Dokumen tersebut membahas tentang resistensi antimikroba yang muncul akibat penggunaan antibiotik pada hewan ternak. Penggunaan antibiotik untuk pengobatan, profilaksis, dan sebagai perangsang pertumbuhan pada ternak dapat menyebabkan timbulnya bakteri yang resisten terhadap antibiotik tertentu, termasuk bakteri penyebab penyakit pada manusia. Oleh karena itu diperlukan penggunaan antibiotik yang bijak
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
1"Resistensi antimikroba dan penggunaan obat hewan
1. 1
Resistensi antimikroba
Bakteri resisten
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Rapat Komisi Ahl Komisi Ahli Kesehatan Hewan dan
Kesehatan Masyarakat Veteriner di BBVet Denpasar
12-13 Oktober 2015
2. 2
Penggunaan antimikroba pada ternak
Pengunaan antimikroba di peternakan:
• pengobatan atau profilaksis infeksi
• Penggunaan dosis subterapeutik pada pakan ternak
untuk merangsang pertumbuhan dan memperbaiki
efisiensi pakan dalam pembudidayaan ternak intensif
Antimikroba (termasuk antibiotik dan antifungal)
dan obat-obatan lainnya digunakan oleh dokter
hewan dan pemilik ternak untuk meningkatkan
besaran populasi ternak besar, unggas dan lainnya
3. 3
Antibiotik untuk pengobatan penyakit hewan
Antibiotik yang vital untuk mengobati infeksi pada
manusia juga digunakan untuk mengobati hewan-
hewan sakit dalam flok, kelompok, atau individual
ternak
Pemberian antibiotik pada flok ternak menyebabkan
terjadinya kenaikan resistensi bakterial di antara
patogen-patogen pangan asal hewan
FDA memperkirakan 5.000 orang per tahun
kedapatan menderita sakit lebih lama karena
menggunakan antibiotik tertentu yang biasa diberikan
kepada flok unggas
4. 4
Antibiotik untuk perangsang
pertumbuhan (growth promotant)
Antibiotik digunakan secara meluas pada produksi
ternak
Kebanyakan penggunaannya secara rutin
Jangka waktu pemberian dosis antibiotik untuk
subterapi cukup lama (seperti penicillin dan
tetracycline) untuk memacu pertumbuhan ternak
Penggunaan ini menyebabkan timbulnya penyakit
yang disebabkan oleh pangan asal hewan
(foodborne) dan bakteria lainnya yang jadi resisten
terhadap antibiotik yang juga digunakan mengobati
infeksi bakterial pada manusia
.
5. 5
Keuntungan penggunaan antibiotik dalam
imbuhan pakan
Kesehatan meningkat: kesehatan usus bertambah,
infeksi subklinis dapat dibatasi dlsbnya
Ternak sehat = Berat bertambah
• Meningkatnya berat badan per hari, efisiensi
pakan (pertumbuhan lebih cepat dan efisien)
Spesies ternak Tingkat pertumbuhan
(% perbaikan)
Efisiensi pakan
(% perbaikan)
Anak babi 16 9
Babi pembesaran 9 5,5
Ayam broiler 3 – 10 3 – 5
Ayam petelur 2 1
Anak sapi 7 – 10 4 – 5
Sumber: Paul Ebner, University of Purdue, USA
6. 6
Mengapa resistensi antimikrobial
menjadi suatu kepedulian global?
Agen antimikrobial sangat esensial dalam menjamin
kesehatan manusia, kesehatan dan kesejahteraan
hewan, dan ketahanan pangan
• RAM mejadi tantangan bagi pengendalian penyakit menular
• RAM meningkatkan biaya pengobatan
• RAM mengkompromikan antara jaminan kesehatan dan
kerusakan ekonomi
• Lemahnya pendekatan global yang koheren dalam
pencegahan dan pengamanan penyakit
Sektor manusia, hewan dan tumbuhan harus berbagi
tanggung jawab dalam mencegah atau meminimalisir
pengembangan resistensi antimikrobial baik agen
patogen manusia dan non-manusia
8. 8
Situasi saat ini dan tantangan ke depan
Tidak ada kontrol dalam sirkulasi antimikroba di
lebih 100 negara di dunia
Produk palsu atau mutu produk yang rendah
sebagian besar yang disirkulasikan
Tantangan di banyak negara maju dan
berkembang: akses yang tidak terbatas terhadap
antimikroba tanpa pengawasan dokter hewan
9. 9
Konsumsi global antibiotik 2010-2030
A – Negara konsumen terbesar antibiotik pada ternak 2010 adalah China
(23%), AS (13%), Brazil (9%), India (3%) dan Jerman (3%)
B – Proyeksi 5 negara konsumen terbesar 2030 yaitu China (30%), AS
(10%), Brazil (8%), India (4%), dan Mexico (2%)
C – Peningkatan terbesar 2010-2030 yaitu China, Brazil, India, AS, Indonesia
D – Peningkatan relatif terbesar 2010-2030 yaitu Indonesia (205%),
Myanmar (202%) Nigeria (163%), Peru (160%) dan Filippina (157%)
Sumber: Van Boeckel T.P. et al (2015). Global trends in antimicrobial use in food animals.
PNAS, Vol. 112, No. 18. pp. 5649-5654
10. 10
Contoh mikroba resisten antimikroba
Pakan ternak:
• E.coli, Shigella – nourseothricin digunakan dalam
pakan (1983-1990)
Terapi:
• Meticillin-resistent Staphylococcus aureus (MRSA)
– resisten terhadap multi antibiotik
• Salmonella typhmurium strain DT 104 – resisten
terhadap ampicillin, tetracycline, streptomycin,
chloramphenicol, dan sulfonamide
• Camphylobacter jejuni – Fluoroquinolone
digunakan untuk unggas
15. 15
‘Growth promoters’ yang disebutkan
oleh Negara Anggota OIE
Tiga grup agen mikroba yang paling sering
disebutkan oleh Negara Anggota OIE adalah:
1. Polypeptides (misal: bacitracine)
2. Bambermycins (misal: flavophospholipol)
3. Macrolides (misal: Tylosin)
16. 16
Codex Task Force on Antimicrobial
Resistance (TFAMR)
Mengembangkan pedoman untuk menilai risiko
kesehatan manusia yang berkaitan dengan
keberadaannya dalam pangan dan pakan, dan
transmisinya mikroba resisten antimikroba dan
gen resisten lewat pakan dan pangan
Mengembangkan pedoman yang
memungkinkan negara-negara atau region untuk
mengimplementasikan strategi manajemen
risiko berdasarkan kebutuhan dan sumberdaya
yang telah diidentifikasi dan diprioritaskan
http://www.codexalimentarius.org/committees-and-task-forces/
17. 17
Pengaturan OIE tentang Resistensi
antimikroba (1)
Terrestrial Animal Health Code (2014):
Section 6 – Veterinary Public Health
Bab 6.6. Introduksi tentang rekomendasi-rekomendasi untuk
mengendalikan resistensi antimikrobial
Bab 6.7. Harmonisasi program-program surveilans dan
monitoring resistensi antimikrobial
Bab 6.8. Monitoring kuantitas antimikrobial yang digunakan untuk
peternakan
Bab 6.9. Penggunaan bertanggung jawab dan hati-hati agen
mikrobial dalam bidang kedokteran hewan
Bab 6.10. Penilaian risiko untuk resistensi antimikrobial yang
muncul akibat penggunaan antimikrobial pada hewan
http://www.oie.int/en/international-standard-setting/terrestrial-code/access-
online/
18. 18
Pengaturan OIE tentang Resistensi
antimikroba (2)
Manual of Diagnostic Tests and Vaccines for
Terrestrial Animals (2014):
Volume 1 – Bab 1.1.6. Metodologi laboratorium untuk
pengujian kepekaan antimikroba bakterial
http://www.oie.int/fileadmin/Home/eng/Health_stand
ards/tahm/GUIDE_3.1_ANTIMICROBIAL.pdf
19. 19
Daftar antimikroba yang penting
menurut OIE (Mei 2015)
OIE LIST OF ANTIMICROBIALS OF VETERINARY
IMPORTANCE
Tujuannya adalah untuk mengawal efikasi dan
keberadaan antimikrobial yang sangat penting untuk
kedokteran hewan
Membantu dokter hewan dalam pilihan terapeutik mereka
Melengkapi ‘OIE guideline for responsible and prudent
use of antimicrobial agents’
Berguna untuk ‘risk assessment’ RAM
Daftar terbaru (Mei 2015) dapat didownload dari:
http://www.oie.int/fileadmin/Home/eng/Our_scientific_expertise/docs/pdf/
Eng_OIE_List_antimicrobials_May2015.pdf
20. 20
Seleksi kriteria untuk menetapkan derajat
kepentingan untuk grup-grup antimikroba
Kriteria 1. Tingkat respon terhadap kuesioner menyangkut
‘Veterinary Critically Important Antimicrobials’
• Kriteria ini terpenuhi jika mayoritas responden (lebih dari 50%)
mengidentifikasikan pentingnya grup antimikroba sebagai respon
terhadap kuesioner tersebut
Kriteria 2. Pengobatan penyakit hewan serius dan
keberadaan alternatif antimikroba
• Kriteria ini terpenuhi jika kandungan dalam grup antimikroba
diidentifikasi sebagai agen esensial melawan infeksi spesifik dan
tidak memadainya alternatif antimikroba yang tersedia
Berdasarkan kriteria 1 dan 2 di atas, maka antimikroba dibagi
menjadi 3 (tiga) kategori:
• Veterinary Critically Important Antimicrobial Agents (VCIA)
• Veterinary Highly Important Antimicrobial Agents (VHIA)
• Veterinary Important Antimicrobial Agents (VIA)
21. 21
Rekomendasi OIE untuk promosi penggunaan
antimikroba secara bijak dan bertanggung jawab di
bidang kedokteran hewan
Penegakan standar-standar yang berkaitan dengan pengunaan
agen antimikroba secara bijak dan pengaturan pemerintah
terhadap kontrol yang lebih baik terhadap produksi, registrasi,
impor, distrIbusi dan penggunaan antimikroba
Pengetahuan dan monitoring yang lebih baik mengenai
kuantitas antimikroba yang digunakan dalam produksi ternak
Harmonisasi program-program nasional surveilans dan
monitoring resistensi antimikroba pada ternak, manusia dan
lingkungan dan implementasi koordinasi internasional dan
program-program solidaritas untuk negara-negara berkembang
Implementasi tindakan penilaian risiko yang permanen
Pencegahan praktik-praktik yang membahayakan (hazardous)
Pengenaan tindakan hukum bagi pihak yang memasarkan dan
menggunakan produk-produk antimikroba palsu
Sumber: OIE Fact sheets, 2013
22. 22
Kesimpulan
Resistensi antimikroba adalah suatu isu yang
kompleks dan tidak ada solusi yang mudah
Kemunculan antimikroba yang baru di pasaran
semakin berkurang, sehingga sangat perlu
untuk dilakukan manajemen yang berkelanjutan
terhadap penggunaannya
Penggunaan yang bijak diperlukan untuk
mengurangi sedapat mungkin tekanan seleksi
penggunaan antimikroba pada manusia, hewan
dan tanaman (konsep ONE HEALTH)
23. 23
Apa yang kita butuhkan ke depan?
Standar-standar internasional (untuk mengharmonisasikan
protokol dan metodologi) untuk memonitor RAM dan
penggunaan antimikrobial
Data surveilans mengenai RAM dan penggunaan
antimikrobial untuk mendukung analisa risiko RAM
Kapasitas teknis (untuk surveilans RAM dan penggunaan
antimikrobial dan analisa risiko RAM)
Penelitian terpadu mengenai efektivitas kebijakan untuk
mencapai reduksi risiko RAM
R&D Obat Hewan baru
Legislasi mengenai akses terhadap Obat Hewan
berkualitas dan penggunaan terbatas