui
1
2
1
3
4
5
21
OIE List of Antimicrobial
Agents of Veterinary
Importance
Daftar OIE Agen Antimikroba Menurut
Kepentingan Veteriner
22
Latar belakang
▪ Dua Workshop FAO/OIE/WHO Expert tentang Penggunaan
Antimikroba Non-Manusia dan Resistensi Antimikroba yang
diadakan pada tahun 2003 dan 2004.
▪ Rekomendasi bahwa kelas antimikroba yang “sangat penting”
(critically important) untuk obat-obatan manusia dan veteriner perlu
didefinisikan dan diidentifikasi masing-masing oleh WHO dan OIE.
▪ Semua agen antimikroba digunakan oleh hewan penghasil pangan
(food-producing animals).
▪ Final diadopsi pada bulan Mei 2007 oleh World Assembly of
Delegates (Resolution No. XXVII) selama “OIE General Session”.
23
Tujuan dari OIE List
▪ Tujuan dari OIE List:
▫ untuk menjaga efikasi dan ketersediaan
Agen Antimikroba Veteriner yang
jumlahnya sedikit untuk penyakit atau
dimana tidak ada alternatif antimikroba.
▪ Daftar ini dimaksudkan untuk membantu
dokter hewan dalam pilihan teurapeutik
mereka.
24
Kriteria untuk kategorisasi
▪ Kriteria 1 – Tingkat respon terhadap kuesioner mengenai
“Veterinary Critically Important Antimicrobial Agents”: kriteria
terpenuhi ketika sebagian besar responden (lebih dari 50%)
megindentifikasi pentingnya kelas antimikroba dalam respon
mereka terhadap kuesioner.
▪ Kriteria 2 – Pengobatan penyakit hewan serius dan ketersediaan
agen antimikroba alternatif: kriteria terpenuhi ketika senyawa
dalam kelas antimikroba diidentifikasi sebagai esensial terhadap
infeksi tertentu dan kurangnya alternatif terapeutik yang cukup.
25
▪ Veterinary Critically Important
Antimicrobial Agents (VCIA): yang
memenuhi BAIK kriteria 1 DAN 2
▪ Veterinary Highly Important
Antimicrobial Agents (VHIA): yang
memenuhi kriteria 1 ATAU 2
▪ Veterinary Important Antimicrobial
Agents (VIA): yang TIDAK memenuhi
kriteria 1 ATAU 2
3 kriteria OIE List
26
Rekomendasi untuk dokter hewan
▪ Untuk sejumlah Agen Antimikroba yang tidak ada atau sedikit alternatif
untuk pengobatan penyakit pada spesies target, maka dalam konteks
ini, perhatian khusus diberikan pada VCIA dan VHIA.
▪ Di antara VCIA, beberapa Agen Antimikroba juga dianggap penting
untuk kesehatan manusia dan hewan (seperti generasi ke tiga dan ke
empat Sefalosporin, dan Fluorokuinolon).
▪ Kelas antimikroba/subkelas yang hanya digunakan pada kedokteran
manusia tidak termasuk dalam OIE List. Menyadari perlunya
melestarikan efektivitas Agen Antimikroba pada kedokteran manusia,
pertimbangan yang cermat harus diberikan mengenai potensi
penggunaannya (termasuk penggunaan extra-label / off-label) /
otorisasi pada hewan.
27
Rekomendasi untuk dokter hewan
▪ Untuk VCIA:
▫ Tidak digunakan sebagai tindakan pencegahan dalam pakan
atau air atau pada keadaan tanpa gejala klinis.
▫ Tidak digunakan sebagai baris pertama (first line), kecuali
telah dijustifikasi dan setelah uji bakteriologis.
▫ Extra label / off label terbatas dan dipertahankan sebagai
contoh dimana tidak tersedia alternatif lain.
28
Penggunaan antibiotik yang tepat
▪ Mikrobiologi harus sedapat mungkin memandu terapi.
▪ Indikasi harus berdasarkan bukti dan mencakup penyebab bakteri
dalam kebanyakan kasus.
▪ Persempit sedapat mungkin spektrum antibiotik yang digunakan.
▪ Penetapan dosis sesuai dengan spesies, tempat dan jenis infeksi
(label tidak selalu akurat).
▪ Minimalkan durasi terapi.
▪ Pastikan mono terapi sedapat mungkin (satu obat lebih baik
daripada kombinasi obat).
29
Penutup
▪ Tujuan utama dari penatalayanan antimikroba adalah mengoptimalkan
hasil klinis sekaligus juga meminimalkan konsekuensi yang tidak
diinginkan dari penggunaan antimikroba, termasuk munculnya
resistensi.
▪ Implementasi penatalayanan antimikroba oleh dokter hewan akan
memperbaiki cara peresepan dan dispensing antibiotik, mematuhi
pedoman penggunaan yang bertanggung jawab dan bijak, serta
penetapan pilihan teurapetik yang tepat mengikuti prinsip-prinsip
kriteria OIE.
▪ Dokter hewan berperan penting dalam penatalayanan antimikroba
dengan mengikuti prinsip 5R (Responsibility, Reduction, Refinement,
Replacement dan Review).
“
30
Terima
kasih
“To fight antibiotic resistance, we
must stop overuse in humans and
animals and invent new drugs“

More Related Content

What's hot

Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019Tata Naipospos
 
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...Tata Naipospos
 
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Tata Naipospos
 
Berbagi Informasi Dengan Pendekatan "One Health" - AIPEID-FAO, Jakarta, 15-17...
Berbagi Informasi Dengan Pendekatan "One Health" - AIPEID-FAO, Jakarta, 15-17...Berbagi Informasi Dengan Pendekatan "One Health" - AIPEID-FAO, Jakarta, 15-17...
Berbagi Informasi Dengan Pendekatan "One Health" - AIPEID-FAO, Jakarta, 15-17...Tata Naipospos
 
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...Tata Naipospos
 
Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...
Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...
Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...Tata Naipospos
 
Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...
Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...
Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...Tata Naipospos
 
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Tata Naipospos
 
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...Tata Naipospos
 
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021Tata Naipospos
 
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...Tata Naipospos
 
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...Tata Naipospos
 
Pengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabahPengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabahAnggita Dewi
 
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
 
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018Tata Naipospos
 
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...Tata Naipospos
 
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...Tata Naipospos
 
Tinjauan Prinsip dan Pedoman Kompartemen Bebas AI Sesuai Standar Internasiona...
Tinjauan Prinsip dan Pedoman Kompartemen Bebas AI Sesuai Standar Internasiona...Tinjauan Prinsip dan Pedoman Kompartemen Bebas AI Sesuai Standar Internasiona...
Tinjauan Prinsip dan Pedoman Kompartemen Bebas AI Sesuai Standar Internasiona...Tata Naipospos
 
Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...Tata Naipospos
 

What's hot (20)

Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019
 
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...
 
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
 
Berbagi Informasi Dengan Pendekatan "One Health" - AIPEID-FAO, Jakarta, 15-17...
Berbagi Informasi Dengan Pendekatan "One Health" - AIPEID-FAO, Jakarta, 15-17...Berbagi Informasi Dengan Pendekatan "One Health" - AIPEID-FAO, Jakarta, 15-17...
Berbagi Informasi Dengan Pendekatan "One Health" - AIPEID-FAO, Jakarta, 15-17...
 
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
 
Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...
Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...
Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...
 
Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...
Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...
Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...
 
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
 
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
 
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
 
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...
 
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...
 
Pengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabahPengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabah
 
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
 
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
 
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
 
Tinjauan Prinsip dan Pedoman Kompartemen Bebas AI Sesuai Standar Internasiona...
Tinjauan Prinsip dan Pedoman Kompartemen Bebas AI Sesuai Standar Internasiona...Tinjauan Prinsip dan Pedoman Kompartemen Bebas AI Sesuai Standar Internasiona...
Tinjauan Prinsip dan Pedoman Kompartemen Bebas AI Sesuai Standar Internasiona...
 
Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
 

Similar to PERAN DOKTER HEWAN DALAM IMPLEMENTASI PENATALAYANAN ANTIMIKROBA

Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...Tata Naipospos
 
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...Tata Naipospos
 
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...Tata Naipospos
 
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...Tata Naipospos
 
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...Tata Naipospos
 
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Tata Naipospos
 
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Tata Naipospos
 
Antibiotic Resistance-Agriculture
Antibiotic Resistance-AgricultureAntibiotic Resistance-Agriculture
Antibiotic Resistance-AgricultureNor Farah Bakhtiar
 
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...Tata Naipospos
 
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptxPerjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptxherisutanto6
 
AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4PPGhybrid3
 
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...Tata Naipospos
 
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthPenerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthAnggita Dewi
 
Seminar SPS Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 - BARANTAN, Bogor, 20 Ma...
Seminar SPS Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 - BARANTAN, Bogor, 20 Ma...Seminar SPS Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 - BARANTAN, Bogor, 20 Ma...
Seminar SPS Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 - BARANTAN, Bogor, 20 Ma...Tata Naipospos
 
FGD Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Resistensi Antimikroba 2020-2024 - BBLi...
FGD Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Resistensi Antimikroba 2020-2024 - BBLi...FGD Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Resistensi Antimikroba 2020-2024 - BBLi...
FGD Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Resistensi Antimikroba 2020-2024 - BBLi...Tata Naipospos
 
Kompetensi Biosekuriti dan Kompartemen Bebas Penyakit di Balai Pembibitan Ter...
Kompetensi Biosekuriti dan Kompartemen Bebas Penyakit di Balai Pembibitan Ter...Kompetensi Biosekuriti dan Kompartemen Bebas Penyakit di Balai Pembibitan Ter...
Kompetensi Biosekuriti dan Kompartemen Bebas Penyakit di Balai Pembibitan Ter...Tata Naipospos
 
3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba
3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba
3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikrobaAsw Yoeyoen
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Tata Naipospos
 
Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...
Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...
Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...Tata Naipospos
 
Pengertian dan ruang lingkup Kesmavet.pptx
Pengertian dan ruang lingkup Kesmavet.pptxPengertian dan ruang lingkup Kesmavet.pptx
Pengertian dan ruang lingkup Kesmavet.pptxDiana Bale
 

Similar to PERAN DOKTER HEWAN DALAM IMPLEMENTASI PENATALAYANAN ANTIMIKROBA (20)

Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
 
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
 
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...
 
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...
 
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
 
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
 
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
 
Antibiotic Resistance-Agriculture
Antibiotic Resistance-AgricultureAntibiotic Resistance-Agriculture
Antibiotic Resistance-Agriculture
 
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
 
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptxPerjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
 
AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4
 
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...
 
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthPenerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
 
Seminar SPS Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 - BARANTAN, Bogor, 20 Ma...
Seminar SPS Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 - BARANTAN, Bogor, 20 Ma...Seminar SPS Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 - BARANTAN, Bogor, 20 Ma...
Seminar SPS Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 - BARANTAN, Bogor, 20 Ma...
 
FGD Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Resistensi Antimikroba 2020-2024 - BBLi...
FGD Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Resistensi Antimikroba 2020-2024 - BBLi...FGD Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Resistensi Antimikroba 2020-2024 - BBLi...
FGD Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Resistensi Antimikroba 2020-2024 - BBLi...
 
Kompetensi Biosekuriti dan Kompartemen Bebas Penyakit di Balai Pembibitan Ter...
Kompetensi Biosekuriti dan Kompartemen Bebas Penyakit di Balai Pembibitan Ter...Kompetensi Biosekuriti dan Kompartemen Bebas Penyakit di Balai Pembibitan Ter...
Kompetensi Biosekuriti dan Kompartemen Bebas Penyakit di Balai Pembibitan Ter...
 
3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba
3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba
3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...
Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...
Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...
 
Pengertian dan ruang lingkup Kesmavet.pptx
Pengertian dan ruang lingkup Kesmavet.pptxPengertian dan ruang lingkup Kesmavet.pptx
Pengertian dan ruang lingkup Kesmavet.pptx
 

More from Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Tata Naipospos
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Tata Naipospos
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Tata Naipospos
 
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Tata Naipospos
 
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Tata Naipospos
 

More from Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
 
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
 
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

PERAN DOKTER HEWAN DALAM IMPLEMENTASI PENATALAYANAN ANTIMIKROBA

  • 1. PERAN DOKTER HEWAN DALAM IMPLEMENTASI PENATALAYANAN ANTIMIKROBA 1 Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD Ketua 2 Badan Pengurus Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Webinar IVMA-FAVA-FAO: Strengthening Indonesian Veterinarian Understanding on Antimicrobial Stewardship (AMS) Kamis, 18 November 2020 World Antimicrobial Awareness Week (WAAW) 2020
  • 2. Penatalayanan antimikroba (AMS) ▪ PENATALAYANAN ANTIMIKROBA (antimicrobial stewardships /AMS) merujuk pada tindakan yang diambil dokter hewan secara individual dan sebagai profesi untuk mempertahankan efektivitas dan ketersediaan antimikroba melalui pengawasan yang teliti dan pengambilan keputusan medis yang bertanggung jawab saat menjaga kesehatan hewan, masyarakat, dan lingkungan. ▪ DOKTER HEWAN mempromosikan penggunaan antimikroba yang bijak dan membantu mengamankan efektivitasnya baik untuk kedokteran manusia dan hewan. Sumber: American Veterinary Medical Association (AVMA).
  • 3. 3 Antimikroba, AMU dan AMR ▪ ANTIMIKROBA adalah obat yang dirancang untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan organisme tertentu, seperti bakteri, jamur, virus dan parasit. ▪ PENGGUNAAN ANTIMIKROBA (antimicrobial use/AMU) adalah pemberian obat yang menghambat atau menghancurkan bakteri, virus atau jamur. ▪ RESISTENSI ANTIMIKROBA (antimicrobial resistance/AMR) adalah peristiwa dimana bakteri, virus, jamur dan parasit berubah dari waktu ke waktu dan tidak lagi merespon terhadap obat-obatan, membuat infeksi lebih sulit diobati dan meningkatkan risiko penyebaran penyakit, tingkat keparahan penyakit dan kematian.
  • 4. 4 Kemunculan resistensi pada kesehatan hewan ▪ Penggunaan antimikroba yang berlebihan dan tidak tepat telah mengakibatkan seleksi populasi bakteri resisten, karena bakteri mencoba menyesuaikan dan bertahan hidup dalam kondisi antimikroba yang tidak menguntungkan. ▪ Faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap peningkatan AMR adalah: ▫ Disparitas sosial-ekonomi bersamaan dengan masalah sanitasi di banyak bagian dunia. ▫ Praktik peresepan dan dispensing yang buruk. ▫ Kurangnya jaringan surveilans resistensi antibiotik nasional. ▫ Pengendalian infeksi yang tidak memadai di banyak rumah sakit / fasilitas hewan. ▫ Penggunaan antibiotik dalam pakan dan air dari hewan produksi. Sumber: Eager H. The Veterinary Antimicrobial Stewardship.
  • 5. 5 AMR pada Anjing & Kucing ▪ AMR adalah salah satu tantangan terbesar yang saat ini dihadapi kedokteran hewan kecil (small animal) seperti kucing dan anjing. ▪ Selama dekade terakhir, berbagai bakteri resisten multidrug (MDR) telah muncul dan menyebar di antara anjing dan kucing secara mendunia. ▪ Organisme MDR utama yang menjadi perhatian saat ini adalah methicillin-resistant Staphylococcus pseudintermedius (MRSP) dan Escherichia coli producing extended-spectrum ß-lactamase (ESBL). Sumber: Guardabassi & Prescott. Antimicrobial Stewardship in Small Animal Veterinary Practice: From Theory to Practice.
  • 6. 6 Orang terinfeksi mikroba yang peka terhadap pengembangan resistensi ▪ Tinjauan AMR mengkalkulasi bahwa bakteri resisten sudah membunuh lebih dari 700.000 orang di seluruh dunia. ▪ Di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, penyakit- penyakit bakteri lebih umum terjadi, termasuk karena sistim kesehatan masyarakat tidak memadai, dan lebih mematikan ketika dibarengi malnutrisi dan ko-infeksi, terutama dengan HIV, tersebar luas. Sumber: OECD, WHO, FAO and OIE 2017. Infeksibakterialpertahun(juta)
  • 7. 7 Hubungan yang kompleks antara penggunaan antibiotik pada manusia, hewan dan lingkungan ▪ Patogen zoonotik yang khas termasuk Salmonella spp., Campylobacter spp. dan shiga-toxin penghasil strain E. coli. ▪ Banyak bakteri lain yang diketahui menyebar dari hewan ke manusia termasuk strain E. coli lainnya, Yersinia enterocolitica dan enterococci. Lingkungan Kontak langsung
  • 8. 8 Penatalayanan yang baik ▪ CARA-CARA PENATALAYANAN YANG BAIK (Good Stewardship Practices/GSP) adalah proses perbaikan berkelanjutan yang aktif dan dinamis dalam penggunaan antimikroba dan merupakan etika yang diterapkan oleh semua orang yang terlibat dalam penggunaan antimikroba oleh: ▫ dokter hewan praktek ▫ tenaga diagnostik laboratorium ▫ pemilik hewan ▫ regulator obat, dan ▫ perusahaan farmaseutikal.
  • 9. 9 Peran dokter hewan ▪ Dokter hewan memainkan peranan integral di 3 (tiga) bidang yang menyangkut antimikroba yaitu: SURVEILANS, PENATALAYANAN dan INOVASI. ▪ Penatalayanan antimikroba (AMS) merupakan tanggung jawab utama profesi dokter hewan.
  • 10. 10 Rencana Aksi Nasional (RAN) ▪ Pengembangan Rencana Aksi Nasional (National Action Plan) mengenai AMR adalah langkah pertama yang esensial bagi suatu negara untuk merespon secara efektif dalam memerangi AMR. ▪ Rencana harus dikembangkan sebagai bagian dari upaya lintas sektoral di bawah kerangka ‘One Health’, yang mengakui bahwa kesehatan manusia, hewan dan ekosistem saling terkait. Sumber: OECD, WHO, FAO and OIE 2017. 2020-2024
  • 11. 11 Surveilans AMR ▪ Setiap negara harus melakukan: ▫ investasi dalam sistim surveilans nasional yang kuat di sektor manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan; ▫ Analisis terpadu data yang dihasilkan dari berbagai sektor untuk menginformasikan kebijakan nasional menahan laju AMR menggunakan pendekatan ‘One Health’; dan ▫ Mengumpan data yang dihasilkan ke dalam Global Antimicrobial Surveillance System (GLASS) dan database OIE tentang penggunaan antimikroba pada hewan. Sumber: OECD, WHO, FAO and OIE 2017. Tackling Antimicrobial Resistance Ensuring Sustainable R&D.
  • 12. 12 5R prinsip AMS (1-2) 1. RESPONSIBILITY (TANGGUNG JAWAB) - Penggunaan antimikroba yang tepat adalah tanggung jawab bersama antara dokter hewan yang meresepkan, yang menerima tanggung jawab atas keputusan menggunakan agen antimikroba, dan produsen ternak atau pemilik hewan peliharaan, yang bertanggung jawab untuk mengikuti semua petunjuk penggunaan dan mengimplementasikan perubahan manajemen terkait. 2. REDUCTION (REDUKSI) - Sedapat mungkin, cara mengurangi penggunaan antimikroba harus diimplementasikan. Tindakan pengendalian dan pencegahan infeksi menjadi dasar kesehatan dan kesejahteraan hewan dan didukung oleh higiene yang teliti, nutrisi yang cermat, biosekuriti, vaksinasi, dan ahli budidaya ternak, yang jika dikombinasikan untuk memastikan insiden penyakit menular (dan kebutuhan antimikroba) dapat diminimalkan.
  • 13. 13 5R prinsip AMS (3-5) 3. REFINEMENT (PERBAIKAN) - Penggunaan yang diperbaiki berarti diagnosis yang tepat, obat yang tepat, pada waktu yang tepat, pada dosis yang tepat, rute yang tepat, dan untuk jangka waktu yang tepat. Informasi tentang setiap penggunaan agen antimikroba harus dicatat sehingga total penggunaan dapat dievaluasi dan penggunaan di masa depan disempurnakan. 4. REPLACEMENT (PENGGANTIAN) - Penggunaan antimikroba harus diganti setiap kali bukti yang tersedia mendukung efikasi dan keamanan dari suatu alternatif. 5. REVIEW (PENINJAUAN) - Inisiatif penatalayanan antimikroba harus ditinjau secara teratur dan proses perbaikan berkelanjutan diadopsi untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap inisiatif dan memastikan bahwa praktik penggunaan antimikroba mencerminkan praktik kontemporer yang terbaik.
  • 14. 14 AMS untuk dokter hewan ▪ Kewajiban dokter hewan meliputi, tetapi tidak terbatas pada: ▫ Pencegahan dan pengendalian penyakit ▫ Bukti diinformasikan / Berdasarkan diagnosis penyakit ▫ Meresepkan pengobatan untuk penyakit ▫ Tindak lanjut pengobatan ▫ Dispensing farmaseutikal ▫ Membuat dan memelihara catatan/dokumen Sumber: Canadian Veterinary Medical Association
  • 15. 15 Peresepan yang tidak tepat? ▪ Tidak ada infeksi bakteri atau indikasi untuk profilaksis. ▪ Pelanggaran terhadap salah satu “D” berikut ini: ▫ The right Dose (dosis yang benar) ▫ The right Drug (obat yang benar) ▫ The best route of Delivery (rute pemberian yang paling baik) ▫ Attention to De-escalation (perhatian terhadap de-eskalasi) ▫ The appropriate Duration of administration (durasi pemberian yang tepat) Sumber: Bender J. Antibiotic Stewardship for Companion Animal Practice.
  • 16. 16 Penggunaan agen antimikroba yang bertanggung jawab dan bijak ▪ OIE Terrestrial Animal Code Chapter 6.10 (2019) berkaitan dengan “Penggunaan agen antimikrobial yang bertanggung jawab dan bijak dalam kedokteran hewan” dan menyediakan panduan dengan tujuan melindungi kesehatan baik hewan dan manusia serta lingkungan. ▪ Dalam Chapter 6.9 didefinisikan tanggung jawab dari Otoritas Kompeten dan pemangku kepentingan seperti: dokter hewan, industri farmasi veteriner, produsen pakan ternak, distributor dan produsen makanan asal hewan yang terlibat dalam otorisasi, produksi, kontrol, importasi, eksportasi, distribusi dan penggunaan produk obat hewan (veterinary medicinal products/VMP) yang mengandung agen antimikroba.
  • 17. 17 Definisi Peresepan ▪ Seorang dokter hewan memiliki tanggung jawab profesional untuk melakukan kegiatan praktik ketika mengarahkan penggunaan semua produk antimikroba terlepas dari klasifikasi obat hewan atau rute pemberian. ▪ PERESEPAN adalah perintah berbasis bukti atau informasi oleh dokter hewan yang mengarahkan bahwa bagi pasien hewan atau kelompok hewan tertentu, harus diberikan obat yang ditentukan, melalui rute pemberian yang sesuai, dalam dosis yang ditentukan untuk waktu yang terbatas dalam upaya untuk mengobati atau mencegah penyakit yang diidentifikasi. Sumber: Canadian Veterinary Medical Association
  • 18. 18 Definisi dispensing ▪ DISPENSING adalah tindakan mensuplai obat- obat yang diresepkan untuk tujuan tertentu dari seorang dokter hewan terdaftar, untuk hewan atau kelompok hewan tertentu. ▪ Dispensing adalah kegiatan yang terpisah dan berbeda dari menerbitkan resep. ▪ Tindakan peresepan dan dispensing umumnya dilakukan sebagai kegiatan terpadu dalam praktik kedokteran hewan. Sumber: Canadian Veterinary Medical Association
  • 20. 20 Hanya gunakan antimikroba yang diresepkan oleh dokter hewan Hanya gunakan jika diperlukan, antimikroba tidak menyembuhkan setiap infeksi Hanya gunakan antimikroba jika dikaitkan dengan praktik kesehatan hewan yang baik Hanya gunakan dosis dan ikuti lama pengobatan dan waktu henti obat seperti yang ditentukan Hanya dapatkan antimikroba dari sumber dan ritel yang disetujui 1 2 1 3 4 5
  • 21. 21 OIE List of Antimicrobial Agents of Veterinary Importance Daftar OIE Agen Antimikroba Menurut Kepentingan Veteriner
  • 22. 22 Latar belakang ▪ Dua Workshop FAO/OIE/WHO Expert tentang Penggunaan Antimikroba Non-Manusia dan Resistensi Antimikroba yang diadakan pada tahun 2003 dan 2004. ▪ Rekomendasi bahwa kelas antimikroba yang “sangat penting” (critically important) untuk obat-obatan manusia dan veteriner perlu didefinisikan dan diidentifikasi masing-masing oleh WHO dan OIE. ▪ Semua agen antimikroba digunakan oleh hewan penghasil pangan (food-producing animals). ▪ Final diadopsi pada bulan Mei 2007 oleh World Assembly of Delegates (Resolution No. XXVII) selama “OIE General Session”.
  • 23. 23 Tujuan dari OIE List ▪ Tujuan dari OIE List: ▫ untuk menjaga efikasi dan ketersediaan Agen Antimikroba Veteriner yang jumlahnya sedikit untuk penyakit atau dimana tidak ada alternatif antimikroba. ▪ Daftar ini dimaksudkan untuk membantu dokter hewan dalam pilihan teurapeutik mereka.
  • 24. 24 Kriteria untuk kategorisasi ▪ Kriteria 1 – Tingkat respon terhadap kuesioner mengenai “Veterinary Critically Important Antimicrobial Agents”: kriteria terpenuhi ketika sebagian besar responden (lebih dari 50%) megindentifikasi pentingnya kelas antimikroba dalam respon mereka terhadap kuesioner. ▪ Kriteria 2 – Pengobatan penyakit hewan serius dan ketersediaan agen antimikroba alternatif: kriteria terpenuhi ketika senyawa dalam kelas antimikroba diidentifikasi sebagai esensial terhadap infeksi tertentu dan kurangnya alternatif terapeutik yang cukup.
  • 25. 25 ▪ Veterinary Critically Important Antimicrobial Agents (VCIA): yang memenuhi BAIK kriteria 1 DAN 2 ▪ Veterinary Highly Important Antimicrobial Agents (VHIA): yang memenuhi kriteria 1 ATAU 2 ▪ Veterinary Important Antimicrobial Agents (VIA): yang TIDAK memenuhi kriteria 1 ATAU 2 3 kriteria OIE List
  • 26. 26 Rekomendasi untuk dokter hewan ▪ Untuk sejumlah Agen Antimikroba yang tidak ada atau sedikit alternatif untuk pengobatan penyakit pada spesies target, maka dalam konteks ini, perhatian khusus diberikan pada VCIA dan VHIA. ▪ Di antara VCIA, beberapa Agen Antimikroba juga dianggap penting untuk kesehatan manusia dan hewan (seperti generasi ke tiga dan ke empat Sefalosporin, dan Fluorokuinolon). ▪ Kelas antimikroba/subkelas yang hanya digunakan pada kedokteran manusia tidak termasuk dalam OIE List. Menyadari perlunya melestarikan efektivitas Agen Antimikroba pada kedokteran manusia, pertimbangan yang cermat harus diberikan mengenai potensi penggunaannya (termasuk penggunaan extra-label / off-label) / otorisasi pada hewan.
  • 27. 27 Rekomendasi untuk dokter hewan ▪ Untuk VCIA: ▫ Tidak digunakan sebagai tindakan pencegahan dalam pakan atau air atau pada keadaan tanpa gejala klinis. ▫ Tidak digunakan sebagai baris pertama (first line), kecuali telah dijustifikasi dan setelah uji bakteriologis. ▫ Extra label / off label terbatas dan dipertahankan sebagai contoh dimana tidak tersedia alternatif lain.
  • 28. 28 Penggunaan antibiotik yang tepat ▪ Mikrobiologi harus sedapat mungkin memandu terapi. ▪ Indikasi harus berdasarkan bukti dan mencakup penyebab bakteri dalam kebanyakan kasus. ▪ Persempit sedapat mungkin spektrum antibiotik yang digunakan. ▪ Penetapan dosis sesuai dengan spesies, tempat dan jenis infeksi (label tidak selalu akurat). ▪ Minimalkan durasi terapi. ▪ Pastikan mono terapi sedapat mungkin (satu obat lebih baik daripada kombinasi obat).
  • 29. 29 Penutup ▪ Tujuan utama dari penatalayanan antimikroba adalah mengoptimalkan hasil klinis sekaligus juga meminimalkan konsekuensi yang tidak diinginkan dari penggunaan antimikroba, termasuk munculnya resistensi. ▪ Implementasi penatalayanan antimikroba oleh dokter hewan akan memperbaiki cara peresepan dan dispensing antibiotik, mematuhi pedoman penggunaan yang bertanggung jawab dan bijak, serta penetapan pilihan teurapetik yang tepat mengikuti prinsip-prinsip kriteria OIE. ▪ Dokter hewan berperan penting dalam penatalayanan antimikroba dengan mengikuti prinsip 5R (Responsibility, Reduction, Refinement, Replacement dan Review).
  • 30. “ 30 Terima kasih “To fight antibiotic resistance, we must stop overuse in humans and animals and invent new drugs“